Mata Kuliah/SKS

: Konservasi Tanah dan Air/3 (2 - 3) SKS

Materi Praktik I

: Kerusakan Tanah Oleh Erosi

Lokasi

: Tangkiling km 39, Cilik Riwut, Palangka Raya.

Hari/Tanggal

: Jumat 25 Mei 2012

Waktu

: 07.00 08.40 WIB

13.00 14.30 WIB

Bahan/Alat

: 1. Tanah/Lahan
2. Kamera, Peta
3. Parang, Cangkul, Tali
4. ATK

Tujuan Praktik

: Mahasiswa dapat,
1. Mengetahui penyebab kerusakan tanah
2. Mengetahui dan menjelaskan Erosi berdasarkan
bentuknya serta cirri-cirinya.

Cara Kerja

: 1. Tentukan tempat yang dapat mewakili erosi

berdasarkan bentuknya.
2. Foto area tersebut kemudian
deskripsikankeadaanyameliputi ; jenis tanah,
kelerengan, vegetasi, tingkat erosi (ringan,
berat, sedang).

Pelaporan

: I. Pendahuluan
II. Landasan Teori
III. Metodologi
IV. Hasil dan Pembahasan
V. Kesimpulan

Mata Kuliah/SKS : Konservasi Tanah dan Air/3 (2 - 3) SKS

Materi Praktik 2 : Analisis Sifat Sifat Hujan

Tempat Praktik : Bandara Cilik Riwut
Hari/Tanggal

: Jumat, 1 Juni 2012

Waktu

: 07.00 08.40 WIB

13.00 14.30 WIB

Bahan/Alat

: 1. Data Curah Hujan

2. ATK

Tujuan Praktik : Mahasiswa dapat,

3. Menjelaskan faktor faktor terjadinya erosi oleh air
4. Menganalisis sifat sifat hujan yang dapat
menimbulkan

erosi

hujan,intensitas

meliputi

jumlah

curah

hujan,energy

kinetik

hujan,intensitas maksimum selama 30 menit EI

30,KE > 25 , AIm dan AImp.
Cara Kerja

: 1. Data curah hujan dari stasiun BMG cilik Riwut

3. Lakukan

analisis

dari

data

yang

mengunakan rumus, sebagai berikut :

a. intensitas hujan setiap priode
=
60

ada

dengan

X jumlah

hujan setiap priode

Jangka waktu setiap priode
b. I 30 = jumlah curah hujan tertinggi selama 30
menit X 2
I 30
intensitas hujan maksimal selama 30
menit
c. Energy kenetik (E) = 210 X 3 + 89 Log I
d. EI 30 = E (I 30 . 10 -2)
e. KE > 25 = penjumlahan energy kenetik hujan dari
intensitas hujan setiap priode yang nilainya lebih
besar dari 25 mm/ jam
l

f. AIm =

aim
1

/100

AIm = indeks erosi hujan

a
= hujan setiap priode dalam cm
im
= intensitas hujan setiap priode dalam cm /
jam.
Khusus data praktik ini adalah untuk suatu
kejadian hujan yang terdiri dari partial atau priode

hujan, yaitu hanya yang di dalam kurung saja

sehingga tidak perlu lagi dibagi 100
l

g. AImp =

a . imp
1

AImp = indeks erosi hujan

a
= jumlah hujan pada saat hujan (cm)
imp = intensitas hujan maksimum setiap priode
dalam cm/jam
Pelaporan

: I. Pendahuluan
-

Latar Belakang
Tujuan

II. Landasan Teoritis

III. Metodologi
IV. Hasil dan Pembahasan
V. Kesimpulan dan Saran

Mata Kuliah / SKS

: Konservasi tanah dan air / 3 (2-3) SKS

Materi Praktikum 3

: Mengukur Erosi Yang Terjadi Untuk Suatu Kejadian Hujan (Petak

kecil)

Tempat Praktikum

: Jl. Dr.Murjani (Samping Bandara Cilik Riwut)

Hari / Tanggal

: Sabtu, 9 juni 2012

Waktu

: 07.00-14.30 WIB

Bahan / Alat

: 1. Data curah hujan yang terdapat petak kecil yang menimbulkan

aliran permukaan

Tujuan Praktikum

2.

Petak kecil,plot seng, bak penampung, drum, penggaris

3.

ATK

: Mahasiswa Dapat
1. Menentukan lokasi yang memenuhi syarat untuk mengukur
erosi yang terjadi untuk suatu kejadian hujan.
2. Mengukur / menghitung aliran permukaan dan berat tanah
untuk suatu kejadian hujan

Cara Kerja

1. Tentukan lokasi dan ukuran petak, sebaiknya pada tanah miring yang masih memiliki
solum cukup dalam (0,5 m) dan tanah nya seragam dengan ukuran petak 22 x 4 m .
kemiringan tanah dilakukan dengan alat penukur kelerengan dinyatakan sebagai
pembanding anatra jarak vertikal dan horizontal dikalikan dengan 100% . sedangkan
jarak horizontal dihitung dengan phytagoras.
2. Penampung tanah dan permukaanadalah bak yang terbuat dari seng tebal dan plot baja.
Ukuran bak panjang 2 m, lebar 0,3 m dan tinggi 0,3 m pada ujung satu dan ujung yang
lain 0,25 m. pada sisi yang menghadap dibuat 7 lobang yang letaknya horizontal. Lobang
yang ditengah yang dilengkapi dengan corong. Dari corong tersebut air yang meluap
disalurkan melalui pipa plastic kedalam drum penampung sehingga jumlah air yang
meluap dapat dihitung.
3. Alat penakar hujan digunakan alat yang sederhana yaitu ombrometer ditempatkan
disekitar lokasi petak kecil.
4. Pengukuran air dilakukan jam 07.00 pagi
5. Cara mengukur berat tanah dilakukan dua tahap yaitu :
a. Menimbang seluruh tanah basah
b. Pengeringan contoh tanah untuk menghitung berat total tanah kering.
6. Pengamatan erosi dan aliran permukaan dilakukan setiap hari hujan.
7. Penghitungan limpasan permukaan

a. Dalam keadaan tidak meluap dapat dihitung langsung dari bak penampung
b. Dalam keadaan meluap
Hitung dalam bak penampung
Hitung dalam drum gunakan rumus :
2
L . P drum d (F-m 1)
Dari rm 1 x 7 lobang bak penampung = x
Hasil akhir = a + x
8. Penghitungan berat tanah
a. Tanah dari bak dikeluarkan dan dikeringkan sehari dalam tampah lalu ditimbang
begitu juga yang di drum
b. Dalam a diambil contoh 25 gram masukan dalam kantong plastik lalu diikat
kuat dan diberi label dan dari diberi perlakuan di ambil 2 contoh tanah dan
keringkan di oven selama 3 jam (sampai beratnya tetap).
berat contoh tanahkering
x berat total tanahbasah
c. Berat total tanah kering = bertacontoh tanahbasah
Pelaporan :
I. Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan
II. Landasan Teori
III. Metodologi
IV. Hasil Dan Pembahasan
V. Kesimpulan Dan Saran