Anda di halaman 1dari 4

KONGREGASI SUSTER PENYELENGGARAAN ILAHI

PROVINSI INDONESIA
Jl. Dr. Ismangil No. 18 A Bongsari Semarang 50148 INDONESIA
Telp (024) 7613954 Fax (024) 7613953

e-mail: sekretsrpi@gmail.com

Kupang, 02 Juni 2016

Sr. Nurwanigsih terkasih,


Salam dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah melibatkan kita dalam karya
Penyelenggaraan Kasih BapaNya, yang mutlak ditujukan kepada semua orang dana lam
ciptaanNya, karena KerahimanNya tiada pernah berkesudahan. Kami hendak menyampaikan
laporan kami terkait topik tugas dengan tema: Roh Allah menggerakkan kita, menjadi saksi
Penyelenggaraan Allah untuk membela hidup, berkaitan dengan Rapat Kerja Provinsi kita
tahun 2016.
N
o
1
2

Nama Suster

Bidang Hidup dan Karya

Sr. Yovani PI
Sr. Virgo PI dan Sr. Leona PI

Sr. Yudith PI dan pengurus


YSEM
Sr. Teresa PI dan Suster PJ
Kantor Cabang
Sr. Susi PI dan Sr. Kristera PI
Sr. Silvia PI dan
Sr. Grace PI
Sr. Alberti PI dan Sr. Valerie PI
Sr. Anna Marie PI,
Sr. Laura PI, Sr. Odilia PI
Sr. Klarista PI

Formasi + Rekomendasi tentang Formasi


Komunitas + Rekomendasi Pembentukkan
Kelompok Sahabat PI
YSEM

4
5
6
7
8
9

YPII
Pembelaan Kaum Perempuan Muda di Kupang
Pelayanan di Kepi-Keuskupan Agung Merauke
Internasionalitas
Keuangan Provinsi dan karya
StrukturKepengurusan + Rekomendasi tentang
Kesekretariatan dan Restrukturisasi Komunitas

Kami mencoba menuliskan laporan terkait kaum perempuan muda di Kupang sejauh
kami mampu untuk merekam, mengamati, merefleksikan dan akhirnya memberikan
pemikiran atau usulan dari apa yang telah dialami selama ini. Semoga apa yang kami sajikan
dapat sungguh memberikan semangat dan kegembiraan untuk senantiasa berani berubah
selalu, dan tidak berhenti pada kenyamanan yang kita alami. Kita semakin dimampukan
untuk peka mengenali jejak-jejak Penyelenggaraan Allah dalam setiap peristiwa hidup yang
datang dan pergi. Kita senatiasa bersatu dalam doa untuk saling mengembangkan dan
memberikan ruang hidup.
Salam kasih dan doa kami selalu,
Sr. Susi dan Sr. Kristera
1

Lampiran
KONGREGASI SUSTER PENYELENGGARAAN ILAHI
PROVINSI INDONESIA
Jl. Dr. Ismangil No. 18 A Bongsari Semarang 50148 INDONESIA
Telp (024) 7613954 Fax (024) 7613953

e-mail: sekretsrpi@gmail.com

Pembelaan Kaum Perempuan Muda di Kupang


1. Gambaran Umum
Dalam Garis Besar Haluan Provinsi Indonesia Kongregasi Suster Penyelenggaraan Ilahi
Masa Bakti 2013-2018, telah ditetapkan Visi Provinsi untuk 5 tahun mendatang adalah:
Roh Allah Menggerakkan Kita Menjadi Saksi Penyelenggaraan Allah
Untuk Membela Hidup Seluruh Ciptaan, Kini dan Di Sini
Makna visi ini mendasari kami para suster yang bertugas di NTT pada umumnya, dan
Kupang khususnya, bahwa kami dimasukkan dalam gerak Allah untuk terlibat aktif, berani
keluar dari kenyamanan diri. Dan karena mengalami Penyelenggaraan Allah secara
personal dan komunal, maka kami terdorong untuk terlibat aktif memandang, mencipta,
memelihara dan mencintai dunia yang menjadi peran kami sebagai perempuan terpanggil
untuk hidup membaktikan diri di antara kaum perempuan muda di Kupang.
Dengan suatu tekad bahwa Roh Allah menggerakkan kami untuk membela kaum
perempuan muda di Kupang sebagai saksi Penyelenggaraan Allah, kini dan di sini, maka
kami tetap menerima, mendampingi mahasiswi-mahasiswi yang kuliah di STIKES
Maranatha (dekat biara Divina Providentia Kupang) dan satu dua mahasiswi yang kuliah
di UNIKA Widya Mandira Kupang (adik dari suster kami), sebagai perwujudan dalam
pembelaan kaum perempuan muda di Kupang.
Yang menjadi latar belakang tindakan kami ini karena ketika komunitas Divina
Providentia Kupang akan didirikan, Bapak Uskup Kupang meminta para suster PI bekerja
di lingkungan mahasiswi/a dengan mendirikan student center dengan harapan untuk ikut
terlibat dalam keprihatian Gereja/masyarakat di Kupang dapat mendampingi dan mendidik
para mahasiswi, sehingga menjadi orang katolik yang mempunyai iman kuat.
Pendampingan kategorial ini juga sangat diharapkan karena keprihatian Gereja/masyarakat
di Kupang yang marak terjadi kasus tindak kekerasan dan pelecehan seksual terhadap
perempuan muda. Banyak terjadi mahasiswi yang hamil karena pergaulan bebas, dan lebih
parah lagi terjadinya banyak praktek aborsi diantara mahasiswi tersebut yang bukan lagi
menjadi masalah besar, tapi biasa-biasa saja, serasa hilang suara hati nurani ini. Pergaulan
bebas ini berdampak pula pada meningkatnya kasus HIV/AIDS di wilayah NTT ini, yang
diikuti oleh kasus prostitusi karena situasi ekonomi, juga kasus human trafficking tertinggi
di Indonesia.
Dalam Tema Keputusan Kapitel Umum 2015, disebutkan dan diyakini bahwa
Penyelenggaraan Allah terjadi melalui tangan, kaki dan hati kita. Maka apa yang kami
lakukan untuk mendampingi kaum perempuan muda di Kupang dalam karya asrama
mahasiswi yang ada, dan ibu-ibu dari anak-anak yang dititipkan dalam TPA di Kupang.
Karya TPA (tempat penitipan anak) ini juga menjadi wadah keterlibatan mahasiswi yang
tinggal di asrama untuk menyiapkan diri sebagai perempuan yang tangguh di hari
depannya.
2

Seperti telah dijelaskan dalam latar belakang di atas, tindakan untuk meneruskan asrama
mahasiswi kupang, adalah sinkron dengan Arah dasar Keuskupan Agung Kupang, yang
sangat prihatin terhadap kaum perempuan muda di Kupang, khususnya di lingkungan
mahasiswi (kos-kosan). Hal ini juga merupakan keprihatinan Gereja/masyarakat di
Kupang.
Ensiklik Deus Caritas Est
Tahun Hidup Bakti yang baru saja lewat dalam perjalanan hidup kita, telah semakin
menyadarkan tiap pribadi untuk membaktikan hidup secara nyata dalam doa, hidup dan
karya yang kita lakukan. Keprihatinan pada kaum perempuan muda di Kupang, yang nota
bene adalah kota metropolitan bagi NTT, telah mengusik kami di sini untuk berani
mewujudkan bakti hidup kami secara lebih dinamis, tidak begitu-begitu saja.namun
berani dipacu oleh perubahan yang semakin mendobrak kenyamanan hidup kita.
Dijiwai oleh Tahun Kerahiman Ilahi, Allah Bapa yang maharahim senantiasa menghendaki
keselamatan bagi semua orang, maka kami berani memulai suatu keseriusan untuk
menyediakan bakti hidup kami bagi kaum perempuan muda dengan langkah-langkah yang
kami ayunkan:
1. Mulai tahun 2016.tahun kerahiman ilahi.maka diupayakan untuk membangun
asrama mahasiswi yang lebih permanen. Bangunan dibuat dari sistem batu bata
yang saling mengait, dengan bahan dasar tanah dicampur sedikit semen, penguatan
besi yang cukup saja. Sistem ini lebih ekologis karena batu bata yang dihasilkan
tetap dapat kembali menjadi bahan dasar semula tanpa mengubah hakekat
alaminya. Sistem saling terkait, hendaknya mampu selalu mengingatkan pengguna
dan lingkungannya untuk saling terkait erat menjadi kesatuan dalam perjalanan
bersama alam semesta yang tetap pada hakekat ciptaan sehingga semakin
mengalami kepenuhan. Bangunan asrama terdiri dari 15 kamar asrama dengan
kapasitas 2 mahasiswi/kamar, jadi total kapasitas 30 mahasiswi, angka dimana
Yesus memulai perjalanan keselamatan bagi dunia. Harapan besar, kesatuan dari 30
mahasiswi yang akan menghuni asrama ini bersinergi dengan 1 kamar khusus
suster/pendamping, memulai perjalanan keselamatan bagi kaum perempuan muda
di Kupang ini. Selain 16 kamar seperti dijelaskan tersebut, terdapat ruang
belajar/makan satu di bagian depan, dan satu lagi di bagian belakang. Hal ini bukan
berarti pemisahan antara depan dan belakang, tapi merupakan suatu keterbukaan
dari depan dan belakang untuk menyatu dalam ruang terbuka di tengah, dimana
terdapat sistem pengelolaan air hujan yang mengalir ke depan bangunan
keseluruhan, menyatu dengan sistem selokan pengelolaan air hujan yang datang
dari lahan luas di atas dan mengalir di sepanjang tembok pagar batas, masuk ke
dalam kolam besar di depan, menjadi tampungan air yang tersedia menghidupi
penghuni asrama. Air ini dapat diambil dengan jalan menimba, menuangkan dalam
penampung kecil yang mengalir ke tempat yang diperlukan. Selain bak penampung
air bersih yang besar ini, ada terdapat juga bak penampung yang lebih kecil untuk
menerima air limbah dan siap mengalami pengolahan dengan sistem rumput
vetiver yang dianggap ekologis.
2. Hal yang sangat mengusik untuk diwujudkan adalah bakti hidup seorang
suster/pendamping yang sangat dibutuhkan bagi 30 mahasiswi tersebut yang dalam
tahun ajaran baru ini secara bertahap siap mengaitkan diri untuk perjalanan
bersama menggapai kehidupan dalam kepenuhan.
3. Telah diperbaiki juga tempat penitipan anak (TPA), memang belum sampai
mengarah pada suatu tempat yang sedikit permanen dan terkelola baik. Untuk itu
kami mengusik sesama suster lain untuk mengayunkan langkah bergabung
3

bersama kami dan kaum perempuan muda mewujudkan syukur atas panggilan
istimewa menjadi ibu bumi, ibu bagi yang lemah, ibu pengharapan dan ibu
penyalur kehidupan.
4. Roh Allah yang menggerakkan kita untuk menjadi saksi Penyelenggaraan Allah,
untuk membela hidup seluruh ciptaan, kini dan di sini.tentu mengusik
kenyamanan terus menerus, karena mendorong untuk bergerak, dan bergerak,
berani meninggalkan zona aman, memasuki zona tiada kepastian-zona iman, untuk
mengarahkan pada zona berpengharapan.agar dimampukan menjadi tumpuan
harapan.
5. Dengan bergeraknya udara misi hidup sedikit ke arah utara, yaitu suatu pulau
penuh bunga (Flores) dengan deretan gunung yang menyimpan kekuatan
kedahsyatan untuk meledak dan menghancurkan.muncullah beberapa
keprihatinan yang sangat mengusik dan merindukan perwujudan bakti hidup dalam
menyampaikan kerahiman Allah Bapa, yaitu: realita populasi saudari yang
stress/depresi dan gila tertinggi di NTT dan Indonesia. Saudari kita ini ada di
kompleks bandara, pasar, perempatan dan keramaian lainnya. Sejuta jiwa heran
menyelimuti sekaligus mengusik dan menantang tanggapan hidup penuh bakti kita
dalam menjadi saluran kerahiman Allah. Apa yang bisa diperbuat? Tuhan sendiri
menjerit dan mengusik..apa jawabanmu?
6. Taman bunga ini juga menyimpan sejuta kerahiman Allah, tetapi membutuhkan
tangan-tangan untuk membuka pintu kerahiman tersebut. Siapakah yang menyadari
panggilan pembaktian hidup yang lebih ada di zona tidak nyaman?
Realita hidup provinsi senantiasa menjadi kolong yang mengikat satu kaki kita dalam
mengayunkan langkah. Oh, bersyukur.tidak kedua kaki! Atau biar saja kedua kaki terikat?
Iman akan Penyelenggaraan Ilahi, datang dan mengusik, bahkan sedikit menyambuk kita
untuk bergerak, mengayunkan langkah-langkah kecil saja.dari jalan yang terbentang di
depan kita.

Anda mungkin juga menyukai