PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya,
baik menggunakan rokok batangan maupun menggunakan pipa. Kebiasaan
merokok telah ada sejak dahulu dan terus berkembang dan berlanjut
sampai saat ini seiring dengan perkembangan industry yang semakin
modern. Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah
suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperlun ritual seperti memuja
dewa atau roh.
Pada abad ke-16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika,
sebagian dari para penjelajah Eropa tersebut ikut mencoba menghisap
rokok dan kemudian membawa tambakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan
merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda
dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa
orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para
pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai
masuk ke Negara-negara Islam.
Rokok sendiri banyak dikonsumsi oleh laki-laki dan perempuan, baik
remaja, dewasa maupun orang tua, bahkan anak kecil pun sudah ada yang
mulai merokok. Pada tahun 2008, Tobacco Free Initiative (TIC) WHO
Regional Asia Tenggara telah merilis survey pemakaian rokok di
Indonesia. Dari data tersebut didapatkan informasi bahwa jumlah peokok
Rumusan Masalah
Pada mahasiswa laki-laki yang merokok biasanya telah membaca dan
melihat gambar yang tertera di kemasan rokok tentang bahaya merokok,
yaitu seperti kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan
dan janin serta banyak bahaya lainnya dan yang terbaru di kemasan rokok
terdapat tulisan rokok menyebabkan kematian. Keadaan seperti ini akan
mempengaruhi pengetahuan pada mahasiswa laki-laki yang telah
mengetahui bahaya merokok namun tetap merokok, peneliti ingin melihat
persepsi apa yang terdapat pada mahasiswa sehingga masih tetap merokok.
Maka pertanyaan pada penilitian ini adalah bagaimana persepsi mahasiswa
laki-laki tentang bahaya merokok di Stikes Kusuma Husada Surakarta.
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Untuk mengetahui persepsi mahasiswa laki-laki di Stikes Kusuma
1.3.2
1.4
Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa laki-laki
Hasil penelitian ini agar dapat digunakan sebagai motivasi, dan
menumbuhkan sikap positif pada mahasiswa yang merokok maupun
yang tidak merokok.
2. Bagi institusi
Bagi institusi pendidikan dapat memasukkan dalam materi perkuliahan
keperawatan, dan mengembangkan keilmuan terkait persepsi dan
bahaya merokok, lalu dapat menjadi bahan acuan agar institusi juga
sering memberikan materi tentang bahaya merokok pada mahasiswa
laki-laki yang merokok.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai data dan informasi dalam
melakukan penelitian lebih lanjut terkait persepsi maupun yang
berhubungan dengan persepsi dan bahaya merokok pada mahasiswa.
4. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang persepsi mahasiswa akan
bahaya merokok.