Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jum'at

MAKNA PERINGATAN
HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2 MEI 2010
SUPARLAN / GURU SMU MUH 2 YOGYAKARTA
diperhatikan. Pendidikan itu
merupakan amanat Allah yang
harus dilaksanakan oleh setiap
orangtua kepada anak-anaknya.
Orangtua tidak boleh lalai terhadap
pendidikan anak-anaknya itu. Anak
adalah calon generasi muda yang
akan mengganti kedudukan
orangtua. Bila anak-anak kita
bodoh, terutama dalam masalah
agama, jangan harapkan negara dan
agama bisa berkembang lebih pesat
dan kuat dari sebelumnya.
Oleh karena mayoritas
penduduk Indonesia beragama
Islam? bisa dikatakan bahwa maju
dan mundurnya negara Indonesia
sebagian besar terletak di generasi
muda Islam. Di dalam sebuah Hadits
riwayat Tirmidzi Rasulullah telah
bersabda:
Sidang Jumah yang berbahagia.
Marilah kita bertakwa kepada
Allah dan kita tingkatkan terus
ketakwaan itu dengan senantiasa
menaati semua perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya. Apa yang
diperintahkan Allah, kita laksanakan
dengan penuh rendah hati, dan
segala yang menjadi larangan-Nya,
dengan sekuat tenaga kita jauhi.
Sungguh, bahagia orang-orang yang
selalu bertakwa karena bertakwa
adalah bekal hidup di dunia dan di
akhirat nanti.
Sidang Jumah yang berbahagia.
Tidak berapa lama lagi kita akan
memperingati hari pendidikan
nasional yang jatuh pada tanggal 2
Mei. Berbicara mengenai pendidikan,
maka hal itu menurut umat Islam
khususnya merupakan prioritas
utama. Pendidikan adalah perkara
besar yang benar-benar harus

Artinya: Orang yang mendidik


anaknya itu lebih baik baginya
daripada ia bersedekah satu sha
(HR. Tirmidzi)
Ali bin Abi Thalib berkata:

Artinya: Didiklah anakanakmu, sebab mereka akan hidup


di zaman yang berbeda.
Sidang Jumah yang berbahagia.
Anak-anak kita adalah buah hati
kita, sebagai tumpuan harapan kelak
di kemudian hari. Kalau anak-anak itu
terlantar tidak terdidik, bagaimana
jadinya. Kita sebagai orangtua yang

akan merugi. Bahkan, lebih dari itu,


agama Islam akan semakin pudar dan
negara kita tercinta ini akan diinjakinjak oleh orang-orang ateis yang
anti Tuhan. Naudzu billahi min dzalik.
Sidang Jumah yang berbahagia.
Begitu pentingnya masalah
pendidikan anak, maka Rasululllah
saw bersabda:

Artinya: Setiap anak dilahirkan


atas fitrah, sehingga ia lancar
lisannya, maka kedua orang
tuanyalah yang menjadikan Yahudi,
Nasrani dan Majusi. (HR. Thabrani
dan Baihaqi)
Bila kita perhatikan Hadits di atas,
maka menjadi jelas bahwa orangtua
mempuyai tugas berat dalam
membentuk kepribadian anak. Anak
akan tumbuh menjadi anak yang
shalih, berbudi luhur, cerdas dan
terampil kalau memang orangtua
benar-benar memperhatikan
pendidikan anaknya.
Sebaliknya, anak bisa tumbuh
menjadi orang sesat berakhlak jahat,
bodoh dan tidak bertanggung jawab
jika orangtua tak memerhatikan
pendidikan akhlaknya. Seperti
tersebut di dalam Hadits tadi, bahwa
nasib anak akan menjadi Yahudi,
Nasrani, atau Majusi terletak di
tangan orang tua. Sehingga orangtua
kalau tidak benar-benar mendidik
anaknya, niscaya dia telah
menelantarkan amanat Allah yang di
bebankan kepadanya. Dan sudah
barang tentu, ia akan menanggung

SUARA MUHAMMADIYAH 07 / 96 | 16 - 30 APRIL 2011

31

Khutbah Jum'at
dosanya.
Di dalam Hadits lain riwayat Imam
Baihaqi yang bersumber dari Aisyah,
Rasulullah telah bersabda;

Artinya: Kewajiban orangtua


terhadap anaknya adalah
membaguskan namanya,
membaguskan pendidikan dan
membaguskan akhlaknya.
Sidang Jumah yang berbahagia.
Imam Ghazali, telah mengatakan
bahwa anak itu merupakan amanat
dari Allah yang dibebankan kepada
orangtua, dan walinya. Hatinya yang
masih suci itu bagaikan mutiara yang
indah dan mahal harganya. Bilamana
anak itu sejak kecil sudah dididik dan
dibiasakan kepada kebaikan sudah
pasti ia akan tumbuh baik dan
mengerti semua kebaikan. Sehingga
pada akhirnya, dia termasuk
golongan orang-orang yang
beruntung di dunia dan di akhirat.
Setiap orangtua dan guru yang
mendidik pun memperoleh pahalanya
juga. Sebaliknya, jika anak itu selalu
dididik dan dibina kepada keburukan,
dibiarkan saja tanpa diberi peringatan
kepada kebaikan, maka niscaya dia
akhirnya akan menjadi orang yang
celaka. Demikian pula, kedua orang
tuanya bakal menanggung dosanya
yang tidak kecil. Allah Taala
berfirman di dalam surat Az-Zumar
ayat 9:

Artinya: Katakanlah (wahai


Muhammad): Samakah orangorang yang ber-pengetahuan dan
yang tidak berpengetahuan?
Sesungguhnya, orang yang
berakallah yang dapat menerima
pelajaran. (Az Zumar: 9).
32

12 - 26 JUMADILAWAL 1432 H

Sidang Jumah yang berbahagia.


Sehubungan dengan peringatan
Hari Pendidikan Nasional ini, marilah
kita sebagai warga negara yang
beragama Islam dapat mengambil
hikmahnya. Lebih-lebih, negara kita
ini sedang sibuk-sibuknya
membangun. Agar supaya
pembangunan ini dapat berhasil
sesuai dengan cita-cita rakyat, maka
hendaklah umat Islam dapat berperan
serta dalam pembangunan. Akan
tetapi, umat Islam tidak dapat
melaksanakan pembangunan kalau
umat islam itu sendiri tidak
mempunyai ilmu, keahlian dan
keterampilan. Sedangkan, ilmu,
keahlian dan ketrampilan tidak
mungkin kita miliki kalau tidak giat
belajar, menuntut ilmu. Baik ilmu
umum maupun ilmu agama. Dalam
sebuah Hadits, Rasulullah saw
bersabda;

Barang siapa menghendaki


sukses dunia, maka dengan ilmu
dan barang siapa menghendaki
sukses akhirat, maka dengan ilmu.
Dan barang siapa menghendaki
keduanya maka dengan ilmu.
Sidang Jumah yang berbahagia.
Demikianlah, kalau umat Islam
mau berperan serta dalam
pembangunan nasional, maka lebih
dulu ilmulah yang harus dipersiapkan
dengan matang melalui berbagai
pendidikan, baik umum maupun
agama. Dengan demikian,
pembangunan, akan terarah dengan
baik, diridlai oleh Allah. Sebab, kalau
para tenaga pembangunannya adalah
orang-orang yang bertakwa karena
dibekali ilmu yang telah cukup,
sudah barang tentu kecil sekali
kemungkinan pembangunan
diselewengkan ke arah kemaksiatan
atau diterbengkalaikan. Hasil
pembangunan akan dapat kita

rasakan secara seimbang dan selaras


antara kebutuhan jasmani dan
kebutuhan ruhani.
Semoga semangat dan jiwa Hari
Pendidikan Nasional ini dapat
menggugah hati kita semua untuk
lebih meningkatkan pendidikan
kepada anak-anak kita dan seluruh
generasi muda Islam agar mereka
benar-benar menjadi orang-orang
yang berilmu dan bertakwa kepada
Allah SwT.l

Doa Penutup

Khutbah Jum'at
BERISLAM DENGAN KAAFAH
DRS. H.M. JINDAR WAHYUDI, M.Ag / SINDAR NGEMPLAK, BOYOLALI
Sesungguhnya, setan itu musuh
yang nyata bagimu. (Qs. Al
Baqarah: 208)
Firman Allah dalam surat Al
Baqarah ayat 208 ini, berisi perintah
Allah dan berisi larangan Allah.
Perintah dan larangan Allah itu
adalah:

Jamaah Jumah Rahimakumullah.


Dalam kesempatan jamaah Jumah
ini, marilah kita panjatkan puji syukur
ke hadirat Allah SwT atas segala
limpahan nikmat yang diberikan
kepada kita. Sehinga kita masih
mampu melaksanakan jamaah shalat
Jumah. Sebagai wujud rasa syukur
itu, marilah kita tingkatkan kualitas
iman dan takwa kita kepada Allah
SwT dengan sebenar-benarnya
takwa di mana pun dan kapan pun
kita berada.
Jamaah Jumah Rahimakumullah.
Sebagai orang Mukmin tentunya
kita akan selalu loyal dan taat kepada
syariat agama Islam yang telah
diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw secara keseluruhan.
Sebagaimana firman Allah:

Hai orang-orang yang


beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam keseluruhan, dan janganlah
kamu turut langkah-langkah setan.

1. Perintah untuk memasuki agama


Islam secara keseluruhan (kaffah)
Islam sebagai agama yang
diridlai oleh Allah SwT, sebagai
petunjuk umat manusia guna
mewujudkan kehidupan yang mulia
dan bahagia dunia dan akherat.
Kebahagiaan dan kemuliaan
manusia itu akan bisa terwujud jika
setiap manusia mau melaksanakan
ketaatan kepada syariat agama
Islam ini.
Kelengkapan perintah dan
petunjuk syariat agama Islam itu
dibangun dan ditegakkan atas dasar
5 bangunan yang kokoh. Siapa yang
mematuhinya berarti ia menegakkan
Islam. Dan sebaliknya, siapa yang
meninggalkannya berarti ia telah
merongrong dan merobohkan Islam.
Sebagaimana Hadits dari
Abdurrahman ra, Rasulullah saw
bersabda:

Ditegakkan Islam itu dari lima


perkara bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah dan Muhammad
sebagai utusan Allah, dan
mendirikan shalat, mengeluarkan
zakat, melaksanakan haji ke
Baitullah dan Shiam Ramadlan.
(HR Bukhari dan Muslim)

Jamaah Jumah Rahimakumullah.


Ketika Abu Bakar As Sidiq
menjadi khalifah pertama,
sepeninggalan Rasulullah saw, beliau
dihadapkan kepada kondisi umat
Islam yang keruh yang memang
dibuat oleh oknum-oknum tertentu.
Yang tujuan utamanya adalah ingin
meruntuhkan tegaknya syariat
Islam. Kekeruhan dan suasana kisruh
umat Islam waktu itu ditandai:
a. Adanya umat Islam yang
membangkang tidak mau
mengeluarkan zakat
b. Adanya umat Islam yang murtad
kembali kepada agama nenek
moyangnya
c. Adanya umat Islam yang
mengaku sebagai Nabi, seperti
Musailamah al-Kadzab.
Menghadapi kondisi umat Islam
demikian, sikap Abu Bakar sangat
tegas dengan memerangi siapa saja
umat Islam yang tidak mau mengeluarkan zakat sampai mereka kembali
untuk menaati syariat zakat ini. Sikap
tegas Abu Bakar ini dilakukan karena
dia tidak mau mewariskan kepada
generasi mendatang dengan warisan
syariat Islam yang tidak utuh, yang
hanya sepotong-sepotong atau
tidak kaffah lagi.
Demikian juga Abu Bakar, beliau
memerangi orang-orang murtad dan
orang yang percaya adanya Nabi
setelah Nabi Muhammad saw. Sikap
tegas Abu Bakar ini karena dia
meyakini bahwa tidak ada Nabi
setelah Nabi Muhammad saw.
Sebagaimana Firman Allah:

SUARA MUHAMMADIYAH 07 / 96 | 16 - 30 APRIL 2011

33

Khutbah Jum'at
Muhammad itu sekali-kali
bukanlah bapak dari seorang lakilaki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup
Nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
mengetahui segala sesuatu. (QS. Al
Ahzab: 40).
Jamaah Jumah Rahimakumullah.
Orang yang tidak percaya bahwa
Nabi Muhammad saw sebagai
penutup para Nabi, meninggalkan
shalat dan tidak menjalankan puasa
Ramadlan, maka tergolong sebagai
orang yang merobohkan dan
meruntuhkan Islam. Sehingga orang
semacam ini termasuk orang yang
kafir kepada Allah.
Rasulullah saw pernah
menyatakan dalam sebuah Hadits
yang diriwayatkan Abu Yala yang
berbunyi:

Ikatan Islam dan kaidah


agama itu ada tiga, dan Islam
ditegakkan karena tiga perkara itu,
barang siapa meninggalkan salah
satunya maka kafirlah ia yang halal
darahnya, yaitu bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan kecuali Allah,
shalat wajib dan puasa ramadlan.
(HR. Abu Yala)
2. Larangan mengikuti langkah
setan.
Surat Al-Baqarah ayat 208 yang
telah dibacakan di atas di samping
berisi perintah memasuki agama Islam
dengan sepenuhnya (kaafah), juga
berisi larangan Allah bagi orang
mukmin mengikuti langkah-langkah
setan karena setan adalah musuh
yang nyata bagi umat manusia

34

12 - 26 JUMADILAWAL 1432 H

tergolong orang yang berislam


dengan kaafah. Amin.l
Dan janganlah sekali-kali
kamu semua mengikuti langkahlangkah setan, sesungguhnya setan
itu musuh yang nyata bagimu. (QS.
Al Baqarah: 208)
Larangan Allah agar kita tidak
mengikuti langkah-langkah setan ini,
bisa berarti sebagai upaya kehatihatian kita dalam memasuki agama
Islam secara kaffah, jangan sampai
kena bisikan-bisikan dan hasutanhasutan setan untuk melanggar
syariat Islam sehingga berbalik
mengikuti langkah-langkah setan
yang tentunya akan menyesatkan
kita ke jurang kesengsaraan.
Sebagaimana firman Allah dalam
surat an-Nur 21 yang berbunyi :

Doa Penutup

Hai orang-orang yang


beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan, barang
siapa yang mengikuti langkahlangkah setan, maka sesungguhnya
setan itu menyuruh mengerjakan
perbuatan yang keji dan yang
mungkar. (QS. An Nuur: 21)
Langkah-langkah setan dalam
kerangka memudarkan keutuhan
keislaman kita yaitu mengikuti hawa
nafsu untuk meninggalkan syariat
Islam seperti kemusyrikan dan
kemaksiatan berupa meninggalkan
shalat, puasa, zakat dan percaya akan
adanya Nabi setelah Nabi
Muhammad saw.
Jamaah Jumah Rahimakumullah.
Demikianlah, khutbah jumah
yang kami sampaikan mudahmudahan dapat menambah keimanan
dan ketakwaan kita kepada Allah
SwT sehingga kita benar-benar
sebagai hamba Allah yang selalu
menaati semua perintah-perintah
Allah dan dapat meninggalkan segala
larangan-larangan-Nya, sehingga

AGEN MAJALAH
SUARA MUHAMMADIYAH
DI LAMONGAN

AFIF AMRULLAH
PDM LAMONGAN
Jl. Lamong Rejo No. 109-111
Lamongan, Jawa Timur
Hp. 085 646 407 505

Anda mungkin juga menyukai