Anda di halaman 1dari 6

TOR

KAJIAN STRUKTUR (STRUCTURAL ASSESSMENT)


BANGUNAN SEKOLAH DASAR
SAFE SCHOOL PROJECT
JULI AGUSTUS 2016
1. LATAR BELAKANG
Plan Indonesia adalah organisasi yang berkomitmen untuk mendampingi,
mempromosikan hak anak, termasuk untuk memenuhi kebutuhan anak dalam
situasi tanggap darurat dengan keahlian dan kapasitas yang dimiliki. Salah satu
tujuan Plan Indonesia melalui unit pengelolaan resiko bencana/Disaster Risk
Management (DRM) adalah membangun kapasitas anak untuk ikut berkontribusi
dalam hal pengurangan resiko bencana (PRB) dan adaptasi perubahan iklim.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku terkait standar bangunan tahan
gempa yang merujuk pada Standar Nasional Indonesia Departemen Pekerjaan
Umum Indonesia dan Peraturan Kepala BNPB No. 4/2012 tentang Pedoman
Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana maka bangunan konstruksi di
Indonesia harus mengikuti kaedah minimum bangunan tahan gempa.
Salah satu program pengurangan risiko bencana Plan International Indonesia
adalah Sekolah Aman yang pelaksanaannya berprinsip pada tiga pilar yakni fasilitas
dan bangunan yang aman, manajemen pengurangan risiko bencana, dan
pendidikan penguarngan risiko bencana. Untuk fasilitas dan bangunan yang aman
diperlukan penilaian struktur bangunan sekolah (Structure assessment of School
Building) secara teknis dan terstruktur. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten
Timor Tengah Selatan, Sekolah Aman diselenggarakan di lima (5) sekolah terseleksi.
2. Maksud & Tujuan
1. Maksud
Berdasarkan latar belakang maka penilaian bangunan ini dilakukan untuk
memastikan tingkat kelayakan dan keamanan semua bangunan sekolah
dasar di Timor Tengah Selatan, apakah telah sesuai dengan kaedah minimum
bangunan tahan gempa sesuai kategori wilayah gempa sedang.
2. Tujuan
- Semua sekolah memiliki data detail terkait kondisi struktur bangunan
sekolah.
- Rekomendasi desain dan anggaran untuk diajukan kepada Plan Indonesi
serta pihak Dinas Pendidikan dan bangunan sekolah dalam rencana
pengajuan Retrofitting/Rekonstruksi/Renovasi bangunan sekolah.Kaj
3. Ruang Lingkup

1. Penilaian bangunan sekolah berdasarkan standar minimum bangunan tahan


gempa dimana untuk wilayah Kabupaten lembata & Kabupaten Sikka
termasuk kategori wilayah gempa tinggi.
2. Dalam Penilaian Bangunan diamati faktor-faktor di lapangan yang dapat
menyebabkan bangunan tidak laik fungsi karena terjadinya kerusakan
bangunan. Hal dapat diakibatkan oleh penyusutan umur bangunan atau ulah
manusia atau perilaku alam seperti beban fungsi yang berlebih, kebakaran,
gempa bumi atau sebab hal yang lain.
3. Penilaian bangunan juga dilihat berdasarkan umur ekonomis bangunan.
Dimana konstruksi sekolah berdasarkan umur ekonomis bangunan, laik fungsi
sampai umur 50 tahun, akan tetapi tidak menjadi aturan mutlak karena
tergantung kepada perawatan dan pemeliharaan secara berkala. Untuk
bangunan yang tanpa perawatan dan pemeliharaan sesuai aturan yaitu 10
tahun.
4. Perencanaan
Retrofitting
yang
direkomendasi
disesuaikan
dengan
kemampuan tukang serta anggaran yang tersedia.
5. Estimasi biaya direncanakan untuk target pelaksanaan tahun 2016.

DASAR PENILAIAN BANGUNAN


1. TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN
Sesuai dengan Permen PU No. 24/PRT/M/2008 menyatakan bahwa kerusakan
bangunan adalah tidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan akibat
penyusutan/berakhirnya umur bangunan, akibat ulah manusia atau perilaku alam
seperti beban fungsi yang berlebih, kebakaran, gempa bumi atau disebabkan oleh
hal lain.
Intensitas kerusakan bangunan dapat digolongkan atas tiga tingkatan kerusakan,
yaitu :
a. Kerusakan ringan
Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada komponen non structural,
seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai, dan dinding pengisi
b. Kerusakan sedang
Kerusakan sedang adalah kerusakan pada sebagian komponen non structural
dan komponen structural seperti atap, lantai, dan lain-lain.
c. Kerusakan Berat
Kerusakan berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponen
bangunan, baik structural maupun non structural yang apabila setelah
diperbaiki masih dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya.
d. Perawatan khusus
Untuk perawatan yang memerlukan penanganan khusus atau dalam usaha
meningkatkan wujud bangunan, seperti kegiatan renovasi atau restorasi
(misalnya yang berkaitan dengan perawatan dihitung sesuai dengan
kebutuhan nyata dan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada instansi terkait
setempat.

2. KATEGORI KERUSAKAN BANGUNAN


Secara detail dapat dijelaskan kategori kerusakan sesuai tingkatannya adalah
sebagai berikut :
a. Kerusakan Ringan Non-Struktur
- Retak Halus (Lebar < 0,075 cm) pada plesteran
- Serpihan plester berjatuhan
- Mencakup luas yang terbatas
b. Kerusakan Ringan struktur
- Retak kecil (lebar antara 0,075 - 0,6 cm) pada dinding
- Plesteran berjatuhan
- Mencakup wilayah yang besar
- Kerusakan bagian-bagian non struktur seperti cerobong, lisplank, dan
sebagainya
- Kemampuan struktur untuk memikul beban tidak banyak berkurang
- Laik fungsi/huni
c. Kerusakan struktur sedang
- Retak besar (lebar > 0,6 cm) pada dinding

Retak menyebar luas dibanyak tempat, seperti pada dinding pemikul


beban, kolom, cerobong miring dan runtuh.
- Kemampuan struktur untuk memikul beban berkurang sebagian.
- Laik fungsi/huni
d. Kerusakan struktur berat
- Dinding pemikul beban terbelah dan runtuh
- Bangunan terpisah akibat kegagalan unsure-unsur pengikat.
- Kira-kira 50% elemen utama mengalami kerusakan
- Tidak laik fungsi/huni
e. Kerusakan total
- Bangunan roboh seluruhnya ( > 65% )
- Sebagian besar komponen utama struktur rusak
- Tidak laik fungsi/huni
3. TAHAPAN PENILAIAN BANGUNAN
Dalam pelaksanaan penilaian bangunan untuk proses retrofitting dilakukan
dalam beberapa tahapan yaitu :
1. KOORDINASI LAPANGAN (Coordination Field)
Koordinasi dengan pihak sekolah terkait rencana penilaian bangunan dan
partsipasi untuk pengisian formulir kerentanan bangunan sesuai lampiran
BNPB
2. KAJIAN AWAL
2.1Kondisi Bangunan (Condition Existing Building)
2.2Pemeriksaan disain awal (Checklist As Build Drawing)
Pengecekan desain awal sekolah jika gambar disain ada
2.3Peta site plan kondisi bangunan area sekitar bangunan (Mapping the site
condition )
Memetakan situasi lingkungan bangunan, kerawanan bangunan untuk
analisa.
3. KAJIAN VISUAL (Visual Assessment)
Pada pengamatan visual ini, Konsultan melakukan pengecekan secara visual
terkait kondisi bangunan, lingkungan sekitar dan memperoleh informasi
sesuai form penilaian yang digunakan,
1. Komponen struktur (Structure Component)
Penilaian kerusakan bangunan yang ada dari setiap elemen struktur
seperti
- Sub Structure
- Upper Structure
2. Komponen non struktur (Non Structure Component)
Penilaian kerusakan bangunan non struktur seperti :
1. Wall (Dinding)
2. Plafond (Langit-langit)
3. Floor (Lantai)
4. Kusen
5. Aksesoris
3. Mekanikal dan elektrikal (Mechanical and Electical of Building)

Penilaian pemasangan instalasi listrik dan drainase pada bangunan


4. Tingkat keamanan bangunan (Safety Building Code)
Ketersediaan alat pengaman pada bangunan seperti alat pemadam
kebakaran, jalur evakuasi, dan keamanan bangunan
5. Akses (Accessibility)
Akses ini terkait akses untuk semua orang untuk semua orang termasuk
diffabel dalam mengakses sekolah dan ruangan pada bangunan.
4. KAJIAN TEKNIS (Technical Assessments)
a. Pengujian mutu bahan struktur (Quality Testing of Component Structure)
1. Pengujian dengan Hammer Test
Pengujian ini dilakukan untuk melihat mutu beton terpasang pada
kolom, balok, dan plat lantai dengan cara dilakukan pembobokan untuk
melihat permukaan beton untuk dilakukan penembakkan
2. Pengujian dengan Cord Drill
Pengujian actual beton terpasang untuk melihat komponen beton dan
tebal plat lantai, dilaksanakan 2 titik cord drill yaitu balok dan plat
lantai 1. Hasil sementara dapat dilihat mutu beton mendekati standar
minimum mutu beton bangunan tahan gempa
b. Pengecekan pondasi bangunan terpasang
c. Pengukuran geometri bangunan dengan menggunakan meteran dan
jangka sorong untuk dimensi tulangan
d. Penyelidikan tanah (Geotechnical Survey)
Pengecekan tanah keras dan jenis tanah pada lokasi bangunan sekolah
dengan menggunakan alat sondir dan bor tangan (hand bor) untuk
mengambil uji laboratorium.
5. ANALISA DAN EVALUASI (Analysis and Evaluation)
Analisa dan evaluasi dari pengamatan visual dan teknik sesuai standar
minimum bangunan tahan gempa dan syarat lainnya.
6. REKOMENDASI DESAIN (Design Recommendation)
Rekomendasi dari hasil evaluasi untuk desain retrofiiting/rekonstruksi/renovasi
bangunan sekolah. Pada rekomendasi ini dihasilkan Desain, BoQ, dan metode
Pelaksanaan.,
4. TUGAS & TANGGUNG JAWAB KONSULTAN STRUKTUR
a. Tugas Konsultan untuk Membantu melakukan beberapa hal sebagai berikut :
- Melakukan Hammer Test Mutu beton terpasang pada Sloof, Kolom & Ring
Balok
- Pengecekkan Pondasi Terpasang
- Pengukuran geometri bangunan dengan menggunakan meteran dan
jangka sorong untuk dimensi tulangan
- Melakukan sondir tanah & Hand Boring untuk pengecekan tanah keras.
- Melakukan mix disain (beton K.250) dengan material local sesuai lokasi
sekolah (sesuai standar SNI)
b. Ouput yang diharapkan dari Konsultan yaitu:

Adanya Laporan hasil pengujian/ asesment yang meliputi:


- Membuatkan Disain rekomendasi Retrofitting terhadap bangunan sekolah
yang dikaji serta RAB-nya.
- Laporan Uji Hammer Test Terhadap titik yang diuji (min. 5 titik)
- Data pondasi yang terpasang (jenis & kedalaman)
- Data tentang sejarah/histrori sekolah, mis berdiri & rehab oleh Dinas serta
pekerjaan yang dilakukan
- Laporan & Gambar eksisting bangunan serta data penulangan struktur
bangunan
- Laporan Data posisi tanah keras dengan >150 kg/cm2
c. Lokasi Sekolah yang akan disurvey:
- SDG Pisan, Desa Pisan Kec. Amanuban Timur
- SDG Billa, Desa Billa Kec. Amanuban Timur
- TRK SDN Tessiayofanu Desa Tessiayofanu Kec. Kie
- SDG Belle Desa Belle Kec. Kie
- SDI Oenay, Desa Oenay Kec. Kie
5. Mekanisme, waktu pelaksanaan & Budgeting:
a. Pencarian konsultan lewat advertising
Mekanisme Pelaksanaan:
1. Bidding/Pengumuman
: 1 3 Agustus 2016
2. Pemasukkan Proposal & Penawaran
: 1-10 Agustus 2016
3. Pembukaan Proposal & Evaluasi
: 11-12 Agustus 2016
4. Pengumuman pemenang & TTD Kontrak : 12-13 Agustus 2016
5. Penjelasan Program & Detail Pelaksanaan : 15-16 Agustus 2016
6. Pelaksanaan Kegiatan
: 17-22 Agustus 2016
7. Reporting Tertulis & Presentasi
: 27-30 Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai