Disusun oleh :
Zaki Dema Barkah 081411331016, Mohammad Zulkarnaen 081411331020, Anggy Kartika
Tiningtyas 081411331024, Muhammad Aminudin Bahtiar 081411331027
Pembimbing : Drs. Djony Izak Rudyardjo, M.Si.
Program Studi S1-Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
Abstrak
Telah dilakukan percobaan mengenai uji kekerasan material dengan metode rockwell, pada
eksperimen digunakan satu buah spesimen yakni alumunium. Untuk uji kekerasan dilakukan
dengan meletakkan spesimen pada papan indentor dan membuatnya kontak dengan indentor
sampai terukur nilai kekerasannya yang ditunjukkan oleh jarum skala. Dari eksperimen
didapatkan nilai kekerasan alumunium pada masing-masing permukaan didapatkan hasil yang
berbeda-beda yaitu nilai skala THB tiap permukaan yakni 31,5; 31; 30; 32,5 ; 32,5; 30,5; 32,5;
33; 31; 31,5 . . Ketebalan rata-rata adalah 1,97 mm dan 1,962 mm
Kata Kunci : Uji kekerasan, alumunium, metode rockwell.
permukaan
1. PENDAHULUAN
kekerasan
suatu
material
dapat
benda
Berdasarkan
a. Metode gores
uji.
mekanisme
tersebut
dapat
berupa
Berikut penjelasannya:
a. Metode Brinell
Topaz,
Fluorite,
Corundum,
Apatite,
Diamond (intan).
terhadap
bola
baja
(indentor)
yang
(hammer)
dari
dengan
berat
tertentu
yang
nilai
tersebut
maka
disarankan
(rebound)
yang
dihasilkan
mewakili
berikut:
1. Kehalusan permukaan
semakin tinggi.
c. Metode indentasi
b. Metode Vickers
Tipe
pengetesan
kekerasan
komponen
dengan
pengetesan
konstruksi
ketahanan
mesin
permukaan
yang
dikenal adalah:
Beban minor
: 10 kg
Beban major
Secara
matematis
dan
Rockwell
Rockwell superficial
setelah
Beban minor
: 3 kg
Beban major
: 15, 30, 45 kg
Skala kekerasan:
SIMBOL
INDENTER
Intan
60
100
Intan
150
Intan
100
100
60
150
60
150
Intan kerucut
Skala
keras)
lebih besar.
Indentor
Kgf.
menjadi:
yang
umum
berupa
bola
dipakai
baja
dalam
dengan
c. HRC
(Untuk
kekerasan
sedang).
material
Indentor
dengan
campuran
berupa
bahan
lain
sehingga
untuk
kekerasan
dengan
metode
2. METODOLOGI PENELITIAN
Pada Eksperimen ini menggunakan uji
kekerasan
Rockwell
yang
bertujuan
material sampel.
yang
sifatnya
keras,
karena
Scale
Indenter
Initi
Tota
of
al
hardness
test
test
indicating
force force
THA
Diamon
d cone
Scale mark
98.1
588.
4
Scale
Common
Range
Range
THB
98.1
Ball
980.
7
C (Black)
0~100
20~88
carburization
hardenel stell
Soft Steel, Al alloy,
B (Red)
0~100
20~100
Cu alloy, malleable
cast iron
Hardened steel,
Diamon
d cone
Example
Carbide, surface
indenter
THC
Material
gauge
L5875
mm
Application
98.1
1471
C (Black)
0~100
Indenter
20~70
quenched and
tempered steel,
alloys
minor
awal
masih
dipertahankan.
pemulihan
parsial,
penghapusan
beban
utama
digunakan
untuk
kekerasan
Rockwell.
tambahan
menghitung
angka
Pada
angka
spesimen.
Dengan
pengujian
logam,
kekerasan
1. Aluminium
(Terlampir)
3. ANALISIS PERHITUNGAN
(Terlampir)
4. PEMBAHASAN
yang terjadi
sendiri.
Salah
saru
proses
yang
diberikan
akibat
dilepaskan.
pembebanan
Sehingga
yang
h2-h0
merupakan
besarnya
pergeseran
yang
Elastisitas
merupakan
kemampuan
material
sebelumnya setelah
untuk
gaya
memperoleh
elektron
valensi
untuk
minor.
kembali
ke
bentuk
Semakin kecil
selisihnya
menunjukkan
bahwa
material
tersebut
tereduksi.
Homogenitas
merupakan
sifat
fisis
5. KESIMPULAN
Dari eksperimen yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa semakin besar
nilai selisih (h2-h0) maka semakin kecil sifat
kekerasan material tersebut, dan sebaliknya.
Dan juga jika semakin besar nilai selisih (h2h0) maka semakin kecil sifat elastisitas suatu
material tersebut.
6. DAFTAR PUSTAKA
1. Tim KBK Fisika Material. 2010.
Anonim.
2013.
hardness
Whats
test
(http://www.alatuji.com/articl
e/detail/3/what-is-hardness-
test-uji-kekerasan-)
LAMPIRAN
Hasil Pengamatan
Permukaan atas
Percobaan ke-
Nilai (THB)
31,5
31
30
32,5
32,5
Permukaan bawah
Percobaan ke-
Nilai (THB)
30,5
32,5
33
31
31,5
Analisis Data
a. Uji Rockwell pada Alumunium bagian permukaan atas dengan scale THB
TH 130
Data ke-1
TH 30,5
TH 130
h2 h0
0,02
h2 h0
0,02
h2 h0 130 TH 0,02
h2 h0 130 30,50,02
h2 h0 1,97
Data ke-2
TH 31
TH 130
h2 h0
0,02
h2 h0 130 TH 0,02
h2 h0 130 310,02
h2 h0 1,98
Data ke-3
TH 30
TH 130
h2 h0
0,02
h2 h0 130 TH 0,02
h2 h0 130 30 0,02
h2 h0 2
Data ke-4
TH 32,5
TH 130
h2 h0
0,02
h2 h0 130 TH 0,02
h2 h0 130 32,50,02
h2 h0 1,95
Data ke-5
TH 32,5
TH 130
h2 h0
0,02
h2 h0 130 TH 0,02
h2 h0 130 32,50,02
h2 h0 1,95
Alumunium
No
1
TH
31,5
h2 h0 (mm)
1,97
31
1,98
30
2,00
32,5
1,95
32,5
1,95
Chart Title
2.01
y = -0.02x + 2.6
R = 1
2
1.99
1.98
1.97
Series1
1.96
Linear (Series1)
1.95
1.94
29.5
30
30.5
31
31.5
32
Skala THB
(2 0 ) = 1,97
32.5
33
b. Uji Rockwell pada Alumunium bagian permukaan bawah dengan scale THB
TH 130
Data ke-1
TH 30,5
TH 130
h2 h0
0,02
h2 h0
0,02
h2 h0 130 TH 0,02
h2 h0 130 30,50,02
h2 h0 1,97
Data ke-2
TH 32,5
TH 130
h2 h0
0,02
h2 h0 130 TH 0,02
h2 h0 130 32,50,02
h2 h0 1,95
Data ke-3
TH 33
TH 130
h2 h0
0,02
h2 h0 130 TH 0,02
h2 h0 130 330,02
h2 h0 1,94
Data ke-4
TH 31
TH 130
h2 h0
0,02
h2 h0 130 TH 0,02
h2 h0 130 310,02
h2 h0 1,98
Data ke-5
TH 31,5
TH 130
h2 h0
0,02
h2 h0 130 TH 0,02
h2 h0 130 31,50,02
h2 h0 1,97
Alumunium
No
TH
h2 h0 (mm)
30,5
1,97
32,5
1,95
33
1,94
31
1,98
31,5
1,97
Chart Title
2
y = -0.02x + 2.6
R = 1
1.99
1.98
1.97
1.96
Series1
1.95
Linear (Series1)
1.94
1.93
30
30.5
31
31.5
32
32.5
Skala THB
(2 0 ) = 1,962
33
33.5