Resume Skenario 5a
Resume Skenario 5a
SKENARIO 5
Dampak Bencana Masal Terhadap Kesehatan
KELOMPOK A
1
Mochamad Rizal
(102010101001)
(102010101002)
Ihda Kartika S.
(102010101003)
(102010101004)
Sheila Nurkhalesa
(102010101005)
(102010101006)
Rahma Fadhilah
(102010101007)
Enggar Gumelar
(102010101008)
Nadya Anisah
(102010101009)
10 Desyana Perwitahati
(102010101010)
(102010101011)
12 Luthfi Akhyar
(102010101013)
13 Amalia Firdaus
(102010101014)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010
Skenario 5
Dampak Bencana Masal Terhadap Kesehatan
Setelah sempat tersenyum dalam hati membaca berita tentang Pak Joyo, dokter Shinta
Jojo terhentak membaca berita selanjutnya. Papua Berduka, begitu judul berita menghebohkan
itu. Banjir di Papua? Setengah tidak percaya beliau melanjutkan membaca. Bagaimana bisa
terjadi banjir ditengah tanaman rimbun hutan belantara? Tapi ini semua sudah terjadi, dan korban
130 jiwa sudah melayang, belum lagi kehilangan materilnya. Tuhan maha adil, semua itu adalah
pertingatan Tuhan agar kita semua ingat dan waspada. Bahwa alam bukan warisan dari nenek
moyang, melainkan hanyalah titipan anak cucu kita yang harus kita pelihara.
Menurut analisisnya sebagai dokter, beliau segera menelaah fakto-faktor resiko apa saja
yang menjadikan daerah Papua menjadi rapuh karena bencana (vulnerability). Serta dampak
bencana itu sendiri terhadap perumahan, sanitasi, pesediaan pangan, dll. Yang tidak kalah
pentingnya adalah persediaan air bersih, karena dengan berkurangnya jumlah air bersih untuk
dikonsumsi maka akan dapat berakibat fatal sehingga menimbulkan bencana baru. Belum lagi
proses recovery dan pengembangan masyarakat sehingga suatu daerah benar-benar sustainable
pasca bencana. Sampai rehabilitasi pasca trauma yang harus dilakukan oleh suatu tim yang
benar-benar tangguh, tim yang bekerja sama lintas sektoral dengan pihak-pihak terkait.
Mapping
vulnerability
Resiko Bencana
Bencana
Dampak positif
Dampak Bencana
Dampak Negatif
Managemen Bencana
Pra-Bencana
Saat terjadi
Pasca Bencana
Mengklasifikasi Istilah :
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia, dan
atau keduanya yang mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta benda,
kerusakan lingkungan, sarana prasarana, dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan
terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat
Vulnerability adalah suatu kondisi dari suatu komunitas atau masyarakat yang mengarah
atau menyebabkan ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bahaya. Tingkat
kerentanan : suatu hal yang penting untuk diketahui sebagai salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap terjadinya bencana
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya
lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Rehabilitasi pada tahap rehabilitasi dilakukan perbaikan kembali atas sarana, prasarana, dan
fasilitas umum yang rusak akibat bencana sebagai upaya dalam rangka mengembalikan
kondisi seperti semula harus melibatkan seluruh unsur, masyarakat maupun swasta
Trauma adalah cedera yang terjadi pada badan dan tubuh akibat suatu peristiwa tertentu
Tujuan belajar
o Mengetahui dan mempelajari peran pemerintah, instansi terkait, dan peran dokter saat
bencana
Bencana dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik oleh alam { yakni: hazards of
exogenic origin (bencana alam asal luar) dan hazards of endogenic origin (bencana alam asal
dalam).} dan non alam.
Bencana yang disebabkan oleh proses alam ini adalah bencana akibat proses geologis,
proses geomorfologis dan proses klimatologis, yang mengakibatkan bencana alam. Bencana
alam sebenarnya merupakan proses alam dengan intensitas yang melebihi normal, seperti: gempa
bumi, letusan gunungapi, longsoran, dan gelombang badai.
Dari bencana alam-bencana alam tersebut di atas, yang termasuk di dalam bencana asal
luar (hazards of exogenic origin), adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
Banjir,
Erosi,
Gerakan tanah,
Debris avalanches,
Kekeringan.
Sedangkan yang termasuk dalam bencana asal dalam (hazards of endogenic origin),
adalah:
a. Gempa bumi,
b. Gelombang pasang (tsunami),
c. Letusan gunungapi (hujan abu, aliran lahar, aliran lava),
Adapun bencana yang diakibatkan oleh non alam yakni aktifitas manusia (hazards of
anthropogenic origin), adalah:
a.
b.
c.
d.
Degradasi lingkungan,
Penggundulan hutan yang berakibat pada bencana kekeringan, erosi/banjir,
Gempa bumi akibat pembangunan DAM,
Penurunan tanah/lahan (amblesan/tanah terban), longsoran, dsb., akibat ulah manusia (dalam
rangka pengembangan wilayah yang tidak berwawasan lingkungan).
Bencana
A. Definisi
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia, dan
atau keduanya yang mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta benda,
kerusakan lingkungan, sarana prasarana, dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan
terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat
B. Macam Bencana
Berikut macam-macam bencana:
1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain yaitu
berupa gempa bumi, tanah longsor, tsunami, gunung meletus, dll.
Bencana alam, dibagi menjadi tiga, antara lain:
a. Bencana Alam Geologis
Bencana alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh
faktor yang bersumber dari bumi.
Gempa bumi
Gempa bumi merupakan gejala pelepasan energi berupa gelombang
yang menjalar ke permukaan bumi akibat adanya gangguan di kerak
bumi berupa patah, runtuh, atau hancur.
Letusan gunung api
Gaya endogen yang mampu menimbulkan bencana alam adalah
letusan gunung berapi. Ketika akan meletus dan saat meletus gunung
berapi menimbulkan gaya endogen atau getaran gempa. Materialmaterial yang dikeluarkan saat gunung api meletus sangat berbahaya
bagi manusia atau makhluk hidup lainnya. Material tersebut antara lain
lahar, awan panas, batu-batuan, pasir, kerikil, maupun debu.
Gerakan tanah atau tanah longsor
Bencana alam tanah longsor dipicu oleh faktor klimatologis seperti
hujan tetapi gejala awalnya disebabkan dari kondisi geologis seperti
karakteristik tanah, bebatuan, dan tingkat kelandaian tanah.
Tsunami
Tsunami merupakan gejala susulan akibat gempa bumi yang berpusat
di dasar laut. Perlu kalian ketahui bahwa tidak semua gempa
menyebabkan tsunami. Tsunami juga dapat terjadi akibat letusan
gunung berapi yang ada di dasar laut. Selain itu runtuhan yang ada di
dasar laut juga mampu menimbulkan tsunami.
Seiche atau tsunami dalam skala kecil
Seiche yaitu ayunan hantaman muka air danau atau waduk pada
pantai sekelilingnya akibat guncangan bumi.
sangat besar
2. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa non alam yang antara lain gagal teknlogi seperti
meledaknya pabrik nuklir.
3. Bencana sosial adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat.
4. Bencana campuran adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan tidak hanya oleh alam namun
didapat
dari
badan
satelit
dan
meteorology
cuaca.
Dampak Bencana
A. Dampak Posotif
1. Menyelenggarakan solidaritas masyarakat secara massive dan spontan dengan
2.
3.
4.
5.
kesadarannya sendiri
Menggugah kesadaran nasional dan nilai-nilai kemanusiaan secara universal
Masyarakat tanpa diminta langsung menunjukan partisipasi dan pengorbanannya
Dapat membangkitkan semangat kreatifitas masyarakat
Menjalin kerjasama berbagai pihak
Harga sewa rumah naik yang tentunya menyusahkan warga, membuat mereka
lebih memilih tinggal di pengungsian. Sehingga mereka yang tinggal di
pengungsian rentan menderita ISPA, diare dsb.
c. Pengadaan pangan
Jumlah pangan yang terbatas menyebabkan risiko timbulnya penyakit seperti
gizi buruk, busung lapar dan penyakit pada lambung lainnya.
d. Tersedianya air
Bencana dapat merusak sumber-sumber air, sehingga persediaan air terbatas dan
banyak warga menderita diare.
e. Hubungan dengan nutrisi
Pengadaan pangan yang terbatas pasti akan mempengaruhi status gizi dan nutrisi
warga masyarakat.
f. Perubahan ekologi
Bahwa bencana mempengaruhi lingkungan ekosistem seperti hewan-hewan dan
cuaca.
g. Masyarakat
a. Kesehatan Jiwa
Misalnya terjadi trauma, timbulnya perasaan tidak aman, stress karena kehilangan
harta benda dan saudara, dll.
b. Kesehatan Fisik
i. Sanitasi yang buruk menimbulkan penyakit thypoid, cacingan, scabies, dll.
ii. Kebersihan yang kurang menimbulkan penyakit hepatitis, scabies, malaria,
iii.
dll.
Area yang kurang memadai menimbulkan penyakit ISPA.
c. Struktur social
d. Kelembagaan dalam masyarakat menjadi kacau karena bencana. Salah satu
contoh jika kantor pemerintah seperti kantor kecamatan digunakan sebagai
tempat mengungsi. Maka secara otomatis kegiatan kepemerintahan akan
terganggu. Begitu juga bila ada salah satu pejabat desa seperti pak kades yang
ikut menjadi korban.
Manajemen Bencana
Definisi
Managemen
Bencana
adalah
serangkaian
upaya
yang
meliputi
BAKORNAS
PBP
No.
tahun
2001
terselenggaranya
penanggulangan
bencana
secara
semangat
gotong-royong,
kesetiakawanan,
dan
kedermawanan
7. menciptakakn
perdamaian
dalam
kehidupan
bermasyarakat,
Prinsip-prinsip
1. cepat dan tepat
2. prioritas;
3. koordinasi dan keterpaduan;
4. berdaya guna dan berhasil guna;
5. transparansi dan akuntabilitas;
6. kemitraan;
7. pemberdayaan;
8. nondiskriminatif; dan
9. nonproletisi.
Prinsip Penanggulangan Bencana
One team: semua lembaga/unit yang ada harus satu misi yaitu misi
kemanusiaan atau misi pertolongan (non diskriminatif, kemitraan).
One goal: semua lembaga yang ada harus bekerja untuk satu tujuan yaitu
pertolongan kemanusiaan (pemberdayaan).
Asas
Kemanusiaan
Keadilan
Kesamaan,kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
Keseimbangan, keselarasan, dan keserasian
Ketertiban dan kepastian hukum
Kebersamaan
Kelestarian lingkungan hidup
Ilmu pengetahuan dan teknologi
Penanganan Bencana
A. Pra Bencana
a. Tahapan Pra-Bencana
Fase pre-impact atau pra bencana merupakan warning prhase, tahap awal dari
bencana. Informasi didapat dari badan satelit dan meteorologi cuaca. Seharusnya pada
fase inilah segala persiapan dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga, dan warga
masyarakat.
Adapun persiapan atau Manajemen Bencana yang dilakukan saat pra bencana
yaitu:
A. Pencegahan (prevention)
B. Kesiapsiagaan (preparedness)
C. Peringatan Dini (early warning)
D. Mitigasi (mitigation)
b. Pencegahan
Penyelenggara kegiatan pencegahan (pra) bencana yaitu berupa :
1. perencanaan kegiatan upaya pencegahan, mitigasi (pengurangan resiko bencana
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
c. Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana bisa dibagi menjadi 3 bagian, antara lain :
1. Warning (peringatan)
ketika suatu daerah mengalami tanda-tanda alam ataupun berita adanya bencana yang
mendekat baik oleh BMG maupun dari instansi yang terkait, maka tanda peringatan
harus difungsikan semaksimal mungkin.
Contoh : pemberian peringatan awal melalui kentongan, pengeras suara di masjidmasjid, breaking news di televise dan radio maupun pesan singkat melalui SMS.
2. Threat (ancaman)
ketika gejala dan peringatan sudah dapat dikenali sebagai bencana yang berpotensi
berbahaya.
Contoh : penduduk diminta untuk bersiap-siap mengungsikan diri dengan dibimbing
oleh tenaga yang sudah dilatih dalam manajemen bencana agar tidak terjadi kesimpangsiuran penanganan.
3. Precaution (tindakan pencegahan)
tindakan nyata dilakukan setelah kejelasan berita bencana yang mendekat adalah betul
membahayakan.
Contoh : menutup perkantoran, sekolah dan tempat-tempat umum berkumpulnya massa;
membawa generator atau pembangkit tenaga darurat; mengarahkan ke tempat
pengungsian yang sudah dipersiapkan keamanannya; membawa peralatan yang terdiri
atas peralatan minimal untuk bertahan hidup seperti persediaan air bersih, tenda dan
makanan.
d. Peringatan Dini
Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat
tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang
(UU 24/2007)
e.
Mitigasi
pengkahjian secara tepat dan cepat terhadap lokasi,kerusakan dan sumber daya
penentuan status keadaan darurat bencana
penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana
pemenuhan kebutuhan dasar
perlindungan kepada kelompok rentan
pemulihan dengann segera prasarana dan sarana vital
Idealnya, orang awam seharusnya mendapat pelatihan pertolongan pertama yang cukup
sehingga memungkinkan mereka bisa menolong setiap orang yang terluka atau menderita
episode akut yang mengancam jiwa.
2. Akses
Akses merupakan faktor yang paling penting dalam sistem ini, seberapa baiknya sistem
tersebut,teteapi jika tidak bisa diakses oleh masyarakat,maka sistem tersebut tidak ada
gunanya. Akses yang digunakan sebaiknya yang mudah dingat dan bebas biaya
3. Awam khusus
Awam khusus adalah petugas yang siap ada dijalan dan gedung-gedung umum seperti
pemadam kebakaran, polisi, PMI, Pramuka yang telah dilatih untuk membantu dan
melindungi masyarakat
4. Ambulans Pra RS
Ambulans banyak dimiliki oleh berbagai instansi kesehatan di Indonesia seperti
puskesmas,RSUD, maupun klinik-klinik kecil. Bukan hanya instansi kesehatan saja yang
memiliki ambulans sendiri bahkan pemadam kebakaran, polisi, satpam. Sukarelawan
PMI juga memiliki ambulans sendiri-sendiri. Ambulans-ambulans ini dapat diorganisir
menjadi layanan medis gawat darurat terpadu pra Rumah Sakit.
5. Rumah sakit adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem gawat darurat terpadu
terutama yang paling berperan penting adalah unit gawat darurat, apabila sudah terbentuk
suatu sistem yang baik dalam satu unit gawat darurat terpadu akan berjalan
Perlu adanya kematangan perencanaan dalam mengahadapi suatu bencana dan juga
diperlukan dukungan dari berbagai unit atau instansi yang berkaitan agar sistem gawat
darurat terpadu dapat terbentuk dan berjalan dengan baik dan berhasil
C. Pasca Bencana
1. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah dilakukannya perbaikan kembali atas sarana, prasarana, dan
fasilitas umum yang rusak akibat bencana sebagai upaya dalam rangka mengembalikan
kondisi seperti semula harus melibatkan seluruh unsur, masyarakat maupun swasta
Rehabilitasi dibagi menjadi 2 :
1 Rehabilitasi Fisik
e
f
g
h
i
masyarakat;
peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya;
peningkatan fungsi pelayanan publik; dan
peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
b. Sustainable
Ciri masyarakat yang sustainability adalah:
1 Tahan terhadap kehilangan
2 Tidak mudah putus harapan
3 Tidak mudah terpengaruh isu bencana
4 Mempunyai kemampuan untuk pulih kembali dari keadaan buruk
5 Memunyai semangat untuk bertahan hidup
A. Peran Pemerintah
Tanggung jawab pemerintah daerah dalam penyelenggaraan meliputi
a. penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana
sesuai dengan standar pelayanan minimum;
b. perlindungan masyarakat dari dampak bencana;
c. pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan
program pembangunan; dan
d. pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam
kebijakan
pembangunan nasional;
penanggulangan
bencana
selaras
dengan
kebijakan
Petugas komunikasi.
Tim RHA adalah tim yang bisa bersamaan dengan tim TGC atau menyusul < 24
jam dan mempunyai tugas berupa aspek medis (menilai dampak pelayanan medis
terhadap korban dan potensi pelayanan kesehatan), aspek epidemiologi (menilai
potensi munculnya KLB dan gizi pasca bencana), aspek kesehatan lingkungan
(menilai masalah yang berkaitan dengan sarana kesehatan lingkungan yang
diperlukan bagi pengungsi dan potensi yang dapat dimanfaatkan.
2. Tim SAR
Search and Rescue (SAR) adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan
menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi
bahaya dalam musibah-musibah seperti pelayaran, penerbangan dan bencana. Istilah
SAR telah digunakan secara internasional dan tak heran jika sudah sangat mendunia
sehingga menjadi tidak asing bagi orang di belahan dunia manapun tidak terkecuali di
Indonesia. Operasi SAR dilaksanakan tidak hanya pada daerah dengan medan berat
seperti di laut, hutan, gurun pasir, tapi juga dilaksanakan di daerah perkotaan. Operasi
SAR seharusnya dilakuan oleh personal yang memiliki ketrampilan dan teknik untuk
tidak membahayakan tim penolongnya sendiri maupun korbannya. Operasi SAR
dilaksanakan terhadap musibah penerbangan seperti pesawat jatuh, mendarat darurat
dan lain-lain, sementara pada musibah pelayaran bila terjadi kapal tenggelam, terbakar,
tabrakan, kandas dan lain-lain. Demikian juga terhadap adanya musibah lainnya seperti
kebakaran, gedung runtuh, kecelakaan kereta api dan lain-lain.
Tahapan kegiatan Tim SAR :
1. Tahap keragu raguan, sadar bahwa keadaan darurat telah terjadi
2. Tahap kesiapan, melaksanakan segala sesuatunya sebagai tanggapan terhadap
suatu kecelakaan, termasuk juga mendapat informasi mengenai korban
3. Tahapan perencanaan, pembuatan rencana yang efektif dan segala kordinasi yang
diperlukan
4. Tahapan operasi, seluruh unit bertugas hingga misi SAR dinyatakan selesai
5. Tahap laporan, terakhir membuat laporan mengenai misi SAR yang telah selesai
dilaksanakan
Instansi Internasional
Peran instansi atau lembaga internasional dalam bencana :
1. Lembaga internasional dan lembaga asing non pemerintah dapat ikut serta dalam
kegiatan penanggulangan bencana dan mendapat jaminan perlindungan dari
pemerintah terhadap para pekerjanya
2. Lembaga internasional dalam melakukan penanggulangan dapat dilakukan secara
sendiri-sendiri,bersama-sama dan bersama dengan mitra kerja dari indonesia dengan
memperhatikan latar belakang sosial, budaya, dan agama masyarakat setempat
C. Peran dokter
Dokter termasuk tenaga medis yang bertugas untuk melakukan tindakan pencegahan
(pada pra bencana), kesiapsiagaan, tanggap reaksi, dan rehabilitasi.
a. Pencegahan
Upaya meringankan (mitigasi) dari efek bencana yang mungkin melibatkan kisaran
strategi kedokteran dan kesehatan pencegahan, termasuk imunisasi untuk penyakit
menular, perbaikan sanitasi, higiene personal, bahaya pembuangan limbah, control
vector dan cacing, control imigrasi dan bea cukai, pendidikan dan peringatan dini
masyarakat.
b. Kesiapsiagaan
Sumber daya manusia dan perbekalan yang diperlukan segera dimobilisasi dan
disebar. Sumber daya medik terutama melibatkan persiapan dan penyebarannya.
Pendekatan all hazard diterima dan digunakan sebagai konsep dasar untuk
melakukan tanggap reaksi dan pemulihan dari bencana.
Rencana penunjang fungsi kesehatan wilayah meliputi hal berikut:
a) Pengendalian, penggerakan dan koordinasi sumber daya medik
b) Menyediakan manajemen kesehatan dan medik pra-hospital untuk kasus.
c) Transport kasus menuju fasilitas yang layak untuk pengelolaan definitif.
d) Manajemen kesehatan masyarakat untuk kondisi bencana.
e) Pelayanan konseling untuk korban bencana
f) Pelayanan kesehatan dan kedokteran berkelanjutan pada masa pemulihan
g) Memikirkan masa depan penderita cacat di masyarakat.
c. Tanggap reaksi
Merupakan tindakan yang diambil segera sesudah, dan selama bencana untuk
meminimalkan efek dari bencana. Ini adalah fase aktif dari sumber daya medik ,
prinsip untuk mencapai hasil terbaik untuk sebanyak-banyaknya pasien sebagai hasil
dari proses triage.
Hal ini untuk memastikan bahwa pasien yang perlu segera diobati dapat tertangani
dan sumber daya yang terbatas tidak terbuang percuma pada kasus yang sebenarnya
dapat ditunda. Pada kasus masal ada perbedaan dengan triage skala kecil, dimana
kasus cedera berat dengan kemungkinan hidup kecil akan diletakkan pada prioritas
rendah.
Prinsip dari triage adalah kerjakan sebanyak-banyaknya untuk kebaikan pasien dan
buat sumber daya bekerja dengan efisien.
Terdapat 4 kategori triage :
Tag warna merah(Immediate), pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang
kemingkinan dapat hidup jika ditolong.
Tag warna kuning(Delayed), pasien perlu tindakan definitive tetapi tidak ada
ancaman jiwa segara. Pasien dapat menunggu giliran pengobatan tanpa bahaya.
Tag warna hijau (Minimal), pasien mendapat cedera minimal, dapat jalan dan
dapat menolong dirisendiri atau mencari pertolongan lain.
Tag warna hitam (Expextant), pasien mengalami cedera lethal dan akan
meninggal meski diobati.
Kesimpulan
Bencana alam tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Untuk itu perlu
penanganan yang terpadu anatra pemerintah, instansi dan pelayan medis dalam mengangani
bencana tersebut. Pengetahuan untuk pengelolaan bencana sangat penting untuk mengantisipasi
penyakit menular saat dan pasca bencana. Hal-hal yang dianggap penting adalah melindungi
pengadaan air bersih, suplai makanan, menyediakan sanitasi yang baik serta memonitor kondisi
masyarakat secara cepat dan tepat.
Daftar Pustaka
Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Binarupa Aksara: Jakarta.
Soekidjo, N. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi 2. Rineka Cipta: Jakarta.
Entjan, Indan. 2004. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Anonimus. 2009. Depkes RI. http://www.depkes.go.id.
________. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. http://kbbi.go.id