Anda di halaman 1dari 11

1.

Pembagian Zona Laut


Menurut kedalamannya, laut dibedakan atas zona litoral, zona neritik, zona batial, dan zona
abisal.

Pembagian Zona Laut

a. Zona Laut Pasang-Surut (Zona Litoral)


Zona litoral adalah zona yang berupa daratan saat air surut dan menjadi lautan saat air
pasang. Karena itu, luas zona ini sangat dipengaruhi oleh ketinggian air pasang.
Zona ini sering disebut sebagai pesisir pantai yang terdiri dari pasir pantai dan pecahan
rumah-rumah karang. Pada zona ini juga banyak ditemukan binatang laut yang dapat dikonsumsi
seperti kerang dan kepiting.

b. Zona Laut Dangkal (Zona Neritik)


Zona laut dangkal atau zona neritik adalah zona yang memiliki kedalaman antara 0200
m. Zona ini biasanya pada landas benua. Landas benua adalah kelandaian benua yang menjorok
ke laut.
Di zona ini banyak terdapat jenis ikan dan hewan laut lainnya yang biasa ditangkap oleh
nelayan. Faktor-faktor yang memengaruhi zona ini banyak dijumpai ikan adalah:

banyak mengandung oksigen


banyak dijumpai plankton yang mengapung di permukaan air
banyak mendapat sinar matahari.
1

c. Zona Laut Dalam (Zona Batial)


Zona laut dalam atau zona batial memiliki kedalaman antara 2001.000 m. Pada zona ini,
biasanya sinar matahari sudah tidak dapat lagi menembus kedalaman air. Di zona ini masih
banyak terdapat jenis ikan dan hewan laut lainnya, namun sudah jarang ditemukan tanamantanaman laut.

d. Zona Laut Sangat Dalam (Zona Abisal)


Zona laut sangat dalam atau zona abisal memiliki kedalaman lebih dari 1.000 m. Pada
zona ini, tekanan air sangat tinggi dengan suhu yang sangat rendah.
Di zona ini hanya sedikit jenis ikan dan hewan laut, dan tidak ditemukan
tanamantanaman laut. Pada bagian laut ini binatang laut memiliki sistem tubuh yang mampu
beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrim.

2. Alat-alat Sampling Sedimen Laut


Para ilmuwan mempelajari sedimen dengan cara mengambil sedimen di dasar laut dan
analisis di laboratorium. Oleh karenanya pengambilan sedimen dasar laut sangat penting untuk
dipelajari. Pengambilan sedimen dilakukan pada kedalaman ratusan hingga ribuan meter di
bawah permukaan laut. Beberapa peralatan yang digunakan untuk mengambil contoh sedimen
dasar laut adalah CASQ Core, Piston Core, Gravity Core, Box Corer, dan Multi Corer.

CASQ Core, Piston Core, Gravity Core, Multi Corer, dan Box Corer. Peralatan yang digunakan
2.1.

untuk mengambil sedimen dasar laut.


Piston Core
2

Piston Core merupakan salah satu jenis core yang sering digunakan untuk mengambil
sedimen dengan panjang atau tebal 5 60 meter. Piston Core berbentuk seperti jarum pentul
yang terdiri dari tabung,terbuat dari metal, yang disebut barrel, plastic liner (tabung plastik),
pemberat, kabel atau string, trigger line, dan piston.

Bagian-bagian Piston Core


Barrel berfungsi sebagai kerangka utama dari core. Plastic liner atau plastic tube adalah
wadah sedimen yang diambil dari dasar laut yang kemudian dibawa ke laboratorium untuk
dianalisis. Plastic tube dimasukkan ke dalam barrel dan selanjutnya dipasang core catcher. Core
catcher terletak di bagian paling bawah barrel yang berfungsi untuk mencegah sedimen agar
tidak keluar dari plastic tube. Piston terletak di dalam plastic tube, di atas core catcher, yang
berfungsi untuk mengambil atau menyedot sedimen ke dalam plastic tube. Trigger line berfungsi
untuk men-trigger piston agar dapat bergerak menarik sedimen ke dalam plastic tube.

Piston dan Core Catcher yang dipasang di dalam plastic tube pada Piston Core.
2.2.
Gravity Core
Alat lain yang digunakan untuk mengambil contoh sedimen dasar laut adalah Gravity
Core. Gravity Core bentuknya hampir sama dengan piston core hanya saja tidak ada piston,
trigger line, dan panjang barrel lebih pendek dibanding piston core. Ukurannya hanya sekitar 2
meter.

Gravity Core
2.3.
Multi Corer
Multi Corer, merupakan alat jenis lain yang terdiri dari beberapa core, biasanya 6 core,
dan frame yang berbentuk prisma. Multi corer memiliki penutup di bawah setiap core dan setiap
4

core akan terhubung pada center wire yang berada di tengah frame. Multi corer sangat efektif
untuk mengambil sedimen yang lengket dan berlumpur.
2.4.
Box Corer
Box Corer merupakan alat lain yang digunakan sebagai frame dari grab (proses yang
simpel dalam mengangkat sedimen permukaan dari dasar laut). Pengoperasiannya hampir sama
dengan ekman grab (pengambilan sampel dalam dasar danau yang lunak dan sungai tersusun dari
kotoran, lanau, dan tanah gemuk yang dipakai bahan bakar (peat) halus) dan sejenisnya. Hanya
saja box corer berukuran lebih besar dan dioperasikan untuk perairan dalam (deep water).
2.5.
CASQ Core
CASQ (Calypso Square) Core merupakan alat lain yang bentuknya hampir sama dengan
gravity core, tetapi memiliki barrel yang berbentuk square (balok). CASQ Core merupakan alat
pertama yang turun terlebih dahulu ke dasar laut untuk mengambil sedimen sebelum diturunkan
Piston Core atau Gravity Core. CASQ Core memiliki konstruksi barrel yang kokoh dan tebal
sehingga CASQ Core tidak mudah bengkok karena tebalnya sedimen dasar laut. Itulah sebabnya
CASQ Core diturunkan lebih awal sebelum Piston Core atau gravity Core. CASQ Core juga
digunakan untuk melihat seberapa keras sedimen dasar laut untuk bisa diambil oleh Piston atau
Gravity Core.
3. Metodologi pengambilan sampel sedimen
Proses pengambilan sedimen dasar laut dan penanganannya terlihat dengan jelas pada
diagram alir berikut. Biasanya pengambilan sedimen dasar laut dilakukan lebih lama dan lebih
banyak pengulangannya.

Tentukan Site
Lihat Batimetri Perairan
Turunkan CTD

Lihat Seismik Profile

Turunkan Multi Corer

Proses pengambilan contoh sedimen

Turunkan CASQ Core


Turunkan Gravity Core
Turunkan Piston Core

Ambil plastic tube Penanganan contoh sedimen di laboratorium


Simpan pada suhu 7-15C

Analisis laboratorium

Hal pertama yang dilakukan sebelum mengambil sedimen di laut adalah survey daerah
(site) dan menentukan daerah yang akan diambil dan dianalisis sedimennya. Survey ini
dilakukan indoor, artinya dilakukan dengan melihat batimetri perairan dan seismic profile.
Batimetri perairan akan meceritakan seberapa dalam perairan pada daerah tersebut. Dengan
begitu akan terlihat seberapa panjang core yang akan digunakan dan seberapa panjang wire atau
string yang digunakan. Hal ini berguna untuk efisiensi alat. Seismic profile akan menunjukkan
seberapa keras dasar perairan yang akan ditembus oleh peralatan (core). Seismic profile akan
bercerita apakah dasar perairan tersebut hard atau soft. Dengan melihat seismic profile
selanjutnya akan ditentukan peralatan apa yang akan turun untuk mengambil contoh sedimen.

Seismic profile dasar laut yang diambil menggunakan water gun


Selanjutnya penurunan alat. Jika seismic profile menunjukkan dasar laut yang keras,
maka akan diturunkan CASQ Core terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa
dalam kekerasan sedimen tersebut. Jika CASQ Core hanya mendapatkan sedimen sedikit; tidak
dalam menembus dasar laut; maka untuk selanjutnya tidak diturunkan piston Core atau Gravity
Core. Jika memaksa untuk menurunkan Piston Core atau Gravity Core bisa saja akan terjedi
kerusakan seperti bengkoknya barrel karena dasar laut yang terlalu keras. Jika CASQ Core
mendapatkan sedimen sangat dalam (misalnya sepanjang barrel), maka selanjutnya akan
diturunkan Piston Core atau Gravity Core. Biasanya untuk mengambil sedimen di dasar laut pada
laut dalam (deep water), para ilmuwan menggunakan Piston Core yang lebih efektif dibanding
Gravity Core.
Beberapa ilmuwan tidak ingin kondisi perairan pada daerah pengambilan sedimen (site)
terganggu akibat turunnya peralatan pengambil contoh sedimen. Oleh karenanya mereka akan
menurunkan CTD (Conductivity Temperature Depth) sebelum menurunkan CASQ Core. Hal ini
dimaksudkan agar kondisi perairan tidak terganggu oleh turunnya CASQ Core yang kemudian
membawa sedimen ke kolom perairan. Selanjutnya mereka menurunkan Multi Corer dan
dilanjutkan CASQ Core atau Gravity Core.
Setelah contoh sedimen didapatkan, selanjutnya ada penanganan di laboratorium
terutama di atas kapal setelah alat naik ke atas kapal dan membawa contoh sedimen. Hal pertama
yang dilakukan adalah mengambil plastic tube dari barrel. Kemudian plastic tube dibungkus
7

menggunakan plastic; dililitkan seperti mummy dengan minimal 2 lapisan. Tujuan membungkus
plastic tube dengan plastic adalah agar sedimen tidak cepat kering dan tidak cepat rusak.
Selanjutnya disimpan di dalam ruang penyimpanan dengan suhu antara 7 - 15C. Sedimen di
simpan di dalam ruang penyimpanan sampai waktunya sedimen dianalisis di dalam laboratorium.

4. Alat-alat geofisika yang berhubungan dengan marine geologi


Metoda geofisika yang dibahas dalam tulisan ini dan berhubungan dengan marine geologi
adalah metode pemeruman, seismik pantul dangkal dan geomagnet.

4.1.

Peremuman

Pemeruman dilakukan sepanjang lintasan yang telah ditentukan bertujuan untuk


memperoleh data kedalaman dasar laut. Data ini dipakai sebagai bahan untuk pembuatan peta
batimetri yang menggambarkan morfologi dasar laut. Peralatan yang digunakan untuk
pemeruman adalah Echosounder. Pengambilan data dilakukan secara grafis yang ditampilkan
dalam bentuk rekaman serta pencatatan secara manual setiap 5 menit sekali.

4.2.

Seismik Pantul Dangkal

Seismik pantul dangkal dilakukan sepanjang lintasan yang telah ditentukan untuk
pengecekan data di tiap titik perpotongan antar lintasan. Metoda ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi geologi bawah permukaan dasar laut dalam bentuk penampang yang
bersifat menerus sampai batas penetrasi maksimum peralatan yang dapat direkam. Peralatan
seismik pantul dangkal yang dipakai adalah Sparker yang mempunyai penetrasi cukup dalam sesuai
dengan kondisi geologi regional. Hasil data seismik ini beupa grafik yang berisi runtunan seismik.

4.3.

Geomagnet

Metoda ini diaplikasikan untuk mendapatkan harga intensitas magnet total dari suatu daerah
penelitian. Pendataan intensitas magnet total dilakukan dengan sistem perekaman secara kontinu oleh
sistem perekam Soltec dan pencatatan langsung secara manual setiap 15 menit. Untuk mendapatkan
hasil yang baik, maka pembacaan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dan dilakukan pula pembacaan.
melalui hasil rekaman secara analog. Hasil pembacaan kemudian dirata-ratakan sehingga
9

mendapatkan data yang lebih akurat. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran intensitas magnet
total dalam penelitian ini adalah Magnetometer.

10

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Penyelidikan Geologi dan Geofisika Kelautan Perairan Bangka Belitung, lembar

peta 1215
Laporan Teknik Pengambilan Contoh Sedimen dan Penanganannya di Laboratorium

milik Irwan Rudy Pamungkas


http://www.berpendidikan.com/2015/06/pembagian-zona-laut-dan-macam-

macamnya.html
https://www.scribd.com/doc/208554351/Alat-Alat-Biota-Perairan
http://www.ga.gov.au/scientific-topics/marine/survey-techniques/sedimentary-coringdrilling

11

Anda mungkin juga menyukai