laboratorium
CARA PENYIMPANAN DAN PEWADAHAN REAGEN
A. Penyimpanan Reagen
1.
Hal umum yang harus menjadi perhatian di dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia
diantaranya meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya (multiple hazards),
pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storage facilities), wadah sekunder (secondary
containment), bahan kadaluarsa (outdate
chemicals), inventarisasi (inventory), dan informasi resiko bahaya (hazard information).
2.
Pisahkan
antara
sediaan
liquid
dan
solid
dan
klasifikasikan
berdasarkan
sifatnya:
4.
Kondisi ruangan harus dingin/ber ac atau dengan dilengkapi exhaust fan, lampu ruangan pilih
yang fire proof, dan kalau tidak dilengkapi dengan AC, ruangan harus punya sirkulasi udara yg
baik Karena ada beberapa reagen yg penyimpananya dibawah suhu 25 C, pantau suhu
ruangan maksimal 30 C.
5.
Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan jauh dari sumber panas atau kena sengatan sinar
matahari. Di samping itu tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan ventilasi yang menuju
ruang asap atau ke luar ruangan. Pada penataan bahan kimiapun diperlukan sumber literatur
untuk mengetahui spesifikasi masing-masing bahan kimia tersebut. Spesifikasi bahan kimia akan
dijumpai pada buku katalog bahan.
6.
Jika terjadi tumpahan yang paling baik mengatasinya dengan pasir atau dengan air kran.
7.
Buat sistem administrasi nya: daftar isi, jumlah stock, ED bahan, memasang perhatian APD yg
sesuai dg peruntukannya, dll.
8.
Salah satu informasi penting yang harus selalu disertakan adalah lembar data keselamatan data
(Material Safety Data Sheet MSDS)
Informasi MSDS disamping harus tercantum pada produksi, juga harus muncul
pada dokumen pengangkutan, penyimpanan, pengedaran dan juga pada kemasan bahan tersebut.
Penyimpanan Reagen yang bersifat berbahaya memerlukan perlakuan khusus, antara lain :
a. Lokasi dan
konstruksi
tempat
penyimpanan reagen
yang
bersifat
berbahaya
dan
satu
kehawatiran
utama
dalam
penanganan berbahaya
dan
beracun adalah
kemungkinan terjadinya kecelakaan baik pada saat masih dalam penyimpanan maupun
kecelakaan pada saat dalam pengangkutannya. Kecelakaan ini adalah lepasnya atau tumpahnya
reagen
kelingkungan,
yang
memerlukan
penanggulangan
cepat
dan
tepat.
terjadi kecelakaan, maka kondisi awalnya adalah berstatus keadaan darurat (emergency).
Bila
Penyimpanan reagen yang bersifat anhidrat, disimpan di dalam oven pada suhu 100-110 oC,
selama 1-2 jam dan sebaiknya semalam, sedangkan penyimpanan reagen yang bersifat hidrat
disimpan pada eksikator.
1. Botol yang gelap / berwarna coklat, hal ini dilakukan agar dapat terhindar dari sinar matahari.
2. Wadah reagen tidak bocor.
3. Wadah reagen harus bermulut kecil, dan tertutup rapat.
4. Wadah reagen harus berbahan dasar dari kaca.
5. Wadah reagen harus steril..
Untuk reagen cair, diwadahkan pada botol yang memenuhi kriteria seperti di atas. Reagen
yang bervolume kecil, diwadahkan pada botol berukuran kecil. Sedangkan pada reagen yang
bervolume besar, diwadahkan pada botol ukuran besar atau jerigen yang berbahan kaca.
Untuk reagen serbuk, jika berisi banyak, dapat diwadahkan pada botol dengan mulut agak
lebar, hal ini bertujuan agar mudah dalam waktu pengambilan reagen pada waktu penimbangan.
Hal penting yang harus selalu di ingat pada saat pewadahan reagen yaitu, pemberian label
yang berisi, nama reagen, tanggal pembuatan, paraf pembuat reagen, tanggal penerimaan,
konsentrasi dan pelarut pada botol/ wadah reagen.
Alangkah baiknya jika tempat penyimpanan masing-masing kelompok bahan tersebut diberi
label dengan warna berbeda. Misalnya warna merah untuk bahan flammable, kuning untuk bahan
oksidator, biru untuk bahan toksik, putih untuk bahan korosif, dan hijau untuk bahan yang
bahayanya rendah. label bahan flammable label bahan oksidator label bahan toksik label bahan
korosif label bahan dengan tingkat bahaya rendah
Reagen harus dibeli dalam wadah yang ukurannya tepat sehingga isinya dapat digunakan
semua dalam beberapa bulan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya deteriorasi mutu.
Wadah bahan kimia dan lokasi penyimpanan harus diberi label yang jelas. Label wadah harus
mencantumkan nama bahan, tingkat bahaya, tanggal diterima dan dipakai.
b. Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu wadah agar dapat berfungsi dengan baik :
1. Harus dapat melindungi reagen dari kotoran dan kontaminasi sehingga reagen tetap bersih.
2. Harus dapat melindungi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air , gas, dan
penyinaran (cahaya).
3. Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani serta mudah dalam pengangkutan
dan distribusi.
4. Harus mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada.
5. Dapat menunjukkan identitas, informasi dan penampilanreagen yang jelas.