Anda di halaman 1dari 4

Pembuatan Kacamata Kerja yang Memiliki Lensa Khusus Bagi

Dokter Gigi

I. Latar belakang

Dalam upaya penyembuhan atau perawatan kesehatan gigi dan


mulut masyarakat, dokter gigi banyak melakukan tindakan. Tindakan yang
dilakukan oleh dokter gigi dari mulai scalling, ekstraksi, suturing dll.
Tindakan tindakan seperti itu sering dilakukan oleh para dokter gigi.
Dalam melakukan tindakan tindakan seperti itu, dokter gigi harus
menyiapkan perlengkapan untuk perlindungan misalnya masker, kacamata
pelindung debu, sarung tangan karet dll. Hal itu diperlukan agar kebersihan
dapat dijaga dan penyebaran penyakit dapat diminimalisir. Dokter gigi
melakukan scaling pada pasien untuk menghilangkan karang karang yang
ada di gigi pasien. Tidak hanya menghilangkan karang gigi, proses scaling
ini juga dilaksanakan dengan tujuan untuk menghilangkan plak dan dental
deposit.
Dalam penggunaan kacamata pelindung debu, dokter gigi
menggunakan peralatan ini untuk melindungi mata agar tidak terkena
serpihan serpihan pada saat dokter gigi mengebor gigi pasien. Namun,
lensa yang digunakan di kacamata kerja ini masih menggunakan lensa 0.
Padahal tidak semua dokter gigi bermata normal atau tidak memiliki
kelainan mata miopi dan hipermetropi.

II. Solusi
Dengan pelaksanaan proses scaling dokter gigi harus memakai
kacamata kerja untuk melindungi mata dari serpihan serpihan debu atau
kotoran. Namun lensa yang dipakai masih lensa 0. Jika lensa ini dipakai
oleh dokter gigi yang bermata normal tidak menjadi masalah, namun jika
dipakai oleh dokter gigi yang mengidap miopi atau hipermetropi ini akan
menjadi masalah. Hal ini terjadi karena, dokter gigi yang mengidap
penyakit miopi atau hipermetropi harus memakai lensa kontak dahulu agar
bisa memakai kacamata kerja ini agar pada saat melakukan tindakan,
dokter gigi dapat melihat dan bekerja dengan nyaman. Maka dari itu, jika
diciptakan kacamata kerja dokter gigi yang memiliki lensa positif atau
negatif sehingga dapat membantu dokter gigi yang mengidap penyakit
miopi dan hipermetropi agar dapat melakukan tindakan dengan nyaman.
Lensa kacamata kerja yang dijual pada umumnya memiliki warna
yang berbeda beda, namun semunya masih memakai lensa 0. Maka dari itu
dalam penerapan ide ini, dalam pembuatan lensa kacamata kerja nantinya
saat proses produksi dokter gigi harus membeli kacamata kerja yang sesuai
dengan minus mata yang dia idap. Pembuatan lensa ini akan dibantu dari
pihak optik sehingga akan dihasilkan kacamata kerja yang memiliki lensa
minus atau positif. Kacamata kerja ini berbeda dengan kacamata biasa
yang digunakan para pengidap kelainan mata miopi atau hipermetropi.
Bentuk dari kacamata kerja ini lebih besar karena mengingat fungsinya
untuk melindungi mata dokter gigi dari serpihan- serpihan. Dengan adanya
kacamata kerja yang memiliki lensa minus atau positif seperti ini akan
membantu dokter gigi yang mengidap kelainan mata miopi dan
hipermetropi dalam melakukan scaling, ekstraksi dll sehingga para dokter
gigi tidak perlu memakai lensa kontak untuk melakukan tindakan. Cukup
dengan menggunakan kacamata kerja yang memiliki lensa khusus seperti
ini sehingga lebih praktis.
Dalam pembuatannya sama saja dengan lensa kacamata pada
umumnya yang membedakan kacamata kerja ini adalah lensa yang dimiliki
memang lebih besar karena fungsi dari kacamata kerja adalah untuk
melindungi mata dokter gigi dari serpihan serpihan debu saat melakukan
tindakan.

http://www.pdgi.or.id/jurnal/detail/perbedaan-kadar-matrixmetalloproteinase-8-setelah-scaling-dan-pemberian-tetrasiklinpada-penderita-periodontitis-kronis

Anda mungkin juga menyukai