Anda di halaman 1dari 46

REKAYASA HIDROLOGI

BAB 4 INFILTRASI DAN PERKOLASI


DR. Ir. Susilawati Cicilia Laurentia, MScHE

Definisi Infiltrasi dan Perkolasi


Infiltrasi adalah perpindahan air dari atas ke
dalam permukaan tanah.
Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari
zona tidak jenuh, yang terletak di antara
permukaan tanah sampai ke permukaan air
tanah (zona jenuh)
P
Land surface
infiltrasi

Penampang Lapisan Tanah

perkolasi

Water table

Beberapa Pengertian:
Daya infiltrasi: fP laju infiltrasi maximum yang
dimungkinkan besarnya (mm/jam atau mm/hari)
ditentukan oleh kondisi permukaan tanah termasuk
lapisan atas tanah.
Daya perkolasi: pP laju perkolasi maximum yang
dimungkinkan besarnya dipengaruhi oleh kondisi
tanah dalam zona tidak jenuh.
Perkolasi terjadi setelah tanah dalam zona tidak jenuh
mencapai kapasitas lapang (field capacity)
Hal yang berhubungan dengan infiltrasi:
Proses limpasan (run off) oleh hujan
Pengisian kembali lengas tanah (soil moisture) dan air tanah

Profil Kelembaban Tanah


(Soil-Moisture Profile)

kadar air sebagai fungsi


kedalaman pada saat yang
berturutan dari t0 sampai t6

Untuk tanah homogen


kadar air di zona tidak
jenuh pada saat t = t0
adalah w0

2 Cara Penelitian Kadar lengas tanah


Mengambil contoh tanah ditimbang, dikeringkan kemudian
ditimbang lagi kadar air dalam tanah ditemukan. Cara ini
bersifat merusak, artinya tidak mungkin mengulangi
pengamatan di tempat yang sama
Dengan alat Neutron Probe

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Infiltrasi


Dalamnya genangan di atas permukaan tanah (surface
detention) dan tebal lapisan jenuh
Kadar air dalam tanah
Pemampatan oleh curah hujan pukulan butir air
Tumbuh-tumbuhan partikel humus
Lain-lain misalnya: rekahan tanah, mengembangnya tanah
(lempung), tipe tanah, adanya tumbuh-tumbuhan, cara
pengerjaan tanah maupun kadar air
Daya infiltrasi menurun selama waktu hujan karena:
pemampatan permukaan tanah oleh pukulan butir-butir hujan
mengembangnya tanah liat dan partikel-partikel humus oleh
lembabnya tanah
tersumbatnya pori-pori oleh masuknya butir-butir tanah yang lebih
kecil
terperangkapnya udara dalam pori-pori tanah

Pengukuran Daya Infiltrasi


Infiltrometer dalam bentuknya yang paling
sederhana terdiri atas tabung baja yang
ditekankan ke dalam tanah
Testplot infiltrometer skala besar
Lysimeter berupa tangki beton yang ditanam
dalam tanah diisi tanah dan tanaman yang sama
dengan sekelilingnya, dilengkapi dengan fasilitas
drainase dan pemberian air
Test penyiraman/springkling test
Dari hubungan curah hujan dengan limpasan,
dalam daerah pengaliran kecil

INFILTRASI

PENGUKURAN INFILTRASI
1. Single/double ring infiltrometer
2. Tension infiltrometer
3. Rainfall simulator
4. Analisis hidrograf
5. Indeks Infiltrasi ()
Pengukuran menggunakan Ring Infiltrometer
Berupa pipa besi diameter 30 cm dan panjang 60
cm. Alat dipancang masuk ke dalam tanah
sedalam 50 cm.
Air dituang ke dalam pipa setinggi 5 cm dan
Setiap kali air ditambah sehingga muka air tetap.
8

INFILTRASI

PENGUKURAN INFILTRASI
Pengukuran menggunakan Ring Infiltrometer
Pembacaan pada jam-jam pertama
hendaknya dilakukan dengan interval yang
pendek mengingat infiltrasi akan terjadi
cepat selama periode tersebut.

Agar aliran vertikal tidak terdistribusi secara


konvergen akibat sejumlah lapisan tanah,
digunakan double ring infiltrometer.
Kelemahan: karena air hanya dituang maka
besarnya pengaruh tumbukan akibat
jatuhnya butir-butir air hujan terabaikan. 9

INFILTRASI

PENGUKURAN INFILTRASI
Pengukuran menggunakan Tension Infiltrometer
Measures the hydraulic
properties of unsaturated soil
The time dependent infiltration
rate is used to calculate
unsaturated hydraulic
conductivities and related
hydraulic properties.
Infiltration rates are recorded
manually.
With the pressure transducers,
which can be connected to a
datalogger, the rates can also be
read electronically.
10

INFILTRASI

PENGUKURAN INFILTRASI
Pengukuran menggunakan Rain Simulator

Digunakan untuk mengatasi kelemahan ring


infiltrometer.
2 jenis rain simulator: Tipe F & FA

Tipe F: petak tanah 6 x 12 ft


Tipe FA: petak tanah 1,0 x 2,5 ft

Alat terdiri atas 1 set sprinkler nozzle yang memancarkan


air pada suatu bidang tanah.
Petak tanah dipisahkan dari bidang tanah sekitarnya agar
limpasan dapat terukur dengan akurat.
11

INFILTRASI

PENGUKURAN INFILTRASI
Pengukuran menggunakan Rain Simulator

12

INFILTRASI

PENGUKURAN INFILTRASI
Pengukuran menggunakan Rain Simulator

Hujan dibuat dengan intensitas hujan (i) konstan yang


lebih besar daripada kapasitas infiltrasi (fp).

Selisih antara i dan fp merupakan limpasan (q) yang


diukur dan dinyatakan dalam mm/jam.

Nilai i dan q diplot sebagai fungsi thd waktu.

Sesudah hujan buatan dihentikan, limpasan tidak


langsung berhenti namun mengalami resesi karena
masih ada sisa air yang tertahan di permukaan.
Konsekuensinya infiltrasi masih terus terjadi meskipun
kecepatannya adalah kecil.
13

INFILTRASI

PENGUKURAN INFILTRASI
Pengukuran menggunakan Rain Simulator
i

i konstan
garis massa

fc

fp

fc

qc

fr
qr
to
tc

dipindahkan dengan luas sama

14

INFILTRASI

PENGUKURAN INFILTRASI
Pengukuran menggunakan Rain Simulator

Kurva resesi dari infiltrasi didekati dengan fungsi:

fr qc fc qr
fc dan qc adalah infiltrasi dan limpasan yang tercapai saat
hujan dihentikan
fr dan qr adalah adalah infiltrasi dan limpasan yang
terjadi saat resesi

Volume total limpasan dan infiltrasi setelah penghentian


hujan buatan sama dengan simpanan air yang terjadi
pada awal percobaan sehingga dengan mengoreksi
volume simpanan thd selisih (i-q) diperoleh kurva yang
menyatakan fp.
15

INFILTRASI

PENGUKURAN INFILTRASI

P, Q (mm)

Pengukuran menggunakan Rain Simulator

fc
I
S

Q = q dt
S = ts S dt

I=PQS
t

16

INFILTRASI

DEFINISI

Q
F = infiltrasi

Q
t
Ia = initial abstraction
17

INFILTRASI

DEFINISI

Kapasitas infiltrasi (fp): kecepatan infiltrasi maksimum


yang dapat terjadi. Kecepatan maksimum ini terjadi pada
awal hujan besar. Nilai fp mengecil mendekati nilai tetap
dan rendah saat tanah mulai menjadi jenuh.

Kecepatan infiltrasi (fa): kecepatan infiltrasi yang


sesungguhnya yang besarnya dipengaruhi oleh intensitas
hujan (i) dan kapasitas infiltrasi (fp).

Bila i < fp fa < fp

Bila i >> fp fa = fp

18

INFILTRASI

DEFINISI

Perkolasi: air yang mengalir melalui pori-pori tanah.

Kapasitas perkolasi (pp): kecepatan perkolasi maksimum.

Perkolasi tidak terjadi lagi apabila unsturated zone


mencapai kapasitas lapangan.
Jml perkolasi (mm) = jml infiltrasi jml air yang diperlukan untuk
mengisi kelembaban tanah

Kecepatan perkolasi (pa): kecepatan perkolasi yang


sesungguhnya terjadi.

19

INFILTRASI

DEFINISI

Kapasitas lapangan: besarnya kandungan air maksimum


yang dapat ditahan oleh tanah thd gaya tarik gravitasi.

Nilai kapasitas lapangan bervariasi sesuai dengan


porositas tanah: kerikil (1 10%), pasir (5 20%), dan
lempung (25 50%).

Porositas: prosentase bagian suatu material yang berupa


pori-pori thd volume total.
Volume pori - pori material
Porositas
Volume total material
20

INFILTRASI

DEFINISI

Kelembaban kritis: kandungan air pada tanah saat


tumbuhan dalam keadaan layu permanen dan akan mati
bila tidak ditambahkan air.

Abstraksi awal: jumlah dari intersepsi dan penampungan


cekungan yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
terjadi limpasan.

Penampungan cekungan bergantung kepada sifat


permukaan tanah, jenis tanaman, kemiringan lahan, dan
cara pengolahan tanah.

21

INFILTRASI

DEFINISI

Lembab tanah (SMC): nilai prosentase dari kebasahan


atau lembab tanah.
Kehilangan berat pada saat tanah mengering
SMC
Berat tanah dalam keadaan basah
Infiltrasi berpengaruh thd pengurangan debit banjir dan
erosi, sumber air di musim kemarau, sumber air
tanaman, dan pengisian air tanah.

22

Alat Infiltrometer

Double Ring Infiltrometer

Testplot (petak uji) dan Lysimeter


Testplot (petak uji)

Lysimeter

Lysimeter Timbang

persamaan neraca air (water balance):

PI DES

I = pemberian air
D = air yang dikeluarkan (drainase)
E = penguapan (evapotranspirasi)
S = tampungan air dalam tanah

Springkling test (petak uji)

INFILTRASI

Besarnya tergantung kepada jumlah hujan yang


jatuh
Intensitas hujan < kecepatan infiltrasi semua
air akan meresap ke dalam tanah
Intensitas hujan > kecepatan infiltrasi, maka
1

1. Intensitas Hujan
2

2. Infiltrasi

3. Soil Moisture
4. Perkolasi ke air tanah

5. Aliran air tanah


Intensitas Hujan Kecil

Intensitas Hujan Tinggi

26

INFILTRASI
Bila i > fp maka infiltrasi akan mengikuti kurva
dengan f besar pada permulaan kemudian
berkurang dan akhirnya mendekati angka
konstan fc
Bila i < fp maka pengurangan f akan terjadi
dengan lebih lambat

i < fp
fc

i > fp

27

INFILTRASI

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kecepatan infiltrasi:
Kondisi permukaan tanah & jenis tumbuhan
penutup
Sifat tanah: porositas & konduktivitas hidraulik
Kelengasan tanah

Sebagai akibat dari variasi spatial (lapisan


tanah) yang sangat besar dan sifat tanah
yang berubah dari waktu ke waktu dan
sesuai perubahan kelengasan tanah,
proses infiltrasi menjadi sangat rumit
sehingga hanya dapat diselesaikan secara
pendekatan dengan persamaan
matematik
28

INFILTRASI

Distribusi kelengasan tanah dalam profil tanah


Kelengasan
Daerah jenuh

Daerah
transisi

Transisi

dalam

Daerah
basah

Wetting
front

1. Daerah jenuh dekat permukaan


2. Daerah transisi tak jenuh dengan
kelengasan seragam.
3. Daerah basah dimana kelengasan
berkurang berdasar kedalaman.
4. Wetting Front, dimana perubahan
kelengasan demikian besar sehingga terjadi
perbatasan yang sangat jelas antara tanah
basah di atas dan tanah kering di bawah.

Kecepatan infiltrasi f (cm/jam): kecepatan


masuknya air pada permukaan tanah
Bila air tergenang pada permukaan tanah, maka
infiltrasi terjadi pada kecepatan infiltrasi potensial
(kapasitas infiltrasi)
29

INFILTRASI

Umumnya persamaan infiltrasi yang ada adalah


untuk infiltrasi potensial
Kecepatan infiltrasi menurut Horton:
dF(t)
f( )
dt

f f c (f 0 - f c ) e-kt

f = Kecepatan infiltrasi pada suatu saat t


f0 = kecepatan infiltrasi awal
fc = kecepatan infiltrasi akhir
k = konstanta pengurangan f (t-1)

Jumlah infiltrasi F: jumlah kedalaman air yang


masuk ke dalam tanah selama waktu tertentu di
atas f = fc

F(t) f ( )d
t

F(t )

= variabel dummy

f 0 - f c
k

30

INFILTRASI
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh
Horton (1933 - 1939): infiltrasi yang berawal
pada suatu kecepatan f0 akan berkurang secara
eksponensial mencapai suatu harga tetap fc

f0

f0

k2 > k 1
k1

k2
fC

f
t
Variasi Parameter K

f fc (f 0 - fc ) e-kt

t
Kecepatan Infiltrasi
dan
Jumlah Infiltrasi

31

INFILTRASI
CONTOH SOAL
Pada suatu percobaan infiltrasi diketahui besarnya laju infiltrasi
awal adalah 10 mm/jam dan laju infiltrasi akhir sebesar 5
mm/jam. Apabila diasumsikan nilai k = 0,95 jam-1, tentukan
total infiltrasi yang terjadi untuk hujan yang berlangsung selama
6 jam!

JAWAB
Setelah 6 jam, laju infiltrasi yang terjadi sama dengan laju
infiltrasi akhir. Dengan demikian total infiltrasi yang terjadi
adalah

f0 - fc
F(t )
f
k

F(t )

10 - 5 5 6 35,26 mm
0,95

32

INFILTRASI

Menurut Philips

F(t) St1/2 Kt
S = parameter yang disebut sorptivity f (potensi hisapan tanah)
K = konduktivitas hidraulik

Dengan differensial F(t) diperoleh f(t)

1 -1/2
f(t) St K untuk t , f(t) K
2

Untuk kolom tanah mendatar, maka hisapan


tanah adalah satu-satunya gaya mendorong air
ke dalam tanah, sehingga:

F(t) St1/2
33

INFILTRASI
CONTOH SOAL
Pada suatu percobaan infiltrasi diperoleh data sbb:
Jam ke-

f (mm/jam)

1,7

1,5

Tentukanlah parameter infiltrasi berdasarkan


persamaan Philips, kemudian dengan menggunakan
parameter tersebut hitunglah kecepatan infiltrasi dan
jumlah air yang hilang akibat infiltrasi pada jam ke 5
dan jam ke 10.

34

INFILTRASI
JAWAB
Persamaan Philips:

f(t)

1 -1/2
St K
2

1,7 0,5 S 2 1/ 2 K 0,3536 S K


1,5 0,5 S 4 1 / 2 K 0,25 S

Dari kedua persamaan tersebut diperoleh S = 1,931 jam dan K = 1,017 mm/jam
Persamaan kecepatan infiltrasi:

f (t ) 0,9655 t 1/ 2 1,017

Persamaan jumlah air infiltrasi:

F (t ) 1,931 t 1 / 2 1,017 t
35

INFILTRASI
JAWAB
Berdasarkan kedua persamaan tsb:
f (t ) 0,9655 t 1/ 2 1,017

f(t)
(mm/jam)

F(t)
(mm)

1,45

9,40

10

1,32

16,28

4.5

18.0

4.0

16.0

3.5

14.0

3.0

12.0

2.5

10.0

2.0

8.0

1.5

6.0

1.0

4.0

0.5

2.0

0.0

0.0
0

10

11

Waktu [Jam]
f(t)

F(t)

36

F(t) [mm]

1,017 t
f(t) [mm/jam]

F (t ) 1,931t

1/ 2

Kurva Infiltrasi Philip

INFILTRASI

Analisis Hidrograf (Schultz, 1976)


Mencakup berbagai faktor alami yang ada pada DAS
Hidrograf aliran diukur setelah dikurangi baseflow
diperoleh aliran langsung
Hujan diambil yang cukup besar meliputi seluruh daerah
alirannya dan dihitung hujan rata-rata wilayah
Aliran langsung diubah menjadi tebal lapisan, air di atas
permukaan daerah aliran agar dapat dibandingkan
secara langsung dengan hujannya
Grafik hujan dan grafik alirannya digambarkan pada
satu grafik dengan skala yang sama
Pada grafik lain dilukis masa hujan dan garis masa
alirannya
Garis massa infiltrasi = garis masa hujan, garis massa
aliran
Laju infiltrasinya = kemiringan garis masa hujan
37

INFILTRASI

Analisis Hidrograf (Schultz, 1976)


hujan

aliran
kapasitas
infiltrasi

hujan kumulatif R
aliran kumulatif Q

RQ

waktu

38

INFILTRASI
Indeks Infiltrasi ( Index)
Data hujan dan data aliran umumnya tidak cukup
tersedia untuk penentuan lengkung infiltrasi
Untuk memperkirakan besarnya infiltrasi dari suatu
hujan, digunakan yang disebut indeks
Dalam analisis hidrograf banjir dan hujan penyebabnya,
selisih antara jumlah besarnya hujan and jumlah
besarnya aliran dapat dinyatakan dengan indeks
Indeks : hujan rata-rata minimum yg mengakibatkan
volume aliran seimbang dengan volume hujan
Intensitas (mm/jam)

Histogram dari curah hujan

Bila massa infiltrasi disebut


basin recharge, maka indeks

Limpasan

Basin recharge
Waktu

Basin recharge
Lama waktu hujan
39

INFILTRASI

W Index
Basin recharge dihitung mencakup intersepsi, detention
storage dan infiltrasi
Beberapa ahli hidrologi lebih menghendaki untuk
menentukan kehilangan air permukaan dari infiltrasi
sebenarnya dengan menggunakan indeks W

Basin recharge - Initial abstraction


Lama waktu hujan

Menggunakan indeks atau indeks W, diperoleh suatu


cara untuk menggantikan fungsi infiltrasi yang berubahubah dengan suatu harga rata-rata seperti halnya
dengan hujan rata-rata ekuivalen pada analisis curah
hujan

40

INFILTRASI
CONTOH SOAL
Suatu banjir diukur pada daerah aliran seluas 375 km2. Apabila
diketahui besarnya limpasan langsung dari banjir ini adalah 3,58
cm dan kedalaman hujan ekuivalen pada seluruh daerah aliran
adalah 11,90 cm, berdasarkan distribusi waktu hujan berikut ini
hitunglah besarnya indeks infiltrasi !
Pukul

9-10

10-11

11-12

12-13

13-14

14-15

Total

Hujan (cm)

1,02

1,50

3,68

1,60

2,60

1,50

11,90

41

INFILTRASI
JAWAB
Basin Recharge = R Q = 11,90 3,58 = 8,32 cm

Diketahui lama waktu hujan limpas adalah 6 jam, sehingga


besarnya indeks = 8,32 / 6 = 1,39 cm/jam
Jam
(1)

Hujan
(2)

9 10

Hujan limpas pada berbagai

= 1,39
(2) 1,39

= 1,46
(2) 1,46

1,02

10 11

1,50

0,11

0,04

11 12

3,68

2,29

2,22

12 13

1,60

0,21

0,14

13 14

2,60

1,21

1,14

14 15

1,50

0,11

0,04

Jumlah

11,90

3,93

3,58
42

INFILTRASI
JAWAB
Asumsi:

Besarnya hujan yang limpas sebesar 3,58 cm limpasan


langsung 3,58 cm
4.00

Massa Limpasan
(hujan efektif)

3.65

3.50
3.00

2.60
2.50
2.00
1.60

1.50

1.50

1.50
1.02
1.00
Basin Recharge

0.50
-

10

11

12

13

14

15

43

INFILTRASI
JAWAB
Asumsikan tinggi hujan efektif = 3,58 cm

Misalkan indeks terletak antara 1,0 cm dan 1,50 cm, maka:

(1,50 ) (3,68 ) (1,60 ) (2,60 ) (1,50 ) 3,58


10,88 5 3,58
1,46 cm

44

Hubungan Curah Hujan dan Limpasan

Soal
Diketahui:
curah hujan total sebesar 75 mm (gb. a dan b)
besarnya limpasan permukaan sebesar 33 mm;
tentukan -indeks!
Dari gambar (a):
misalkan > 7 mm/jam didapat:
(18 ) + (25 ) + (12 ) + (10 ) = 33
4 = 32 = 8 mm/jam
diperoleh = 8 mm/jam, jadi > 7 mm/jam berarti
pemisalan kita adalah benar.
Dengan cara yang sama dapat ditemukan harga untuk
gambar (b) yaitu sama dengan 9 mm/jam

Anda mungkin juga menyukai