Anda di halaman 1dari 25

FAQ

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

1.

Adapun faktor-faktor yang


kerapkali menjadi penyebab
terlambatnya penetapan PMK
tentang alokasi DBH PPh Pasal
25/29 WPOPDN dan PPh Pasal
21 adalah pada saat proses
penetapan angka rencana
penerimaan dan angka
prognosa penerimaan per
daerah yang dilakukan

a.DJP harus menghimpun seluruh data rencana


penerimaan dan data prognosa realisasi penerimaan
per daerah yang disampaikan oleh Kawil DJP di
seluruh Indonesia yang memerlukan waktu yang tidak
sebentar.
b.Data tersebut terlebih dahulu harus di analisa oleh
DJP guna menghindari:
-Data tidak sesuai dengan pagu yang ditetapkan dalam
APBN untuk alokasi sementara;
-Data tidak sesuai dengan realisasi penerimaan yang
ada pada Modul Penerimaan Negara (MPN) untuk
alokasi definitif;

PMK
126/PMK.07/2
010, WPOPDN,
DBH PPh Pasal
25, DBH PPh
Pasal 29, , PPh
Pasal 21,
Modul
Penerimaan
Negara, MPN

2.

Apa latar belakang Proyek P2D2


diselenggarakan?

Pemerintah pusat memainkan peran yang sangat


penting dalam proses transfer dana ke pemerintah
daerah. Dana transfer dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah adalah sumber pendanaan utama
bagai pemerintah daerah. Berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan No. 21/2009, terdapat beberapa
jenis dana transfer dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah adalah Dana Alokasi Umum (DAU),
Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH)
untuk pajak dan DBH untuk sumber daya alam dan
DBH untuk cukai.

P2D2,

Proses desentralisasi yang secara resmi ditandai


dengan diberlakukannya UU No. 22/1999 dan UU No.
25/1999, mulai diimplementasikan pada tahun 2001.
Kedua UU tersebut telah disempurnakan melalui UU
No. 32/2004 untuk tata pemerintahaan daerah dan
UU No. 33/2004 untuk perimbangan keuangan. Pada
hakikatnya, proses ini memberikan otonomi yang
amat luas kepada lebih dari 500 pemerintahan
provinsi, kabupaten dan kota untuk dapat
memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada
masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, dan
pembangungan infrastuktur. Dengan didekatkannya
pemerintahan kepada rakyat yang memberikan
mandat, maka pemerintah diharapkan dapat
memberikan pelayanan publik yang lebih responsif
terhadap kebutuhan masyarakat.
Sampai saat ini secara umum proses desentralisasi
menunjukan kemajuan positif. Sumber keuangan

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

pemerintah provinsi/kabupaten/kota meningkat


dengan tajam. Saat ini provinsi/kabupaten/kota
mengelola 38 persen dari total pengeluaran publik dan
lebih dari 50 persen investasi publik. Namun demikian,
pengelolaan dana tersebut bukanlah sesuatu yang
mudah dilaksanakan. Setiap provinsi/kabupaten/kota
mempunyai kapasitas dan kondisi yang berbeda-beda,
sehingga cara pengelolaannya berbeda-beda pula.
Beberapa provinsi/kabupaten/kota sudah sangat maju
dengan pengelolaan dana daerah khususnya dalam
penggunaan DAK. Sementara itu, sejumlah kabupaten
lainnya, masih menghadapi berbagai tantangan untuk
menggunakan dana DAK dengan baik. Maka untuk
membantu mendorong penggunaan DAK dan
meningkatkan sistem pelaporan yang terintegrasi
antara pemerintah pusat dan
provinsi/kabupaten/kota, maka digulirkan Proyek
Pemerintah Daerah & Desentralisasi (P2D2).
3.

Apa perbedaan antara NPPH


dengan NPHD?

NPPH atau Naskah Perjanjian Penerusan Hibah adalah


naskah perjanjian penerusan pinjaman luar negeri
sebagai hibah atau penerusan hibah luar negeri antara
Pemerintah c.q. Menteri Keuangan atau kuasanya
kepada Kepala Daerah.
NPHD atau Naskah Perjanjian Hibah Daerah adalah
naskah perjanjian hibah yang bersumber dari
pendapatan APBN antara Pemerintah c.q. Menteri
Keuangan atau kuasanya dengan Kepala Daerah.

NPPH, NPHD,
hibah

4.

Apa prinsip dasar dalam


pelaksanaan Dana Bagi Hasil
Sumber Daya Alam?

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA)


memiliki 2 (dua) prinsip yaitu:
1.By Origin yaitu daerah penghasil akan mendapatkan
porsi DBH SDA lebih besar daripada daerah lain dalam
satu provinsi yang mendapatkan pemerataan dengan
porsi tertentu.
2.Realisasi yaitu penyaluran DBH SDA dilakukan
berdasarkan realisasi penerimaan negaranya.

DBH, Dana
Bagi Hasil,
prinsip

5.

Apa ruang lingkup, tujuan dan


fokus dari proyek P2D2 ini?

Secara umum, P2D2 mempunyai tujuan untuk


meningkatkan akuntabilitas dan pelaporan DAK pada
sektor infrastruktur (jalan, irigasi, air minum, dan
sanitasi) di lokasi pemerintah daerah percontohan. Hal
ini akan dilakukan melalui peningkatan pelaporan
keuangan dan teknis serta verifikasi output kegiatan
infrastruktur yang dibiayai dengan DAK. Untuk
mencapai tujuan tersebut P2D2 melaksanakan
berbagai kegiatan yang terfokus pada 3 (tiga) hal
berikut ini:
a. DAK Reimbursement(Penggantian
DAK)kepadapemerintah pusat untuk proyek

Reimbursement, DAK,
verifikasi
output, P2D2

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

infrastruktur di provinsi/kabupaten/kota yang


memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pemenuhan persyaratan tersebut akan
diverifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP). Selain penggantian DAK kepada
pemerintah pusat, pemerintah daerah percontohan
akan diberikan insentif berupa dana sebesar maksimal
10% (sepuluh persen) dari total DAK infrastruktur jika
provinsi/kabupaten/kota melaksanakan kegiatan DAK
sesuai dengan petunjuk teknis dan melakukan
pelaporan DAK kepada Kementerian Keuangan dan
Kementerian Pekerjaan Umum tepat waktu.
b. Penguatan institusi di Pemerintah Pusat dan
Provinsi/Kabupaten/Kota melalui pengembangan
sistem monitoring dan evaluasi untuk pelaporan
output keuangan dan teknis yang berbasis internet.
Selain itu, BPKP akan menjadi verifikator output
keuangan dan fisik yang dihasilkan oleh
provinsi/kabupaten/kota dari penggunaan DAK. Untuk
memperkuat operasional institusi tersebut diatas,
akan diberikan bantuan teknis yang intensif di
pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota.
Kementerian Keuangan akan menyediakan dana untuk
penguatan institusi.
c. Verifikasi Outputakan dilaksanakan oleh BPKP untuk
memverifikasi kesesuaian laporan keuangan dengan
kondisi output di daerah, dan untuk verifikasi laporan
teknis dan output yang dihasilkan oleh daerah. Pada
awal tahun, BPKP akan mengkompilasi harga satuan
dan output dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk
kepentingan penggantian (reimbursement). Untuk
Pembayaran Awal (Advance Payment), BPKP akan
memverifikasi data dari Kementerian Keuangan
mengenai daerah yang menerima transfer DAK Tahap I
sampai dengan tanggal 31 Maret. BPKP akan
menyerahkan hasil verifikasi dan estimasi jumlah
Pembayaran Awal kepada Kementerian Keuangan dan
Bank Dunia.
6.

Apa saja cakupan Dana Bagi


Hasil Sumber Daya Alam?

Berdasarkan PP 55 Tahun 2005, Dana Bagi Hasil


Sumber Daya Alam terdiri dari :
1.DBH SDA Perikanan
2.DBH SDA Kehutanan
3.DBH SDA Pertambangan Umum
4.DBH SDA Pertambangan Minyak Bumi
5.DBH SDA Pertambangan Gas Bumi
6.DBH SDA Pertambangan Panas Bumi

PP 55 Tahun
2005, DBH,
DBH SDA

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags
P2D2

7.

Apa saja komponen Proyek


P2D2?

Secara umum proyek P2D2 terdiri atas 3 (tiga)


komponen, yaitu:
a.Komponen 1: DAK-Reimbursement dan Skema
Insentif/Reward.
b.Komponen 2:Penguatan Institusi Pemerintah Pusat
dan Provinsi/
Kabupaten/Kota dan Dukungan Pelaksanaan
c.Komponen 3: Verifikasi Output

8.

Apa saja kriteria kegiatan yang


bisa dibiayai oleh hibah?

hibah, kriteria
a.Kriteria kegiatan hibah yang bersumber dari
hibah
pendapatan dalam negeri
-Kegiatan yang menjadi urusan Pemerintah Daerah
atau untuk kegiatan peningkatan fungsi
pemerintahan, layanan dasar umum, dan
pemberdayaan aparatur Pemerintah Daerah;
-Kegitaan tertentu yang berkaitan dengan
penyelenggaraan kegiatan Pemerintah yang berskala
nasional/internasioanal oleh Pemerintah Daerah;
-Kegiatan lainnya sebagai akibat kebijakan Pemerintah
yang mengakibatkan penambahan beban pada APBD;
dan/atau
-Kegiatan tertentu yang diatur secara khusus dalam
peraturan perundang-undangan.
b.Kriteria kegiatan hibah yang bersumber dari
pinjaman luar negeri
-Kegiatan yang merupakan urusan Pemerintah Daerah
dalm rangka pencapaian sasaran program dan
prioritas pembangunan nasional sesuai dengan
peraturan perundang-undangan; dan/atau
-Kegiatan yang diprioritaskan untuk Pemerintah
Daerah dengan Kapasitas Fiskal rendah berdasarkan
Peta Kapasitas Fiskal Daerah yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan.
c.Kriteria kegiatan hibah yang bersumber dari hibah
luar negeri
-Kegiatan yang menjadi urusan Pemrintah Daerah atau
untuk kegiatan peningkatan fungsi pemerintahan,
layanan dasar umum, dan pemberdayaan aparatur
Pemerintah Daerah;
-Kegiatan dalam rangka mendukung pelestarian
sumber daya alam, lingkungan hidup, dan budaya;
-Kegiatan dalam rangka mendukung riset dan
teknologi; dan/atau
-Kegiatan dalam rangka bantuan kemanusiaan.

9.

Apa sajakah sumber hibah dari


Pemerintah?

Hibah dari Pemerintah dapat bersumber dari:


a. Pendapatan APBN
b. Pinjaman Luar Negeri
c. Hibah Luar Negeri.

hibah

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

10. Apa sajakah sumber-sumber


hibah kepada Pemerintah
Daerah?

Hibah kepada Pemerintah Daerah dapat bersumber


dari:
a. Pemerintah
b. Pemerintah Daerah lain
c. Badan/lembaga/organisasi swasta dalam negeri
d. Kelompok masyarakat/perorangan dalam negeri.

hibah

11. Apa tugas dan fungsi DJPK?

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


100/PMK.01/2008 Pasal 1166 dan 1167, tugas DJPK
adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan
dan standardisasi teknis di bidang perimbangan
keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Adapun DJPK
menyelenggarakan fungsi:
1.penyiapan perumusan kebijakan di bidang
perimbangan keuangan antara PemerintahPusat dan
Daerah;
2.pelaksanaan kebijakan di bidang perimbangan
keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
3.penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan
prosedur di bidang perimbangan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
4.pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah;
5.pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.

PMK
100/PMK.01/2
008 Pasal 1166
dan 1167,
Tugas, fungsi

12. Apa yang dimaksud dengan


Dana Bagi Hasil Sumber Daya
Alam ?

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.55 tahun 2005


tentang Dana Perimbangan Pasal 1 ayat 9 dinyatakan
bahwa Dana Bagi Hasil atau biasa disebut DBH
merupakan dana yang bersumber dari APBN yang
dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka
persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi

PP 55 Tahun
2005, Dana
Perimbangan,
Dana Bagi
Hasil, DBH,
desentralisasi

13. Apa yang dimaksud dengan


hibah daerah?

Hibah Daerah adalah bantuan dari Pemerintah atau


pihak lain kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya
yang tidak perlu dibayar kembali.

hibah daerah,
hibah

14. Apa yang dimaksud dengan


Mofisda?

Mofisda adalah Mobile Fiskal Daerah yang ditujukan


untuk memudahkan penyajian data keuangan daerah

mofisda,
mobile fiskal
daerah

15. Apa yang dimaksud dengan


Ouput-based Disbursement,
Reimbursement dan Insentif
dalam Proyek P2D2?

Pendekatan yang digunakan dalam pembiayaan


adalah Output-Based Disbursement (OBD). Dengan
pendekatan ini, Bank Dunia akan membayarkan
kembali bagian dari DAK untuk infrastruktur (jalan, air

OBD, P2D2,
Disbursement

No.

Pertanyaan

Jawaban
minum, sanitasi, dan irigasi) berdasarkan laporan dan
verifikasi output fisik daerah partisipan
provinsi/kabupaten/kota. Lembaga yang berfungsi
sebagai verifikator output tersebut adalah Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembanguan (BPKP).
Provinsi/kabupaten/kota yang dapat menyerap DAK
dengan memenuhi standar kualitas output yang
ditentukan serta dalam kurun waktu yang tepat, akan
mendapat insentif/reward di tahun anggaran
berikutnya sebesar 10 % dari total dana DAK
Infrakstruktur yang telah dikeluarkan pemerintah
daerah dan telah dinilai layak oleh BPKP.
Untuk mempercepat penggunaan DAK oleh
provinsi/kabupaten/kota dan mempersingkat waktu
antara alokasi DAK pertama dan kedua ke
provinsi/kabupaten/kota, Bank Dunia akan
memberikan Pembayaran Awal (PA) kepada
Pemerintah Pusat (Kementerian Keuangan) pada
bulan April. Besaran PA tidak melebihi jumlah dana
DAK Tahap I yang telah disalurkan kepada pemerintah
daerah percontohan sampai dengan tanggal 31 Maret
dan yang telah diverifikasi oleh BPKP. Jumlah PA yang
dapat diberikan maksimum sebesar 30 % dari alokasi
DAK bidang infrastruktur untuk pemerintah daerah
percontohan.
Jumlah dana yang bisa dimintakan penggantian oleh
Kementerian Keuangan kepada Bank Dunia dalam
setiap tahunnya adalah berdasarkan jumlah dana yang
digunakan dalam subproyek yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Realisasi pembangunan fisik: Sertifikat Penyelesaian
Konstruksi dan Compliance dengan design teknis dan
spesifikasi teknis dari Petunjuk Teknis.
b. Kepatuhan dengan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (khusus Pelelangan Umum dan Pemilihan
Langsung hanya dengan Pasca Kualifikasi) dalam
pengadaan kontraktor.
c. Kepatuhan dengan peraturan yang berlaku dalam
melaksanakan pembayaran atas bebas Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
d. Kepatuhan dengan Pengamanan Lingkungan dan
Sosial (Environment and Social Safeguards):
Dibuktikan dengan Form P-2 dan lampiran surat
edaran Petunjuk Teknis yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum.

Tags

No.

Pertanyaan

Jawaban
e. Nilai subproyek tidak melebihi $400.000 atau nilai
yang setara.
f. Dilaksanakan oleh pemerintah daerah yang telah
menyampaikan Commitment Letter.
g. Dihitung berdasarkan Reference Unit Costs (RUCs)
yang ditetapkan oleh Kementerian PU setiap tahunnya
paling lambat pada tanggal 15 Februari.
Jumlah dana yang digantikan akan ditentukan dari
hasil verifikasi output yang dilakukan oleh BPKP. Dana
penggantian tersebut juga dipengaruhi jumlah
Pembayaran Awal (PA) yang telah dilakukan pada
tahun anggaran sebelumnya. Jika pada suatu tahun
jumlah PA yang diberikan melebihi jumlah total DAK
yang dapat digantikan di tahun tersebut berdasarkan
hasil verifikasi BPKP, maka Bank Dunia tidak akan
melakukan penggantian akhir (final reimbursement).
Jika hal ini terjadi di tahun pertama dan kedua proyek,
maka jumlah PA akan secara proaktif dikurangi dalam
mid-term review untuk menghindari terjadinya
kelebihan pembayaran (overpayment) dalam tahun
terakhir (final year) dari proyek.
Jumlah dana yang dapat dicairkan oleh proyek dalam
setahun tidak akan melebihi alokasi DAK untuk suatu
sektor dalam setahun. Dengan kata lain, jumlah dana
yang bisa digantikan untuk suatu subproyek yang
layak (eligible sub-project) akan dikurangi PA,
sehingga jumlah dari PA dan penggantian
(reimbursement) dari Bank Dunia maksimum akan
sama dengan total alokasi DAK untuk sektor tersebut
dalam tahun yang bersangkutan. Gambar berikut
memberikan gambaran mengenai flow disbursementnya.
Proses verifikasi dan eligibilitas untuk disbursments:
Verifikasi dari output yang disetujui adalah syarat
utama untuk pencairan pinjaman dan merupakan
suatu jaminan yang diberikan oleh Pemerintah
Indonesia bahwa dana pinjaman tersebut telah
digunakan sesuai dengan petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan DAK dan telah mengikuti prinsip
akuntabilitas dan transparansi.
Verifikasi output yang merupakan syarat pencairan
dana pinjaman akan dilakukan oleh BPKP atas
permintaan Kementerian Keuangan. BPKP untuk
memverifikasi akurasi laporan teknis dan keuangan
yang dikirim oleh pemerintah daerah percontohan.
Verifikasi akan memastikan bahwa output untuk
setiap alokasi telah memenuhi target fisik dan
mengikuti prosedur dan kebijakan pengadaan,

Tags

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

manajemen keuangan, dan pengamanan lingkungan


dan sosial.
BPKP melaporkan temuan dan rekomendasi dalam
Laporan Verifikasi Output (LVO).Dalam LVO terdapat
template khusus yang berisi tingkat kepatuhan dari
indikator-indikator yang telah disepakati. BPKP akan
mengirim LVO ke Kementerian Keuangan untuk
digunakan sebagai dasar permintaan pencairan ke
Bank Dunia.
Pagu dana investasi P2D2 adalah pagu DAK yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat untuk setiap
provinsi/kabupaten/kota partisipan pada setiap tahun
berjalan.
Jenis subproyek dalam P2D2 yang mungkin
mendapatkan penggantian adalah subproyek
infrastruktur (jalan, irigasi, air minum, dan sanitasi)
yang masing-masing bernilai kurang dari US$400.000,dan memenuhi standar proyek yang didanai DAK
sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksanaan dari Kementerian PU.
16. Apa yang dimaksud Web-based
Monitoring System (WBRS)
dalam Proyek P2D2?

Proyek ini akan memperkuat dan membangun sistem


pelaporan dan monitoring yang berbasis web (WebBased Reporting System, WBRS) di Kementerian
Keuangan dan Kementerian PU. Sistem WBRS ini
selanjutnya akan digunakan untuk melaporkan dana
transfer yang diterima daerah dari Kementerian
Keuangan setiap tahunnya termasuk dana DAK, dan
untuk melaporkan pembayaran dan penggunaan dana
yang dialokasikan ke daerah. Sistem ini juga akan
berfungsi untuk memuat informasi tentang lokasi
proyek, GPS, data teknis, kemajuan fisik dari setiap
proyek yang didanai DAK, dan dokumentasi (gambar)
kemajuan proyek. Data yang ada di dalam WBRS akan
memuat alokasi dan informasi transfer dari
Kementerian Keuangan, dana pendamping dari
pemerintah daerah, tingkat kemajuan proyek, dan
informasi tentang pelaporan output; dan BPKP
tentang hasil verifikasi dari seluruh proyek. Pengguna
WBRS ini adalah Kementerian Keuangan, Kementerian
PU, Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri,
Pemerintah Daerah, dan instansi lain yang
berkepentingan.

P2D2, WBRS,
monitoring
system

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

17. Apabila terdapat sisa DAK pada


Rekening Kas Umum Daerah
(RKUD), apakah dapat
digunakan untuk membiayai
kegiatan lainnya di luar bidang
sebelumnya?

Jika sampai pada akhir tahun anggaran terdapat sisa


DAK, daerah dapat menggunakan sisa DAK tersebut
untuk membiayai kegiatan pada bidang yang sama
pada tahun berikutnya sesuai dengan petunjuk teknis
tahun anggaran sebelumnya/tahun anggaran berjalan.

DAK, RKUD

18. Apakah batas maksimal defisit


suatu daerah diperbolehkan
apabila melebihi dari 4,5% ?
Apabila diperbolehkan,
bagaiaman prosedurnya ?

Daerah dapat melebihi batas maksimal defisit yang


telah ditetapkan, adapun prosedur yang harus
dilakukan apabila batas maksimal defisit daerah akan
melebihi 4,5% adalah sebagai berikut:
a.Pemda mengajukan permohonan persetujuan
melampaui Batas Maksimal Defisit APBD kepada
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan
Keuangan dengan tembusan kepada Menteri Dalam
Negeri c.q. Direktur Jenderal Keuangan Daerah;
b.Permohonan tersebut disertai dengan kelengkapan
dokumen berupa ringkasan Perda tentang APBD yang
telah dibahas bersama dengan DPRD, alasan melebihi
batas maksimal defisit APBD dan rencana penggunaan
pinjaman;
c.Atas usulan tersebut, Direktur Jenderal Perimbangan
Keuangan atas nama Menteri Keuangan meminta
pertimbangan kepada Menteri Dalam Negeri c.q
Direktur Jenderal Keuangan Daerah;
d.Direktur Jenderal Keuangan Daerah atans nama
Menteri Dalam Negeri memberikan pertimbangan
dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah
diterimanya surat permintaan pertimbangan dari
Menteri Keuangan;
e.Dalam hal Direktur Jenderal Keuangan Daerah atas
nama Menteri Dalam Negeri tidak memberikan
pertimbangan dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja,
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan atas nama
Menteri Keuangan dapat memberikan persetujuan
atau penolakan atas permohonan pelampauan batas
maksimal defisit APBD;
f.Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan atas nama
Menteri Keuangan memberikan
persetujuan/penolakan paling lama 25 (duapuluh
lima) hari kerja setelah diterimanya surat permohonan
dari Pemda yang telah memenuhi
persyaratan.(keterangan berdasarkan revisi pp
54/2005)

PP 54/2005,
defisit, 4,5%

19. Apakah bentuk hibah kepada


Pemerintah Daerah?

Hibah kepada Pemerintah Daerah dapat berupa:


a. Uang -> berupa rupiah dan devisa
b. Barang -> berupa barang bergerak dan tidak
bergerak

hibah

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

c. Jasa -> berupa bantuan teknis, pendidikan,


pelatihan, dan jasa lainnya.
20. Apakah dana pendamping DAK
memang harus dianggarkan
dalam APBD?

Daerah harus menganggarkan dana pendamping DAK


minimal 10% dari masing-masing pagu per bidang.
Penyediaan dana pendamping tersebut selanjutnya
dituangkan dalam Surat Pernyataan Dana Pendamping
yang juga menjadi prasyarat pencairan tahap I.
Penyediaan dana pendamping juga dimaksudkan
sebagai wujud komitmen daerah untuk melaksanakan
kegiatan yang didanai dari DAK.

DAK

21. Apakah Dasar Hukum bagi


Pemerintah Daerah untuk
menyampaikan IKD?

Dasar hukum untuk penyampaian IKD adalah:


a.Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2005 Tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah
b.Peraturan Menteri Keuangan No.65 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.56
Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah
c.Peraturan Menteri Keuangan No.4 Tahun 2011
tentang Tata cara Penyampaian Informasi Keuangan
Daerah

IKD, PMK 4
Tahun 2011, PP
56 Tahun 2005

22. Apakah diperbolehkan


penggunaan Dana Bagi Hasil
Sumber Daya Alam untuk
kegiatan yang tidak sesuai
dengan asal dari DBH SDA?
Misalnya DBH SDA Migas untuk
kesehatan atau membangun
jalan dan sebagainya?

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam merupakan dana


block grant dalam artian semua transfer ke daerah
yang berasal dari DBH SDA setelah masuk kas daerah
(APBD) dapat digunakan sepenuhnya sesuai perioritas
yang telah di tetapkan oleh masing-masing daerah,
kecuali untuk DBH SDA Kehutanan yang berasal dari
Dana Reboisasi (DBH DR) yang digunakan untuk RHL
(rehabilitasi hutan dan lahan) dan 0,5% DBH Migas
yang diperuntukan untuk tambahan anggaran
pendidikan dasar.

DBH SDA, DBH,


Migas, block
grant, DBH DR,
reboisasi

23. Apakah fungsi dari Direktorat


Jenderal Perbendaharaan ?

1. penyiapan perumusan kebijakan Departemen


Keuangan di bidang perbendaharaan negara;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan
negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
3. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan
prosedur di bidang perbendaharaan negara;
4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
perbendaharaan negara;
5. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.

fungsi DJPB

24. Apakah kewajiban Pemerintah


Daerah selaku penerima hibah
terkait pertanggungjawaban
dana hibah?

Pemerintah Daerah wajib menyampaikan laporan


pelaksanaan kegiatan yang didanai dari hibah kepada
Menteri Keuangan atau Kuasa Menteri Keuangan dan
Kementerian Negara/ Lembaga terkait yang

hibah

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

disampaian secara triwulanan.


25. Apakah Pemerintah Daerah
memiliki kebebasan dalam
menggunakan dan mengelola
dana hibah?

Pemerintah Daerah tidak memiliki kebebasan dalam


mengelola dana hibah dalam arti penggunaan dana
hibah harus sesuai dengan maksud dan tujuan
pemberian dana hibah tersebut sebagaiman yag
tertuang dalam NPHD/NPPH dan dikelola sesuai
mekanisme APBD.

hibah, NPHD,
NPPH

26. Apakah ruang lingkup hibah


daerah?

Ruang lingkup hibah daerah sesuai PMK Nomor


168/PMK.07/2008 Tentang Hibah Daerah, yaitu hibah
kepada pemerintah daerah dan hibah dari pemerintah
daerah.

PMK
168/PMK.07/2
008, hibah

27. Apakah terdapat ketentuan


mengenai besaran jumlah
defisit yang akan dibiayai dari
pinjaman, jika ada berapa
besarannya ?

Setiap tahun (bulan Agustus) Menteri Keuangan


menerbitkan ketentuan mengenai batas maksimal
komulatif defisit dan batas maksimal komulatif
pinjaman pemerintah daerah untuk tahun anggaran
berikutnya.Ketentuan mengenai besaran maksimal
komulatif pinjaman untuk tahun 2011 diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
149/PMK.07/2010 tentang Batas Maksimal Defisit PBD
dan Batas Maksimal Komulatif Pinjaman Daerah Tahun
Anggaran 2011. Berdasarkan ketentuan tersebut,
batas maksimal defisit APBD masing-masing daerah
ditetapkan sebesar 4,5% dari perkiraan Pendapatan
Daerah TA 2010.

defisit,
pinjaman, PMK
149/PMK.07/2
010, 4,5%

28. Apakah tugas Direktorat


Jenderal Perbendaharaan ?

merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan


standardisasi teknis di bidang perbendaharaan negara
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.

tugas DJPB

29. Apakah tujuan dengan


diberikannya hibah kepada
Pemerintah Daerah?

Hibah kepada Pemerintah Daerah merupakan


Penerimaan Daerah.Hibah kepada Pemerintah Daerah
digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
urusan pemerintahan yang merupakan kewenangan
Pemerintah Daerah.

hibah,

30. Apakah yang dimaksud dengan


Data Keuangan Daerah?

Berdasarkan PMK No. 4 Tahun 2011, Data Keuangan


Daerah adalah informasi yang berkaitan dengan
keuangan daerah, diantaranya mencakup:
1. APBD;
2. Perubahan APBD;
3. Laporan Realisasi APBD Semester I;
4. Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD,
terdiri dari:
a. Realisasi APBD

PMK 4 Tahun
2011, , data
keuangan
daerah,

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

b. Neraca
c. Laporan Arus Kas
d. Catatan atas Laporan Keuangan
5. Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan
6. Laporan Keuangan Perusahaan Daerah, dan
7. Data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskal dan
kapasitas fiskal daerah.
hibah,
ineligible,
NPHD, NPPH,
penyipangan
dana

31. Apakah yang terjadi jika


Pemerintah Daerah melakukan
Pengeluaran yang Inelegible
atau melakukan
penyalahgunaan dan/atau
penyimpangan dana hibah?

Dalam hal terjadi penyimpangan dan/atau


penyalahgunaan dana hibah dari maksud dan tujuan
sebagaimana dimaksud dalam NPHD atau NPPH maka
Menteri Keuangan / Kuasa Menteri Keuangan dapat
meninjau kembali atau menghentikan penyaluran
hibah. Dalam hal penyaluran dana hibah dihentikan,
Pemerintah Daerah wajib memenuhi maksud dan
tujuan pemberian hibah tersebut dengan dana yang
bersumber dari APBD.

32. Bagaimana bila Pemerintah


Daerah tidak menyampaikan
IKD tepat waktu?

IKD, PMK 4
Sesuai dengan PMK No.4 Tahun 2011 :
a.Apabila Pemerintah Daerah tidak menyampaiakn IKD Tahun 2011
hingga batas waktu yang ditetapkan, diberikan
peringatan tertulis oleh Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan
yang diterbitakan paling lama 15 (lima belas) hari
terhitung setelah tanggal batas waktu yang
ditetapkan.
b.Apabila Pemerintah Daerah tidak menyampaikan
IKD dalam jangka waktu 30 (tiga pluh) hari setelah
diterbitkannya peringatan tertulis, Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan
menetapkan sanksi berupa penundaan penyaluran
Dana Perimbangan setelah berkoordinasi dengan
Menteri Dalam Negeri, dengan ketentuan sebagai
berikut:
-Sanksi berupa penundaan penyaluran Dana
Perimbangan dilakukan sebesar 25 % dari jumlah DAU
yang diberikan setiap bulannya pada tahun anggaran
berjalan dan dilaksanakan secara efektif pada
penyaluran DAU bulan berikutnya setelah tanggal
penetapan sanksi.
-Untuk Daerah yang tidak mendapatkan DAU,
penetapan sanksi dikenakan sebesar 25 % dari jumlah
DBH Pajak Penghasilan yang akan disalurkan pada
tahun anggaran berjalan dan dilaksanakan secara
efektif pada penyaluran DBH Pajak Penghasilan tahap
berikutnya setelah tanggal penetapan sanksi.
-Pengenaan sanksi dilaksanakan setiap bulan sampai
dengan disampaikannya IKD.

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

33. Bagaimana cara pencairan


DAK?

Berdasarkan PMK NO. 126/PMK.07/2010 tanggal 12


Juli 2010, DAK Tahap I dicairkan setelah Perda APBD,
Laporan DAK tahun sebelumnya, dan surat pernyataan
dana pendamping diterima oleh DJPK. Pencairan ini
paling cepat dilakukan pada pertengahan bulan
Februari.Sedangkan untuk DAK tahap II, dan III,
dicairkan setelah Laporan realisasi DAK tahap
sebelumnya ditermia oleh DJPK dalam keadaan benar
sesuai dengan format yang telah ditentukan.

PMK
126/PMK.07/2
010,
pencairan, DAK

34. Bagaimana cara pencairan Dana


Otonomi Khusus?

Sesuai PMK No.126/PMK.07/2010 tanggal 12 Juli


2010, Dana Otonomi Khusus dicairkan setelah Surat
Pertimbangan dari Kementerian Dalam Negeri
diterima oleh DJPK.

PMK
126/PMK.07/2
010, Dana
Otonomi
Khusus, DOK

35. Bagaimana cara penghitungan


Insentif PBB ?

Penghitungan Insentif PBB dilakukan oleh Direktorat


Jenderal Pajak dengan memperhitungkan :
a.Selisih lebih realisasi penerimaan terhadap rencana;
b.Perbandingan realisasi penerimaan terhadap pokok;
c.Nominal realisasi penerimaan;
d.Luas wilayah;
e.Jumlah penduduk;
f.Jumlah penduduk miskin.

Insentif PBB,
PBB

36. Bagaimana cara penghitungan


PBB Pertambangan Migas untuk
masing-masing daerah ?

Penghitungan alokasi PBB Pertambangan Migas untuk


masing-masing daerah dilaksanakan oleh DJP dengan
memakai Angka Perbandingan Tertimbang yang
memperhitungkan :
a.Jumlah penduduk
b.Luas wilayah
c.Pendapatan Asli Daerah
d.Potensi areal sumber daya migas
e.Potensi produksi sumber daya migas

PBB
Pertambangan
Migas, Migas,
Angka
Perbandingan
Tertimbang

37. Bagaimana cara penyaluran PBB Penyaluran PBB Pertambangan Migas dan Panas Bumi
Pertambangan Migas dan Panas dilaksanakan dalam triwulanan dan mulai triwulan IV
tahun 2010 Penyaluran PBB Pertambangan Migas dan
Bumi dilaksanakan ?
Panas Bumi dilaksanakan oleh DJPK melalui
penerbitan SPM dan langsung masuk Rekening Kas
Umum Daerah.

PBB
Pertambangan
Migas, Panas
Bumi, Migas,
pertambangan,
Rekening Kas
Umum Daerah

38. Bagaimana kriteria laporan DAK


yang benar?

DAK

Laporan DAK dianggap benar jika:


a.sesuai dengan format laporan yang ditentukan,
b.realisasi penyerapan telah mencapai minimal 90%
dari dana yang telah disalurkan sampai tahap
sebelumnya, dan
c.Ditandatangani oleh kepala daerah/wakil kepala

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

daerah (asli&basah).
39. Bagaimana mekanisme
penyaluran DBH Cukai Hasil
Tembakau ?

a.Penyaluran dilaksanakan secara triwulanan;


b.Penyaluran dilaksanakan dengan cara
memindahbukukan dari rekening kas umum negara ke
masing-masing rekening kas umum daerah;
c.Penyaluran triwulan I s.d. III dihitung dari penetapan
alokasi sementara;
d.Penyaluran triwulan I dilaksanakan pada bulan
Maret sebesar 20%, triwulan II dilaksankan pada
bulan Juni sebesar 30% dan triwulan III dilaksanakan
pada bulan September sebesar 30%;
e.Penyaluran triwulan IV sebesar selisih antara
penetapan alokasi definitif dengan dana yang telah
disalurkan pada triwulan I s.d. III;
f.Penyaluran triwulan I dilakukan setelah DJPK
menerima laporan konsolidasi penggunaan dana atas
pelaksanaan kegiatan DBH CHT semester II tahun
anggaran sebelumnya dari gubernur dan laporan
konsolidasi rancangan program kegiatan dan anggaran
DBH CHT;
g.Penyaluran triwulan III dilakukan setelah DJPK
menerima laporan konsolidasi penggunaan dana atas
pelaksanaan kegiatan DBH CHT semester I tahun
berjalan dari gubernur;
h.Dalam hal laporan konsolidasi penggunaan dana
atas kegiatan DBH CHT sebagaimana dimaksud pada
huruf f dan g tidak menunjukan adanya realisasi
penggunaan, maka penyaluran DBH CHT ditunda
sampai dengan disampaikannya laporan konsolidasi
penggunaan dana atas kegiatan DBH CHT.

DBH Cukai,
CHT, Tembakau

40. Bagaimana pelaporan Dana


Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
?

a.Awal tahun gubernur menyampaikan laporan


konsolidasi rancangan program kegiatan dan anggaran
DBH CHT dari masing-masing provinsi, kabupaten, dan
kota;
b.Tanggal 20 Juli gubernur menyampaikan laporan
konsolidasi penggunaan dana atas kegiatan DBH CHT
semester II dari masing-masing provinsi, kabupaten,
dan kota;
c.Tanggal 20 Desember gubernur menyampaikan
laporan konsolidasi penggunaan dana atas kegiatan
DBH CHT semester II dari masing-masing provinsi,
kabupaten, dan kota;
d.Format laporan konsolidasi rancangan program
kegiatan dan anggaran DBH CHT : (hubungi DJPK)

DBH CHT,
Tembakau

41. Bagaimana penetapan Alokasi


Dana Bagi Hasil Cukai Hasil

a.Besaran alokasi DBH CHT per tahun ditetapkan


dalam UU APBN;

DBH Cukai,
CHT, Tembakau

No.

Pertanyaan
Tembakau ?

Jawaban

Tags

b.Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


menetapkan pembagian alokasi DBH CHT per provinsi;
c.Gubernur menetapkan pembagian untuk provinsi,
kabupaten, dan kota di wilayahnya masing-masing
dengan komposisi : 30% untuk provinsi, 40% untuk
kabupaten/kota penghasil, dan 30% kabupaten/kota
lainnya;
d.Menteri Keuangan memberikan persetujuan atas
pembagian alokasi yang ditetapkan Gubernur dengan
Peraturan Menteri Keuangan.

42. Bagaimana penganggaran Sisa


Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA) Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau ?

a.Sesuai dengan Pasal 66A ayat (1) Undang-undang


Nomor 39 Tahun 2007 bahwa penerimaan negara dari
cukai hasil tembakau yang dibagihasilkan kepada
daerah digunakan untuk mendanai kegiatan khusus
yaitu peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan
industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi
ketentuan di bidang cukai, dan/atau pemberantasan
barang kena cukai ilegal;
b.Selanjutnya dalam Permendagri Nomor 32 Tahun
2008 tentang Penyusunan APBD TA 2009 ditetapkan
bahwa dana perimbangan yang bersifat spesifik harus
dianggarkan sesuai dengan rencana penggunaannya
yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangundangan yang mendasarinya, seperti Dana Alokasi
Cukai Hasil Tembakau/Dana Bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau;
Berkenaan hal tersebut, atas SILPA DBH CHT harus
dianggarkan kembali dalam APBD Tahun Anggaran
berikutnya untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

SILPA, DBH
Cukai,
Tembakau,
Pasal 66A ayat
(1) UU 39
Tahun 2007

43. Bagaimana prosedur dan


ketentuan apa saja yang harus
diperhatikan dalam hal
pengajuan pinjaman daerah
yang bersumber dari
Pemerintah ?

Prosedur dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam


melakukan pinjaman yang bersumber dari pemerintah
:
a.Gubernur, Bupati, atau Walikota mengajukan usulan
Pinjaman Daerah kepada Menteri Keuangan.
b.Bila usulan pinjaman tersebut dananya berasal dari
Penerusan Pinjaman Dalam Negeri, usulan tersebut
sudah tercantum dalam daftar kegiatan prioritas yang
dapat dibiayai dari Pinjaman Dalam Negeri.
c.Bila usulan dananya berasal dari Penerusan
Pinjaman Luar Negeri, usulan tersebut sudah
tercantum dalam Daftar Rencana Pinjaman Luar
Negeri Jangka Menengah.
d.Usulan harus melampirkan paling sedikit dokumen:
-Laporan Keuangan Pemerintah Daerah selama 3 (tiga)
tahun terakhir berturut-turut;
-APBD tahun berkenaan;
-perhitungan rasio kemampuan keuangan daerah

PP 54/2005,
pinjaman
daerah,
pinjaman,
pinjaman luar
negeri,

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

untuk mengembalikan pinjaman;


-rencana penarikan pinjaman; dan
-surat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
e.Dalam hal usulan berasal dari penerus pinjaman
Pinjaman Luar Negeri, selain melampirkan dokumen
tersebut di atas, Pemerintah Daerah harus juga
melampirkan pertimbangan Menteri Dalam Negeri.
f.Kegiatan yang akan dibiayai dari Pinjaman Daerah
harus sesuai dengan dokumen perencanaan daerah.
g.Pemerintah Daerah bertanggung jawab sepenuhnya
atas kegiatan yang diusulkan kepada Menteri.
h.Berdasarkan usulan tersebut, Menteri Keuangan
melakukan penilaian. (keterangan berdasarkan revisi
pp 54/2005)
44. Bagaimana prosedur pengajuan
pinjaman daerah yang
bersumber dari selain
Pemerintah?

Prosedur Pengajuan pinjaman yang bersumber selain


dari pemerintah, dapat di bedakan menjadi dua, yaitu
prosedur pengajuan pinjaman jangka pendek dan
prosedur pengajuan pinjaman jangka
menengah/panjang.
Prosedur pengajuan pinjaman jangka pendek :
a.Pemerintah Daerah mengajukan usulan Pinjaman
Jangka Pendek kepada calon pemberi pinjaman.
b.Calon pemberi pinjaman melakukan penilaian atas
usulan Pinjaman Jangka Pendek sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan serta
ketentuan dan persyaratan pemberi pinjaman.
c.Pemerintah Daerah memilih ketentuan dan
persyaratan pemberi pinjaman yang paling
menguntungkan Pemerintah Daerah.
d.Pinjaman Jangka Pendek dituangkan dalam
perjanjian pinjaman yang ditandatangani oleh
Gubernur, Bupati, Walikota, atau pejabat yang diberi
kewenangan oleh Gubernur, Bupati, atau Walikota
dan pemberi pinjaman.
Prosedur pengajuan pinjaman jangka
menengah/panjang :
a.Sebelum mengajukan usulan Pinjaman Jangka
Menengah atau Pinjaman Jangka Panjang kepada
calon pemberi pinjaman, Gubernur harus melaporkan
rencana Pinjaman Jangka Menengah atau Pinjaman
Jangka Panjang kepada Menteri Keuangan dan
Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pertimbangan.
b.Sebelum mengajukan usulan Pinjaman Jangka
Menengah atau Pinjaman Jangka Panjang kepada
calon pemberi pinjaman, Bupati atau Walikota harus
melaporkan rencana Pinjaman Jangka Menengah atau
Pinjaman Jangka Panjang kepada Menteri Keuangan
dan Menteri Dalam Negeri untuk mendapatkan
pertimbangan, serta Gubernur.

PP 54/2005,
pinjaman
daerah,
pinjaman,
pinjaman
jangka
menengah,
pinjaman
jangka panjang,
pinjaman
jangka pendek

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

c.Laporan sebagaimana dimaksud paling sedikit


melampirkan:
-Laporan Keuangan Pemerintah Daerah selama 3 (tiga)
tahun terakhir berturut-turut;
-APBD tahun berkenaan;
-perhitungan tentang rasio kemampuan keuangan
daerah untuk mengembalikan pinjaman; dan
-rencana penarikan pinjaman.
d.Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
memberikan pertimbangan kepada Gubernur, Bupati,
atau Walikota atas usulan pinjaman.
e.Setelah memperoleh pertimbangan dari Menteri
Keuangan dan Menteri Dalam Negeri, Pemerintah
Daerah mengajukan usulan Pinjaman Jangka
Menengah atau Pinjaman Jangka Panjang kepada
calon pemberi pinjaman.
f.Calon pemberi pinjaman melakukan penilaian atas
usulan Pinjaman Jangka Menengah atau Pinjaman
Jangka Panjang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan pemberi
pinjaman.
g.Pinjaman Jangka Menengah atau Pinjaman Jangka
Panjang dituangkan dalam perjanjian pinjaman yang
ditandatangani oleh Gubernur, Bupati, atau Walikota
dan pemberi pinjaman.(keterangan berdasarkan revisi
pp 54/2005)
45. Bagaimana proses monitoring
dan evaluasi dalam Proyek
P2D2?

Untuk mendukung pengembangan bidang M&E


di tingkat pemerintah pusat, P2D2 akan melaksanakan
(i) penguatan monitoring Kementerian Keuangan atas
laporan keuangan, (ii) pengembangan strategi untuk
keseluruhan sistem monitoring dan evaluasi serta
mendukung peningkatan kapasitas di Kementerian PU
dan penguatan sistem informasi manajemen (SIM)
yang dapat memberikan informasi yang up to date
tentang aktifitas proyek dan output; (iii)
pengembangan instrumen monitoring proyek untuk
dapat memberikan masukan atas kualitas pelayanan
yang diberikan dan implementasi proyek serta juga
untuk mendeteksi masalah sehingga dapat dikoreksi
secepatnya.
Secara umum, kegiatan ini dapat dibagi 5 (lima), yaitu:
a.Pemantauan internal yang dikoordinasikan oleh
Sekretariat P2D2 (DJPK), dan mencakup pemantauan
oleh instansi pemerintah dan konsultan, serta
masukan (feedback) dan pengaduan masyarakat;
b.Pemantauan dan evaluasi eksternal, yang dilakukan
oleh konsultan khusus yang dikelola oleh Unit
Implementasi Proyek (UIP) P2D2;
c.Pemantauan independen yang dilaksanakan proyek

P2D2

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

forum masyarakat sipil yang ada di kabupaten;


d.Misi Dukungan Implementasi (Implementation
Support Mission) Bank Dunia; dan
e.Audit Umum yang dilaksanakan oleh BPK
46. Bagaimana proses penetapan
Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) tentang alokasi DBH PPh
Pasal 25/29 WPOPDN dan PPh
Pasal 21 dan kenapa PMKnya
seringkali terlambat?

Proses penetapan PMK tentang alokasi DBH PPh Pasal


25/29 WPOPDN dan
PPh Pasal 21 sebenarnya tidaklah sesulit penetapan
PMK untuk jenis DBHPajak
yang lain, namun dalam pelaksanaannya seringkali
dijumpai permasalahanpermasalahan yang membuat proses penetapan
PMKnya kadangkala menjadi
tertunda. Adapun tahapan penetapan PMKnya sangat
sederhana, yaitu:
a.Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menyampaikan data
rencana penerimaan (untuk alokasi sementara) dan
data prognosa realisasi (untuk alokasi definitif)
penerimaan PPh Pasal 25/29 WPOPDN dan PPh Pasal
21 per daerah kepada Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan (DJPK);
b.Berdasarkan data tersebut, DJPK menghitung alokasi
DBH PPh Pasal 25/29 WPOPDN dan PPh Pasal 21 per
daerah sesuai persentase yang telah ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
bentuk PMK, dengan ketentuan sebagai berikut:
-PMK alokasi sementara ditetapkan 2 (dua) bulan
sebelum tahun anggaran yang bersangkutan
dilaksanakan;
-PMK alokasi definitif ditetapkan 2 (dua) bulan
sebelum tahun anggaran yang bersangkutan berakhir.

PMK
126/PMK.07/2
010, WPOPDN,
DBH PPh Pasal
25, DBH PPh
Pasal 29, , PPh
Pasal 21,

47. Bagaimana proses penyaluran


DBH PPh Pasal 25/29 WPOPDN
dan PPh Pasal 21 dilakukan dan
pada bulan apa saja penyaluran
tersebut dilaksanakan?

Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


126/PMK.07/2010 tentang Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah,
Penyaluran DBH PPh Pasal 25/29 WPOPDN dan PPh
Pasal 21 dilakukan secara triwulanan dengan pola
sebagai berikut:
1.Triwulan I sebesar 20% dari alokasi sementara
disalurkan pada bulan Maret;
2.Triwulan II sebesar 20% dari alokasi sementara
disalurkan pada bulan Juni;
3.Triwulan III sebesar 20% dari alokasi sementara
disalurkan pada bulan September, dan
4.Triwulan IV merupakan selisih antara alokasi definitif
dikurangi realisasi penyaluran triwulan I s.d. III yang
disalurkan pada bulan Desember.

DBH PPh Pasal


25, DBH PPh
Pasal 29,
WPOPDN, PPh
Pasal 21, PMK
126/PMK.07/2
010,

48. Bagaimana syarat menjadi


daerah daerah percontohan,

Pemerintah daerah yang berada pada lima provinsi


terpilih dan ingin menjadi daerah percontohan harus

commitment

No.

Pertanyaan

Jawaban

apakah diperlukan commitment


letter?

menyampaikan Commitment Letter (dapat dilihat


pada Project Operation Manual) kepada Unit
Implementasi Proyek (UIP). Setiap Commitment Letter
memuat pernyataan pemerintah daerah untuk (i)
melaksanakan kegiatan DAK sesuai dengan
persyaratan teknis dan keuangan, standar
penganggaran, perencanaan, pengadaan barang/jasa,
manajemen kontrak, dan manajemen keuangan
sebagaimana dimaksud dalam petunjuk teknis serta
Pedoman Operasional, (ii) memenuhi ketentuan
pengamanan lingkungan dan sosial serta pelaporan
sesuai dengan petunjuk teknis dan suplemennya
mengenai pengamanan lingkungan dan sosial, (iii)
memenuhi ketentuan mengenai rencana tindak anti
korupsi, (iv) memonitor output, indikator hasil, dan
memenuhi ketentuan pelaporan, (v) kesediaan
diverifikasi oleh BPKP dan diaudit, (vi) menyediakan
kontribusi pemerintah daerah, dan (vi) mengijinkan
pemerintah pusat dan Bank Dunia untuk mereviu
dokumen-dokumen terkait dengan pelaksanaan
proyek dan melakukan kunjungan lapangan ke lokasi
subproyek yang direviu.

Tags
letter

Sekiranya terdapat perubahan atau penambahan


daerah provinsi percontohan selama pelaksanaan
proyek maka harus dilakukan persetujuan melalui Tim
Pengarah, Kementerian Keuangan dan Bank Dunia.
Pergantian atau penambahan tersebut harus
dilakukan sebelum tanggal 1 Januari pada tahun
dimana daerah tersebut akan menjadi daerah
percontohan sehingga semua persyaratan proyek
dapat dipenuhi oleh daerah percontohan yang baru.
49. Bagaimana tata cara
penyaluran hibah kepada
Pemerintah Daerah?

Tata cara penyaluran hibah kepada Pemerintah


Daerah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 169/PMK.07/2008 tentang Tata Cara
Penyaluran Hibah kepada Daerah.

hibah, PMK
169/PMK.07/2
008

50. Bisakah daerah membuat


rekening tersendiri untuk
menampung dana transfer
sesuai dengan jenis
transfernya?

Semua jenis dana transfer ke daerah hanya disalurkan


melalui satu nomor rekening, yaitu Rekening Kas
Umum Daerah.

transfer, RKUD

51. Bisakah DAK dicairkan sekaligus


(langsung 100%)?

Tidak bisa.DAK harus dicairkan secara bertahap,


meskipun seluruh pekerjaan telah selesai dilakukan di
daerah.

DAK, pencairan

52. Bisakah Dana Otonomi Khusus

Tidak bisa.Dana Otonomi Khusus harus dicairkan

Dana Otonomi

No.

Pertanyaan
dicairkan sekaligus (100%)?

Jawaban

Tags

secara bertahap.

Khusus, DOK

53. Bisakah fax/email laporan


dijadikan dasar pencairan?

Fax tidak bisa dijadikan dasar pencairan. Hanya


dokumen asli dan resmi yang bisa dijadikan dasar
pencairan.

pencairan

54. Daerah sering kesulitan untuk


mengidentifikasi jenis dana
yang masuk ke RKUD. Di
manakah daerah bisa melihat
jenis dana transfer yang masuk
ke RKUD?

Keterangan atas jenis dana transfer yang masuk ke


RKUD bisa dilihat di website DJPK
(www.djpk.depkeu.go.id) pada menu Sistem Informasi
Transfer ke Daerah.

RKUD, transfer

55. DAK Bidang Infrastruktur apa


saja yang masuk kategori
eligible output?

Output yang layak adalah paket pekerjaan yang


dilaksanakan oleh pemerintah daerah yang
berpartisipasi dan didanai dengan DAK.Output yang
layak adalah sebagaimana dimaksud dalam petunjuk
teknis dan Surat Edaran No. KU.01.01-Mn/678 yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, dan
dapat meliputi:
a.Subsektor Jalan: Lingkup dari kegiatan untuk
subsektor ini meliputi pemeliharaan secara periodik,
perbaikan, dan rehabilitasi jalan dan jembatan
provinsi, kabupaten, dan kota.
b.Subsektor Irigasi: Lingkup dari kegiatan untuk
subsektor ini meliputi perbaikan, rehabilitasi, dan
pembangunan jaringan irigasi, termasuk jaringan
reklamasi rawa dan jaringan irigasi desa.
c.Subsektor Air Minum: Lingkup dari kegiatan untuk
subsektor ini mencakup pembangunan pengambilan
air (water intake) untuk air permukaan, air sumur,
small water treatment plants (SPAM), jaringan air
pipa, saluran rumah, dan pembangunan hidran air.
Kegiatan-kegiatan dalam subproyek ini adalah diluar
jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
d.Subsektor Sanitasi: Lingkup dari kegiatan untuk
subsektor ini terfokus pada pengembangan fasilitas
sanitasi umum, fasilitas drainase limbah umum,
fasilitas limbah keras, MCK umum, dan instalasi
pengolahan air limbah untuk rumah tangga.

ineligible,
eligible, SPAM

56. Digunakan untuk apa saja


Pinjaman Daerah tersebut ?

Berdasarkan jenisnya, pinjaman daerah digunakan


untuk :
a.Pinjaman jangka pendek digunakan hanya untuk
menutup kekurangan arus kas.
b.Pinjaman Jangka Menengah digunakan untuk
membiayai pelayanan publik yang tidak menghasilkan
penerimaan.
c.Pinjaman Jangka Panjang digunakan untuk

pinjaman
daerah,
pinjaman, pp
54,

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

membiayai kegiatan investasi prasarana dan/atau


sarana dalam rangka penyediaan pelayanan publik
yang:
-menghasilkan penerimaan langsung berupa
pendapatan bagi APBD yang berkaitan dengan
pembangunan prasarana dan sarana tersebut
-menghasilkan penerimaan tidak langsung berupa
penghematan terhadap belanja APBD yang
seharusnya dikeluarkan apabila Kegiatan tersebut
tidak dilaksanakan
-memberikan manfaat ekonomi dan sosial.
(keterangan berdasarkan revisi pp 54/2005)
57. Dilihat dari jangka waktunya,
ada berapa jenis pinjaman
daerah ?

Menurut jangka waktunya Pinjaman Daerah terdiri


atas tiga jenis, yaitu :
a.Pinjaman Jangka Pendek, adalah Pinjaman Daerah
dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun
anggaran. Kewajiban pembayaran kembali Pinjaman
Jangka Pendek yang meliputi pokok pinjaman, bunga,
dan/atau kewajiban lainnya seluruhnya harus dilunasi
dalam tahun anggaran yang berkenaan.
b.Pinjaman Jangka Menengah, merupakan Pinjaman
Daerah dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun
anggaran. Kewajiban pembayaran kembali Pinjaman
yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan/atau
kewajiban lainnya seluruhnya harus dilunasi dalam
kurun waktu yang tidak melebihi sisa masa jabatan
Gubernur, Bupati, atau Walikota yang bersangkutan.
c.Pinjaman Jangka Panjang, merupakan Pinjaman
Daerah dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun
anggaran. Kewajiban pembayaran kembali pinjaman
yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan/atau
kewajiban lain seluruhnya harus dilunasi pada tahun
anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan
perjanjian pinjaman yang bersangkutan.(keterangan
berdasarkan revisi pp 54/2005)

pinjaman
daerah, pp 54,

58. Dimana alamat kantor Direktur


Jenderal Perbendaharaan? dan
berapa nomor telepon
kantornya?

Gedung Perbendaharaan I (Gedung Prijadi


Praptosuhardjo I) Lantai 2
Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4
Telp. (021) 3450959
(021) 344.9230 ext. 5200
Fax. (021) 345.7490

dirut DJPB,
DJPB, Alamat
kantor, nomor
telpon

59. Dimana alamat kantor Direktur


Jenderal Perimbangan
Keuangan? dan berapa nomor
telepon kantornya?

Gedung A (Gedung Radius Prawiro) Lantai 9


Jl. Dr. Wahidin Raya No.1
Telp. (021) 3509442
Intern. 7563
Fax. (021) 3509443

dirut DJPK,
alamat kantor,
DJPK, nomor
telepon

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

60. Dukungan teknis apa yang


diberikan oleh Proyek P2D2?

Untuk mendukung pelaksanaan P2D2 di setiap


tingkatan (nasional, provinsi dan kabupaten/kota),
Sekretariat P2D2 (yang berkedudukan di Direktorat
Dana Perimbangan, Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan, Kementerian Keuangan, sebagai pelaksana
proyek) akan menyediakan dukungan teknis bagi
Pemerintah Daerah berupa:
a.Penyelenggaraan pelatihan, lokakarya, dan tukar
pengalaman antar provinsi/ kabupaten/kota.
b.Asistensi intensif yang akan diberikan oleh
Sekretariat P2D2 dan dibantu oleh tim konsultan.
c.Penyelenggaraan pelatihan akan difokuskan pada
bidang-bidang yang erat kaitannya dengan proses
verifikasi pelaksanaan DAK Infrastuktur, yaitu:
-Perencanaan dan pelaksanaan teknis paket pekerjaan
dilihat dari sisi pemenuhan spesifikasi pekerjaan.
-Pelaporan pelaksanaan DAK, termasuk didalamnya
realisasi keuangan dan realisasi pekerjaan fisik.
-Pelelangan paket pekerjaan.
-Pengelolaan keuangan daerah, termasuk mekanisme
penganggaran dan verifikasi pembayaran kepada
penyedia jasa.
-Audit internal Pemerintah Daerah (Inspektorat
Daerah) terhadap pelaksanaan DAK.
-Pengamanan lingkungan dan sosial.
-Pelaporan berbasis web (WBRS).

P2D2

61. Hal apa saja yang dijadikan


dasar penilaian usulan
pinjaman oleh Menteri
Keuangan?

Dalam melakukan penilaian usulan pinjaman, Menteri


Keuangan memperhatikan:
a.kapasitas fiskal daerah yang ditetapkan secara
berkala oleh Menteri;
b.kebutuhan riil pinjaman Pemerintah Daerah;
c.kemampuan membayar kembali; dan
d.batas maksimal kumulatif pinjaman Pemerintah
Daerah.(keterangan berdasarkan revisi pp 54/2005)

PP 54/2005,
pinjaman

62. Kapan batas akhir penerimaan


laporan DAK?

Laporan DAK dapat diterima oleh DJPK paling lambat 7


(tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya tahun
anggaran. Laporan DAK yang ditermia setelah tanggal
tersebut tidak bisa diproses.

DAK, laporan
DAK

63. Kapan batas waktu


penyampaian IKD?

Batas waktu penyampaian:


a.APBD => paling lambat tanggal 31 Januari tahun
anggaran yang bersangkutan.
b.Perubahan APBD => paling lambat 30 hari setelah
ditetapkannya Perubahan APBD tahun berjalan.
c.Laporan Realisasi APBD Semester I => paling
lambat 30 Juli tahun berjalan.
d.Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

IKD

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

=> paling lambat tanggal 31 Agustus tahun berjalan


e.Informasi mengenai Dana Dekonsentrasi dan/atau
Dana Tugas Pembantuan dan laporan keuangan
Perusahaan Daerah => paling lambat tanggal 31
Agustus tahun berjalan
f.Data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskal dan
kapasitas fiskal daerah => paling lambat sesuai
permintaan.
64. Kapan penyaluran Insentif PBB
bagi daerah yang realisasi
penerimaan untuk sektor
pedesaan dan perkotaan
mencapai/melampaui target
dilaksanakanan ?

Insentif PBB disalurkan bersamaan dengan penyaluran


PBB bagian pemerintah pusat yang dibagi merata
kepada seluruh kabupaten dan kota tahap III pada
bulan Nopember.

Insentif PBB,
PBB

65. Kapan penyaluran PBB bagian


pemerintah pusat yang dibagi
merata kepada seluruh
kabupaten dan kota
dilaksanakan ?

PBB bagian pemerintah pusat yang dibagi merata


kepada seluruh kabupaten dan kota dilaksanakan
dalam 3 (tiga tahap) yaitu pada bulan April, Agustus
dan November.

PBB

66. Kepada siapa sajakah


pemerintah daerah dapat
melakukan pinjaman ?

Pemerintah Daerah dapat melakukan pinjaman ke


berbagai sumber yaitu :
a.Pemerintah;
b.Pemerintah Daerah lain;
c.lembaga keuangan bank;
d.lembaga keuangan bukan bank; dan
f.masyarakat.(keterangan berdasarkan revisi pp
54/2005)

pinjaman, PP
54/2005,

67. Mengapa bisa terjadi lebih


salur Dana Bagi Hasil Sumber
Daya Alam?

Sesuai dengan ketentuan PMK No.21/PMK.07/2009


dan telah diganti dengan PMK No.126/PMK.07/2010
tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban
Anggaran Transfer ke Daerah bahwa penyaluran DBH
SDA untuk Triwulan I dan II dilakukan dengan
persentase tertentu berdasarkan angka dalam PMK
Perkiraan Alokasi DBH SDA. Dengan demikian, jika
sampai akhir tahun jumlah realisasi DBH SDA tahun
anggaran bersangkutan lebih kecil daripada jumlah
yang telah disalurkan saat Triwulan I dan II maka akan
mengakibatkan lebih salur. Lebih salur tersebut akan
diperhitungkan pada tahun anggaran berikutnya
sesuai ketentuan yang berlaku.

PMK
21/PMK.07/20
09, DBH,
penyaluran
DBH, transfer
daerah, PMK
126/PMK.07/2
010

68. Pemerintah memberikan Hibah


Daerah dengan memperhatikan
Kapasitas Fiskal Daerah. Apa
yang dimaksud dengan

Kapasitas Fiskal adalah gambaran kemampuan


keuangan masing-masing daerah yang dicerminkan
melalui penerimaan umum APBD (tidak termasuk
dana alokasi khusus, dana darurat, dana pinjaman
lama, dan penerimaan lain yang penggunaannya

kapasitas fiskal,
kapasitas fiskal
daerah

No.

Pertanyaan
Kapasitas Fiskal?

Jawaban

Tags

dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu)


untuk membiayai tugas pemerintahan setelah
dikurangi belanja pegawai dan dikaitkan dengan
jumlah penduduk miskin.

69. Persyaratan apa saja yang harus


dipenuhi apabila Pemda akan
melakukan pinjaman?

Persyaratan yang harus dipenuhi bagi pemerintah


daearah bila akan melakukan pinjaman adalah :
a.jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah
pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi 75% (tujuh
puluh lima persen) dari jumlah penerimaan umum
APBD tahun sebelumnya;
b.memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan
Daerah untuk mengembalikan pinjaman yang
ditetapkan oleh Pemerintah; dan
c.persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh calon
pemberi pinjaman.
d.Untuk Pinjaman Jangka Menengah dan Pinjaman
Jangka Panjang wajib mendapatkan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Selain memenuhi persyaratan tersebut, dalam hal
Pinjaman Daerah diajukan kepada Pemerintah,
Pemerintah Daerah juga wajib memenuhi persyaratan
tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian
pinjaman yang bersumber dari Pemerintah.

pinjaman,
pinjaman
daerah

70. Siapa penerima manfaat dan


stakeholders Proyek P2D2?

Tujuan P2D2 untuk meningkatkan akuntabilitas dan


pelaporan DAK pada sektor infrastruktur di lokasi
pemerintah daerah percontohan akan dicapai melalui
pemberian bantuan teknis dan pengembangan
kapasitas (Daftar indikator hasil proyek ini dapat
dilihat pada POM). Bantuan teknis dan pengembangan
kapasitas P2D2 ditujukan bagi aparat pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.Adapun DAK
sebagian besar ditujukan untuk merehabilitasi
prasarana/infrastruktur tingkat
provinsi/kabupaten/kota. Dengan kata lain, secara
keseluruhan dampak dari proyek ini ditujukan kepada
seluruh stakeholders di pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota.

P2D2

71. Siapa saja yang terpilih menjadi


daerah percontohan (pilot
project) dan mengapa terpilih?

Pemerintah daerah yang menjadi daerah percontohan


dalam proyek ini adalah pemerintah daerah yang
berada di 5 (lima) provinsi, yaitu:
1.Jambi;
2.Kalimantan Tengah;
3.Sulawesi Barat;
4.Maluku Utara; dan
5.Jawa Timur;
Pemilihan daerah percontohan tersebut dilakukan
atas pertimbangan kriteria letak geografis, tingkat

pilot project,
percontohan

No.

Pertanyaan

Jawaban

Tags

ketaatan terhadap pelaporan dan kinerja terhadap


penyerapan DAK serta kesuksesan penyelesaian
output kegiatan yang didanai oleh DAK.
72. Siapakah yang menyusun IKD?

IKD disusun oleh masing-masing Pemerintah daerah


untuk kemudian disampaikan kepada Menteri
Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan
Keuangan Daerah, selaku penyelenggara Sistem
Informasi Keuangan Daerah (SIKD). IKD tersebut
disampaikan ke :

IKD

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi
Keuangan Daerah
Gedung Radius Prawiro (A) Lantai 8
Jl Dr. Wahidin No.1 Jakarta Pusat 10710
Telepon :021-3452590
Faksimili :021-3505103
73. Tanggal berapa transfer DAU ke
rekening daerah?

Berdasarkan PMK No. 126/PMK.07/2010, DAU telah


masuk di RKUD satu hari sebelum awal bulan
berkenaan, kecuali pada awal tahun anggaran.

PMK
126/PMK.07/2
010, transfer
DAU, DAU

Anda mungkin juga menyukai