Anda di halaman 1dari 41

FINAL

TANGGAL ____________________

[*]
sebagai Pihak Pertama

dan

[*]
sebagai Pihak Kedua

__________________________________________
PERJANJIAN INDUK JUAL BELI
DENGAN PEMBELIAN KEMBALI
___________________________________________

DAFTAR ISI

1.

Berlakunya Perjanjian................................................................................................ 1

2.

Definisi....................................................................................................................... 2

3.

Tata Cara Transaksi .................................................................................................. 8

4.

Pemeliharaan Marjin................................................................................................ 10

5.

Penyesuaian............................................................................................................ 10

6.

Pembayaran dan Pengalihan................................................................................... 11

7.

Pernyataan dan Jaminan ......................................................................................... 13

8.

Pemahaman Resiko dan Kemandirian Bertransaksi ................................................ 14

9.

Kejadian Wanprestasi.............................................................................................. 14

10.

Tuntutan Terbatas ................................................................................................... 22

11.

Pajak ....................................................................................................................... 22

12.

Bunga ...................................................................................................................... 24

13.

Pemberitahuan dan Komunikasi Lainnya ................................................................. 24

14.

Keseluruhan Kesepakatan....................................................................................... 26

15.

Perjanjian Tunggal................................................................................................... 26

16.

Pengalihan............................................................................................................... 26

17.

Penerusan Hak ........................................................................................................ 26

18.

Pengakhiran Perjanjian............................................................................................ 27

19.

Hukum dan Arbitrase ............................................................................................... 27

20.

Tidak Ada Pengesampingan.................................................................................... 28

21.

Pelepasan Hak Imunitas .......................................................................................... 28

22.

Kemandirian Ketentuan ........................................................................................... 29

23.

Kerahasiaan ............................................................................................................ 29

24.

Lain-lain ................................................................................................................... 30

LAMPIRAN I Tambahan Syarat-syarat dan Kondisi-kondisi .............................................. 32


LAMPIRAN II Bentuk Konfirmasi ........................................................................................ 38

0145IPG04 R67

PERJANJIAN INDUK JUAL BELI DENGAN PEMBELIAN KEMBALI


PERJANJIAN INDUK JUAL BELI DENGAN PEMBELIAN KEMBALI (Perjanjian)
dibuat pada tanggal [*].
ANTARA
1.

[*], suatu badan hukum berbentuk [perseroan terbatas/yayasan/koperasi] yang


didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan negara [*],
beralamat di [*] (Pihak Pertama, istilah mana termasuk penggantinya, jika ada,
dari Pihak Pertama); dan

2.

[*], suatu badan hukum berbentuk [perseroan terbatas/yayasan/koperasi] yang


didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan negara [*],
beralamat di [*] (Pihak Kedua, istilah mana termasuk penggantinya, jika ada,
dari Pihak Kedua).

LATAR BELAKANG
A.

Pada suatu Tanggal Pembelian (sebagaimana didefinisikan dibawah ini), suatu


pihak sepakat untuk menjual Surat Berharga (sebagaimana didefinisikan dibawah
ini) (Penjual) kepada pihak lainnya (Pembeli) dan Pembeli sepakat untuk
membeli Surat Berharga tersebut dengan melakukan suatu pembayaran sejumlah
Harga Pembelian (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) kepada Penjual.

B.

Pada suatu Tanggal Pembelian Kembali (sebagaimana didefinisikan dibawah ini)


yang diperjanjikan oleh Penjual dan Pembeli pada Tanggal Pembelian, dengan
memperhatikan Konfirmasi (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) terkait,
Pembeli juga sepakat untuk menjual Surat Berharga Ekuivalen (sebagaimana
didefinisikan dibawah ini) kepada Penjual dan Penjual juga sepakat untuk
membeli Surat Berharga Ekuivalen tersebut dengan melakukan suatu
pembayaran sejumlah Harga Pembelian Kembali (sebagaimana didefinisikan
dibawah ini) kepada Pembeli.

C.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, maka para pihak setuju dan mufakat
untuk dan dengan ini membuat Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan seperti tercantum dalam Perjanjian ini.

PERSETUJUAN
Pasal 1. Berlakunya Perjanjian
1.1

Perjanjian ini berlaku dan mengikat bagi para pihak yang akan melakukan
transaksi jual beli dengan pembelian kembali (sell/buy back) (Transaksi)
dengan kesepakatan bahwa Penjual sepakat untuk menjual Surat Berharga
kepada Pembeli dan Pembeli sepakat untuk membeli Surat Berharga tersebut
dengan melakukan suatu pembayaran sejumlah Harga Pembelian kepada
Penjual, yang pada saat yang bersamaan diikuti dengan kesepakatan bahwa

0145IPG04 R67

pada Tanggal Pembelian Kembali, Pembeli akan menjual Surat Berharga


Ekuivalen kepada Penjual dan Penjual akan membeli Surat Berharga Ekuivalen
tersebut dengan melakukan suatu pembayaran sejumlah Harga Pembelian
Kembali kepada Pembeli.
1.2

Setiap Transaksi akan dilakukan dengan syarat-syarat dan kondisi-kondisi


sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini, termasuk setiap lampiran dari
syarat-syarat atau kondisi-kondisi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dari
Perjanjian ini.

Pasal 2. Definisi
2.1

Kecuali secara tegas dinyatakan lain dalam Perjanjian ini, definisi yang digunakan
dalam Perjanjian ini mempunyai arti sebagaimana diuraikan dalam Pasal ini:
(a)

Biaya Transaksi memiliki arti sebagaimana diberikan dalam Pasal 9


(Kejadian Wanprestasi);

(b)

BI-RTGS memiliki arti sebagaimana diberikan dalam Peraturan Bank


Indonesia Nomor 6/2/PBI/2004, tanggal 16 Februari 2004, tentang Bank
Indonesia Scripless Securities Settlement System, sebagaimana diatur
lebih lanjut dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/1/DPM, tanggal
16 Februari 2004, tentang Bank Indonesia Scripless Securities
Settlement System, sebagaimana lebih lanjut diubah dari waktu ke waktu;

(c)

BI-SSSS memiliki arti sebagaimana diberikan dalam Peraturan Bank


Indonesia Nomor 6/2/PBI/2004, tanggal 16 Februari 2004, tentang Bank
Indonesia Scripless Securities Settlement System, sebagaimana diatur
lebih lanjut dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/1/DPM, tanggal
16 Februari 2004, tentang Bank Indonesia Scripless Securities
Settlement System, sebagaimana lebih lanjut diubah dari waktu ke waktu;

(d)

Bunga Yang Terhutang adalah, sehubungan dengan suatu Surat


Berharga Yang Dibeli, Penghasilan yang belum dibayarkan namun telah
terhutang selama periode dari (dan termasuk) tanggal emisi atau Tanggal
Pembayaran Penghasilan (yang mana yang lebih lambat) sehubungan
dengan Surat Berharga Yang Dibeli tersebut, hingga (tetapi tidak
termasuk) tanggal penghitungan. Untuk hal ini, Penghasilan yang belum
dibayarkan harus dianggap sebagai telah terhutang secara harian sejak
dari (dan termasuk) tanggal emisi atau Tanggal Pembayaran Penghasilan
terakhir (yang mana yang berlaku) hingga (tetapi tidak termasuk) Tanggal
Pembayaran Penghasilan selanjutnya atau tanggal jatuh tempo (yang
mana yang terlebih dahulu);

(e)

Central Registry memiliki arti sebagaimana diberikan dalam Peraturan


Bank Indonesia Nomor 6/2/PBI/2004, tanggal 16 Februari 2004, tentang
Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System, sebagaimana
diatur lebih lanjut dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/1/DPM,
tanggal 16 Februari 2004, tentang Bank Indonesia Scripless Securities
Settlement System, sebagaimana lebih lanjut diubah dari waktu ke waktu;

0145IPG04 R67

(f)

Eksposur Bersih memiliki arti sebagaimana diberikan dalam Pasal 4


(Pemeliharaan Marjin);

(g)

Eksposur Transaksi adalah, sehubungan dengan suatu Transaksi, pada


setiap saat selama periode dari Tanggal Pembelian hingga Tanggal
Pembelian Kembali (atau, jika lebih lambat, tanggal dimana Surat
Berharga Ekuivalen diserahkan kepada Penjual, atau Transaksi diakhiri
berdasarkan Pasal 9 (Kejadian Wanprestasi)), selisih antara: (i) Harga
Pembelian Kembali pada suatu saat yang dikalikan dengan Rasio Marjin
(jika dalam suatu Transaksi terdapat Surat Berharga yang memiliki satu
atau lebih deskripsi yang berbeda sehingga Rasio Marjin yang berbeda
harus diberlakukan, jumlah total dari setiap jumlah yang dihasilkan dari
perkalian antara Harga Pembelian Kembali atas Surat Berharga Ekuivalen
dari setiap deskripsi Surat Berharga tersebut dengan Rasio Marjin yang
berlaku. Harga Pembelian Kembali dalam hal ini berkaitan dengan Surat
Berharga Ekuivalen dari setiap deskripsi Surat Berharga dalam proposi
yang sama dengan Harga Pembelian yang merupakan bagian dari Surat
Berharga Yang Dibeli), dan (ii) Harga Pasar dari Surat Berharga Ekuivalen
pada saat tersebut. Jika hasil perhitungan (i) lebih besar dari (ii), maka
Pembeli memiliki Eksposur Transaksi sebesar selisihnya. Jika hasil
perhitungan (ii) lebih besar dari (i), maka Penjual memiliki Eksposur
Transaksi sebesar selisihnya;

(h)

Halaman IDMA adalah halaman finansial Inter Dealer Markets


Association yang ada pada sistem perdagangan yang digunakan
Himdasun untuk mempublikasikan Harga Pasar yang berlaku pada suatu
saat, sebagaimana lebih lanjut diubah dari waktu ke waktu;

(i)

Harga Pasar adalah, berkaitan dengan suatu Surat Berharga pada


setiap saat pada setiap tanggal, harga terakhir Surat Berharga yang tertera
dalam suatu tabel yang dikeluarkan oleh Himdasun di Halaman IDMA
pada suatu Hari Kerja;

(j)

Harga Pembelian, pada Tanggal Pembelian, adalah, suatu harga pada


suatu Tanggal Pembelian, dimana Surat Berharga Yang Dibeli dijual atau
akan dijual oleh Penjual kepada Pembeli, namun tidak termasuk Bunga
Yang Terhutang hingga Tanggal Pembelian atas Surat Berharga Yang
Dibeli;

(k)

Harga Pembelian Kembali, sehubungan dengan suatu Transaksi, yang


tidak termasuk Bunga Yang Terhutang, adalah:
(i)

jika dipakai pada Tanggal Pembelian Kembali sesuai ketentuan


Pasal 3.2 (iii), suatu harga yang telah disetujui oleh para pihak
pada Tanggal Pembelian, atau

(ii)

jika dipakai pada tanggal atau waktu lainnya (termasuk untuk


penerapan Pasal 4 (Pemeliharaan Marjin) atau Pasal 9 (Kejadian
Wanprestasi), hasil dari penerapan rumus
(P + AI + D) (IR + C)
dimana:

0145IPG04 R67

(l)

Harga Pembelian

AI

jumlah Bunga Yang Terhutang pada Tanggal


Pembelian, yang dibayarkan berdasarkan Pasal 3.5

Penjualan Kembali Diferensial

IR

jumlah penghasilan sehubungan dengan Surat


Berharga Yang Dibeli yang dibayarkan oleh penerbit
Surat Berharga (i) pada suatu tanggal yang jatuh
diantara Tanggal Pembelian dan Tanggal Pembelian
Kembali; atau (ii) dalam hal Surat Berharga atas
nama, dengan referensi pada suatu tanggal yang
jatuh diantara Tanggal Pembelian dan Tanggal
Pembelian Kembali.

jumlah total yang diperoleh dari penerapan secara


harian atas Tingkat Harga pada suatu Penghasilan
dari (dan termasuk) tanggal pembayaran oleh
penerbit Surat Berharga hingga (tetapi tidak
termasuk) tanggal penghitungan;

Hari Kerja adalah:


(i)

sehubungan dengan penyelesaian dari suatu Transaksi melalui BISSSS atau BI-RTGS, suatu hari dimana BI-SSSS, atau BI-RTGS
buka untuk melakukan penyelesaian Transaksi;

(ii)

sehubungan dengan penyelesaian dari suatu Transaksi diluar BISSSS atau BI-RTGS, suatu hari dimana sistem tersebut buka untuk
melakukan penyelesaian Transaksi;

(iii)

sehubungan dengan penyelesaian dari suatu Transaksi yang


dilakukan diluar butir (i) atau (ii) diatas, suatu hari dimana bank
buka di Indonesia;

(m)

Himdasun adalah Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara, yang


berwenang menyelenggarakan Perdagangan Surat Utang Negara di luar
Bursa Efek sesuai Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP17/PM/2004 tanggal 25 Maret 2003;

(n)

Kejadian Wanprestasi memiliki arti sebagaimana diberikan dalam Pasal


9 (Kejadian Wanprestasi);

(o)

Kejadian Kepailitan adalah suatu kejadian yang terjadi pada salah satu
pihak pada saat:
(i)

0145IPG04 R67

pihak tersebut melakukan pengalihan atas seluruh atau sebagian


besar kekayaannya untuk kepentingan kreditur-krediturnya,
melakukan reorganisasi, mengajukan rencana perdamaian untuk
penyelesaian hutang dengan kreditur-krediturnya; atau

(ii)

pihak tersebut mengakui secara tertulis bahwa ia tidak lagi mampu


untuk melunasi hutang-hutangnya ketika jatuh tempo; atau

(iii)

pihak tersebut berupaya atau menyetujui ditunjuknya atau merestui


upaya penunjukan hakim pengawas, administrator, kurator atau
likuidator atau pejabat yang memiliki kewenangan serupa
terhadapnya atau terhadap bagian yang material dari hak miliknya;
atau

(iv)

dimasukkannya permohonan pernyataan pailit (selain oleh pihak


lawan dalam Perjanjian ini sehubungan dengan setiap kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini) pada pengadilan niaga atau kepada
suatu badan yang mendalilkan atau untuk kepailitan atau
pembubaran atau penundaan kewajiban pembayaran hutang atas
suatu pihak (atau proses hukum serupa lainnya) atau melakukan,
reorganisasi,
pengajuan
rencana
perdamaian,
likuidasi,
pembubaran atau upaya hukum serupa lainnya berdasarkan hukum
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini atau di
masa mendatang dimana permohonan pernyataan pailit tersebut
tidak dicabut dalam waktu 30 hari setelah dimasukkannya
permohonan pernyataan pailit (kecuali dalam hal permohonan
untuk pembubaran atau upaya hukum serupa lainnya, dimana 30
hari periode tidak diterapkan); atau

(v)

penunjukan hakim pengawas, administrator, kurator atau likuidator


atau pejabat yang memiliki kewenangan serupa terhadapnya atau
terhadap bagian yang material dari harta bendanya;

(p)

Konfirmasi memiliki arti sebagaimana diberikan dalam Pasal 3.2;

(q)

Marjin Bersih adalah, sebagaimana diberikan oleh suatu pihak kepada


pihak lainnya pada suatu waktu, kelebihan dari (jika ada) pada suatu waktu
(i) jumlah dari Marjin Tunai yang dibayarkan kepada suatu pihak (termasuk
bunga yang terhutang atas Marjin Tunai tersebut yang belum dibayarkan
kepada pihak lainnya) atas (ii) jumlah dari Marjin Tunai yang dibayarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lainnya (termasuk bunga yang terhutang
atas Marjin Tunai tersebut yang belum dibayarkan kepada pihak lainnya);

(r)

Marjin Tunai adalah suatu jumlah tunai yang dibayarkan kepada Penjual
atau Pembeli sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 4 (Pemeliharaan
Marjin);

(s)

Nilai Bersih memiliki arti sebagaimana diberikan dalam Pasal 9


(Kejadian Wanprestasi);

(t)

Nilai Pasar Wanprestasi memiliki arti sebagaimana diberikan dalam


Pasal 9 (Kejadian Wanprestasi);

(u)

Pasar Yang Sesuai memiliki arti sebagaimana diartikan dalam Pasal 9


(Kejadian Wanprestasi);

(v)

Pemberitahuan Wanprestasi Khusus memiliki arti sebagaimana


diberikan dalam Pasal 13 (Pemberitahuan dan Komunikasi Lainnya);

0145IPG04 R67

(w)

Pemberitahuan Penilaian Wanprestasi memiliki arti sebagaimana


diberikan dalam Pasal 9 (Kejadian Wanprestasi);

(x)

Pemberitahuan Wanprestasi adalah suatu pemberitahuan tertulis yang


diberikan oleh Pihak Yang Tidak Wanprestasi kepada Pihak Yang
Wanprestasi berdasarkan Pasal 9 (Kejadian Wanprestasi) yang
menyatakan bahwa suatu kejadian harus diberlakukan sebagai Kejadian
Wanprestasi dalam Perjanjian ini;

(y)

Pengakhiran adalah sehubungan dengan suatu Transaksi, menunjuk


pada suatu ketentuan dalam suatu Transaksi dimana Pembeli menjual
Surat Berharga Ekuivalen dan Penjual melakukan pembayaran Harga
Pembelian Kembali kepada Pembeli sesuai dengan ketentuan pada Pasal
3.6;

(z)

Penghasilan adalah, sehubungan dengan setiap Surat Berharga pada


setiap saat, segala bunga atau pembagian lainnya, tetapi tidak termasuk
pembagian yang merupakan pembayaran atau pengembalian jumlah
pokok atas Surat Berharga terkait;

(aa)

Penjualan Kembali Diferensial adalah, sehubungan dengan suatu


Transaksi, pada suatu tanggal, suatu jumlah total yang diperoleh dari
penerapan secara harian atas Tingkat Harga (dengan dasar 360 hari,
kecuali disetujui lain oleh para pihak) kepada: (a) Harga Pembelian, dan
(b) Bunga Yang Terhutang yang dibayarkan pada Tanggal Pembelian
untuk Transaksi tersebut untuk jumlah hari yang aktual selama periode
yang berlangsung dari (dan termasuk) Tanggal Pembelian dan berakhir
pada (tetapi tidak termasuk) tanggal penghitungan;

(bb)

Pihak Yang Wanprestasi memiliki arti sebagaimana diberikan dalam


Pasal 9 (Kejadian Wanprestasi);

(cc)

Rasio Marjin, sehubungan dengan suatu Transaksi, adalah Harga Pasar


dari Surat Berharga Yang Dibeli pada suatu saat ketika dilakukannya
Transaksi dibagi dengan Harga Pembelian (dan apabila dalam suatu
Transaksi terdapat Surat Berharga yang memiliki deskripsi yang berbeda
dan oleh para pihak Harga Pembelian dibagi diantara Surat Berharga
Yang Dibeli dengan deskripsi tersebut, Rasio Marjin yang terpisah harus
diterapkan untuk setiap Surat Berharga dengan deskripsi tersebut), atau
persentase lain yang disepakati oleh para pihak pada suatu Transaksi;

(dd)

Sertifikat Bank Indonesia atau disingkat dengan SBI memiliki arti


sebagaimana diberikan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor
4/10/PBI/2002, tanggal 18 November 2002, tentang Sertifikat Bank
Indonesia, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor
6/5/PBI/2004, tanggal 16 Februari 2004, tentang Perubahan Atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 4/10/PBI/2002, tentang Sertifikat Bank
Indonesia, sebagaimana lebih lanjut diubah dari waktu ke waktu;

(ee)

Surat Berharga adalah SUN dan/atau SBI yang ditransaksikan antara


Penjual dan Pembeli dalam Perjanjian ini yang penatausahaan dan
penyelesaian transaksi atasnya dilakukan secara elektronik melalui BISSSS;

0145IPG04 R67

(ff)

Surat Berharga Ekuivalen, sehubungan dengan suatu Transaksi,


adalah Surat Berharga yang ekuivalen dengan Surat Berharga Yang Dibeli
dalam suatu Transaksi. Apabila dan sepanjang Surat Berharga Yang
Dibeli tersebut telah dilunasi, istilah Surat Berharga Ekuivalen mencakup
sejumlah uang yang setara dengan hasil dari pelunasan tersebut.
Dalam Perjanjian ini suatu Surat Berharga adalah ekuivalen pada Surat
Berharga lainnya apabila: (i) memiliki kesamaan penerbit Surat Berharga;
(ii) merupakan bagian dari suatu emisi; dan (iii) memiliki tipe, nilai nominal,
deskripsi dan (kecuali disebutkan lain) jumlah sebagaimana Surat
Berharga lainnya tersebut, dengan catatan bahwa apabila Surat Berharga
tersebut telah dikonversikan, disub-divisikan atau dikonsolidasikan, atau
telah menjadi subyek dari suatu pengambilalihan, atau para pemegang
dari Surat Berharga telah menjadi berhak untuk menerima atau mengambil
alih Surat Berharga yang lain atau hak kepemilikan lain, atau Surat
Berharga telah menjadi subyek dari kejadian yang serupa, ungkapan
ekuivalen berarti termasuk Surat Berharga atau uang atau hak
kepemilikan lain yang diterima oleh para pemegang Surat Berharga yang
semula tersebut;

(gg)

Surat Berharga Yang Dibeli, sehubungan dengan suatu Transaksi,


adalah Surat Berharga yang dijual atau akan dijual oleh Penjual kepada
Pembeli berdasarkan Transaksi tersebut;

(hh)

Surat Berharga Yang Diserahkan memiliki arti sebagaimana diberikan


dalam Pasal 9 (Kejadian Wanprestasi);

(ii)

Surat Berharga Yang Diterima memiliki arti sebagaimana diberikan


dalam Pasal 9 (Kejadian Wanprestasi);

(jj)

Surat Utang Negara atau disingkat dengan SUN adalah SUN tanpa
warkat yang diatur dalam Undang-undang Nomor 24/2002, tanggal 22
Oktober 2002, tentang Surat Utang Negara, sebagaimana lebih lanjut
diubah dari waktu ke waktu;

(kk)

Tanggal Pembayaran Penghasilan adalah, sehubungan dengan suatu


Surat Berharga, tanggal dimana Penghasilan atas suatu Surat Berharga
dibayarkan atau, dalam hal Surat Berharga yang terdaftar, tanggal dimana
suatu pemegang yang terdaftar diidentifikasikan sebagai pihak yang
berhak atas pembayaran Penghasilan;

(ll)

Tanggal Pembelian, sehubungan dengan suatu Transaksi, adalah suatu


tanggal dimana Surat Berharga Yang Dibeli dijual atau akan dijual oleh
Penjual kepada Pembeli;

(mm) Tanggal Pembelian Kembali, sehubungan dengan suatu Transaksi,


adalah suatu tanggal dimana Pembeli menjual Surat Berharga Ekuivalen
kepada Penjual;
(nn)

0145IPG04 R67

Tingkat Harga (atau repo rate), sehubungan dengan suatu Transaksi,


adalah tingkat persentase per tahun untuk penghitungan Penjualan
Kembali Diferensial yang disetujui oleh Pembeli dan Penjual sehubungan
dengan Transaksi tersebut;

(oo)

Transfer Marjin adalah, setiap pembayaran atau pembayaran kembali


dari Marjin Tunai;

(pp)

Waktu Penilaian Wanprestasi memiliki arti sebagaimana diberikan


dalam Pasal 9 (Kejadian Wanprestasi); dan

(qq)

kecuali ditentukan dalam Pasal 13 (Pemberitahuan dan Komunikasi


Lainnya) dan Pasal 24.1, rujukan dalam Perjanjian ini pada komunikasi
tertulis termasuk komunikasi yang dibuat secara elektronik yang
disetujui diantara para pihak yang dapat mereproduksi bentuk komunikasi
tersebut dalam bentuk salinan fisik.

2.2

Ungkapan Pihak Pertama, Pihak Kedua, Penjual, Pembeli, Central


Registry, dan Himdasun akan, selama konteksnya memungkinkan, termasuk
pengganti mereka dan penerima pengalihan yang diijinkan dan setiap pihak yang
mendapatkan titel dari mereka.

2.3

Dalam Perjanjian ini, kecuali konteksnya memerlukan arti lainnya, rujukan pada
suatu peraturan akan dikonstruksikan sebagai rujukan atas peraturan-peraturan
tersebut sebagaimana digantikan, diubah, dimodifikasi atau dicanangkan kembali
dari waktu ke waktu; rujukan pada Perjanjian ini akan dikonstruksikan sebagai
rujukan atas dokumen tersebut yang diubah atau ditambah dari waktu ke waktu;
kecuali dinyatakan lain, rujukan-rujukan pada Pasal-pasal dan Lampiran-lampiran
merujuk kepada pasal-pasal dan lampiran-lampiran pada Perjanjian ini. Judul
pasal dimasukkan hanya sebagai rujukan saja dan harus diabaikan dalam
memahami Perjanjian ini.

Pasal 3. Tata Cara Transaksi


3.1

Suatu Transaksi dapat disepakati secara lisan maupun secara tertulis atas inisiatif
salah satu pihak, baik sebagai Pembeli atau Penjual. Di dalam Konfirmasi yang
berkaitan dengan Transaksi tersebut, Para Pihak akan menentukan siapa yang
akan menjadi Penjual atau Pembeli dalam Transaksi tersebut.

3.2

Kesepakatan atas suatu Transaksi sebagaimana tersebut di Pasal 3.1 di atas,


harus dituangkan oleh Pembeli atau Penjual (atau keduanya) dalam suatu
konfirmasi tertulis (suatu Konfirmasi) yang disampaikan oleh salah satu pihak
kepada pihak lainnya perihal Transaksi tersebut dan diterima oleh pihak lainnya
tersebut.
Konfirmasi menguraikan Surat Berharga Yang Dibeli (termasuk nilai nominal Surat
Berharga, nomor identifikasi atau nomor-nomor lainnya, jika ada),
mengidentifikasikan Pembeli dan Penjual dan memuat keterangan mengenai,
antara lain:
(i)

Tanggal Pembelian;

(ii)

Harga Pembelian;

(iii)

Tanggal Pembelian Kembali;

(iv)

Harga Pembelian Kembali;

0145IPG04 R67

(v)

Tingkat Harga;

(vi)

informasi mengenai rekening bank dari masing-masing Pembeli dan


Penjual;

(vii)

tambahan syarat-syarat atau kondisi-kondisi dari Transaksi;

dalam bentuk yang secara substansial terdapat pada Lampiran II dari Perjanjian
ini.
3.3

Konfirmasi, bersama dengan Perjanjian ini, merupakan suatu bukti yang utama
(prima facie) atas ketentuan-ketentuan dalam Transaksi antara Penjual dan
Pembeli, kecuali terdapat keberatan yang diajukan atas Konfirmasi terkait segera
setelah diterimanya Konfirmasi tersebut oleh suatu pihak. Dalam hal terjadi
konflik antara ketentuan-ketentuan dalam Konfirmasi tersebut dengan Perjanjian
ini (termasuk Lampiran-lampirannya), maka ketentuan-ketentuan dalam
Konfirmasi untuk Transaksi yang bersangkutan yang berlaku dan hanya mengenai
ketentuan-ketentuan tersebut.

3.4

Transaksi dilakukan dalam mata uang Rupiah.

3.5

Pada Tanggal Pembelian, Penjual harus mengalihkan Surat Berharga Yang Dibeli
kepada Pembeli, dan Pembeli harus menyerahkan kepada Penjual Harga
Pembelian ditambah dengan suatu jumlah yang setara dengan Bunga Yang
Terhutang sampai Tanggal Pembelian atas Surat Berharga Yang Dibeli tersebut.

3.6

Pada Tanggal Pembelian Kembali, Pembeli harus mengalihkan kembali Surat


Berharga Ekuivalen kepada Penjual, dan Penjual harus menyerahkan: (i) dalam
hal Tanggal Pembelian Kembali adalah tanggal yang telah disetujui oleh para
pihak sebagai Tanggal Pembelian Kembali sesuai ketentuan Pasal 3.2 (iii), maka
Harga Pembelian Kembali adalah suatu harga yang disetujui oleh para pihak, dan
(ii) dalam hal Tanggal Pembelian Kembali jatuh pada tanggal lainnya, maka Harga
Pembelian Kembali adalah suatu harga yang merupakan hasil penghitungan
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 2.1 (k) (ii).

3.7

Para pihak melaksanakan Transaksi dengan tunduk dan memenuhi ketentuanketentuan dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh badan-badan yang
terkait, antara lain, Bank Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, dan Menteri
Keuangan Republik Indonesia.

3.8

Para pihak setuju bahwa masing-masing dari mereka dapat merekam seluruh
pembicaraan telepon sehubungan dengan Transaksi secara elektronik.

3.9

Para pihak wajib mengadministrasikan Transaksi, melakukan pelaporan dan


pembukuan secara tertib, lengkap dan memenuhi ketentuan-ketentuan dan
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh badan-badan yang terkait, antara
lain, Bank Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, dan Menteri Keuangan
Republik Indonesia.

3.10

Dalam melakukan transaksi atas Surat Berharga berdasarkan Perjanjian ini, para
pihak tidak diperbolehkan melakukan pertukaran atas Surat Berharga, kecuali
dengan Surat Berharga Ekuivalen.

0145IPG04 R67

Pasal 4. Pemeliharaan Marjin


4.1

Penjual dan Pembeli dapat menentukan suatu Tingkat Harga pada Transaksi
sebagaimana tercantum dalam Konfirmasi.

4.2

Jika pada suatu saat salah satu pihak mempunyai Eksposur Bersih terhadap
pihak lainnya, maka pihak tersebut dapat memberikan pemberitahuan kepada
pihak lainnya yang isinya adalah meminta pihak lainnya tersebut untuk melakukan
Transfer Marjin kepadanya dengan jumlah total atau nilai yang sekurangkurangnya setara dengan Eksposur Bersih. Para pihak dapat menyetujui bahwa
salah satu pihak tidak memerlukan pihak lainnya untuk melakukan Transfer Marjin
berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini apabila Eksposur Bersih
pihak tersebut kurang dari suatu jumlah sebagaimana diuraikan dalam Konfirmasi.

4.3

Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.2 dilakukan dengan caracara sebagaimana diatur dalam Pasal 13 (Pemberitahuan dan Komunikasi
Lainnya).

4.4

Dalam Perjanjian ini, suatu pihak mempunyai Eksposur Bersih terhadap pihak
lainnya jika jumlah total dari Eksposur Transaksi dari pihak yang pertama
dikurangi dengan jumlah Marjin Bersih yang tersedia untuk pihak yang pertama
melebihi jumlah total dari Eksposur Transaksi dari pihak lainnya dikurangi dengan
jumlah Marjin Bersih yang tersedia untuk pihak lainnya tersebut; dan jumlah dari
Eksposur Bersih adalah jumlah kelebihannya.

4.5

Pada saat salah satu pihak berkewajiban untuk melakukan Transfer Marjin
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4.2 diatas, maka pemindahbukuan atas
Marjin Tunai harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu sebagaimana diuraikan
dalam Konfirmasi.

4.6

Pembayaran Marjin Tunai merupakan hutang dari pihak yang menerima


pembayaran terhadap pihak yang melakukan pembayaran. Hutang tersebut
memiliki bunga pada suatu tingkat bunga tertentu, yang dibayarkan pada suatu
saat yang telah ditentukan, sebagaimana dinyatakan di Konfirmasi untuk
Transaksi yang bersangkutan atau sebagaimana yang mungkin disetujui lain oleh
para pihak dan akan wajib dibayar kembali berdasarkan ketentuan-ketentuan
Perjanjian ini.

Pasal 5. Penyesuaian
Para pihak dapat menyetujui bahwa Eksposur Bersih yang timbul dapat dibatasi tidak
dengan Transfer Marjin namun dengan dilakukannya penyesuaian Transaksi (Transaksi
Awal) dimana para pihak setuju bahwa pada tanggal penyesuaian dimana penyesuaian
akan dilakukan (Tanggal Penyesuaian), Transaksi Awal akan diakhiri dan para pihak
akan melakukan Transaksi baru (Transaksi Pengganti) sesuai dengan ketentuanketentuan sebagai berikut:
(i)

persetujuan atas Transaksi Pengganti dituangkan oleh Pembeli dan Penjual


dalam Konfirmasi yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yang disampaikan
oleh satu pihak kepada pihak lainnya perihal Transaksi Pengganti dengan isi
sebagaimana telah ditentukan dalam Pasal 3.2;

0145IPG04 R67

10

(ii)

Transaksi Awal akan diakhiri pada Tanggal Penyesuaian dengan ketentuanketentuan yang telah disetujui oleh para pihak pada atau sebelum Tanggal
Penyesuaian;

(iii)

Surat Berharga Yang Dibeli pada Transaksi Pengganti harus merupakan Surat
Berharga yang telah disetujui oleh para pihak pada atau sebelum Tanggal
Penyesuaian (yang merupakan Surat Berharga dengan jumlah Harga Pasar yang
pada Tanggal Penyesuaian secara substansial setara dengan Harga Pembelian
Kembali berdasarkan Transaksi Awal pada Tanggal Penyesuaian yang dikalikan
dengan Rasio Marjin pada Transaksi Awal);

(iv)

Tanggal Pembelian pada Transaksi Pengganti merupakan Tanggal Penyesuaian;

(v)

ketentuan-ketentuan lain dalam Transaksi Pengganti haruslah merupakan


ketentuan-ketentuan yang telah disetujui oleh para pihak pada atau sebelum
Tanggal Penyesuaian; dan

(vi)

kewajiban-kewajiban dari para pihak sehubungan dengan pembayaran dan


penyerahan Surat Berharga pada Tanggal Penyesuaian dalam Transaksi Awal
dan Transaksi Pengganti haruslah diselesaikan dalam dua (2) Hari Kerja.

Pasal 6. Pembayaran dan Pengalihan


6.1

Segala pembayaran sehubungan dengan Transaksi yang dilakukan oleh para


pihak dilakukan melalui BI-RTGS.

6.2

Segala penyerahan Surat Berharga sehubungan dengan Transaksi yang


dilakukan oleh para pihak dilakukan melalui BI-SSSS.

6.3

Jika BI-RTGS atau BI-SSSS karena sebab apapun tidak dapat digunakan, maka
pembayaran dan penyerahan Surat Berharga sehubungan dengan Transaksi
dilakukan melalui cara lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

6.4

Dalam hal pembayaran dan penyerahan Surat Berharga dilakukan secara manual
sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka pembayaran dianggap telah
terjadi pada saat dana secara efektif dikredit di rekening bank si penerima
pembayaran dan penyerahan Surat Berharga dianggap telah terjadi pada saat
pengkreditan Surat Berharga tersebut di rekening pihak yang menerima Surat
Berharga tersebut di Central Registry.

6.5

Jika diperlukan atau diharuskan oleh suatu aturan atau kebijakan yang berlaku
dari Bank Indonesia, para pihak akan menandatangani seluruh dokumendokumen dan catatan-catatan yang disyaratkan sehubungan dengan pembayaran
dan pengalihan Surat Berharga tersebut.

6.6

Segala pembayaran dan pengalihan Surat Berharga yang dilakukan oleh para
pihak berdasarkan Perjanjian ini harus dilakukan bebas dari segala pembebanan,
tuntutan, bea-bea dan hak jaminan kebendaan.

6.7

Pembayaran yang dilakukan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya
sehubungan dengan Transaksi harus dibayarkan bebas dari, dan tanpa
pemotongan (withholding) atau pengurangan untuk pajak atau bea lainnya yang

0145IPG04 R67

11

dibebankan oleh pihak yang berwenang, kecuali pemotongan (withholding) atau


pengurangan untuk pajak atau bea lainnya tersebut diharuskan oleh hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal tersebut, pihak yang
membayar harus membayar suatu jumlah tambahan yang mengakibatkan
diterimanya suatu jumlah oleh pihak penerima (setelah memperhitungkan
pemotongan (withholding) atau pengurangan tersebut) yang setara dengan suatu
jumlah yang akan diterima bila pajak atau bea lainnya tersebut tidak
dipotong(withhold) atau dikurangi.
6.8

Kecuali diperjanjikan lain secara tertulis oleh para pihak dalam setiap Transaksi,
penyerahan Surat Berharga Yang Dibeli oleh Penjual dan pembayaran Harga
Pembelian oleh Pembeli atas penyerahan Surat Berharga Yang Dibeli tersebut
maupun penyerahan Surat Berharga Ekuivalen oleh Pembeli dan pembayaran
Harga Pembelian Kembali oleh Penjual atas penyerahan Surat Berharga
Ekuivalen tersebut harus dilakukan pada saat yang bersamaan. Namun demikian
dari waktu ke waktu para pihak dapat mengesampingkan haknya untuk menerima
pada saat yang bersamaan sehingga, sesuai dengan kebiasaan pasar dan
dengan menyadari kesulitan(-kesulitan) praktis dalam mengatur penyerahan Surat
Berharga dan pembayaran dana, pengalihan Surat Berharga Yang Dibeli oleh
Penjual dan pembayaran Harga Pembelian oleh Pembeli maupun pengalihan
Surat Berharga Ekuivalen oleh Pembeli dan pembayaran Harga Pembelian
Kembali oleh Penjual dapat tidak dilakukan pada saat yang bersamaan. Para
pihak dapat menentukan dalam Lampiran II mengenai jangka waktu kapan
pembayaran atau pengalihan atas Transaksi yang bersangkutan tersebut dapat
dilakukan.

6.9

Sehubungan dengan sejumlah Transaksi antara para pihak yang terjadi pada
suatu tanggal yang sama, jumlah yang harus dibayarkan oleh salah satu pihak
kepada pihak lainnya berdasarkan suatu Transaksi atau berdasarkan Perjanjian
ini harus dikompensasikan terhadap jumlah yang harus dibayarkan oleh Pihak
lainnya tersebut dan hanya selisih dari penghitungan tersebut yang harus
dibayarkan dan kewajiban untuk membayar jumlah selisih tersebut akan
merupakan satu-satunya kewajiban dari salah satu pihak berkenaan dengan
semua jumlah selisih tersebut. Kewajiban kompensasi ini hanya dilakukan oleh
para pihak sepanjang hal tersebut dapat dilaksanakan di sistim BI-RTGS dan BISSSS. Jika kompensasi ini belum dapat dilaksanakan di sistim BI-RTGS dan BISSSS, maka jumlah yang harus dibayarkan oleh salah satu pihak lainnya dihitung
per Transaksi.

6.10

Apabila dimungkinkan oleh sistem BI-RTGS atau BI-SSSS, semua Surat Berharga
yang berasal dari penerbitan yang sama, denominasi, mata uang dan seri yang
sama, yang wajib diserahkan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya
berdasarkan suatu Transaksi atau berdasarkan Perjanjian ini harus
dikompensasikan terhadap jumlah Surat Berharga yang harus diserahkan oleh
pihak lainnya tersebut dan hanya Surat Berharga sejumlah selisih dari
penghitungan tersebut yang harus diserahkan oleh salah satu pihak kepada pihak
lainnya dan kewajiban untuk menyerahkan selisih Surat Berharga tersebut akan
merupakan satu-satunya kewajiban dari salah satu pihak berkenaan dengan
semua Surat Berharga yang wajib diserahkan dan berhak diterima tersebut.

6.11

Terlepas dari penggunaan istilah-istilah dalam Perjanjian ini seperti Tanggal


Pembelian Kembali, Harga Pembelian Kembali, marjin, Marjin Bersih dan
Rasio Marjin yang digunakan untuk menjelaskan istilah-istilah yang digunakan di

0145IPG04 R67

12

pasar untuk transaksi sejenis dengan Transaksi yang diatur berdasarkan


Perjanjian ini, Penjual dan Pembeli sepakat bahwa seluruh hak, hak milik dan
kepentingan atas dan terhadap Surat Berharga yang dialihkan atau dibayarkan
berdasarkan Perjanjian ini oleh salah satu pihak beralih kepada pihak lainnya
sebagai penerima pengalihan atau pembayaran pada saat pengalihan atau
pembayaran tersebut dilakukan.
Pasal 7. Pernyataan dan Jaminan
7.1

7.2

Setiap pihak menyatakan dan menjamin kepada pihak yang lain bahwa:
(a)

pihaknya memiliki wewenang untuk menandatangani Perjanjian ini,


melakukan Transaksi yang diatur dalam Perjanjian ini serta melakukan
kewajiban-kewajibannya sesuai dengan Perjanjian ini dan telah mengambil
segala tindakan yang diperlukan untuk menandatangani dan
melaksanakan Perjanjian dan Transaksi;

(b)

orang yang menandatangani Perjanjian ini atas namanya adalah, dan


setiap orang yang mewakilinya dalam Transaksi ini akan, berwenang untuk
melakukan hal-hal tersebut atas namanya;

(c)

pihaknya telah memperoleh seluruh kewenangan, ijin dan persetujuan dari


badan pemerintahan atau badan pengatur yang disyaratkan sehubungan
dengan Perjanjian ini dan Transaksi yang dimaksud didalamnya dan
kewenangan, ijin dan persetujuan dimaksud adalah berlaku dan
berkekuatan hukum;

(d)

penandatanganan dan pelaksanaan dari Perjanjian ini dan Transaksi yang


dimaksud didalamnya tidak melanggar hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku, anggaran dasar atau suatu perjanjian yang
mengikat diri atau asetnya;

(e)

pihaknya telah memenuhi dan akan tetap memenuhi segala implikasi


perpajakan dari Transaksi yang dimaksud dalam Perjanjian ini;

(f)

pada saat penyerahan Surat Berharga kepada pihak lainnya, pihaknya


akan memiliki hak untuk melakukan penyerahan Surat Berharga tersebut
dan dengan penyerahan Surat Berharga tersebut kepada pihak lainnya,
pihak lainnya tersebut akan menerima seluruh hak, kepemilikan dan
penghasilan termasuk bunga atas Surat Berharga dan bahwa Surat
Berharga yang diserahkan tersebut bebas dari segala pembebanan,
tuntutan, bea-bea atau hak jaminan kebendaan.

Pada tanggal dimana suatu Transaksi disetujui menurut Perjanjian ini dan pada
setiap saat dimana Surat Berharga atau Surat Berharga Ekuivalen akan
diserahkan berdasarkan suatu Transaksi, pernyataan dan jaminan tersebut diatas
dianggap ditegaskan kembali oleh masing-masing pihak dan tetap berlaku setiap
saat sepanjang dilakukannya Transaksi.

0145IPG04 R67

13

Pasal 8. Pemahaman Resiko dan Kemandirian Bertransaksi


8.1

Masing-masing pihak telah mengetahui dan memahami segala sesuatu mengenai


Transaksi, termasuk, namun tidak terbatas pada, syarat-syarat, kondisi-kondisi
dan kesanggupannya untuk memikul resiko-resiko (secara finansial maupun
lainnya) yang mungkin timbul sehubungan dengan Transaksi dan para pihak
setuju untuk menanggung resiko (secara finansial maupun lainnya) tersebut.

8.2

Dalam melaksanakan Transaksi, masing-masing pihak bertindak atas tanggungan


sendiri berdasarkan keputusan-keputusan dan pertimbangan-pertimbangannya
sendiri secara bebas dan berdasarkan keputusan-keputusan dan pertimbanganpertimbangan yang diperoleh dari penasehat-penasehat profesional yang
dianggap perlu olehnya, dan tidak bergantung kepada masukan-masukan dari
pihak lainnya.

8.3

Masing-masing pihak tidak menganggap komunikasi, penjelasan atau informasi


dari pihak lainnya (baik secara tertulis maupun lisan) sebagai nasihat investasi,
atau sebagai rekomendasi, atau sebagai jaminan akan hasil yang dapat
diharapkan atas Transaksi.

8.4

Masing-masing pihak mampu untuk menafsirkan segala aspek dengan baik serta
mengerti syarat-syarat dan kondisi-kondisi Transaksi, dan memperkirakan risiko
dan segala konsekuensi hukum, pajak, akuntansi sebagai akibat yang timbul, dan
tidak akan meminta atau mengajukan klaim kepada pihak lawan atas kerugian
yang dideritanya.

Pasal 9. Kejadian Wanprestasi


9.1

Salah satu dari kejadian ini (Kejadian Wanprestasi) yang terjadi terhadap salah
satu pihak (Pihak Yang Wanprestasi, dan pihak lain merupakan Pihak Yang
Tidak Wanprestasi) baik dalam kapasitasnya sebagai Penjual atau Pembeli
merupakan Kejadian Wanprestasi:
(i)

kecuali jika disebabkan karena adanya kerusakan atau gangguan pada BIRTGS atau BI-SSSS, Pembeli gagal untuk membayar Harga Pembelian
pada Tanggal Pembelian atau Penjual gagal untuk membayar Harga
Pembelian Kembali pada Tanggal Pembelian Kembali dan Pihak Yang
Tidak Wanprestasi memberikan Pemberitahuan Wanprestasi kepada Pihak
Yang Wanprestasi; atau

(ii)

jika para pihak telah menyatakan di Lampiran I dari Perjanjian ini bahwa
sub paragraf ini berlaku, Penjual gagal untuk menyerahkan Surat Berharga
Yang Dibeli pada Tanggal Pembelian atau Pembeli gagal untuk
menyerahkan Surat Berharga Ekuivalen pada Tanggal Pembelian Kembali
dan Pihak Yang Tidak Wanprestasi memberikan Pemberitahuan
Wanprestasi kepada Pihak Yang Wanprestasi; atau

(iii)

Penjual atau Pembeli gagal untuk membayar pada saat jatuh tempo,
jumlah yang harus dibayar berdasarkan Pasal 9.9 atau 9.10 dan Pihak
Yang Tidak Wanprestasi memberikan Pemberitahuan Wanprestasi kepada
Pihak Yang Wanprestasi; atau

0145IPG04 R67

14

(iv)

Penjual atau Pembeli gagal untuk mentaati ketentuan dalam Pasal 4


(Pemeliharaan Marjin) dan Pihak Yang Tidak Wanprestasi memberikan
Pemberitahuan Wanprestasi kepada Pihak Yang Wanprestasi; atau

(v)

Kejadian Kepailitan terjadi terhadap Penjual atau Pembeli dan Pihak Yang
Tidak Wanprestasi memberikan Pemberitahuan Wanprestasi kepada Pihak
Yang Wanprestasi, kecuali dalam Kejadian Kepailitan dimana telah ada
putusan pailit yang berkekuatan hukum tetap atau upaya hukum serupa
atau penunjukan likuidator atau pejabat dengan kewenangan yang serupa
atas Pihak Yang Wanprestasi dimana pemberitahuan tidak diperlukan;
atau

(vi)

salah satu pernyataan atau jaminan atau keterangan yang dibuat oleh
Penjual atau Pembeli dalam Perjanjian ini tidak benar atau palsu atau
menyesatkan secara material, dan Pihak Yang Tidak Wanprestasi
memberikan Pemberitahuan Wanprestasi kepada Pihak Yang
Wanprestasi; atau

(vii)

Penjual atau Pembeli mengakui kepada pihak lainnya bahwa ia tidak dapat
melakukan, atau tidak bermaksud untuk melakukan kewajiban-kewajiban
dalam Perjanjian ini dan/atau sehubungan dengan Transaksi, dan Pihak
Yang Tidak Wanprestasi memberikan Pemberitahuan Wanprestasi kepada
Pihak Yang Wanprestasi; atau

(viii)

ijin atau keanggotaan Penjual atau Pembeli dihentikan atau dicabut


secara tetap oleh badan yang berwenang atau oleh badan pemerintahan,
dan Pihak Yang Tidak Wanprestasi memberikan Pemberitahuan
Wanprestasi kepada Pihak Yang Wanprestasi; atau

(ix)

Penjual atau Pembeli gagal untuk melakukan kewajiban lainnya dalam


Perjanjian ini dan tidak berusaha untuk memperbaiki kegagalan tersebut
dalam waktu 7 hari setelah diberikannya pemberitahuan oleh Pihak Yang
Tidak Wanprestasi kepadanya untuk melakukan hal yang diperlukan, dan
Pihak Yang Tidak Wanprestasi memberikan Pemberitahuan Wanprestasi
kepada Pihak Yang Wanprestasi; atau

(x)

jika para pihak telah menyatakan di Lampiran I dari Perjanjian ini bahwa
sub paragraf ini berlaku, terjadinya kegagalan yang dilakukan oleh salah
satu pihak di Perjanjian ini atas pelaksanaan kewajiban atau janji atau
kesanggupan atau pernyataan atau jaminan yang diberikan oleh pihak
tersebut dalam suatu perjanjian lain dengan pihak lain di Perjanjian ini dan
Pihak Yang Tidak Wanprestasi memberikan Pemberitahuan Wanprestasi
kepada Pihak Yang Wanprestasi; atau

(xi)

jika para pihak telah menyatakan di Lampiran I dari Perjanjian ini bahwa
sub paragraf ini berlaku, terjadinya kegagalan yang dilakukan oleh salah
satu pihak di Perjanjian ini atas pelaksanaan kewajiban atau janji atau
kesanggupan atau pernyataan atau jaminan yang diberikan oleh pihak
tersebut dalam suatu perjanjian lain dengan pihak ketiga lainnya dan pihak
ketiga lainnya yang tidak wanprestasi tersebut memberikan pemberitahuan
Wanprestasi kepada Pihak yang Wanprestasi dan pemberitahuan tersebut
diketahui, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Pihak Yang

0145IPG04 R67

15

Tidak Wanprestasi dan Pihak yang Tidak Wanprestasi memberikan


Pemberitahuan Wanprestasi kepada Pihak yang Wanprestasi;
9.2

(i)

Pada tanggal terjadinya Kejadian Wanprestasi dalam Pasal 9.1, Tanggal


Pembelian Kembali atas setiap Transaksi yang terjadi diantara para pihak
berdasarkan Perjanjian ini dianggap langsung terjadi dan dengan tunduk
pada ketentuan-ketentuan dibawah ini, seluruh Marjin Tunai (termasuk
bunga yang terhutang) harus segera dibayarkan (dan kewajiban dari pihak
terkait untuk menyerahkan Surat Berharga, pembayaran Harga Pembelian
Kembali untuk Surat Berharga Ekuivalen dan pembayaran kembali Marjin
Tunai akan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Pasal
9.3).
Untuk menghilangkan keragu-raguan, tanggal terjadinya Kejadian
Wanprestasi dalam Pasal 9.1 adalah tanggal dari Pemberitahuan
Wanprestasi (kecuali dalam hal Kejadian Wanprestasi tersebut di Pasal
9.1(v) yang tidak memerlukan Pemberitahuan Wanprestasi).

(ii)

Sehubungan dengan Kejadian Wanprestasi sebagaimana tercantum


dalam Pasal 9.1 (i) hingga (xi), Pihak Yang Tidak Wanprestasi diberikan
kewenangan oleh Pihak Yang Wanprestasi, pada setiap saat dan dari
waktu ke waktu setelah diberikannya Pemberitahuan Wanprestasi, untuk
bertindak sebagai agen dan kuasa dari Pihak Yang Wanprestasi untuk
menghadap pihak yang terkait, termasuk, namun tidak terbatas pada Bank
Indonesia untuk memperoleh hak-haknya berdasarkan Perjanjian ini,
termasuk, namun tidak terbatas pada mempersiapkan, menandatangani
dan menyerahkan seluruh surat, perjanjian, akta, akta pengalihan, instruksi
dan perintah untuk mengakhiri transaksi pembelian kembali pada Tanggal
Pembelian Kembali (sebagaimana dimaksud di Pasal 9.2(i)) dan untuk
melakukan hal-hal lain yang diperlukan untuk memperoleh hak-haknya
berdasarkan Perjanjian ini. Segala biaya, pajak dan segala pengeluaran
yang berkaitan dengan setiap tindakan yang dilakukan oleh Pihak Yang
Tidak Wanprestasi dalam melaksanakan kewenangannya berdasarkan
Pasal ini akan dibayar oleh Pihak Yang Wanprestasi.
Pihak Yang Wanprestasi dengan tidak dapat dicabut kembali
mengesampingkan setiap dan segala tuntutan yang dimilikinya terhadap
Pihak Yang Tidak Wanprestasi (atau setiap dari wakilnya) dan Bank
Indonesia yang mungkin timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kuasa ini.
Segala kewenangan yang diberikan dalam Pasal 9.2 (ii) ini merupakan
suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian dan Perjanjian ini
tidak akan ditandatangani oleh para pihak tanpa adanya pemberian
kewenangan ini. Segala hak, kewenangan dan keputusan yang diberikan
kepada Pihak Yang Tidak Wanprestasi oleh Pihak Yang Wanprestasi
dalam Pasal ini tidak dapat dicabut kembali dan segala hak, kewenangan
dan keputusan tersebut tidak akan diakhiri dengan alasan terjadinya
kejadian-kejadian sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1813, 1814 dan
1816 dari Kitab Undang-undang Hukum Perdata atau dengan alasan
apapun.
Segala hak, kewenangan dan upaya perbaikan yang diberikan kepada
Pihak Yang Tidak Wanprestasi dalam Pasal ini bersifat kumulatif dan tidak

0145IPG04 R67

16

eksklusif hanya terhadap hak, kewenangan dan upaya perbaikan yang


mungkin dimiliki oleh Pihak Yang Tidak Wanprestasi berdasarkan hukum
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta perjanjianperjanjian lainnya.
Pihak Yang Wanprestasi akan dari waktu ke waktu membela dan
memberikan ganti rugi kepada Pihak Yang Tidak Wanprestasi terhadap
dan dari setiap tuntutan, kerugian, tanggung jawab atau pengeluaran
(termasuk biaya hukum dan biaya-biaya lainnya) yang mungkin
dikeluarkan oleh Pihak Yang Tidak Wanprestasi dalam pelaksanaan
kewenangan yang telah diberikan berdasarkan Pasal ini.
9.3

9.4

(i)

Nilai Pasar Wanprestasi dari Surat Berharga Ekuivalen dan jumlah Marjin
Tunai (termasuk bunga yang terhutang) yang akan diserahkan dan Harga
Pembelian Kembali yang akan dibayarkan oleh suatu pihak harus
ditetapkan oleh Pihak Yang Tidak Wanprestasi atas semua Transaksi
sejak Tanggal Pembelian Kembali (sebagaimana dimaksud di Pasal 9.2(i));
dan

(ii)

Atas dasar jumlah-jumlah yang telah ditetapkan tersebut, suatu


penghitungan harus dilakukan (sejak Tanggal Pembelian Kembali,
sebagaimana dimaksud di Pasal 9.2(i)) atas jumlah yang harus dibayarkan
oleh setiap pihak kepada pihak lainnya berdasarkan Perjanjian ini (dengan
dasar bahwa tuntutan dari suatu pihak kepada pihak lainnya dalam hal
penyerahan Surat Berharga Ekuivalen berdasarkan Perjanjian ini setara
dengan Nilai Pasar Wanprestasi dalam Perjanjian ini) dan jumlah yang
harus dibayarkan oleh salah satu pihak harus dikompensasikan terhadap
jumlah yang harus dibayarkan dari pihak lainnya dan hanya selisih dari
penghitungan tersebut yang harus dibayarkan (oleh pihak yang
mempunyai tagihan) dan selisih tersebut adalah jatuh tempo dan harus
dibayarkan pada Hari Kerja berikutnya.

(iii)

Disamping jumlah yang harus dibayarkan di Pasal 9.3 (ii) diatas, pada
setiap Kejadian Wanprestasi dalam Pasal 9.1, Pihak Yang Wanprestasi
juga harus membayar denda atas Wanprestasi yang dilakukannya (Denda
Wanprestasi) yang besarnya merupakan hasil perkalian dari dua (2) kali
Tingkat Harga atau lebih sebagaimana ditentukan dalam Lampiran I dari
Perjanjian ini terhadap Harga Pembelian Kembali yang harus dibayarkan
dalam dua (2) Hari Kerja setelah Tanggal Pembelian Kembali tersebut di
Pasal 9.2(i).

Dalam Perjanjian ini, Nilai Pasar Wanprestasi dari Surat Berharga Ekuivalen
harus ditentukan sehubungan dengan Pasal 9.5, dan untuk tujuan tersebut:
(i)

0145IPG04 R67

Biaya Transaksi sehubungan dengan setiap transaksi yang diuraikan


dalam Pasal ini atau Pasal 9.5 berarti biaya-biaya, komisi-komisi dan
beban-beban yang wajar (termasuk setiap penambahan (mark-up) atau
pengurangan (mark-down)) yang mungkin dibayarkan sehubungan dengan
pembelian Surat Berharga Yang Diserahkan atau penjualan Surat
Berharga Yang Diterima, yang diperhitungkan dengan asumsi bahwa
jumlah total dari Biaya Transaksi tersebut adalah biaya paling minim yang
secara wajar diperkirakan untuk dibayarkan untuk seseorang dalam
melakukan transaksi;

17

9.5

(ii)

Surat Berharga Yang Diserahkan berarti Surat Berharga Ekuivalen


yang akan diserahkan oleh Pihak Yang Wanprestasi;

(iii)

Surat Berharga Yang Diterima berarti Surat Berharga Ekuivalen yang


akan diserahkan kepada Pihak Yang Wanprestasi;

(iv)

Nilai Bersih berarti pada setiap saat, sehubungan dengan Surat


Berharga Yang Diserahkan atau Surat Berharga Yang Diterima, suatu
jumlah yang, berdasarkan pendapat yang wajar dari Pihak Yang Tidak
Wanprestasi, mewakili nilai pasar yang wajar, setelah mempertimbangkan
sumber-sumber dan metode-metode penilaian (dapat termasuk, tanpa
terkecuali, harga yang tersedia untuk Surat Berharga dengan jatuh tempo,
syarat-syarat dan karakteristik kredit yang serupa dengan Surat Berharga
Ekuivalen terkait) sebagaimana dianggap pantas oleh Pihak Yang Tidak
Wanprestasi, dikurangi dengan, dalam hal Surat Berharga Yang Diterima,
atau ditambah dengan, dalam hal Surat Berharga Yang Diserahkan,
seluruh Biaya Transaksi yang mungkin dibayarkan sehubungan dengan
pembelian atau penjualan Surat Berharga tersebut;

(v)

Pasar Yang Sesuai berarti, sehubungan dengan Surat Berharga dengan


suatu deskripsi, pasar yang merupakan pasar yang paling sesuai untuk
Surat Berharga dengan deskripsi tersebut, sebagaimana ditentukan oleh
Pihak Yang Tidak Wanprestasi; dan

(vi)

Waktu Penilaian Wanprestasi berarti, sehubungan dengan suatu


Kejadian Wanprestasi, pada saat penutupan hari kerja dari Pasar Yang
Sesuai pada hari perdagangan kelima (ke-5) setelah hari terjadinya
Kejadian Wanprestasi atau, dalam hal Kejadian Wanprestasi disebabkan
karena terjadinya Kejadian Kepailitan yang tidak memerlukan
pemberitahuan dari Pihak Yang Tidak Wanprestasi untuk menyatakan
kejadian tersebut merupakan Kejadian Wanprestasi, pada saat penutupan
hari kerja pada hari perdagangan kelima (ke-5) setelah hari dimana Pihak
Yang Tidak Wanprestasi pertama kali menyadari terjadinya Kejadian
Wanprestasi tersebut.

(i)

Jika antara terjadinya Kejadian Wanprestasi terkait dan Waktu Penilaian


Wanprestasi, Pihak Yang Tidak Wanprestasi memberikan kepada Pihak
Yang Wanprestasi suatu pemberitahuan tertulis (Pemberitahuan
Penilaian Wanprestasi) yang:
(A)

menyatakan bahwa, sejak terjadinya Kejadian Wanprestasi terkait,


Pihak Yang Tidak Wanprestasi telah menjual, dalam hal Surat
Berharga Yang Diterima, atau membeli, dalam hal Surat Berharga
Yang Diserahkan, Surat Berharga yang merupakan bagian dari
emisi yang sama dan mempunyai tipe dan deskripsi yang identik
dengan Surat Berharga Ekuivalen tersebut, dan Pihak Yang Tidak
Wanprestasi memilih untuk memperlakukan hal-hal berikut sebagai
Nilai Pasar Wanprestasi:
(aa)

0145IPG04 R67

dalam hal Surat Berharga Yang Diterima, hasil penjualan


bersih setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya dan
beban-beban yang wajar yang dibayarkan sehubungan

18

dengan penjualan tersebut (dengan catatan bahwa, ketika


Surat Berharga yang dijual tidak sama jumlahnya dengan
Surat Berharga Ekuivalen), Pihak Yang Tidak Wanprestasi
dapat: (x) memilih untuk memperlakukan hasil penjualan
bersih tersebut dibagi dengan jumlah dari Surat Berharga
yang dijual dan dikalikan dengan jumlah dari Surat Berharga
Ekuivalen sebagai Nilai Pasar Wanprestasi, atau (y) memilih
untuk memperlakukan hasil penjualan bersih dari Surat
Berharga Ekuivalen yang secara aktual terjual sebagai Nilai
Pasar Wanprestasi dari proporsi (sejumlah) Surat Berharga
Ekuivalen tersebut, dan, dalam hal (y), saldo dari Nilai
Pasar Wanprestasi dari Surat Berharga Ekuivalen tersebut
harus ditentukan secara terpisah sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal ini dan pemberitahuan (atau pemberitahuanpemberitahuan) terpisah dapat diperlukan berdasarkan
Pasal ini, atau
(bb)

(B)

menyatakan bahwa Pihak Yang Tidak Wanprestasi telah


menerima, dalam hal Surat Berharga Yang Diserahkan, perkiraan
penawaran jual atau, dalam hal Surat Berharga Yang Diterima,
perkiraan penawaran beli sehubungan dengan Surat Berharga
yang memiliki deskripsi yang serupa dari dua atau lebih pelaku
pasar di Pasar Yang Sesuai dalam ukuran yang wajar secara
komersial (sebagaimana ditentukan oleh Pihak Yang Tidak
Wanprestasi) dengan menguraikan:
(aa)

0145IPG04 R67

dalam hal Surat Berharga Yang Diserahkan, total biaya


pembelian, termasuk seluruh biaya-biaya dan beban-beban
yang wajar yang dibayarkan sehubungan dengan pembelian
tersebut (dengan catatan bahwa, ketika Surat Berharga
yang dibeli tidak sama jumlahnya dengan Surat Berharga
Ekuivalen), Pihak Yang Tidak Wanprestasi dapat: (x)
memilih untuk memperlakukan total biaya pembelian
tersebut dibagi dengan jumlah dari Surat Berharga yang
dijual dan dikalikan dengan jumlah dari Surat Berharga
Ekuivalen sebagai Nilai Pasar Wanprestasi, atau (y) memilih
untuk memperlakukan total biaya pembelian dari Surat
Berharga Ekuivalen yang secara aktual terbeli sebagai Nilai
Pasar Wanprestasi dari proporsi (sejumlah) Surat Berharga
Ekuivalen tersebut, dan, dalam hal (y), saldo dari Nilai
Pasar Wanprestasi dari Surat Berharga Ekuivalen tersebut
harus ditentukan secara terpisah sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal ini dan pemberitahuan (atau pemberitahuanpemberitahuan) terpisah dapat diperlukan berdasarkan
Pasal ini,

harga atau harga-harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar


dari setiap Surat Berharga tersebut untuk, dalam hal Surat
Berharga Yang Diserahkan, penjualan oleh pelaku pasar
dari Surat Berharga yang terkait atau, dalam hal Surat
Berharga Yang Diterima, pembelian oleh pelaku pasar dari
Surat Berharga yang terkait;

19

(C)

(bb)

Biaya Transaksi yang mungkin akan


sehubungan dengan transaksi tersebut; dan

dibayarkan

(cc)

Pihak
Yang
Tidak
Wanprestasi
memilih
untuk
memperlakukan harga yang diperkirakan (atau, dimana
lebih dari satu harga diperkirakan, rata-rata harga yang
diperkirakan), setelah dikurangi dengan, dalam hal Surat
Berharga Yang Diterima, atau setelah ditambahkan dengan,
dalam hal Surat Berharga Yang Diserahkan, Biaya
Transaksi, sebagai Nilai Pasar Wanprestasi dari Surat
Berharga Ekuivalen tersebut;

menyatakan:
(aa)

bahwa: (x) dengan itikad baik, Pihak Yang Tidak


Wanprestasi telah menggunakan upayanya tetapi belum
dapat menjual atau membeli Surat Berharga sesuai dengan
ketentuan dalam (i) (A) diatas atau untuk mendapatkan
penawaran sesuai dengan ketentuan dalam (i) (B) diatas
(atau keduanya), atau (y) Pihak Yang Tidak Wanprestasi
telah menentukan bahwa tidak wajar secara komersial
untuk mendapatkan penawaran tersebut, atau akan tidak
wajar secara komersial untuk menggunakan penawaran
yang telah diperolehnya berdasarkan (i) (B) diatas; dan

(bb)

bahwa Pihak Yang Tidak Wanprestasi telah menentukan


Nilai Bersih dari Surat Berharga Ekuivalen dan Pihak Yang
Tidak Wanprestasi memilih untuk memperlakukan Nilai
Bersih tersebut sebagai Nilai Pasar Wanprestasi dari Surat
Berharga Ekuivalen,

maka Nilai Pasar Wanprestasi dari Surat Berharga Ekuivalen tersebut


adalah suatu jumlah yang setara dengan Nilai Pasar Wanprestasi
sebagaimana disebutkan dalam (A) atau (B) (cc) atau (C) (bb) diatas.
(ii)

9.6

Jika pada Waktu Penilaian Wanprestasi Pihak Yang Tidak Wanprestasi


belum memberikan Pemberitahuan Penilaian Wanprestasi, Nilai Pasar
Wanprestasi dari Surat Berharga Ekuivalen tersebut haruslah merupakan
suatu jumlah yang setara dengan Nilai Bersihnya pada Waktu Penilaian
Wanprestasi; dengan catatan bahwa, jika pada Waktu Penilaian
Wanprestasi Pihak Yang Tidak Wanprestasi secara wajar menentukan
bahwa, dengan mempertimbangkan situasi yang mempengaruhi pasar dari
Surat Berharga Ekuivalen yang bersangkutan, tidaklah mungkin baginya
untuk menentukan Nilai Bersih dari Surat Berharga Ekuivalen yang wajar
secara komersial, maka Nilai Pasar Wanprestasi dari Surat Berharga
Ekuivalen tersebut haruslah merupakan suatu jumlah yang setara dengan
Nilai Bersihnya sebagaimana ditentukan oleh Pihak Yang Tidak
Wanprestasi sesegera mungkin setelah Waktu Penilaian Wanprestasi.

Pihak Yang Wanprestasi bertanggung jawab kepada Pihak Yang Tidak


Wanprestasi untuk pengeluaran biaya hukum dan biaya profesional lainnya yang
dibayarkan oleh Pihak Yang Tidak Wanprestasi sehubungan dengan atau sebagai
akibat dari Kejadian Wanprestasi, termasuk juga atas bunga yang mungkin timbul

0145IPG04 R67

20

atasnya sebesar dua (2) kali Tingkat Harga atau lebih sebagaimana ditentukan
dalam Lampiran I dari Perjanjian ini.
9.7

Apabila Kejadian Wanprestasi dalam Pasal 9.1 terjadi sebelum atau pada Tanggal
Pembelian, maka Transaksi yang bersangkutan berakhir. Apabila Kejadian
Wanprestasi dalam Pasal 9.1 terjadi sebelum atau pada Tanggal Pembelian
Kembali, maka transaksi yang diakhiri hanyalah transaksi pembelian kembali yang
seharusnya terjadi pada Tanggal Pembelian Kembali tersebut, sementara
transaksi yang telah terjadi pada Tanggal Pembelian tetap ada, berlaku dan
mengikat para pihak. Meskipun Transaksi telah diakhiri, para pihak tetap
mempunyai kewajiban sebagaimana tercantum di Pasal 9 ini.

9.8

Setiap pihak harus memberitahukan sesegera mungkin kepada pihak lainnya jika
suatu Kejadian Wanprestasi, atau suatu kejadian yang akan menjadi suatu
Kejadian Wanprestasi (dengan diberikannya Pemberitahuan Wanprestasi) terjadi
terhadapnya.

9.9

Dengan tunduk pada ketentuan di bawah ini, tidak satu pihak pun dapat menuntut
suatu jumlah kerugian tidak langsung yang terjadi akibat kegagalan pihak lainnya
untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.
(i)

Dengan memperhatikan bagian (ii) dibawah ini, jika sebagai akibat dari
suatu Transaksi yang diakhiri sebelum Tanggal Pembelian Kembali yang
telah disetujui berdasarkan Pasal 9.7, 9.10 (ii), 9.11 (ii) Pihak Yang Tidak
Wanprestasi dalam hal ketentuan Pasal 9.8, Pembeli dalam hal ketentuan
Pasal 9.10 (ii) atau Penjual, dalam hal ketentuan Pasal 9.11 (ii) (dalam
setiap hal disebut sebagai pihak pertama) menderita suatu kerugian
atau membayar suatu biaya untuk melakukan transaksi pengganti (yang
dilakukan oleh pihak pertama untuk mengganti Transaksi yang seharusnya
terjadi pada Tanggal Pembelian Kembali yang telah disetujui), pihak
lainnya diharuskan untuk membayar kepada pihak pertama suatu jumlah
yang ditentukan oleh pihak pertama dengan itikad baik yang setara
dengan jumlah kerugian atau jumlah biaya yang diderita sehubungan
dengan transaksi pengganti tersebut (termasuk segala biaya dan beban
lainnya) dikurangi dengan jumlah dari keuntungan yang diterima oleh pihak
tersebut sehubungan dengan transaksi pengganti; dengan catatan bahwa,
jika hasil penghitungan tersebut diatas adalah negatif, maka jumlah yang
setara dengan angka negatif tersebut wajib dibayarkan terlebih dahulu
oleh pihak pertama kepada pihak lainnya.

(ii)

Jika pihak pertama secara wajar memutuskan, dibandingkan melakukan


transaksi pengganti, mengganti atau mengakhiri suatu transaksi lindung
nilai (hedging) yang dilakukan oleh pihak pertama sehubungan dengan
Transaksi yang diakhiri, atau untuk melakukan transaksi lindung nilai
(hedging) pengganti, pihak lainnya harus membayar kepada pihak pertama
suatu jumlah yang ditentukan oleh pihak pertama dengan itikad baik yang
setara dengan kerugian atau biaya yang diderita sehubungan dengan
dilakukannya penggantian atau pengakhiran tersebut (termasuk segala
biaya dan beban lainnya) dikurangi dengan jumlah dari keuntungan yang
diterima oleh pihak tersebut sehubungan dengan penggantian atau
pengakhiran tersebut; dengan catatan bahwa, jika hasil penghitungan
tersebut diatas adalah negatif, maka jumlah yang setara dengan angka

0145IPG04 R67

21

negatif tersebut wajib dibayarkan terlebih dahulu oleh pihak pertama


kepada pihak lainnya.
9.10

9.11

Jika Penjual gagal menyerahkan Surat Berharga Yang Dibeli kepada Pembeli
pada Tanggal Pembelian yang berlaku, maka:
(i)

jika Pembeli memiliki Eksposur Transaksi terhadap Penjual berkenaan


dengan Transaksi yang bersangkutan, Pembeli dapat mengharuskan
Penjual untuk dari waktu ke waktu membayar Marjin Tunai setidaktidaknya setara dengan besarnya Eksposur Transaksi tersebut;

(ii)

Para pihak dapat menentukan tanggal lain dimana Surat Berharga Yang
Dibeli harus diberikan.
Namun apabila kegagalan masih terus
berlangsung Pembeli dapat mengakhiri Transaksi tersebutdengan
memberikan pemberitahuan tertulis kepada Penjual.
Pada saat
pengakhiran tersebut, segala kewajiban Penjual dan Pembeli berkenaan
dengan penyerahan Surat Berharga Yang Dibeli dan Surat Berharga
Ekuivalen akan berakhir dan Penjual harus membayar kepada Pembeli
suatu jumlah yang setara dengan selisih Harga Pembelian Kembali pada
tanggal pengakhiran atas Harga Pembelian.

Jika Pembeli gagal menyerahkan Surat Berharga Ekuivalen kepada Penjual pada
Tanggal Pembelian Kembali yang berlaku, maka Penjual dapat:
(i)

jika Penjual memiliki Eksposur Transaksi terhadap Pembeli berkenaan


dengan Transaksi yang bersangkutan, Penjual dapat mengharuskan
Pembeli untuk dari waktu ke waktu membayar Marjin Tunai setidaktidaknya setara dengan besarnya Eksposur Transaksi tersebut;

(ii)

Pengakhiran sebagaimana dimaksud di Pasal 9.7 dilakukan dengan


pemberitahuan tertulis kepada Pembeli mengenai pengakhiran Transaksi
tersebut (dan hanya Transaksi tersebut) menurut ketentuan Pasal 9.2 di
atas (untuk maksud ini dengan mengesampingkan rujukan-rujukan dalam
ketentuan Pasal tersebut mengenai pembayaran Marjin Tunai dan dengan
menganggap rujukan kepada Tanggal Pembelian Kembali sebagai rujukan
kepada tanggal pada saat mana pemberitahuan tersebut di atas
disampaikan berdasarkan ketentuan ini).

Pasal 10. Tuntutan Terbatas


Apabila terjadi Kejadian Wanprestasi, para pihak menyetujui bahwa ketentuan-ketentuan
dalam Perjanjian ini merupakan seluruh tindakan perbaikan yang tersedia bagi para pihak
dalam kaitannya dengan Kejadian Wanprestasi.
Pasal 11. Pajak
11.1

Para pihak wajib mematuhi dan memenuhi pembebanan dan pembayaran pajak
yang timbul atas Transaksi dan Penghasilan, sesuai dengan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

0145IPG04 R67

22

11.2

(a)

Kejadian pajak dalam Pasal 11.2 ini terjadi apabila suatu pihak
memberitahukan kepada pihak lainnya bahwa:
(i)

suatu tindakan diambil oleh badan perpajakan yang berwenang


atau dibawa ke pengadilan dengan yurisdiksi yang kompeten
(dengan mengesampingkan apakah tindakan tersebut diambil atau
dibawa terhadap suatu pihak dalam Perjanjian ini); atau

(ii)

suatu perubahan fiskal atau regim peraturan (termasuk, namun


tidak terbatas pada, perubahan hukum atau interpretasi hukum
umum tetapi tidak termasuk perubahan tingkat pajak),

telah atau akan, berdasarkan pendapat wajar dari pihak yang


memberitahukan, mengakibatkan terjadinya pengaruh yang material
terhadap suatu pihak sehubungan dengan Transaksi.
(b)

Jika diminta oleh pihak lainnya, maka pihak yang memberitahukan akan
memberikan kepada pihak lainnya suatu pendapat dari penasehat
berkualifikasi yang sesuai bahwa suatu kejadian dalam Pasal 11.2 (a) (i)
atau (ii) tersebut diatas telah terjadi dan mempengaruhi pihak yang
memberitahukan.

(c)

Jika paragraf ini diberlakukan, pihak yang memberikan pemberitahuan


sebagaimana disebutkan dalam Pasal 11.2 (a) diatas dapat, dengan
memperhatikan sub-paragraf (d) dibawah ini, mengakhiri Transaksi mulai
dari tanggal sebagaimana tertera dalam pemberitahuannya, tetapi (kecuali
disetujui oleh pihak lainnya) tidak terlebih dahulu dari 30 hari setelah
tanggal pemberitahuan, dengan mengajukan suatu tanggal sebagai
Tanggal Pembelian Kembali.

(d)

Jika pihak yang menerima pemberitahuan sebagaimana disebutkan dalam


Pasal 11.2 (a) diatas memilih, ia dapat mengesampingkan pemberitahuan
tersebut dengan memberikan pemberitahuan balasan kepada pihak
lainnya. Jika pemberitahuan balasan diberikan, pihak yang memberikan
pemberitahuan balasan akan dianggap telah menyetujui untuk
membebaskan pihak lainnya dari pengaruh material sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 11.2 (a) sepanjang berkaitan dengan Transaksi
dan Tanggal Pembelian Kembali yang semula tetap berlaku.

(e)

Dalam hal suatu Transaksi diakhiri sebagaimana diuraikan dalam Pasal


11.2 ini, pihak yang telah memberikan pemberitahuan untuk membatalkan
harus membebaskan pihak lainnya dari segala biaya hukum dan
profesional lainnya yang wajar yang diderita oleh pihak lain sebagai akibat
dari pengakhiran, tetapi pihak lain tidak dapat menuntut jumlah apapun
sebagai ganti rugi atas pengakhiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ini.

(f)

Pasal ini tanpa mengesampingkan Pasal 6.7 (kewajiban untuk membayar


jumlah tambahan jika pemotongan (withholding) atau pengurangan
diperlukan); tetapi kewajiban untuk membayar jumlah tambahan tersebut
dapat, jika sesuai, merupakan suatu keadaan yang menyebabkan Pasal ini
berlaku.

0145IPG04 R67

23

Pasal 12. Bunga


12.1

Sejauh diperbolehkan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan


yang berlaku, apabila sejumlah uang yang harus dibayarkan berdasarkan
Perjanjian ini atau berdasarkan Transaksi tidak dibayarkan ketika jatuh tempo,
maka bunga harus diperhitungkan atas bagian jumlah uang yang belum
dibayarkan tersebut yang terhitung sebagai jumlah hari aktual selama periode dari
dan termasuk tanggal dimana pembayaran tersebut jatuh tempo, tetapi tidak
termasuk, tanggal pembayaran.
Khusus untuk kepentingan Pasal 12.1 ini, pembagian penghitungan harian untuk
melakukan perhitungan bunga sebagaimana dimaksud pada paragraf diatas
adalah jumlah hari aktual selama periode dari dan termasuk tanggal dimana
pembayaran tersebut jatuh tempo, tetapi tidak termasuk, tanggal pembayaran
yang dibagi dengan 360 hari.

12.2

Besarnya bunga dalam Pasal ini adalah suatu jumlah sebagaimana ditentukan
dalam Lampiran I dari Perjanjian ini dikalikan dengan Tingkat Harga.

Pasal 13. Pemberitahuan dan Komunikasi Lainnya


13.1

Segala pemberitahuan atau komunikasi sebagai pelaksanaan Perjanjian ini dapat


dilakukan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dan disampaikan secara
tertulis dengan media sebagai berikut:
(a)

harus dikirimkan kepada pihak yang seharusnya menerimanya pada


alamat atau nomor, atau sesuai dengan detil pemesanan secara
elektronik, sebagaimana disebutkan dalam Lampiran I dari Perjanjian ini;

(b)

setiap pemberitahuan atau korespondensi dianggap telah diterima oleh


pihak penerima:

0145IPG04 R67

(i)

pada saat tanggal pengirimannya apabila dikirimkan secara tertulis


dan disampaikan secara langsung atau melalui kurir;

(ii)

pada saat jawaban kembali si penerima diterima apabila dikirimkan


dengan telex;

(iii)

pada saat transmisi diterima oleh staf yang bertanggung jawab atas
penerimaan tersebut dalam bentuk yang jelas (disetujui bahwa
beban dari pembuktian penerimaan berada pada pengirim dan
pembuktian tersebut tidak cukup dilakukan hanya melalui laporan
transmisi yang dihasilkan oleh mesin faksimili pengirim) apabila
dikirimkan dengan faksimili;

(iv)

pada saat surat tersebut disampaikan atau pengirimannya


diupayakan, apabila dikirimkan dengan surat tercatat (pos udara,
apabila di luar negeri) atau sejenis itu (dimana tanda terima kembali
disyaratkan);

24

(v)

pada saat pesan elektronik dikirimkan, apabila dikirimkan dengan


sistem pesan elektronik.

13.2

Jika pemberitahuan atau komunikasi diterima atau diberikan setelah jam kerja
pada suatu tanggal diterimanya atau diberikannya pemberitahuan atau
komunikasi tersebut, atau pemberitahuan atau komunikasi diterima atau diberikan
pada suatu hari yang bukan Hari Kerja, maka pemberitahuan atau komunikasi
tersebut dianggap diterima atau diberikan pada Hari Kerja berikutnya.

13.3

Jika:
(i)

terjadi suatu Kejadian Wanprestasi berkaitan dengan salah satu pihak


dengan diberikannya Pemberitahuan Wanprestasi; dan

(ii)

Pihak Yang Tidak Wanprestasi, dengan melakukan upaya terbaiknya


untuk melakukan hal tersebut, termasuk telah mencoba untuk
menggunakan sedikitnya dua metode sebagaimana diuraikan dalam Pasal
13.1 (b) (i) hingga (v), tidak berhasil untuk menyampaikan Pemberitahuan
Wanprestasi dengan salah satu metode tersebut diatas (atau dengan
mempergunakan metode yang biasanya dipergunakan oleh Pihak Yang
Tidak Wanprestasi untuk berkomunikasi dengan Pihak Yang Wanprestasi),

maka Pihak Yang Tidak Wanprestasi dapat membuat suatu pemberitahuan tertulis
(Pemberitahuan Wanprestasi Khusus) yang isinya:
(aa)

menyebutkan kejadian terkait sebagaimana disebutkan dalam Pasal 9.1


yang telah terjadi sehubungan dengan Pihak Yang Wanprestasi;

(bb)

menyebutkan bahwa Pihak Yang Tidak Wanprestasi, dengan melakukan


upaya terbaiknya untuk melakukan hal tersebut, termasuk telah mencoba
untuk menggunakan sedikitnya dua metode sebagaimana diuraikan dalam
Pasal 13.1 (b) (i) hingga (v), tidak berhasil untuk menyampaikan
Pemberitahuan Wanprestasi dengan salah satu metode tersebut diatas
(atau dengan mempergunakan metode yang biasanya dipergunakan oleh
Pihak Yang Tidak Wanprestasi untuk berkomunikasi dengan Pihak Yang
Wanprestasi);

(cc)

menyebutkan suatu tanggal dimana, dan suatu waktu dimana,


Pemberitahuan Wanprestasi Khusus dibuat oleh Pihak Yang Tidak
Wanprestasi; dan

(dd)

menyebutkan bahwa suatu kejadian sebagaimana diuraikan dalam subparagraf (aa) diatas harus diperlakukan sebagai Kejadian Wanprestasi
yang berlaku sejak tanggal dan waktu yang disebutkan.

Pada tanggal penandatanganan Pemberitahuan Wanprestasi Khusus, suatu


kejadian mulai berlaku sejak tanggal dan waktu yang disebutkan dalam
Pemberitahuan Wanprestasi Khusus sebagai suatu Kejadian Wanprestasi
sehubungan dengan Pihak Yang Wanprestasi, dan demikian pula rujukan pada
Pasal 9 (Kejadian Wanprestasi) kepada Pemberitahuan Wanprestasi harus
diperlakukan termasuk Pemberitahuan Wanprestasi Khusus. Pemberitahuan
Wanprestasi Khusus harus diberikan oleh Pihak Yang Wanprestasi sesegera
mungkin setelah ditandatangani.

0145IPG04 R67

25

13.4

Salah satu pihak dapat dengan pemberitahuan kepada pihak yang lain mengubah
alamat, nomor telex atau faksimili atau detil sistem pemesanan elektroniknya
kemana pemberitahuan atau komunikasi lainnya tersebut akan diberikan kepada
pihak yang lain, yang berlaku sejak pemberitahuan diterima oleh si penerima.

Pasal 14. Keseluruhan Kesepakatan


Perjanjian ini menggantikan segala perjanjian yang berisi syarat-syarat dan kondisikondisi umum sehubungan dengan Transaksi yang telah ada diantara para pihak, dengan
ketentuan bahwa seluruh hukum dan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan
oleh otoritas yang sah berlaku bagi para pihak.
Pasal 15. Perjanjian Tunggal
Setiap pihak mengakui bahwa pihaknya telah menandatangani Perjanjian ini dan akan
mengadakan setiap Transaksi berdasarkan Perjanjian ini dengan mempertimbangkan
dan berpedoman kepada fakta bahwa seluruh Transaksi berdasarkan Perjanjian ini
merupakan suatu hubungan bisnis dan hubungan kontraktual berdasarkan suatu
perjanjian tunggal dan dibuat dengan mempertimbangkan satu dengan yang lainnya.
Dengan demikian, setiap pihak sepakat: (i) untuk melaksanakan seluruh kewajibankewajibannya sehubungan dengan setiap Transaksi berdasarkan Perjanjian ini, dan
bahwa setiap kelalaian dalam melaksanakan setiap dari kewajiban-kewajiban tersebut
merupakan suatu kelalaian dari pihaknya berkenaan dengan seluruh Transaksi
berdasarkan Perjanjian ini, dan (ii) bahwa pembayaran, penyerahan dan pengalihan
lainnya yang dilakukan oleh salah satu pihak sehubungan dengan suatu Transaksi akan
dianggap telah dilakukan dengan mempertimbangkan pembayaran, penyerahan dan
pengalihan lainnya sehubungan dengan Transaksi lain berdasarkan Perjanjian ini.
Pasal 16. Pengalihan
16.1

Hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari para pihak berdasarkan Perjanjian ini dan
Transaksi tidak dapat dialihkan, dibebankan atau dengan cara lain dialihkan
kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak lainnya.

16.2

Merger dan konsolidasi yang dilakukan para pihak tidak termasuk dalam
pengertian pengalihan berdasarkan Pasal ini.

16.3

Dengan pemberian persetujuan tertulis atas pengalihan tersebut maka pihak yang
memberikan persetujuan tertulis atas pengalihan tersebut menyatakan bersedia
dan mengikat diri untuk menandatangani, membuat dan menyerahkan dokumendokumen dan catatan-catatan yang diperlukan sehubungan dengan pengalihan
dimaksud.

Pasal 17. Penerusan Hak


Perjanjian dan Transaksi mengikat bagi para penerus atau pengganti masing-masing dari
para pihak, termasuk karena terjadinya merger atau konsolidasi.

0145IPG04 R67

26

Pasal 18. Pengakhiran Perjanjian


18.1

Perjanjian dapat diakhiri dengan diberikannya pemberitahuan tertulis dari salah


satu pihak kepada pihak lainnya, kecuali bahwa Perjanjian ini tetap berlaku
terhadap Transaksi yang belum selesai.

18.2

Semua upaya hukum berdasarkan Perjanjian ini akan tetap berlaku terlepas dari
Pengakhiran berkenaan dengan Transaksi yang bersangkutan dan pengakhiran
Perjanjian ini.

Pasal 19. Hukum dan Arbitrase


19.1

Perjanjian ini dan pelaksanaannya diatur dan ditafsirkan sesuai dengan hukum
dan peraturan perundang-undangan negara Republik Indonesia.

19.2

Para pihak sepakat apabila timbul perbedaan, perselisihan, konflik atau


pertentangan ("Perselisihan") berkenaan dengan Perjanjian ini atau pelaksanaan
daripadanya, termasuk namun tidak terbatas pada Perselisihan berkenaan
dengan pelaksanaan, keabsahan, berakhirnya hak dan kewajiban dari salah satu
Pihak dalam Perjanjian ini, para pihak akan mencoba untuk menyelesaikan
Peselisihan tersebut secara damai antara para pihak, dalam jangka waktu 14 Hari
Kerja sejak diterimanya oleh salah satu pihak pemberitahuan dari pihak lainnya
mengenai adanya Perselisihan.

19.3

Apabila tidak ada kesepakatan antara para pihak untuk menyelesaikan


Perselisihan dalam jangka waktu 14 Hari Kerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19.2 tersebut, maka pihak manapun juga dapat mengajukan Perselisihan
kepada badan arbitrase berdasarkan ketentuan Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) yang berlaku ("Ketentuan BANI").
Badan Arbitrase akan menjalankan sidang-sidangnya di Jakarta dan memberikan
keputusannya dalam Bahasa Indonesia. Menyimpang dari ketentuan Pasal 13
(Pemberitahuan dan Komunikasi Lainnya), setiap pemberitahuan arbitrase,
tanggapan atau komunikasi lainnya yang diberikan untuk atau oleh salah satu
Pihak kepada Badan Arbitrase harus diberikan dan dianggap diterima dengan
memperhatikan Ketentuan BANI.

19.4

Badan Arbitrase terdiri dari tiga (3) arbitrator yang diangkat berdasarkan
Ketentuan BANI.

19.5

Badan Arbitrase yang diangkat harus melaksanakan proses arbitrase sesuai


dengan Perjanjian ini, Ketentuan BANI dan ketentuan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku berkenaan dengan arbitrase ("Ketentuan
Hukum dan Peraturan Perundang-undangan Di Bidang Arbitrase"). Apabila
Perjanjian ini, Ketentuan BANI atau Ketentuan Hukum dan Peraturan Perundangundangan Di Bidang Arbitrase tidak mengatur tentang pelaksanaan proses
arbitrase, maka Badan Arbitrase harus menentukan bagaimana proses arbitrase
akan dilaksanakan.

19.6

Tak satu pihak pun berhak untuk memulai atau mengajukan gugatan di
pengadilan
atas
Perselisihan
sampai
permasalahan
yang
sedang
dipersengketakan diputuskan oleh Badan Arbitrase sebagaimana dimaksud dalam

0145IPG04 R67

27

Pasal 19 ini, dan hanya dalam hal yang khusus berkenaan dengan pelaksanaan
keputusan arbitrase.
19.7

Kecuali apabila diperbolehkan oleh Ketentuan Hukum dan Peraturan Perundangundangan Di Bidang Arbitrase, setiap keputusan Badan Arbitrase berdasarkan
Pasal ini bersifat final, mengikat dan tidak dapat dibantah, serta dapat digunakan
sebagai dasar untuk eksekusinya di Indonesia atau di tempat lainnya. Badan
Arbitrase berhak untuk memasukkan dalam keputusan yang dikeluarkan olehnya,
ketentuan pembayaran biaya dan pengeluaran bagi para arbitrator, biaya
administrasi arbitrase, biaya hukum yang ditimbulkan oleh para pihak, biaya dan
pengeluaran untuk saksi, serta biaya dan pengeluaran lainnya yang diperlukan
menurut pendapat Badan Arbitrase untuk menyelesaikan Perselisihan dengan
wajar.

19.8

Para pihak secara tegas menyatakan sepakat:


(a)

bahwa keputusan Badan Arbitrase harus diambil berdasarkan suara


terbanyak dari para arbitrator;

(b)

bahwa Badan Arbitrase harus memuat alasan secara tertulis berkenaan


dengan diambilnya suatu keputusan dan keputusan tersebut secara
keseluruhan harus diambil berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, tidak berdasarkan prinsip ex aequo et
bono; dan

(c)

bahwa mandat dari Badan Arbitrase yang termuat dalam Perjanjian ini
akan tetap berlaku sampai keputusan arbitrase yang final dikeluarkan oleh
Badan Arbitrase.

Pasal 20. Tidak Ada Pengesampingan


Pengesampingan baik secara tegas atau tersirat atas suatu Kejadian Wanprestasi oleh
salah satu pihak bukan merupakan pengesampingan atas Kejadian Wanprestasi lainnya
dan penggunaan upaya hukum berdasarkan Perjanjian ini oleh suatu pihak bukan
merupakan pengesampingan atas haknya untuk menggunakan upaya hukum lainnya
berdasarkan Perjanjian ini. Perubahan terhadap atau pengesampingan atas suatu
ketentuan dalam Perjanjian ini dan persetujuan dari suatu pihak atas penyimpangan dari
Perjanjian ini tidak berlaku kecuali dan sebelum perubahan, pengesampingan atau
persetujuan tersebut dibuat secara tertulis dan ditandatangani secara sah oleh kedua
belah pihak pada Perjanjian ini. Tanpa membatasi salah satu dari yang tersebut di atas,
kelalaian dalam menyampaikan pemberitahuan berdasarkan Pasal 13 (Pemberitahuan
dan Komunikasi Lainnya) bukan merupakan pengesampingan suatu hak untuk
melakukan hal tersebut pada kemudian hari.
Pasal 21. Pelepasan Hak Imunitas
Setiap pihak dalam Perjanjian ini dengan ini setuju untuk melepaskan, sejauh diijinkan
berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seluruh
kekebalan (baik yang berdasarkan atas kedaulatan atau berdasarkan hal lainnya) dari
yurisdiksi, penyitaan (baik sebelum maupun setelah putusan) dan pelaksanaan putusan
dari proses hukum di Pengadilan Indonesia atau negara atau yurisdiksi lainnya,

0145IPG04 R67

28

sehubungan dengan Perjanjian ini atau Transaksi, dan setuju bahwa tidak akan
mengajukan, menuntut atau menyebabkan diadakannya imunitas tersebut terhadap suatu
tindakan atau proses hukum.
Pasal 22. Kemandirian Ketentuan
Dalam hal salah satu ketentuan atau kesepakatan dalam Perjanjian ini dinyatakan batal
atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, maka pernyataan batal atau tidak dapat dilaksanakan tersebut tidak
mengurangi keabsahan atau menyebabkan batalnya atau tidak dapat dilaksanakannya
ketentuan atau kesepakatan lain dalam Perjanjian ini, dan oleh karenanya dalam hal
demikian, ketentuan dan kesepakatan lain dalam Perjanjian ini tetap sah dan mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat diantara para pihak sebagaimana termuat dalam
Perjanjian ini.
Pasal 23. Kerahasiaan
Para pihak dengan ini setuju:
(a)

untuk melakukan segala upaya yang seharusnya guna menjamin bahwa tidak
akan ada wakil, pegawai atau agen dari para pihak yang menggunakan,
mengungkapkan atau memberitahukan informasi rahasia berkenaan dengan pihak
lainnya atau Perjanjian ini atau Transaksi kepada orang lain, perusahaan, firma
atau organisasi lainnya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak
lainnya, dengan memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku;

(b)

untuk melakukan segala upaya yang seharusnya guna mencegah publikasi atau
pengungkapan secara tidak sah informasi rahasia tersebut kepada pihak
manapun.

Ketentuan ini tidak termasuk berkenaan dengan:


(a)

keterbukaan informasi kepada seseorang yang merupakan pihak dari Perjanjian


ini atau Transaksi terkait;

(b)

keterbukaan informasi yang telah diketahui oleh penerimanya selain dari sebagai
akibat ditandatanganinya Perjanjian ini dan Konfirmasi;

(c)

keterbukaan informasi yang diterima oleh penerimanya yang merupakan informasi


yang bebas untuk dibuka;

(d)

keterbukaan informasi yang sudah menjadi rahasia umum melalui pemberitahuan


yang sah atau cara lainnya yang wajar;

(e)

ketentuan ini tidak membatasi pemberitahuan atas informasi rahasia kepada pihak
yang disyaratkan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Sehingga dengan demikian tidak ada pelanggaran
terhadap ketentuan Pasal ini dengan dilakukannya pemberitahuan yang mungkin
disyaratkan oleh ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;

0145IPG04 R67

29

(f)

penerima memerlukan keterbukaan dimaksud untuk melakukan sesuatu,


melindungi atau melaksanakan haknya berdasarkan Perjanjian ini atau, untuk
tujuan dilakukannya sesuatu dengan cara yang dianggap pantas, tugas atau
kewajibannya berdasarkan atau sehubungan dengan Perjanjian ini dalam setiap
hal orang yang bersangkutan sebagaimana diperlukan untuk diinformasikan atas
informasi tersebut untuk mencapai suatu tujuan;

(g)

keterbukaan informasi kepada penasehat profesional yang menerima informasi


tersebut dibawah janji kerahasiaan;

(h)

keterbukaan informasi dengan persetujuan para pihak;

(i)

keterbukaan informasi kepada penasehat profesional para pihak (dengan catatan


bahwa keterbukaan dilakukan dengan dasar bahwa penerima akan
merahasiakannya);

dengan ketentuan bahwa keterbukaan informasi tersebut tidak bertentangan dengan


hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 24. Lain-lain
24.1

Perjanjian ini hanya dapat diubah sehubungan dengan hal-hal yang tercantum
pada Lampiran I, lampiran mana harus ditandatangani oleh para pihak.
Perubahan dalam Lampiran I tersebut merupakan kesatuan yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini, dan karenanya seluruh ketentuan dalam Perjanjian
ini tetap berlaku pada perjanjian perubahan tersebut, kecuali untuk hal-hal yang
disepakati untuk diubah.

24.2

Jika suatu kewajiban pembayaran atau penyerahan Surat Berharga sebagaimana


ditentukan dalam Transaksi jatuh pada bukan Hari Kerja, maka pemenuhannya
kewajiban pembayaran atau penyerahan Surat Berharga tersebut dilakukan pada
Hari Kerja sebelum jatuh tanggal dimaksud.

24.3

Para pihak wajib untuk membayar semua kewajiban-kewajiban pajak dan/atau


pungutan-pungutan lain pada saat kewajiban tersebut harus dibayar sesuai
dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

24.4

Para pihak dalam Perjanjian ini setuju mengesampingkan ketentuan dalam


kalimat kedua dan ketiga dari Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
sehubungan dengan diperlukannya keputusan pengadilan dalam pengakhiran
Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini ditandatangani oleh para pihak sebagai kesepakatan yang telah
dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA
[*]

0145IPG04 R67

PIHAK KEDUA
[*]

30

Oleh
: ____________________
Nama
: ____________________
Jabatan : ____________________

0145IPG04 R67

Oleh
: ____________________
Nama
: ____________________
Jabatan : ____________________

31

LAMPIRAN I
Tambahan Syarat-syarat dan Kondisi-kondisi
TAMBAHAN SYARAT-SYARAT DAN KONDISI-KONDISI PADA
PERJANJIAN INDUK JUAL BELI
DENGAN PEMBELIAN KEMBALI, TANGGAL [*]
TAMBAHAN SYARAT-SYARAT DAN KONDISI-KONDISI PADA PERJANJIAN INDUK
JUAL BELI DENGAN PEMBELIAN KEMBALI (Tambahan Perjanjian) dibuat pada
tanggal [*].
ANTARA
1.

[*], suatu badan hukum berbentuk [perseroan terbatas/yayasan/koperasi] yang


didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan negara
Republik Indonesia, beralamat di [*] (Pihak Pertama, istilah mana termasuk
penggantinya, jika ada, dari Pihak Pertama); dan

2.

[*], suatu badan hukum berbentuk [perseroan terbatas/yayasan/koperasi] yang


didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan negara
Republik Indonesia, beralamat di [*] (Pihak Kedua, istilah mana termasuk
penggantinya, jika ada, dari Pihak Kedua).

Rujukan paragraf dalam lampiran ini merujuk kepada paragraf-paragraf dalam Perjanjian
Induk Jual Beli Dengan Pembelian Kembali, tanggal [*] (Perjanjian).
Pilihan berikut akan diterapkan dalam Perjanjian:
(a)

Pasal 4

Berlaku/Tidak Berlaku*
Apabila Pasal 4 dinyatakan tidak berlaku, maka:

0145IPG04 R67

(i)

Pasal 2.1 (q), (r) dan (oo) tidak berlaku.

(ii)

Pasal 5 Kata-kata tidak dengan Transfer Marjin namun


dihapus.

(iii)

Pasal 9.1 (iv) tidak berlaku.

(iv)

Pasal 9.2 (i) diubah menjadi Pada tanggal terjadinya


Kejadian Wanprestasi dalam Pasal 9.1, Tanggal Pembelian
Kembali atas setiap Transaksi yang terjadi diantara para
pihak berdasarkan Perjanjian ini dianggap langsung terjadi
(dan kewajiban dari pihak terkait untuk menyerahkan Surat
Berharga, pembayaran Harga Pembelian Kembali untuk
Surat Berharga Ekuivalen akan dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Pasal 9.3).

32

(v)

Pasal 9.3 (i)

Kata-kata
dihapus.]

dan

jumlah

(vi)

Pasal 9.10(i) dan 9.11(i) tidak berlaku.

Marjin

[(b)

Pasal 7
Tambahan Pasal 7 (Pernyataan dan Jaminan)]
(Catatan: tambahan ini hanya dipakai jika para pihak memerlukannya)

(c)

Pasal 9

Tunai

Sehubungan dengan Pasal 9 dari Perjanjian:


(i)

Pasal 9.1 (ii) Berlaku/Tidak Berlaku*

(ii)

Pasal 9.1 (x) Berlaku/Tidak Berlaku*

(iii)

Pasal 9.1 (xi) Berlaku/Tidak Berlaku*


Jika Pasal 9.1 (x) dan/atau (xi) berlaku, untuk kepentingan
Pasal 9.1 (x) dan (xi), perjanjian lain adalah:

0145IPG04 R67

(a)

setiap transaksi (termasuk perjanjian yang


berhubungan dengan transaksi tersebut) yang ada
pada saat ini atau di masa yang akan datang antara
satu Pihak pada Perjanjian ini dan pihak lain, yang
merupakan transaksi pinjaman uang (kecuali istilah
tersebut tidak termasuk kewajiban sehubungan
dengan setoran yang diterima dalam praktek usaha
perbankan sehari-hari dari suatu Pihak) (masingmasing transaksi tersebut disebut Transaksi
Pinjaman Uang) dengan suatu Batas Jumlah, suku
bunga, basis, obligasi, instrumen pasar berkembang
(emerging market instrument), valuta asing, mata
uang, emas atau komoditi lain (termasuk sewa,
pinjaman atau konsinyasi emas atau komoditi lain),
ekuitas, transaksi yang berkaitan dengan ekuitas,
transaksi yang berkaitan dengan indeks, atau
transaksi yang dikaitkan dengan kredit, cap, collar,
floor, swap atau option, transaksi forward rate,
pembelian,
penjualan,
pembelian
kembali,
membeli/menjual kembali, pemberian pinjaman
Surat Berharga atau peminjaman Surat Berharga
atau transaksi EFP (pertukaran fisik), atau transaksi
serupa (termasuk opsi berkenaan dengan salah satu
dari transaksi tersebut diatas);

(b)

gabungan dari transaksi-transaksi tersebut diatas;


dan

(c)

transaksi lain yang diidentifikasi sebagai perjanjian


lain dalam Perjanjian ini, yaitu [*].

33

Batas Jumlah dalam hal ini adalah tidak lebih besar dari
USD [*] atau dalam mata uang lainnya yang setara.
(iv)

Pasal 9.3 (iii) [*] [(*)] kali.

(v)

Pasal 9.6

[*] [(*)] kali.

(d)

Pasal 12.2

[*]%

(e)

Pasal 13.

Sehubungan dengan Pasal 13 dari Perjanjian:

(i)

Alamat untuk pemberitahuan dan komunikasi lainnya untuk Pihak


Pertama:
Alamat
Untuk Perhatian
Telepon
Telex
Faksimili
E-mail
Lain-lain

(ii)

Pasal 19.2
hingga 19.8

:
:
:
:
:
:
:

[*]
[*]
[*]
[*]
[*]
[*]
[*]

Berlaku/Tidak Berlaku*
Apabila Pasal 19.2 hingga 19.8 dinyatakan tidak berlaku, maka
para pihak sepakat bahwa:
[A.

0145IPG04 R67

[*]
[*]
[*]
[*]
[*]
[*]
[*]

Alamat untuk pemberitahuan dan komunikasi lainnya untuk Pihak Kedua:


Alamat
Untuk Perhatian
Telepon
Telex
Faksimili
E-mail
Lain-lain

(f)

:
:
:
:
:
:
:

(i)

untuk penyelesaian perselisihan yang menyangkut


pembayaran sehubungan dengan Transaksi atau
penyerahan Surat Berharga sehubungan dengan
Transaksi yang dilakukan oleh para pihak akan
diselesaikan berdasarkan ketentuan dalam Bylaws
BI-RTGS atau Bylaws BI-SSSS, yang mana yang
berlaku;

(ii)

untuk penyelesaian perselisihan yang menyangkut


hal-hal lain dalam Perjanjian akan diselesaikan
berdasarkan ketentuan dalam Bylaws Perjanjian;

(iii)

setiap keputusan Komite Bylaws sehubungan


dengan perselisihan tersebut merupakan keputusan
final, mengikat dan tidak dapat dibantah oleh para
pihak yang bersangkutan.]*

34

[B.

19.2

Para pihak sepakat apabila timbul perbedaan, perselisihan,


konflik atau pertentangan ("Perselisihan") berkenaan
dengan Perjanjian ini atau pelaksanaan daripadanya,
termasuk namun tidak terbatas pada Perselisihan
berkenaan dengan pelaksanaan, keabsahan, berakhirnya
hak dan kewajiban dari salah satu pihak dalam Perjanjian
ini, para pihak akan mencoba untuk menyelesaikan
Perselisihan tersebut secara damai antara para pihak,
dalam jangka waktu 14 Hari Kerja sejak diterimanya oleh
salah satu pihak pemberitahuan dari pihak lainnya
mengenai adanya Perselisihan.

19.3

Apabila tidak ada kesepakatan antara para pihak untuk


menyelesaikan Perselisihan dalam jangka waktu 14 Hari
Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19.2 tersebut,
maka pihak manapun juga dapat mengajukan Perselisihan
kepada Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI)
berdasarkan Peraturan BAPMI yang berlaku (Ketentuan
BAPMI).
Badan arbitrase akan menjalankan sidang-sidangnya di
Jakarta dan memberikan keputusannya dalam Bahasa
Indonesia. Menyimpang dari ketentuan Pasal 13, setiap
pemberitahuan arbitrase, tanggapan atau komunikasi
lainnya yang diberikan untuk atau oleh salah satu pihak
kepada badan arbitrase harus diberikan dan dianggap
diterima dengan memperhatikan Ketentuan BANI.

0145IPG04 R67

19.4

Badan arbitrase terdiri dari 3 (tiga) arbitrator. Masingmasing pihak yang terlibat dalam Perselisihan akan
menunjuk seorang arbitrator dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari sejak berakhirnya jangka waktu 14 Hari Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19.2. Dalam jangka
waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah ditunjuknya
para arbitrator oleh para pihak, para arbitrator yang telah
ditunjuk oleh para pihak wajib menunjuk dan memilih
arbitrator ketiga yang bertindak sebagai ketua majelis
arbitrator. Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam
menunjuk arbitrator ketiga tersebut, maka pemilihan dan
penunjukkan arbitrator akan diserahkan kepada Ketua
BAPMI sesuai dengan Ketentuan BAPMI.

19.5

Badan arbitrase yang diangkat harus melaksanakan proses


arbitrase seusai dengan Perjanjian ini, Ketentuan BAPMI
dan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku berkenaan dengan arbitrase (Ketentuan
Hukum dan Peraturan Perundang-undangan Di Bidang
Arbitrase). Apabila Perjanjian ini, Ketentuan BAPMI atau
Ketentuan Hukum dan Peraturan Perundang-undangan Di
Bidang Arbitrase tidak mengatur tentang pelaksanaan
proses arbitrase, maka badan arbitrase harus menentukan
bagaimana proses arbitrase akan dilaksanakan.

35

19.6

Tak satu pihak pun yang berhak untuk memulai atau


mengajukan gugatan di pengadilan atas Perselisihan
sampai permasalahan yang sedang dipersengketakan
diputuskan oleh badan arbitrase sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19 ini, dan khusus berkenaan dengan
pelaksanaan keputusan arbitrase.

19.7

Kecuali apabila diperbolehkan oleh Ketentuan Hukum dan


Peraturan Perundang-undangan Di Bidang Arbitrase, setiap
keputusan badan arbitrase berdasarkan Pasal ini bersifat
final, mengikat dan tidak dapat dibantah, serta dapat
digunakan sebagai dasar untuk eksekusinya di Indonesia
atau di tempat lainnya. Badan arbitrase berhak untuk
memasukkan dalam keputusan yang dikeluarkan olehnya,
ketentuan pembayaran biaya dan pengeluaran bagi para
arbitrator, biaya administrasi arbitrase, biaya hukum yang
ditimbulkan oleh para pihak, biaya dan pengeluaran untuk
saksi, serta biaya dan pengeluaran lainnya yang diperlukan
menurut pendapat badan arbitrase untuk menyelesaikan
Perselisihan dengan wajar.

19.8

Para pihak secara tegas menyatakan sepakat:


(a)

bahwa keputusan badan arbitrase harus diambil


berdasarkan suara terbanyak dari para arbitrator;

(b)

bahwa badan arbitrase harus memuat alasan secara


tertulis berkenaan dengan diambilnya suatu
keputusan dan keputusan tersebut secara
keseluruhan harus diambil berdasarkan ketentuan
hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, tidak berdasarkan prinsip ex aequo et bono;
dan

(c)

bahwa mandat dari badan arbitrase yang termuat


dalam Perjanjian ini akan tetap berlaku sampai
keputusan arbitrase yang final dikeluarkan oleh
badan arbitrase.]*

* Coret yang tidak perlu.


Demikian Tambahan Perjanjian ini ditandatangani oleh para pihak sebagai kesepakatan
yang telah dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA
[*]

0145IPG04 R67

PIHAK KEDUA
[*]

36

Oleh
: ____________________
Nama
: ____________________
Jabatan : ____________________

0145IPG04 R67

Oleh
: ____________________
Nama
: ____________________
Jabatan : ____________________

37

LAMPIRAN II
Bentuk Konfirmasi
[kepala surat Penjual/Pembeli]
_______________________________________________________________________

Kepada Yth.
Dari
Tanggal

: [Penjual/Pembeli]
: [Penjual/Pembeli]
: [*]

Perihal

: Transaksi Jual Beli dengan Pembelian Kembali (sell/buy-back)

********************************************************************************************
Dengan hormat,
Tujuan dari [
surat] / [
teleks] / [
faksimili] / [
e-mail] ini, merupakan suatu
Konfirmasi sebagaimana dimaksudkan dalam Perjanjian, adalah untuk menguraikan
syarat-syarat dan kondisi-kondisi dari transaksi jual beli dengan pembelian kembali diatas
yang dilakukan diantara kita pada Tanggal Kontrak sebagaimana disebutkan dibawah ini.
Konfirmasi ini merupakan tambahan dan merupakan bagian dari, dan dengan
memperhatikan, Perjanjian Induk Jual Beli dengan Pembelian Kembali (Perjanjian)
yang kita tandatangani pada tanggal [*] sebagaimana digantikan, diubah, dimodifikasi
atau dicanangkan kembali dari waktu ke waktu. Seluruh ketentuan yang tercantum dalam
Perjanjian mengatur Konfirmasi ini kecuali terhadap ketentuan yang secara tegas diubah
sebagaimana dinyatakan dibawah ini. Segala istilah yang didefinisikan dalam Perjanjian
dan digunakan dalam Konfirmasi ini mempunyai arti yang sama dalam Konfirmasi ini
sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian.
1.

Tanggal Kontrak

[*]

2.

a.

Penjual

Pihak Pertama / Pihak Kedua


(coret yang tidak perlu)

b.

Pembeli

Pihak Pertama / Pihak Kedua


(coret yang tidak perlu)

[tulis tipe dan nilai nominal dari Surat

3.

Surat Berharga Yang Dibeli


Berharga]

4.

CUSIP, ISIN atau nomor


identifikasi lainnya

[*]

5.

Penjual dan Nomor Identitas


Penjual

[*]

6.

Pembeli dan Nomor Identitas


Pembeli

[*]

0145IPG04 R67

38

7.

Tanggal Pembelian

[*]

8.

Harga Pembelian

[*], terdiri dari:

a.

Harga Pasar

[*]

b.

Faktorisasi (Hair Cut)

[*] % dari Harga Pasar

9.

Tanggal Pembelian Kembali

[*]

10.

Harga Pembelian Kembali

[*]

11.

Rasio Marjin

[*]

12.

Tingkat Harga (repo rate)

[*]

13.

Untuk Pasal 4.2 Batas Jumlah


Eksposur Bersih adalah

Rp. [*]1

14.

Untuk Pasal 4.5

Jangka waktu pemindahbukuan Marjin


Tunai adalah setiap [*] hari2

15.

Untuk Pasal 4.6

Tingkat bunga atas Marjin Tunai


adalah [*]%3

16.

Untuk Pasal 6.8

Jangka waktu pengiriman: [*]


Jangka waktu pembayaran: [*]

17.

Detail Rekening Bank Pembeli

[*]

18.

Detail Rekening Bank Penjual

[*]

19.

Syarat-syarat tambahan

[*]

Hormat kami,
[PENJUAL/PEMBELI]
[*]

Diterima dan disetujui oleh,


[PENJUAL/PEMBELI]
[*]

Oleh
: ____________________
Nama
: ____________________
Jabatan : ____________________

Oleh
: ____________________
Nama : ____________________
Jabatan : ____________________

1
2
3

Hanya diisi bila para pihak memberlakukan Pasal 4, sesuai dengan Lampiran I dari Perjanjian.
Hanya diisi bila para pihak memberlakukan Pasal 4, sesuai dengan Lampiran I dari Perjanjian.
Hanya diisi bila para pihak memberlakukan Pasal 4, sesuai dengan Lampiran I dari Perjanjian.

0145IPG04 R67

39

Anda mungkin juga menyukai