E
U
I
P
e
k
m
n
u
d
s
t
m
u
a
e
s
i
r
t
n
n
r
g
a
i
l
P
e
r
u
s
a
h
a
a
n
a. Lingkungan umum
Adalah kumpulan dari berbagai faktor lingkungan makro-eksternal, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang memengaruhi dinamika pada perusahaan.
Lingkungan umum dapat dikelompokan dalam 3 sektor utama. Pada setiap sektor
lingkungan terdapat banyak subfaktor yang masing-masing saling berinteraksi
membentuk satu kekuatan yang pada akhirnya mempengaruhi strategik manager dalam
proses pengambilan keputusan.
L
K
S
i
o
e
n
k
g
d
t
k
i
o
u
s
r
n
i
P
g
S
T
a
o
P
A
S
e
m
n
s
e
l
o
k
i
r
a
s
n
e
r
U
a
e
m
i
o
m
k
a
l
i
n
u
l
o
m
E
n
g
t
k
o
i
a
h
o
m
n
i
o
a
m
n
i
Kondisi perekonomian
Tingkat kejelian mengamati kondisi perekonomian saat ini dan keakurasian dalam
memperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keuntungan dan
kesuksesan perancangan strategi perusahaan. Faktor kondisi perekonomian
mencangkup :
1. Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus bisnis seperti despresi, resesi, recovery, dan
tahap kemakmuran
2. Laju inflasi dan deflasi untuk komoditas tertentu yang mempunyai nilai strategik.
Pengaruh inflasi akan sangat terasa bagi perusahaan khususnya dalam penentuan
harga dan tingkat upah karyawan
3. Kebijakan fiskal dan moneter yang berlaku khususnya akan sangat berpengaruh
terhadap penentuan besarnya suku bunga dan besarnya tingkat pajak yang harus
di bayarkan oleh perusahaan
4. Informasi tentang neraca pembayaran dan volume neraca perdagangan antar
Negara
Kondisi alam
Perubahan kondisi alam sulit di perkirakan sebelumnya .namun kondisi alam tidak
dapat diabaikan begitu saja dalam perencanaaan strategi bisnis.
Kondisi sosial
Beberapa contoh bagaimana faktor sosial-ekonomi dapat menimbulkan ancaman bagi
perusahaan seperti :
Keberhasilan laju pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat
pendidikan formal yang mampu di selesaikan oleh masyarakat pengaruh terbesar
dari meningkatnya angka melek huruf pada masyarakat adalah munculnya sikap dan
pandangan bagi baru masyarakat tentang jangka waktu kerja dan pada akhirnya
tentang kualitas hidup yang di harapkan dari bekerja.
2) Sektor Teknologi
Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya kesempatan bisnis
dan perbaikan upaya pencapaian tujuan organisasi tapi dapat juga ancaman bagi
kelangsungan produk yang sudah ada. Oleh karena itu perubahan teknologi sudah
tentu berpengaruh terhadap siklus kehidupan produk. Ketetapan dan penilaian siklus
kehidupan produk pada gilirannya dapat menenentukan timing yang tepat untuk
meluncurkan produk baru atau modifikasi produk yang ada. Perubahan teknologi juga
akan berpengaruh pada pilihan metode distribusi dan kemampuan tenaga penjual
yang di butuhkan untuk melayani segmen pasar yang di pilih.
3) Sektor Pemerintah
3
Alat kendali pemerintah melalui berbagai paket kebijakan fiskal dan moneter
ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis. Pemerintah juga
mempunyai otoritas dalam hal peraturan atau tata niaga berbagai komoditas termasuk
didalamnya komposisi penggunaan tenaga kerja dan pengendalian supply produk.
Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak sehat dalam
berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar.
Teknik Analisis Lingkungan
Bagi manajer puncak hal yang penting yang perlu diamati atas faktor lingkungan
terutama adalah bentuk, fungsi, dan keterkaitan antar sektor.
Cara pertama yang dapat di pergunakan untuk menganalisis lingkungan adalah melalui
pengumpulan informasi verbal dan tertulis dari berbagai sumber. Informassi verbal dapat
dikumpulkan dengan pendekatan formal maupun informal. Sementara informasi tertulis
yaitu segala sesuatu yang dapat dibaca dari sumber informasi yang telah dipersiapkan
oleh pihak lain untuk tujuan yang beragam
Cara kedua dengan cara merancang system informasi manajemen dalam organisasi.
Pengertian system informasi manajemen diarahkan pada penciptaan dua kelompok utama
yaitu, Sistem pendukung keputusan (Decision Support System) dan system informasi
strategik (Strategic information System).
DDS adalah system informasi yang dirancang untuk membantu pihak manajemen dalam
pengambilan keputusan dalam kondisi yang unik dan data tidak terstruktur. Contoh
aplikasi DDS adalah waktu perusahaan mengadakan merger dan akuisisi.
Sedangkan system informasi strategik adalah suatu system informasi yang dirancang
untuk membantu manajemen puncak dalam mendapatkan dan menggunakan informasi
yang di perlukan bagi kepentingan organisasi. Oleh karena manajemen puncak harus
dapat memahami tentang kegiatan operasional pada seluruh unit bisnis maka system ini
secara khusus dirancang untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan.
Cara ketiga adalah dengan melakukan pemikiraan secara formal. Pada umumnya
perkiraan ini banyak dilakukan oleh konsultan tertentu atas permintaan pihak manajemen.
Pada akhir-akhir ini juga berkembang konsultan yang bergabung untuk membuat
berbagai kajian dan prospek atau bahkan meramal kegiatan bisnis dimasa yang akan
datang.
b. Analisis Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis
baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para
pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan
kompetitifnya. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan
industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas ratarata. Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan yang diharapkan yang
diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko serupa. Risiko adalah
ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang dihasilkan oleh investasi tertentu.
Kekuatan-Kekuatan yg Mempengaruhi Persaingan Industri : (M.E Porter)
Lima kekuatan Porter adalah kerangka untuk analisis industri dan
pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael E. Porter dari Harvard
Business School pada 1979. Menggunakan konsep-konsep pengembangan, Organisasi
Industri ekonomi untuk menurunkan lima kekuatan yang menentukan intensitas
kompetitif dan karena itu daya tarik dari pasar.
Pemasok dapat menolak untuk bekerja sama dengan perusahaan, atau, misalnya,
muatan berlebihan harga tinggi untuk sumber daya yang unik.
3) Kekuatan tawar menawar pembeli
Kekuatan tawar pembeli ,dimana kita bisa melihat bahwa semakin besar
pembelian, semakin banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya
akan membuat posisi pembeli semakin kuat..
4) Ancaman dari Produk Pengganti
Produk pengganti adalah barang-barang dan jasa berbeda dari luar industri
tertentu yang melakukan fungsi serupa dengan produk yang dihasilkan oleh industri
tersebut.
Secara umum, produk pengganti merupakan ancaman yang kuat bagi suatu
perusahaan ketika pelanggan menghadapi biaya perpindahan (switching cost) yang
sedikit, dan ketika harga produk substitusi lebih rendah atau kualitas dan kapabilitas
kinerjanya sama atau lebih tinggi. Pembeli kecenderungan untuk mengganti produk
karena kinerja dari produk pengganti lebih baik dan memiliki harga relatif murah.
Jumlah produknya juga lebih gampang ditemukan di pasar.
5) Intensitas Persaingan diantara Para Pesaing
Untuk mengatasi persaingan dalam industri, perusahaan harus meningkatkan
kualitas yang lebih baik lagi, harga lebih terjangkau, melakukan inovasi-inovasi baru
terhadap produknya supaya masyarakat tidak mengalami kejenuhan terhadap produk
tersebut.
c. Analisis Pesaing
Analisis pesaing memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan yang bersaing secara
langsung dengan sebuah perusahaan. Perusahaan perlu memahami:
Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-tujuan masa
depannya.
Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh strateginya
saat ini.
Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang industri, seperti
a. Lingkungan Demografi
Pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi tingkat
peluang pemasaran bagi suatu produk ataupun jasa. Pertumbuhan penduduk yang
semakin tinggi akan semakin membuka peluang lebih luas, karena bagaimanapun
akan terkait dengan seberapa besar suatu produk atau jasa akan bisa diserap oleh
pasar.
Perbandingan prosentase umur. Prosentase pada setiap umur akan menentukan juga
peluang bisnis di dalamnya. Untuk produk atau jasa yang ditujukan pada pasar anakanak misalnya, dari jumlah populasi penduduk secara keseluruhan, perlu dilihat
berapa persen jumlah anak-anak dari keseluruhan penduduk.
Pasar etnik. Pasar etnik juga merupakan salah satu potensi pasar yang perlu
dipertimbangkan. Etnis tertentu biasanya mempunyai kecenderungan, preferensi, dan
kebutuhan bersama yang unik dan tidak dimiliki oleh etnis lain.
Tingkat lulusan akademik. Tingkat lulusan akademik akan berpengaruh terhadap
pola belanja dan gaya hidup seseorang. Cara memasarkan untuk kalangan
berpendidikan tinggi akan berbeda dengan cara pemasaran untuk pendidikan yang
lebih rendah.
meminimalkan pengaruh negative potensial dari ancaman eksternal. Skor total sebesar
1,0 menandakan bahwa strategi perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang yang
ada atau menghindari ancaman yang muncul.
Contoh Matrik EFAS : Industri Fashion
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Bobot
Peringkat
Skor
Bobot
0.08
0.07
0.15
0.12
0.14
1
3
2
3
4
0.08
0.21
0.30
0.36
0.56
0.14
0.07
0.09
0.09
0.05
1.00
4
2
3
2
1
0.56
0.14
0.27
0.18
0.05
2.71
Intepretasi :
Skor bobot total sebesar 2.71 adalah diatas rata-rata yaitu 2,50, sehingga dapat dikatakan
bisnis industry fashion ini berhasil, mampu menarik keuntungan dari peluang eksternal
dan menghindari ancaman yang menghadang perusahaan.
Matriks Profil Kompetitif
Matriks profil kompetitif mengidentifikasi pesaing-pesaing utama suatu
perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khusus mereka dalam hubungannya dengan
posisi strategis perusahaan sampel. Bobot dan skor bobot total, baik dalam Matriks Profil
Kompetitif maupun Matriks EFAS, memiliki arti yang sama. Namun demikian, faktor
keberhasilan penting dalam Matriks Profil Kompetitif mencakup baik isu-isu internal
maupun eksternal: karenanya peringkat mengacu pada kekuatan dan kelemahan dimana
4 = sangat kuat, 3 = kuat, 2 = lemah, 1 = sangat lemah.
Terdapat beberapa perbedaan utama antara matriks EFAS dengan Matrik Profil
kompetitif. Pertama faktor-faktor keberhasilan penting dalam Matriks Profil Kompetitif
lebih luas, karena tidak mencakup data spesifik atau aktual dan mungkin bahkan berfokus
11
pada isu-isu internal. Faktor-faktor keberhasilan penting dalam Matriks Profil Kompetitif
juga tidak dikelompokkan menjadi peluang dan ancaman tetapi menjadi peringkat dan
skor bobot total perusahaan-perusahaan pesaing dapat dibandingakan dengan perusahaan
sampel.
Contoh Matriks Profil Kompetitif
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
Faktor-faktor
keberhasilan penting
Iklan
Kualitas Produk
Daya Saing harga
Manajemen
Posisi Keuangan
Loyalitas konsumen
Ekspansi Global
Pangsa Pasar
Total
Bobo
t
Perusahaan 1
Peringkat
0.20
0.10
0.10
0.10
0.15
0.10
0.20
0.05
1.00
1
4
3
4
4
4
4
1
Perusahaan 2
Skor
0.20
0.40
0.30
0.40
0.60
0.40
0.80
0.05
3.15
Perusahaan 3
Peringkat
Skor
Peringkat
Skor
4
3
2
3
2
3
1
4
0.80
0.30
0.20
0.30
0.30
0.30
0.20
0.20
2.60
3
2
4
3
3
2
2
3
0.60
0.20
0.40
0.30
0.45
0.20
0.40
0.15
2.70
Intepretasi :
Hanya karena sebuah perusahaan memiliki peringkat 3,2 dan perusahaan lain mendapat
peringkat 2,6 dalam Matriks Profil Kompetitif, bukan berarti bahwa perusahaan pertama
lebih baik daripada perusahaan kedua. Angka itu menunjukkan kekuatan relatif
perusahaan, tetapi presisi yang diisyaratkannya hanyalah ilusi. Angka-angka tersebut
bukan sulap. Tujuannya bukanlah untuk sampai pada satu angka tunggal melainkan untuk
menyesuaikan serta mengevaluasi informasi secara bermakna sehingga membantu dalam
pengambilan keputusan.
12
BAB II : KASUS
da
n
13
14
15
16
17
Bumiputera
yang
semula
bernama
Onderlinge
Levensverzekering
Maatschappij PGHB (O.L. Mij. PGHB) kini mencapai 9 dasawarsa. Sepanjang itu, tentu saja,
tidak lepas dari pasang surut. Sejarah Bumiputera sekaligus mencatat perjalanan Bangsa
Indonesia. Termasuk, misalnya, peristiwa sanering mata uang rupiah di tahun 1965 yang
memangkas asset perusahaan ini; dan bencana paling hangat multikrisis di penghujung
millenium kedua. Di luar itu, Bumiputera juga menyaksikan tumbuh, berkembang, dan
tumbangnya perusahaan sejenis yang tidak sanggup menghadapi ujian zaman mungkin karena
persaingan atau badai krisis. Semua ini menjadi cermin berharga dari lingkungan yang menjadi
bagian dari proses pembelajaran untuk upaya mempertahankan keberlangsungan.
Memasuki millenium ketiga, Bumiputera yang mengkaryakan sekitar 18.000 pekerja,
melindungi lebih dari 9.7 juta jiwa rakyat Indonesia, dengan jaringan kantor sebanyak 576 di
seluruh pelosok Indonesia; tengah berada di tengah pencapaian baru industri asuransi Indonesia.
18
Sejumlah perusahaan asing menyerbu dan masuk menggarap pasar domestik. Mereka menjadi
rekan sepermainan yang ikut meramaikan dan bersama-sama membesarkan industri yang dirintis
oleh pendiri Bumiputera, 96 tahun lampau. Bagi Bumiputera, iklim kompetisi ini meniupkan
semangat baru; karena makin menegaskan perlunya komitmen, kerja keras, dan profesionalisme.
Namun, berbekal pengalaman panjang melayani rakyat Indonesia berasuransi hampir seabad,
menjadikan Bumiputera bertekad untuk tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menjadi
asuransi Bangsa Indonesia sebagaimana visi awal pendirinya. Bumiputera ingin senantiasa
berada di benak dan di hati rakyat Indonesia.
19
3. Teknologi membuat dunia semakin sempit, sehingga menciptakan segmen pasar baru
kemudian munculnya pasar kaum muda baru yang lebih mudah dijangkau.
B. Analisis Lingkungan Industri
Berdasarkan analisis lingkungan industri, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar untuk dikembangkan.
Hal ini didukung dengan jumlah konsumsi per kapita yang masih rendah dan
penduduk berusia muda sangat besar. Dengan konsumsi minuman ringan yang
sedemikian luasnya, produk minuma ringan bukanlah barang mewah melainkan barang
biasa.
2. Minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat.
Coca-Cola merupakan salah satu minuman ringan yang mudah diperoleh mulai
dari warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan
masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.
3. Coca-Cola mendapat persaingan yang kuat dari Pepsi dan Cadbury
Coca-Cola Company mempunyai dua pesaing utama, yaitu: PepsiCo dan Cadbury
Schweppes PLC. PepsiCo mempunyai karyawan dua kali lebih banyak dari Coca-Cola
Company. Sedangkan Cadbury Schweppes PLC mempunyai diversifikasi produk yang
mana tidak dimiliki oleh dua pesaingnya. Diversifikasi itu meliputi: industry minuman,
coklat dan permen karet.
4. Ada banyak minuman substitusi dari minuman ringan yang popular.
Minuman sitrus (citrus beverage) dan sari buah (fruit juice) merupakan produk
pengganti dan memiliki harga yang cenderung lbih murah daripada produk Coca-Cola.
C. Analisis Lingkungan Operasional
Berdasarkan analisis lingkungan industry, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan bahan baku.
Air merupakan bahan utama dalam industry minuman ringan. Keterbatasan air di
beberapa negara bagian dunia menyebabkan sistem pemurnian air harus dilakukan
sehingga menyebabkan biaya produksi yang dibebankan akan lebih tinggi.
2. Bahan pendukung utama Coca-Cola mudah diganti dengan bahan lain yang mudah
didapat.
Bahan utama Coca-Cola adalah sirup jagung berkadar fruktosa tinggi, sejenis
gula, untuk di Amerika Serikat dapat dipasok oleh sebagian besar sumber domistik.
Untuk di luar Amerika Serikat dapat diganti sukrosa. Bahan lain adalah aspartame, bahan
pemanis yang digunakan dalam produk minuman ringan rendah kalori diperoleh dari The
Nutra Sweet Company.
21
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
23
1.3
Hukum
Perusahaan
yang
awalnya
bernama
Onderlinge
Levensverzekering
Maatschappij PGHB (O.L. Mij. PGHB) ini sudah pasti legal secara hukum dan
UU yang berlaku di Indonesia. Namun dalam profilenya tidak dicantumkan SK
dari dinas terkait tentang pelegalannya.
Dengan adanya landasan hukum yang melegalkannya maka perusahaan ini
dipercaya oleh masyarakat sehingga Bumiputera 1912 bisa mengkaryakan sekitar
18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia, dengan
jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia.
1.4
Perekonomian
Keadaan ekonomi sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ini.
Keadaan ekonomi yang bagus mendukung terhadap kelancaran aktivitasnya.
Namun keadaan ekonomi yang carut marut misalnya, peristiwa sanering mata
uang rupiah di tahun 1965 yang memangkas asset perusahaan ini dan multikrisis
di penghujung millenium kedua membuat kinerja perusahaan terhambat.
1.5
24
Pendidikan
dan
kaulifikasi
yang
dimiliki
SDM
Indosia
sangat
Sosial budaya
Aspek sosial budaya khususnya minat terhadap jasa asuransi berpengaruh
terhadap perkembanagan perusahaan ini. Tingkat kepercayaan terhadap asuransi
yang bagus telah membuat kemajuan pesat, buktinya perusahaan ini telah
memiliki banyak nasabah yang dilindungi dengan jumlah lebih dari 9.7 juta jiwa
rakyat Indonesia dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok
Indonesia; dan merupakan pencapaian baru industri asuransi Indonesia
1.7
Kependudukan
Aspek lingkungan kependudukan terhadap perusahaan di Indonesia sangat
penting dalam hal ketersediaan SDM dan sasaran pasar dari produk perusahaan
tersebut. Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki jumlah pendudk yang
banyak sangat menunjang terhadap prospek perkembangan perusahaan dan juga
perekonomian negaranya. Jumlah penduduk Indonesia yang banyak dengan
penyebaran yang luas pula memungkinkan perusahaan ini untuk bisa memeilih
dan mendapatkan SDM berkualitas sebagai karyawan, serta konsumen dari
produknya. Maka tidak heran jika Bumiputera 1912 bisa mengkaryakan sekitar
18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia, dengan
jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia.
1.8
Hubungan internasional
25
Pemasok
Peran pemasok sepertinya tidak ada dalam perusahaan asuransi Bumiputera
1912 ini. Karena perusahaan ini adalah perusahaan jasa yang tidak
memebutuhkan bahan baku produk seperti perusahaan barang. Mungkin yang
dibutuhkan hanyalah informan tentang tempat-tempat atau keadaan sosial
masyarkat yang dibutuhkan ketika mau membuka kantor cabang di daerah baru.
Informan di sini bertindak sebagai pemasok informasi.
2.2
Perantara
Perantara yang berperan dalam perusahaan asuransi Bumiputera 1912 di sini
mungkin adalah konsultan keasuransian.
2.3
Teknologi
Untuk mencapai kemajuan yang maksimal, perusahaan perlu menyesuaikan
sumber daya-sumber daya internal organisasi dengan kesempatan dan risiko
lingkungan sehingga kecepatan dan kepekaan dalam menghadapi perubahanperubahan dari luar sangat dibutuhkan dan teknologi informasi sangat bermanfaat
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Teknologi informasi bermanfaat dalam menambah kecepatan dan kepekaan
menanggapi perubahan-perubahan dari luar dimana kecepatan merespon sangat
penting bagi inovasi. Seperti disebutkan dalam sebuah buku ada empat dimensi
infrastruktur teknologi aspek manusia yaitu: (1) pengetahuan dan keahlian
manajemen tentang teknologi informasi, (2) pengetahuan dan keahlian fungsional
26
tentang bisnis, (3) keahlian interpersonal dan manajemen, dan (4) pengetahuan
dan keahlian teknikal. Pengetahuan dan keahlian manajemen tentang teknologi
berhubungan dengan dimana dan bagaimana menyebarkan teknologi informasi
secara efektif dan menguntungkan untuk mencapai tujuan-tujuan strategi bisnis.
Pengetahuan dan keahlian fungsional tentang bisnis meliputi tingkat pengetahuan
dan variasi fungsi di dalam bisnis dan kemampuan untuk mengetahui semua
lingkungan bisnis. Keahlian interpersonal dan manajemen meliputi kemampuan
untuk berkomunikasi secara efektif dengan personal dalam area fungsional dan
untuk bekerja di dalam suatu lingkungan kolaborasi, serta kemampuan untuk
memimpin tim proyek Pengetahuan dan keahlian teknikal mengukur dalam dan
luasnya keistimewaan teknologi informasi teknik (sistem operasi, bahasa
pemrogaman, sistem manajemen database, network, telekomunikasi, dan lainlain) di dalam organisasi.
Dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia,
perusahaan asuransi Bumiputera 1912 sepertinya telah dapat mengadopsi
teknologi dalam pengembangan proses dan metode kerja dalam perusahaan
tersebut.
2.4
Pasar
Jumlah penduduk Indonesia yang banyak dengan penyebaran yang luas pula
memungkinkan perusahaan ini untuk mendapatkan konsumen dari produknya.
Penduduk negara Indonesia yang jumlahnya di atas 200.000 ribu jiwa adalah
pasar yang sangat menjanjikan terhadap perusahaan asuransi ini. Maka tidak
heran jika Bumiputera 1912 memiliki nasabah lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat
Indonesia dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia.
27
BAB IV : KESIMPULAN
28
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2009. Strategic Managements. Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat.
Porter, Michael E. 1997. Keunggulan Bersaing. Jakarta: Erlangga.
Rekarti, Endi. 2007. Modul Manajemen Strategik. Analisis Lingkungan Eksternal: Lingkungan
Makro. Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB.
29