Anda di halaman 1dari 2

2.3.

Memahami dan Menjelaskan Tentang Patofisiologi Rupture Tendon Achilles


Kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung
(overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah,kontraksi otot yang
berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles
(otot pada kunci paha),hamstring (otot paha bagian bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas
otot yang baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak.

www.stoneclinic.com
Terjadinya Ruptur tendon achilles membuat pasien merasakan nyeri yang begitu dan
membuat pasien merasa sangat kesakitan dan memegang kakinya dalam posisi kontraksi dan
pada bagian proksimal tendon yang mengalami ruptur akan membengkak dan biasanya sakit
selama beberapa hari lalu disusul dengan tanda tanda misalnya kulit hitan dan kebiruan
karena akibat pendarahan di bawah kulit yang terletak diatas tendon tersebut.

Apabila terjadi ruptur pada tendon achilles maka kaki dipertahankan dalam posisi plantar
flexi untuk menghindari timbulnya rasa nyeri yang hebat pada daerah ruptur tersebut dan jika
posisi plantar flexi berlangsung terus menerus akan menyebabkan timbulnya kontraktur atau
pemendekan pada tendon achilles hal ini terjadi karena adanya kecenderungan dalam posisi
yang menetap untuk menghindari adanya nyeri.Dalam posisi yang menetap ini maka elastitas
jaringan akan terganggu dan suplai darah akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
terjadianya ischemia dan lama kelamaan jaringan kurang mendapatkan nutrisi sehingga akan
mengalami degenerasi yang mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous sehingga tendon akan
mengalami pengerasan dan memendek ( kontraktur ).
PATOGENESIS
Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibril kolagen.
Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang
menyebabkan pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen
rusak, tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan
yang di tempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 % yaitu batas beban fisiologi secara
umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat

ketegangan antara 4% - 8 %, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena
jalinan antar molekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8% terjadi rupture secara
makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan
interfibriller

Anda mungkin juga menyukai