Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

KELOMPOK 5
1.DESNANDI STRIYA MUSTAFA (C.411.14.0040)
2.WISNU ARINANDA
(C.411.14.0042)
MATA KULIAH : AGAMA ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dizaman yang canggih seperti sekarang ini IPTEK dan seni, sangatlah
berpengaruh terhadap segala aspek dalam keidupan manusia. Tidak dapat di
pungkiri lagi, sekarang keberadaan iptek dan seni tidak pernah bisa
melepaskan diri dengan keberadaan manusia. Manusia sebagai
pelaku
utama yang mengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Dengan
bekembangnya ilmu pengetahuan, maka bekembanglah pula teknologi dan
seni seperti pada zaman sekarang. Keberadaan dan keterkaitan ilmu dan
teknologi yang tidak akan pernah terpisahkan terebut, akan memunculkan
bebagai macam dampak dalam kehidupan manusia di dunia.Dampak
tersebut dapat berupa dampak positif dan dampk negatif. Dengan adanya
dampak negatif terhadap kehidupan manusia maka ilmu dan teknologi bisa
merusak kehidupan. Disinilah peran islam sebagai petunjuk umat manusia
agar tidak tersesat dalam dampak negatif tesebut.Peran islam dalam
perkembangan ilmu dan teknologi pada dasarnya ada dua : pertama,
menjadikan aqidah islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma
ini yang seharusnya dimiliki oleh umat islam, bukan paradigma sekuler
sepreti yang ada sekarang ini. Paradigma menyatakan bahwa aqidah islam
wajib dijdikan landasan pemkiran bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan
berarti bahwa aqidah islam sebagai sumber segala macam ilmu
pengetahuan, melainkan menjadi standar atau acuan bagi segala ilmu
pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan aqidah dapat
diterima dan diamalkan oleh manusia, sedangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bertentangan wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua
aspek tersebut menjadikan syariah islam sebagai standar pemanfatan
dalam kehidupan sehai-hari. Kriteia inilah yang seharusnya digunakan umat
islam. Standar syariah ini mengatur, boleh tidaknya pemaafaatan IPTEK
didasarkan pada ketentuan halal dan haram seperti yang tecantum dalam
hukum islam. Umat islam boleh memaanfaatkan IPTEK jika telah di halalkan
oleh syariah islam, sebaliknya jika suatu aspek di haramkan oleh syariah
maka umat islam tidak boleh memanfaatkannya walaupun menghasilkan
maanfaat sesaat bagi kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Ruang lingkup
Ruang lingkup dari IPTEK dan seni dalam islam yaitu terdri dari
konsep IPTEK dalam islam, yang menjelaskan tentang pandangan
islam terhadap pengaruh IPTEK. Keutamaan orang berilmu, sepeti yang
di jelaskan dalam agama islam dan diajarkan nabi Muhammad.
Integrasi iman, ilmu dan amal, dari ketiga aspek tesebut memiliki
kesatuan yang saling mendukung. Dan yang teakhir Tangungjawab
ilmuan tehadap alam, ilmuan merupakan orang yang beilmu dan
mengreti tentang IPTEK yang mempunyai tanggungjawab menjaga
alam berdasarkan iman,ilmu dan amal

2. ISI

A. KONSEP IPTEK DALAM ISLAM


a. Pengetian IPTEK
Ilmu adalah suatu pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisai,
disistemmatisasi dan diinterpetasi sehingga menghasilkan kebenaran
obyektif, sudah diuji kebenaranya dan dapat diuji ulang secara ilmiah,
sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang di ketahui manusia
melalui tangkapan panca indra, intusi dan fiasat, sedangkan dari sudut
pandang etimologis kata ilmu berarti sebuah kejelasan. Karena itu segala
sesuatu yang tebentuk dari susunan katanya mempunyai ciri kejelasan. Kata
ilmu dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam AL-Quran,
sedangkan istilah teknologi merupakan produk dari ilmu pengetahuan, dalam
sudut pandang budaya tekologi merupakan salah satu unsur dari budaya
sebagai hasil penerapan yang praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada
dasarnya teknologi juga memiliki karakteistik, obyektif dan netral, dalam

situasi tertentu teknologi tidak netral karena memiliki potensi untuk merusak
potensi kekuasaan. Disinilah letak pebedaan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kesejahteraan
bagi manusia, dan juga sebaliknya teknologi juga dapat membawa dampak
negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan umat manusia
dan lingkunganya yang dapat mengakibatkan kehancuran alam ini.
Netralitas ilmu dan teknologi dapat pula dimaanfaatkan sebaik-baiknya bagi
kehidupan umat manusia atau digunakan untuk kehancuran manusia itu
sendiri.

b. Dampak IPTEK
Dampak positif
Mudah dalam dakwah karena melelui internet.
Bisa mempekenalkan budaya ke seluruh dunia.
Memudahkan dunia pendidikan.
Memudahkan dunia pamasaran.
Dampak negatif
Penyalahgunaan internet.
Sering terjadi konflik sesama manusia karena media social.
Mudahnya masuk budaya yang tak sesuai ketentuan agama ke dalam
wilayah kita.

B. KEUTAMAAN ORANG BERILMU


Menuntut ilmu termasuk bagian penting dalam kehidupan dan
dianjurkan oleh allah, jika ilmu ditinggalkan manusia akan kesulitan dalam
menjalani kehidupan dunia bahkan akhirat. Allah SWT telah mengharuskan
hambanya menuntut ilmu agama mapun pengetahuan, tujuanya berkaitan
dengan kehiupan manusia dalam mempesiapkan bekal untuk kehidupan
akhirat. Islam selalu megajarkan pada umatnya agar senantiasa semangat
dalam mencari ilmu, karena mencari ilmu termasuk amalan yang sangat
mluia di mata Allah SWT.
Orang yang berilmu senantiasa diharapkan membagi ilmunya kepada
orang lain karena akan mendapatkan pahala yang lebih dari Allah, berikut
adalah cara membagi ilmu yang sesuai dengan perintah Allah:
Ahsan (Baik), cara ini menjadi dasar utama orang yang berilmu dalam
membagi ilmunya kepada orang lain, seperti berlaku sopan dan ramah
kepada orang yang diajarnya.
Hikmah, artinya ilmu tersebut dapat memberikan maanfaat kepada
orang yang mempelajarinya.

Nsihat, artinya orang berilmu tersebut mengajarkan ilmu yang benar


dan disampaikan dalam bentuk nasihat bahwa ilmu tersebut sangat di
butuhkan dalam kehidupan.
Jadi keutamaan seseorang menuntut ilmu yaitu, memudahkan dalam
menjalani kehidupan di dunia ini dalam menyiapkan bekal menuju akhirat,
menuntut ilmu merupakan salah satu amalan yang mulia di mata Allah, jika
benar dalam mengamalkanya akan mendapatkan pahala dari Allah,
merupakan bekal yang bisa dibawa saat mati nanti. Manusia di perintahkan
Allah untuk menuntut ilmu agar manusia tersebut tidak menjadi manusia
yang rugi.

C. INTEGRASI IMAN,ILMU DAN AMAL


Dalam pandangan islam, antara ilmu pengetahuan teknologi dan seni,
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang teintegrasi kedalam
suatu sistem yang di sebut dinul islam. Didalamnya tekandung tiga unsur
pokok yaitu, aqidah, syariah dan akhlak. Dengan kata lain iman, ilmu dan
amal sebagaimana yang digambarkan dalam QS 14; 24-25 didalam ayat
tesebut mengambarkan bahwa iman adalah akar, ilmu adalah pohon yang
mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan dan amal ibarat
buah dari pohon itu yang identik dengan teknologi dan seni.
IPTEK dikembangkan melalui nilai-nilai iman dan ilmu yang akan
menghasilkan amalan yang saleh. Islam adalah agama yeng mengajakan
dengan sistem paripuna. Keparipurnaanya terdiri dari tiga aspek yaitu, aspek
aqidah, aspek syariah dan aspek akhlak. Walaupun aspek aqidah diangap
aspek yang paling menetukan tapi tanpa integritas kedua aspek lainya
dalam kehidupan muslim,maka makna realitas kesempurnaan agama islam
menjadi kurang utuh, bahkan bias mengakibatkan degradasi iman dalam
seorang muslim. Sebab eksistensi lahiriyah seorang muslim adalah
pelambangan batinya. Keutuhan ketiga aspek tesebut dalam diri seorang
muslim sekaligus meealisasikan tujuan islam sebagai agama yang membawa
kedamaian, ketentraman, seta keselamatan. Sebaliknya pengabaian dari
ketiga aspek tersebut akan mengakibatkan kerusakan pada agama. Iman
befungsi membeikan petunjuk bagi seorang ilmuan agar tidak salah dalam
mengamalkan ilmunya. Dengan didasari keimanan yang kuat, akan
pengembangan ilmu dan teknologi akan selalu bisa di kontrol didalam jalan
yang benar, sebaliknya tanpa didasari keimanan perkembangan ilmu dan
teknologi tidak akan bisa dikonrtol kedalam jalur yang benar dan bisa
mengakibatkan keusakan akhlak, aqidah dan syariah.

D. Tangung jawab Ilmuan Tehradap Alam


Ilmuwan merupakan seorang sosok manusia cibtaan Allah yang telah
diberikan sebuah kelebihan oleh Allah SWT, dalam rangka menguasai
sebuah ilmu pengetahuan di dunia ini. Dari kelebihannya ini maka Tuhan
mengangkat harkat dan martabat ilmuan tersebut di tengah-tengah
masyarakat, bangsa dan negara sehingga mereka disanjung dan dihormati
serta menjadi sumber sebagai solusi dari situasi dan kondisi lingkungan
hidup Karena ilmuwan tersebut telah diberi sebuah penghargaan oleh Allah
SWT, maka penghargaan tersebut membawa ilmuan kedalam posisi yang
tinggi dibanding dengan manusia yang lain. Dan para ilmuanlah yang
menjadi wakil Allah di bumi untuk menjadikan lingkungan hidup manusia
terpelihara dan membawa kebaikan kepada manusia itu sendiri. Dengan
demikian dapta diartikan bahwa ilmuan dijadikan Tuhan sebagai pemimmpin
kelangsungan lingkungan hidup manusia di bumi ini. Ekologi (lingkungan
hidup) sekarang mengalami keusakan secara belahan, kerusakan
lingkungan hidup ini tidak hanya terdapat dalam negara-negara maju yang
notabene sebagai pelopor industrialisasi, tapi juga pada negara-negara
Islam, seperti: polusi di Qairo dan Teheran, erosi pada perbukitan di Yaman,
hingga penggundulan hutan besar-besaran di Malaysia dan Banglades dan
juga Indonesia, kerusakan lingkungan hidup sekarang ini tidak bisa
dibedakan lagi antara dunia islam dan non Islam.
Dapat di simpulkan bahwa bangsa-bangsa barat sebagai pelopor
industrialisasi yang tanpa memperdulikan lingkungan hidup tidaklah berbeda
dengan bangsa islam. Karena dalam dunia Islam juga terjadi pengrusakan
alam seperti yang terjadi di Barat. Padahal kalau kita teliti lebih dalam ada
perbedaan esensial antara Barat dan Islam dalam memandang alam ini yang
membuat umat Islam menjadi tidak islami dalam berbuat dan
memberlakukan alam ini, meskipun demikian, Islam tetap hidup sebagai
dorongan religius dan spiritual yang kuat. Adanya perjuangan umat Islam
yang mana satu perlima dari seluruh penduduk dunia adalah merealisasikan
pandangan Islam tersebut agar membumi dan tertanam dalam diri umat
manusia, dengan begitu keselarasan lingkungan hidup dapat dirasakan oleh
semua umat manusia dalam menjalani kehidupan dunia. Kewenangan
manusia di dunia ini untuk mempergunakan kekayan alam dari allah
bukanlah hak mutlaknya tapi merupakan hak yang telah direkomendasikan
oleh Allah SWT. Dan suatu saat manusia sebagai khalifah yang di tunjuk oleh
Allah SWT akan diminta pertanggungjawaban oleh pemilik sejatinya, oleh
karena itu manusia berkewajiban untuk memelihara keseimbangan,
keselarasan serta melestarikan alam agar tidak rusak seperti pertama kali
Allah meminjamkan pada manusia. Dengan dua peranan alam bagi manusia
menurut konsep Islam inilah tindakan eksploitasi alam secara belebihan yang
mengesampingkan keselarasan dan keseimbangannya tidak bisa ditolerir

ajaran Islam, jadi sebagai seorang muslim kita harus menjaga dan
menyelamatkan lingkungan hidup seperti yang telah di perintahkan Allah.

BAB III
KESIMPULAN DAN HASIL

A. IPTEK merupakan segala sesuatu yang di ketahui melalui proses


belajar dengan bentuan panca indera dan firasat yang telah di uji dan
menghasilkan kebenaran yang obyektif, dan islam juga sangat
menghargai ilmu pengetahuan, Allah juga mewajibkan umat islam
untuk menuntut ilmu agar terang dalam menjalan kehidupan dunia
dan menyiapkan bekal akhirat.
B. Keutamaan orang beilmu :
Sangat mulia di mata Allah.
Akan mudah dalam menjalani kehidupan untuk menyiapkan bekal
akhirat.
Merupakan salah satu amalan yang bisa dibawa mati.
C. Integrasi, iman, ilmu dan amal.

Ilmu merupakan pohon yang mengeluarkan dahan dan cabang-cabang


ilmu pengetahuan, sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik
dengan teknologi dan seni dan iman merupakan akar ,jadi, iman, ilmu
dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh, jika salah satu
diabaikan akan terjadi kehancuran agama.
D. Tangung jawab ilmuan terhadap alam.
Pada dasanya manusia semua sama di mata allah, manusia dicibtakan
untuk menjadi khalifah dimuka bumi dan bekewajiban untuk
menjaganya, tapi sekarang manusia kebanyakan hanya bias merusak,
oleh karena itu ilmuwan sebagai orang yang memiliki kemampuan
lebih harus bisa membimbing manusia yang lain untuk melestarikan
alam ini.

Daftar Pustaka
Watt, Montgomey. 1995. Islam dan Peradaban Dunia. Jakarta : Gramedia
pustaka utama.
Yusuf, M. Abdurahmman. 2013. Cara-cara Belajar Ilmuan-Ilmuan Pencetus
Sains. Yogyakrata : Diva Press.
Mutthari, Murtadha. 2003. Pengantar Ilmu Isalam. Jakarta : Zahra.
Abdul, Rohadi Fattah. Sudarsono. 1990. Ilmu dan Teknologi Dalam Islam.
Jakarta : Rineka Cibta.

Anda mungkin juga menyukai