Induksi mutasi dengan Iradiasi Gamma dan Ethyl Methan Sulfonate pada
hanjeli (Coix lacryma-jobi)
1.1
Latar Belakang
genetik tanaman dan telah dihasilkan galur-galur baru dengan sifat unggul. Salah
satu masalah penting yang harus dikuasai dalam penerapan teknologi tersebut
adalah meregenerasikan sel somatik hasil mutasi dan keragaman somaklonal agar
dapat ditumbuhkan menjadi planlet (tunas in vitro). Beberapa faktor yang
mempengaruhi regenerasi tanaman adalah jenis bahan tanaman, genotipe,
komposisi media, dll. Perlakuan keragaman somaklonal dan mutasi yang
diberikan dapat menyebabkan kerusakan pada sel sehingga diperlukan modifikasi
pada metoda regenerasi yang sudah diketahui agar populasi sel yang hidup setelah
perlakuan mutasi dapat tumbuh menjadi tunastunas mutan. Tujuan penelitian
adalah untuk mendapatkan planlet mutan hasil perlakuan mutasi dengan iradiasi
gamma dan EMS.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
1.
2.
1.3
Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh jenis kompos sumber hara silika terhadap
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang dapat
dijadikan bahan rekomendasi dalam menentukan jenis kompos sumber hara siika
yang tepat dalam budidaya tanaman hanjeli (Coix lacryma-Jobi L.).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu
sumber informasi dalam mengembangkan ilmu pertanian
khususnya dalam
Kerangka Pemikiran
Unsur hara silika sangat dibutuhkan oleh tanaman famili graminae atau
poaceae yang bersifat akumulator Si, terutama tanaman padi dan tebu (Balittanah,
2011). Silika berperan dalam menstimulasi fotosintesis dan translokasi CO2. Silika
yang terakumulasi pada daun padi berfungsi menjaga daun tetap tegak sehingga
membantu penangkapan cahaya matahari dalam proses fotosintesis dan
translokasi CO2 ke malai. Balittanah (2011) menyatakan bahwa unsur Si juga
dapat mengurangi cekaman abiotik, seperti suhu, radiasi cahaya, angin, air, dan
unsur hara Si. Aplikasi jerami kedalam tanah sawah meningkatkan kandungan Si
tersedia menjadi dua kali lipat dibanding tanpa jerami (Balittanah, 2011).
Selain jerami padi, tanaman famili poaceae yang dapat dijadikan kompos
adalah bambu. Berdasarkan hasil penelitian, bambu memiliki kadar selulosa yang
berkisar antara 42,4-53,6%, kadar lignin berkisar antara 19,8-26,6% sedangkan
kadar pentosan 1,24-3,77%, kadar abu 1,24-3,77%, kadar silika 0,10-1,28%, kadar
ekstraktif (kelarutan dalam air dingin) 4,5%-9,9%, kadar ekstraktif (kelarutan
dalam air panas) 5,3-11,8% dan kadar ekstraktif (kelarutan dalam alkohol
benzena) 0,9-6,9% (Krisdianto et al., 2000).
1.6
1.
Hipotesis
Terdapat
pengaruh
kompos
sebagai
sumber
silika
terhadap
16