Anda di halaman 1dari 2

Edisi 1

Muslimah Inspirasi
UTAMA

-22 Agustus 2016-

Buletin Annisa Al-Madinah

Tokoh

Yuk Menjadi Wanita


Cantik dan Cerdas

Sebuah dilema bagi seorang wanita. Perpaduan wanita cantik sekaligus cerdas adalah kombinasi
yang tidak mudah. Wanita dengan kelembutannya, rasa yang dalam, senantiasa akan menggapai
keindahan yang dimulai dari tubuhnya. Merawat, dari kuku sampai ujung rambut. Untuk apa?
Untuk sebuah gelar yang nanti membuat dirinya tersipu, cantik..
Namun, tak sedikit wanita lupa akan kecerdasan. Wanita cerdas berarti wanita yang bisa
mengambil tindakan tepat dalam situasi yang sulit, tidak mengedepankan hawa nafsu dan
menggunakan rasionalitasnya. Cerdas tak mutlak didapatkan dari jenjang pendidikan.Wanita
cantik belum tentu cerdas, namun wanita cerdas pasti dia cantik. Kecantikan yang berasal dari
aura kecerdasannya, sebuah pancaran kecantikan dari dalam, membuat siapa yang
memandangnya akan tertarik. Dialah wanita cantik dengan ilmu sebagai kecantikan dan
keselamatan pada dirinya agar tidak mudah tergoda oleh yang ingin memanfaatkan
kecantikannya.
Sahabat muslimah, ketahuilah bahwa wanita cerdas akan mengajak dirinya dan orang lain
hidup mulia dan dicintai orang banyak, ilmu yang ia miliki juga akan menghantarkan ia pada
kehidupan yang damai dan tentram dengan Cinta Rabb-Nya. Wanita cerdas sadar bahwa
kecantikan juga penting karena itu bagian dari sifat khuluqiyah dan kholqiyah.
Lalu bagaimana menjadi wanita cerdas yang nantinya kelak akan mejadi wanita cantik?
Pertama, ikhlas. Ada dua perbuatan mengikuti amal perbuatan. 1) niat, hal ini mudah, dan 2)
ikhlas, dan ikhlas itu sulit. Niat menentukan diterimanya amal, sedangkan ikhlas menetukan
kualitas amal. Wanita dalam menggapai kecerdasan harus dibarengi dengna keihklasan terhadap
apa yang akan diketahui melalui ilmu yang dipelajari.Dengan keihklasan wanita akan mengenal
kesulitan hidup namun sekaligus mengangkat derajat hidupunya. Dengan iklash pula wanita akan
berlatih menjadi sabar, sabar dalam setiap cobaan yang dihadapi (baca: ikhlas mencintai
pasangan).
Kedua, menjauhkan diri dari sifat benar sendiri. Orang yang masih belajar adalah orang
yang suka menyalahkan orang lain. Orang yang cerdas, adalah orang yang mendoakan orang lain
jika orang lain itu keliru. Wanita cerdas berusaha mendapatkan ilmu dari orang yang bisa
memberikan ilmu kepadanya.
Ketiga, mensucikan hati dan lisan dengan membaca al-Quran. Al-Quran adalah obat, bukan
hanya obat sik, tapi juga obat hati, dan penangkal kebodohan. Menjadi wanita cerdas, bukan
hanya dengan menuntut ilmu sebanyak mungkin, tapi juga mempersiapkan wadah menampung
ilmu yang suci dengan bacaan al-Quran.
Tiga cara menjadi wanita cerdas di atas semoga bisa mengispirasi muslimah untuk tampi
bermasyarakat, menjadi wanita cantik dan cerdas sekaligus wanita idaman. Wanita baik, akan
mendapatkan pasangan yang baik pula.
Sumber : muslimah-id.com

AlmadinahUNDIP

@AlmadinahUNDIP

AISYAH sering disebut-sebut sebagai pengusung


panji ilmu. Ia sangat cerdas dalam memahami
situasi kejadian saat itu. Aisyah menjadi wanita
andalan kaumnya dalam persoalan-persoalan
rumah tangga.Saat kecil, Aisyah tumbuh dan
terdidik oleh tangan seorang ahli agama, murid
langsung Rasulullah. Bukankah beliau adalah
hamba-Nya yang memiliki keteladanan sempurna,
diciptakan-Nya dengan akhlak terindah? "Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti
yang agung," (Al-Qalam: 4)
Komentar tentang kecerdasan Aisyah
dinyatakan oleh Az-Zuhri: "Andaikata semua ilmu
yang dimiliki istri-istri Rasulullah dikumpulkan,
belum dapat menandingi ilmu yang dimiliki
Aisyah."Aisyah sendiri memiliki potensi untuk
menyerap berbagai ilmu. Kesukaannya
mendengarkan dengan seksama, selalu bertanya
ketika para ahli pengobatan datang saat Rasulullah
sakit menjelang wafat, membuat ia memperoleh
ilmu pengobatan.Dalam Muttafaq Alaih sebanyak
174 hadis. Karena itu, ulama hadis mengatakan
bahwa Aisyah termasuk perawi hadis yang banyak
periwayatannya.
Begitulah Aisyah. Pandai dalam tafsir, lihai
dalam syair dan berbagai ilmu lainnya. Begitu lancar
dan fasih lidah Aisyah. Kalau ia berbicara,
kalimatnya mempesona pendengarnya, dan bila
menyusun kata-kata dapat menyentuh kalbu
mereka. Al-Ahnaf bin Qais membuat penilaian

Aisyah,
Wanita Cerdas
dalam Berbagai Ilmu
tentang pribadi Asiyah:Saya pernah mendengar
khotbah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan
khalifah-khalifah yang lain hingga saat ini, tetapi
saya tak pernah mendengar dari lidah makhluk
Allah yang lebih fasih dan lancar daripada Aisyah.
Juga Musa bin Thalhah berkata tentang Aisyah:
"Saya tidak pernah mendengar suatu hujah yang
lebih fasih dari kefasihan Aisyah."
Sungguh, alangkah cantiknya Aisyah, bukan
hanya cantik sik tapi juga memiliki hati dan
pemikiran yang cerdas. Bila semua kaum hawa
saat ini melayakkan diri seperti Aisyah yang
memiliki hiasan diri luar dalam, maka tentu akan
memesona. Karena dunia terlalu besar jika hanya
mengandalkan kecantikan.
Sumber : Chairunnisa Dhiee

Muslimahducation

QuotesToday
Ilmu
Adalah Cahaya
yang Allah Masukan Ke Dalam Hati,
Sedangkan
maksiat Adalah pemadam Cahaya
Tersebut
- Ibnu Qayyim Al-Jaziyyah Rahimahullah-

AlmadinahUndip.com

AlmadinahUNDIP

ekolah tinggi-tinggi. Toh akhirnya akan berurusan dengan dapur dan kasur. Anggapan yang sudah lazim di masyarakat itu
kan masanya lagi wanita harus menjadi pelaku yang pasif tak tahu apa-apa dan tak berbuat apa-apa. Bukan jamannya pula
i, hanya diharuskan menjadi seorang ibu dan istri yang tugasnya hanya mampu melayani suami dan merawat anak. Sebab
merawat anak pun membutuhkan ilmu pengetahuan. Karena itulah seorang wanita harus berilmu.

erilmu? Karena di tangannyalah anak-anak yang ia didik kelak akan menjadi orang-orang besar yang mampu berperan
an seorang ibulah anak-anaknya kelak akan menjadi orang-orang besar yang sukses sesuai skill dan keilmuannya masinga pendidikan anak bukan hanya tugas guru di sekolah atau di pesantren saja, tapi juga tugas utama orang tua terutama
k-anaknya di rumah.

seorang ibu yang tidak bisa baca tulis, akan mampu membantu anak-anaknya belajar sehingga mampu mencetak anak
adi para pemimpin besar? Bagaimana pula seorang muslimah mampu melahirkan anak-anaknya yang menjadi penghafal Al
huruf dengan Al Quran? Mungkinkah seorang ibu yang tak bisa membaca Al Quran akan mampu mendidik anak-anaknya
dzah? Karena itu, tak ada alasan lain bagi seorang wanita kecuali ia harus berilmu!

maka menuntut ilmu adalah bagian dari kebutuhan primernya yang tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan ilmu-ilmunya
an menjadi pribadi yang berdaya guna, bukan hanya untuk keluarganya, tapi juga berguna bagi kaumnya sesama muslimah.

uga tidak akan menggantungkan dirinya seratus persen kepada suaminya. Artinya, dengan ilmu yang dimilikinya itu bisa
tah itu dengan bekerja (selama suaminya ridha dan tidak mengundang tnah jika mengharuskannya bekerja di luar rumah),
belajar di rumahnya.

Anda mungkin juga menyukai