Anda di halaman 1dari 8

Sistem Otomatisasi

Pencahayaan

TEKNIK ARSITEKTUR S1
UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Pada saat ini kita mengenal dan mungkin sering melihat yang namanya Rumah
Pintar atau Bangunan Pintar yang memungkinkan sebuah rumah/bangunan
modern untuk secara otomatis beradaptasi dengan keadaan lingkungan untuk
memberi kenyamanan, kemudahan dan keamanan pada penghuni/penggunanya.

Hal ini dimungkinkan oleh adanya sistem yang disebut Building Automation
System. Sistem ini tidak hanya mengontrol satu aspek otomatisasi saja, dalam
suatu bangunan/rumah akan terdapat lebih dari satu sistem otomatisasi dan
biasanya mengikuti fungsi bangunan atau kebutuhan pengguna.

Pada artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai sistem otomatisasi
pencahayaan

Kita bisa mengendalikan semua lampu atau segala alat-alat elektronik di dalam
dan di luar rumah kita hanya menggunakan satu pengontrol pusat yang biasanya
dipasang di pintu masuk utama. Di sini Anda bisa melihat keadaan nyala atau
mati
lampu
dan
alat-alat
elektronik
yang
tergabung.
Kita bisa mematikan lampu atau alat elektronik yang berada di lantai atas
ataupun di dalam ruangan yang lain seperti di dapur atau di garasi, ketika kita
berada di pintu utama sebelum kita keluar dari rumah atau akan masuk ke
dalam rumah.
Lampu bisa dinyalakan dan dimatikan secara otomatis sesuai waktu yang
ditentukan, ketika Anda ingin meninggalkan rumah sebelum bekerja, jalan-jalan
ataupun berlibur.
Dengan menggunakan alat deteksi gerakan, lampu di kamar mandi, garasi atau
gudang akan dinyalakan secara otomatis ketika Anda masuk, dan akan padam
secara otomatis ketika Anda meninggalkan ruang itu. Jadi akan menyala bila ada
gerakan dan akan padam jika tidak ada gerakan.
Pada sistem otomatisasi cahaya, sistem sensor atau deteksi yang biasa
digunakan adalah sistem deteksi cahaya dan sistem deteksi pergerakan.
Deteksi cahaya berguna untuk melakukan pencahayaan buatan berdasarkan
jumlah cahaya matahari/cahaya alami yang masuk ke dalam suatu ruang,
artinya lampu akan dinyalakan otomatis bilamana cahaya alami di suatu ruang
tidak lagi memadai atau tidak mencapai batas minimum iluminasi yang telah
ditetapkan sebelumnya pada sensor yang digunakan. Deteksi pergerakan
berguna untuk memberikan pencahayaan otomatis terhadap ruangan yang
memiliki aktivitas sesuai jarak tertentu yang dapat dikenali sensor.
Alat-alat sensor yang berperan dalam otomatisasi pencahayaan yaitu:
1. LDR (Light Dependent Resistors), sebagai pendeteksi cahaya
2. PIR Sensor (Passive Infrared Sensor), sebagai pendeteksi gerakan
berdasarkan radiasi sinar infra merah
3. Microcontroller, sebagai penerus perintah sensor ke alat penerangan

LDR (Light Dependent Resistor)


LDR merupakan sensor gelap/terang
dengan ketahanan cahaya yang tinggi
(sampai 1.000.000 ohm) namun dapat
turun jauh bilamana LDR terkena
iluminasi cahaya. Hal ini diakibatkan
dari LDR yang terbuat dari bahan
semikonduktor yang sensitif terhadap
cahaya, yaitu cadmium sulfida (CdS)
dan cadmium seleneida (CdSe)

Skema di samping merupakan


contoh skema pada papan sirkuit
sensor cahaya. Saat LDR tidak
terkena cahaya, ketahanannya yang
tinggi
akan
secara
otomatis
menghambat
aliran
antar
2
transistor, mengakibatkan lampu
LED indikator tidak menyala.
Sebaliknya saat LDR terkena
iluminasi cahaya, ketahanan akan
turun sehingga dapat membiarkan
aliran antara 2 transistor dan
lampu
LED
indikator
akan
menyala
Bagian
preset
resistor
merupakan
pengatur
untuk
tinggi/rendahnya nilai ketahanan
LDR. Bagian ini adalah untuk
pengaturan
sensitivitas
sensor
cahaya

PIR Sensor (Passive Infrared Sensor)


Sensor PIR mengukur sinar infra merah (IR) yang dipancarkan dari suatu objek
dalam jarak jangkauan tertentu.

PIR mendeteksi gelombang infra merah tertentu yang dihasilkan objek dengan
temperatur tertentu namun bukan berarti PIR mendeteksi panas juga, tapi PIR
hanya mendeteksi gelombang infra merahnya saja

Sensor
PIR
mendeteksi
perubahan kenaikan radiasi
sinar infra merah yang terjadi
pada area deteksinya. Sensor
akan
mengirim
sinyal
bilamana jumlah kenaikan
radiasi lebih tinggi dari batas
yang
telah
ditentukan
sebelumnya. Hal ini untuk
menghindari
sinyal
tidak
penting
akibat
serangga,
binatang kecil, atau binatang
peliharaan, dsb.
Alat yang ikut menyertai
sensor PIR adalah Diffrential
Amplifier
yang
berguna
untuk menyelaraskan sensor
dengan lingkungan sekitar
dan menghindari deteksi sensor terhadap perubahan radiasi lingkungan berlebih
sehingga deteksi salah dapat dihindari

Pada bagan konfigurasi di atas, salah satu bagian PIR sensor adalah Fresnel
Lens, benda berbentuk lensa konveks ini berguna untuk mengatur sensivitas
dan jarak deteksi radiasi sinar infra merah yang diterima sensor PIR

Microcontroller
Microcontroller
berfungsi
untuk
menerjemahkan signal atau perintah
yang diterima dari sensor kemudian
meneruskannya
atau
menerjemahkannya menjadi perintah
kepada alat penerangan.
Microcontroller tidak hanya menangani
sistem
penerangan,
namun
satu
microcontroller dapat menangani tugas
dari banyak sensor dalam suatu sistem
otomatisasi bangunan

Diagram umum sistem


otomatisasi bangunan,
terlihat
semua
perintah/sinyal sensor
diproses
oleh
microcontroller
kemudian diteruskan
menjadi
perintah,
tampilan
maupun
notifikasi
kepada
pemiliknya
dalam
bentuk SMS atau eMail

Anda mungkin juga menyukai