ini lahir. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme yang
sudah ada dari masing-masing individu.
3. Berprestasi dalam semua bidang misalkan dari bidang olah raga,
akademik, teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan
rasa bangga dan sikap rela berkorban demi bangsa.
Ada tiga aspek penting yang tidak dapat dilepaskan dalam konteks
nasionalisme yaitu :
1. Politik. Nasionalisme Indonesia bertujuan menghilangkan dominasi
politik bangsa asing dan menggantikannya dengan sistem pemerintahan
yang berkedaulatan rakyat.
2. Sosial ekonomi. Nasionalisme Indonesia muncul untuk menghentyikan
eksploitasi ekonomi asing dan membangun masyarakat baru yang bebas
dari kemeralatan dan kesengsaraan.
3. Budaya. Nasionalisme Indonesia bertujuan menghidupkan kembali
kepribadian bangsa yang harus diselaraskan dengan perubahan zaman.
Dengan demikian, mengembangkan sikap nasionalisme (cinta tanah air),
akan dengan sendirinya telah mempertahankan dan melestarikan keaslian
dari bangsanya, termasuk budaya atau kebiasaan, karakter, sifat-sifat,
produk dalam negeri dan adat istiadat masing-masing suku. Dengan
demikian, hal ini merupakan sikap yang menjadi salah satu faktor penentu
dalam mempertahankan identitas nasional.
b. Pendidikan
Pembinaan jati diri bangsa indonesia dapat dilaksanakan melalui jalur
formal maupun informal . Melalui jalur formal jati diri bangsa Indonesia
dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan nasional mempunyai
peran yang sangat besar didalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia.
Salah satu kenyataan bangsa Indonesia ialah memiliki kekayaan budaya
yang beraneka ragam den Pancasila bukan sebatas tentang perekat atau pemersatu
bangsa. Pancasila mengandung makna yang mengarahkan dan menyadarkan rakyatnya
tentang pentingnya merendahkan diri dihadapan Sang Penciptanya, kejujuran demi
kebenaran, serta memahami bahwa penguasaan diri, solidaritas dan keadilan yang utuh akan
menjadi tiket eksekutif dalam mewujudkan visi akhirat yang jelas. Ini tentu sejalan dengan
tugas seorang akuntan mengungkapkan bahwa tugas akuntan bukan hanya sekedar
memahami laporan keuangan perusahaan sebagai accounting numbers saja, atau bahkan
melakukan window dressing (manipulasi data), tetapi tugas akuntan publik dengan
menelusuri Vestigia Dei lewat kacamata intuitif dan pengalaman batin serta praktek yang
memiliki value kebenaran, kerendahan hati, kritis dan kejujuran, maka akuntan publik dapat
memberikan saran cerdasnya terhadap situasi dan proses manajemen perusahaan dalam
bentuk atestasi.
Akuntan adalah salah satu produk amanat rakyat. Apa yang penting adalah, mengutip istilah
Bung Karno, mengambil apinya Pancasila, bukan abunya. Kalau Pancasila menjadi dasar
negara, maka akuntan harus menjadi jiwa dan pedoman dari semua kebijakan yang berakar
dari nilai Pancasila dalam menjalankan profesinya. Oleh karenanya, tidak dibenarkan bila
akuntan mengabaikan tugas dan fungsi utamanya yang mengemban amanat transparansi dan
akuntabilitas dalam ranah good governance sebagai salah satu pilar utama dalam
mewujudkan nilai pancasila yaitu menciptakan bangsa yang madani. Dan lebih penting
lagi, akuntan juga harus menunjukkan teladan sebagai akuntan yang pancasilais di hadapan
rakyat. Tidak dibenarkan seorang akuntan mengumpulkan harta atau memperkaya diri
sendiri, apalagi jika diperoleh dengan jalan yang tidak layak. Seorang akuntan pancasilais
harus mendengar, menyerap, dan menjalankan apa yang dikehendaki rakyat, bukan
mengabaikannya.
Nilai dasar Pancasila adalah sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Pancasila berfungsi
sebagai bimbingan moral dan etika Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila adalah perwujudan
nilai etika (moral).
Tanpa aturan ini maka kehidupan akan bisa seperti neraka, atau seperti di rimba yang kuat
akan menang yang lemah akan tertindas. Keadaan ini memang tidak diinginkan semua pihak.
Jika profesi akuntan ingin survive maka dia harus meningkatkan aspek etikanya dan
penegakan kode etik profesi baik dalam kurikulum mapupun dalam menjalankan profesinya.
Dan bagi negara Indonesia, kerangka etika profesi telah dikodifikasikan ke dalam kode etik
IAI.
Di Indonesia, seorang akuntan dalam menjalankan tugasnya, tidak hanya bekerja sebatas
ketundukan mereka terhadap Undang-Undang serta kode etik akuntan yang ada, tetapi juga
memiliki tanggung jawab atas idiologi bangsa dalam mewujudkan lima prinsip dalam
Pancasila yang merupakan cita-cita dari para founding father bangsa Indonesia, karena di
dalam lima prinsip tersebut terdapat lima perasaan yang mengalir dalam kalbu bangsa
Indonesia. Ini berarti, jika Pancasila menjadi dasar negara, maka akuntan harus menjadi jiwa
dan pedoman dari semua kebijakan yang berakar dari nilai Pancasila dalam menjalankan
profesinya. Ketika profesi akuntan mampu mewujudkan nilai-nilai pancasila dalam tugas
profesinya, sehingga akuntan-akuntan ini akan disebut sebagai akuntan pancasilais yaitu
akuntan yang memiliki jiwa yang tangguh (kokoh) selayaknya batu karang yang teguh
dalam mempertahankan dan menjaga sikap independen, integritas dan objektivitas, serta
tanggungjawab etika yang bersandar pada nilai spiritualitas bangsa. Akuntan yang pancasilais
adalah akuntan yang mengemban lima perasaan dari bangsa Indonesia yaitu lima perasaan
yang menuntun para akuntan-akuntan kita untuk menjadi akuntan yang berketuhanan,
akuntan yang berperikemanusiaan dan beradab, akuntan berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat dan kebijaksanaan serta akuntan yang berkeadilan di dalam ranah persatuan bangsa
Indonesia.
gan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan budayanya masing-masing
Indonessia baik anak dan orang tua dalam keluarga, warga dan pengurus
RT dan RW, murid, guru, kepala sekolah dan warga sekolah lainnya di
sekolah, maupun kemasyarakatan, partai politik, instansi pemerintah,
perusahaan, Dewan Perwakilan Rakyat, untuk dituntut melakukannya..
Sedangkan Implementasian Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Seharihari hendaknya mengamalkan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Adapun bentukbentuk pengamalan yang dapat kita lakukan antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, kita hendaknya
menyadari setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama.
2. Kita hendaknya tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Kita hendaknya mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama .
4. Kita hendaknya menyadari bahwa musyawarah untuk mencapai
mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Kita hendaknya menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Kita hendaknya dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil musyawarah.
7. Kita hendaknya menyadari bahwa di dalam musyawarah diutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
8. Kita hendaknya menyadari bahwa musyawarah dilakukan dengan akal
sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan se cara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
3. Contoh konkrit kesadaran terhadap negara hukum dan HAM
Kesadaran hukum merupakan cara pandang masyarakat terhadap hukum
itu, apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan terhadap hukum,
serta penghormatan terhadap hak-hak orang lain (tenggang rasa). Ini
berarti bahwa dalam kesadaran hukum mengandung sikap toleransi.
Dalam kehidupan di lingkungan keluarga, diantaranya:
memiliki KTP;
memiliki SIM;
membayar pajak;
-Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
-Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
-Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya.
-Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
-Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
-Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
-Negara, dalam keadaan apapun, tidak dapat mengurangi hak setiap
orang untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut.
-Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak
masyarakat tradisional selaras dengan perkembangan zaman dan
tingkat peradaban bangsa.
-Negara menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral kemanusiaan yang
diajarkan oleh setiap agama, dan menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk dan menjalankan ajaran agamanya.
-Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
-Untuk memajukan, menegakkan dan melindungi hak asasi manusia
sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan
hak asasi manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan.
-Untuk menjamin pelaksanaan Pasal 4 ayat (5) tersebut di atas, dibentuk
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang bersifat independen menurut
ketentuan yang diatur dengan undang-un-dang.
-Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin peng-akuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis
4. Implementasi geopolitik dan geon strategi Indonesia
Geopolitik adalah suatu sistem perpolitikan yang mengatur hubungan
antar negara-negara yang letaknya berdekatan di atas permukaan planet
bumi ini, yang mutlak dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara dalam
melakukan interaksi dengan sesama negara di sekitarnya.
Implementasi Geopolitik Indonesia
Pengaruh letak bumi pada posisi silang terhadap ketatanegaraan bagi
bagsa Indonesia mula pertama terasa penting dan mendesak dengan
menyatukan nusa dan bangsanya dalam rangka usaha mengembangkan
konsepsi ketahanan nasional atau geostrategic Indonesia, mengingat
bangsa Indonesia yang terdiri atas beberapa suku bangsa dan beraneka
budaya serta bermacam-macam agama, maka konsep geopolitik di
Indonesia perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan bangsa dan negara.
Konsep geopolitik Indonesia mengingat uraian mengenai perkembangan
wilayah Indonesia dan unsur dasar geopolitik Indonesia, dapat diberi
batasan yang sedikit berbeda dengan semula, namun intinya sama,
sebagai berikut :
Pengetahuan tentang segala sesuatu dengan memanfaatkan letak
geografis negara kepulauan untuk kepentingan-kepentingan
penyelenggaraan pemerintahan nasional yang mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang menghormati kebhineka-an kehidupan nasional untuk mencapai tujuan negara.
Batasan tersebut merupakan suatu ajaran tentang geopolitik
Indonesia, maka perlu pelaksanaan dan penerapannya. Adapun
pelaksanaan geopolitik Indonesia sejak wawasan nusantara diresmikan
oleh MPR dengan TAP MPR nomor IV tahun 1973, yaitu meliputi empat
aspek, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi,
perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya,
perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan. Di samping bangsa Indonesia melaksanakan empat aspek juga
menerapkan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
Penerapan Geopolitik atau Wawasan Nusantara dalam hukum kewilayahan
Indonesia yaitu :
1. Pembangunan wilayah perbatasan Indonesia agar tidak menjadi
wilayah yang terisolasi sehingga lebih mempertegas garis
perbatasan wilayah NKRI
2. Mengembangkan sector ekonomi daerah yang bisa menghasilkan
keuntungan yang lebih bagi APBD
3. Mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan di setiap
wilayah Indonesia yang masih terisolasi
4. Menyusun dan membuat tata ruang/kota wilayah yang sesuai
dengan kultur setempat
diperoleh dengan jalan yang tidak layak. Seorang akuntan pancasilais harus mendengar,
menyerap, dan menjalankan apa yang dikehendaki rakyat, bukan mengabaikannya.
Nilai dasar Pancasila adalah sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai
bimbingan moral dan etika Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila adalah perwujudan nilai etika
(moral).
Tanpa aturan ini maka kehidupan akan bisa seperti neraka, atau seperti di rimba yang kuat
akan menang yang lemah akan tertindas. Keadaan ini memang tidak diinginkan semua pihak.
Jika profesi akuntan ingin survive maka dia harus meningkatkan aspek etikanya dan
penegakan kode etik profesi baik dalam kurikulum mapupun dalam menjalankan profesinya.
Dan bagi negara Indonesia, kerangka etika profesi telah dikodifikasikan ke dalam kode etik
IAI.
Di Indonesia, seorang akuntan dalam menjalankan tugasnya, tidak hanya bekerja sebatas
ketundukan mereka terhadap Undang-Undang serta kode etik akuntan yang ada, tetapi juga
memiliki tanggung jawab atas idiologi bangsa dalam mewujudkan lima prinsip dalam
Pancasila yang merupakan cita-cita dari para founding father bangsa Indonesia, karena di
dalam lima prinsip tersebut terdapat lima perasaan yang mengalir dalam kalbu bangsa
Indonesia. Ini berarti, jika Pancasila menjadi dasar negara, maka akuntan harus menjadi jiwa
dan pedoman dari semua kebijakan yang berakar dari nilai Pancasila dalam menjalankan
profesinya. Ketika profesi akuntan mampu mewujudkan nilai-nilai pancasila dalam tugas
profesinya, sehingga akuntan-akuntan ini akan disebut sebagai akuntan pancasilais yaitu
akuntan yang memiliki jiwa yang tangguh (kokoh) selayaknya batu karang yang teguh
dalam mempertahankan dan menjaga sikap independen, integritas dan objektivitas, serta
tanggungjawab etika yang bersandar pada nilai spiritualitas bangsa. Akuntan yang pancasilais
adalah akuntan yang mengemban lima perasaan dari bangsa Indonesia yaitu lima perasaan
yang menuntun para akuntan-akuntan kita untuk menjadi akuntan yang berketuhanan,
akuntan yang berperikemanusiaan dan beradab, akuntan berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat dan kebijaksanaan serta akuntan yang berkeadilan di dalam ranah persatuan bangsa
Indonesia.
3 Strategi Mempertahankan Identitas Nasional
Dalam arus globalisasi ada begitu banyak tantangan yang di hadapi oleh berbagai negara,
maka ada begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut.
Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa. Untuk menghadapi hal ini
perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional yang merupakan jati diri
bangsa, diantaranya dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, budaya dan Bela
Negara.
Ada tiga aspek penting yang tidak dapat dilepaskan dalam konteks nasionalisme yaitu :
a. Politik. Nasionalisme Indonesia bertujuan menghilangkan dominasi politik bangsa asing
dan menggantikannya dengan sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat.
b. Sosial ekonomi. Nasionalisme Indonesia muncul untuk menghentyikan eksploitasi
ekonomi asing dan membangun masyarakat baru yang bebas dari kemeralatan dan
kesengsaraan.
hati dan parsial. Transformasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang memacu tumbuhnya
identitas dan jatiri bangsa perlu sinergi dari pihak-pihak yang berkompeten di dunia
pendidikan terutama guru yang bersentuhan langsung dengan siswa, dan yang perlu
diperhatikan adalah bahwa tugas ini tidak hanya menjadi tugas guru mata pelajaran tertentu
saja misalnya Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi juga semua guru mata pelajaran dengan
pendekatan sesuai karakteristik mata pelajaran yang diampuh. Melalui dunia pendidikan
dapat ditanamkan identitas nasional kepada generasi muda yang merupakan miniatur
masyarakat masa depan.
Pelestarian Budaya
Seseorang yang di sebut berbudaya adalah seorang yang menguasai dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan moral yang hidup di dalam
kebudayaan tersebut . Budaya merupakan salah faktor penentu jati diri bangsa. Pada
pengertiannya, budaya adalah hasil karya cipta manusia yang dihasilkan dan telah dipakai
sebagai bagian dari tata kehidupan sehari-hari . Suatu budaya yang dipakai dan diterapkan
dalam kehidupan dalam waktu yang lama, akan mempengaruhi pembentukan pola kehidupan
masyarakat, seperti kebiasaan rajin bekerja. Kebiasaan ini berpengaruh secara jangka panjang,
sehingga sudah melekat dan terpatri dalam diri masyarakat. Namun pada kenyataannya
budaya indonesia sekarang ini mulai menghilang karena pengaruh budaya asing yang masuk
ke indonesia, untuk itulah perlu adanya pembangunan kembali jati diri dan budaya bangsa
dan Negara, ada dua hal utama yang harus dilakukan :
1. Merevitalisasi kedaulatan politik, ekonomi dan budaya agar berada pada jalur yang benar
sesuai dengan hakikat bangsa yang merdeka sehingga bangsa kita mampu mandiri dan
bermartabat.
2. Mendorong political will penyelenggaraan Negara, baik eksekutif maupun legislatif untuk
membangun dan menjabarkan kembali nilai-nilai dan semangat kebangsaan di setiap hati
nurani rakyat.
Selain pembangunan diatas, pembangunan dalam bangunan-bangunan budaya seperti rumah
adat, dan lain sebagainya juga perlu diperhatikan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya
yang ada di Indonesia. Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan melestarikan budaya bangsa,
dapat memperkokoh identitas nasional itu sendiri karena dalam setiap pelaksanaan nilai-nilai
budaya, masyarakat akan lebih cenderung melekat dan menyatu dengan budaya yang
dianutnya, selain itu juga dengan adanya keeratan dari buday ayang ada dapat membawa
nama bangsa indonesia menjadi harum, dalam arti membawa budaya indonesia ke
mancanegara atau memperkenalkan budaya yang ada ke negara luar.
Bela Negara
Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara. Dari bunyi pasal tersebut menunjukkan bahwa bela negara
merupakan hak dan sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara, ini membuktikan bahwa
bela negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga negara harus melakukan tindakan
bela negara demi ketahanan dan eksistensi sebuah negara. Pada zaman penjajahan bela negara
diartikan dengan cara mengikuti wajib milter agar dapat membertahankan negara indonesia.
Namun, seiring berjalannya waktu ketika bangsa indonesia berhasil mengalahkan para
penjajah dan merdeka, konsep bela negara berbuah dalam arti tidak tertapaku lagi harus
mengikuti wajib iliter. Zaman sekarang ini, setiap orang dapat melakukan bela negara dengan
caranya masing-masing, menurut profesinya atau pekerjaannya. Dalam konsep bela negara
diinterpretasikan secara labih luas lagi sehingga meliputi segala bidang dalam kehidupan
bernegara. Dalam upaya pembelaan negara ini, dilakukan secara terpadu dan disadasarkan
atas kecintaan terhadap tanah air dan bangsa. Misalnya, dalam bidang kesehatan seorang
dokter menekuni preofesinya dengan sungguh sehingga dapat membuat ia menjadi dokter
yang handal bukkan hanya di Indonesia namun juga di luar negeri. Adapun contoh yang lain
dala dunia pendidikan siswa belajar dengan rajin dan kemudian mengikuti lomba di tingkat
internasional dan dapat meraih juara. Dari berbagai sikap yang dilakukan oleh warga negara
sebagai rasa cinta terhadap negara dan pembelaan negara ini dapat mengharumkan nama
bangsa indonesia. Dengan sendirinya juga setiap warga negara sudah memberikan sumbangsi
terhadap ketahanan nasional dan eksistensi dari pada identitas nasional.
4 Eksistensi konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara merupakan sesuatu hal
yang sangat krusial,karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah
negara.Dalam lintasan sejarah hingga awal abad ke-21 ini, hampir tidak ada negara yang tidak
ada negara yang tidak memiliki konstitusi.Hal ini menunjukkan betapa urgenya konstitusi
sebagai suatu perangkat negara.Konstitusi dan negara ibarat dua sisi mata uang yang satu
sama lain tidak terpisahkan. Jadi antara negara dan konstitusi saling bekerjasama atau
berkaitan erat.
Konstitusi menjadi sesuatu yang urgen dalam tatanan kehidupan ketatanegaraan,karena
konstitusi merupakan sekumpulan aturan yang mengatur organisasi negara,serta hubungan
antara negara dan warga negara sehingga saling menyesuaikan diri dan saling bekerjasama.
Konstitusi sebagai pembatas kekuasaan, konstitusi juga dugunakan sebagai alat untuk
menjamin hak hak warga negara.Hak hak tersebut mencakup hak-hak asasi,seperti hak
untuk hidup,kesejahteraan hidup hak kebebasan.
Konstitusi adalah sarana dasar untuk mengawasi proses kekuasaan. Oleh karena itu Setiap
konstitusi mempunyai beberapa peranan yaitu :
1.untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik
untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa,dan menetapkan bagi penguasa
tersebut batas-batas kekuasaan mereka, sehingga tidak terdapat kekuasaan yang semena
mena.
2.untuk membatasi kesewenang-wenangan tindakan pemerintah untuk menjamin hak-hak
yang diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
3.Konstitusi bertujuan untuk mengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan. Sehingga
dimana ada organisasi negara dan kebutuhan menyusun suatu pemerintahan negara, maka
akan diperlukan konstitusi.
4.Konstitusi mempunyai posisi yang sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan suatu
negara karena konstitusi menjadi barometer(ukuran) bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, juga merupakan ide-ide dasar yang digariskan penguasa negara untuk
mengemudikan suatu negara.
5.Konstitusi menggambarkan struktur negara dan sistem kerja yang ada diantara lembagalembaga negara.Konstitusi menjelaskan kekuasaan dan kewajiban pemerintah sekaligus
membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang dalam bertindak.
6.Dari berbagai penjelasan tentang tujuan konstitusi diatas, dapat dikatakan bahwa tujuan
dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan membatasinya
melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan penguasa
terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan tujuan
Negara.
Jadi, pada hakikatnya konstitusi Indonesia beperan sebagai alat untuk mencapai tujuan negara
dengan berdasarkan kepada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
5 Implementasi Demokrasi Pancasila dalam Bidang Politik, Ekonomi, dan Sosial.
Untuk mewujudkan Demokrasi Pancasila kita terlebih dahulu harus memahawi nilai-nilai
demokrasi. Nilai-nilai demokrasi yang perlu dikembangankan dalam suatu masyarakat yang
demokratis menurut Henry B. Mayo (dalam Miriam Budiardjo; 1986:62-63) adalah sebagai
berikut;
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga. Dalam setiap
masyarakat terdapat perselisihan pendapat serta kepentingan, yang dalam alam demokrasi
dianggap wajar untuk diperjuangkan. Perselisihan harus dapat diselesaikan melalui
perundingan dan dialog terbuka untuk mencapai kompromi, konsensus, atau mufakat. Apabila
kompromi tidak tercapai, maka ada bahaya, karena keadaan ini dimungkinkan akan
mengundang kekuatan-kekuatan dari luar untuk campur tangan dan memaksakan dengan
kekerasan tercapainya kompromi.
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang
berubah. Perubahan sosial terjadi karena beberapa faktor, seperti kemajuan teknologi,
kepadatan penduduk, dan pola perdagangan. Pemerintah harus dapat menyesuaikan
kebij::tksanaannya kepada perubahan-perubahan ini dan dapat mengendalikannya. Sebab
kalau perubahan tidak dijamin oleh pemerintah, maka sistem demokratis tidak dapat
berjalandan akan muncul sistem diktatur.
3. Menyelenggarakan pergantian pimpman secara teratur. Dalam masyarakat demokratis,
pergantian pimpinan atas dasar keturunan, mengangkat diri sendiri, coup d etat dianggap
tidak wajar.
4.. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum. Golongan minoritas yang biasanya
akan terkena paksaan akan lebih menerimanya apabila diberi kesempatan untuk turut serta
dalam merumuskan kebijaksanaan.
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman. Keanekaragaman ini
tercermin dalam keanekaragaman pendapat, kepentingan, dan tingkah laku.
Untuk hal ini perlu terselenggaranya masyarakat yang terbuka dan kebebasan politik yang
memungkinkan timbulnya fleksibelitas dan tersedianya berbagai altematif dalam tindakan
politik. Namun demikian keanekaragaman tetap berada dalam kerangka persatuan bangsa dan
negara.
6. Menjamin tegaknya keadilan. Dalam masyarakat demokratis keadilan merupakan cita-cita
bersama, walaupun sebagian kecil masyarakat ada yang merasa diperlakukan tidak adil.
Keadilan masyarakat yang dibangun hendaklah keadilan dalam jangka panjang dan
melingkupi seluruh anggota masyarakat yang bersangkutan.
Perwujudan Demokrasi Pancasila dapat dilihat antara lain dalam bidang politik, ekonomi, dan
sosial.
a) Dalam Bidang Politik
Oleh karena Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi tidak langsung atau demokrasi
perwakilan maka kebijak dijalankan oleh para wakil rakyat dalam menetapkan berbagai
kebijakan pemerintahan dalam bentuk peraturan perundangan.
Dalam melakukan tugasnya, para wakil rakyat harus mampu memikirkan, memperhatikan,
dan mempertimbangkan aneka-ragam kepentingan rakyat agar keputusan-keputusan yang
diambilnya benar-benar mencerrninkan aspirasi seluruh lapisan masyarakat dan benar-benar
bermanfaat bagi kesejahteraan bersama.
Tentu tidak hanya wakil rakyat yang harus menjalankan kebijaksanaan dalam melaksanakan
tugasnya. Semua penyelenggara negara (para penegak hukum, presiden, wakil presiden, para
menteri, para anggota DPR, para anggota BPK, dan seluruh aparat pemerintahan lain, baik di
pusat maupun di daerah) wajib menjalankan atau menunaikan tugasnya dengan penuh
hikmat kebijaksanaan.
b) Dalam Bidang Ekonomi
Pancasila dan UUD 1945 menggariskan dua prinsip pokok demokrasi ekonomi. Prinsip itu
adalah sebagai berikut.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama at as dasar semangat kekeluargaan.
2) Segala hal yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara untuk
dipergunakan bagi sebesar-besamya kemakmuran rakyat
Dua prinsip pokok ini menunjukkan bahwa kemakmuran seluruh rakyat harus menjadi tujuan
utama pelaksanaan Demokrasi Pancasila dalam bidang ekonomi Oleh karena itu, tidak
diperbolehkan seorang pun menguasai bidang-bidang ekonomi yang menguasai hajat
(kepentingan) orang banyak. Perlulah digariskan pemerataan kesempatan-kesempatan
ekonornis dan kesejahteraan bagi setiap warga bangsa ini. Itu semua hanya bisa dicapai
apabila semua pihak menggunakan sanaan sebagai pedoman dalam bersikap maupun
berkiprah dalam pereekonomian bangsa dan dan negara Inonesia.
c) Dalam Bidang Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat, Demokrasi Pancasila menggariskan penting hikmat
kebijaksanaan sebagai penuntut hubungan antar manusia Indonesia dengan bangsa lain.
Dengan demikian, bukan hanya wakil rakyat atau pejabat/aparat pemerintah yang dituntut
untuk selalu mengunakan hikmat kebijaksanaan dalam mengusrus kepentingan bersama.
Seluruh bangsa Indonessia baik anak dan orang tua dalam keluarga, warga dan pengurus RT
dan RW, murid, guru, kepala sekolah dan warga sekolah lainnya di sekolah, maupun
kemasyarakatan, partai politik, instansi pemerintah, perusahaan, Dewan Perwakilan Rakyat,
untuk dituntut melakukannya..
Sedangkan Implementasian Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari hendaknya
mengamalkan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Adapun bentuk-bentuk pengamalan yang dapat kita lakukan
antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, kita hendaknya menyadari setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2. Kita hendaknya tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Kita hendaknya mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama .
4. Kita hendaknya menyadari bahwa musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5. Kita hendaknya menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
6. Kita hendaknya dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah.
7. Kita hendaknya menyadari bahwa di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi atau golongan.
8. Kita hendaknya menyadari bahwa musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan se cara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
6 Sementara itu, dalam konstitusi kita UUD 1945, juga memuat jaminan perlindungan atas
Hak Asasi Manusia. Menurut Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. dalam tulisannya Demokrasi
dan Hak Asasi Manusia, dari konstitusi kita, setidaknya dapat dirangkum materi perlindungan
Hak Asasi Manusia seperti berikut ini:
-Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
-Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah.
-Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi .
-Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
-Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan
dan pengajaran, memimih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
-Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.
-Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
-Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyim-pan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.
-Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
-'Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
-Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
-Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
-Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat.
-Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil
alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
-Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
-Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
-Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
-Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.
-Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
-Negara, dalam keadaan apapun, tidak dapat mengurangi hak setiap orang untuk hidup, hak
untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut.
-Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak masyarakat tradisional selaras
dengan perkembangan zaman dan tingkat peradaban bangsa.
-Negara menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral kemanusiaan yang diajarkan oleh setiap
agama, dan menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan menjalankan
ajaran agamanya.
-Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
jawab negara, terutama pemerintah.
-Untuk memajukan, menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
-Untuk menjamin pelaksanaan Pasal 4 ayat (5) tersebut di atas, dibentuk Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia yang bersifat independen menurut ketentuan yang diatur dengan undangun-dang.
-Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis
7 IMPLEMENTASI GEOPOLITIK
Geopolitik berarti suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu
sosial, dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan
politis suatu wilayah geografi yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah
tersebut. Geopolitik mempunyai empat unsur yang membangun yaitu keadaan geografis,
politik dan strategi, hubungan timbale balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijakan.
Adapun iplementasi geopolitik indonesia yaitu sbb :
implementasi Konsep Kelautan Indonesia
Wilayah laut Indonesia sebagai bagian integral dari wilayah negara Indonesia yang telah
ditetapkan melalui UNCLOS 1982, merupakan wilayah perairan teritorial yang melingkupi
seluruh Kepulauan Indonesia sampai dengan jarak 12 mil ke arah luar dari garis pangkal.
Selain itu, Indonesia juga memiliki yurisdiksi yang meliputi, Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
sejauh 200 mil dan Landas Benua (Continental Shelfs), sampai maksimum sejauh 350 mil ke
arah luar garis pangkal. Dengan ditetapkannya konvensi tersebut, wilayah laut Indonesia yang
dapat dimanfaatkan diperkirakan mencapai 5,8 juta kilometer persegi yang terdiri atas 3,1 juta
kilometer persegi perairan teritroial Indonesia dan 2,7 juta kilometer persegi perairan ZEE.
perhatian bangsa Indonesia terhadap fungsi, peranan dan potensi maritim semakin
berkembang. Kecenderungan ini dipengaruhi oleh perkembangan pembangunan yang dinamis
yang mengakibatkan semakin terbatasnya potensi sumberdaya nasional di darat. Pengaruh
lainnya adalah perkembangan teknologi maritim sendiri yang sangat pesat, sehingga
memberikan kemudahan dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya maritim
Ada dua kata kunci yaitu kepentingan (interest) dan kekuatan (power), yang perlu dibangun
bagi bangsa yang hidupnya dekat dengan laut. Terlebih pula bagi Indonesia sebagai negara
kepulauan terbesar di dunia, sudah lumrah apabila bertekad menjadi negara maritim yang
jaya.
implementasi Maritime Awarenessm (Fondasi Geopolitik Negara Indonesia)
Beberapa Negara di asia seperti India, Philippines, Jepang, dan banyak pihak lain yang
mengembangkan MDA (maritime domain awareness) sesuai dengan kepentingan nasional
mereka, kemudian MDA dibakukan dalam bentuk doktrin, dan disosialisasikan kepada
masyarakat
Menurut Laksamana Madya TNI DR. Marsetio, MM (2012), Maritime Domain Awareness
(MDA) adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap kejadian-kejadian di laut dan
kawasan pantai serta mencarikan solusi yang tepat dalam penyelesaiannya. Substansi MDA
adalah terbangunnya pertukaran informasi, jaringan dan kegiatan analisis antara stakeholder
maritim atas apa yang terjadi di laut dan sekitarnya sehingga setiap peristiwa yang
mengancam keamanan maritim dapat segera direspon dengan cepat. MDA sebenarnya adalah
bagian dari strategi maritim nasional.
MDA di Indonesia baru sekedar konsep. Indonesia belum mempunyai MDA apalagi
doktrinnya. Indonesia sudah lama mengenal Wawasan Nusantara yang melihat territorial dan
yurisdiksi nasional sebagai satu bagian yang utuh. sudah menyentuh kesadaran geograk
(geographical awareness), tetapi nuansa kesadaran maritim sepertinya kurang kuat
ditonjolkan. Terlepas dari benar atau keliru, yang terpenting adalah Indonesia harus punya
pemahaman yang baku tentang maritime awareness yang secara singkat merupakan upaya
untuk meningkatkan pemahaman terhadap kejadian-kejadian di laut dan kawasan pantai.
Memang secara konseptual MDA dibangun di atas fondasi kepentingan AS. Namun bukan
berarti MDA tidak dapat diaplikasikan di negara-negara lain, termasuk di Indonesia, tentu saja
dengan sejumlah penyesuaian. Penyesuaian dilakukan karena kondisi awal setiap negara
untuk mengadopsinya berbeda-beda. Dan satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan,
Indonesia harus merancang suatu konsep MDA yang sesuai kepentingannya.
Untuk menerapkan MDA di Indonesia, dibutuhkan banyak pembenahan pada pemangku
kepentingan maritim. Kata kuncinya adalah kepedulian (awareness), dalam hal ini terhadap
domain maritim. Kepedulian terhadap domain maritim merupakan tantangan pertama bila
Indonesia ingin menerapkan konsep itu(Robert Mangindaan: 2012). Kepedulian terhadap
lingkungan maritim masih lemah karena bangsa Indonesia belum menganggap laut sebagai
bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Sudah seharusnya penerapan MDA menciptakan
efisiensi dalam aspek keamanan maritime untuk mewujudkan fondasi Negara Indonesia yang
kuat.
Implementasi Pertahanan Maritim Sebagai Strategi Geopolitik Indonesia
Indonesia yang diakui dunia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, tetapi tidak memiliki
strategi maritim nasional. Indonesia memiliki modal yang sangat besar, baik sumber daya
alam, letak geogras yang strategis, struktur demogras penduduknya yang ideal, sumber
daya kultural yang beragam dan kuat, dan sumber daya manusia yang memiliki potensi dan
kreativitas yang tidak terbatas. Krisis dan tantangan telah diubah menjadi peluang dan
kesempatan. Di bidang energi, Indonesia memiliki berbagai sumber energi mulai dari minyak
bumi, gas, batubara dan sumber energi yang terbarukan yang melimpah seperti geotermal dan
air. Di samping itu, tersedia lahan yang luas dan subur yang bisa ditanami oleh berbagai
komoditas pangan dan pertanian didukung dengan potensi kekayaan laut yang luar biasa.
Penduduk Indonesia memiliki potensi tinggi di berbagai bidang, ilmu pengetahuan dan
teknologi, kesenian dan budaya, olahraga, serta kreativitas. Semua itu apabila dikelola dengan
maksimal dapat mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa maritime yang berperadaban
maju. Perkembangan zaman kian pesat, aspek globalisasi menyentuh segala bidang, sudah
saatnya pertahanan maritime dijadikan sebagai strategi geopolitik bangsa untuk melindungi
dan menjaga kekayaan alam negeri.
Strategi pertahanan maritim dilaksanakan untuk membawa Indonesia pada kejayaan melalui
penguatan pertahanan dan kemanan laut untuk menjaga kedaulatan negara serta menjaga
kekayaan laut dari perampok yang terus menggerogoti laut kita.
implementasi Perumusan National Ocean Policy
Masyarakat Indonesia tidak akan pernah lupa bahwa Negara ini dulunya adalah Negara
maritime. Lantas untuk apa mencari berbagai alternative solusi untuk menjadi bangsa yang
hebat dengan peradaban yang maju. Modal dasar sudah dimiliki, sector maritime merupakan
asset bangsa yang mampu meningkatkan devisa Negara, melalui optimalisasi pembangunan,
pemanfaatan sumber daya alam, dan system pertahanan maritime yang baiklah cita-cita
bangsa untuk menjadi Negara maju yang sejajar dengan bangsa asing di dunia akan terwujud.
Strategi maritim penting dibutuhkan dalam mengoptimalkan potensi ekonomi maritim untuk
kesejahteraan bangsa.
Sudah sepantasnya negara ini memiliki ocean policy sebagai landasan pembangunan kelautan
Indonesia.
Bicara tentang ocean policy, Indonesia hingga saat ini ternyata belum mempunyai kebijakan
kelautan (ocean policy). Hal ini dipertegas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy
Numberi pada kesempatan seminar nasional Membangun Kejayaan Maritim Indonesia di
Jakarta (2012).Negara-negara lain di dunia yang sampai saat ini sudah ada 20 negara yang
sudah memulai dan memiliki kebijakan kelautan nasional negaranya masing-masing seperti
Kanada, Amerika, Australia dan China.
Oleh karena itu untuk mewujudkan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia (NKRI) sebagai
negara kepulauan yang mandiri, adil dan merata, maka perlu adanya kebijakan kelautan
nasional (national ocean policy) yang harus dijadikan sebagai kekuatan politik. Dalam
perumusan National Ocean Policy harus mampu memberikan kebijakan yang mensinergikan
fungsi dari berbagai matra baik darat, laut dan udara serta mampu memadukan dari kebijakan
dan kewenangan yang ada. Kebijakan kelautan ini juga harus dapat menjamin peran dan
fungsi otonomi pemda berdasarkan kekhasan wilayah dan masyarakat. Dengan lahirnya ocean
policy ini akan memberikan payung hukum bagi semua stakeholders dalam membangun
negara bahari.
Impian untuk menjadi negara besar di dunia, bukannya mustahil tetapi perlu ditopang dengan
kesadaran geograk dan diikuti oleh kesadaran maritim. Cerdas memanfaatkan potensi
geograk, khususnya dari sektor maritim, untuk memperkuat pembangunan power and
inuence, yang akan mengawal geopolitik Indonesia menuju lima besar dunia.
IMPLEMENTASI GEOSTRATEGI
Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Nasional Wawasan Nusantara
Hendaknya Diwujudkan Dalan Pola Pikir Pola Sikap Dan Pola Perilaku Setiap Warga Negara
Maupun Pemerintah Dalam Hidup Bermasyarakat Berbangsa Dan Bernegara.Geostrategi
Indonesia Dirumuskan Dalam Konsepsi Ketahanan Nasional Yang Merupakan
Pengejewantahan Dari Pancasila Dan UUD 1945 Dalam Segala Aspek Kehidupan Nasional
Secara Terpadu Utuh Menyeluruh Dengan Berpedoman Pada Wawasan Nusantara .
Implementasi Wawasan Nusantara Pada Kehidupan Politik Akan Mencipatkan Iklim
Penyelenggaraan Negara Yang Sehat Dan Dinamis Hal Tersebut Nampak Dalam Wujud
Pemerintahan Yang Kuat Aspiratif Dan Terpercaya Yang Dibangun Sebagai Penjelmaan
Hukum Dasar Geopolitik Dan Geostrategi Dalam Kerangka Keutuhan NKRI Jakarta Suara
Bebas Hal 1214 Sunardi RM 2004 Pembinaan Ketahanan Bangsa Dalam Rangka
Memperkokoh Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .
Ketahanan Nasional Pada Aspek Ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan
dan tantangan yang datang dari Iuar maupun dari dalam negeri baik yang langsung maupun
tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan negara
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pencapaian tingkat ketahanan
ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain :
1. sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan
kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
2. ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan
monopolistis.
3. struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam
keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa.
4. pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5. pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan
keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
Ketahanan Nasional Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang
datang dari dalam maupun dari luar yang Iangsung maupun tidak Iangsung membahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam
kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera. Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal penetrasi terhadap budaya asing
yang tidak sesuai kebudayaan nasional. Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan
sosial budaya bangsa Indonesia yang demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya
Indonesia dimana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi
manusiawinya berdasarkan Pancasila
Ketahanan Nasional Pada Aspek Pertahanan dan Keamananan
Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diharapkan merupakan kondisi daya tangkal yang
dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan
memelihara stabillitas pertahanan dan keamanan negara. Untuk mewujudkan keberhasilan
Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai
keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi tantangan.
2. Sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek ipoleksosbudhankam sehingga
setiap warga negara dapat mengeliminir pengaruh buruk pada aspek-aspek tersebut.