PEMBAHASAN
II.I Definisi
Teknologi Fluidized
Bed
Combustion adalah
salah
satu
teknologi
terbaik
dalam
pembangkitan daya listrik. Teknologi ini bisa menggunakan berbagai jenis bahan bakar,
seperti sampah, biomassa, limbah, ataupun bakar fosil berkalori rendah. FBC mempunyai
temperatur pengoperasian antara 800-900oC sehingga merupakan teknologi yang ramah
lingkungan. Teknologi ini telah diperkenalkan sejak abad kedua puluhan dan telah
diaplikasikan dalam banyak sektor industri dan pada tahun-tahun belakangan ini telah
diaplikasikan untuk mengkonversi biomasa menjadi energi. Efisiensi pembakaran yang lebih
tinggi bisa diperoleh dari teknologi FBC dibandingkan dengan sistem pembakaran
konvensional karena perpindahan panas yang sangat bagus di dalam sistem.
Pada proses pengkoversian energi dengan teknologi FBC, awalnya ruang bakar dipanasi
secara eksternal sampai mendekati temperatur operasi. Material hamparan (bed material)
fluidisasi yang lumrah dipakai untuk mengabsorbi panas adalah pasir silika. Pasir silika dan
bara api bahan bakar bercampur dan mengalami turbulensi di dalam ruang bakar sehingga
keseragaman temperatur sistem menjadi terjaga. Pada temperatur yang tinggi dengan media
transfer panas pasir silika akan mampu memberi garansi konversi energi yang cepat dengan
kondisi temperatur isothermal.
Kwalitas fluidisasi adalah faktor paling utama yang mempengaruhi efisiensi sistem FBC.
Umumnya, sekam padi sangat sulit difuidisasi mengingat bentuknya yang silindris, berupa
butiran dan berlapis. Beberapa penelitian untuk mengkontrol kwalitas fluidisasi telah
dilakukan dengan merubah kecepatan masuk fluidisasi pada limit tertentu sesuai dengan
besarnya ukuran partikel pentransfer panas yang digunakan.
Dari definisi tersebut ditambah dengan gambaran tentang system fluidized bed,maka
karakteristik umum dari system pembakaran fluidized bed dapat lebih mudah diketahui.Di
dalam reactor terdapat sebuah bed yang biasanya berupa partikel inert seperti pasir, abu sisa
pembakaran, dan atau limestone (CaCO3). Sebagai udara pembakaran dialiri gas dari
windbox melalui plenum pendistribusi udara, yang memberi bed fluida sehingga partikel
terangkat dan menyebabkan bed seluruhnya mengembang. Partikel bed bergerak akibat aliran
arus udara, dan kemudian bahan bakar mulai dimasukkan ke dalam reaktor (baik ke dalam
bed ataupun ke atas bed). ketika bahan bakar mulai memasuki daerah bed maka pembakaran
mulaiterjadi. Panas dipindahkan ke partikel-partikrl bahan bakar melalui perantaramaterial
inert bed, secara kontak langsung ataupun secara radiasi. Pada reactor fluidized bed, terjadi
reaksi oksidasi antara gas dengan gas (satu fase) dan gasdengan solid (dua fase). Reaksi
oksidasi tersebut seringnya terjadi pada daerahfreeboard yaitu daerah antara bed bagian atas
dengan sauran keluar ruang bakar.Di dalam pembakaran fluidized bed terjadi berbagai
macam reaksi oksidasi, danreaksi pembakaran yang umum terjadi untuk sulfur dan klorin
yang mengandung hidrokarbon.
sebagaisubstitusi
batuan
trass
dengan
memasukkannya
pada
cement
satunyaadalah dengan teknologi fluidized bed combustion (FBC). Teknologi ini disamping
mempunyai efisiensi pembakaran batubara yang tinggi, juga mampumeredam secara drastis
emisi gas-gas polutan seperti SOx dan NOx.Emisi gas buang pada pembakaran batubara
dengan teknik FBC bisaditekan menjadi lebih rendah karena suhu operasi pembakaran
batubaranyarelatif rendah. Pada teknologi FBC, suhu operasinya sekitar 750-950 0 C,sehingga
batubara dapat terbakar secara efisien, tidak meleburkan abu sertasisa pembakaran lainnya.
Pada suhu pembakaran 8000C, emisi NOx dapatdikurangi hingga 33 Karena prestasinya itu,
teknologi FBC mampu menggeser teknologi pembakaran batubara cara kuno yang telah
berumur lebih dari satuabad, yang dikenal dengan pulverised coal combustion (PCC). Pada
teknologi PCC, karena suhu pembakarannya lebih tinggi, maka emisi gas NOx juga tinggi.