PENDAHULUAN
1.1
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
Rumusan masalah yang bisa kita ambil dari latar belakang diatas yaitu:
a. Apakah lingkungan pengendalian strategi itu?
b. Bagaimana sebuah perusahaan menanggulangi resiko?
c. Apakah yang dilakukan perusahaan dalam mengembangkan strateginya?
d. Bagaimana suatu perusahaan menghadapi persaingan dalam analisis
industri?
e. Bagaimana strategi suatu perusahaan untuk menciptakan nilai bagi
pelanggannya?
1.3
Tujuan
1
4.
5.
Manfaat
Manfaat yang bisa disaring atau ditelaah dari pembahasan karya
tulis ini, yaitu kita dapat jadikan bahan untuk referensi kedepannya dalam hal
bagaimana strategi dan taktik usaha yang diperlukan dalam suatu bisnis atau
usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LINGKUNGAN PENGENDALIAN STRATEGI
Strategi adalah rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi.
Selanjutnya dibahas strategi-strategi pada dua tingkatan dalam suatu organisasi:
Tingkat korporat atau perusahaan dan tingkat unit bisnis.
2.2 TUJUAN
Pada hakikatnya perusahaan adalah satuan artifisial yang tidak memiliki
pikiran maupun kemampuan mengambil keputusan sendiri. Tujuan perusahaan
ditentukan oleh pemimpin manajemen puncak perusahaan yang bersangkutan,
dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para manajer senior
lainnya, dan biasanya kemudian diratifikasi oleh dewan direksi.
Profitabilitas
Kapasitas untuk menghasilkan laba biasanya merupakan tujuan yang paling
penting. Salah satu tanggung jawab manajemen adalah menjaga keseimbangan
diantara dua sumber utama pendanaan: utang dan ekuitas. Investasi pemegang
saham (yaitu ekuitas) merupakan jumlah pendanaan yang diperoleh bukan melalui
utang yaitu dengan cara meminjam. Dengan demikian investasi adalah total
modal utang dan modal ekuitas.
Profitabilitas mengacu pada laba dalam jangka panjang, bukan laba kuartal
atau tahun berjalan. Banyak pengeluaran pada periode berjalan (misalnya, jumlah
uang yang dikeluarkan untuk iklan atau penelitian dan pengembangan)
mengurangi laba saat ini namun meningkatkan laba jangka panjang.
Jika biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi, maka margin laba tidak akan mampu
memberikan imbal hasil tinggi bagi para pemegang saham.
Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham
Istilah nilai pemegang saham (shareholder value) sering muncul dalam
literature bisnis. Diyakini bahwa mencapai tingkat laba yang memuaskan adalah
cara yang lebih baik dalam menetapkan tujuan perusahaan. Ada dua alasan untuk
itu. Pertama, istilah memaksimalkan menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk
mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan.
Kedua, meskipun upaya mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin
menjadi tujuan utama, namun ini bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan
bagi banyak organisasi.
RISIKO
Upaya sebuah organisasi perusahaan untuk meningkatkan profitibilitas
sangat dipengaruhi oleh kemauan pihak manajemen untuk mengambil risiko.
Tingkat pengambilan risiko sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian atas
masing-masing individu dijajaran manajemen. Akan tetapi selalu ada batas atas,
sejumlah organisasi perusahaan secara terang-terangan menyatakan bahwa
bertanggung jawab utama manajemen adalah menjaga asset-asset perusahaan,
sedangkan profitabilitas menjadi tujuan kedua.
Pendekatan Banyak Stakeholder
Organisasi-organisasi terlibat dalam tiga jenis pasar: pasar modal, pasar
produk, dan pasar factor. Sebuah perusahaan mencari dana melalui pasar modal
(Capital market), di mana para pemegang saham public merupakan konstituennya
yang sangat penting.
yang
berhubungan
ada
di
tengah
spectrum).
Persaingan
Kantor
korporat
dan
manajer
umum
unit
bisnis
terlibat
dalam
Bangun
Pertahankan
Misi strategis ini diarahkan pada perlindungan pangsa pasar unit bisnis dan posisi
persaingan (contoh, computer mainframe IBM)
Panen
Misi ini mempunyai tujuan memaksimalkan laba jangka pendek dan arus kas,
bahkan dengan mengorbankan pangsa pasar (contoh, produk tembakau American
Brands, bola lampu General Electric dan Sylvania)
Divestasi
Misi ini menunjukkan suatu keputusan untuk mundur dari bisnis melalui proses
likuidasi perlahan-lahan atau penjualan segera.
Meskipun, model-model perencanaan dapat membantu dalam formulasi
misi, tetapi model-model tersebut bukanlah suatu petunjuk praktis.
Posisi unit bisnis dalam kotak perencanaan tidak harus dijadikan pijakan
tunggal dalam memutuskan misi perusahaan.
Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis
Setiap unit bisnis haruss mengembangkan keunggulan kompetitifnya untuk
dapat melaksanakan misinya. Michael porter mendeskripsikan dua pendekatan
analitis, yaitu analisis industry dan analisis rantai nilai sebagai bantuan dalam
mengembangkan
keunggulan
kompetitif
yang
lebih
superior
dan
10
Keputusan bisnis dan segmen pasar ini di diperlukan untuk bersaing setiap
kali sebuah perusahaan memutuskan untuk memperluas jangkauannya di luar
pasar produk tunggal.
Pelanggan
Pemasok
Produk Pengganti
Pendatang Baru
Persaingan Kompetitif
Gambar :
Five Forces
12
Kemampuan Internal
Kemampuan Internal termasuk kemampuan untuk melakukan penelitian,
(misalnya, M Erck & Company), keunggulan dalam (keterampilan pemasaran
yang unggul) misalnya, perusahaan Coca-Cola yang mengelola biaya Vanguard
Reksa Dana. Kepemilikan teknologi informasi (misalnya, Amerika Airlines), dan
sebagainya.
Fungsional Keterampilan
Fungsional Keterampilan mengacu pada kekuatan besar fungsional wilayah
bisnis, seperti penelitian dan pengembangan, teknologi informasi, produksi dan
manufaktur dan pemasaran penjualan.
Keterampilan Pasar
Keterampilan Pasar mengacu pada kemampuan usaha untuk memberikan
respon dengan cepat dan kalimat usulan revisi secara efektif untuk kebutuhan
pasar. daripada menganalisis dan kompetensi sumber daya secara fungsional ,
bagi unit yang menganalisa ini pelanggan atau segmen pasar.
Waralaba Pasar
Waralaba pasar merupakan kategori kedua dari Intangible Resources
(sumber daya tak berwujud) . Franchise ini digunakan dalam dua cara dalam
bisnis. Dalam arti yang sempit, franchise adalah perjanjian kontrak yang
memungkinkan pihak independen untuk menggunakan nama dagang atau menjual
produk tertentu yang dimiliki oleh orang lain. Sebuah nama perjanjian waralaba
13
pemilik merek dan Franchisee yang membeli hak untuk menggunakan nama
merek diatur dalam perjanjian waralaba.
Franchisee bersedia membayar biaya dan terikat oleh persyaratan yang ketat
dari perjanjian Franchise karena ia menerima sesuatu yang berharga dari timbal
balik nama merek (Brand) dan mengatur produk atau jasa waralaba yang dapat
diekspektasi pada customer.
Hirarki ini didukung oleh rencana strategis yang berdasar pada sejumlah analitik
berbagai teknik seperti analisis SWOT. Namun, ini tidak lepas dari strategi proses.
Tidak semua strategi dapat terrelisasikan atau sukses.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
Oleh karena itu seorang manajer harus mampu mengendalikan strategi yang
diperlukan perusahaan untuk dapat bersaing dipasar secara lokal maupun
internasional.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini yang dimana kami membahas tentang
Understanding Strategies and Basic for Succcesful Strategy atau Memahami
Strategi, penulis menggunakan sumber yang cukup mendasar bagi judul
makalah ini.
Selain itu, bentuk pemaparan dan penjelasan makalah ini menggunakan
metode pendeskripsian dan teori yang dituangkan dalam makalah. Penggunaan
gaya bahasa yang mudah dipahami membuat sebuah kajian baru dalam
menyelesaikan suatu studi kasus. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki.
Untuk
itu
penulis
mengharapkan
inspirasi
dari
para pembaca dalam hal membantu menyempurnakan makalah ini. Untuk terakhir
kalinya penulis berharap agar hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah
perubahan khususnya dunia pendidikan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anthoni Robert N. dan Govindra jan Vijay (2007), Management Control Systems.
Edisi 12.
Simons, Robert (2000), Performance Measurement & Control System for
Implementing Strategy. Boston: Pearson Education International
18