5 PEMILIHAN
5.1 Dengan tujuan untuk mengenda-likan paparan bahaya terhadap pekerja
secara efektif, tersedianya alat tersebut di tempat kerja harus diseleksi
dengan cermat.
5.2 Langkah pertama dari aktifitas pemilihan alat ini adalah evaluasi bahaya di
tempat kerja.
5.3 Hasil evaluasi harus ditinjau ulang untuk menentukan jenis bahaya dan
tingkat bahan pencemar yang ada selama dilakukan pekerjaan rutin maupun
pemeliharaan.
5.4 Kriteria lain yang harus dipertim-bangkan dalam pemilihan alat pelindung
diri adalah kebutuhan pemakai dan derajat perlindungan yang diberikan oleh
peralatan.
5.5 Selanjutnya alat pelindung diri yang telah dipilih harus dirancang agar
memenuhi persyaratan standar atau peraturan dari : ANSI, OSHA, NFPA, UL,
NIOSH, dan SNI bagi sepatu pelindung dan sarung tangan kanvas.
6 KETENTUAN MENGENAI ALAT PELINDUNG DIRI
6.1 Alat pelindung diri harus disediakan bagi pekerja secara cuma-cuma dan
harus dikenakan saat bekerja.
6.2 Alat pelindung diri harus disimpan dalam kondisi yang bersih dan sehat
seperti dalam lemari loker khusus atau sejenisnya.
6.3 Setiap pekerja yang diharuskan mengenakan alat pelindung diri akan
diberikan APD dalam ukuran dan model yang sesuai sehingga dapat
dikenakan dengan baik.
7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
7.1 Alat pelindung diri dapat menga-lami degradasi kemampuan secara
bertahap yang disebabkan oleh penggunaan sehari-hari maupun akibat
kondisi yang ekstrim, maka pemeliharaan harus dilaksanakan dengan
seksama.
7.2 Sebelum dan setelah digunakan, seluruh alat pelindung diri harus diperiksa
apakah ada kerusakan.
7.3 Bila terdeteksi adanya kerusakan pada alat pelindung diri, alat terse-but
harus ditarik dari penggunaan sampai selesai dilakukan perbaikan atau
diganti dengan alat baru.
7.4 Setelah dipakai, baju pelindung kimia dan peralatan (bila bukan peralatan
yang sekali pakai) harus diperiksa dan disuci hamakan seperlunya. Jika
pemakaiannya hanya sekali saja, baju pelindung kimia dan peralatan
tersebut harus dibuang sesuai prosedur yang benar.
8 PELATIHAN
8.1 Pekerja yang menggunakan alat pelindung diri harus memahami perlunya
perlindungan dan alasan penggunaan peralatan tersebut selain (atau sebagai
tambahan dari) metode kontrol lain yang te-lah diterapkan dan manfaat yang
diperoleh dengan penggunaan alat tersebut.
8.2 Konsekuensi apabila tidak memakai alat pelindung yang bersangkutan harus
dengan jelas diterangkan, demikian juga pemahaman bila peralatan tidak
berfungsi dengan baik.
8.3 Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri harus diberikan pada seluruh
pekerja yang karena tugas-nya diharuskan memilih dan/atau menggunakan
alat tersebut.
8.4 Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri antara lain harus menca-kup
topik-topik sebagai berikut :
a. Tugas yang mengharuskan penggunaan alat pelindung diri.
b. Pemilihan alat pelindung diri.
c. Cara penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan yang tepat.
d. Pemeriksaan alat pelindung diri.
e. Praktek latihan langsung menggunakan alat pelindung diri.
f. Pelatihan lanjutan diperlukan bila alat pelindung diri baru diperke-nalkan di
tempat kerja atau bila pekerja tidak lagi menunjukkan kesiagan yang cukup
dalam penggunaan dan pengetahuan tentang penggunaan dan keterbatasan
alat pelindung diri.
g. Seluruh catatan pelatihan harus didokumentasikan sesuai ketentuan.
9 MITRA BISNIS
9.1 Mitra Bisnis harus menggunakan alat pelindung diri untuk melindungi diri
dari bahaya yang mereka hadapi.
9.2 Mitra Bisnis harus menyediakan sendiri peralatan perlindungan diri sesuai
dengan persyaratan alat pelindung diri Perusahaan.
10 TAMU
10.1 Tamu harus menggunakan alat pelindung diri yang tepat bila memasuki
area yang membutuh-kan peralatan tersebut.
10.2 Perusahaan akan menyediakan alat pelindung diri tersebut dengan cara
meminjamkan.
Alat Pelindung Diri
1.0 Pelindung Mata dan Wajah
1.1 Pelindung mata dan wajah harus dikenakan saat tugas pekerjaan
mengindikasikan perlunya perlindungan. Pelindung mata dan wajah harus
dikenakan bila ada kemungkinan luka karena:
a. Partikel yang beterbangan
Berikut ini adalah nomor gradasi warna lensa yang disarankan sebagai
perlindungan saat mengelas:
Jenis pengelasan Nomor gradasi warna lensa
Pengelasan karbon 12
yang memancarkan
bunga api 12
Pemotongan 4 sampai 6
sedang sampai berat
Pengelasan logam 12
gas yang memancarkan
bunga api
Pengelasan logam 10 sampai 14
terlindung yang memancarkan bunga api
Pengelasan dengan gas 4 sampai 8
1.6 Pelindung wajah dimaksudkan untuk melindungi wajah dari puing, percikan
atau debu.
1.7 Bila terjadi cipratan bahan kimia, timbulnya gas yang berbahaya, uap atau
kabut, pelindung wajah harus dikenakan bersama jenis pelindung mata yang
tepat untuk menghadapi kemungkinan bahaya, seperti mengenakan
kacamata pelindung dari percikan bahan kimia.
2.4. Permukaan luar dari helm pengaman tidak boleh dilem, dibor, dipotong,
rusak atau dimodifikasi dengan cara apapun yang dapat mempengaruhi
kesatuan strukturnya.
2.5. Sistem suspensi (plastik penyangga yang berada di dalam helm pengaman)
tidak boleh dilepas dari topi.
2.6. Bila rusak, helm pengaman dan/atau system suspensi harus diganti.
2.7. Helm pelindung yang akan dipergunakan saat bekerja mengikuti standar
ANSI Z89-11986.
a. Sarung tangan kulit atau bertelapak kulit saat bekerja menangani tali
kawat.
b. Sarung tangan kanvas saat menangani pipa.
c. Sarung tangan butyl, nitrile atau karet neoprene saat menangani asam,
soda api, abu soda, calcium chloride, dll.
d. Sarung tangan karet yang tepat saat melakukan pekerjaan listrik.
e. Sarung tangan tahan panas saat menangani. selang uap atau peralatan
panas.
f. Sarung tangan tahan Hydrocarbon, seperti sarung tangan nitrile saat
menggunakan minyak tanah, mineral spirit, cairan pelarut standar, atau alat
pembersih lain.
a. Potensi bahaya yang terkait dengan bahan kimia yang mungkin akan ditemui
(contoh : korosif, racun atau reaksi alergi).
b. Lama dan karakteristik kontak yang mungkin terjadi (contoh : berapa lama
kontak terjadi dan bagaimana terjadinya).
c. Bagian tubuh yang mungkin terkena (tangan, kaki, lengan, dada, wajah, dl1)
d. Karakteristik daya tembus, degradasi dan penetrasi dari kain.
e. Sifat fisik dari kain pelindung (kelenturan, ketahanan terhadap tusukan dan
goresan, berat, perlindungan, suhu, dll).
f. Dapat dibuang (sekali pakai) atau tidak dapat dibuang (pemakaian berulangulang).
7.0 Alat Pernapasan
7.1. Respirator dengan penyaring udara.
Alat bantu pernapasan dengan penyaring udara terdiri dari dua jenis.
a. Alat bantu pernapasan untuk menyaring beberapa partikel (debu, uap, asap).
b. Respirator dengan Katrid Kimia
7.2. Respirator dengan Udara Pasok