Apabila pendekatan konvensional tidak bisa digunakan, maka metode yang bisa
digunakan adalah :
Inkonvensional, karena frekuensi hasilnya lebih banyak sehingga dapat dilakukan pemilihan
terhadap tanaman sesuai dengan yang diharapkan.
Mutagen yang dapat digunakan dalam pemuliaan mutasi dan prinsip kerjanya diantaranya
1. Mutagen biologi
Mutagen biologi merupakan mutagen yang terdiri atas makhluk hidup. Mutagen biologi ini
antara lain berupa virus dan bakteri. Bekerja dengan cara memparasiti inang, contohnya:
Virus dapat menyebabkan mutasi dan merugikan pada manusia, di antaranya virus rubella
yang dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, mata (katarak), dan telinga (tuli). Selain
itu, virus hepatitis juga dapat menyebabkan aberasi pada darah dan sumsum tulang
sehingga dapat menyebabkan terjadinya peristiwa mutasi.
2. Mutagen kimia
Mutagen kimia disebabkan oleh bahan kimia, antara lain kolkisin, antibiotik, alkohol, asam
nitrit, aminopurin, alkilase, etil metil sulfonat dan lain-lain. Prinsip kerjanya adalah larutan
mutagen kimia langsung diaplikasikan pada tanaman.
3. Mutagen fisika
Zat radioaktif
Zat radioaktif ini secara alami dapat berasal dari kerak bumi. Zat-zat tersebut adalah
uranium, thorium, dan radium.
Sinar X
Sinar X biasa digunakan di rumah sakit. Radiasi sinar X yang berasal dari peralatan
diagnostik medis bertujuan untuk pengobatan, tetapi pada dosis yang berlebih sinar X
dapat mengakibatkan kerugian. Kerugian yang terjadi misalnya kanker dan dampak
yang dapat diwariskan.
Sinar kosmis
Sinar kosmis berasal dari matahari dan dalam jangka waktu tertentu dapat bersifat
merugikan.
Proton dan netron b
Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet berasal dari matahari. Sinar ultraviolet dapat menyebab kan terjadinya
kanker kulit.
Suhu tinggi
Mutasi akan terjadi semakin cepat bila suhu tinggi. Peningkatan suhu sebesar 10o C
akan menambah kecepatan mutasi menjadi 2 3 kali lipat.
Kelebihan dan kekurangan metode konvensional dan inkonvensional diantaranya :
1. Metode konvensional
Kelebihan:
Kekurangan:
2. Metode inkonvensional
Kelebihan:
Kekurangan:
Kondisi yang terjadi apabila kita melakukan rekombinasi genetik, terkait dengan
kondisi tersebut apakah kita akan mendapatkan bibit unggul ?
Rebombinasi genetik berdasarkan tujuan jangka pendeknya yaitu untuk memperoleh
keanekaragaman genetik dan karakter tanaman, jadi hasil yang diperoleh dari kegiatan
rekombinasi genetik tanaman adalah tanaman dengan sifat yang berbeda antara tanaman
satu dengan tanaman lainnya. Apakah saudara akan memperoleh varietas unggul? Tidak,
karena hasil yang diperoleh dari kegiatan rekombinasi beragam sehingga untuk memperoleh
varietas unggul perlu adanya kegiatan lanjut berupa penyeleksian sifat-sifat unggul tanaman.
Terkait dengan soal no.9, yang harus dilakukan adalah :
Seleksi tanaman perlu dilakukan untuk menentukan hasil akhir berupa varietas unggul yang
akan digunakan untuk kebutuhan konsumsi, produksi, dan industri.
Metode seleksi pada tanaman menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang diantaranya :
Metode seleksi tanaman menyerbuk sendiri: Seleksi massa, galur murni, pedigree, bulk,
SSD, backcross.
Metode seleksi tanaman menyerbuk silang: seleksi massa, galur murni, ear to row,
recurrent selection.
1. Seleksi massa
Salah satu metode seleksi yang tertua untuk memilih bahan tanam yang lebih baik pada
generasi berikut. Seleksi massa memiliki macamnya, yaitu: Seleksi massa positif yaitu
dengan cara mengambil tanaman yang baik dalam suatu populasi sedangkan yang tidak
terpilih dibiarkan hidup, seleksi massa negatif yaitu dengan mengambil tanaman yang baik
namun yang bersifat jelek dihilangkan.
2. Seleksi galur murni
Untuk memperoleh individu homozigot.
Bahan seleksi adalah populasi yang mempunyai tanaman homozigot.
Sehingga pekerjaan seleksi memilih individu yang homosigot tadi.
3. Seleksi pedigree
Penggunaan metode seleksi silsilah massa (masspedigree selection) pada Generasi
Seleksi F3 dan F4 ternyata belum dapat mereduksi keragaman genetik non aditif,
khususnya gen overdominansi, dari dalam keragaman fenotipe. Akibatnya adalah
seleksi yang dilakukan cenderung mempertahankan famili-famili dengan keragaan terbaik
yang didominasi oleh genotipe-genotipe heterozigot pada lokus-lokus yang
mengendalikan keragaman itu.
4. Seleksi bulk
Membentuk Pop F2 yang bersegregasi.
Tanaman-tanaman populasi bersegregasi ditanam tercampur (bulk) sampai F5/F6.
Pada generasi F5 / F6, tananam-2 terbaik dipilih dijadikan galur murni.
5. Seleksi SSD
Seleksi Single Seed Descent, yaitu satu keturunan satu biji. Pada prinsipnya, individu
tanaman terpilih dari hasil suatu persilangan pada F2 dan selanjutnya ditanam cukup satu biji
satu keturunan. Cara ini dilakukan sampai generasi yang ke-5 atau ke-6 (F5 atau F6). Bila
pada generasi tersebut sudah diperoleh tingkat keseragaman yang diinginkan maka pada
generasi berikutnya pertanaman tidak dilakukan satu biji satu keturunan tetapi ditingkatkan
menjadi satu baris satu populasi keturunan, kemudian meningkat lagi menjadi satu plot satu
populasi keturunan.
6. Ear to row
Seleksi berdasarkan penampilan progeni. Metode ini efektif untuk karakter dengan nilai
heritabilitas yang tinggi.
Tahapan :
1. Pada populasi asal (yang beragam) diseleksi secara individual berdasarkan
fenotipe biasanya dipilih sampai 200 tanaman biji dari masing-masing tanaman
dipisahkan.
2. Sebagian benih dari masing-masing tanaman terseleksi ditanam dalam 1 baris
(misalnya sepanjang 5m) jumlah barisan = jumlah tanaman terseleksi. Petak
percobaan harus terpisah dari tanaman lain yang sejenis.
3. Pengamatan dilakukan pada individu tanaman dan barisan. Seleksi dilakukan
pada tanaman terbaik dari barisan terbaik. Barisan merupakan kelompok
tanaman satu famili.
4.
Sisa benih dari tanaman yang diidentifikasi menghasilkan barisan terbaik akan
ditanam pada tahun kedua seleksi kembali terhadap tanaman terbaik.
7. Seleksi backcross
Back cross adalah persilangan F1 dengan salah satu orang tuanya. Dengan back-cross akan
terjadi penimbunan sifat resesif. Jadi dengan back-cross apabila dilakukan berulang kali, akan
terjadi penimbunan gen gen. Sehingga salah satu sifat unggul dari salah satu tetuanya
dapat dipindahkan, misalnya sifat resistensi terhadap hama atau penyakit. Secara teoritis
maka dengan jalan back cross lebih cepat pemilihannya daripada dengan metode pedigree,
oleh karena jumlah genotipenya lebih sedikit.
8. Current selection
Suatu metode seleksi dan penyilangan tanaman terpilih dari suatu populasi secara sistematik
untuk membentuk populasi baru yang lebih baik (Fehr 1987).Dengankata lain,metode