Anda di halaman 1dari 14

Teknik Pulpektomi

Tehnik pulpektomi adalah sebagai berikut (Grossman, 1988; Bence, 1990; Cohen
and Burn, 1994; Walton and Torabinejad, 2002) :
1. Anestesi gigi yang terserang, pasang isolator karet.
2. Buat jalan masuk ke dalam kamar pulpa, keluarkan pulpa dari kamar pulpa
dengan ekskavator atau kuret.
3. Lakukan irigasi dan debridemen di dalam kamar pulpa, temukan orifis saluran
akar dan saluran akar dieksplorasi dengan jarum Miller.
4. Tentukan panjang kerja dan jaringan pulpa diekstirpasi, kemudian lakukan
instrumentasi dengan menggunakan jarum rimer dan kikir (file) sesuai panjang
kerja.
5. Lakukan irigasi dengan larutan salin steril, larutan anetesi atau larutan
natrium hipokhlorit, kemudian keringkan saluran akar dengan poin kertas isap
(absorbent point )steril.
6. Masukkan gulungan kapas kecil (cotton pellet) yang dibahasi bahan pereda
sakit, misalnya eugenol atau CMCP (camphorated monochloro phenol) ke dalam
kamar pulpa kemudian tutup kavitas dengan tambalan sementara, misalnya
cavit atau semen seng oksida eugenol, hindari trauma oklusal.
7. Pasien diberi obat analgetik yang diminum apabila timbul rasa sakit.
Premedika atau medikasi pasca perawatan dengan antibiotik diindikasikan bila
kondisi pasien secara medis membahayakan atau bila toksisitas sistemik timbul
kemudian.

Pada beberapa kasus, terutama pada gigi saluran ganda, biasanya dokter gigi
tidak cukup waktu untuk menyelesaikan seluruh ekstirpasi jaringan pulpa dan
instrumentasi saluran akar, maka dilakukan pulpotomi darurat, mengangkat
jaringan pulpa dari korona dan saluran akar yang terbesar saja. Biasanya saluran
saluran akar terbesar merupakan penyebab rasa sakit yang hebat, saluran-akar
yang kecil tidak menyebabkan rasa sakit secara signifikan. Pada kasus dengan
saluran akar yang kecil sebagai penyebabnya, pasien akan merasa sakit setelah
efek anestesi hilang. Jika hal ini terjadi, harus direncanakan perawatan darurat
lagi dan seluruh saluran akar harus dibersihkan (Grossman, 1988; Bence, 1990;
Mardewi, 2003).

Macam-macam Pulpektomi
1. Pulpektomi vital
Pulpektomi vital adalah pengambilan seluruh jaringan dalam ruang pulpa dan
saluran akar secara vital.
Indikasi pulpektomi vital yaitu:
1) Insisivus sulung yang mengalami trauma dengan kondisi patologis

2) Molar sulung kedua, sebelum erupsi molar permanen pada umur 6 tahun
3) Tidak ada buktibukti kondisi patologis dengan resorpsi akar yang lebih dari
2/3 (Andlaw, 1992).
2. Pulpektomi devital
Pulpektomi devital adalah pengambilan seluruh jaringan pulpa dalam ruang
pulpa dan saluran akar yang lebih dahulu dimatikan dengan bahan devitalisasi
pulpa.
Indikasi pulpektomi devital yaitu sering dilakukan pada gigi posterior sulung
yang telah mengalami pulpitisatau dapat juga pada gigi anterior sulung pada
pasien yang tidak tahan terhadap anestesi (Andlaw, 1992).

Alat dan Fungsi pada Perawatan Saluran Akar


Berikut ini adalah instrument yang sering digunakan dalam endodonsi,
digolongkan menurut penggunaannya (Friedman and Stabholz, 1986) :
1.

Alat untuk preparasi orifice

a. Paket peralatan dasar


1)

Sonde endodontik berujung ganda

Membantu dalam menentukan letak orifice dan fraktur gigi pada dasr kamar
pulpa
2)

Excavator

Untuk menyendok isi kamar pulpa dan mengungkit batu pulpa selama preparasi
kavistas orifice
3)

Kaca mulut

Untuk melihat kedalaman kamar pulpa dan untuk menahan lidah.


4)

Pinset berkerat

Untuk memegang paper point, gutta percha dan alat saluran akar
5)

Dissposable syringe

Untuk mendepositkan larutan irigasi berupa sodium hipoklorit ke dalam saluran


akar
6)

Petridish bersekat

Untuk menempatkan cotton roll, cotton pellet dan paper point (Friedman and
Stabholz, 1986).
b. Bur
1) Friction grip
Bur fisur yang runcing digunakan pada awal preparasi orifice untuk mendapatkan
outline yang tepat

2) Rosehead
Bur rosehead normal dan ekstra panjang dapat digunakan mengangkat atap
kamar pulpa dan menghilangkan dentin yang berlebih
3) Safe-ended diamond
Bur safe-ended diamond dengan ujung yang tidak tajam dapat digunakan untuk
meruncingkan dan menghaluskan preparasi kavitas orifice. Ujung yang tidak
tajam mencegah bur merusak dasar kamar pulpa.
4) Gates glidden drill
Bur ini mempunyai ujung potong yang berbentuk seperti kuncup, terpasang pada
lengan yang kecil yang melekat pada pegangan tipe latch. Alat ini harus
digunakan dengan bantuan handpiece (Friedman and Stabholz, 1986).
c. Rubber dam
Digunakan untuk:
1) Melindungi pasien dari tertelan atau terhirupnya alat, obat-obatan, gigi dan
kotoran serta bakteri dan jaringan pulpa yang nekrosis
2) Untuk mendapat daerah operasi yang bersih, kering dan bebas dari
kontaminasi ludah
3) Untuk mencegah lidah dan pipi menutupi daerah operasi
4) Untuk menghalangi agar pasien tidak bicara, kumur-kumur dan mengganggu
kerja operator (Friedman and Stabholz, 1986).
2. Alat untuk preparasi saluran akar
a. Hand instrument
1) Reamer
Reamer diputar dan ditarik mundur sehingga pemotongannya terjadi ketika
rotasi. Digunakan untuk membesarkan dan memperbaiki bentuk saluran akar
yang tidak teratur menjadi kavitas dengan potongan melintang yang bulat
2) Eksterpasi
Digunakan untuk untuk mengambil jaringan pulpa/jaringan nekrotik, untuk
mengambil jaringan nekrotik, untuk mengambil bahan pengisi dan untuk pengait
3) File
File digunakan dengan gerak mengerok dan gerak mendorong menarik. Gerakan
ini lebih efisien jika instrument memiliki lebih banyak pelintiran atau spiral yang
bekontak dengan dinding saluran akar. Alat ini berfungsi untuk menghaluskan
dinding saluran akar dan mengambil jaringan keras selama pelebaran saluran
akar (Friedman and Stabholz, 1986).
b. Alat saluran akar dengan bantuan listrik
1) Handpiece

Handpiece memberikan aksi mekanis terhadap alat preparasi saluran akar.


System ini dibuat untuk mengurangi waktu yang digunakan pada preparasi
saluran dan sekarang terdiri dari handpiece lurus yang dapat diberi jarum-jarum
ulir dengan desain khusus
2) System preparasi saluran SET
Sistem finder saluran terdiri dari contra-angle handpiece yang dimotori oleh
mikromotor atau kompresor. Motor bekerja kurang dari 300 rpm sehingga dapat
mempercepat pekerjaan (Friedman and Stabholz, 1986).

Bahan Sterilisasi Saluran Akar


Untuk menghilangkan dressing, dapat digunakan beberapa bahan yaitu:
1)

ChKM (Chlorophenolkamfermetol)

ChKM mempunyai anti bakteri spectrum luas. Masa aktif selama 1 hari.
2)

Chresophen

Chresophen merupakan antipholosticum, sangat baik untuk kasus dengan


permulaan periodontitis apikalis akut yang dapat terjadi pada peristiwa
overinstrumentasi. Masa aktifnya antara 3-5 hari.
3)

Kalsium Hidroksida (CaoH)

Pengaruh antiseotiknya berkaitan dengan ph-nya yang tinggi dan pengaruh


melumerkan jaringan pulpa yang nekrotik. CaoH merupakan desinfektan
intrapulpa yang sangat efektif. Masa aktifnya 7-14 hari.
4)

Eugenol

Eugenol memiliki sifat sebagai penghalang impuls saraf interdental. Eugenol


merupakan golongan minyak esensial. Masa aktif 3 hari (Bakar, 2013).

Bahan dan Obat-obatan Sterilisasi


Obat-obatan Sterilisasi Perawatan Saluran Akar

ChKM ( Chlorophenol Kamfer Menthol ) sebagai desinfektan , antibakteri


dengan spectrum luas.

Cresophene

Cresatin

Formokresol

TKF ( Tri Kresol Formalin )

Eugenol ( sebagai sedative . digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang


dikombinasikan pada saat dilakukan devitalisasi .

Preparat poliantibiotik :
Grossman :
- Penisilin ( efektif terhadap gram (+)
- Streptomysin ( efektif terhadap gram ()
- Sodium kapsilat ( efektif terhadap jamur )

Kombinasi antibiotik kortikosteroid :


- Kortikosteroid ( mengurangi keradangan periapikal .)
- Antibiotik ( membunuh bakteri ex : septomixine dan ledermix .)

Bahan devitalisasi
- Arsen ( As2O3 ) ( digunakan pada gigi permanen.)
- Caustinerf Pedodontique / forte ( digunakan pada gigi sulung.)
- TKF ( Tri Kresol Formalin )

Medikamen Intrakanal yang biasa digunakan :


Golongan Fenol :
- Eugenol
- CMCP ( Camphorated Monoparachlorophenol )
- Parachlorophenol ( PCP )
- Camphorated parachlorophenol ( CPC )
- Metakresilasetat ( cresatin )
- Kresol
- Creosote ( beechwood )
- Timol

Aldehid :
- Formokresol
- Glutaraldehid

Halida :
- Natrium hipoklorit

- Iodine kalium iodida

Steroid
Hidroksida kalsium
Antibiotik
Kombinasi

Perbenihan
Prosedur perbenihan

Pasien dikontrol lebih dulu:

Siapkan papper point (minta di perawat) acotton pellet. Masukkan papper


point dan cotton pellet ke dalam Glassbead sterilisator dan ditutup,
nyalakan, biarkan sampai lampu pada glassbead sterilisator menjadi hijau
(Ready). Papper point dan cotton pellet siap digunakan. Buka alat
glassbead sterilisator.

Hasil Perbenihan negatif, saluran akar dapat diisi dengan memperhatikan


ketentuan sebagai berikut:

Tidak ada keluhan pasien

Tidak ada gejala klinik

Tidak ada eksudat dalam saluran akar (cek dari papper point yang
terdapat dalam saluran akar caranya ulaskan papper point pada glass lab.
Bila tidak berbekas, berarti bisa dilakukan pengisian), papper point
diulaskan di glass lab.

Tumpatan sementara masih baik

Hasil pembenihan positif, maka dilakukan sterilisasi ulang sampai hasil


pembenihan negatif.

Bahan Pengisian Saluran Akar


Gigi Sulung
Zinc oxide eugenol paste
Iodoform paste
Calcium hydroxide

Gigi Permanen
Siller berbasis OSE
Keuntungan :

Riwayat keberhasilan berlangsung lama; kualitas positif mengalahkan aspek


negatifnya (mewarnai gigi, waktu pengerasan sangat lambat, tidak adhesive,
larut).
Formula Grossman
Bubuk :
- ZnO (badan semen) 42 bagian
- Resin stabelit (konsistensi dan waktu pengerasan) 27 bagian
- Bismuth subkarbonat 15 bagian
- BaSO4 (keradiopakkan) 15 bagian
- Na-barat 1 bagian

Cairan : Eugenol

Masalah yang ada pada formula ini adalah waktu pengerasan sangat
lambat, > 2 bulan.

Plastik

Epoksi tersedia dalam formula bubuk cairan (AH26).

Sifat yang dimiliki : antimikroba, adhesi, waktu kerja yang lama, mudah
mengaduknya, dan kerapatan yang sangat baik.

Kekurangannya : mewarnai gigi, relative tidak larut dalam pelarut, agak


sedikit toksik jika belum mengeras dan agak larut pada cairan mulut.

Hidroksida kalsium (CaOH)2

Siller Ca(OH)2 yang telah diperkenalkan adalah siller yang Ca(OH)2 nya
diinkoporasikan ke dalam basis OSE atau basis plastiknya.

Ionomer Kaca

Material ini memiliki keuntungan bisa beradhesi ke dentin sehingga


diharapkan bisa mencapai kerapatan yang baik di apeks dan korona dan
biokompatibel. Tapi, kekerasan dan ketidaklarutannya menyukarkan
perawatan ulang jika diperlukan dan menyukarkan pembuatan pasak.

SYARAT SYARAT BAHAN PENGISI SALURAN AKAR


1. Bahan harus dapat dengan mudah dimasukkan ke saluran akar.
2. Harus menutup saluran kea rah lateral dan apical.
3. Harus tidak mengerut setelah dimasukkan.
4. Harus kedap terhadap cairan.

5. Harus bakterisidal atau paling tidak harus menghalangi pertumbuhan


bakteri.
6. Harus radiopak.
7. Tidak menodai struktur gigi.
8. Tidak mengiritasi jaringan periapikal atau mempengaruhi struktur gigi.
9. Harus steril atau dapat segera disterilkan dengan cepat sebelum
dimasukkan.
10.Bila perlu dapat dikeluarkan dengan mudah dari saluran akar.

PENYEBAB UTAMA KEGAGALAN


a. Hilangnya kerapatan apeks (Apical Seal)

Sisa iritan di dalam saluran akar

Perkolasi

b. Hilangnya kerapatan korona (Coronal Seal)

Iritan dari rongga mulut

Restorasi

c. Hilangnya kerapatan lateral


d. Panjang obturasi

Obturasi berlebih

Restorasi

Obturasi terlalu pendek

e. Saluran akar lateral


f. Fraktur akar vertical
g. Pembersihan yang tidak memadai
h. Adanya penyakit pulpa
i. Saluran akar yang tidak diobati
Tehnik Pengisian Saluran Akar
Gigi Sulung
Teknik single cone
Teknik pengisian saluran akar untuk teknik preparasi secara konvension
Tahapan :

Pencampuran pasta saluran akar petunjuk pabrik

Pasta diulaskan pada jarum lentulo dan guttap point untuk kemudian
dimasukan kedalam saluran akar yang telah dipreparasi jarum lentulo
sesuai panjang kerja dan diputar berlawanan jarum jam.

Guttap point ( trial foto disterilkan dengan alcohol 70% dan dikeringkan

Kering ( diulas dengan pasta ) masuk ke dalam saluran akar.

Guttap point di potong 1-2mm dibawah orifice dengan ekskavator yang


ujungnya telah di panaskan dengan Bunsen burner hingga membara.

Gigi Permanen
Teknik Kondensasi Lateral
Dengan teknik preparasi saluran akar secara step back
Sering digunakan hampir semua keadaan kecuali pada saluran akar yang sangat
bengkok / abnormal
Tahapan :

Pencampuran pasta

Guttap point ( trial foto disterilkan 70% alcohol dan dikeringkan

Guttap point nomor 25 (MAF) diulasi dengan pasta ke saluran akar sesuai
dengan tanda yang telah dibuat dan ditekan kea rah lateral menggunakan
spreader.

Ke dalam saluran akar diberi guttap tambahan, setiap memasukan guttap


di tekan ke arah lateral sampai saluran akar penuh dan spreader tidak
dapat masuk dalam saluran akar

Guttap point dipotong 1-2mm dibawah orifice dengan eskavator yang


telah dipanasi

Teknik Kondensasi Vertical (Gutta perca panas)


Untuk pengisian saluran akar dengan teknik step back.
Menggunakan pluger yang dipanaskan, dilakukan penekanan pada guttap perca
yang telah dilunakan dengan panas kearah vertical dan dengan demikian
menyebabkan guttap perca mengalir dan mengisi seluruh lumen saluran akar
Tahapan :

Suatu kerucut guttap perca utama sesuai dengan instrument terakhir yang
digunakan dipaskah pada saluran dengan cara step back

Dinding saluran dilapisi dengan lapis tipis semen

Kerucut disemen

Ujung koronal kerucut dipotong dengan instrument panas

Pembawa panas segera didorong ke dalam 1/3 koronal guttap perca.


Sebagian terbakar oleh plugel bila diambil dari saluran akar.

Condenser vertical dengan ukuran yang sesuai dimasukan dan tekanan


vertical dikenakan pada guttap perca yang telah dipanasi untuk
mendorong guttap perca yang menjadi plastis ke arah apikal

Apikalis panas berganti oleh pembawa panas dan condenser diulangi


sampai guttap perca plastis menutup saluran aksesori besar dan mengisi
luman saluran dalam 3 dimensi foramen apikal. Bagian sisa saluran diisi
dengan potongan tambahan guttap perca panas.

Metode seksional (teknik plugger)


Dapat digunakan untuk mengisi saluran kea rah apikal dan lateral
Teknik menggunakan suatu bagian kerucut guttap perca untuk mengisi suatu
bagian 1/3 saluran akar / ujung apikal
Tahapan :

Dinding saluran akar dilapisi semen

Pluger saluran dimasukan sampai 3-4mm dari apeks dipanaskan dalam


sterilitator garam panas (1011)

Kerucut guttap perca dipotong beberapa bagian sesuai dengan ukuran


saluran yang telah dipreparasi dengan panjang 3-4mm

Potong apikal ditempelkan pada pluger yang telah dipanasi, dimasukan ke


dalam saluran pada kedalaman yang sebelumnya telah diukur dan ditekan
kea rah vertical

Pluger dilepas dengan hati-hati untuk mencegah ke luarnya bagian guttap


perca yang dimasukan

Dibuat radiograf untuk memeriksa posisi dan kesesuaian bagian yang


dikondensasi

Bagian berikutnya dimasukan kedalam eukaliptol, dipanaskan tinggi diatas


nyala api dan ditambahkan pada bagian sebelumnya dengan tekanan
vertical untuk memampatkan pengisi

Metode kompaksi

Menggunakan panas untuk mengurangi viskositas guttap perca dan


menaikan plastisitasnya

Digunakan untuk pengisi saluran yang lurus

Menggunakan metode step back

Metode Inverted cone

Digunakan terbatas pada gigi dengan saluran kecil, berkelok-kelok, yang


tidak dapat diisi dengan kerucut guttap perca secara lepas

Metode Role Gutta perca

Untuk mengisi saluran kecil bahan tersebut yang bengkok

DAFTAR PUSTAKA

1. Walton dan Torabinejad, 2008, Ed.3, Prinsip dan Praktik Ilmu Edodontia, lilia
Juwono, Jakarta, EGC hal 204-266
2. Grosman, 195, Ed.11 Ilmu Endodontic dalam Praktek, Rafiah Abiyono,
Jakarta,EGC, Hal:196-264

DAFTAR PUSTAKA
Andlaw, R.J dan Rock, W.P. 1992. Perawatan Gigi Anak Edisi 2. Jakarta: Widya
Medika.
Bakar, Abu. 2013. Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2. Yogyakarta: Quantum.
Bence, R. 1990. Buku Pedoman Endodontik Klinik. Jakarta : Universitas Indonesia.
Buku Petunjuk Endodontia. 2013. Kediri: IIK.
Cohen, Stephen, and Richard C Burns. 1994. Pathway of The Pulpa Sisth Ed. USA:
Mosby.
Kidd. 1992. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penaggulangannya. Jakarta: EGC
Tarigan, Rasinta. 1994. Karies Gigi. Jakarta: Hipokrates.
Friedman S, Stabholz A. 1986. Endodontic Retreatment, Case Selection and
Technique Part 1 Criteria for case selection. J Endo 28-33.

3.3.2.1 Pulpotomi Vital


Langkah-langkah perawatan pulpotomi vital formokresol satu kali kunjungan
untuk gigi sulung :
1. Siapkan instrumen dan bahan. Pemberian anestesi lokal untuk mengurangi
rasa sakit saat perawatan
2. Isolasi gigi.
Pasang rubber dam, jika rubber dam tidak bisa digunakan isolasi dengan kapas
dan saliva ejector dan jaga keberadaannya selama perawatan.
3. Preparasi kavitas.
Perluas bagian oklusal dari kavitas sepanjang seluruh permukaan oklusal untuk
memberikan jalan masuk yang mudah ke kamar pulpa.
4. Ekskavasi karies yang dalam.
5. Buang atap pulpa.
Dengan menggunakan bor fisur steril dengan handpiece berkecepatan rendah.
Masukkan ke dalam bagian yang terbuka dan gerakan ke mesial dan distal
seperlunya untuk membuang atap kamar pulpa.
4. Buang pulpa bagian korona.
Hilangkan pulpa bagian korona dengan ekskavator besar atau dengan bor

bundar kecepatan rendah.


6. Cuci dan keringkan kamar pulpa.
Semprot kamar pulpa dengan air atau saline steril, syringe disposible dan jarum
steril. Penyemprotan akan mencuci debris dan sisa-sisa pulpa dari kamar pulpa.
Keringkan dan kontrol perdarahan dengan kapas steril.
7. Aplikasikan formokresol.
Celupkan kapas kecil dalam larutan formokresol, buang kelebihannya dengan
menyerapkan pada kapas dan tempatkan dalam kamar pulpa, menutupi pulpa
bagian akar selama 4 sampai dengan 5 menit.
8. Berikan bahan antiseptik.
Siapkan pasta antiseptik dengan mencampur eugenol dan formokresol dalam
bagian yang sama dengan zinc oxide. Keluarkan kapas yang mengandung
formokresol dan berikan pasta secukupnya untuk menutupi pulpa di bagian akar.
Serap pasta dengan kapas basah secara perlahan dalam tempatnya. Dressing
antiseptik digunakan bila ada sisa-sisa infeksi.
9. Restorasi gigi.
Tempatkan semen dasar yang cepat mengeras sebelum menambal dengan
amalgam atau penuhi dengan semen sebelum preparasi gigi untuk mahkota
stainless steel.
3.3.2.2 Pulpotomi Non Vital
Prinsip dasar perawatan endodontik gigi sulung dengan pulpa non vital adalah
untuk mencegah sepsis dengan cara membuang jaringan pulpa non vital,
menghilangkan proses infeksi dari pulpa dan jaringan periapikal, memfiksasi
bakteri yang tersisa di saluran akar.
Perawatan endodontik untuk gigi sulung dengan pulpa non vital yaitu perawatan
pulpotomi mortal (pulpotomi devital). Pulpotomi mortal adalah teknik perawatan
endodontik dengan cara mengamputasi pulpa nekrotik di kamar pulpa kemudian
dilakukan sterilisasi dan penutupan saluran akar.
Langkah-langkah perawatan pulpotomi devital :
Kunjungan pertama:
1. Siapkan instrumen dan bahan.
2. Isolasi gigi dengan rubber dam.
3. Preparasi kavitas.
4. Ekskavasi karies yang dalam.
5. Buang atap kamar pulpa dengan bor fisur steril dengan handpiece kecepatan
rendah.
6. Buang pulpa di bagian korona dengan ekskavator besar atau dengan bor
bundar.
7. Cuci dan keringkan pulpa dengan air atau saline steril, syringe disposible dan
jarum steril.
8. Letakkan arsen atau euparal pada bagian terdalam dari kavitas.
9. Tutup kavitas dengan tambalan sementara.
10. Bila memakai arsen instruksikan pasien untuk kembali 1 sampai dengan 3
hari, sedangkan jika memakai euparal instruksikan pasien untuk kembali setelah
1 minggu
Kunjungan kedua :
1. Isolasi gigi dengan rubber dam.
2. Buang tambalan sementara.
Lihat apakah pulpa masih vital atau sudah non vital. Bila masih vital lakukan lagi

perawatan seperti pada kunjungan pertama, bila pulpa sudah non vital lakukan
perawatan selanjutnya.
3. Berikan bahan antiseptik.
4. Tekan pasta antiseptik dengan kuat ke dalam saluran akar dengan cotton
pellet.
5. Aplikasi semen zinc oxide eugenol.
6. Restorasi gigi dengan tambalan permanen.
3.3.3 Pulpektomi
Pulpektomi adalah pengangkatan seluruh jaringan pulpa. Pulpektomi merupakan
perawatan untuk jaringan pulpa yang telah mengalami kerusakan yang bersifat
irreversibel atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan keras yang luas.
Meskipun perawatan ini memakan waktu yang lama dan lebih sukar daripada
pulp capping atau pulpotomi namun lebih disukai karena hasil perawatannya
dapat diprediksi dengan baik. Jika seluruh jaringan pulpa dan kotoran diangkat
serta saluran akar diisi dengan baik akan diperoleh hasil perawatan yang baik
pula.
Indikasi perawatan pulpektomi pada anak adalah gigi yang dapat direstorasi,
anak dengan keadaan trauma pada gigi insisif sulung dengan kondisi patologis
pada anak usia 4-4,5 tahun, tidak ada gambaran patologis dengan resorpsi akar
tidak lebih dari dua pertiga atau tiga perempat.
3.3.3.1 Pulpektomi Vital
Langkah-langkah perawatan pulpektomi vital satu kali kunjungan :
1. Pembuatan foto Rontgen.
Untuk mengetahui panjang dan jumlah saluran akar serta keadaan jaringan
sekitar gigi yang akan dirawat. Pemberian anestesi lokal untuk menghilangkan
rasa sakit pada saat perawatan.
b. Daerah operasi diisolasi dengan rubber dam untuk menghindari kontaminasi
bakteri dan saliva.
c. Jaringan karies dibuang dengan bor fisur steril. Atap kamar pulpa dibuang
dengan menggunakan bor bundar steril kemudian diperluas dengan bor fisur
steril.
d. Jaringan pulpa di kamar pulpa dibuang dengan menggunakan ekskavatar atau
bor bundar kecepatan rendah.
e. Perdarahan yang terjadi setelah pembuangan jaringan pulpa dikendalikan
dengan menekankan cotton pellet steril yang telah dibasahi larutan saline atau
akuades selama 3 sampai dengan 5 menit.
f. Kamar pulpa dibersihkan dari sisa-sisa jaringan pulpa yang telah terlepas
kemudian diirigasi dan dikeringkan dengan cotton pellet steril. Jaringan pulpa di
saluran akar dikeluarkan dengan menggunakan jarum ekstirpasi dan headstrom
file.
g. Saluran akar diirigasi dengan akuades steril untuk menghilangkan kotoran dan
darah kemudian dikeringkan dengan menggunakan paper point steril yang telah
dibasahi dengan formokresol kemudian diaplikasikan ke dalam saluran akar
selama 5 menit.
h. Saluran akar diisi dengan pasta mulai dari apeks hingga batas koronal dengan
menggunakan jarum lentulo.
i. Lakukan lagi foto rontgen untuk melihat ketepatan pengisian.
j. Kamar pulpa ditutup dengan semen, misalnya dengan semen seng oksida

eugenol atau seng fosfat.


k. Selanjutnya gigi di restorasi dengan restorasi permanen.
3.3.3.2 Pulpektomi Non Vital
Perawatan endodontik untuk gigi sulung dengan pulpa non vital adalah
pulpektomi mortal (pulpektomi devital). Pulpektomi mortal adalah pengambilan
semua jaringan pulpa nekrotik dari kamar pulpa dan saluran akar gigi yang non
vital, kemudian mengisinya dengan bahan pengisi. Walaupun anatomi akar gigi
sulung pada beberapa kasus menyulitkan untuk dilakukan prosedur pulpektomi,
namun perawatan ini merupakan salah satu cara yang baik untuk
mempertahankan gigi sulung dalam lengkung rahang.
Langkah-langkah perawatan pulpektomi non vital :
Kunjungan pertama :
1. Lakukan foto rontgen.
2. Isolasi gigi dengan rubber dam.
3. Buang semua jaringan karies dengan ekskavator, selesaikan preparasi dan
desinfeksi kavitas.
4. Buka atap kamar pulpa selebar mungkin.
5. Jaringan pulpa dibuang dengan ekskavator sampai muara saluran akar
terlihat.
6. Irigasi kamar pulpa dengan air hangat untuk melarutkan dan membersihkan
debris.
7. Letakkan cotton pellet yang dibasahi trikresol formalin pada kamar pulpa.
8. Tutup kavitas dengan tambalan sementara.
9. Instruksikan pasien untuk kembali 2 hari kemudian.
Kunjungan kedua :
1. Isolasi gigi dengan rubber dam.
2. Buang tambalan sementara.
3. Jaringan pulpa dari saluran akar di ekstirpasi, lakukan reaming, filling, dan
irigasi.
4. Berikan Beechwood creosote.
2. Celupkan cotton pellet dalam beechwood creosote, buang kelebihannya, lalu
letakkan dalam kamar pulpa.
5. Tutup kavitas dengan tambalan sementara.
6. Instruksikan pasien untuk kembali 3 sampai dengan 4 hari kemudian.
Kunjungan ketiga :
1. Isolasi gigi dengan rubber dam.
2. Buang tambalan sementara.
3. Keringkan kamar pulpa, dengan cotton pellet yang berfungsi sebagai stopper
masukkan pasta sambil ditekan dari saluran akar sampai apeks.
4. Letakkan semen zinc fosfat.
5. Restorasi gigi dengan tambalan permanen.

Anda mungkin juga menyukai