Pokok Bahasan
1. Etiologi penyakit infeksi
2. Mikrobiota normal
3. Patogenitas
mikroorganisme
4. Klasifikasi penyakit infeksi
5. Pola penyakit infeksi
6. Penyebaran suatu infeksi
7. Infeksi nosokomial
Referensi:
Denyer SP, Hodges NA,
Gorman SP, Gilmore BF.
2011. Hugo and Russells:
Pharmaceutical
Microbiology, 8th ed.,
Wiley-Blackwell, Oxford, UK
Pratiwi ST. 2008.
Mikrobiologi Farmasi.
Penerbit Erlangga, Jakarta,
Indonesia.
Postulat Koch
Mikrobiota Manusia
Mikrobioma: keseluruhan mikroorganisme yang
menghuni permukaan (eksternal dan internal)
tubuh manusia tanpa menimbulkan gejala
penyakit
Hubungan:
1. Mutualistik: manusia dan mikroorganisme samasama mendapatkan keuntungan
2. Komensalisme: salah satu pihak mendapatkan
keuntungan tanpa merugikan pihak lain
Mikroorganisme opportunistik
Terjadi ketika terjadi perubahan jumlah relatif
dari mikrobiota normal manusia
Perubahan diet yang ekstrim
Penggunaan antibiotik
Perubahan hormon
Kemoterapi
Infeksi:
1. Kontak awal dan
penetrasi
mikroorganisme
2. Pertumbuhan,
konsolidasi dan
penyebaran
mikroorganisme
3. Eliminasi
mikroorganisme
10
Portal of Entry
1.
2.
3.
4.
5.
Kulit
Saluran pernafasan
Saluran pencernaan
Saluran urogenital
Konjuctiva
11
1. Kulit
efektif sebagai barrier: pH
asam, miskin nutrien
Bakteri komensal:
coryneform, lactobacilli, dan
yeast
Bakteri masuk lewat trauma
pada kulit: terbakar,
tersayat, abrasi, atau gigitan
hewan
12
2. Saluran Pernafasan
Mikrorganisme masuk
lewat mulut atau hidung
dalam bentuk droplet
cairan atau partikel debu
Pertahanan: mucocilliary
blanket
oCommon cold
oFlu
oTuberculosis
oWhooping cough
oPneumonia
oMeasles
oStrep Throat
oDiphtheria
3. Saluran Pencernaan
Mikroorganisme masuk lewat
makanan dan minuman
terkontaminasi , juga jari tangan yang
terkontaminasi
Pertahanan:
Keasaman ekstrim dan enzim
pencernaan di lambung
Kompetitor flora komensal di usus (yeast
dan lactobacilli)
Asam empedu berperan sebagai
surfaktan yang meluruhkan dinding sel
bakteri gram negatif
Fecal Oral Disease: Salmonellosis (Salmonella sp.), Shigellosis (Shigella sp.), Cholera
(Vibrio cholorea), Ulcer (Helicobacter pylori), Botulism (Clostridium botulinum)
14
4. Saluran Urogenital
Pertahanan:
aliran urin (mormalnya steril)
pH asam vagina (flora komensal: lactobacilli
5. Conjuctiva
Adalah mambran mukosa yang
membungkus bola mata dan
melapisi kelopak mata
Pertahanan:
aliran sekresi dari lachrimal dan
kelenjar lain (mengandung lisosom
yang bisa mendegradasi peptidoglikan
bakteri gram positif)
berkedip
Normalnya steril
16
Konsolidasi
Agar berhasil menimbulkan penyakit infeksi,
patogen harus mampu bertahan hidup di portal
of entry, berkompetisi dengan flora komensal dan
menghindari aksi makrofag dan sel darah putih.
Syarat: attachment yang kuat dan pertumbuhan
yang cepat
Virulensi: tingkat patogenitas suatu
mikroorganisme
Faktor:
1. Nutrient acquisition
2. Biofilm
3. Pertahanan terhadap resistensi inang
17
1. Nutrient Acquisition
Agar bisa memperbanyak diri, patogen harus menang
dalam kompetisi dengan flora komensal dan inang
dalam hal penggunaan nutrisi
Contoh: ion besi, yang normalnya berada dalam bentuk
ikatan kompleks dengan protein pembawa seperti
lactoferrin atau transferrin
Strategi patogen:
1. memproduksi siderofor yang memiliki afinitas lebih kuat
dibandingkan terhadap ion besi dibandingkan terhadap
lactoferrin atau transferrin
2. Memproduksi enzim hidrolisis untuk melepaskan ion besi
dari lactoferrin atau transferrin
18
2. Biofilm
Kumpulan mikroorganisme yang melekat pada permukaan sel
inang dan terbungkus eksopolimer (matriks biofilm) yang tersusun
oleh polisakarida, glikoprotein dan/atau protein
Fungsi:
1.
2.
3.
4.
Menembus epitel
Salmonella sp. menempel pada epitel saluran pencernaan
Menembus epitel dengan pinositosis
Memperbanyak diri dengan amat cepat
Menghasilkan eksotoksin yang memicu diare
3. Patogen invasif
21
3. Patogen Invasif
Menyebar dari site on infection, baik secara akif
atauipun pasif
Aktif
Haemolysin: sel darah merah
Fibrinolysin: fibrin
Collagenase atau hyalurondase: jaringan ikat (serat
kolagen dan asam hyaluronat) sehingga terbentuk lesi
Phospholipase: fosfolipid
Amylase, peptidase, dan deoxyribonuklease
Kerusakan Jaringan
Kerusakan langsung
1. Efek spesifik: Clostridium diphterae menempel
pada mukus di hidung dan tenggorokan,
menghasilkan eksotoksin yang menyebabkan
myocarditis dan neuritis
2. Efek nonspesifik: efek sekunder, paralisis akibat
infeksi pada susunan saraf pusat
24
Infeksi Nosokomial
Infeksi pada pasien rawat inap di Rumah Sakit
Belum ada saat pasien masuk rumah sakit
Infeksi yang terjadi saat pasien dirawat di
rumah sakit
27
28
29
30
32
Selamat Belajar
33