UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
Ringkasan invensi
Ringkasan invensi yang terdiri dari 4 tahap ini, dijelaskan dalam
gambar berikut ini:
Tahap 1:
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
Gambar 3. Model jebakan air hujan dengan kolam air bersih, kolam
pertanian dan kolam konservasi (Susilawati, 2014)
Tahap 3:
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
w
h
Gambar 4. Konsep pengelolaan air hujan skala rumah tangga (Susilawati, 2016)
Tahap 4:
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
Gambar 6. Rumah sehat biaya rendah sistem batu bata saling mengunci
(Susilawati, 2016)
Uraian Lengkap Invensi:
Dalam penelitian awal telah direkomendasikan tentang jebakan air
berantai untuk mengatasi bencana banjir dan kekeringan, yang
merupakan model pengelolaan air hujan dengan sistem jebakan air
berantai untuk pertanian pada pulau-pulau kecil daerah kering
Indonesia. Konsep yang disosialisasikan adalah:
Jangan membiarkan aliran air hujan yang mengalir dengan cepat
sampai ke laut dan tidak dapat lagi dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan air pertanian. Untuk itu diperlukan jebakan-jebakan air
berantai pada sub-DAS atau alur-alur drainase alam, sehingga
memberi kesempatan air untuk tergenang dan meresap ke dalam
tanah untuk menjadi imbuhan air tanah yang menjadi cadangan air
dalam musim kering.
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
Gambar 7. Situasi konstruksi bangunan air hujan dari Bp. Lukas Hiler Liunesi
(Susilawati, 2015)
Sejalan dengan penelitian tentang pengelolaan air hujan yang dari
skala DAS, sub-DAS, alur-alur sampai pada skala lebih kecil yaitu rumah
tangga, muncul inspirasi untuk mengembangkan sistem bata saling
mengunci, yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pula,
yaitu dengan rumah sehat yang ramah lingkungan dan dapat dibuat
sendiri, dengan biaya yang rendah. Inspirasi ini muncul ketika
mengimplementasikan model bangunan air pengelolaan air hujan skala
rumah tangga, yaitu konstruksi sumur bak tampung ferro-cement.
Ketika keluarga menggali sumur bak tampung tersebut, tanah galian
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai material dasar pembuatan bata
saling mengunci. Hal ini didorong oleh situasi rumah keluarga yang
masih jauh dari layak huni.
Gambar 8. Rumah Bp. Lukas Hiller Liunesi dari luar dan dalam
(Susilawati, 2015 dan 2016)
Keluarga dapat mencetak batu bata sendiri dengan alat yang
dipinjamkan, dan ketika jumlah sudah terpenuhi untuk bangunan suatu
rumah, maka disusunlah batu bata yang saling mengunci tersebut
dengan bantuan mahasiswa yang praktek lapangan. Penyusunan
bangunan rumah sehat terdiri dari beberapa konstruksi:
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
Gambar 9. Bpk Lukas Hiler Liunesi dan Bpk Markus Nitcae dengan hasil
batu (Susilawati, 2015 dan 2016)
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
Gambar 10. Alat cetak batu bata saling mengunci dan hasilnya
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id
UNIVERSITAS FLORES
www.uniflor.ac.id