Tehnik pulpektomi adalah sebagai berikut (Grossman, 1988; Bence, 1990; Cohen
and Burn, 1994; Walton and Torabinejad, 2002) :
1. Anestesi gigi yang terserang, pasang isolator karet.
2. Buat jalan masuk ke dalam kamar pulpa, keluarkan pulpa dari kamar pulpa
dengan ekskavator atau kuret.
3. Lakukan irigasi dan debridemen di dalam kamar pulpa, temukan orifis saluran
akar dan saluran akar dieksplorasi dengan jarum Miller.
4. Tentukan panjang kerja dan jaringan pulpa diekstirpasi, kemudian lakukan
instrumentasi dengan menggunakan jarum rimer dan kikir (file) sesuai panjang
kerja.
5. Lakukan irigasi dengan larutan salin steril, larutan anetesi atau larutan
natrium hipokhlorit, kemudian keringkan saluran akar dengan poin kertas isap
(absorbent point )steril.
6. Masukkan gulungan kapas kecil (cotton pellet) yang dibahasi bahan pereda
sakit, misalnya eugenol atau CMCP (camphorated monochloro phenol) ke dalam
kamar pulpa kemudian tutup kavitas dengan tambalan sementara, misalnya
cavit atau semen seng oksida eugenol, hindari trauma oklusal.
7. Pasien diberi obat analgetik yang diminum apabila timbul rasa sakit.
Premedika atau medikasi pasca perawatan dengan antibiotik diindikasikan bila
kondisi pasien secara medis membahayakan atau bila toksisitas sistemik timbul
kemudian.
Pada beberapa kasus, terutama pada gigi saluran ganda, biasanya dokter gigi
tidak cukup waktu untuk menyelesaikan seluruh ekstirpasi jaringan pulpa dan
instrumentasi saluran akar, maka dilakukan pulpotomi darurat, mengangkat
jaringan pulpa dari korona dan saluran akar yang terbesar saja. Biasanya saluran
saluran akar terbesar merupakan penyebab rasa sakit yang hebat, saluran-akar
yang kecil tidak menyebabkan rasa sakit secara signifikan. Pada kasus dengan
saluran akar yang kecil sebagai penyebabnya, pasien akan merasa sakit setelah
efek anestesi hilang. Jika hal ini terjadi, harus direncanakan perawatan darurat
lagi dan seluruh saluran akar harus dibersihkan (Grossman, 1988; Bence, 1990;
Mardewi, 2003).
Macam-macam Pulpektomi
1. Pulpektomi vital
Pulpektomi vital adalah pengambilan seluruh jaringan dalam ruang pulpa dan
saluran akar secara vital.
Indikasi pulpektomi vital yaitu:
1) Insisivus sulung yang mengalami trauma dengan kondisi patologis
2) Molar sulung kedua, sebelum erupsi molar permanen pada umur 6 tahun
3) Tidak ada buktibukti kondisi patologis dengan resorpsi akar yang lebih dari
2/3 (Andlaw, 1992).
2. Pulpektomi devital
Pulpektomi devital adalah pengambilan seluruh jaringan pulpa dalam ruang
pulpa dan saluran akar yang lebih dahulu dimatikan dengan bahan devitalisasi
pulpa.
Indikasi pulpektomi devital yaitu sering dilakukan pada gigi posterior sulung
yang telah mengalami pulpitisatau dapat juga pada gigi anterior sulung pada
pasien yang tidak tahan terhadap anestesi (Andlaw, 1992).
Membantu dalam menentukan letak orifice dan fraktur gigi pada dasr kamar
pulpa
2)
Excavator
Untuk menyendok isi kamar pulpa dan mengungkit batu pulpa selama preparasi
kavistas orifice
3)
Kaca mulut
Pinset berkerat
Untuk memegang paper point, gutta percha dan alat saluran akar
5)
Dissposable syringe
Petridish bersekat
Untuk menempatkan cotton roll, cotton pellet dan paper point (Friedman and
Stabholz, 1986).
b. Bur
1) Friction grip
Bur fisur yang runcing digunakan pada awal preparasi orifice untuk mendapatkan
outline yang tepat
2) Rosehead
Bur rosehead normal dan ekstra panjang dapat digunakan mengangkat atap
kamar pulpa dan menghilangkan dentin yang berlebih
3) Safe-ended diamond
Bur safe-ended diamond dengan ujung yang tidak tajam dapat digunakan untuk
meruncingkan dan menghaluskan preparasi kavitas orifice. Ujung yang tidak
tajam mencegah bur merusak dasar kamar pulpa.
4) Gates glidden drill
Bur ini mempunyai ujung potong yang berbentuk seperti kuncup, terpasang pada
lengan yang kecil yang melekat pada pegangan tipe latch. Alat ini harus
digunakan dengan bantuan handpiece (Friedman and Stabholz, 1986).
c. Rubber dam
Digunakan untuk:
1) Melindungi pasien dari tertelan atau terhirupnya alat, obat-obatan, gigi dan
kotoran serta bakteri dan jaringan pulpa yang nekrosis
2) Untuk mendapat daerah operasi yang bersih, kering dan bebas dari
kontaminasi ludah
3) Untuk mencegah lidah dan pipi menutupi daerah operasi
4) Untuk menghalangi agar pasien tidak bicara, kumur-kumur dan mengganggu
kerja operator (Friedman and Stabholz, 1986).
2. Alat untuk preparasi saluran akar
a. Hand instrument
1) Reamer
Reamer diputar dan ditarik mundur sehingga pemotongannya terjadi ketika
rotasi. Digunakan untuk membesarkan dan memperbaiki bentuk saluran akar
yang tidak teratur menjadi kavitas dengan potongan melintang yang bulat
2) Eksterpasi
Digunakan untuk untuk mengambil jaringan pulpa/jaringan nekrotik, untuk
mengambil jaringan nekrotik, untuk mengambil bahan pengisi dan untuk pengait
3) File
File digunakan dengan gerak mengerok dan gerak mendorong menarik. Gerakan
ini lebih efisien jika instrument memiliki lebih banyak pelintiran atau spiral yang
bekontak dengan dinding saluran akar. Alat ini berfungsi untuk menghaluskan
dinding saluran akar dan mengambil jaringan keras selama pelebaran saluran
akar (Friedman and Stabholz, 1986).
b. Alat saluran akar dengan bantuan listrik
1) Handpiece
ChKM (Chlorophenolkamfermetol)
ChKM mempunyai anti bakteri spectrum luas. Masa aktif selama 1 hari.
2)
Chresophen
Eugenol
Cresophene
Cresatin
Formokresol
Preparat poliantibiotik :
Grossman :
- Penisilin ( efektif terhadap gram (+)
- Streptomysin ( efektif terhadap gram ()
- Sodium kapsilat ( efektif terhadap jamur )
Bahan devitalisasi
- Arsen ( As2O3 ) ( digunakan pada gigi permanen.)
- Caustinerf Pedodontique / forte ( digunakan pada gigi sulung.)
- TKF ( Tri Kresol Formalin )
Aldehid :
- Formokresol
- Glutaraldehid
Halida :
- Natrium hipoklorit
Steroid
Hidroksida kalsium
Antibiotik
Kombinasi
Perbenihan
Prosedur perbenihan
Tidak ada eksudat dalam saluran akar (cek dari papper point yang
terdapat dalam saluran akar caranya ulaskan papper point pada glass lab.
Bila tidak berbekas, berarti bisa dilakukan pengisian), papper point
diulaskan di glass lab.
Gigi Permanen
Siller berbasis OSE
Keuntungan :
Cairan : Eugenol
Masalah yang ada pada formula ini adalah waktu pengerasan sangat
lambat, > 2 bulan.
Plastik
Sifat yang dimiliki : antimikroba, adhesi, waktu kerja yang lama, mudah
mengaduknya, dan kerapatan yang sangat baik.
Siller Ca(OH)2 yang telah diperkenalkan adalah siller yang Ca(OH)2 nya
diinkoporasikan ke dalam basis OSE atau basis plastiknya.
Ionomer Kaca
Perkolasi
Restorasi
Obturasi berlebih
Restorasi
Pasta diulaskan pada jarum lentulo dan guttap point untuk kemudian
dimasukan kedalam saluran akar yang telah dipreparasi jarum lentulo
sesuai panjang kerja dan diputar berlawanan jarum jam.
Guttap point ( trial foto disterilkan dengan alcohol 70% dan dikeringkan
Gigi Permanen
Teknik Kondensasi Lateral
Dengan teknik preparasi saluran akar secara step back
Sering digunakan hampir semua keadaan kecuali pada saluran akar yang sangat
bengkok / abnormal
Tahapan :
Pencampuran pasta
Guttap point nomor 25 (MAF) diulasi dengan pasta ke saluran akar sesuai
dengan tanda yang telah dibuat dan ditekan kea rah lateral menggunakan
spreader.
Suatu kerucut guttap perca utama sesuai dengan instrument terakhir yang
digunakan dipaskah pada saluran dengan cara step back
Kerucut disemen
Metode kompaksi
DAFTAR PUSTAKA
1. Walton dan Torabinejad, 2008, Ed.3, Prinsip dan Praktik Ilmu Edodontia, lilia
Juwono, Jakarta, EGC hal 204-266
2. Grosman, 195, Ed.11 Ilmu Endodontic dalam Praktek, Rafiah Abiyono,
Jakarta,EGC, Hal:196-264
DAFTAR PUSTAKA
Andlaw, R.J dan Rock, W.P. 1992. Perawatan Gigi Anak Edisi 2. Jakarta: Widya
Medika.
Bakar, Abu. 2013. Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2. Yogyakarta: Quantum.
Bence, R. 1990. Buku Pedoman Endodontik Klinik. Jakarta : Universitas Indonesia.
Buku Petunjuk Endodontia. 2013. Kediri: IIK.
Cohen, Stephen, and Richard C Burns. 1994. Pathway of The Pulpa Sisth Ed. USA:
Mosby.
Kidd. 1992. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penaggulangannya. Jakarta: EGC
Tarigan, Rasinta. 1994. Karies Gigi. Jakarta: Hipokrates.
Friedman S, Stabholz A. 1986. Endodontic Retreatment, Case Selection and
Technique Part 1 Criteria for case selection. J Endo 28-33.
perawatan seperti pada kunjungan pertama, bila pulpa sudah non vital lakukan
perawatan selanjutnya.
3. Berikan bahan antiseptik.
4. Tekan pasta antiseptik dengan kuat ke dalam saluran akar dengan cotton
pellet.
5. Aplikasi semen zinc oxide eugenol.
6. Restorasi gigi dengan tambalan permanen.
3.3.3 Pulpektomi
Pulpektomi adalah pengangkatan seluruh jaringan pulpa. Pulpektomi merupakan
perawatan untuk jaringan pulpa yang telah mengalami kerusakan yang bersifat
irreversibel atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan keras yang luas.
Meskipun perawatan ini memakan waktu yang lama dan lebih sukar daripada
pulp capping atau pulpotomi namun lebih disukai karena hasil perawatannya
dapat diprediksi dengan baik. Jika seluruh jaringan pulpa dan kotoran diangkat
serta saluran akar diisi dengan baik akan diperoleh hasil perawatan yang baik
pula.
Indikasi perawatan pulpektomi pada anak adalah gigi yang dapat direstorasi,
anak dengan keadaan trauma pada gigi insisif sulung dengan kondisi patologis
pada anak usia 4-4,5 tahun, tidak ada gambaran patologis dengan resorpsi akar
tidak lebih dari dua pertiga atau tiga perempat.
3.3.3.1 Pulpektomi Vital
Langkah-langkah perawatan pulpektomi vital satu kali kunjungan :
1. Pembuatan foto Rontgen.
Untuk mengetahui panjang dan jumlah saluran akar serta keadaan jaringan
sekitar gigi yang akan dirawat. Pemberian anestesi lokal untuk menghilangkan
rasa sakit pada saat perawatan.
b. Daerah operasi diisolasi dengan rubber dam untuk menghindari kontaminasi
bakteri dan saliva.
c. Jaringan karies dibuang dengan bor fisur steril. Atap kamar pulpa dibuang
dengan menggunakan bor bundar steril kemudian diperluas dengan bor fisur
steril.
d. Jaringan pulpa di kamar pulpa dibuang dengan menggunakan ekskavatar atau
bor bundar kecepatan rendah.
e. Perdarahan yang terjadi setelah pembuangan jaringan pulpa dikendalikan
dengan menekankan cotton pellet steril yang telah dibasahi larutan saline atau
akuades selama 3 sampai dengan 5 menit.
f. Kamar pulpa dibersihkan dari sisa-sisa jaringan pulpa yang telah terlepas
kemudian diirigasi dan dikeringkan dengan cotton pellet steril. Jaringan pulpa di
saluran akar dikeluarkan dengan menggunakan jarum ekstirpasi dan headstrom
file.
g. Saluran akar diirigasi dengan akuades steril untuk menghilangkan kotoran dan
darah kemudian dikeringkan dengan menggunakan paper point steril yang telah
dibasahi dengan formokresol kemudian diaplikasikan ke dalam saluran akar
selama 5 menit.
h. Saluran akar diisi dengan pasta mulai dari apeks hingga batas koronal dengan
menggunakan jarum lentulo.
i. Lakukan lagi foto rontgen untuk melihat ketepatan pengisian.
j. Kamar pulpa ditutup dengan semen, misalnya dengan semen seng oksida