Anda di halaman 1dari 6

1.

METODE KERJA
1.1. Alat
1. Meja periksa/tempat tidur
2. Stopwatch/arloji (jam)

3. Sphygmomanometer (tensimeter), terdiri dari:


a. Manometer air raksa + klep pembuka penutup
b. Manset udara
c. Selang karet
d. Pompa udara dari karet + sekrup pembuka
penutup

4. Stethoscope

5.

6. Metronom

Bangku latihan fisik

1.2.
I.

Cara Kerja
MEMERIKSA DENYUT NADI DAN MENGUKUR TEKANAN DARAH
1. Memeriksa denyut nadi secara palpasi
a. Pilih satu mahasiswa coba (MC1)
b. MC1 dipersilahkan berbaring terlentang tenang selama 2-3 menit di
meja periksa/tempat tidur
c. Kedua lengan diletakkan disisi tubuh dengan keadaan volar
d. Denyut arteri radialis dextra diperiksa dengan menggunakan ujung jari
ke II-III-IV yang diletakkan sejajar satu terhadap yang lain diatas arteri
radialis tersebut
Tentukan:
1. Frekuensi.(jumlah denyut/menit)
2. Irama( teratur/tidak teratur)
e. Data dicatat.
2. Mengukur tekanan darah secara palpasi
a. MC1 tetap berbaring terlentang tenang di meja periksa/tempat tidur

b. Lengan diletakkan yang hendak di ukur tekanan darahnya ( lengan


kanan) disisi tubuh dengan kedudukan volar
c. Manset dipasang pada lengan atas kanan, sekitar 3cm diatas fossa cubiti
d. Raba serta rasakan denyut arteri radialis dextra
e. Pompakan udara ke dalam manset (menggunakan pompa udara) sampai
denyut arteri radialis dextra tak teraba
f. Pompakan terus udara ke dalam manset sampai tinggi Hg pada
manometer sekitar 20mmHg lebih tinggi dari titik dimana denyut arteri
radialis dextra tak teraba
g. Udara dalam manset dikeluarkan secara perlahan dan berkesinambungan
( dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum
jam). Catat tinggi Hg pada manometer dimana arteri radialis pertama
kali teraba kembali. Nilai ini menunjukkan besarnya tekanan sistolik
cara palpasi.
h. Data dicatat

3.Mengukur tekanan darah secara auskultasi


a. MC1 tetap berbaring telentang tenang diatas meja periksa/tempat tidur
dengan manset tetap terpasang di lengan atas kanan, posisi lengan tetap
disisi tubuh dengan kedudukan volar.
b. Tentukan letak arteri brachialis dextra secara palpasi pada fossa cubiti
dan stethoscope diletakkan di atas atrei brachialis dextra tersebut.
c. Udara dipompakan kedalam manset, maka akan dapat mendengar suara
bising arteri brachialis dextra melalui stethoscope.
d. Teruskan memompa udara kedalam manset, pada suatu saat suara bising
arteri brachialis dextra akan menghilang.
e. Udara dipompakan terus kedalam manset sampai tinggi Hg pada
manometer sekitar20mmHg lebih tinggi dan titik dimana suara bising
arteri brachialis dextra tadi menghilang.
f. Udara yang berada di dalam manset dikeluarkan secara pelan dan
berkesinambungan, maka akan mendengar lagi suara bising tersebut, dan
lihat tinggi Hg pada manometer, didapatkan tekanan darah sistolik. Dan
setelah diturunkan lagi suara bising tersebut kembali menghilang,
didapatkan tekanan darah diastolik.
g. Data dicatat

II.

MENGAMATI DAN MEMPELAJARI PENGARUH POSISI TUBUH


TERHADAP DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH
1. Pilih satu mahasiswa coba (MC1)
a. MC2 boleh sama dengan MC1 atau mahasiswa lain dalam kelompok
yang bersangkutan
b. Pilih satu mahasiswa yang bertugas memeriksa denyut nadi MC2 pada
arteri radialis sinistra selama praktikum point D.2
c. Pilih satu mahasiswa yang bertugas mengukur tekanan darah MC2 pada
lengan kanan secara auskultasi selama praktikum point D.2
d. Pilih satu mahasiswa untuk mencatat data.
2. MC2 suruh berbaring terlentang tenang selama 2-3 menit, kemudian:
Tentukan frekuensi dan irama denyut arteri radialis sinistra serta dan tentukan
darah pada lengan kanan secara auskultasi (masing-masing diukur tiga kali
berturut-turut) selanjutnya serta hitung nilai rata-ratanya.
3. MC2 suruh duduk tenang selama 2-3 menit, kemudian:
Tentukan frekuensi dan irama denyut arteri radialis sinistra serta tekanan darah
pada lengan kanan secara auskultasi (masing-masing diukur tiga kali berturutturut) selanjutnya hitung rata-ratanya.

4. MC2 suruh berdiri tenang dengan sikap anatomis selama 2-3 menit, kemudian:
Tentukan frekuensi, irama denyut arteri radialis sinistra dan tekanan darah
verturut-turut secara auskultasi, masing-masing diukur tiga kali berturut-turut
serta hitung nilai rata-ratanya.
III.

MENGAMATI DAN MEMPELAJARI PENGARUH LATIHAN FISIK


TERHADAP DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH
1. a. Pilih satu mahasiswa coba (MC3)
MC3 boleh sama dengan MC2 atau mahasiswa lain dalam kelompok yang
bersangkutan
b. Pilih satu mahasiswa yang bertugas memeriksa denyut nadi MC3 pada arteri
radialis sinistra selama praktikum point D.3
c. Pilih satu mahasiswa yang bertugas mengukur tekanan darah MC3 pada
lengan kanan secara auskultasi selama praktikum point D.3
d. Pilih satu mahasiswa untuk mencatat dat
2. MC3 suruh duduk tenang selama 2-3 menit, kemudian:
Periksa denyut nadi arteri radialis sinistra serta dan tekanan darah pada lengan
kanan secara auskultasi, (masing-masing diperiksa / diukur tiga kali berturutturut).
Catat frekuensi, irama denyut nadi dan tekanan sistolik, diastolik serta hitung
nilai rata-ratanya.
3. Dengan manset tetap terpasang pada lengan atas kanan, MC3 melakukan
latihan fisik dengan cara:
STEP TEST (NAIK TURUN BANGKU) 20KALI/MENIT selama dua
menit dengan dipandu oleh irama metronom yang disetting pada frekuensi 80
ketukan permenit.
4. Setelah step test berakhir, MC3 suruh segera duduk, ukurlah frekuensi nadi
serta tekanan darahnya masing-masing satu kali saja.

5. Teruskan mengukur frekuensi nadi dan tekanan darah dengan interval 2 menit
(menit ke 3...menit ke 5...menit ke 7.... dst) sampai nilainya kembali seperti
keadaan sebelum latihan.
6. Catat data

Anda mungkin juga menyukai