PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksaan praktek kerja lapangan di berbagai perusahan ataupun di instansi akan
sangat berguna untuk mahasiswa untuk dapat menimba ilmu,ketramplian serta
pengalaman.Praktek kerja lapangan yang dilakukan merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan D III Teknik Mesin di POLITEKNIK NEGERI AMBON.Melalui
praktek kerja lapangan ini mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk mengembangakan
cara berpikir,menambah ide-ide yang berguna dan dapat menambah pengetahuan mahasiswa
sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab mahasiswa terhadap apa
yang di tugaskan kepadanya .
Setelah itu satu program yang diturunkan oleh Politeknik Negeri Ambon adalah Praktek
Kerja Lapangan ( PKL ), yaitu bagaimana terapan dan pendidikan harus dikaitan dengan
praktek yang ada disuatu instansi atau organisasi, sehingga pelajaran teori yang dapat
direalisasikan dalam praktek di instansi selama waktu yang ditentukan dan juga mahasiswa
diharapkan menjalin hubungan kerja sama antara instansi dan juga masyarakat luas dengan
cara yang professional yang saling menguntungkan.
Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ), diharapkan mahasiswa dapat
mengaplikasikan semua teori yang didapat dalam bangku kulia. untuk memecahkan semua
masalah yang dihadapi
A. Tujuan PKL
BAB II
BAB III
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
( JURUSAN TEKNIK MESIN POLNAM )
Politeknik Universitas Pattimura sejak tahun 1987 dengan jenjang .pendidikan D2 berdasarkan
SK Mendikbud Nomor : 0211/U/1982,, namun di tahun 1968 dilakukan pembanguna fisik
gedung kuliah dan kantor, serta persiapan tenaga dosen dan peralatan laboratorium lainya.
Proses perkulihan pertama dimulai pada tanggal 5 Oktober 1987. Politeknik ini merupakan
Politeknik yang pertama di Provinsi Maluku. Berdasarkan tuntutan perkembangan global, maka
Politeknik Universitas Pattimura memperoleh status kemandirian dan namanya berubah menjadi
Politeknik Negeri Ambon( POLNAM ) berdasarakan surat keputusan Menteri Pendidikandan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 128/O/1987 pada tanggal 12 juli 1998 dilanjutkan
dengan keputusan Dikjen Dikti.
Nomor : 254/Dikti/Kep/1998 pada tanggal 30 juli 1998 peningkatan status Program Diploma II
( D2 ) menjadi Diploma III ( D3 ) dengan program studiTeknik Mesin yang berada dibawah
naunganJurusanTeknik Mesin ( JTM ).
Jurusan Teknik Mesin memiliki 3 kosentrasi, yaitu KosentrasiProduksi, Kosentasi Perawatan
dan Perbaikan, danKosentrasi Otomotif.
Ketua Jurusan/Program
Studi Teknik Mesin
Sekretaris
Jurusan/Program Studi
Teknik Mesin
Koordinator Gugus
Jaminan Mutu
Koordinator Laboratorium
Pneumatik/Hydrolik
Koordinator Laboratorium
CNC & Perencanaan
Koordinator Laboratorium
Pengujian
5 Bahan &
Metrologi
KoordinatorTool/GribbGuda
cKoordinator
Laboratorium
ng Otomotif
Koordinator Laboratorium
Pengelasan
cKoordinatorLaboratorium
Perawatan/Perbaikan
KoordinatorLaboratoriumPr
oduksi
KoordinatorLaboratoriumM
aritim
B . Visi dan Misi Jurusan /Program StudiTekik Mesin Politeknik Negeri ambon
Visi
Menjadi Program Studi yang Profesional di BidangTeknikMesin
Misi
1. Menyelenggarakan Pendidikan Profesional berbasis ilmu terapan berdasarkan kebutuhan
industry dan dunia kerja.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang diperuntukan untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat Indonesia.
2.3 Struktur organisasi proyek dan hubungan kerja
Jurusan Teknik Mesin dalam naungan Politeknik Negeri Ambon memiliki beberapa
hubungan kerja sama dengan instansi-instansi Pemerintah maupun Swasta dibidang
pendidikan diantaranya TAFE University Of Australia, Gereja Protestan Maluku
( GPM ), Perpustakaan dan Arsi Daerah Provinsi Maluku, YayasanIlmuTeknologi
Indonesia ( IPTEK ), KSO AA Wika PLTD Ambon dan Baristad Ambon ( Balai Industri
Ambon ).
BAB III
LAPORAN AKTIFITAS
A.Laporan Umum
Dalam dunia kerja membutuhkan sumber daya manusia yang tinggi.untuk itu kami sebagai mahasiswa
yang mendapat kesempatan kerja (PKL) berusaha semampu kami untuk mewujudkan sumber daya
tersebut,dan juga kami berusaha untuk menimba ilmu sebanyak mungkin dari praktek kerja lapangan
(PKL) ini sehingga setelah menyelesaikan PKL ini,kami dapat mengaplikasikan atau dapat menyelesaikan
diri dengan cepat kedunia kerja nyata.
Pekerjaan yang di lakukan setiap hari selama masa praktek kerja lapangan pada bengkel Teknik Mesin
Politeknik Negeri Ambon adalah sebagai berikut;
C. Laporan Khusus
tekanan tertentu sehingga logam yang akan mencair tersebut terbuang sehingga logam
terpotong.
Keuntungan memotong logam dengan gas:
Proses pemotongan cepat, berbagai bentuk dapat dipotong dengan hasil baik. Proses
pemotongan dapat dilaukakan secara otomatis dengan mesin atau secara manual dengan
tangan.
Kerugian memotong logam dengan gas:
Memerlukan alat dan perlengkapan yang khusus, harganya mahal. Pada sisi bekas
pemotongan akan terjadi perubahan struktur yang mengakibatkan perubahan sifat
logam yang dipotong.
Alat-alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemotongan:
1. Alat
a. Tabung gas oksigen
b. Tabung gas acetylene
c. Regulator oksigen
d. Regulator acetylene
e. Slang gas oksigen dan acetylene
f. Brander
g. Lighter (pemantik api)
2. Bahan
Katup tabung dibuka dan ditutup dengan menggunakan kunci sock atau kunci botol,
dimana katup dibuka kira-kira 1 putaran dan kunci tersebut tetap dibiarkan
menempel pada katup selama katup terbuka. Lepaskan kunci bila katup tertutup atau
tidak terpakai. Tabung gas acetylene dicat dengan warna merah tua untuk
membedakannya dengan tabung gas yang lain.
10
12
a.4. Regulator
13
Regulator berfungsi sebagai alat penurun tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap
besarnya sesuai dengan kebutuhan tekanan pemotongan. Pada regulator terdapat dua
buah alat pengukur tekanan (manometer), yaitu manometer tekanan isi tabung dan
manometer tekanan kerja.
14
15
1. Nyala Api normal/netral, nyala inti api berwarna biru keputihan, atau putih
kehijauan, ujung api bulat (tumpul) dan tidak bersuara.
Api normal apabila perbandingan antara gas oksigen dan gas acetylene seimbang.
2. Nyala api oksidasi, nyala inti api berwarna putih kemilau agak keunguan, inti api
berbentuk runcing dan lebih pendek serta bersuara berdesis. Bila digunakan untuk
memotong atau mengelas terjadi oksidasi besi terapung. Hal ini terjadi apabila
kelebihan oksigen.
16
3. Nyala api karburasi, nyala inti api berwarna kuning atau kemerahan, nyala luar
kehitaman serta berasap kehitaman. Hal ini terjadi jika kelebihan gas acetylene.
17
4. Buka kran/valve acetylene para brander kira-kira putara, kemudian nyalakan api
brander dengan lighter. Ingat jangan menggunakan korek api biasa.
5. Buka kran oksigen pada brander secara perlahan hingga mencapai nyala api
normal/netral.
6. Untuk mengecek apakah nyala api sudah netral atau belum, buka kran/tuas oksigen
pemotong secara cepat kemudian tutup. Apabila inti api tidak berubah, berarti nyala api
sudah netral, jika nyala api berubah berarti belum netral, aturlah lagi hingga meencapai
nyala api netral.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang di ambil dalam melaksakan Praktek Kerja Lapangan,adalah sebagai
berikut:
1. Kami selaku mahasiswa mampu mengaplikasikan diri pada dunia kerja.
2. Mendapat pengetahuan yang lebih pada dunia kerja atau industry.
3. Pengalaman kerja pada dunia industri.
B. Saran
Adapun saran yang saya ingin ajukan ialah sebagai berikut:
1. Tiap melakukan suatu pekerjaan,peralatan keselamatan kerja harus di pergunakan
sebagaimana mestinya.
2. Disiplin tepat waktu tepat aturan dan tetap ukuran.
18
BAB V
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Gambar melepas stop kontak motor pada mesin bor Sumur
19
20
21
22