Tugas Bunoki Gambar
Tugas Bunoki Gambar
Beranda
Artikel
Kuis
Sosiometri
Download
Survei primer bertujuan mengetahui dengan segera kondisi yang mengancam nyawa pasien.
Survei primer dilakukan secara sekuensial sesuai dengan prioritas. Tetapi dalam prakteknya
dilakukan secara bersamaan dalam tempo waktu yang singkat (kurang dari 10 detik). Apabila
teridentifikasi henti nafas dan henti jantung maka resusitasi harus segera dilakukan.
Apabila menemukan pasien dalam keadaan tidak sadar maka pertama kali amankan
lingkungan pasien atau bila memungkinkan pindahkan pasien ke tempat yang aman.
Selanjutnya posisikan pasien ke dalam posisi netral (terlentang) untuk memudahkan
pertolongan.
Penilaian airway dan breathing dapat dilakukan dengan satu gerakan dalam waktu yang
singkat dengan metode LLF (look, listen dan feel).
AIRWAY
Jalan nafas adalah yang pertama kali harus dinilai untuk mengkaji kelancaran nafas.
Keberhasilan jalan nafas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses ventilasi
(pertukaran gas antara atmosfer dengan paru-paru. Jalan nafas seringkali mengalami
obstruksi akibat benda asing, serpihan tulang akibat fraktur pada wajah, akumulasi sekret dan
jatuhnya lidah ke belakang.
Selama memeriksa jalan nafas harus melakukan kontrol servikal, barangkali terjadi trauma
pada leher. Oleh karena itu langkah awal untuk membebaskan jalan nafas adalah dengan
melakukan manuver head tilt dan chin lift seperti pada gambar di bawah ini :
Selengkapnya pengkajian airway, breathing dan circulation dapat dilihat pada film di bawah
ini :
Labels: Gawat Darurat
Komentar (10)
-1
menurut saya selagi ada alat bantu sebaiknya menggunakan alat bantu, lebih efisien dan
efektif. tetapi harus diperiksa keadaan alat bantu tersebut, apakah ada kebocoran atau tidak.
harus lebih teliti dalam menggunakan alat bantu breathing.
Jawab
0
Login to WordPress.com
Nama
Email
Alamat situs (opsional)
Kategori
Anatomi android aplikasi berita ebook edukasi endokrin epidemiologi Evaluasi Fisiologi
gadget Gawat Darurat informatika kesehatan kasus keperawatan komunitas keperawatan
medikal bedah klip video musik Nostalgia patofisiologi prototipe protoyping puisi Rehat
rekam medik elektronik religi rsud gunung jati cirebon simpus simrs sistem informasi sistem
integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal sistem pencernaan sistem
reproduksi Sistem Respirasi sistem saraf software Teknologi
Arsip
2013 (3)
2012 (37)
2011 (2)
2010 (14)
2009 (60)
o December (1)
o November (9)
o October (31)
Revolusi Membaca
Menghentikan Perdarahan
Ponsel Android
Mekanisme Demam
Reaksi Inflamasi
Tugas Patofisiologi
Otot Kerangka
Kematian Sel
o September (5)
o July (3)
o April (5)
o February (3)
o January (3)
2008 (10)
Hiasilah hari-harimu dengan senyum dan keikhlasan untuk menerima semua ketentuan
Allah...^_^
Label
Medical Doctor Story Muslimah Zone's Resep Masakan Welcome to my blog...
Kamis, 28 Maret 2013
GAWAT DARURAT
Setiap kali saya jaga IGD.. saya merasa masih bingung dan heboh
sendiri, orang jawa bilang "gupoh"... teman2 sayapun juga sering protes karena
kehebohan saya...hehehe... maaf ya teman-teman... sifat ini memang sudah
bawaan saya dari lahir..hihi... tapi insyaAllah saya akan selalu berusaha untuk
meminimalkan sifat tersebut dan berusaha untuk tenang,.... tapi sifat ini susah
sekali saya kendalikan setiap saya jaga IGD... apalagi yang dihadapi adalah
pasien yang bermacam-macam dengan jumlah yang tidak terduga, kadangkadang langsung datang pasien beruntun atau "grudukan", keadaan ini
membuat saya semakin stress...hahaha.. dan ternyata...hal ini saya masih sedikit
dan kurang belajar mengenai tindakan kegawatdaruratan, seperti triase,
sistematika pertolongan pada kegawatdaruratan.... bismillahirrahmanirrahim....
disini saya akan belajar menganai PPGD...
Latar
Belakang
B-GELS atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Pertolongan
Pertama Pada Gawat Darurat (PPGD) adalah serangkaian usaha-usaha pertama
yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan
pasien dari kematian. Di luar negeri, PPGD ini sebenarnya sudah banyak
diajarkan pada orang-orang awam atau orang-orang awam khusus, namun
sepertinya hal ini masih sangat jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia.
Prinsip
Utama
Prinsip Utama PPGD adalah menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi
gawat darurat. Kemudian filosofi dalam PPGD adalah Time Saving is Life
Saving, dalam artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi
gawat darurat haruslah benar- benar efektif dan efisien, karena pada kondisi
tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dalam hitungan menit saja (henti nafas
selama
2-3
menit
dapat
mengakibatkan
kematian).
Kasus
kegawatdaruratan
- TENGGELAM
OBSTRUKSI
yang
mungkin
terjadi
BENDA
sehari-hari:
STROKE
ASING
INHALASI
REAKSI
OVERDOSE
SENGATAN
COMA
INFARK
SAMBARAN
KARENA
BERBAGAI
ASAP
ANAFILAKSIS
OBAT
LISTRIK
SUFFOKASI
TRAUMA
MYOCARD
PETIR
SEBAB
Langkah-langkah
Dasar
Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D ( Airway Breathing Circulation Disability). Keempat poin tersebut adalah poin-poin
yang harus sangat diperhatikan dalam penanggulangan pasien dalam kondisi
gawat
darurat.
Algortima Dasar PPGD
TRIASE
Cara pemilahan penderita berdasarkan :
Terapi
A
B
C
D
E : Exposure
LABELISASI
Sumber
Kebutuhan
daya
didasarkan
pada
:
:
:
:
yang
kebutuhan
terapi
tersedia
:
Airway
Breathing
Circulation
Disability
:
tidak
tidak
gawat
gawat,
tetapi
gawat
darurat
darurat
darurat
jalan
perdarahan,
beri
nafas
infus
+
=
pijat
A
jantung
L
(A-B-C)
S
Urutan BLS
1. Pastikan pasien sadar atau tidak, bila pasien tidak sadar langsung bebaskan
jalan nafas
oh iyaa...
Pada korban yang tak sadar, jangan diberi bantal di kepala dan jangan diberi
ganjal di bahu
2. Urutan pemeriksaan:
A: Airway
Periksan apakah ada hambatan pada saluran nafas?? usahakan jalan nafas tetap
terbuka secara optimal.
Look:Gerak dada & perut, Tanda distres nafas, Warna mukosa, kulit.
Pada pernafasan yang normal maka antara dada dan perut bergerak bersamaan,
artinya saat dada mengembang maka perut juga mengembang. Hati-hati jika
terjadi sebaliknya atau gerakan dada dan perut yang berkebalikan arah, maka
tanda ini merupakan tanda sebagai obstruksi total dari jalan nafas (see saw).
Listen:Gerak
udara
nafas
dengan
telinga
Feel: gerak udara nafas dengan pipi.
Jika pasien sadar, ajak bicara, jika bicara jelas = tak ada sumbatan
Berikan
oksigen
(jika
ada),
masker
6
Jaga tulang leher, baring datar, wajah ke depan, leher posisi
Nilai apakah jalan nafas bebas adakah suara crowing, gargling, snoring.
lpm
netral
Sumbatan
benda
asing
padat
:
makanan.
muntahan
cair
:
muntah
cairan
lambung,
darah
Edema
jalan
nafas:
alergi,
angioneurotic
edema,
luka
bakar
- Radang (terutama anak): laryngitis, tonsilitis, diptheria
Treatment of Air way obstruction (manual method)
Sumbatan pangkal lidah
Jaw
chin
lift
+
Jalan
nafas
Jalan
nafas
Intubasi
trachea
Cairan
di
hypopharynx;
penghisap
Sumbatan di plica vocalis; cricothyroidotomy
head
/
/
thrust
tilt
oropharynx
nasopharynx
LMA
suction
B:
Penyebab
Sentral
SSP/pusat
Breathing
breathing:
gangguan
nafas
Perifer
-
Jalan
nafas
Paru
Rongga
pleura
Dinding
dada
Otot
nafas
Syaraf
Jantung
Menilai
pernapasan:
- Inspeksi (LIHAT): Frekuensi, pola nafas, simetris atau tidak, penggunaan otot
bantu pernapasan, Bendungan vena leher, sianosis. Pada traum aperiksa adanya
luka
tusuk,
fleil
chest,
luka
pada
dada.
- Palpasi (RABA): nyeri tekan, krepitasi, emfisema subkutis, pergeseran letak
trakea
Perkusi:
Sonor,
redup,
hipersonor.
- Auskultasi (DENGAR): keluhan penderita, suara nafas, adakah suara tambahan
nafas (rhonki?, whezing?), dengarkan adanya suara usus di dada, suara jantung.
Tanda-tanda
distress
Gelisah
(karena
Tachypnea,
nafas
cepat,
>
Gerak
otot
nafas
Gerak
cuping
Tracheal
Retraksi
sela
Gerak
dada
&
perut
Sianosis
(tanda
Terapi oksigen:
nafas:
hipoksia)
30
pm
tambahan
hidung
tug
iga
paradoksal
lambat)
C:
Circulasi
- Periksa
Tanda-tanda
Nadi:
Irama,
Perfusi
frekuensi,
kuat
angkat
Tensi
perifer
shock:
GANGGUAN
PERFUSI
PERIFER
Raba
telapak
tangan
Hangat,
Kering,
Merah
:
NORMAL
Dingin,
Basah,
Pucat
:
SHOCK
Tekan
lepas
ujung
kuku
/
telapak
tangan
Merah
kembali
<
2
detik
:
NORMAL
Merah
kembali
>
2
detik
:
SHOCK
Bandingkan
dengan
tangan
pemeriksa
Perfusi : pucat - dingin basah; cap. Refill time lambat ( kuku, telapak )
Nadi
>100
x/mnt
Tekanan
darah
<100/90
mmhg
radialis
femoralis
carotis
>
80
>
>
Estimasi
jumlah
Fraktur
femur
tertutup:
Fraktur
tibia
tertutup:
Fraktur
pelvis
Hemothoraks:
2
Fr.
Costae
(tiap
satu):
Luka
sekepal
tangan
:
Bekuan
darah
sekepal:
mmHg
70
60
mmHg
mmHg
perdarahan:
liter
liter
3
liter
liter
150
ml
500
ml
500
ml
1,5-2
0,5
Pasang
jalur
infus
IV
besar
x
2
Untuk
mengatasi
shock
Untuk
memasukkan
obat
Kalau
sudah
ada
satu
infus,
pasang
infus
satu
lagi
- Ambil sampel darah untuk cari donor segera pasang stiker nama pasien, pilih
vena besar, cairan harus dapat diguyur
Disability
Periksa Pupil (besar, simetri, refleks cahaya)
Periksa
kesadaran
,
GCS
A
=
Awake
(sadar
penuh)
V = responds to Verbal command (ada reaksi terhadap perintah)
P
=
responds
to
Pain
(ada
reaksi
terhadap
nyeri)
U = Unresponsive (tak ada reaksi)
A = Airway = B1
B
C
D
E = Exposure
=
=
=
Breathing
Circulation
Disability
=
=
=
B1
B2
B3
1
:
ml/jam
>
2
20
atau
2500
mI/kg
400
ml/24
ml/24
BB
ml/24jam
jam
jam
jenis
Penyebab oligouria/anuria:
Prerenal
Hipovolemia
Hipotensi/syok
Renal
Prerenal
Myoglobinuria
Post
yang
tak
karena
segera
diatasi
Reaksitransfusi
crush
syndrome
Radang
renal
Batu,
debris
ubun
Gejala
akibat
berkurang
Takhikardia
Hipotensi
sampai
Oliguria
interstisiel
menurun
cowong
kering
cekung
plasma
syok
nafas
Hipovolemia
Patah
tulang
Gangguan
Hipovolemia (B2)
Bersambung.... insyaAllah...^_^
nafas
(B1)
(B2)
panjang
(B1)
1.
Kino-Chan29 Oktober 2014 04.53
terimakasih ^^
Balas
2.
Tj.awan17 Oktober 2015 02.33
Thank...sangat membantu
Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Assalamu'alaykum....
Welcome to my blog... :-)
About Me
Wendy.
Lihat profil lengkapku
Blog Archive
2014 (17)
2013 (36)
2012 (4)
Label
Anestesi
Bedah Saraf
Gastrointestinal
Medical Doctor
Muslimah Zone's
Nefrourologi
Neurologi
ORTOPEDI
Pediatric
Public Health
Resep Masakan
Story
THT
Traumatologi
Welcome to my blog...