Radar
Radar
Radar singkatan dari Radio Detection and Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu
sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map
benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter hingga meter. Gelombang
radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan
menganalisis sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis
lebih lanjut dari sinyal yang dipantulkan dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif
lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dideteksi dan diperkuat oleh penerima radar.
radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas
yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya,
ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal
perawatannya.
3. Penerima sinyal (receiver). berfungsi sebagai penerima kembali pantulan gelombang
elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor antena.
Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya
agar sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang
lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and
data processor), dan kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor (display).
Komponen pendukung Dari Radar
1. Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.
2. Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan
penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situati tersebut.
3. Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh
perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.
Radar kependekan dari radio detection and ranging. Radar merupakan sistem gelombang
elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda
seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor dan informasi cuaca/hujan..
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar kemudian
dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda tersebut. Walaupun sinyal yang diterima
relatif lemah, namun radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.
adar kependekan dari radio detection and ranging. Radar merupakan sistem gelombang
elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda
seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor dan informasi cuaca/hujan..
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar kemudian
dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda tersebut. Walaupun sinyal yang diterima
relatif lemah, namun radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.
SEJARAH RADAR
Tahun 1865 seorang ahli fisika Inggris James Clerk Maxwell mengembangkan dasar-dasar teori
terntang elektromagnetik. Dan satu tahun kemudian, Heinrich Rudolf Hertz seorang ahli fisika
Jerman berhasil membuktikan teori Maxwell dengan menemukan gelombang elektromagnetik.
JENIS-JENIS RADAR
1. Doppler Radar Radar Doppler merupakan jenis radar yang menggunakan Efek Doppler untuk
mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk daerah tangkapan radar. Radar jenis ini
sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Radar Doppler yaitu Weather radar yang
digunakan untuk mendeteksi cuaca.
2. Bistatic Radar Radar Bistatic adalah jenis sistem radar yang mempunyai kompenen pemancar sinyal
(transmitter) dan penerima sinyal (receiver) dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibanding dengan
jarak target/objek. Objek dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari objek tersebut ke pusat antena.
Contoh Radar Bistatic yaitu Passive radar.
SISTEM RADAR
Sistem radar mempunyai tiga komponen utama yakni: Antena, Transmitter (Pemancar
sinyal), Receiver (penerima sinyal)
1. Antena
Antena radar adalah suatu antena reflektor berbentuk parabola yang menyebarkan energi
elektromagnetik dari titik fokusnya dan dicerminkan melalui permukaan yang berbentuk parabola
sebagai berkas sempit (gbr.A). Antena radar merupakan dwikutub (gbr.B). Input sinyal yang masuk
dijabarkan dalam bentuk phased-array yang merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap
antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem radar (gbr.C).
Contoh Reflektor antena
Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas di dalam
piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah
tangkapan yang bersudut 20o 40o. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena,
maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem radar dan akan diproses hingga benda
tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display
KEGUNAAN RADAR
1. Keperluan Militer
Pesawat tempur Amerika Serikat F-14 yang menembakkan peluru kendali udara ke udara (airto-air missile) AIM-54 Phoenix yang menggunakan radar pemandu untuk mencapai target
penembakkan.
2. Keperluan Kepolisian
Radar Gun dan Microdigicam radar merupakan contoh radar yang sering digunakan pihak
kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor di jalan.
3. Keperluan Penerbangan
Air traffic control (ATC) adalah Kendali lalu lintas udara yang bertugas mengatur kelancaran
lalulintas udara bagi pesawat terbang yang akan lepas landas, ketika terbang di udara maupun
ketika akan mendarat serta meberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan
kondisi Bandara.
4. Keperluan Cuaca
a. Weather radar merupakan jenis radar cuaca yang mampu mendeteksi intensitas curah
hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai.
b. Wind profiler merupakan jenis radar cuaca yang menggunakan gelombang suara (SODAR)
untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin.
Apa
Itu
Radar
Kemampuan mata manusia sebagai salah satu indera penting sangatlah terbatas. Jarak pandang manusia biasa
tidaklah lebih dari 100 meter. Apabila ada cuaca buruk, seperti kabut, maka jarak pandang ini akan menurun drastis.
Alat bantu penglihatan seperti kamera dengan kemampuan optical zoom beberapa kali atau teropong hanya akan
meningkatkan jarak pandang sampai beberapa kali tetapi biasanya hanya sampai beberapa Km karena peralatan
bantu penglihatan seperti teropong astronomi berharga sangat mahal untuk digunakan oleh manusia biasa.
Peralatan yang juga dapat berfungsi sebagai mata tetapi menggunakan pancaran gelombang radio dikenal di dunia
dengan nama Radar. Radar ini adalah singkatan dari Radio detection and ranging (deteksi dan penjangkauan melalui
gelombang radio). Radar mampu berperan sebagai mata yang dapat melihat obyek di kejauhan. Informasi berupa
jarak obyek dari posisi Radar dan kecepatan obyek dapat diperoleh dari Radar. Walaupun cuaca buruk seperti hujan
lebat dan berkabut, Radar masih dapat menembus cuaca buruk tersebut sehingga masih dapat melihat obyek
dikejauhan. Selain kemampuan ini, Radar dapat melihat obyek pada jarak yang sangat jauh (ratusan Km).
Dikarenakan kemampuan dan keunggulannya, Radar banyak digunakan untuk melihat obyek-obyek di udara dan di
laut
pada
daerah
jangkauan
yang
sangat
luas
(radius
puluhan
sampai
ratusan
Km).
Pada saat ini, Radar telah banyak digunakan disektor transportasi udara dan laut, pengamatan cuaca, pemetaan
wilayah, pengawasan (surveillance) wilayah perairan dan udara, pencegahan kegiatan-kegiatan illegal, dan untuk
pertahanan keamanan. Berdasarkan lokasi dan kegunaannya, Radar ada yang dipasang dipinggir pantai, dibandara,
di kapal, dipesawat udara, diatas mobil, diatas panser, dan ditempat-tempat yang dirahasiakan.
Adapun prinsip kerja Radar adalah: suatu pemancar memancarkan gelombang radio, yang
direfleksikan oleh target dan dideteksi oleh alat penerima yang biasanya berlokasi ditempat yang
sama dengan alat pemancar. Walaupun sinyal radio yang dikembalikan biasanya sangat lemah,
sinyal radio tersebut dengan mudah dapat diperkuat. Hal ini memungkinkan Radar dapat
mendeteksi obyek pada jangkauan dimana pancaran lain seperti suara atau sinar, sangat lemah
untuk dideteksi, oleh karena itu penggunaan Radar mempunyai keuntungan antara lain:
Dapat bekerja ditempat gelap dan disegala cuaca dengan uap, asap, kabut dan sebagainya;
Adapun kelemahannya:
Beberapa penemu, ahli ilmu bidang sains dan insinyur menyumbang terhadap perkembangan Radar. Penggunaan
gelombang radio untuk mendeteksi kehadiran obyek yang terbuat dari metal dikejauhan dilakukan pertama kali oleh
Christian Hlsmeyer pada tahun 1904. Pada tahun 1917 Nikola Tesla menetapkan prinsip mengenai frekuensi dan
tingkat
daya
untuk
unit
Radar
primitive
generasi
pertama.
Sebelum perang dunia ke-2, pengembangan Radar yang dilakukan oleh Negara Amerika Serikat, Jerman, Perancis,
Rusia dan Inggris mendorong terwujudnya versi Radar yang modern. Pada tahun 1934, orang perancis mile
Girardeau menyatakan bahwa dia sedang membangun sistem Radar yang menggunakan prinsip yang dinyatakan
oleh Tesla dan berhasil memperoleh perhargaan paten atas kerjanya membuat sistem Radar ganda. Pada tahun
yang sama, ahli Amerika Dr. Robert M. Page mengetes Radar monopulsa yang pertama dan ahli Rusia
P.K.Oschepkov menghasilkan peralatan RAPID yang dapat mendeteksi pesawat pada radius 3 km. Ahli Hungaria
menghasilkan
model
yang
sama
pada
tahun
1936.
Tetapi hanya Inggrislah yang berhasil untuk mengeksploitasi Radar untuk kepentingan pertahanan terhadap
serangan pesawat udara. Hal ini didorong oleh ketakutan akan serangan senjata elektromagnetik yang
dikembangkan oleh Jerman. Setelah studi tentang kemungkinan perambatan gelombang energi elektromagnetik dan
akibatnya, para ahli Inggris yang diminta Kementerian Udara untuk menyelidiki menyimpulkan bahwa serangan
gelombang elektromagnetik adalah hal yang tak mungkin tetapi deteksi pesawat kelihatannya dapat diwujudkan.
Robert Watson-Watt mendemonstrasikan kepada atasannya kemampuan prototip Radar yang bekerja dengan baik.
Prototip ini menjadi basis untuk jaringan Radar dalam rangka mempertahankan Inggris Raya.
Jadi, perang telah mendorong penelitian untuk mencari solusi yang lebih baik, lebih mudah dipindahkan dan lebih
banyak kemampuan untuk Radar. Setelah perang, Radar banyak digunakan untuk pengontrolan lalu-lintas
transportasi udara, pengamatan cuaca, pengendalian kecepatan kendaraan (mobil/motor) dan lain lain.
Pentingnya Radar Untuk NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah salah satu negara terbesar di dunia. Untuk kawasan ASEAN,
wilayah NKRI adalah yang paling luas. Pengamanan dan pengawasan wilayah NKRI yang terdiri dari kurang lebih
17.504 pulau dengan 2/3 wilayah terdiri dari lautan memerlukan aparat dan peralatan yang berjumlah sangat besar.
Kemampuan TNI dan Polri untuk mengawasi wilayah RI sangat terbatas sehingga wilayah perairan Indonesia rawan
akan pencurian ikan, pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing, pembajakan kapal laut dan penyelundupan.
Sedikitnya Indonesia sudah mengalami kerugian sekitar 188 trilyun rupiah di wilayah perairannya. Wilayah udara
Indonesia (terutama di Indonesia timur) juga rawan akan penyusupan oleh pesawat udara asing.
Khusus untuk wilayah perairan, salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan aparat pemerintah dalam
mengawasi dan mengamankan wilayah NKRI adalah dengan menggunakan Radar pengawas pantai. Radar ini
digunakan untuk mengawasi pergerakan kapal-kapal laut sehingga dapat dicegah tindakan-tindakan yang dapat
merugikan NKRI dan juga tabrakan kapal apabila hendak merapat ke pelabuhan. Indonesia sangat memerlukan
Radar pengawas pantai dalam jumlah yang banyak dan hal ini disebabkan oleh beberapa fakta berikut ini:
Jarak dari kota Sabang di NAD sampai kota Jayapura diPapua sekitar 5.556 Km.
Jumlah kapal milik angkatan laut Indonesia adalah sekitar 117 buah dan 77 diantaranya berusia 21-60
tahun.
Perbandingan antara jumlah kapal terhadap total luas perairan Indonesia adalah sekitar 1:72 ribu mil
persegi.
Sekitar 350 kapal patroli diperlukan untuk mencakup seluruh perairan Indonesia.
Merupakan suatu tugas berat bagi pemerintah Indonesia untuk dapat membeli Radar dari luar negeri untuk dapat
memenuhi kebutuhan didalam negeri baik untuk kepentingan sipil maupun militer karena jumlah Radar yang
diperlukan berjumlah besar. Hal ini ditambah oleh kemampuan keuangan negara yang tidak mendukung terutama
sejak krisis moneter pada tahun 1998. Harga Radar diluar negeri juga sangat mahal (~ orde jutaan dollar). Kondisi ini
diperburuk oleh sulitnya mekanisme pembelian Radar dari luar negeri karena Radar bersifat sangat strategis untuk
pertahanan dan keamanan.
Berikut ini ditampilkan illustrasi apabila ada jaringan Radar pengawas pantai diseluruh Indonesia dan terkoneksi oleh
satelit sehingga pengendalian dapat dilakukan secara terpusat di pusat komando. Adanya jaringan Radar ini
memungkinkan seluruh wilayah perairan Indonesia dapat dipantau secara terus menerus.
No
Radar Pulsa
Radar CW
Mudah di jammed(diganggu)
Jangkauan fisis ditentukan oleh daya Kebal terhadap gangguan noise (nilai
dan frekuensi pengulangan pulsa Signal to Noise Ratio tinggi)
(PRF)
Secara lebih teknis, Radar pulsa dan Radar CW dapat disampaikan sebagai berikut. Apabila
Radar memancarkan deretan pulsa yang dimodulasikan pada gelombang pembawa sinusoidal,
maka gelombang pantulan (echo) akan terlihat seperti deretan pulsa yang di tunda (delay) selama
target berada didalam cakupan antena Radar. Gambar 5 menunjukkan deretan pulsa yang
ditransmisikan tersebut.
Radar dimana output pemancarnya tidak diinterupsi, kebalikan dari Radar pulsa dimana
outputnya terdiri dari pulsa-pulsa yang sempit, disebut Continuous-wave Radar.Keunggulan dari
CW Radar adalah kemampuannya mengukur kecepatan dengan ketelitian tinggi berdasarkan
prinsip doppler shift pada frekuensi sinyal yang dikembalikan oleh target. Yang dideteksi adalah
pergeseran frekuensi gelombang yang dipantulkan dengan nilai yang merupakan fungsi dari
kecepatan relatif antara target dan pemancar-penerima. Data jangkauan diambil dari perubahan
frekuensi doppler terhadap waktu. Gambar 6 berikut menunjukkan effect Doppler tersebut.
implementasi sistem pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan antena Radar dilakukan
dengan bekerjasama dengan IRCTR, sedangkan perangkat lunak pengolahan citra Radar
sepenuhnya dilakukan oleh PPET-LIPI. Selain oleh LIPI, dilakukan juga litbang Radar untuk
navigasi kapal oleh swasta nasional Indonesia yaitu PT. Solusi 247-RCS yang juga bekerjasama
dengan IRCTR TU-Delft, dengan fasilitas pengukuran dibantu oleh PPET-LIPI.
Pada awalnya Radar yang dibuat oleh PPET-LIPI ini diberi nama INDRA-II (Indonesian Radar
II) karena INDRA-I adalah Radar Navigasi Kapal yang dikerjakan oleh PT. Solusi 247-RCS.
Pada saat Seminar Radar Nasional III tahun 2009 tanggal 30 April yang lalu nama INDRA-II ini
secara resmi diganti menjadi ISRA (Indonesian Sea Radar). Kemampuan yang dimiliki oleh
Radar Pengawas Pantai ISRA ini adalah:
Radar pelabuhan
- Primary radar
- Pengaturan lalu lintas laut (Vessel Traffic System)
Radar pantai
- Pemantauan lalu lintas laut
- Pengamanan garis pantai dan perbatasan laut
Pemancar (Transmitter):
Frekuensi:
X
band
(Fc=
9.4
GHz).
- Pilihan jangkauan: 64 km, 32 km, 16 km, 8 km, 4 km, 2 km. Jangkauan maksimum diset pada 64 km, lebih
jauh dari 27 km (jarak dari Radar ke horizon) agar memungkinkan untuk mendeteksi kapal yang tinggi yang
berlokasi
beberapa
kilometer
lebih
jauh
dari
horizon.
-Output power: 2 Watt.
Penerima (Receiver):
IF
Jumlah
- Range cells: 125 meter, 62
Pengolahan
Standard
Maximal
- Beat signal disampling oleh 16bit ADC
bandwidth:
range
meter, 31 meter,
sinyal
beat
16
512
cells:
meter, 8
berbasis
meter,
PC
frequency
kHz.
512.
4 meter.
PC.
display.
167kHz.
Frequency Generation
Pembangkit
frekuensi
utama
dari
DRO
(dielectric
resonant
oscillator).
FM
Modulation.
Linear
saw-tooth
yang
dihasilkan
oleh
DDS
(direct
digital
synthesizer).
Frekuensi
pengulangan
Sweep
(Sweep
Repetition
Frequency):
1000Hz.
Fixed
sweep
time
of
3mS.
Frekuensi
Sweep:
2MHz,
4MHz,
8MHz,
16MHz,
32MHz,
64MHz.
- Frequency sweep 1 MHz @40NM, 2 MHZ @20NM, 10 MHZ @4NM.
Antenna:
Microstrip
patch
arrays
antenna
dengan
rectangular
patch
Antenna
dengan
flares
untuk
mengurangi
vertical
Modular
Konfigurasi
dua
antenna
untuk
transmit
and
Horizontal
beamwidth:
Vertical
beamwidth:
Polarization:
Rotational
speed:
20
/
60
- Antena Microstrip berukuran kecil, ringan dan belum ada digunakan untuk Radar FM-CW.
elements.
beamwidth.
system.
receive.
1.2.
10.
horizontal.
rpm.
Radar merupakan peralatan yang sangat strategis sehingga dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidang Radar akan sangat membantu pemerintah dalam mengawasi wilayah NKRI. Keberhasilan pembuatan satu
Radar untuk aplikasi tertentu akan membuka pintu untuk aplikasi-aplikasi lain seperti untuk pemantauan wilayah
udara dengan melakukan modifikasi pada Radar pengawas pantai yang telah dibuat. Litbang Radar memiliki
kompleksitas yang tinggi sehingga menuntut keseriusan dari pelaksananya dalam menguasai ilmu dibidang Radar
dan jumlah personil yang cukup banyak untuk merealisasikannya. Gambar 7 memperlihatkan blok diagram Radar
FM-CW yang digunakan oleh PPET-LIPI untuk Radar pengawas pantainya. PPET-LIPI dan PT. Solusi 247-RCS
dengan bangga mempersembahkan dua macam Radar hasil karya anak bangsa (lihat Gambar 8 dan 9).
Radar merupakan peralatan vital dan strategis untuk pengawasan wilayah NKRI yang sangat luas. Radar berperan
sebagai mata yang dapat menembus gangguan cuaca dan melihat sampai jarak yang sangat jauh (ratusan Km).
Radar juga berperan untuk aplikasi lain seperti transportasi dan pengamatan cuaca. Perlunya kemandirian dalam
penyediaan Radar didalam negeri karena mekanisme pembelian yang sulit dan harganya sangat mahal apabila diimpor dari luar negeri. PPET-LIPI dan PT. Solusi 247-RCS dengan bangga mempersembahkan dua macam Radar
hasil karya anak bangsa. Radar-Radar yang dibuat ini memiliki keunggulan tertentu dan menggunakan teknologi
yang up to date.
Akurasi dan penggunaan dari berbagai macam alat bantu untuk forcaster, seperti Numerical Model
Data, Gambar satelit, ataupun sumber data lainnya tergantung dari berbagai faktor yang dibutuhkan
forcaster sesuai situasi. Sama halnya dengan data radar. Radar processor menerima berbagai data
yang mungkin tidak ditemukan dalam kenyataan. Sehingga memungkinkan radar mengalami
kesalahan dalam pembacaan. Keahlian forcaster sangat dibutuhkan untuk membedakan data radar
yang ada dan ketika data itu terdiri dai data yang salah.
Waktu yang diperlukan gelombang yang dipancarkan oleh radar harus cukup panjang
untuk menerima kembali pantulan dari gelombang pertama sebelum radar memancarkan
gelombang selanjutnya. Sebaliknya, radar akan menerjemahkan energi dari pantulan utama
sebagai pantulan kedua. Jarak maksimum yang mampu dicapai oleh gelombang disebut
Maximum unambiguous range. Untuk presipitasi dalam jangakauan ini, gelombang radar akan
dipancarkan dan energi pantulan dari presipitasi akan kembali ke radar sebelum gelombang
selanjutnya dipancarkan. Sehingga akan memberikan hasil yang akurat .
keadaan seolah-olah presipitasi berada di dekat radar, hal ini dikarenakan letaknya yang terlalu jauh
Sudut yang digunakan radar akan mempengaruhi jangkauan dari target, namun hal ini juga
tergantung dari tipe presipitasi dan juga keadaan atmosfer saat itu. Jenis Conveksi dapat dilihat dari
berbagai sudut elevasi radar kecuali saat terjadi badai yang sangat dekat dengan radar yaitu pada
wilayah cone of silence. Radar mampu mendeteksi badai pada ketinggian yang rendah dan juga
bahaya lainnya. Ketika presipitasi berada jauh dari radar, sudut elevasi yang kecil tetap mampu untuk
mendeteksi hal tersebut. Namun hal itu akan menjadi masalah pada saat ada area di sekitar radar
yang juga terjadi presipitasi akan terabaikan.
Ini adalah contoh dari presipitasi yang mencapai permukaan. Bentuk donat yang muncul pada
tampilan radar tersebut merupakan gelombang yang tidak mengenai precipitasi, gelombang tersebut
hanya melewati presipitasi dan keluar menuju area tanpa presipitasi di atmosfer.
Selain itu, kabut juga tidak bisa terdeteksi pada radar cuaca. Hal ini dikarenakan ketinggian yang
sangat rendah dan juga ukuran partikelnya yang sangat kecil. Namun terkadang hal itu terdeteksi
pada beberapa kasus dimana terjadi kabut yang sangat tebal.
Masalah lain yang biasanya tejadi berhubungan dengan tampilan radar ialah beam blocking.
Apabila keadaan ini terjadi, maka radar tidak mampu menangkap target karena terhalang oleh benda.
Sehigga gelombang radar hanya akan mencapai titik yang dekat. Fenomena ini biasanya terjadi
akibat Gunung, Bangunan yang besar dan juga faktor-faktor lain yang mampu menghalangi
gelombang radar.
Resolusi
Pada tampilan radar, akan terdiri dari berbagai resolusi atau tingkat
kejelasan gambar. Hal ini berkaitan dengan jarak target dengan radar. Radar akan
memancarkan gelombang secara menyeluruh, apabila target terletak pada jarak
yang dekat, maka gambar akan terlihat jelas. Sebaliknya apabila target berada jauh
dari radar, maka gambar akan terlihat kurang jelas. Ini adalah salah satu
kelemahan pada radar. Hal ini akan berakibat fenomena-fenomena kecil namun
penting tidak teramati dengan jelas. Seperti contoh, terjadi Thunderstorm di daerah
dekat radar (gambar sebelah kiri). Dilihat dari gambar itu maka akan sangat jelas
daerah mana yang mengalami cuaca buruk akibat dari resolusi yang bagus.
Berbeda dengan Thunderstorm yang terjadi jauh dari radar. Gambar radar akan
cenderung kurang jelas sehingga kita akan sulit mengetahui daerah mana saja
yang mengalami fenomena tersebut.
Untuk menghitung tingkat pemantulan radar dan beberapa variabel lainnya. Terdapat beberapa faktor
utama , yaitu :
Pengaruh dari hal ini biasanya disebabkan oleh intensitas presipitasi dan juga panjang gelombang
yang dipancarkan oleh radar. Seperti contoh pada gambar dibawah ini menunjukkan bahwa energi
pancaran dari radar lebih banyak diserap dan dikembalikan oleh kotak yang berada dekat dengan
radar dibandingkan kotak yang letaknya lebih jauh dari radar. Padahal kedua fenomena itu memiliki
intensitas yang sama
Kotak pertama(kiri), menyerap dan memancarkan gelombang dari radar lebih besar daripada kotak kedua, walaupun intensitas dari
presipitasinya sama.
Gambar tersebut merupakan citra radar saat terjadi Thunderstorm di dekat radar. Pada gambar
pertama (kiri), presipitasi dengan intensitas lebat terjadi di daerah dekat radar. Kemudian pada
gambar kedua (tengah), presipitasi di dekat radar mengalami kenaikan intensitas sehingga semakin
lebat presipitasi yang terjadi. Akibatnya, energi pada gelombang sebagian besar akan diserap oleh
hujan lebat di dekat radar sehingga menyebabkan wilayah yang terletak lebih jauh tidak terdeteksi
sebagai hujan lebat juga. Kemudian gambar 3 (kanan) menunjukkan bahwa hujan lebat yang ada di
dekat radar tersebut mulai hilang sehingga daerah yang jauh dari radar terlihat kembali sebagaimana
mestinya.
-
Target memiliki partikel terlalu kecil, atau kumpulan presipitasi yang diameternya
berukuran sangat kecil dan lebih kecil daripada panjang gelombang yang dipancarkan
oleh radar.
Saat target memiliki ukuran yang lebih kecil daripada panjang gelombang yang dihasilkan
radar, maka hamburan energi akan terjadi sehingga benda tersebut akan diketahui pada radar. Hal
ini berlaku untuk sebagian besar jenis presipitasi dimana rata-rata butir hujan sekitar 1mm-4mm dan
salju sedikit lebih besar daripada itu. Namun saat objek memiliki ukuran lebih panjang atau sama
dengan panjang gelombang dari radar, penghamburan energi akan lebih rumit. Sehingga tidak bisa
terdeteksi oleh radar. Seperti contoh: burung, serangga ataupun benda-benda langit lainnya.
Target merupakan cairan ataupun es, namun tidak bercampur.
Fungsi dari persamaan radar juga mendeteksi semua presipitasi adalah dalam bentuk yang sama,
namun pada kasus-kasus yang sering terjadi justru tidak sama. Hal ini dikarenakan es dan air
memiliki perbedaan struktur dan suhu, es juga tidak mampu memantulkan energi sebaik air dan nilai
pemantulannya akan lebih rendah 7dBZ pada ukuran yang sama dengan butir air. Oleh sebab itu,
untuk mengetahui hal tersebut diperlukan data suhu dan juga data sounding(udara atas). Hal ini
terkadang juga sulit untuk membedakan apakah itu salju, hujan atau campuran dari presipitasi.
Tujuan Umum
Tujuan Umum dari makalah ini untuk mengetahui fungsi dari gelombang elektromagnetik
dalam kehidupan sehari-hari khususnya gelombang mikro atau radar.
1.3.2
Tujuan Khusus
Memberi invormasi kepada siswa cara kejrja atu sistem kerja dari
gelombang radar.
berdenyut (pulsed). Dengan radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga
memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk mengetahui kecepatan dan arah yang
tepat mengenai target.
Sementara itu, terobosan yang paling signifikan terjadi di tahun 1939 dengan
ditemukannya pemancar gelombang mikro berkekuatan tinggi yang disempurnakan.
Keunggulan dari pemancar ini adalah ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan
sasaran, tidak peduli dalam keadaan cuaca apapun. Keunggulan lainnya adalah bahwa
gelombang ini dapat ditangkap menggunakan antena yang lebih kecil, sehingga radar
dapat dipasang di pesawat terbang dan benda-benda lainnya. Hal ini yang pada akhirnya
membuat Inggris menjadi lebih unggul dibandingkan negara-negara lainnya di dunia. Di
tahun-tahun berikutnya, sistem radar berkembang lebih pesat lagi, baik dalam hal
tingkatresolusi dan portabilitas yang lebih tinggi, maupun dalam hal peningkatan
kemampuan sistem radar itu sendiri sebagai pertahanan militer.
2.2 Jenis-jenis Gelombang Radar
1.
a.
Doppler Radar
Doppler radar merupakan jenis radar yang mengukur kecepatan radial dari sebuah objek
yang masuk ke dalam daerah tangkapan radar dengan menggunakan Efek Doppler. Hal
ini dilakukan dengan memancarkan sinyal microwave (gelombang mikro) ke objek lalu
menangkap refleksinya, dan kemudian dianalisis perubahannya. Doppler radar merupakan
jenis radar yang sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Doppler radar
adalah Weather Radar yang digunakan untuk mendeteksi cuaca.
1.
b.
Bistatic Radar
Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri dari pemancar
sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver), di mana kedua komponentersebut
terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibandingkan dengan
jarak target/objek. Objek dapat dideteksi berdasarkan sinyal yang dipantulkan oleh objek
tersebut ke pusat antena. Contoh Bistatic radar adalah Passive radar. Passive radar adalah
sistem radar yang mendeteksi dan melacak objek dengan proses refleksi dari sumber nonkooperatif pencahayaan di lingkungan, seperti penyiaran komersial dan sinyal komunikasi.
Berdasarkan bentuk gelombang
1.
a.
b.
Tabel 1. Panjang gelombang Radar dan Frekuensinya yang digunakan dalam Penginderaan
Jauh
Aplikasi dari band-band tersebut pada sistem radar dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena,
transmitter (pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal).
1.
a.
Antena
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk
piringparabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan
dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki du akutub
(dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array (bertingkat
atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan
kemudian diteruskan ke pusat sistem radar.
1.
b.
Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk memancarkan gelombang
elektromagnetik melalui reflektor antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek yang berada
didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter
memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang
cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat,
serta mudah dalam hal perawatannya.
1.
c.
Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima kembali pantulan
gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor
antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang
diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat sinyal
objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal
(signal and data processor), dan kemudian menampilkan gambarnya di
layarmonitor (display).
Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen pendukung
lainnya, yaitu:
dalam daerah tangkapan antena tersebut, maka sinyal dari benda tersebut akan ditangkap
dan diteruskan ke pusat sitem radar untuk kemudian diproses sehingga benda tersebut
nantinya akan tampak dalam layar monitor/display. Berikut merupakan tahapan kerja
Gelombang Radar.
Incidence Angle
Merupakan sudut yang dibentuk antara pancaran gelombang radar dengan garis
yang tegak lurus terhadap permukaan objek.
1.
2.
Depression Angle
Adalah sudut yang dibentuk dari arah horisontal ke arah garis pancaran gelombang radar.
1.
Look Angle
Merupakan sudut antara utara geografis dan arah pancaran gelombang radar atau dengan
garis yang tegak lurus arah terbang wahana.
1.
Look Direction
mengaktifkan aplikasi Wifi Radar dan mengoperasikannya,maka aplikasi Wifi Radar ini akan
mendeteksi adanya sinyal Wifi yang ditagkap oleh ponsel anda.
Wifi radar ini sanga berguna bagi anda yang suka memanfaatkan fasilitas Wifi untuk
internetan,karena aplikasi ini akan memberitahukan adanya sinyal wifi di tempat yang
sedang dilewati.Jika anda tertarik untuk mencobanya silahkan download aplikasinya di
bawah ini.
v Cuaca
v Militer
v Kepolisian
Radar biasa dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan
bermotor saat melaju di jalan. Radar yang biasa digunakan untuk masalah ini adalah radar
gun (<a title=Radar
kecepatan href=http://id.wikipedia.org/wiki/Radar_kecepatan>radar kecepatan)
yang berbentuk seperti pistol dan microdigicam radar.
v Pelayaran
Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar
setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak saling
bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.
v Penerbangan
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian Air Traffic
Control (ATC). Air Traffic Control merupakan suatu kendali dalam pengaturan lalu lintas
udara. Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi
setiap pesawat terbang yang akan lepas landas (take off), terbang di udara, maupun yang
akan mendarat (landing). ATC juga berfungsi untuk memberikan layanan
bantuaninformasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara yang dituju.
v Secondary Surveillance Radar (SSR) di Bandara Polon
Radar ada beberapa macam dan yang umum digunakan di bandara udara adalah Primary
Surveillance Radar (PSR) dan Secondary Surveillance Radar (SSR). Kedua jenis radar baik
PSR maupun SSR mempunyai cara kerja berbeda. Pada PSR sifatnya aktif dan pesawat
yang ditargetkan sifatnya pasif. Karena PSR hanya menerima pantulan gelombang radio
dari refleksi pesawat tersebut (echo). Sedangkan pesawat itu sendiri tidak tahu-menahu
dengan kegiatan radar di bawah. Pada SSR, baik radar maupun pesawat kedua-duanya
aktif. Hal ini dapat dilakukan karena pesawat terbang telah dilengkapi dengan transponder.
Pesawat-pesawat yang tidak dilengkapi transponder tidak akan dapat dilihat pada radar
scope seperti identifikasi pesawat, ketinggiannya, dan lain-lain.
Dengan radar SSR, yang merupakan radar deteksi aktif dengan pesawat terpasang
transponder, informasi yang didapatkan lebih dari deteksi PSR, yaitu : jarak pesawat
posisi pesawat
kode pesawat
ketinggian pesawat
kecepatan pesawat
Secondary Surveillance Radar (SSR) adalah radar yang bekerja dengan bantuan alat yang
bernama transponder di pesawat udara. Secara sederhana cara kerjanya adalah sebagai
berikut:
1. SSR di darat memancarkan sinyal yang disebut dengan interrogation pada frekuensi
1030 Mhz
Jarak: Salah satu cara yang bisa dipakai untuk mengukur jarak suatu objek
dari antena ialah dengan mengirimkan sinyal gelombang radio (radiasi
Posisi
Merupakan nilai sekian derajat terhadap titik utara stasiun radar kearah pesawat terbang
dengan putaran searah jarum jam(Clock Wise/Cw)
Ketinggian
Ketinggian dari suatu pesawat harus diketahui baik pilot maupun ATC (air traffic control)
untuk menyeimbangkan pesawat agar tidak berada pada jalur yang salah. Ketinggian
Pesawat Terbang Menunjukkan ketinggian pesawat udara terhadap permukaan laut dengan
satuan feet.
Kode pesawat
Kode pesawat digunakan untuk mengetahui pesawat jenis apa yang sedang terbang pada
saat itu. Dan untuk membedakan pesawat satu dengan yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
Dalam Bab Penutup ini akan diuraikan tentang :
3.1) Kesimpulan
3.2) Saran
3.1 Kesimpulan
Dari bab pendahuluan dan bab pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
Gelombang Elektromagnetik sangat mempengaruhi kehidupan di dunia. Karena banyak
teknologi-teknologi yang diciptakan berkaitan dengan gelombang elektromagnetik. Salah
satu gelombang yang dibahas pada makalah ini adalah gelombang mikro atau radar.
Gelombang ikro atau radar sangat membantu dalam memberikan informasi dan
melaksanakan kegiatan sehari-hari. Gelombang radar dimanfaatkan sebagai jaringan
internet, mendeteksi cuaca, mengatur lalu lintas udara, mengetahui kecepatan kendaraan,
mengetahui kedudukan pesawat terbang, dan lain-lain. Jadi gelombang radar sangat
banyak manfaatnya dalam kehidupan.
3.2 Saran
Gelombang elektromagnetik banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, saran yang dapat
disampaikan semoga perkembangan tekhnologi yang dikembangkan karena adanya
Gelombang elektromagnetik semakin banyak dan semakin berguna bagi kehidupan ini.
Seseorang dapat mengatakan bahwa penemuan dan pengembangan teknologi radar adalah
miliknya/penemuan sendiri. Orang tersebut harus melihat pengetahuan tentang "Radar" yang
berasal dari akumulasi banyak perkembangan dan perbaikan, di mana setiap ilmuwan dari
beberapa negara mengambil bagian secara paralel. Di masa lalu, ada beberapa tonggak, dengan
ditemukannya pengetahuan dasar yang penting dan penemuan penting, diantaranya:
1865 Fisikawan Skotlandia, James Clerk Maxwell menyajikan Theory of Bidang
elektromagnetik (deskripsi dari gelombang elektromagnetik dan propagasi GEM). Dia
menunjukkan bahwa medan listrik dan magnetik perjalanan melalui ruang dalam bentuk
gelombang, dan pada kecepatan konstan cahaya.
1886 Fisikawan Jerman Heinrich Rudolf Hertz menemukan gelombang elektromagnetik, yang
juga menunjukkan teori Maxwell.
1897 Seorang berkebangsaan Italia bernama Guglielmo Marconi mencapai transmisi jarak jauh
pertama gelombang elektromagnetik. Dalam percobaan pertama ia menggunakan kawat ke tiang
kayu. Dalam Italia tiang tenda dikenal sebagai antena l'centrale, dan kutub dengan kawat di
samping itu digunakan sebagai udara itu hanya disebut l'antena. Hari Marconi dikenal sebagai
pelopor radio komunikasi.
1904 Insinyur Jerman, Christian Hlsmeyer menciptakan "telemobiloscope" untuk pemantauan
lalu lintas di atas air di visibilitas miskin. Ini adalah tes pertama radar praktis. Hlsmeyer
menerapkan penemuan permohonan paten di Jerman, Perancis dan Inggris.
1921 Penemuan Magnetron sebagai tabung transmisi yang efisien oleh fisikawan AS-Amerika
Albert Wallace Hull
1922 Amerika listrik insinyur Albert H. Taylor dan Leo C. Young dari Naval Research
Laboratory (USA) menemukan kapal kayu untuk pertama kalinya.
1930 Lawrence A. Hyland (juga dari Naval Research Laboratory), menempatkan pesawat untuk
pertama kalinya.
1931 Sebuah kapal yang dilengkapi dengan radar. Sebagai antena yang digunakan piring
parabola dengan radiator horn/tanduk.
1936 Perkembangan klystron oleh teknisi George F. Metcalf dan William C. Hahn, baik General
Electric. Ini akan menjadi komponen penting dalam satuan radar sebagai penguat atau tabung
osilator.
1939 Dua insinyur dari universitas di Birmingham, John Turton Randall und Henry Albert
Howard Boot membangun sebuah radar kecil tapi kuat menggunakan multicavity-Magnetron.
The B-17 pesawat yang dilengkapi dengan radar ini. Sekarang mereka bisa menemukan dan
dengan demikian memerangi kapal selam Jerman di malam hari dan dalam kabut.
1940 peralatan radar yang berbeda dikembangkan di Amerika Serikat, Rusia, Jerman, Perancis
dan Jepang.
Didorong oleh peristiwa perang umum dan pembangunan Angkatan Udara ke cabang utama
layanan, teknologi radar mengalami dorongan pembangunan yang kuat selama Perang Dunia II,
dan set radar digunakan selama "Perang Dingin" dalam jumlah besar sepanjang batin Jerman
perbatasan.