Perbanyakan vegetatif ialah prinsip perkembangbiakan bagi sebagian besar gulma tahunan. Gulma yang memperbanyak diri secara vegetatif sulit untuk dikendalikan karena banyak memiliki organ vegetatif dorman di dalam tanah.Seperti juga perbanyakan sexual,perbanyakan secara vegetatif dapat dimulai selama fase pertumbuhan awal tanaman. Selambat-lambatnya tiga minggu setelah umbi. Beberapa bentuk organ vegetatif yang banyak ditemukan dalam perbanyakan jenis-jenis gulma menahun: Rhizoma (Rimpang) Batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah bercabang-cabang dan tumbuh mendatar,dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang mucul di atas tanah dan dapat merupakan tumbuhan baru. Rimpang di samping merupakan alat perkembiakan juga merupakan tempat penimbunan zat makanan cadangan.dan termasuk batang berbentuk tabung, mempunyai buku, ruas, tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Contoh: Alang-alang (Imperata cylindrica),Imperata cylindrica (ilalang), Rumput kakawatan (Cynodon dactylon). Stolon Batang yang menjalar di atas permukaan tanah yang setiap nodia dapat membentuk akar dan tunas untuk membentuk individu baru, dan mempunyai ciriciri seperti Batang silindris, mempunyai buku dan ruas; menjalar di permukaan tanah. Pada beberapa jenis gulma, stolon menjalar di permukaan air, misalnya
:Cynodon
dactylon , Digitaria
adcendens ,Axonopus
compressus
ab, Eichornia crassipes.
Runner Stolon yang internodianya sangat panjang membentuk tunas pada ujung.Batang yang tumbuh di ketiak daun pada dasar tajuk dan menjalar dipermukaan tanah. Contoh: Tapak limau (Elephantopus scaber) dan Eichornia crassipes
Umbi batang Pangkal
batang
yang
membengkak
dan
mempunyai
mata
tunas. Contoh: Caladium sp.
Umbi akar Ujung dari rhizoma yang membengkak dan merupakan cadangan makanan serta mempunyai tunas ujung. Contoh:Cyperus rotundus dan Cyperus esculentus Umbi lapis ( Bulbus) Umbi ini memperlihatkan susunan yang berlapsi-lapis,yaitu terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal ,lunak, dan berdaging,merupakan bagian umbi yang menyimpan zat makanan cadangan,sedangkan batangnya sendiri hanya merupakan bagian yang kecil pada bagian bawah umbi lapis itu,di antara lapisan tersebut terdapat tunas yang dapat tumbuh, atau Batang yang memendek, mempunyai lapisan-lapisan berdaging. Misalnya: Allium veneale ( bawang bawangan). Corn Batang yang gemuk, pendek berdaging dan terdapat dalam tanah yang dilapisi daun yang mereduksi menjadi sisik dan terdapat tunas yang tumbuh,misalnya : Ranumculus bulbasus. Beberapa jenis gulma menahun mempunyai lebih dari satu organ perbanyakan vegetatif. Contoh: Cynodon dactylon (stolon dan rhizoma) dan Cyperus rotundus (rhizome dan umbi) Areal pertanian yang didominasi oleh gulma perennial
yang mempunyai organ
perbanyakan vegetatif relatif lebih sulit untuk dikendalikan.
Soal 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan gulma secara vegetatif 1. Textur tanah Textur tanah mempengaruhi perbanyakanvegetatif. Pada gulma Sorghum halepense ,produksi rhizome dilaporkan dua kali lebih banyak pada lempung berpasir daripada tanah berat.Rhizome dapat menembus tanah lebih dalam pada jenis tanah ini dan persaingan terhadap sumberhara pada tanah berkurang.
Keadaan ini hampirsama pada gulma lainnya yang mekanismeperbanyakan
vegetatifnya berada di bawah tanah. 2. Panjang hari Panjang hari juga penting pada perbanyakan secaravegetatif seperti juga pada
perbanyakan
sexual.Pemberian
panjang
hari
pendek
merangsangpembentukan umbi Scirpus maritimus. Panjang haripanjang terlihat
menurunkan jumlah umbi tetapimeningkatkan bobot per umbi. Hal yang sama pada
gulma
Cyperus
rotundus,
pemberian
panjang
hari
selama
10
jammeningkatkan pembentukan umbi, sedangkanpemberian panjang hari selama
18 jam menurunkanproduksi umbi 3. Intensitas cahaya Intensitas cahaya dapat mempengaruhi perbanyakan asexualmelalui pengaruhnya padaakumulasi bahan kering dan prosesfisiologi laiinya. Gulma C.rotundus yang diberi cahaya mataharilangsung memiliki daun yang lebihpendek tetapi menghasilkan lebihbanyak umbi. Penurunan intensitascahaya cukup besar menurunkanproduksi umbi. 4. Kecukupan unsur mineral Kecukupan unsur mineral dapat meningkatkan perbanyakan asexual seperti terlihat pada gulma Eichhornia crassipes. Perbanyakan secara asexual berlangsung lebih cepat daripada perbanyakan sexual, dan gulma ini mudah beradaptasi pada konsisi lingkungan yang ada, baik pada kondisi lingkungan yang baik atau yang buruk.