Anda di halaman 1dari 21

1

LAPORAN UMUM
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.1 Sejarah Perusahaan

PLTD Ambon 25 MW
Ibukota Provinsi Maluku, Ambon menjadi destinasi investasi WIKA
berikutnya di Indonesia Timur. Investasi tersebut tidak lain adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 25 MW bernilai Rp200 miliar. Skema investasi
yang digunakan dalam pembangunan pembangkit ini adalah sewa bangun atau
BOO (Build Operation Owned) selama 4 tahun. Dengan menggunakan skema
sewa bangun tersebut, WIKA dapat mengelola PLTD Ambon Borang selama 4
tahun, dimana PLN akan menyewanya dengan tarif Rp310 per kilowatt per
jam (kWh). Setelah kurun waktu operasional yang disepakati selesai tahun,
WIKA akan menyerahkan pembangkit ini kepada pihak PT PLN (Persero).

Spesifikasi Investasi PLTD Ambon 25 MW


Lokasi

: Ambon, Maluku

Skema

: BOO 4 tahun

Pemberi Kerja

: PT PLN (Persero)

Investasi

: Rp200 miliar

Syarat dan Ketentuan :Harga/Kwh: Rp310


Marine Fuel Oil (MFO) dipasok oleh PT PLN (Persero)
Capacity Factor: 90%

1.2 Visi dan Misi Perusahaan


VISI 2020
To Be One Of The Best Integrated EPC And Investment Company In
South EastAsia
MISI WIKA
Providing Excellent Product In Energy Industrial And Infrastructure.
Accoplish Key Stakeholders Expectation.
Practicing Business Ethics to promote Good Corporate Citizen And
Company Sustainability.
Strategis Over Seas Expansion.
Implementing Best Practice Integrated Menegement System

1.3 Struktur Organisasi


Unit Operation And Maintenance (Om Plant) PLTD MFO 25 MW
WIJAYA KARYA AMBON

MANAJER OM PLANT
Bapak Indhiawan Yuniar

Kasie Keuangan & Administrasi


Diaz Reza Yudhatama
Kasie Enjiniring
1.4 Keadaan Personalia
Keadaan
Karyawan :
Ennol
Endrianto
Karyawan : 15 Orang
Out Sorsing : 35 Orang

Kasie OM Plant
Dwiko Riyono

1.5 Bidang Usaha


PLTD MFO 25 MW WIJAYA KARYA AMBON bidang usaha yang bergerak
di bidang jasa yaitu sublai Tenaga Listrik.

1.6 Sarana Pendukung


Dalam membantu kelancaran usaha yang dijalankan oleh PLTD WIKA MFO
25 MW Ambon, maka diperlukan sarana pendukung untuk membantu kelancaran
usaha tersebut. Sarana sarana yang digunakan dalam membantu kelancaran
perusahaan merupakan aset perusahaan. Adapun sarana sarana yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1. Area 1 terbagi atas :
1 buah ruang plant.
1 buah ruang operasi.
1 buah ruang security
2. Area 2 terbagi atas :
1 buah Kantor
1 buah Bengkel
1 buah Gudang
1 buah Kantin
1 buah area operasi BBM
1 buah ruang security

BAB II
LAPORAN AKTIVITAS PKL
2.1 Rencana Kegiatan
Aktivitas Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang di laksanakan mulai dari
tanggal 03 April sampai dengan 30 Juni 2016 yang berlokasi pada PLTD WIKA
MFO 25 MW Ambon, yang di awali dengan pertemuan serta perkenalan dengan
manager selaku pimpinan dan para staf staf karyawan PLTD WIKA MFO 25
MW Ambon
Pada saat tersebut, kami diberikan arahan dan materi menggenai PLTD serta
penjelasan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang di lakukan pada bagian bagian
operation, maintenance dan cleaning serta peraturan-peraturan yang berlaku pada
perusahaan tersebut.
Peraturan-peraturan yang di laksanakan oleh kami mahasiswa PKL, sesuai
dengan peraturan yang berlaku pada PLTD WIKA MFO 25 MW Ambon adalah

2.2

sebagai berikut :
Masuk kantor : Pukul. 08.00 WIT
Jam istirahat
: Pukul. 12.00 13.00 WIT
Pulang kantor : Pukul 17.00 WIT
Penunjang keselamatan kerja antara lain :
1. Helm.
2. Hermaf / Herfab ( pelindung telinggan ).
3. Baju praktek.

4. Hanskum tangan.
5. Sepatu sefti.

Realisasi Kegiatan

Daftar Kegiatan harian mahasiswa Parktek kerja lapangan ( PKL )


Pada
PLTD MFO 25 MW Wijaya Karya Ambon
Tanggal 05 08 - 2014 sampai tanggal 19 - 09 2014

No

Tanggal

05082014

Kegiatan

1.Diberikan materi menggenai K3


2. Diberikan materi dan penggenalan awal menggenai
PLTD
3. Diberikan materi menggenai PLTD
1.Breafing
2. Bagian-bagian Engine Sistim sistim yang bekerja di
dalamnya.
Sistim Bahan Bakar
Sistim oli

06082014

0708-2012

0808-2014

0908-2014

1108-2014

No

Tanggal

3. Penggenalan Area Kerja Satu ( Area plant )


4. Materi Menggenai
Bahan Bakar
Oli
1.Diberikan materi menggenai piping & instrument diagram
( P & ID )
2. lanjutan materi piping & instrument diagram ( P & ID )

1.Breafing
2. Materi tentang piping & instrument diagram ( P & I D)

1. Lanjutan materi menggenai diagram blok untuk


mengganalisis masalah yang terjadi pada engine

1.Breafing
2. Materi menggenai APD dan K3
Cara menggatasi kecelakan akibat K3
Ketentuan" yang harus dipatui pegawai dan
penggunjung ( tamu )
4. Dapat materi menggenai sistim bahan bakar

Kegiatan
1.Menggisi oli pada engine 3 ( engine nagata )

1208-2014

1308-2014

2. Claning dan perawatan separator pada engine 3

1.Breafing
2. menggisi oli pada engine 1 ( engine nagata )
3. cleaning separator engine unit 4
4. Lanjutan cleaning separator engine unit 4
1.Perbaikan engine unit 3 akibat kebocoran pada kepala
silinder ( cylinder heat )
Akibat kebocoran
2. pasang motor seowater engine unit 2

1408-2014

10

1508-2014

1.Breafing
2. cleaning separator engine unit 1
3. menggisi oli di engine unit 3, 4, dan 5

1608-2014

1.Perbaikan kipas ( blower ) sirkulasi udara pendinggin


engine unit 5
2. Pembersihan control panel
3. Membantu membuat control panel untuk pompa air laut
( agar menggetahu kenaikan suhu pada pompa )

11

12

1808-2014

13

1908-2014

14

2008-2014

15

2108-2014

No

Tanggal

1Breafing
2.cleaning separator engine unit 5
3. Menggisi oli di engine 4 dan engine 5

Izin
1.breafing
2. Ganti paking pada pipa katup air laut
3. Membersikan generator engine unit 5 dengan
menggunkan semprotan udara
1.perbaiki engine unit 5
Melepas L Bow pada turbocherjer B
Melepas penutup CAC pada bagian A dan B
2. lanjut perbaikan engine unit 5
Melepas L Bow pada turbocherjer B
Melepas penutup CAC pada bagian A dan B
4. perbaiki engine unit 5
Melepas L Bow pada turbocherjer B
Melepas penutup CAC pada bagian A dan B

Kegiatan
1.Breafing

16

2208-2014

2. cleaning panel radiator engine unit 5


3. lepas dan sekaligus pasang baut penyangga pada pipa
penyangga mesin unit 1, 3, dan 4 ( engine nagata )
4. cleaning radiator engine unit 5
1.Melepas turbocherjer engine unit 5
Bagian A
L Bow bagian B

17

2308-2014
2. Melepas turbocherjer engine unit 5
Bagian A
L Bow bagian B

18

25-08-2014

19

26-08-2014

20

27-08-2014

21

28-08-2014

22

29-08-2014

23

30-08-2014

1.Breafing
2. Melepaskan komponen komponen mesin di atas kepala
silinder antara lain: Injektor, Pipa hp, dan Roker arm.
3. Perbaikan pipa air laut
4. cleaning air inlet engine unit 5
Izin
1.Breafing
2. Melepaskan kepala silinder ( cylinder heat )
3. Memasang pipa air laut
4. Melepaskan katup dan pegas katup dari kepala silinder
( cylinder heat ) bagian A pada engine unit 5
1.Memasang pipa pada rumah pompa
2. Reparasi Boiler EGB (exhaust gas boiler)
Mengganti pipa-pipa transfer steam, bembersikan
boiler dalam dari abu dan korosi, mengganti pipa
super heater.
1.Breafing
2. rakit pompa boster
3. pasang pompa dan motor pompa
4. kasih bersih katup menggunakan gurinda
1.Proses hidro test pada exchanger culer pendingin oli dan
air

24

01-09-2014

1.cleaning engine unit 5 ( engine wartsila) dan Pengamatan


area

25

02-09-2014

1.cleaning engine unit 5 ( engine wartsila) dan Pengamatan


area

26

03-09-2014

1.cleaning engine unit 5 ( engine wartsila) dan Pengamatan


area

27

04-09-2014

1.cleaning engine unit 5 ( engine wartsila) dan Pengamatan


area

No

Tanggal

28

05-09-2014

Kegiatan
Cleaning engine unit 5 ( engine wartsila) dan Pengamatan
area

29

06-09-2014

Cleaning engine unit 5 ( engine wartsila) dan Pengamatan


area

30

08-09-2014

31

09-09-2014

32

10-09-2014

Membantu kerja di kantor


1. Membantu kerja di kantor
2. Pasang pompa korea
1.Stell katup pada engine unit 3
2.Melepas piston dan liner pada bagian A pada engine unit 5

33
34
35
36
37
38
39
40

11-09-2014
12-09-2014
13-09-2014
15-09-2014
16-09-2014
17-09-2014
18-09-2014
19-09-2014

1.Lanjut lepas liner engine unit 5 pada bagian B


Membantu kerja di kantor
Pasang pipa sea water
Meyusun laporan
Meyusun laporan
Meyusun laporan
Meyusun laporan
Meyusun laporan

Mengetahui

Indhiawan Yuniar Iswoyo


Manajer Om Plant

B. LAPORAN KHUSUS
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan


Pengoperasian pembangkit listrik didukung seperangkat peralatan, antara lain:
Karyawan karyawan berkompeten, dan Mesin mesin yang handal.
Perangkat peralatan tersebut didalam operasinya perlu didukung oleh fasilitas penunjang
yaitu system heating yang baik. Tanpa adanya system heating yang baik, perangkat peralatan
tersebut, khususnya system bahan bakar tidak dapat berfungsi / berkerja untuk mendukung
pengoperasian pembangkit listrik.
Dengan adanya dukungan system heating yang baik, maka kinerja kerja system yang lain,
yang membutukan bantuan dari system heating seperti system bahan bakar dan lain-lain pun
dapat bekerja dengan baik.
suplai daya listrik dari PLTD MFO 25 MW WIKA ke PLN, sebagai perusahaan BUMN
yang bergerak di bidang pembangakit listrik yang akan menyuplai ke konsumen.
Hasil dari hubunggan kerja ini diharapkan dapat memberikan masukan pada PLTD MFO
25 MW WIKA, sehingga PLTD MFO 25 MW WIKA dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk menunjang terselenggaranya suplai listik yang baik ke PLN sebagai penyalur lisrik ke
konsumen.

10

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan kurikulum.
2. Untuk membandingkan materi yang diperoleh selama ini secara teori dengan
teknologi yang di terapkan di lapangan.
3. Untuk meningkatkan kemempuan penulis dalam penyusunan laporan.

1.3 Perumusan Masalah


Permasalahan yang ditemukan pada EXHAUST GAS BOILER yaitu Apabila terjadi
penurunan Tekanan akibat kehilanggan-kehilanggan uap panas mengakibatkan system
heating terganggu dan sistem yang lainpun ikit terganggu.

11

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pergertian Boiler.
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam,
volume nya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk
mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan
dijaga dengan sangat baik.

2.2 Jenis Jenis Boiler.


Berbagai jenis boiler yang digunakan dalam industri adalah: Fire tube boiler, Water
tube boiler, Paket boiler, Fluidized bed combustion boiler, Atmospheric fluidized bed
combustion boiler, Pressurized fluidized bed combustion boiler, Circulating fluidized bed
combustion boiler, Stoker fired boiler, Pulverized fuel boiler, Boiler pemanas limbah (Waste
heat boiler) dan Pemanas fluida termis.

2.2.1 Fire Tube Boiler


Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam
shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boilers biasanya digunakan untuk kapasitas
steam yang relative kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang.

12

2.2.2 Water Tube Boiler


Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk kedalam
drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap
dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti
pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga.

2.2.3 Paket Boiler


Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada saat
dikirim ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan bakar dan
sambungan listrik untuk dapat beroperasi. Paket boiler biasanya merupakan tipe shell and
tube dengan rancangan fire tube dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang
tinggi.
Ciri-ciri dari packaged boilers adalah:

Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas menghasilkan

penguapan yang lebih cepat.


Dirancang dengan transfer panas, penguapan, transfer panas konveksi dan tingkat

efisiensi panas yang tinggi.


Diklasifikasikan berdasarkan jumlah pass, yang paling umum adalah unit tiga pass.

2.2.4 Boiler Pembakaran dengan Fluidized Bed (FBC)


Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) memiliki kelebihan dibanding sistim
pembakaran yang konvensional karena rancangan boiler yang kompak, fleksibel terhadap
bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang
merugikan seperti SOx dan NOx. Dapat digunakan bahan bakar batubara kualitas rendah,
limbah industri dan komersial, sekam padi, bagas & limbah pertanian lainnya. Kisaran suhu

13

operasinya cukup luas antara 840oC 950oC dengan kapasitas antara 0.5 T/jam sampai lebih
dari 100 T/jam.

Gambar 2. Jenis Paket Boiler 3 Pass, bahan bakar minyak

2.2.5 Stoker Fired Boilers


Stokers diklasifikasikan menurut metode pengumpanan bahan bakar ke tungku dan
oleh jenis gratenya. Klasifikasi utamanya adalah spreader stoker dan chain-gate atau
traveling-gate stoker. Jenisnya antara lain Spreader stokers dan chain-grate atau
travelinggrate stoker.

2.2.6 Pulverized Fuel Boiler


Kebanyakan boiler stasiun pembangkit tenaga yang berbahan bakar batubara
menggunakan batubara halus, dan banyak boiler pipa air di industri yang lebih besar juga
menggunakan batubara yang halus. Teknologi ini berkembang dengan baik dan diseluruh
dunia terdapat ribuan unit dan lebih dari 90 persen kapasitas pembakaran batubara merupakan
jenis ini. Sistim ini memiliki banyak keuntungan seperti kemampuan. membakar berbagai
kualitas batubara, respon yang cepat terhadap perubahan beban muatan, penggunaan suhu
udara pemanas awal yang tinggi dll.

14

2.2.7 Boiler Limbah Panas


Boiler ini beroperasi dengan memanfaatkan limbah panas yang tersedia dalam pabrik, seperti
gas panas dari berbagai proses, gas buang dari turbin gas dan mesin diesel.

BAB III

15

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu dan tempat penelitian pada proses PKL berlangsung, bertempat di PLTD MFO
25 MW WIJAYA KARYA Ambon. Dimulai dari tanggal 04 agustus 2014 sampai tanggal 19
september 2014.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Penulisan dalam laporan Praktek Kerja Lapangan ini menggunakan metode-metode
pengambilan data sebagai berikut :
3.2.1 Observasis
Metode pegumpulan data ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan
pelaksanaan kerja secara langsung di PLTD MFO 25 MW WIJAYA KARYA Ambon.
3.2.2

Interview
Dilaksanakan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan
pembimbing lapangan serta mekanik mekanik.

3.2.3

Studi Pustaka
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku panduan
manual, serta berkas-berkas lain yang disediakan di PLTD MFO 25 MW WIJAYA KARYA
Ambon.

BAB IV

16

PEMBAHASAN

4.1

Batasan Masalah
Untuk menghindari luasnya permasalahan yang ada maka dalam menulis laporan ini

dibuat batasan masalah sebagai berikut :


1. Cara merawat boiler EGB (Exhaust gas Boiler).
2. Upaya apa yang dilakukan untuk yang dilakukan untuk menjagah boiler terhidar dari
kerusakan.
4.2

Peralatan Peralatan Bantu Mesin Diesel


Peralatan bantu Mesin Diesel merupakan rangkaian komponen mesin yang tidak dapat

dipisahkan dari komponen utama mesin, kondisi kerja peralatan bantu sangat menunjang
keandalan kerja mesin.

17

Pengoperasian peralatan bantu mempunyai batasan yang terdiri dari temperature, tekanan,
yang terbaca pada parameter yang terpasang pada setiap mesin untuk memonitor kerja
peralatan bantu tersebut.
Pembahasan mengenai sistem yang terdapat pada Mesin Diesel belum seluruhnya bisa
dilengkapi sesuai dengan banyaknya perubahan peralatan bantu yang selalu diperbaharui
untuk meningkatkan keandalan peralatan bantu tersebut.
Secara keseluruhan prinsip kerja peralatan bantu tidak mengalami perubahan, untuk
memperkuat pengetahuan mengenai peralatan bantu Mesin Diesel, kita harus mempunyai
dasar-dasar yang baik agar setiap perubahan yang terjadi pada pada peralatan bantu tersebut
dapat diikuti dengan mudah.
Radiator sebagai salah satu dari jenis peralatan bantu sangat sangat berperan penting, untuk
itu harus dapat dipahami prinsip kerjanya, konstruksinya, gangguan-gangguan yang ada, serta
perubahan-perubahan yang terjadi.
4.3 System-System yang berkerja dalam exhaust gas boiler antara lain
1. sistem air umpan:
menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.
2. sistem steam:
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler.
4.4 Permasalahan
Permasalahan yang ditemukan pada EXHAUST GAS BOILER yaitu Apabila terjadi
penurunan Tekanan akibat kehilanggan-kehilanggan uap panas mengakibatkan system
heating terganggu dan sistem yang lainpun ikit terganggu.
A. Reparasi Boiler terbagi atas dua bagian yaitu :
1. Reparasi pada saat Boiler berkerja.
- Penggontrolan Operasi Boiler
2. Reparasi pada saat Boiler Tidak Berkerja.

18

- Reparasi pada boiler.


- Reprasi pada aliran boiler.
4.4.1 Gangguan-Gangguan yang terjadi pada boiler
1. kehilanggan uap panas mengakibatkan system heating terganggu.
2. apabila boiler tidak dapat pengecekan boiler dalam jangkah waktu yang sudah
ditentukan, kerusakan yang kecil itu bisa menjadi dampak kerusakan yang besar atau
susah ditanggani.
4.4.2 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Gangguan
1. Terdapat kebocoran pada pipa-pipa transfer steam.
2. Korosi pada pipa-pipa transfer steam.
3. abu bekas hasil pembakaran mesin bembuat produksi steam terjadi penurunan.
4.4.3 Upaya Untuk Mengatasi Gangguan Yang Terjadi
Upaya yang kami lakukan untuk menghindari kerusakan yang akan terjadi pada EGB
(Exhaust Gas Boiler) adalah dengan cara Reparasi Boiler dan memperbaiki system heating.
4.5 Reparasi Boiler Terbagi Atas Dua Bagian Yaitu:
4.5.1 Perawatan waktu boiler berkerja:
Setiap hari dilakukan pengecekan dan pengontrolan pada seluruh bagian yang ada
dalam system pemanas (Boiler), penggecekan tekanan gas buang dari Mesin dan
Menggecek air yang akan masuk ke boiler, karena dengan mengisi boiler dengan air
isian yang baik akan mengurangi endapan dan kerak jika endapan dan kerak terlalu
tebal maka akan menggangu proses pembuatan steam.
Selalu mengecek dan memeriksa pompa pengisi air isian memeriksa apakah pompa
bekerja dengan baik atau tidak apabila pompa tidak berkerja dengan baik akan dicatat

19

dan di setelah mendapat data kerusakan akan diperbaiki dan apabila kerusakan lebih
para maka akan segera dilakukan pergantian yang rusak, serta pengontrolan air
pengisi Boiler dijaga dengan kapasitas yang telah ditentukan.
Memeriksa saluran air isian dari sumbatan atau kotoran yang akan menghalangi
jalannya aliran air isian.
Penggecekan pada saluran bahan bakar apakah steam yang dibutukan sudah pas untuk
mencairkan atau menggencerkan bahan bakar.

4.5.2 Perawatan pada waktu boiler tidak bekerja


Boiler dikosongkan kemudian boiler dibiarkan dingin.
Kemudian melepas/membuka penutup boiler dan membersikan bagian dalam boiler
dari kotoran antara lain abu dan kerak dengan memakai air bersih dan sikat baja.
Membersikan pipa transfer steam dengan cara memberikan tekanan menggunakan air
2
bersih kemudian diberkan tekanan kerja sampai kira-kira 12kg/ cm selama kurang

lebih 15 menit.
Membersikan dan memperbaiki pipa-pipa transfer dengan menggunakan sikat baja
yang diberi tangki besih agar mudah masuk kedalam pipa, untuk membersikan korosi,
dan mencatat pipa-pipa yang rusak akibat bocor/berlubang sesudah itu menganti pipapipa transfer yang terdapat kebocoran.
Membersikan dan memperbaiki katup, kran steam, kran pengisian air boiler dan kran
pembuangan, dan apabila terdapat kerusakan yang besar pada kran dan katup akan
dicatat dan diganti yang baru.
Membersihan, perbaikan super heater dan pipa super heater dengan menggunakan
sikat baja, air bersih, dan terdapat pipa super heater yang kebocoran akan dicatat dan
diganti dengan pipa yang baru.
Membersikan dan perbaikan cerobong asap dengan menggunakan sikat baja, air
bersih dan mengganti paking antara boiler dan cerobong asap.

20

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan :
Dari laporan di atas dapat disimpulkan bahwa, kehilangan-kehilang stean yang di
transfer ke sistem bahan bakar itu terjadi karena dampak dari abu, endapan/kerak dan
kebocorang pada pipa-pipa transfer dan pipa super heater bembuat terjadinya kehilangan
steam yang di transfer, menggakibatkan sistem bahan bakar yang harus dicairkan dengan

21

steam tidak cair sempurna dan menggakibatkan kinerja PLTD untuk mentransferkan arus
listrik ke PLN ikut terganggu.

5.2 Saran :
Saran dari penulis adalah peralatan yang menunjang mesin lebih diperhatikan dan
dipelihara. Kemudian penulis juga menyarankan agar dilakukan percepatan pada boiler dan
sistem heating pada tiap saat agar tidak terjadih kerusakan yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai