Resume Kompilasi Skenario 5
Resume Kompilasi Skenario 5
RESUME BLOK V
SKENARIO 5
OLAHRAGA
KELOMPOK
CDE
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010
Skenario 5:
Sejumlah pelari tengah bersiap-siap pada posisi start masingmasing.Tampak massa otot pada tungkai dan lengan para atlet
tersebut.Saat Hitungan ke 3,pelari-pelari tersebut segera melesat menuju
garis finish.Tampak nafas terengah-engah namun beberapa menit
kemudian menjadi teratur.
FISIOLOGI
Jenis Olahraga
- lompat tali
mendayung
- bersepeda
jogging
- berenang
berjalan
- naik tangga
berdansa
b. Sekunder :
racquetball
- handball
basketball
- tennis
Sistem Metabolik
ATP dan Sistem Fosfagen
Adenosin trifosfsat (ATP) merupakan sumber energi dasar
untuk kontraksi otot. Sedangkan jumlah ATP pada otot, bahkan dalam
otot
seorang
atlet
yang
berlatih
baik
hanya
cukup
untuk
yang
2,5
System aerobic
8 sampai 10 detik
System aerobik
waktu
yang
tidak
nutrisi
tersedia)
Jadi, seseorang dapat dengan mudah melihat bahwa system
fosfagen adalah system yang digunakan oleh otot untuk ledakan daya
selama beberapa detik, dan system aerobic diperlukan untuk aktivitas
atletis yang lama. Diantaranya adalah system glikogen-asam laktat,
yang terutama penting untuk memberikan tambahan selama
perlombaan menengah seperti 200-800 meter.
Mekanisme kontraksi otot saat Olahraga
1.
Kekuatan otot
Kekuatan otot ditentukan oleh:
a. Ukuran, dengan daya kontraktilitas otot (3-4 kg/cm2). Jadi, dengan
testoteron normal pembesaran otot dapat sesuai, sehingga
semakin besar ukuran, kekuatan otot semakin besar.
Contoh: Otot Quadriseps memiliki ukuran 150cm ; kekuatan 525kg
dan semua gaya ini dikumpulkan di tendon patella mudah
ruptur/terpuntir dari insersinya ke tibia.
Bila gaya ini terjadi pada tendon yang mengangkat sedi, gaya yang
diberikan oleh permukaan sendi atau ligamentum
- dislokasi kartilago
- ruptur ligamen
- fraktur kompresi
b. Kekuatan untuk mempertahankan otot 40% > dari kekuatan
kontraktilitas.
Kekuatan 735Kgrobekan pada bagian otot.
NB: daya kontraksi berbeda dengan kekuatan kontraksi.
2.
Daya
Daya merupakan suatu pengukuran dari jumlah total kerja yang
dilakukan otot dalam satuan waktu. Daya (Kg.m/menit) ditentukan
oleh:
a. Kekuatan (Kg)
b. Jarak (m)
c. Jumlah otot/menit (menit)
d. Banyaknya ion Ca2+.
Daya mengalami lonjakan maksimum pada periode awal misalnya
pada pelari cepat 100 m. Sedangkan pada perlombaan ketahanan
jangka panjang, maka dayanya
3.
1
dari lonjakan awal.
4
Ketahanan
Ketahanan bergantung pada dukungan nutrisi terhadap otot
kandungan glikogen yang tersimpan.
Diet tinggi karbohidrat menyimpan lebih banyak glikogen daripada
campuran maupun lemak (40)
-
Diet karbohidrat
: 40 gr/kg otot =
Diet lemak
: 6 gr/kg otot =
240 menit
80 menit
Kontraksi otot
1. Ada rangsangan masuk ke saraf motorik sehingga timbul potensial
aksi yang berjalan di sepanjang serabut saraf.
2. Pada ujung-ujung saraf mensekresikan neurotransmitter asetilkolin.
3. Asetilkolin ini membuka kanal Na dan na masuk sampai ke bagian
terminal saraf (menimbulkan pot ensial aksi di membrane otot)
4. Potensial aksi berjalan di sepanjang membrane otot
5. Potensial aksi menimbulkan depolarisasi dan menyebabkan
reticulum sarkoplasma melepaskan ion ca yang kemudian diikat
pada TnC dari troponin, yang menyingkap tempat melekat myosin
pada aktin.
6. Kepala myosin melekat pada aktin dan ATP pecah menjadi ADP,
menghasilkan energy, yang menimbulkan gerakan dari kepala
myosin.
7. Sebagai akibat perubahan ini dalm myosin, filament tipis yang
terikat bergeser di samping filament tebal sehingga otot mengalami
pemendekan(kontraksi)
8. Ion Ca kembali dipompa kembali ke reticulum sarkoplasma
(repolarisasi), kemudian ATP akan berikatan pada kompleks aktinmiosin sehingga ikatan antar aktin-miosin terlaepas(relaksasi).
Mekanisme Hormon
Hormone Aldosteron
Hormon aldosteron merupakan mineralokortikoid utama yang
disekresi oleh adrenal.
Efek Aldosteron pada ginjal dan sirkulasi yaitu aldosteron
meningkatkan reabsorbsi ion Natrium dan sekresi kalium di tubulus
ginjal (terutama sel principal di sel tubulus kolektivus, sedikit di
tubulus distal dan duktus koligentes) sebelum dikeluarkan di
permukaan
Hasil akhir efek aldosteron adalah:
- Meningkatkan jumlah total ion natrium dalam cairan ekstrasel
- Menurunkan jumlah kalium
- Mengurangi jumlah natrium yang hilang dalam urin
Aldosteron yang berlebihan meningkatkan volume cairan
ekstrasel dan tekanan arteri, tetapi hanya sedikit memengaruhi
konsentrasi ion Natrium dalam plasma.
Akibatnya:
- Meningkatkan ekskresi garam ( natriuresis )
- Meningkatkan ekskresi air ( dieresis tekanan )
Aldosteron
berlebihan
akan
meningkatkan
sekresi
ion
aktivitas
system
rennin-angiotensin
pembentukan
sperma,
penurunan
sekresi
testosteron)
Insulin
Insulin mempunyai peranan sentral dalam mengatur konsentrasi
glukosa darah.
Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel B pada pulau-pulau
Langerhans pankreas sebagai reaksi langsung terhadap keadaan
hiperglikemia. Zat-zat lain yang mrnyebabkan pelepasan isulin adalah
asam amino, asam lemak,badan keton, glukaton dan sekretin.
Sedangkan epinefrin dan norepinefrin menyekat pelepasan insulin.
Hormon yang berperan / mempengaruhi glukosa darah :
1. Insulin
Insulin mempunyai peranan sentral dalam mengatur konsentrasi
glukosa darah. Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel B pada pulaupulau Langerhans pancreas sebagai reaksi langsung terhadap
keadaan hiperglikemia.
Zat-zat lain yang menyebabkan pelepasan insulin adalah asam
amino, asam lemak bebas, badan keton, glucagon, sekretin.
Sistem kardiovaskular
Pada saat olahraga oksigen dalam tubuh kita akan menurun,
karbondioksida akan meningkat, dan PH akan menurun. Maka
kemoreseptor akan membawa sinyal ke sistem saraf pusat, dan
Frekuensi
sekuncup
jantung
75
75
105
50
110
195
162
185
Istirahat
Bukan atlet
Pelari marathon
Maksimum
Bukan atlet
Pelari marathon
Kondisi otot
2.
3.
Kedut
lambat
dibentuk
utk
ketahanan,
khususnya
utk
menyediakan
daya
tahan,
memberikan
kekuatan
KEDUTAN
CEPAT
LAMBAT
Pelari marathon
18
82
Perenang
26
74
Pria rata2
55
45
Angkat berat
55
45
Pelari cepat
63
37
Pelompat
63
73
Dampak olahraga
Suhu
Hampir semua energy yang dilepaskan
oleh metabolisme
nutrisi tubuh akan diubah menjadi panas tubuh. Ini bahakn berlaku
pada energy yang menyebabkan kontraksi otot, karena alasan berikut :
1.
2.
sisa
nutrisi
diubah
menjadi
panas
selama
sejenis
lainnya
yang
semuanya
dari hutang oksigen, dan kemudian untuk satu jam berikutnya dengan
kecepatan yag lebih rendah selama tubuh memindahkan asam laktat.
Bagian pertama dari hutang oksigen disebut hutang oksigen alaktasid
dan jumlahnya kira-kira 3,5 liter. Bagian yang selanjutnya disebut
hutang oksigen asam laktat yang jumlahnya kira-kira sampai 8 liter.
ditandai dengan :
a. Pada anak : mengoptimalkan pertumbuhan.
b. Pada orang dewasa : memperkuat masa tulang,
20. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pd tubuh sehingga
mengurangi cedera.
21. Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan
dan mempertahankan berat badan ideal.
22. Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti:
tekanan darah tinggi : mengurangi tekanan sistolik dan diastolik
Mekanisme Pembentukan massa otot
Ukuran otot seseorang dapat dipengaruhi oleh tiga faktor.
Hereditas, sekresi hormon testosteron pada laki-laki dan latihan.
Sekresi testosteron oleh testis mempunyai efek anabolik terhadap
penyimpanan protein di otot. Hal inilah yang menyebabkan otot
pada pria tampak lebih besar daripada wanita. Latihan fisik juga
dapat meningkatkan massa otot sebanyak 30 %- 60%. Apabila
latihan dilakukan secara teratur maka otot dapat mengalami
hipertrofi atau pembesaran masssa otot. Terdapat 5 perubahan yang
terjadi selama hipertofi :
1. Peningkatan jumlah miofibril
2. Peningkatan enzim-enzim mitokondria
3. Peningkatan komponen sistem metabolisme fosfagen
4. Peningkatan cadangan glikogen
5. Peningkatan cadangan trigliserida
Nutrisi
1. Karbohidrat
a. Kecuali untuk laktosa dalam susu dan glikogen (zat tepung
hewani) dalam daging, semua karbohidrat berasal dari
tumbuhan.
b. Monosakarida
(glukosa,
fluktosa)
ditemukan
dalam
buah-buahan,
padi-padian;
selulosa
(serat)
(polysaturated
fat)
ditemukan
didalam
ikan,
BIOKIMIA
Metabolisme Glikogen
Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat utama dalam
tubuh. Unsur ini terutama terdapat di hati yaitu sebanyak 6% dan di otot
yaitu kurang dari 1%. Namun, karena massanya yang jauh lebih besar,
jumlah simpanan glikogen di dalam otot bisa mencapai 3-4 kali jumlahnya
di hati.
a.
Glikogen otot
Berfungsi sebagai heksosa yang tersedia dengan mudah untuk proses
glikolisis di dalam otot.
b.
Glikogen Hati
1.
GLIKOGENESIS
glikolisis.
Glukosa 6-fosfat selanjutnya diubah menjadi glukosa 1fosfat di dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh
fosfoglukomutase.
Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan Uridin Trifosfat (UTP)
menghasilkan Uridin Difosfat Glukosa (UDPGlc) dan Ppi.
Dikatalisis oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
UTP + glukosa 1-fosfat
UDPGlc + PPi
UDPGlc + (C6)n
Pembentukan
UDP + (C6)n+1
ikatan
glikosil
1-4
tersebut
terjadi
rangkaian
-1-6,
sehingga
terbentuk
2. GLIKOGENOLISIS
+ Pi
lain
oleh
enzim
(-[14]-[14]
glukan
glikogen fosforilase.
Satu unit glukosa yang terakhir yang merupakan ikatan
[16] dipecah juga menggunakan enzim pemutus cabang
glukosa 6-fosfat.
Glukosa 6-fosfat dapat memasuki jalur glikolisis.
Di hati dan ginjal terdapat enzim glukosa 6 fosfatase yang
spesifik yang dapat memecah ikatan ester pada glukosa 6fosfat dan melepaskan glukosa ke peredaran darah.
Sedangkan di otot tidak didapatkan enzim tersebut.
arah.
Ada 2 bentuk enzim glikogen sintase:
1. Glikogen Sintase A
: bersifat aktif
2. Glikogen Sintase B
menginaktifkan
glikogen
sintase
dan
akhirnya
glikogenesis terhambat.
Inhibitor Glikogen Sintase
Epinefrin, norepinefrin, dan glukagon dapat mengaktifkan enzim
adenilat siklase.
Adenilat siklase dibutuhkan untuk mengkatalis pembentukan
cAMP dari ATP.
cAMP mengaktifkan protein kinase.
Protein kinase aktif selanjutnya akan mengubah glikogen sintase A
menjadi glikogen sintase B (menginaktifkannya), sehingga
glikogenesis terhambat.
steroid.
Asetil-KoA
k
Feedbac
if
negat
Kolesterol
HMG-KoA
Reduktase
Mevalonat
Lanasterol
Squalen
HMG-KoA
Isopentenil Pirofosfat
Farnesil Pirofosfat
Geranil Pirofosfat
2. Transpor
adalah proses pengangkutan kolesterol dari usus ke hati lalu diedarkan ke
seluruh tubuh. Karena
LDL sisa di sirkulasi ini diangkut kembali ke hati oleh HDL (High
Density Lipoprotein)
Keseimbangan Cairan.
1. Komposisi tubuh pada manusi dewasa:
-
Cairan intravaskuler: 5% BB
Cairan intravaskuler yang 5% adalah plasma volume sel darah
merah 3% BB dan volume darah 8% BB
Keseimbangan Elektrolit.
Zat terlarut didalam cairan di tubuh terdiri dari elektrolit dan
nonelektrolit. Nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai
dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti protein, urea,
glukosa, dan oksigen, karbondioksida dan asam-asam organik.
Sedangkan
elektrolit
tubuh
mencangkup
natrium,
kalsium,
Penting karena:
Mempengaruhi secara langsung keseimbangan cairan
dalam tubuh
Mempengaruhi terhadap aktifitas/ fungsi sel.
Kalium:
CIS: 10
Untuk
dapat
menjalankan
fungsinya
dengan
baik
sangat
Ginjal
mengontrol
volume
cairan
ekstrasel
dengan
dengan
mempertahankan
keseimbangan
cairan.
Ginjal
Ginjal
mengontrol
volume
cairan
ekstrasel
dengan
dengan
mempertahankan
keseimbangan
cairan.
Ginjal
darah
arteri
dengan
memperbanyak
volume
plasma.
Memeperhatikan
keseimbangan
garam.
Seperti
halnya
sehingga
asupan
Permasalahannya
garam
adalah
sama
seseorang
dengan
hampir
keluarannya.
tidak
pernah
Mekanisme
haus
dan
peranan
Vasopresin
(antidiuretic
hormone/ADH)
Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan
merangsang osmoreseptor di hypotalamus. Rangsangan ini akan
dihantarkan ke neuron hypotalamus yang mensintesis vasopresin.
Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke dalam darah
dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. ikatan
vasopresin dengan reseptornya di duktus koligen memicu
terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di membrane bagian apeks
duktus koligen. Pembentukkan aquaporin ini memungkinkan
terjadinya reabsorbsi cairan ke vasa recta. Hal ini menyebabkan
urine yang terbentuk di duktus koligen menjadi sedikit dan
hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh tetap
dipertahankan.
Selain itu, rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus
akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel juga akan
dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga terbentuk
perilaku untuk membatasi haus, dan cairan di dalam tubuh kembali
normal.
Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Sebagai kesimpulan, pengaturan keseimbangan keseimbangan
cairan dan elektrolit diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin.
Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan cairan
dan elektrolit melalui baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotikus,
osmoreseptor di hypotalamus, dan volume reseptor atau reseptor regang di
atrium. Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan
saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin II,
Aldosteron, dan Vasopresin/ADH dengan meningkatkan reabsorbsi
natrium dan air. Sementara, jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh,
badan
2. Total body water tersebar 50% dalam otot, 20% dalam
kulit,20% dalam organ lain, dan 10% dalam darah.
b. Kompartemen cairan tubuh
Kompertemen cairan intraseluler(CIS) mengacu pada
cairan dalam
Kompertemen cairan ekstraseluler(CES) yang terdiri dari
seluruh cairan tubuh di luar sel
Cairan interstisial adalah cairan di sekitar sel tubuh
meliputi
dipisahkan
dari
seluruh
cairan
tubuh
CES
oleh
lapisan
yang
sel
cairan
sinovial;
cairan
dalam
organik.Perbedaanya
adalah
dalam
hal
protein.
CIS.Akibat pompa natrium-kalium dependen ATP,
konsentrasi ion natrium dan kalium intraseluler
berlawanan dengan yang ada dalam CES. Ion
kalium intraseluler berkonsentrasi tinggi dan ion
natrium
intraseluler
berkonsentrasi
sama
dan
tidak
ada panarikan
atau
ekuilibrium
osmotik
sementara
akan
tekanan
mengakibatkan
bergerak
hidrostatik
osmotik
semakin
dari
interstisial.Sebaliknya,
hidrostatik
kapilar
koloid
banyak
kapilar
kapilar
penurunan
atau
plasma
cairan
menuju
peningkatan
atau
yang
cairan
tekanan
tekanan
terjadi
akibat
hemoragi,
dirasakan
oleh
osmolalitas
asmoreseptor
plasma
hipotalamus
dan
menstimulasi
menyebabkan
oleh
osmoreseptor
hipotalamus
dan
atau
kelebihan
cairan
baik
dalam
penyakit
ginjal
atau
kardiovaskular
berkaitan dengan
overhidrasi
ditandai
dan
dengan
edema (akumulasi
cairan interstisial
yang berlebihan)
Keringat
Keterangan Gambar :
1. kelenjar keringat akan disarafi oleh
saraf
simpatis
kolinergik
yang
menyekresikan asetilkolin
2. kelenjar akan menyekresikan sekret
primer/sekret
prekursor,
setelah
dikeluarkan
3. lalu konsentrasi zat-zat dalam cairan
itu mengalir melalui ductus
Mekanisme Keringat
Penurunan badan
kehilangan keringat > 510 % dengan cepat
berakibat serius kram
otot, mual, dsb oleh krn
4. larutan
ini
modifikasi
akan
mengalami
melalui
reabsorbsi
ini
bergantung
pada
kecepatan berkeringat.
-
apabila
hanya
kelenjar
sedikit
keringat
dirangsang,
yang
hilang.
mengalir
melalui
sebaliknya.
-
aktif
dari
sel-sel
FARMAKOLOGI
Jenis Obat untuk atlet
Doping yang dipakai pada saat dan sebelum kompetisi
Terdiri dari :
o
PATOFISIOLOGI
PENYAKIT KELEBIHAN OLAHRAGA
OSTEOATHRRITIS
Penyakit kelebihan olahraga yang paling sering terjadi pada
atlet adalah osteoathritis, yaitu perdangan pada sendi-sendi besar,
misalnya pada kaki dan tangan karena digunakan sebagai tumpuan
untuk sebagian besar aktivitas fisik saat olahraga.
KRAM OTOT
OVERUSE INJURY
Otot digunakan berulang (repetitif) dalam waktu lama,
digunakan dalam posisi yang salah dalam waktu lama, akibat getaran
atau akibat penggunaan dengan kekuatan yang besar, misalnya
mengangkat benda yang berat. Akibat adanya aktivitas yang tidak
tepat tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan otot yang secara
mikroskopik tampak berupa robekan jaringan disertai adanya proses
peradangan, dan karena penggunaan yang terus menerus maka tidak
ada waktu bagi otot tersebut untuk memperbaiki diri (recovery).
DEHIDRASI
Jika seseorang berolahraga dalam waktu yang lama, apalagi
pada saat siang hari di bawah terik matahari, tentunya akan
megeluarkan keringat dalam jumlah yang besar. Kehilangan keringat
yang sangat banyak akan menurunkan berat badan sebesar 5 sampai
10 pon. Hal ini dapat mengurangi kinerja seseorang secara bermakna,
dan dapat mengakibatkan kram otot, mual, lemas, dan efek lainnya.
Keringat
mengandung
natrium
klorida.
Jika
banyak