Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI PELAKSANAAN

KONSTRUKSI

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Ujian Akhir Semester II


Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi Pada
Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil
Universitas Islam Sultan Agung
Dosen Pengampu :

Ir. PRABOWO SETIYAWAN, MT. Ph.D

Oleh :

MOHAMAD ANWAR
NIM: MTS 142910690

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
0
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

TAHUN 2015

1. Prosedur pelaksanaan pekerjaan jembatan rangka baja yang sesuai untuk


melintasi sungai dengan selisih elevasi muka air dan permukaan lantai
jembatan relatif besar dan gambar sketsanya .
Jembatan rangka baja secara umum adalah struktur jembatan yang terdiri
dari
rangkaian batang batang baja yang di hubungkan satu dengan yang lain
Hal hal yang penting untuk di perhatikan dalam pembuatan jembatan
rangka baja
adalah sebagai berikut :
a) Mutu dan dimensi tiap tiap batang harus kuat menahan gaya yang
timbul, batang batang rangka dalam keadaaan tidak rusak / bengkok
dan sebagainya.
b) Kekuatan pelat penyambung harus lebih besar daripada batang yang di
sambung (struktur sambungan harus lebih kuat dari batang utuh
c) Untuk mencegah terjadinya eksentrisitas gaya yang dapat
menyebabkan momen sekunder, maka garis netral tiap batang yang
harus bertemu harus berpotongan melalui satu titik .
Ada beberapa alasan metode perancah bisa di pilih di bandingkan dengan
metoda lainya bila keadaan sungai sebagai berikut :
a) Dasar sungai berpasir, lempung atau tanah keras, sehingga
memudahkan pemasangan tiang perancah
b) Dangkal, sehingga tidak memerlukan tiang perancah yang terlalu tinggi
c) Kecepatan arus rendah, yang akan mengurangi gaya gaya datar
terhadap tiang
perancah
d) Bebas dari barang hanyutan
e) Terdapat bangunan lama yang bisa di pakai penyangga sementara bagi
jembatan
yang baru
Sebelum kita membangun jembatan akan di lakukan pekerjaan persiapan,
pekerjaan
1
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

persiapan ini berlaku untuk semua metoda pembuatan jembatan, perlu di


ingat harus di lakukan persiapan yang benar benar matang sebelum
pekerjaan

pemasangan

di

mulai,

ini

sangat

penting

karena

dapat

mengurangi resiko yang ada, berikut persiapan persiapan yang harus di


lakukan :
a) Menetapkan tempat lokasi penumpukan material jembatan
b) Buatlah fasilitas yang baik pada daerah penumpukan material jembatan
c) Sebelum material jembatan di tumpuk, lebih dahulu di beri tanda (misal
A untuk batang atas ; B untuk batang bawah)
d) Tetapkan cara penumpukan bagian bagian material jembatan
e) Pada saat penumpukan lakukan pengecekan ulang tentang ukuran
dimensi dan jumlahnya dan di beri tanda check list
f) jumlah ukuran dan kelengkapan baut, mur, ring untuk struktur
sambungan harus
dihitung dahulu dan memiliku cadangan minimal 5%
g) Dicek kesiapan peralatan yang akan di gunakan
h) Dikumpulkan gambar pelaksanaan dan informasi mengenai desain
Ada beberapa model pemasangan jembatan rangka baja, beberapa
diantaranya sebagaimana gambar berikut:
Perlu di ketahui perancah adalah tiang penyangga model umum pembuatan
jembatan metode perancah seperti terliat d gambar bawah :

2
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

Gambar 1.1. Methode Perancah

3
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

4
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

Gambar 1.2. Methode Semi Cantilever

5
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

Gambar 1.3. Methode Semi Cantilever

Gambar 1.4. Methode Peluncuran

Dari gambar dapat di lihat terdapat tiang-tiang penyangga dalam gambar


tersebut, urutan pelaksanaan sistem ini dapat di uraikan sebagai berikut :

Buat tanda As pada perletakan jembatan (abutment/pilar) berdasarkan

As tersebut tetapkan letak sisi rangka jembatan.


Pasang balok balok ganjal sementara di bawah titik buhul ujung
jembatan sehingga cukup untuk mengatur pemasangan struktur

perletakan jembatan.
Berpedoman pada As sisi rangka jembatan, perancah di pasang pada
tiap titik buhul yang akan di dukung.
6

Ujian Akhir Semester II


Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

Elevasi perancah pada masing masing titik buhul harus disesuaikan

dengan perencanaan jembatan (beda elevasi)


Perancah pendukung titik buhul sisi kiri dihubungkan dengan perancah

pendukung sisi kanan.


Batang batang bawah rangka baja di pasang lebih dahulu sepanjang
jembatan.
Terdapat 2 tahap pengencangan baut :
-

Tahap I, pengencangan 70% 80% (sekuat tenaga manusia)


Tahap II,pengencangan 100% dan di beri tanda agar yang kendor

dapat di ketahui
Bila semua batang telah tersusun dan kekuatan sambungan (baut) telah
cukup
serta beton slab telah cukup keras maka angkat sedikit jack/dongkrak

untuk
melepas balok ganjal
Setelah bearing pad di pasang dengan baik maka turunkan jembatan

kembali
Bekisting untuk keperluar pengecoran lantai beton dapat di tumpukan

pada
batang baja melintang
Di sarankan pengecoran lantai di mulai dari tengah bentang jembatan
Khusus untuk jembatan rangka baja yang menggunakan rubber bearing
(perletakan dari karet) pengecoran lantai beton di lakukan ketika masih
megunakan ganjal bila pengcoran sudah di lakukan saat memakai
rubber bearing
maka akan terjadi deformasi atau pergeseran.

2. Sifat-Sifat, Kelebihan dan Kekurangan Struktur Yang Disusun Dengang


Menggunakan Material Cold Formed Steel.
Cold formed steel (baja canai dingin) atau disebut juga sebagai baja ringan
adalah komponen struktur baja dari lembaran atau pelat baja dengan
proses pengerjaan dibentuk dalam kondisi dingin. langkah awal pembuatan
baja ringan adalah dengan membuat pelat-pelat tipis yang lalu pelat ini
dibentuk menjadi profil baja dalam keadaan suhu ruangan, hal ini berbeda
yang baja konvensional yang dibentuk dalam cetakan dengan suhu yang
sangat tinggi.

Berat baja ringan hanya 6 7 kg/m 2. Bahan dasar baja

ringan

Carbon

adalah

Steel

yang

terdiri

dari

elemen-elemen

yang

persentase maksimum 1.70 % Carbon, 1.65 % Manganese 0.60 % Silicon


dan 0.60 % Copper. Ketebalan baja ringan hanya berkisar 0.4 mm hingga

7
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

3.0 mm dan dibuat dari baja mutu tinggi sehingga mampu menerima beban
struktur.
Adapun proses pembentukan pelat hingga menjadi profil baja adalah
sebagai berikut :
1.

Proses Press Brake . Proses pembentukan press brake dilakukan dengan


menekuk pelat baja. dimana pelat baja tersebut diletakkan kedalam alat
ini dan ditekuk bagian-bagiannya secara bertahap sehingga menjadi
bentuk yang diinginkan. Melalui proses ini bentuk profil dapat dibentuk
sesuai kebutuhan namun harus sama dengan alat yang tersedia, beberapa
mesin

canggih

juga

sudah

dilengkapi

dengan

anti-crowning

yang

bertujuan untuk mencegah profil baja agar tidak melengkung akibat


proses pembentukan. Namun proses ini tidak bisa membentuk tekukan
kecil yang terhalang oleh tekukan lain sehingga tingkat produktivitasnya
sangat rendah bila ingin memproduksi profil dalam jumlah yang besar
karena perlu dilakukan penekukan berkali-kali untuk membuat satu profil
baja ringan.
2.

Proses Roll Forming. Proses ini dilakukan dengan cara melewatkan pelat
baja ke dalam serangkaian roll hingga pelat membentuk profil baja yang
diinginkan. Mesin roll forming sudah dilengkapi dengan sistem komputer
dan dapat memberi label pada profil yang dibentuk. tingkat produksi
dengan proses ini sangat tinggi karena dapat mencetak banyak profil
dalam waktu yang singkat. Namun, roll set yang tersedia hanya dapat
memproduksi satu jenis atau satu bentuk profil sehingga perlu memesan
mesin baru untuk membentuk profil yang berbeda.

3. Proses Punching. Proses ini menggunakan mesin punch atau mesin pons
dimana pelat baja disimpan diatas die-set dan di punching dalam tekanan
tinggi melubangi dan membentuk pelat dasar sehingga membentuk profil.
proses ini biasanya dilakukan untuk membuat aksesoris atau komponen
baja ringan.
Adapun sifat-sifat, kelebhan dan kekurangan struktur yang disusun dengan
material cold formed steel adalah sebagai berikut :
a) Sifat-sifat
8
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

Baja ringan dengan kualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis namun
kekuatannya tidak kalah dengan baja konvensional. Baja ringan memilikki
tegangan tarik yang tinggi (G550). Baja G550 berarti baja memilikki kuat
tarik 550 Mpa.
b) Kelebihan dan Kekurangan
Seiring dengan perkembangan teknologi konstruksi, setiap aspek material
diekspektasikan lebih berkualitas dari waktu ke waktu. Banyak rekayasa
yang telah digunakan hanya untuk memenuhi kebutuhan aspek ini.
Melihat kebutuhan material tersebut, baja menjadi material yang banyak
dipilih karena kekuatan dan sifat ekonomisnya. Baja merupakan salah satu
material bangunan yang banyak digunakan sebagai pengganti beton dan
kayu.
Baja sebagai salah satu dari material bangunan memiliki kelebihan dan
kekurangan dibandingkan dengan material lain. Oleh karena itu, seringkali
dalam penggunaannya, material baja digabungkan dengan material lain
untuk menutup kelemahan masing-masing material.
Pada perkembangan terakhir, material baja sudah sampai pada tahapan
industrialisasi apa yang disebut sebagai baja ringan. Telah banyak
digunakan di berbagai sektor. Namun kali ini kami akan sedikit mengulas
Kelebihan

dan

Kekurangan

Baja

Ringanpada

aplikasi

Rangka

Atap

Bangunan.
Baja ringan merupakan material yang dibentuk dalam kondisi dingin (coldformed steel) dengan ketebalan berkisar antara 0,4 mm hingga 3,0 mm.
Karena ketebalan yang tipis, maka baja ringan yang dipakai untuk
keperluan

struktural

harus

dibuat

dari

baja

mutu

tinggi,

sehingga

mempunyai ketahanan yang cukup untuk menerima beban struktur.


Berbeda dengan baja konvensional, baja ringan merupakan baja mutu
tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara
baja konvensional. Baja ringan ini termasuk jenis baja yang dibentuk
setelah dingin (cold form steel).
Rangka Atap Baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan dan
konstruksi. Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang
tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa.
Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengkompensasi bentuknya yang
9
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

tipis. Ketebalan baja ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4mm
1mm (Theodolite).
Perhitungan kuda-kuda baja ringan amat berbeda dengan kayu, yakni
cenderung lebih rapat (Equipment Kitchen). Semakin besar beban yang
harus dipikul, jarak kuda-kuda semakin pendek. Misalnya untuk genteng
dengan bobot 40 kg/m2 jarak kuda-kuda bisa dibuat setiap 1,4m.
Sementara bila bobot genteng mencapai 75kg/m2, maka jarak kuda-kuda
menjadi 1,2m.
Kelebihan dan kekurangan menggunakan baja ringan yakni :
(1) Kelebihan Rangka Atap Baja Ringan:

Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang


harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih

rendah (jadi lebih

irit strukturnya)

Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible).

Tidak bisa dimakan rayap

Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu


atau beton.

Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, jadi tidak
berubah karena panas dan dingin.

Bobotnya lebih ringan sehingga beban yang harus ditanggung


struktur lebih kecil sehingga bisa membantu mengurangi dimensi
struktur yang menerima beban.

Baja ringan memiliki kuat tarik yang tinggi sebesar 550 Mpa
sedangkan pada baja biasa sekitar 300 Mpa.

Menurut M.Meiyalagan dkk (2010), bahwa baja ringan mempunyai


keunggulan, kekuatan dan kekakuan cukup tinggi, tidak muai susut dalam
perubahan cuaca, mudah dalam fabrikasi dan produksi, kualitas merata,
tidak mudah terbakar, detailing lebih akurat, anti rayap, material ramah
lingkungan dapat didaur ulang, struktural life time tinggi.
Cold Formed Steel memiliki kualitas permukaan yang lebih baik, ukuran
yang lebih presisi serta memiliki sifat mekanis dan formability yang sangat
10
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

baik.

Material

jenis

ini

umumnya

dipergunakan

dalam

proses

pembentukan karena kelebihan dalam sifat mekanis, formability dan


weldability yang sangat baik.
Beberapa keunggulan lain dari cold formed steel :
1. Penggunaan lebih luas
Selain untuk konstruksi dapat digunakan pula untuk peralatan otomotif.
furniture rumah, rak penyimpanan, peti dan fasilitas drainase.
2. Berat
Berat komponen Cold Formed Steel 35% sampai 50% lebih ringan
dibandingkan dengan kayu pada kekuatan yang sama yang berarti
penanganan dan transportasi lebih mudah.
3. Kekakuan dan kekuatan yang tinggi
Sebagai akibat cold formed process dimana tidak ada tegangan sisa yang
menyebabkan pengurangan kekuatan material, cold formed steel adalah
salah satu material dengan rasio kekuatan dan kekakuan terhadap berat
yang paling tinggi.
4. Pemasangan yang lebih mudah, cepat ,dan efisien
5. Material dengan dimensi yang stabil tahan perubahan bentuk karena suhu
ruang atau cuaca.
6. Material yang tahan lama.
Penggunaan lapisan galvanis menyebabkan material ini lebih tahan
terhadap korosi dibandingkan dengan baja biasa.
7. Material yang bersifat tidak membesarkan api (non-combustible) ,
sehingga lebih tahan terhadap api.
8. Material dengan kemampuan terdaur ulang tinggi
(2)Kekurangannya Rangka Atap Baja Ringan:

Rangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem
rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup
plafon.

Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian
struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya
jika salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka
kegagalan

bisa

terjadi

secara

keseluruhan

(biasanya

perhitungan

strukturnya langsung dilakukan oleh structural engineer dari aplikatornya)


11
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan
dibentuk berbagai profil.

Mutu dan Kualitas dari struktur atap baja ringan kurang terjamin.

Contoh contoh struktur yang disusun dengan menggunakan material cold


formed steel diantaranya :
1. Rangka atap baja ringan

2.Kanopi

12
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

13
Ujian Akhir Semester II
Mata Kuliah Teknologi Pelaksanaan Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai