Anda di halaman 1dari 12

Description

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia sekaligus kawasan strategis nasional yang
juga merupakan waterfront city. Tetapi di sisi lain masalah banjir Surabaya makin parah karena
kondisi topografi, sifat tanah, tingginya curah hujan, meningkatnya pasang naik dan perubahan tata
guna lahan yang ekstrim. Karena itulah masalah banjir patut diperhatikan dengan serius karena
sangat mempengaruhi keberlanjutan Kota Surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya sebenarnya telah melakukan upaya upaya untuk mengurangi banjir ini
di antaranya dengan Surabaya Drainage Master Plan (SDMP). Tetapi hasilnya diduga belum optimal
karena keterbatasan dalam pendekatan maupun implementasinya.
Kami memandang bahwa strategi Integrasi Tata Ruang dan Tata Air yang komprehensif tetap
dibutuhkan untuk mengurangi dampak dari banjir ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan
menerapkan Perencanaan Tata Ruang Komprehensif yang Berbasis Ekologis; menerapkan
Integrated Water Resource Management (IWRM) dan Low Impact Development (LID); serta
menerapkan sistem Polder di Kawasan Utara dan Timur Surabaya. Sehingga diharapkan maka visi
berkurangnya banjir Surabaya dan Surabaya sebagai Kota yang Berkelanjutan dapat tercapai.

Transkrip

Inte grasi Tata Ruang dan Tata Air untuk Mengurangi Banjir di Surabaya Oleh : 1 Tan uwidjaja,
Gunawan, W idjaya, Jo yce Martha 2 1 MSc. Env ironment al Managem ent (N ational Univ ersity of
Singapore), S.T. (ITB) Urban Planner & Res earc her Gree n Impact I ndonesia Integrated U rban, D
rainage and Environmental - Planning and Design Em ail: gunteitb@yahoo.com
http://greenimpactindo.wordpress.com/ 2 M. T. (ITB), Ir. (Univ ersitas Kat olik Parahy angan) Peneliti
Senior Pusat Penelitian dan Pengembangan Sum ber Day a Air (PU SAIR), Badan Penelitian dan
Pengembangan, Depart em en Pek erjaan Um um; dan Pus at Penelitian dan Pengembangan Sosial
Ekonomi Buday a dan Peran Masy arakat (Puslitbang SEBRANMAS), Badan Penelitian dan
Pengembangan, Departem en Pekerjaan Umum; serta Dosen Luar Biasa J urusan Tek nik Sipil UK.
Petra Di presentasikan pa da Semi nar Nasi onal tenta ng Arsi tek tur [di ] k ota : Hi dup da n Berk
ehi dupan di Sura ba ya? Dia dakan ole h Jurusan Arsi tektur Univ ersitas Kriste n Petra, pa da Dies
Natali s yang ke 43, tanggal 27 Mei 2010 ABSTR AK Kot a kota bes ar di Indonesia y ang rata
rata terlet ak di tepi air (waterf ront cities) menampung sek itar 43% penduduk Indones ia. Laju
urbanis asi yang cepat meny ebabk an terjadiny a kesenjangan antara kebut uhan perumahan y ang
besar terhadap keterbatas an supplai lahan dan peny ediaan inf rastruktur, terutama tata air. Kes
enjangan dan praktek spek ulas i lahan yang berlebihan ak hirny a meny ebabkan urban s prawling
dan berbagai masalah keberlanjutan di kota - kota tsb seperti banjir. Surabay a merupakan kota t
erbes ar k edua di Indones ia s ekaligus kawasan strategis nasional y ang juga merupak an wat
erfront city. Tetapi di sis i lain m asalah banjir Surabay a makin 1 parah karena kondis i topograf i,
sif at tanah, tingginya c urah hujan, meningk atnya pas ang naik dan perubahan t ata guna lahan y
ang ekstrim. Karena itulah mas alah banjir patut diperhatik an dengan s erius karena sangat mem
pengaruhi k eberlanjut an Kot a Surabay a. Pemerint ah Kota Surabaya sebenarnya telah m
elakukan upaya upay a unt uk mengurangi banjir ini di ant arany a dengan Surabay a Drainage
Master Plan (SDMP). Tet api hasilnya diduga belum optimal karena keterbatasan dalam pendekatan
maupun im plem entasiny a. Kami memandang bahwa strat egi Integrasi Tata R uang dan Tata Air
yang komprehensif tetap dibutuhkan unt uk mengurangi dampak dari banjir ini. Strategi ini dapat
dilakuk an dengan menerapkan Perenc anaan Tata Ruang Komprehensif y ang Berbasis Ek ologis;
menerapk an Integrated Water Resource Management (I WRM ) dan Low I mpact Development
(LID); serta menerapkan sistem Polder di Kawasan Ut ara dan Tim ur Surabay a. Sehingga diharapk
an maka v isi berk urangny a banjir Surabay a dan Surabay a sebagai Kota y ang Berkelanjut an
dapat terc apai. Kata kunci : Int egrasi Tata Ruang dan Tata Air, Integrat ed Water Resourc e M
anagement, IWRM, Low I mpact Dev elopment, LI D, Sistem Polder Berkelanjutan, Visi berk urangny
a banjir di Surabaya 2 Latar Belakang M asalah Banjir di Kota Kota Pes sir (Waterfront Cities) i di
Indonesia Kot a kota bes ar di Indonesia y ang rata rata terlet ak di tepi air (w aterfront cities)
menampung lebih dari 43% penduduk Indonesia (2000). Hal ini dis ebabkan oleh laju urbanisas i y
ang cepat. Selanjutnya karena perk embangan ini kebutuhan akan perumahan y ang terjangk au
juga meningk at. 1 Di sisi lain, terbatas ny a supplai lahan di dalam k ota; terbatas nya kem am puan
pemerintah untuk m embangun infrastruktur (seperti t ata air), prakt ek spek ulasi tanah yang
berlebihan; dan pembangunan perumahan secara ekspansif meny ebabkan terjadinya Urban
Sprawling dan konversi lahan sec ara besar bes aran di berbagai w aterfront cities ini. 2
Fenomena ini di antaranya terjadi di kawasan perkotaan seperti J akarta Bogor Depok
Tangerang Bek asi - Cianjur (JABOD ETABEKJUR) y ang tidak berk elanjutan. Gambar 1.
Perubahan tata guna lahan di kawasan JABOD ETABEKJUR dari tahun 1972 2005. 3 Sementara
it u benc ana alam pun tercatat meningk at di I ndonesia, terutama banjir. Kami perc aya bahwa ini
juga berk ait an dengan urban s prawling dan konversi lahan yang tidak berk elanjutan. Di ant ara
tahun 1998 2009 telah terjadi peningkat an f rekuensi banjir sejumlah 400% s ecara nasional (dari

43 tahun 1998 jadi 215 tahun 2009 v ersi BNPB). 4 Di samping itu telah terjadi eksk alasi kerugian
mencapai 149% dari c atatan tahun 1998, v ersi BNPB. Tent u saja ada data dat a ini dapat m
enggam barkan betapa bes arny a kerugian y ang dialami setiap tahun itu m eningkat secara
nasional. 3 Jumlah Bencana Banjir di Indonesia 1998 - 2009 600 500 400 300 200 100 0 Jumlah
Kejadian 1998 1999 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Gam bar 2. Jumlah Bencana
Banjir di Indonesia 1998 2009 5 Jumlah Kerugian karena Bencana Banjir di Indonesia 1998 - 2009
1400000 1200000 1000000 800000 600000 400000 200000 0 Kerugian Rp (juta) 1998 1999 2001
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Gambar 3. Ju lah Kerugian akibar Bencana Banjir di
Indonesia 1998 2009 m 6 4 Gam bar 4. D istribu Bencana, term asuk Banjir, di Indonesia 1998
2009 si 7 Banjir merup aka n b encan a al am yang serius karena jumla hn ya ya ng sig nifika n di In
do nesia, teru ta ma di P ulau Ja wa. 5 Gam bar 5. Lokasi dari Kota Kota Tepi Air (Water front C
ities) di W ila ah Pesisir Indonesia. y 8 Terlihat kerug ian a kibat banjir berlipat g and a karen a ke pa
dat an yang ting g i, k usn ya di Kot a-Kota Pesisir La ut hus Utara Ja wa. Permas alahan banjir
adalah masalah ut am a di waterfront cities. Hal ini terjadi karena pem bangunan k ota kot a tsb
telah m elampaui daya dukung kawas anny a. Praktek ekst raksi air t anah s ecara ekstrim; pem
bebanan pondasi bangunan y ang berlebihan; serta tidak terencanany a inf rastrukt ur yang m em
adai (t erutama drainas e dan pencegah banjir) meny ebabkan kerus akan lingkungan kot a kota ts
b. Dan akhirny a hal ini meny ebabk an anc aman banjir s erius di k ota - k ota tsb. 6 Gamb ar 6.
Banjir Bes ar Jakarta (2007) 9 Gamb ar 7. Ban jir Besar Jakarta (2007) 10 Gambar 8. Banjir karena
P as an g Naik (J akarta, 2007) 11 Gamb ar 9. Banjir karen a P asan g Naik (J akarta, 2008) 12 Kot
a kota pesisir ini semakin rentan terhadap badai, gelom bang pasang dan banjir, abrasi pantai dan
kenaikkan permuk aan laut karena dampak perubahan iklim global (Nic holls 1995, Rosenzweig &
Solecki 2001). 13 Kom binasi k om pleksitas inilah y ang t elah menjadik an banjir sebagai mom ok y
ang menakutkan bagi waterfront city di Indonesia. Menurut hemat k ami, penyebab utama dari
masalah di atas ialah: Lem ahny a v isi pem bangunan jangk a panjang untuk Kota Berk elanjutan
(Sust ainable Urban D evelopm ent) Tidak t erimplem entasiny a kerangka tata ruang, tata air dan
tata lingk ungan secara holistik. Pendekat an pembangunan terutama inf rastruktur yang dilakuk
an s ecara s ektoral. Lem ahny a instit usi dan k oordinas i manajemen pembangunan. Rendahnya
kesadaran dan partisipasi masy arakat dalam implem ent asi Tat a Ruang dan Tata Air y ang
berkelanjut an. Tidak adany a studi kelayak an lahan (ev aluasi lahan) y ang kom prehensif
sebelum perencanaan dan pembangunan. Tidak adany a studi kelay akan ekonomi dalam
pembangunan, terutama infrastrukt ur tata air. 7 Latar Belakang M asalah Banjir di Surabaya
Surabay a, kota terbes ar kedua di Indones ia, merupak an kawasan strategis nasional dengan duk
ungan f asilitas perindustrian, perdagangan, pelabuhan dan bandar udara internasional. Surabay a
m emiliki jumlah penduduk mencapai 3 juta jiwa pada 2006. Surabay a juga merupakan pus at
pertumbuhan dari kawasan strategis nasional yang disebut sebagai Gerbang Kertosusila at au
Kabupat en Gresik, Bangkalan, Mojok erto, Surabay a, Sidoarjo dan Lam ongan. Terc atat pada
tahun 1995, jumlah penduduk GKS sekitar 7, 8 juta jiwa. D an diperkirak an pada tahun 2018,
populasi kawas an ini akan mencapai 10,8 juta. Tabel 1. Jum lah Penduduk dan Kepadatan
Penduduk di Kota Surabaya 15 14 No 1 2 3 4 5 Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 Penduduk
Lakilaki (jiwa) 1.263.284 1.337.982 1.353.386 1.377.951 1.399.385 Penduduk Perempuan (jiwa)
1.256.184 1.321.584 1.337.780 1.362.539 1.384.811 Jumlah Penduduk (jiwa) 2.529.468 2.659.566
2.691.666 2.740.490 2.784.196 K epadatan Penduduk (jiwa/km2) 7.750 8.149 8.247 8.397 8.531
Sementara itu Pemerint ah Kot a Surabay a telah menetapkan Visi Surabay a 2025 s ebagai Kot a
Jasa y ang Ny am an, Berday a, Berbuday a dan Berk eadilan. Peningkatan populasi Surabay a ini
m erupakan bukti k eberhasilan pembangunan s ekaligus dapat menganc am keberlanjutan Kota

Surabay a. Hal ini akan terjadi jika proses pembangunan k ota ini mengabaikan kondis i
lingkungannya. Dalam hal ini terlihat pada memburukny a k ondis i banjir di Surabaya sec ara um
um. Kami m enc oba mengumpulkan dan m emapark an dat a - data literatur peny ebab banjir di
Kota Surabay a. Dari hasil diskusi Forum Reboan, Instit ut Teknologi Sepuluh Nopember, Januari
2009, kami dapat meny impulkan bahwa Surabay a m emang m engalami perm asalahan banjir y
ang cuk up serius. 16 Kepala Dinas Bina Marga dan Tat a Kota Surabay a, Sri Muly ono mencatat
banjir y ang serius pada 31 Januari 2009. Di antarany a kawas an Des a W arugunung, Kec amat an
Karangpilang mengalam i genangan ant ara 50 -100 cm. Sedangk an berbagai jalan prot okol
dilapork an t ergenang sehingga m engak ibatkan kemacetan y ang cukup parah. Lebih lanjut, pola
banjir Surabaya dapat dilihat pada Peta Kawasan Genangan Banjir dari SDMP 2018. Terny ata
laporan lain dari St asiun Met eorologi Klas I Juanda Sidoarjo.meny atakan bahwa pada Januari
Februari 2009, terjadi hujan terus menerus bervariasi ant ara 20-100 mm curah hujan per hari. Saat
itu juga tercat at kec epatan angin ant ara 5-35 km per jam, suhu udara 23-32 derajat Celc ius, dan
kelembaban relatif antara 68-98 persen. 17 Hal ini 8 menunjukkan bahwa betapa cuaca Surabay a c
ukup ekstrim pada awal Februari 2009 dan dapat mengak ibatkan terjadinya banjir yang c ukup
parah. Sedangk an, Ir Anggrahini MSc., s eorang ahli drainas e dari ITS, m eny atak an bahwa
permasalahan banjir di Surabay a dis ebabkan oleh f aktor statis dan dinamis. Fakt or statis y ang
dimaks ud ialah kondisi alam, k ont ur dan sif at tanah y ang m eny ebabkan mudahnya genangan.
Sedangk an f aktor dinamis y ang mem pengaruhi banjir Surabaya ialah tingginya curah hujan,
meningk atnya perm ukaan air laut pas ang dan aktivitas m anusia. Beliau juga menambahk an
bahwa absennya perenc anaan drainas e, rendahnya res apan dan perk embangan tata k ota di
Surabaya menam bah parahny a permasalahan banjir di Surabaya. Beliau juga meny am paik an
untuk mengubah sist em drainase k ota Surabay a untuk mengatasi banjir diperluk an dana lebih
dari R p 70 triliun dan hal ini cukup sulit unt uk diim plementasik an. 18 Dinas Bina Marga dan Pemat
usan Kota sebenarny a telah m elakuk an upay a upay a untuk mengurangi banjir di Surabay a.
Hal ini t erlihat dalam peny usunan Surabay a D rainage Master Plan (SD MP). 19 Menurut catatan
pemerintah sejak 2000 - 2007 luas genangan banjir y ang ada s udah berk urang hingga 29,3
persen. Sec ara detail pada tahun 2000, luas wilay ah genangan m enc apai 4.000 hektar dengan
lam a genangan 6 jam dan tinggi genangan hingga 60 cm. Sedangkan pada tahun 2007, genangan
m enc ak up 2.825 hektar terjadi selam a 3 jam, setinggi maksim al 27 cm. SDMP menerapkan k ons
ep pengoperas ian rum ah pom pa dan sejumlah boezem penampungan air buangan dari s aluran
pipa prim er sebelum akhirny a air itu dibuang ke laut. 9 Gambar 10. Peta Kawasan Genangan
Banjir di Surabay a 1999 berdasarkan Lama Genangan. 20 Gam bar 11. Peta Kawasan Genangan
Banjir di Surabay a 2007 berdasarkan Lama Genangan 21 Dari berbagai data, ditem ukan t erny ata
SDMP juga belum dapat diterapkan secara m aksimal karena baru ada 33 pom pa dari tot al 66
pompa menurut Dinas Bina Marga. Di antaranya ditem patkan lima pompa berskala penyedot 1, 5 m
per detik dan dua pompa pegas bersk ala 10 3 0,5 m per detik di boezem Morokrem bangan. Juga
penempatan dua pom pa 1,5 m per detik diletakkan di boezem Wonorejo. Satu pompa 0, 25 m per
detik ditempatkan di Kali R ungkut dan tiga pom pa 2,5 m per detik ditempatkan di Kebun Agung.
Selain itu, Pemerintah Kota juga melakuk an normalisasi s ejumlah saluran primer, seperti Kalidami
dan Kalibokor. Saringan sampah ( mechanic al screen) bernilai m iliaran rupiah juga diusulk an pada
SD MP. Dapat k ami simpulk an bahwa permasalahan banjir di Surabay a dis ebabkan oleh hal hal
sebagai berik ut: 22 3 3 3 3 Surabay a terdiri dari tiga wilay ah dengan kondis i geologis sangat
berlainan, y aitu wilay ah pantai y ang ters usun terut am a oleh endapan pas ir, wilay ah rawa y ang
hampir seluruhnya tersus un oleh lempung dan wilay ah pedataran bergelom bang y ang tersusun
oleh batu pasir, batu lempung dan napal. Kondisi wilayah pantai dan rawa ini rawan terhadap banjir.

Topograf i Surabaya yang m erupak an k ota pes isir, dengan may orit as 1-3 met er meansea-level
(m. MSL) y ang sangat dat ar dan cek ung menyebabk an air menggenang di sejumlah lokasi. Bahk
an SDMP juga melapork an bahwa s ebagian daerah pantai t erny ata lebih rendah dari muka air
laut. Sehingga kawasan tersebut rentan terhadap genangan banjir pada saat pasang naik. Hal inilah
y ang menyebabkan diperlukanny a Sistem Polder di kawasan kawas an ini. Jenis Tanah yang t
erdapat di Wilayah Kota Surabay a terdiri atas Alluv ial (Alluv ial Hidromorf , Alluv ial Kelabu Tua dan
Alluv ial Kelabu) dan Grum osol meny ebabk an sulitnya terjadiny a penurunan tanah terutama di sisi
Utara dan Tim ur serta menam bah beban sedimen pada drainas e. Alih f ungsi kawas an rawa
dan pesisir menjadi k awasan industri dan perumahan y ang mengurangi f ungsi retensi. H al ini
terlihat pada gambar perubahan tat a guna lahan 1950 2007. Kurang terk oordinasiny a
pengoperasian pompa dan boezem y ang m eny ebabk an genangan tidak langs ung dapat teratasi.
Sediment asi parah dan berk urangny a kapasit as berbagai s aluran primer m eny ebabk an
genangan banjir mak in parah. 11 Gam bar 12. Peta Topograf i Surabaya pada tahun 1950-an. 23
Terlihat tata guna lahan Suraba a saat i u didom inasi oleh rawa dan tegalan y t . Gambar 13. Tata
Guna Lahan Surabay a pada tahun 1999. 24 Peta ini yang menunjukkan konversi lahan rawa,
tegalan menjadi perum ahan dan industri secara eksten sif. 12 Gambar 14. Tata Guna Lahan
Surabaya pada tahun 2007. 25 Perubahan tata guna lahan ini makin dipercepat dengan
pertambahan popula dan berkembangny a si nilai properti di Suraba a. y Berkaitan dengan m asalah
banjir di atas, k ami mem andang diperluk annya beberapa solusi integrasi tata ruang dan tata air
untuk mengurangi masalah banjir y ang di antarany a ialah; Menerapk an Perenc anaan Tata Ruang
Komprehensif yang Berbasis Ekologis untuk Rev italisasi Surabay a y ang memperhatikan Tata Air
(Master Plan Drainase) y ang meny eluruh. Menerapk an Integrat ed Water Res ource
Management (I WRM) dan Low Impact Development (LI D) pada Daerah Aliran Sungai y ang
mempengaruhi Surabay a yang ak an mendukung k eberhasilan SD MP 2018. Studi Kasus
Singapura untuk implem entas i I WRM dan LI D. o Menerapk an sistem Polder di Kawas an Utara
dan Timur Surabay a unt uk mengurangi dam pak banjir dan m engefisienk an penanganan banjir. o
Studi Kasus Belanda untuk im plement asi Urban Polder. Ketiga s aran ini akan lebih lanjut
dilanjutkan melalui sub-bab sbb: 13 Saran Int egra s Tata Ruang dan Tata Air untuk M engurangi
Banjir di i Surabaya Perencanaan Tat a Ruang Komprehensif yang Berbasis Ekologis Kami
mengamati bahwa perk embangan Surabay a saat ini ternyata m engalami permas alahan juga k
arena tata ruang. Karena itu k ami mengus ulkan untuk m enerapk an Perencanaan Tata Ruang
Kompreh en sif b erbasis Ekologis unt uk mem ecahkan masalah-mas alah um um tata ruang di
Surabay a. Def inisi asli Perenc anaan Ekologis (Ecological Planning ) m enurut Ian McHarg, ialah
proses perencanaan tata ruang k omprehensif yang m empertimbangk an f aktor sosial, hukum,
ekonomi, kebutuhan, keinginan, dan pers epsi penghuni perumahan di m asa depan. 26 Selanjut
nya kami mengembangk an def inisi di at as m enjadi Perencanaan Tata Ruang Komprehensif berb
asi s Ekologis y aitu: Perencanaan y ang mempertimbangkan kondisi keanekaragaman hay ati
(kondisi ek ologi), k apasitas at au daya dukung lingkungan (kondisi f isik lainnya) serta k ondisi
sosial-ekonomi yang mempengaruhi k awasan. Kem udian di dalam pros esny a perenc anaan inf
rastruktur lainnya s eperti t ata air, transport asi mas al, pengelolaan limbah dan s am pah, kons erv
asi energi, dan lain-lain harus diint egrasikan. Serta melibatk an peran sert a para pemegang k
epentingan (stak eholders ) dlm penentuan tata ruang tsb. Gambar 15. Metode Perencanaan Tata
R uang Kom prehensif berbasis Ekologis 14 Terutam a berkaitan dengan banjir, k ami menyarankan
untuk mengintegrasikan Master Plan Drainas e (SD MP 2018) ke dalam Rencana Tata R uang
Surabaya di mas a mendat ang. Hal ini dimaksudkan untuk m engurangi beban inf rastrukt ur
drainase y ang ada. Artiny a memang harus dilak ukan pengendalian pembangunan sesuai dengan

Rencana Tata Ruang dan Master Plan Drainas e. Hal ini biasany a berupa konserv asi pada
kawasan hut an lindung, pantai dan rawa y ang memilik i f ungsi untuk mengurangi dampak banjir.
Juga menetapkan bahwa setiap perumahan yang baru harus mem pertimbangk an perubahan
limpasan permukaan seminim m ungkin dan memiliki inf rastruktur drainase y ang memadai.
Tarakhir, Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Biru (Badan Air) juga harus dipert ahank an dan didesain
lebih ef ektif sebagai t ampungan air (retensi). Gam bar 16. Konsep Kota Berkelanjutan (Sustainable
Urban D evelopm ent) 15 Gam bar 17. Konsep Integra Tata Ruang Tata Air dan Lingkungan H idup
si , Gam bar 18. Integra Tata Ruang Tata Air dan Lingkungan H idup si , dalam Sistem Tata Ruang
Indone 27 sia 16 Kemudian m etode perencanaan y ang ada juga ak an t erjadi s ebagai berikut:
Menentukan Visi Perenc anaan Tata R uang Surv ai dan Pengumpulan Data Sekunder
Analis a Kelay akan Lahan Analis a Perencanaan Tata Ruang dan Inf rastruktur y ang ada Studi
Kelayakan Ekonomi Analis a SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) Persiapan
Konsep Tat a Ruang Persiapan Konsep Inf rastrukt ur (Terutama Master Plan Drainase) Integrasi
Tata Ruang dan Inf rastrukt ur lainny a Diskusi dengan Klien Rev isi Konsep Tat a Ruang
Terintegrasi Salah sat u komponen penting dalam m etode di atas ialah kom ponen surv ai dan
analisa kelay akan lahan multidisiplin. Hal ini y ang dapat didef inisikan sebagai Evaluas i Lahan.
Evaluasi Lahan ini dapat digunakan unt uk m enentukan k ecocok an lahan unt uk suatu jenis pem
bangunan untuk mendapatkan keunt ungan ek onomi tanpa menghancurk an kondisi lingkungan y
ang ada. Salah sat u metode analis a ini ialah dengan Evaluasi Lah an Adaptif ALi T ( Adap tive Land
scap e Evaluation menghasilkan rekomendasi k elay akan Tool). Metode ini dides ain untuk untuk ek
ologi dengan 28 lahan berbasis pendekat an multidisplin, tetapi dides ain untuk kec epatan eksekusi
dan dana y ang terbatas. Hal ini diharapkan agar lim pas an permuk aan y ang dihasilk an oleh
pembangunan dapat dikurangi dengan m enerapk an metode LID (Low I mpact Dev elop ment)
sehingga seluruh Daerah Aliran Sungai (D AS) yang m em pengaruhi Surabay a dapat dikelola
dengan kons ep IWRM (Integrated Wat er Resource Management). Untuk m emperjelas hal ini kami
ak an mem bawa studi kas us Singapura dalam penerapan I WRM dan LI D. Integrated Water
Resource M anagement (IWRM ) dan Low Impact Development (LID) Selanjut nya penerapan
Integrated Wat er Resource Management (I WRM) dan Low Impact Development (LI D) memang s
angat diperlukan mengingat mas alah banjir Surabaya disebabk an oleh dugaan bahwa drainas e
saat ini tidak dapat menampung limpas an air permukaan Kota Surabay a. Sebagai def inisi, IWRM
dapat dijelaskan dengan met odologi untuk mem persiapk an manajem en s umber day a air secara
holistik y ang dapat digambarkan dalam tahapan tahapan sebagai berik ut: 17 1. Initiation atau
Inisiasi. 2. Vision / Policy atau Visi/ Kebijakan. 3. Situation Analysis at au Analis a Sit uas i. 4. Strat
egy Choice atau Pemilihan Strat egi. 5. IWRM Plan atau Peny usunan Rencana Kerja I WRM. 6. I
mple mentation atau Pelaksanaan. 7. Evaluation atau Evaluas i. Gambar 19. Prose Integra s ted
Water R e source Managem ent (Manajem en Tata Air Terintegrasi) 29 Selanjut nya masing mas
ing proses dapat dijelaskan sbb: Initiation atau Inisi asi diperluk an unt uk mengum pulkan semua
pihak y ang berkepentingan dan berwenang dalam I WRM. Dalam langkah ini k omitmen bersama
harus disus un oleh seluruh pihak terkait (Pem erintah, Swast a dan Masy arak at). Sem ent ara itu
bent uk organisasi pengelola m ulai dipik irkan dan dipersiapkan. Set elah I WRM Plan dis usun
organis asi ini ak an menjalankan setiap f ungs iny a. Karena itu t ahapan ini m enjadi s angat
penting untuk IWRM y ang berhasil. Vision / Policy atau Vi si / Kebijakan merupak an prinsip
prinsip dan arahan arahan untuk mengelola Sumber Day a Air y ang berk elanjutan. Hal ini dis
usun berdas ark an k omitm en semua pihak yang terkait dalam pengelolaan berkelanjutan s umber
daya air dan k ondisi ideal pengelolaan SD A dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) t ersebut. 18
Situation An alysis atau An alisa Situasi dilakuk an dengan m em perhatikan permas alahan

permasalahan y ang ada di lapangan berkait an dengan tat a air dan tata ruang. Selain itu juga
metode analisa SWOT perlu dilakuk an untuk mempertajam hasil analisa ters ebut. Analisa ini juga
sebaiknya mengk aji berbagai peraturan, tujuan pembangunan serta prioritas pem bangunan y ang
berkaitan dengan SD A dalam kawas an y ang mencak up D AS ters ebut. Strategy Choice atau
Pemilihan Strategi berkait an dengan pencarian solusi yang mungkin dilakukan dalam penerapan I
WRM Plan. Berbagai pilihan model pengelolaan SDA yang lay ak secara f inansial, sec ara politik
dan ramah lingk ungan harus dipersiapk an dalam tahap ini. Karena t erk adang s olus i tek nis tidak
dapat dit erapkan 100% disebabk an oleh masalah sos ial y ang ada. Selanjut nya berbagai k riteria
pemilihan harus diperjelas sebelum strat egi pem ecahan m asalah tsb diputusk an. IWRM Plan atau
Rencana IWRM dis usun dengan persiapan draf t manajemen SD A. Draf t ini disus un juga
berdasarkan komitm en bersama dari seluruh pihak, kes epakat an sec ara politik, dan huk um yang
berlaku. I WRM Plan dapat bervariasi di berbagai tempat ses uai dengan lingkup dan kes epakatan
para pihak. Tet api tet ap pendekatan holistik terhadap penggunaan air, pengolahan limbah serta tat
a ruang. Terakhir kerjas ama seluruh pihak merupak an k ata kunci penerapan IWRM Plan. Karena
itu partisipasi seluruh pihak sangat diperlukan dalam setiap tahapan I WRM. Implementation atau
Pelaksan aan merupakan intervensi sec ara nyata di bidang hukum, kelembagaan, m anajemen
dalam pengelolaan SDA. Hal ini dilak ukan dengan m embangun kapasitas Sumber D aya Manusia
(SD M) pengelola s istem tersebut. Selain itu berbagai tujuan dan oby ektif IWRM Plan juga harus
dapat direalisasikan agar terjadi manf aat y ang ny ata. Bias any a harus dilak ukan dengan
memperhatik an hambatan hambatan karena kurangnya komitmen politik, perenc anaan y ang
tidak realistis, atau penerimaan masy arakat y ang kurang baik terhadap IWRM Plan. Evaluation
atau Evaluasi harus dilak ukan untuk melihat k emajuan serta mencegah kegagalan dari I WRM
Plan. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan m asukkan untuk mem ecahkan masalah dalam
pengelolaan SDA. Juga dapat memberik an m asukkan untuk solus i y ang lebih tepat dan adaptif
terhadap k ondisi s etem pat. LID (Low I mpact Develop men t) m erupakan sebuah konsep untuk
mengurangi limpas an run-of f atau limpasan permuk aan serta dampak banjir. H al ini diterapkan
dengan menyimpan sebanyak mungk in air hujan serta m enggunakanny a untuk keperluan sehari
hari secara tepat guna. LID juga menyarank an berbagai kons ep untuk menjaga k eseimbangan
siklus air di alam dengan menambah f ungsi resapan, f ungsi retensi at au peny impanan air dan f
ungsi pem urnian air limbah. Konsep LID ini dapat dijelaskan dengan gam bar sbb: 30 19 Gambar
20. Konsep Low Impact Development (LID) untuk Pen im panan Air, Penggunaan Air dan y
Pengelolaan Lim bah Cair Gambar 21. Konsep Low Impact Development (LID) untu Konser asi Air
Secara Berkelanjutan k v Untuk k emudahan pemaham an, kami mengambil studi kas us penerapan
I WRM dan LI D di Singapura dalam sub-bab sbb: 20 Studi Kasus S ingapura untuk implementasi
IWRM dan LID Agar dapat mengerti bagaim ana k ons ep I WRM dapat diterapkan secara optimal
pada k asus Surabay a, kami mem bawa st udi k asus Singapura. 31 Singapura diakui berhasil
dalam pengelolaan SD A karena menerapkan setidak ny a 4 langk ah utam a dalam pengelolaan
SDA. Langk ah langk ah t ersebut ialah: Peny usunan Institusi Pengelola SDA dan Tata Ruang
yang terkoordinasi Perencanaan Tata R uang y ang Komprehensif dengan Perenc anaan
Infrastruktur Drainas e Implementasi I WRM (I ntegrated Water Resourc e Management ) y ang
mencak up Pengadaaan Air Bersih, Sistem Drainase, Pengelolaan Limbah Terpadu dan infrastruktur
penduk ungny a. Manajem en k ebutuhan air dengan penerapan tarif berjenjang Pertama, Institusi
Pengelol a SDA dan Tata R uang di Sing apur a telah dibent uk s ejak 1970-an dan terbukti
berkoordinasi dalam pembangunan Singapura. PUB (Public Utilities Board) adalah s ebuah Stat e
Board (at au BUMN), di bawah Ministry of Environment and Water Resources (Kementerian
Lingkungan Hidup dan Sum ber Day a Air) y ang menangani keseluruhan proses manajemen SDA di

Singapura. Sedangkan, U RA (Urban Redevelopment Aut hority) merupakan agensi yang


menangani tata ruang di Singapura. Kedua organisasi ini telah bek erjasama dalam peny usunan
Master Plan Singapura y ang t erintegrasi s erta implementasinya. Selain itu juga kedua lembaga ini
m emiliki kapasitas SD M y ang tinggi dan sistem organisasi yang luar bias a karena c apacity
building sec ara reguler. PUB didirikan untuk menjamin supplai air bersih secara efisien, mem adai
dan berkelanjut an untuk Singapura. Mi si PUB adalah mencapai pelay anan y ang terbaik dengan
harga y ang terendah. H al ini yang m eny ebabkan PU B terus m elakukan terobos an. Dan k arena
itulah PUB berhas il m endapatkan Sto ckh olm W ater Prize pada tahu n 2007. Organis asi ini
sesungguhny a bertanggung jawab untuk: Pengumpulan air baku dan impor air; Produksi dan
distribus i air bersih; Koleksi dan pengolahan air kotor; Reklamas i air dan desalinasi air laut di
Singapura. 32 21 Gambar 22. Konsep IWRM oleh PUB di Singapura 33 Untuk kol eksi air baku, air
hujan dikum pulkan melalui sungai, sungai, kanal dan saluran pem buangan, dan disim pan pada 15
buah waduk. Berbagai waduk dihubungkan oleh jaringan pipa agar kelebihan air dapat dipompa dari
satu reserv oir ke yang lain dan mengoptimalk an kapasit as peny impanan. Selain itu terdapat PUB
juga mengelola sumber air impor dari Malay sia y ang masih menunjang kebut uhan air di
Singapura. Peng olah an air ber sih dilakuk an di berbagai Water Treat ment Plan modern di
Singapura y ang dik elola oleh PUB. Selanjut ny a setelah pengolahan, air disimpan dalam res erv
oir at au kolam tertut up s ebelum didistribusikan ke pelanggan. Dalam pros es distribusi , air bak u k
emudian dis alurk an melalui pipa air k e instalasi pengolahan air bersih unt uk pros es pengolahan.
Instalasi ini dik enal sangat handal karena terencana dan terimplementasi dengan baik. Dalam
proses koleksi air kotor , air y ang telah digunakan oleh pelanggan yang dikumpulk an melalui
sistem instralasi air kotor y ang luas dan diolah dalam pabrik reklamas i air. Air k otor ini adalah juga
merupak an sumber day a berharga juga. Karena itu air kotor ini juga diolah menggunak an tek
nologi modern menjadi air dari rek lamasi y ang bermut u baik, proses ini juga dik enal s ebagai
NEW ater treatment. Dengan berpandangan ke masa depan, PU B juga telah mem bangun Deep
Tunnel Sewerag e System (DTSS) untuk keberlanjutanny a di m asa depan. Sebagai bagian penting
22 dari siklus air, D TSS adalah sup er-high way yang akan mengumpulkan air kotor untuk diolah di
pabrik reklamasi air t erpus at. Air yang digunakan y ang dirawat k em udian ak an dibuang ke laut at
au dimurnik an lebih lanjut ke NEW ater. Selain it u beberapa pabrik desalinasi air laut juga telah
dibangun untuk menam bah supplai air baku di Singapura. Dengan pengelolaan daerah aliran s
ungai y ang baik, proses pengolahan air y ang ef ektif dan investasi yang kontinu di R & D,
Singapura telah menikmati air berkualitas baik untuk 40 tahun terakhir. Sehingga air k eran
Singapura dapat diminum karena ses uai dengan st andard kesehat an y ang ditetapk an oleh WHO
(World Health Organis ation). 34 Berkaitan dengan solusi Tata Ruang dan Tat a Air terintegras i,
Singapura telah berhasil menerapk an hal ini sejak awal penerapan Mast er Plan t ahun 1970-an.
Hal ini dit erapk an dengan m enetapk an 4 strategi m anajemen D AS. Daer ah DAS yang
dilindungi (Protected Catch men t Ar eas) di tengah Singapura merupakan hut an lindung dan tidak
boleh dibangun k ecuali unt uk lapangan golf dan militer. Ini dimaks udk an unt uk menjamin supplai
air bers ih dan konserv asi lingk ungan hidup. Daer ah D AS yan g tidak dilindungi (Un protected C
atchment Ar eas) dapat dibangun untuk perum ahan dan industri non-polutif . Dengan sy arat dilengk
api dengan infrastruktur pengolahan air k otor dan limbah lainnya. Daer ah Kol eksi dari Perkotaan
sep erti Sungei Sel etar/ Bedo k Scheme d an Marina Barrage juga dim anf aatkan untuk supplai air
bersih. Tet api dilengk api dengan instalasi pengolahan air y ang lebih modern. Dan industri polutif
hanya boleh dibangun pada kawasan yang tidak term asuk pada kawasan DAS y ang berpotensi
untuk tangkapan air minum. Tetapi tet ap k awas an ini juga harus dilayani oleh sist em k oleksi
limbah y ang modern untuk m enc egah polusi industri y ang parah. 23 Gam bar 23. Konsep Tata R

uang Singapura 2001 (Concept Plan Singapore 2001).35 Gambar 24. Konsep Sirkula Concept Plan
Singapore 2001. si 36 24 Gambar 25. Konsep Manajem en DAS terintegrasi dengan Tata R uang di
Singapura, dengan Batas D AS (Daerah Aliran Sungai atau Catchments) di Singapura. Ind ustri b
erat bera da di luar kawas an kons ervasi d an DAS u ntu k air b ersih. 37 Gambar 26. Kawasan
Industri di Singapura. 3 8 Ka wasa n in dustri berat direncan aka n di ka wasa n J urong Indus trial
Area , y ng terlet ak di luar k wasan k nservasi a a o dan DAS unt u k air bersih. 25 Gam bar 27. D e
tail Konsep Manajem en D AS terintegrasi dengan Tata R uang di Singapura. 39 26 Terlihat bet apa
terintegrasiny a Tata Ruang dan Tat a Air di Singapura. Kami perc ay a hal ini juga mungkin
diterapkan di masa depan dengan mas a dan m etode transisi sec ara bertahap. Selain it u
pencegahan polusi dan m anajemen DAS juga dilakukan oleh PU B dengan NEA (National
Environmental Agency Otoritas Lingkungan Hidup), J TC (Jurong Town Corporation - Ot oritas
Kawas an Industri) and HDB (Housing Dev elopment Board Otoritas Perumahan Raky at). Hal ini
dilakuk an dengan upay a mengontrol dan pencegahan polusi dalam s eluruh pembangunan. Hal
inilah y ang meny ebabk an keberhasilan pengelolaan D AS di Singapura. Berikutny a untuk implem
ent asi IWRM y ang berhasil di Singapura, PU B mengadopsi strat egi Drainag e Pl anning and M
anag ement (Per en can aan dan Manajemen Drain ase yang Berkelanjutan). Hal ini dimulai dengan
pros es pers iapan dan up-date m aster plan drainase secara berkala; serta pengaturan pem
bangunan (dev elopment control). Master plan drainase ini ak an s elalu m engik uti perk em bangan
Master Plan Singapura y ang t erbaru. Dalam m aster plan drainas e, kebut uhan untuk inf rastruktur
drainase harus diperhitungk an dan direalisasik an. Caranya dit empuh dengan menjamin bahwa
setiap pembangunan ak an mengikuti master plan ini. Sebalik ny a, pembangunan tsb tidak akan
diijinkan jika tidak ses uai persy aratan master plan di at as. Hal ini juga dic ek dengan metode
simulasi drainase dengan sof tware yang m odern. 27 Gam bar 28. Master Plan D rainase
Singapura. 40 Gam bar 29. Proses Sim ulasi D rainase Singapura se cara umum. 41 28 Gam bar
30. Berbagai Infrastruktur D rainase Singapura. 42 Gam bar 31. Implementasi LID di Singapura. 43
Elemen ele en ini akan m engurangi lim pa m san air perm u kaan yang dapat mengakibatkan
banjir. Perum ahan perum ahan baru di Surabaya dapa m enerapkan hal ini. t 29 Selain itu,
berbagai program perbaik an dan pemeliharaan infrastruktur drainase dilakuk an secara reguler dan
terpadu. Program ini dilakuk an sec ara berkala sesuai dengan kondisi drainase yang ada. Di
samping itu, diterapkan program penegakkan hukum unt uk perijinan polusi serta ambang batas
polutan y ang diijink an. Upay a ini dilakuk an oleh PU B bersama NEA secara terpadu. Gambar 32.
Langkah perbaik an dan pemeliharaan inf rastruktur drainase. 44 Langk ah terakhir y ang dilakuk an
untuk menghem at SDA ialah dengan penerapan tarif berjenjang. PUB menerapkan tarif yang
berjenjang unt uk beberapa jenis penggunaan air s bb: 45 Water Tariff atau Tarif Air oleh PUB Tariff
Cate gory Consu mpti on Block (m3 p er mon th) Tariff($/m3) [bef ore GST] W ater Cons ervatio n
Tax (% of t ariff) [before GST] 30 45 30 30 Domes tic 0 to 40 Above 4 0 1.17 1.40 1.17 1.92 NonDomestic Shippi ng All units All units 30 Tariff Category Consumption Block (m per month) 3 All units
All units All units Waterborne Fee ($/m3) [before GST] 0.2803 0.5607 - Waterborne Fee ($/m3)*
[after GST] 0.30 0.60 - Sanitary Appliance Fee [before GST] $2.8037/- per chargeable fitting per
month 46 Sanitary Appliance Fee * [after GST] $3.00/- per chargeable fitting per month - Domestic
NonDomestic Shipping Industrial W ater Tariffs (inclusive of GST) atau Tarif Air Industri Tariff
Category Industrial Water Consu m ption Block (m3 per month) All units Tariff (cents/m 3) 43 WCT
(% of tariff) - WBF (cents/m 3) - Semu a ini diter apkan PUB untuk m em perkuat pesan kons erv asi
air kepada seluruh pihak terut ama masyarakat dalam bentuk W ater Conservation Tax atau Pajak
Kon ser vasi A . Di ir samping itu, Sanitar y Appli ance Fee and W aterborn e F ees (Bi aya untuk
pengolahan air) tetap harus dibay ark an kepada Public Utilities Board (PU B) berdasark an the

Sewerage and Drainag e (Sanitary Appli ances and Water Charges) R egulations untuk mendukung
ongkos pengolahan air k otor dan pemeliharaan instalasi air kot or. Kesimpulan Studi Kasus Sin
gapura Dengan Perencanaan Tat a Ruang y ang terint egrasi dengan I WRM dan LI D, Singapura
dapat mengurangi potensi banjir di pulau ini. Hal ini dapat dilak ukan dengan partisipasi seluruh
komponen y ang berk epentingan (Pemerintah, Swasta dan Masyarakat atau 3P/ Public- PrivatePeople Approach). Gam bar 33. C ontoh Kemitraan antara Pemerintah, Swasta dan Masyaraka
dalam Pengelolaan SD A di t 47 Kawasan Kolam Ayer, Singapura. 31 Dengan penerapan integras i
perencanaan, diharapk an agar di mas a depan pembangunan perk otaan khususny a perkot aan
tepi air atau wat erf ront c ities dapat dik embangk an dengan mem perhatikan day a dukung lingk
ungan, kondisi s osial-ek onomi dan partisipasi seluruh pihak yang berkepentingan di dalamny a.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa pengendalian tat a ruang, tata air dan lingkungan harus
dilakukan s ecara sinergis dalam tataran makro sam pai mikro (dari lingkup Daerah Aliran Sungai s
am pai drainase mik ro lingk ungan). Integrasi sist em t ata ruang tata air tata lingkungan dari
level makro sampai mik ro adalah m utlak dilakuk an untuk m ewujudkan Kota y ang Berk elanjutan.
Sistem Polder di Kaw asan Ut ara dan Timur Sur abaya Sistem Polder s angat diperluk an untuk
diterapkan pada Kawasan Ut ara dan Timur Surabaya karena sif at alami kawas an ini di antarany a:
Kondisi geologis endapan pasir dan wilay ah rawa yang hampir seluruhny a tersus un oleh
lempung. Topograf i dengan 1-3 meter mean-sea-level y ang sangat datar dan c ekung. Jenis
Tanah yang terdapat di W ilay ah Kot a Surabay a t erdiri at as J enis Tanah Alluv ial (Alluv ial
Hidromorf, Alluv ial Kelabu Tua dan Alluv ial Kelabu) dan Grum osol. Penurunan tanah ekstrim
terutam a di sisi Utara dan Timur Surabay a karena jenis tanah di atas dan kem ungkinan ekstraksi
air tanah. Tingginy a lim pas an permukaan ak ibat perubahan tat a guna lahan di bagian hulu (s
ebalah Barat dan Selatan). Berkurangny a rawa yang berf ungsi sebagai retens i atau tampungan
air di k awas an pantai. Kami m engakui bahwa diperlukan evaluasi lebih detail mengenai kelayakan
t eknis dan ekonomi penerapan Polder di Kawasan Surabaya Timur dan Utara. Tet api kami melihat
bahwa s ecara umum pola banjir y ang terjadi rupanya berk aitan dengan jenis t anah s erta topograf
i kawas an Utara dan Tim ur. Sehingga SDMP 2018 tidak akan dapat memecahk an masalah banjir
y ang ada. Selanjut nya, kami ak an m em perk enalkan Konsep Polder. Polder merupakan sebuah
Sistem Tata Air tert utup dengan elem en s ebagai berikut: Tanggul Pompa Saluran Kolam atau
Waduk R etensi 32 Pengaturan lansekap atau peil lahan (di mana kolam dan saluran diletakkan
paling rendah dalam kawas an) Saluran dan instalasi air kot or terpis ah y ang diperlukan karena t
opograf i kawasan pinggir laut landai dan pengaruh pas ang surut. Hal ini dapat diilustrasikan
dalam gam bar sbb: Gam bar 34. Ilustrasi D ef inisi Sistem Polder Hal ini menunjukkan bahwa
memang satu- satunya konsep yang dapat memecahk an masalah banjir di k awas an Surabay a Ut
ara dan Timur ialah Polder. Sedangkan tent u s aja penerapan polder ini harus m em perhatikan
master plan drainase makro yang telah dimulai dalam SD MP 2018. Tet api m enurut hem at kami
master plan ini perlu disem purnak an agar dapat mengurangi banjir dengan efektif. Studi Kasus Be
lan da untuk Polder Polder awalny a dikenal di Belanda, k arena negara ini sec ara 20% dari seluruh
luas geografis terlet ak di bawah permukaan laut, y ang dihuni oleh 21% dari populasi warga
negaranya. Negara ini reklamas i lahan dan menerapkan melalui sistem yang polder y ang rum it
untuk mem pertahankan kawas an ini dari anc aman banjir dan air pasang. Belanda juga pernah
mengalami permasalahan banjir dan badai y ang bes ar di ant arany a pada 1287, 1421, dan 1953.
Sehingga akhirnya Pemerint ah Belanda 48 m enetapkan D elta Works y aitu pem bangunan inf
rastruktur polder strategis. 33 Ses ungguhny a Polder di Belanda telah diterapkan s ejak abad ke-12
dengan m "wat ersc happen" (dewan polder/ w ater board) atau "hoogheemraadschappen" ( "dewan
rumah tinggi/ high home councils "). Dewan ini bertugas unt uk menjaga tingk at air dan untuk

melindungi daerah dari banjir. Kemudian sy stem polder ini disempurnak an dengan penggunaan
kincir angin pada abad k e-13 untuk memom pa air keluar dari daerah di bawah permukaan laut. 49
Sebuah polder st rategis y ang diterapkan di Belanda ialah Proy ek D elta (1953). Konsepnya ialah
unt uk m engurangi risik o banjir di Sout h H olland dan Zeeland untuk s ekali per 10.000 tahun.
Upay a ini dilakuk an dnegan membuat tanggul sepanjang 3. 000 kilometer dari tanggul laut dan
10.000 kilom eter saluran mikro, kanal, dan tanggul s ungai dan menutup dari muara laut dari prov
insi Zeeland. Proyek Delta m erupak an s alah satu upaya pem bangunan terbesar dalam s ejarah m
anusia y ang dis elesaik an pada 1997 dengan peny elesaian Maeslantkering (storm s urge barrier/
pintu perlindungan terhadap pasang akibat badai). 50 Gam bar 35. Ilu strasi Sistem Polder di
Belanda 51 34 Gam bar 36. Peta D aerah y ang dipengaruhi Banjir dan Pa sang di Belanda tanpa
Sistem Polder. 52 35 Gambar 37. Peta Sistem Polder Belanda 36 Gambar 38. Gambar Proy e
Makro Polder Delta k 53 Kesim pu lan Kasus Polde r Belan da Dalam riset k erjasam a dengan
Pemerintah Belanda, UN ESCO-IHE dan Pemerint ah Indonesia, kami m enemuk an berbagai aspek
aspek penting untuk m ewujudkan polder y ang berhasil ialah sbb: 54 Aspek Perenc
anaan Aspek Des ain Aspek Ak uisisi Lahan Aspek Pengendalian Pem bangunan (Dev elopment
Control) Aspek Konstruksi Aspek Operas i, Pemeliharaan dan Manajemen Aspek Monitoring dan
Evaluasi Aspek Institusional Polder Metode pembangunan polder juga harus dilakuk an seideal
kerangka peny usunan polder sebagai berik ut: 55 37 Gam bar 39. Kerangka Um um Proses Pen
yusunan Polder Berkelanjutan. 56 Gam bar 40. Kerangka Perencanaan Polder Ber kelanjutan
(Skala Makro di Lev el N a sional atau 57 Prov in si). 38 Gambar 41. Kerangka Perencanaan Polder
Berkelanjutan (Skala Meso dan Mikro di Le el Kota dan v 58 Kabupaten). Gam bar 42. Kerang Im
ple entasi Polder Berkelanjutan (Desain, Akuisisi Lahan dan Konstruksi). ka m 59 39 Gambar 43.
Kerangka Pengendalian Pembangunan dan Evaluasi Polder Ber kelanjutan. 60 Gam bar 44. Kerang
Opera Pem eliharaan dan Evaluasi Polder Berkelanjutan. ka si, 61 Serupa dengan IWR M, unt uk
menjamin keberlanjutan sy stem Polder m aka diperluk an sebuah lembaga pengelola polder.
Dewan Polder ini bert ugas untuk mengelola sistem polder terut ama pengelolaan air dan
perlindungan banjir. Polder ini berasal dari elem en pem erintah, swasta atau m asy arak at sec ara
suk arela. Tetapi perlu disusun dasar hukum y ang mendukung k eberadaan lembaga ini. 62 40
Untuk m enjamin k eberhasilan im plementasi Polder ada beberapa hal y ang harus diperhatik an di
antaranya ialah: Kes amaan v isi organisasi pengelola dan kejelasan m ekanism e pengelolaan
polder Kualif ikasi ahli perencana, desainer, tenaga konstruksi, operator dan m anajemen y ang baik
Kelengk apan dan keakuratan data awal perencanaan dan des ain sangat penting Proses
perencanaan dan des ain polder yang dilakukan sesuai dengan Norma Standar Pet unjuk dan
Manual (NSPM) yang berlaku Proses ak uisisi lahan yang dilakuk an s ecara partis ipatif Proses
pengendalian pembangunan (dev elopment control) y ang ketat oleh PEMDA dan instansi terk ait
Proses konstruksi yang handal s esuai dengan NSPM y ang berlak u Proses m onitoring konst
ruksi yang ket at Proses operasi polder yang partisipatif dan jelas secara mekanism e Proses
pemeliharaan secara berkala untuk m enjamin keberlanjutan polder Proses evaluasi sec ara berkala
baik internal maupun eksternal terhadap kinerja Dewan Polder. Selanjut nya det ail kunci k eberhas
ilan penerapan Polder Berk elanjutan di atas dapat dipelajari lebih lanjut dalam Urban Polder
Guidelines 2009 (PU dan the N etherlands Ministries of Transport, Public W orks and W ater
Management, and of Spatial Planning, Housing and Env ironm ent). 63 Kesimpulan Dapat
disimpulkan bahwa Integrasi Tata R uang dan Tata Air sangat dibutuhkan oleh Pemerint ah Kot a
Surabay a untuk mengurangi dampak banjir setempat. Perencanaan Tata Ruang K ompreh ensif
berb asi s Ekologis sangat diperlukan terut ama memperhatik an tata air di Surabay a. Selain it u
partisipasi para pemegang kepentingan (st akeholders) harus juga diwadahi di dalam ny a. Kedua,

Integrated Wat er Resource Management (I WRM) Plan s angat dibutuhkan untuk menc apai v isi
berk urangny a banjir di Surabay a. I WRM Plan ini harus disusun secara komprehensif dengan
kolaborasi sem ua pihak terkait s eperti st udi kasus I WRM Singapura. Tetapi kondisi kelem bagaan
dan tek nis juga harus diperhatikan dalam IWRM Plan Sur abaya. Kemudian, diperlukan peningk
atan kapas itas SD M dan mekanis me organisasi untuk meny us un, m enjalank an dan mengev
aluasi I WRM Plan. Selain it u Polder diduga dibutuhk an untuk kawasan Surabay a Utara dan Timur
untuk mengurangi permasalahan genangan banjir karena air hujan dan pasang naik. Polder 41
merupakan sebuah Sistem Tata Air tertutup dengan elem en elemen tanggul, pom pa, saluran,
waduk retensi, pengat uran lansek ap, saluran dan instalasi air kotor terpis ah. Dengan c atat an
Polder ini harus bek erja sebagai sebuah kesatuan sistem dan terintegrasi dengan m aster plan
drainas e yang lebih m akro. Diharapk an dengan 3 s aran di at as mak a banjir Surabaya akan
dapat dik urangi dan Kota Surabay a dapat menjadi Kota yang Berkelanjutan dan menc apai Visi
Surabay a 2025 s ebagai Kot a Jasa y ang Nyaman, Berday a, Berbuday a dan Berkeadilan

Anda mungkin juga menyukai