Budi Hartono
102013079
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11510
Telp. (021) 56942061. Fax (021) 5631731
Pendahuluan
Pada
Blok
Sistem
Urogenital
II
dihadapkan
pada
sebuah
kasus
pada
tubuh
manusia
memiliki
peranan
penting
dalam
difiltrasi
mempertahankan
secara
berulang-ulang
konstituen
yang
oleh
bermanfaat
ginjal,
bagi
plasma
aka
tubuh
dan
Pembahasan
Anamnesa
Pada anamnesa setelah mendapatkan identitas yang lengkap, perlu
ditanyakan apa yang membawa Beliau hingga datang ke poliklinik
(dikenal istilahnya berupa keluhan utama). 3 Melihat keluhan utama yang
disampaikannya, kita perlu menanyakan jenis pertanyaan seperti berikut
ini sebagai informasi tambahan di dalam keluhan utamanya (riwayat
penyakit sekarang):3
-
nyeri
baik
saat
beraktifitas atau pun tidak? Adakah pula rasa panas dan timbulnya
-
atau sebaliknya?
Apakah pasien telah
berusaha
melakukan pengobatan
untuk
Selain itu, pasien berkata bahwa ia mendapati buang air kecilya tampak
kemerahan dengan frekuensi buang air kecil dan jumlah urin yang
pertama?
Apakah pasien mengingat kejadian pertama kali yang kemungkinan
tampak memudar?
Usaha apa saja yang telah dilakukanya untuk mengatasi masalah
tersebut?
Adakah pasien mengamati urin yang secara normal ia keluarkan
sebelum berubah, baik dari warna, bau, frekuensi dan jumlah
urinya. Jika ya, minta penjelasan secara lengkap
Dan juga tanyakan riwayat penyakit dan terapi yang pernah dilalui oleh
pasien
harus
diajukan.
Tanyakan
kepada
pasien
adakah
anggota
keluarganya yang mengalami keluhan serupa, apakah saat ini ada yang
pernah atau sedang didiagosa dokter memiliki penyakit tertentu dan
bagaimana pula riwayat terapi yang pernah atau saat ini sedang dijalani.
Riwayat pribadi dan sosial pasien akan ditanyai selama dilakukannya
anamnesa, antara lain:3
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang akan dilalui oleh pasien dimulai dari menilai
tingkat kesadaran, keadaan umum pasien dari ujung rambut hingga
kepala
termasuk
di
dalamnya
kondisi
kulit,
dilanjutkan
dengan
macam,
yaitu
pada
kedua
tungkai
yang
mengalami
normal
pembengkakan,
atau
nodul,
tidak,
melihat
kemungkinan
kelainan
struktur
kulit
dan
ditemuinya
lain-lain),
feel
Inspeksi:
melihat
warna
kulit,
menentukan
apakah
terdapat
keadaan inspirasi.
Cara bimanual: melakuka penekanan secara bersamaan antara
tangan posterior dan anterior di saat pasien diminta melakuka
inspirasi.
Perkusi: bertujuan mengetahui batas antara paru dengan hepar,
paru
dengan
gaster,
suara
yang
diperoleh
saat
melakukan
normal
Auskultasi: mendengarkan suara di setap region abdomen dan
menentukan apakah hanya suara fisiologis berupa bising usus yang
normal atau patologis. Dikarenakan kasus ini mengarah pada ginjal
tidak ditemuka adanya suara bruit yang terdegar
Pemeriksaan Penunjang
Seorang pasien yang terdiagnosa mengalami penyakit di bagian ginjal,
salah
satunya
gagal
ginjal
diharapkan
melakukan
serangkaian
disadari
bahwa
terdapat
ketentuan
dalam
milliliter
(mL)
urin
pertama
sebelum
memulai
pula,
pasien
yang
melakukan
pemeriksaan
urin
banyak
harus
memasukkan
tampon
bersih
sebelum
mengumpulkan spesimen.
Penilaian makroskopik urin yang normal akan tampak jernih sampai
sedikit berkabut, berwarna kuning akibat pigmen urokrom dan
urobilin
dengan
intensitas
warna
parallel
bersama
derajat
Pemeriksan
ini
mengharapkan
didapatnya
informasi
besar, sedangkan sel darah merah berkisar antara 1-3 sel per
lapangan pandang besar dan sel epitel dari uretra dan kandung
kemih tidak jarang ditemui terutama spesimen yang mencakup
seluruh volume urin yang dikeluarkan dan bukan urin porsi tengah.5
Silinder akan turut disertakan dalam pemeriksaan mikroskopik
urinalisis dikarenakan keberadaan silinder akan mengisyaratkan
keadaan abnormal dalam parenkim ginjal dan mungkin dikenal
dengan istilah sedimen aktif walaupun sebenarnya tidak mudah
untuk menentukan darimana asalnya. Tetapi adanya sel yang
terperangkap pada protein tubulis merupakan bukti bahwa sel
-
Kesehatan
Ameriksa
Serikat,
perjanjian
penguraian
protein
terutama
yang
bersumber
pada
senyawa
nitrogenosa
berat
aliran darah
Kreatinin darah: kreatinin darah dapat ditemukan meningkat
seperti pada pasien perempuan yang datang ke poliklinik yang
mengeluhkan penyakitnya berupa pembengkakan pada kedua
kaki, dimana hasil laboratoriumnya sebesar 6mg/dL (normal
untuk pasien berjenis kelamin perempuan ialah 0,5 mg/dL 1,0
mg/dL, sedangkan jika pasiennya pria 0,6 mg/dL 1,3 mg/dL). 5
Angka yang telah diperoleh tersebut menyatakan bahwa telah
terjadi penurunan fungsi ginjal. Untuk lebih meyakinkan, maka
perlu
dilakukan
pemeriksaan
bersihan
kreatinin,
yang
BUN
akan
dipersatukan
perhitungannya
dengan
cara
ialah5
Peningkatan kadar BUN pada seorang pasien dengan kreatinin
normal mengisyaratkan bahwa penyebab uremianya adalah non
renal. Peningkatan kadar BUN yang melebihi kreatinin ditemui
transplantasi ginjal
Kadar urea yang terus meningkat sedangkan kreatinin cenderung
mendatar mungkin ditemui akibat adanya eksresi melalui saluran
cerna.
mekanisme
ekskretorik
ginjal
dan
kadar
zat
yang
nefron
diekskresikan
tidak
akan
ditemukan
serupa
perubahan,
jumlah
yang
masuk
jumah
yang
glomerulus.
zat
terlarut
dalam
plasma
pada
pertengahan
pengumpulan urin.
Selain itu, Uji pemekatan adalah pemeriksaan paling sederhana
dalam menilai fungsi ginjal melalui pengukuran berat jenis atau
osmolalits spesimen urin yang dikeluarkan pada pagi hari. Apabila
pemeriksaan spesimen tersebut tidak memperlihatkan kondisi yang
dinyatakan adekuat, akan dilakukan pemeriksaan di bawah kondisi
asupan cairan terkontrol.
Untuk menilai indeks gagal ginjal dikenal uji pemekatan urin
bernama eksresi natrium fraksional yang memungkin diperolehnya
infromasi bermanfaat mengenai apakah insufisiensi ginjal akut
bersifat pra-renal atau parenkimal dimana saat diperoleh hasil
9 | Penanganan Klinis Pasien Gagal Ginjal Akut
Pemeriksaan Radiologi
Pada gagal ginjal akut dapat dilakukan pemeriksaan radiologi
apalagi jika memiliki manifestasi kliis berupa riwayat nokturia,
hipertensi
dan
penyakit
sistemik.
Gambaran
yang
akan
batu
ginjal
pada
sistem
yang
diambil
setelah
penyuntikkan
akan
mampu
ureter.
Pielografi antegard: prosedur ini tidak membutuhkan anestesi
10 | P e n a n g a n a n K l i n i s P a s i e n G a g a l G i n j a l A k u t
Laju
Glomerulus
Risk
jam
jam
Gagal
Loss
Gagal
ginjal
akut
jam
persisten;
11 | P e n a n g a n a n K l i n i s P a s i e n G a g a l G i n j a l A k u t
Pada gagal ginjal akut yang berat dengan berkurangnya fungsi ginjal,
ekskresi air dan garam berkurang sehingga dapat menimbulkan edema,
bahkan sampai terjadi kelebihan air yang berat atau edema paru.Ekskresi
asam yang berkurang juga dapat menimbulkan asidosis metabolik dengan
kompnesasi pernapasan Kussmaul. Umumnya, manifestasi GGA lebih
didominasi oleh faktor-faktor presipitasi atau penyakit utamanya.7
Diagnosa Banding
Gagal Ginjal Kronik
Gagal gijal kronik merupakan bagia dari sindrom gagal ginjal total, selain
daripada gagal ginjal akut. Gagal ginjal kronik atau chronic real failure
(CRF) memiliki progresifitas lambat pada setiap nefron yang terjadi dalam
waktu lama da tidak reversible. Perjalanan klinis jenis gagal ginjal ini
terdiri dari 3 stadium, yaitu:1
-
ginjal
(maksudnya,
dialisis,
transplantasi
ginjal
atau
pengendalian
hipertensi
adalah
intervensi
yang
mampu
antihipertensi
harus
ditahan,
asidosis
metabolik
akan
tetap
dapat
timbul
bahkan
lebih
parah.
Seorang
pasien
aktifitas
sehari-harinya
tidak
dilakukan
secara
normal.
diikuti
denga
variasi
kombinasi
antara
prednisone,
13 | P e n a n g a n a n K l i n i s P a s i e n G a g a l G i n j a l A k u t
permeabilitas
membrane
basalis
glomerulus
(GBM),
Keadaan
atrium
kiri
yang
akibatnya
berupa
peningkatan
produksi
dan
hiperlipidemia
emboli
dan
paru.
Kemudian
hipertensi
yang
komplikasi
mejadi
lainnya
pencetus
yaitu
terjadinya
yang
menyebabkan
ARF.
Sebagian
besar
ARF
biasanya
ARF
intrinsik-lah
yang
mampu
menyebabkan
terjadinya
lama
nefrotoksin.
atau
adanya
Diagnosis
pemajanan
atas
ATN
terhadap
ditegakkan
zat
yang
bersifat
berdasarkan
pada
terkait
dengan
hipotensi
sistemik
dengan
aktivasi
kompensatorik sistem saraf simpatis dan sistem rennin-angiotensinaldosteron (RAAS). Untuk lebih muda penggambarannya ialah angiotensi
menyebabkan vasokontriksi ginjal, kulit dan jaringan vascular splanknikus,
sedangkan aldosteron berfungsi meretensi garam dan air. Respon ini
berlaku dalam mempertahankan tekanan arterial rata-rata sistemik dan
perfusi ke organ-organ yang penting. Di waktu bersamaan, mekanisme
autoregulasi ginjal diaktifasi untuk mempertahankan GFR dan melindungi
ginjal terhadap iskemia. Angiotensin II nantinya mengkontriksi arteriol
glomerulus sehingga terjadi peningkatan tekanan intraglomerulus dan
GFR, serta merangsang prostaglandin ginjal sebagai vasodilator. Efek
protektif tersebut akan ternetralisir saat pasien ternyata mempergunakan
NSAID
oleh
karena
itu
lah
NSAID
mamu
menghadirkan
keadaan
vascular
atau
glomerular
ginjal
primer
(contohnya
tubulus,
merusak
glomerulus
atau
menyebabkan
penurunan aliran darah ginjal yang seluruhnya terjadi pada fase awal.
Penurunan aliran ginjal yang telah disebutkan nantinya akan berdampak
pada peurunan alira darah glomerulus, dimana keadaannya akan semakin
diperparah pula dengan peningkatan hantaran NaCl ke macula densata
yang merupakan dampak yang ditimbulka dari kerusakan pada tubulus
dan glomerulus. 2 dampak lainnya yang ditimbulkan oleh kerusakan
tubulus ialah obstruksi tubulus dan kebocoran filtrat, dimana jika ketiga
dampak dari kerusakan tubulus itu disatukan bersama dampak yag
ditimbulkan oleh kerusakan glomerulus berupa penurunan ultrafiltrasi
glomerulus yaitu penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR). GFR akan
ditemui pada fase rumatan bersama hasil kerusaka sel tubulus dan
glomerulus. Sebenarnya kepentingan dari mekanisme ini aka bervariasi
sesuai keadaan dan bergantung pada evolusi proses penyakit serta
derajat kerusakan patologik.1
Gejala Klinis
Perjalanan klinis pasien yang saat ini didiagosa menderita gagal ginjal
akut dapat melalui 3 stadium, tetapi sebelumnya terdapat hal yang perlu
diperhatikan yaitu gagal ginjal akut dan azotemia dapat saja terjadi saat
keluaran urin melebihi 400 mL/24 jam. Selain itu gagal ginjal akut pada
tipe oliguria sama dengan tipe non oliguria. Akan tetapi, kelainan kimia
darah yang berada pada tipe non-oliguria sifat progresifitasnya lebih kecil
dan memiliki prognosa yang lebih baik. Ini lah tiga stadium yag dimaksud
dalam perjalanan klinis gagal ginjal akut:1
18 | P e n a n g a n a n K l i n i s P a s i e n G a g a l G i n j a l A k u t
Stadium Oliguria
Banyak sekali keadaan yang mampu menimbulkan gagal ginjal akut.
Akan tetapi pada dasarnya, stadium ini akan menampakkan oliguria
dalam waktu 24-48 jam meskipun gejala biasanya tidak timbul
sampai beberapa hari sesudah kontak degan bahan kimia yang
stadium
ini
sebesar
50%
meskipun
telah
menjalani
pada
kasus
gastroenteritis
akut,
malaria
dan
demam
Reperfusi
Anti ICAM 1 mAB
Kerusakan Tubular
Obstruksi
Regenerasi
Tubular
Furosemid
Tubular
Faktor
pertumbuhan
epidermal dan
hepatosit
20 | P e n a n g a n a n K l i n i s P a s i e n G a g a l G i n j a l A k u t
Reseptor
Manitol
Faktor
antagonis
pertambahan
endotelin
hepatosit insulin
like growth
factor
Peptida
Pengikat radikal
Dopamin dosis
natriuretic
bebas
rendag
atrial
Antagonis
Penghambat
kalsium
Antagonis
prostease a-MSH
Membran
reseptor
biokompatibel
leukotrien
Sedangkan pada pasien yang gagal ginjal akutnya tidak tertangani dan
mengalami komplikasi harus diberikan pengibatan sesuai tampilannya
seperti yang tertera pada tabel berupa
Tabel 2. Pengobatan Suportif Pada Gagal Ginjal Akut7
Komplikasi
Kelebihan Volume Intravaskular
Hiponatremia
Hiperkalemia
Pengobatan
Pembatasan garam 1-2g/d dan air
<1L/d
Furosemid, ultrafiltrasi atau dialysis
Batas asupan air <1L/d
Hindari infus larutan hipotonus
Batasi asupan diet K <40mmol/d
Hindari diuretik hemat K
Potassium binding ion exchange
resins
50mL glukosa 50% + 10 unit insulin
Natrium bikarbonat 50-100 mmol
Salbutamol 10-20mg diinhalasi atau
0.5-1mg IV
Kalsium glukonat 10mL larutan 10%
Asidosis Metabolik
Hiperfosfatemia
>15mmol/L, Ph >7,2
Batasi asupan fosfat <800mg/d
21 | P e n a n g a n a n K l i n i s P a s i e n G a g a l G i n j a l A k u t
Hipokalsemia
10%
Batasi asupan protein diet 0,8-
Nutrisi
65%-75%
dari
jumlah
cairan
yang
keluar.Pada
tahap
ini
salah
satunya
bertujuan
mengoreksi
akibat
metabolic
yang
22 | P e n a n g a n a n K l i n i s P a s i e n G a g a l G i n j a l A k u t
untuk
dipasang
peritoneal.Sehingga
pada
bagian
abdomen
ujungnya
yang
tepat
memasuki
berada
di
kavum
kavum
dalam
pembuluh
darah
di
peritoneum.
Sebenarnya
sisa
untuk
mengeluarkan
kalium
yang
tertimbun
karena
kadar
kalium
yang
normal,
untuk
mecegah
terjadinya
Na
Ca++
Mg++
ClLaktat
Glukosa
Tek Osmosis
mEq/L
140
4
1,5
102,0
43,5
291,0
(mOsm/L)
140,0
2,0
0,8
102,2
83,3
371,6
Apabila pasien yang dihadapi saat ini berada pada kondisi kritis dan
diputuskan untuk dilakukan penggantian ginjal,
23 | P e n a n g a n a n K l i n i s P a s i e n G a g a l G i n j a l A k u t
Penutup
Kesimpulan
Pasien perempuan yang berusia 40 tahun ini memiliki manifestasi klinis
berupa pembengkakan di kedua kakinya sejak 5 hari yang lalu diikuti
dengan perubahan pada kegiatan berkemihnya antara lain warna urin
yang memerah, jumlah urin menurun dan frekuensi pengeluaran urinnya
yang menurun didiagnosis Gagal Ginjal Akut. Dengan diagnosa banding
untuk kasus ini ialah gagal ginjal kronik dan sindrom nefrotik.
Daftar Pustaka
1. Price
SA,Wilson
LM.Patofisiologi
konsep
klinis
proses-proses
hasil
pemeriksaan
PR.Lecture
notes
radiologi.Ed
ke-2.Jakarta:Penerbit
Erlangga;2007.h.160-3.
7. Sudoyo AW,Setiyohadi B,Alwi I,Simadibrata M,Setiati S.Buku ajar