PUSKESMAS
TAHUN 2020
I.PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG.
eselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk
keselamatan Puskesmas . Ada lima isu penting yang terkait
dengan keselamatan (safety) Puskesmas yaitu : keselamatan
pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan Puskesmas yang bisa
berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan
lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran
lingkungan dan keselamatan bisnis Puskesmas yang terkait dengan
kelangsungan hidup Puskesmas . Kelima aspek keselamatan tePuskesmas
ebut sangat penting untuk dilaksanakan di setiap Puskesmas , yang harus
dikelola secara professional, komprehensif dan terintegrasi.
Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan
berbahaya, beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang
semakin canggih dan berkembang dengan pesat, bermacam jenis tenaga
profesi dan non profesi yang memberikan pelayanan . Keberagaman dan
kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik,
berisikomenimbulkan insiden.Karena itu Puskesmas BERBAH perlu
melakukan pengelolaan risiko dalam suatu manajemen risiko yang
professional, komprehensif dan terintegrasi, agar insiden dapat
diminimalisasi dan dicegah sedini mungkin.
B.TUJUAN:
1
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
C.SASARAN:
1.Tersedianya pedoman manajemen risiko dan
2.Tersedianya bukti sosialisasi pedoman manajemen risiko kepada
pimpinan iunit layanan fungsional dan manajerial serta pegawai Puskesmas
BERBAH.
D.RUANG LINGKUP:
a. Risiko terhadap pasien terkait pelayanan
b. Risiko terhadap staf medis
c. Risiko terhadap staf/ pegawai
d. Risiko terhadap sarana prasarana fasilitas/ asset Puskesmas
e. Risiko terhadap keuangan
f. Risiko-risiko lain
2
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
BAB II
PENGERTIAN
Definisi:
Manajemen
risiko
adalah
proses
untuk
menciptakan
dan
mengimplementasikan strategi, untuk meminimalkan kerugian akibat
kecelakaan pada manusia, sarana prasarana fasilitas dan keuangan
Puskesmas melalui identifikasi dan penilaian potensi kehilangan asset
Puskesmas , dan melakukan seleksi sesuai asumsi kerugian, transfer,
mekanisme pengendalian dan pencegahan.
Manajemen risiko adalah proses strategis untuk mengkreasikan dan
menerapkan secara langsung untuk meminimalisasi kejadian tidak
diharapkan.
Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi,
menilai dan menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk
menghilangkan atau meminimalkan dampaknya.
Pendekatan manajemen risiko difokuskan pada kejadian yang telah terjadi
(reaktif) dan potensial terjadi (proaktif) dengan menerapkan manajemen
risiko terintegrasi yang memprioritaskan keselamatan pasien, melalui revisi
pengembangan proses, fungsi dan layanan.
3
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
a.Tujuan.
b.Kewenangan.
c.Koordinasi.
d.Tanggung jawab.
a. TUJUAN
Tujuan disain program manajemen risiko adalah:
Untuk mengurangi mortality dan morbidity, dengan memperbaiki
pelayanan kepada pasien,melalui identifikasi dan analisa, untuk
mengurangi risikoyang dapat mencegah pasien dari cedera atau
kecacatan terkait keselamatan pasien.
Untuk meningkatkan pelayanan pasien dengan mencegah
penyimpangan hasil, melalui pendekatan sistematis, terkoordinasi
dan berkesinambungan untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Untuk melindungi orang dan asset serta keuangan Puskesmas
akibat kehilangan karena terjadinya insiden, akibat manajemen yang
4
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
c.KOORDINASI.
Karena fungsi manajemen risiko sangat luas dan kegiatan Puskesmas yang
sangat beragam, maka untuk keberhasilan program manajemen risiko,
Puskesmas harus menetapkan mekanisme koordinasi baik secara formal
maupun informal antara manajemen risiko professional dengan semua iunit
layanan struktural dan fungsional Puskesmas serta fungsi lain di dalam
dan di luar Puskesmas .
Manajemen risiko profesional perlu menetapkan mekanisme komunikasi
dengan orang-orang kunci dalam organisasi:
Kepala dan para pimpinan unit layanan di Puskesmas berfungsi sebagai
pembuat keputusan untuk berbagai kegiatan penting dalam program
manajemen risiko.Pimpinan Unit Kesehatan Perorangan (UKP) berfungsi
sebagai penghubung antara program manajemen risiko dan staf medis,
membantu manajemen risiko dalam koordinasi kepada para dokter, untuk
memastikan bahwa organisasi melakukan clinical appointment staf medis,
5
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
7
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
10
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
Evaluasi risiko.
Asesmen risiko
11
5.
Kelola risiko.
13
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
-Diskusi dengan pimpinan unit layanan serta staf dan mitra kerja
-Laporan insiden.
14
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
15
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
17
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
18
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
19
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
20
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
X. INVESTIGASI INSIDEN
Invesigasi insiden adalah proses pengkajian ulang laporan insiden
denganmencatat ringkasan kejadian secara kronologis dan mengidentifikasi
masalah pelayanan/Care Management Problem, mencatat staf yg terlibat dan
mewawancarai mereka.
Investigasi insiden terdiri dari :
a. Investigasi Sederhana,
Dilakukan oleh atasan langsung bila pita/ bands grading risiko berwarna
biru atau hijau.
Langkah-langkah melakukan investigasi sederhana:
1.Pengumpulan data: observasi, dokumentasi dan interview (wawancara).
2.Tentukan penyebab insiden dengan menggunakan 5 why :
Penyebab langsung (immediate/ direct cause): penyebab yang berhubungan
langsung dengan insiden/ dampak terhadap pasien.
Akar masalah (root cause): penyebab yang melatarbelakangi penyebab
langsung (underlying cause).
3. Rekomendasi: tentukan penanggung jawab dan tanggal pelaksanaan
4.Tindakan yang akan dilakukan: tentukan penanggung jawab dan tanggal
pelaksanaan
b. Investigasi Komprehensif / Root Cause Analysis
Dilakukan oleh Tim Keselamatan Pasien bila pita/ bands berwarna kuning
atau merah.
21
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
22
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015
23
Pedoman Manajemen Risiko/dr Hari P/2015