Anda di halaman 1dari 21

PENILAIAN SAHAM BIASA DAN SAHAM NON BIASA

DENGAN METODE EKUITAS (BY EQUITY METHOD )


Dosen Pengampu : Choms Gary Sibarani, M.Si, Ak, CA

D
i
s
u
s
u
n
Oleh :
1. Nur Jannah Harahap
2. Putri Alvi Husna
3. Riva Rivelyanti S.

(NIM 7143342029)
(NIM 7143342030)
(NIM 7143342032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan karuniaNya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik meskipun ada beberapa hambatan serta halangan yang harus
penyusun hadapi dalam proses penyelesaian makalah ini. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Choms Gary Sibarani, M.Si, Ak, CA
yang telah membimbing penyusum dalam proses belajar mengajar khususnya di
mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II.
Pada makalah ini yang menjadi topik bahasan adalah Penilaian saham
biasa dan saham non biasa dengan metode ekuitas (equity method). Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna bahkan belum bisa
dikatakan bagus. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca pada umumnya, sehingga makalah
ini bisa lebih baik dan bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penyusun
mengucapkan terima kasih.

Medan,

September 2016
Penyusun

(Kelompok 3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................i
DAFTAR ISI..............................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................1
1.1 LatarBelakang......................................1
1.2 Rumusan Masalah................................2
1.3. Tujuan..................................................2
BAB II........................................................3
PEMBAHASAN.........................................3
2.1 Pengertian Saham Biasa dan Saham
Non Biasa...................................................3
2.3 Pengertian Metode Ekuitas...................4
2.4 Prosedur akuntansi penyusunan
Laporan keuangan Konsolidasi..................4
2.5 Pencatatan dengan Metode Ekuitas......6
2.6 Contoh Metode Ekuitas........................6
BAB III PENUTUP..................................16
3.1 Kesimpulan.........................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saham
satu

merupakan

instrumen

perusahaan

ekuitas

yang

salah
pada

berbentuk

Perseroan Terbatas. Saham adalah


bentuk kepemilikan dari modal
yang dimiliki perusahaan. Dewasa
ini, banyak investor yang memulai
menanamkan
bentuk

dananya

saham.

dalam

Tujuan

dari

investasi saham pun beragam, dari


yang mencari keuntungan sampai
pengendalian
perusahaan.
Prinsip
diterima

kebijakan
Akuntansi

secara

umum

yang
untuk

pencatatan akuisisi saham biasa


mewajibkan

investasi

tersebut

dicatat pada biaya perolehannya.


Pedoman umum untuk mengukur
biaya-biaya yang, diperoleh dalam
penggabungan

usaha

secara

pembelian juga dapat diterapkan


untuk saham biasa yang kurang
dari 50 persen saham biasa berhak
suara perusahaan lain.
Biaya ini termasuk kas yang dikeluarkan, nilai wajar
aktiva lain yang diserahkan atau surat berharga diterbitkan, dan
tambahan biaya-biaya langsung untuk memperoleh investasi,

selain biaya pencatatan dan surat berharga yang dicatat sebagai


pengurang tambahan modal disetor.
Dua metode dasar akuntansi untuk investasi saham biasa.
Tidak lancar yang umum digunakan adalah metode biaya dan
metode ekutias. kedua metode ini dijelaskan dalam PSAK No.
15, Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosisasi."

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan penilaian saham dan saham non biasa dengan
metode ekuitas ?
2) Bagaimana prosedur penilaian saham biasa dan saham non biasa dengan
metode ekuitas ?
3) Bagaimana pencatatan akuntansi penilaian saham dan saham non biasa
dengan metode ekuitas ?
1.3. Tujuan
1) Mengetahui pengertian penilaian saham dan saham non biasa dengan
metode ekuitas.
2) Mengetahui prosedur saham biasa dan saham non biasa dengan metode
ekuitas.
3) Mengetahui pencatatan akuntansi saham biasa dan saham non biasa
dengan metode ekuitas.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Saham Biasa dan Saham Non Biasa
a. Saham biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi
sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek aspek
penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima
sebagianpendapatan

tetap

ataudeviden

dari

perusahaan

serta

kewajiban

menanggung resiko kerugian yang diderita kerugian.


b. Saham non biasa (saham preferen) adalah saham yang pemiliknya
memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen
akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding
pemegang saham biasa
2.2 Metode Pencatatan Investasi Saham
Jumlah Saham yang dimiliki menentukan metode pencatatan yang harus
digunakan. SFAS 115 menyatakan bahwa metode yang digunakan tergantung dari
persentase kepemilikan saham. Yang dimaksud dengan persentase kepemilikan
saham adalah persentase jumlah lembar saham yang dimiliki oleh seorang
investor dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. Persentase pemilikan
dan metode pencatatannya adalah
No.
1
2
3

Persentase Kepemilikan
Kurang dari 20 %
20 % sampai dengan 50
Lebih dari 50%

Metode Pencatatan
Metode Nilai Wajar / Metode Biaya
Metode Ekuitas
Dibuat laporan keuangan yang dikonsolidasikan
untuk kedua perusahaan itu

Perusahaan yang memiliki


saham perusahaan lain lebih dari
50% dari jumlah saham yang beredar
disebut induk perusahaan (parent
company)

dan

perusahaan

sahamnya

dimiliki

disebut

yang
anak

perusahaan (subsidiary company).


Laporan keuangan kedua perusahaan
ini (induk dan anak) disusun menjadi
satu dalam laporan keuangan yang
dikonsolidasikan.
2.3 Pengertian Metode Ekuitas
Akuntansi metode ekuitas
berdasarkan PSAK No. 4 pada
dasarnya adalah akuntansi akrual
untuk

investasi

ekuitas

yang

memungkinkan perusahaan investor


menggunakan
signifikan

pengaruh

terhadap

yang

perusahaan

investi. Berdasarkan metode ekuitas,


investasi

dicatat

pada

biaya

perolehan dan disesuaikan dengan


keuntungan, kerugian dan deviden.
Perusahaan
bagian

investor

miliknya

keuntungan

melaporkan

yang

menjadi

perusahaan

investi

sebagai pendapatan investasi dan


bagian

bebannya

dari

kerugian

perusahaan investi sebagai kerugian


investasi.

Rekening

ditambah

dengan

investasi
pendapatan

investasi

dan

dikurangi

dengan

kerugian investasi. Dividen yang


diterima dari perusahaan investi
adalah

disinvestasi

berdasarkan

metode ekuitas, dan dividen tersebut


dicatat sebagai pengurang rekening
investasi. Maka pendapatan investasi
pada metode ekuitas merefleksikan
bagian investor atas laba bersih
perusahaan investi, dan rekening
investasi

merefleksikan

bagian

investor atas aktiva bersih investi.


2.4 Prosedur akuntansi penyusunan Laporan keuangan Konsolidasi
Prosedur akuntansi penyusunan Laporan keuangan Konsolidasi atas Investasi
dilakukan dengan metode Ekuitas adalah :
1. Laporan Laba Rugi dari Perusahaan Anak
Laba yang diperoleh perusahaan anak akan menambah aktiva bersih
perusahaan Induk. Pencatatan buku perusahaan induk atas laba yang diperoleh
dari perusahaan anak akan mendebit perkiraan investasi saham pada perusahaan
anak dan mengkredit perkiraan laba-rugi dari modal perusahaan anak.
Bila perusahaan anak mengalami kerugian , buku perusahaan induk akan
mendebit perkiraan laba-rugi dari modal Perusahaan anak dan mengkredit akun
Investasi saham pada perusahaan anak. Perusahaan induk akan memperoleh
bagian laba-rugi yang diterima dari perusahaan anak sesuai dengan bagian saham
biasa atau kepentingan perusahaan induk pada perusahaan anak.
Perkiraan laba-rugi dari Modal perusahaan anak masuk dalam
kelompok laba ditahan perushaan induk.

2. Deviden Perusahaan Anak


Perusahaan induk akan memperoleh Deviden dari perusahaan anak sesuai
dengan kepentingannya (bagian common stock (saham biasa) pada perusahaan
5

anak). Saat pengumuman deviden, Pengumuman deviden oleh perusahaan anak,


perusahaan induk akan mencatat dengan mendebit perkiraan Piutang deviden dan
mengkredit piutang Investasi saham pada perusahaan anak .
Saat pembayaran deviden, Perusahaan induk mencatat dengan mendebit
perkiraan Cash, dan mengkredit perkiraan Piutang deviden.
3. Amotisasi Goodwill
Investasi saham pada perusahaan anak lebih besar dari nilai buku (aktiva
bersih), maka investasi perusahaan anak dikali prosentase kepentingan pada saat
pembelian saham perusahaan anak, selisihnya dinamakan goodwill. Amortisasi
Goodwill maksimum dalam jangka waktu 20 tahun, sesuai PSAK No.22.
Perusahaan mencatat Amortisasi Goodwill sbb: Mendebit perkiraan
laba/rugi dan mengkredit perkiraan Investasi saham pada perusahaan anak.
4. Harga Pokok Investasi Lebih Kecil Dari Nilai Buku
Investasi saham pada perusahaan anak lebih kecil dari nilai buku (aktiva
bersih), maka investasi perusahaan anak dikali prosentase kepentingan pada saat
pembelian saham perusahaan anak, selisihnya dinamakan Koreksi Aktiva Non
Kas. Koreksi Aktiva Non kas. Ada yang tidak dapat disusutkan (tanah) dan
dapat disusutkan aktiva tetap selain kas.
Bila perusahaan anak belum melakukan koreksi penyusutan aktiva tetap,
maka perusahaan induk mencatat dengan mendebit Laba rugi dari Modal
perusahaan Anak dan mengkredit perkiraan Investasi saham pada perusahaan
anak. Koreksi penyusutan, pada umumnya disesuaikan dengan nilai wajar aktiva
tersebut sejak tanggal pembelian.

2.5 Pencatatan dengan Metode Ekuitas


1. Laba perusahaan anak
Investasi saham perusahaan anak

xxx

Laba-rugi

xxx

(% kepemilikan x laba perusahaan anak)


2. Rugi perusahaan anak
Laba-rugi

xxx

Investasi saham perusahaan anak

xxx

(% kepemilikan x rugi perusahaan anak)


3. Dividen perusahaan anak
Piutang dividen/kas

xxx

Investasi saham perusahaan anak

xxx

(% kepemilikan x dividen perusahaan anak)


2.6 Contoh Metode Ekuitas
Satu perusahaan anak dalam beberapa periode
Berikut adalah neraca PT. A dan PT. B per 31 Desember 2001
(sesaat setelah penguasaan 75% saham beredar PT. B oleh PT. A), 2002
dan 2003 (dalam ribuan) :
Rekening
A

nvestasi pada PT. B

Total Aktiva

Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan
Total Utang &
Modal

18
0
20
0
20
40
44
0

90

170

100

160

90

100

200

100

200

10
50
250

20
110
500

10
70
280

20
150
530

10
0
10
60
26
0

Transaksi yang berhubungan dengan investasi saham adalah


sebagai berikut :
1. Tanggal 05/12/2002 PT.B mengumumkan dividen kas Rp. 30.000
2. Tanggal 20/12/2002 PT.B membayar dividen kas
3. Tanggal 31/12/2002 PT.B melaporkan laba tahun 2002 Rp. 50.000
4. Tanggal 31/12/2003 PT.B melaporkan rugi tahun 2003 Rp. 10.000
Selisih Lebih antara HP-NB diakui sebagai goodwill (amortisasi 20 tahun)
2001

2002

HP
NB
HP
NB

75% x (250-90)
Goodwill

Rp. 140.000
Rp. 120.000
Rp. 20.000

75% x (280-100)
Goodwill

Rp. 155.000
Rp. 135.000
Rp. 20.000

Amortisasi Goodwill = 1 Th x Rp. 20.000/20 thn)


= Rp. 1.000
NB Goodwill
= Rp. 20.000 Rp. 1.000
= Rp. 19.000
2003

HP
NB

75% x (260-90)
Goodwill

Rp. 147.500
Rp. 127.500
Rp. 20.000

Amortisasi Goodwill = 2 Th x Rp. 20.000/20 thn)


= Rp. 2.000
NB Goodwill
= Rp. 20.000 Rp. 2.000
= Rp. 18.000
Jurnal
05/12/2002

20/12/2002

Piutang Dividen
Rp. 22.500
Investasi Saham PT. B
(75% x dividen PT. B Rp. 30.000)
Kas

Rp. 22.500

Piutang dividen
(75% x dividen PT. B Rp. 30.000)
31/12/2002

Rp. 22.500

Investasi Saham PT. B


Rp. 37.500
Laba Rugi
(75% x laba PT. B Rp. 50.000)

Rp. 22.500

Rp. 37.500

31/12/2003

Laba rugi
Rp. 7.500
Investasi Saham PT. B
(75% x rugi PT. B Rp. 10.000)

Perubahan Investasi Saham pada PT. B


Investasi per 31/12/2001
Dividen
(Rp. 22.500)
Laba
Rp. 37.500

Rp. 7.500

Rp. 140.000
Rp. 15.000
Rp. 155.000
Rp. 7.500
Rp. 147.500

Investasi per 31/12/2002


Rugi
Investasi per 31/12/2003

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Worksheet Konsolidasi
31 Desember 2001
Rekening
Investasi pd PT.B
Goodwill
Aktiva
Total Aktiva
Utang
PT.A Modal Saham
Agio Saham
Laba Ditahan
PT.B
Modal Saham
Eliminasi 75%
Minority Int 25%
Agio Saham
Eliminasi 75%
Minority Int 25%
Agio Saham
Eliminasi 75%
Minority Int 25%
Total Utang & Modal

PT.A

PT.B

140
300
440
180
200
20
40

Eliminasi
D
K
140
20

250
250
90

NK
D

20
550
270
200
20
40

100
75
25
10
7,5
2,5
50
37,5
440

250

140

140

570

12,5
570

Aktiva
Goodwill

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Neraca Konsolidasi
31 Desember 2001
550.000 Utang
20.000 Modal :
Minority (PT.B):
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan

270.000
25.000
2.500
12.500
40.000

Mayority (PT.A):
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan
Total Aktiva

570.000

200.000
20.000
40.000

Total Utang&Modal

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Worksheet Konsolidasi
31 Desember 2002
Rekening
PT.A
PT.B
Eliminasi
D
K
Investasi pd PT.B
155
155
Goodwill
20
1
Aktiva
345
280
Total Aktiva
500
280
Utang
170
100
PT.A Modal Saham
200
Agio Saham
20
Laba Ditahan
110
1
PT.B
Modal Saham
Eliminasi 75%
Minority Int 25%
Agio Saham
Eliminasi 75%
Minority Int 25%
Agio Saham
Eliminasi 75%
Minority Int 25%
Total Utang & Modal

260.000
570.000

NK
D

19
625
270
200
20
109

100
75
25
10
7,5
2,5
70
52,5
500

280

10

156

156

644

17,5
644

Aktiva
Goodwill

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Neraca Konsolidasi
31 Desember 2002
625.000 Utang
19.000 Modal :
Minority (PT.B):
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan

270.000
25.000
2.500
17.500
45.000

Mayority (PT.A):
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan
Total Aktiva

644.000

329.000
644.000

Total Utang&Modal

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Worksheet Konsolidasi
31 Desember 2003
Rekening
PT.A
PT.B
Eliminasi
D
K
Investasi pd PT.B
147,5
147,5
Goodwill
20
2
Aktiva
382,5
260
Total Aktiva
530
260
Utang
160
90
PT.A Modal Saham
200
Agio Saham
20
Laba Ditahan
150
2
PT.B
Modal Saham
Eliminasi 75%
Minority Int 25%
Agio Saham
Eliminasi 75%
Minority Int 25%
Agio Saham
Eliminasi 75%
Minority Int 25%
Total Utang & Modal

200.000
20.000
109.000

NK
D

18
642,5
250
200
20
148

100
75
25
10
7,5
2,5
60
45
530

260

149,5

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Neraca Konsolidasi
11

149,5

660,5

15
660,5

31 Desember 2003
642.500 Utang
18.000 Modal :
Minority (PT.B):
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan

Aktiva
Goodwill

250.000
25.000
2.500
15.000
42.500

Mayority (PT.A):
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan
Total Aktiva

660.500

200.000
20.000
148.000
368.000
660.500

Total Utang&Modal

2. Dua Perusahaan Anak dalam Satu Periode


Pada tahun 2000 PT. A membeli secara tunai saham beredar dua perusahaan sbb :
Tanggal 30/06/2000 membeli 2.250 saham PT. B

Rp. 267.500

Tanggal 30/09/2000 membeli 3.200 saham PT. C

Rp. 328.000

Neraca PT. A, PT. B dan PT. C per 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut :
Rekening
Kas
Piutang Wesel
Piutang Sewa
Piutang Dividen (PT.C)
Peralatan
Gedung
Akumulasi Depresiasi
Investasi pd PT. B
Investasi pd PT. C
Aktiva Lain-lain
Total Aktiva
Utang Wesel
Utang Sewa
Utang Dividen
Utang Lain-lain
Modal Saham @ Rp. 100
Laba ditahan
Total Utang & Modal

PT.A
100.000
150.000
20.000
40.000
150.000
200.000
(350.000)
215.000
380.000
745.000
1.650.000
200.000
80.000
220.000
700.000
450.000
1.650.000

12

PT.B
30.000
50.000
5.000
400.000
(300.000)
325.000
510.000
90.000
160.000
300.000
(40.000)
510.000

PT.C
80.000
100.000
100.000
300.000
(200.000)
550.000
930.000
10.000
50.000
370.000
400.000
100.000
930.000

Dalam piutang wesel PT.C dan utang wesel PT.B tersebut termasuk Rp. 30.000
utang piutang antara PT.B dan PT.C. Dalam piutang sewa PT.A dan utang wesel
PT.C tersebut termasuk Rp. 10.000 utang piutang antara PT.A dan PT.C.
Modal Saham (@ Rp. 100)
LYD 31/12/1999
Dividen kas 2000, diumumkan
20/12/2000 dibyr 10/1/2001
Laba rugi 2000
Dividen kas 2001, diumumkan
20/12/2001 dibyr 10/1/2002
Laba rugi 2001

PT.A
700.000
140.000

PT.B
300.000
60.000

PT.C
400.000
(40.000)

80.000
190.500

(60.000)

50.000
100.000

80.000
200.000

(40.000)

50.000
140.000

Perlakuan Selisih HP-NB :


1. Selisih HP-NB saham PT.B Rp. 10.000 untuk penyesuaian peralatan (UE 5
tahun) sisanya diakui sebagai goodwill (UE 10 tahun).
2. Selisih HP-NB saham PT.C untuk penyesuaian nilai gedung (UE 5 tahun).
Kepemilikan oleh PT.A
Saham PT.B
Jumlah lembar saham
Prosentase kepemilikan
Saham PT.C
Jumlah lembar saham
Prosentase kepemilikan

= Rp. 300.000/ Rp. 100


= 3.000 lembar
= 2.250/3.000 lembar
= 75%
= Rp. 400.000/ Rp. 100
= 4.000 lembar
= 3.200/4.000 lembar
= 80%

Selisih HP-NB saham PT.B


Saat perolehan
HP
Rp. 267.500
NB
MS
= 75% x Rp. 300.000
Rp. 225.000
LYD 1999
= 75% x Rp. 60.000
Rp. 45.000
Rugi 2000
= 75% x 6/12 x (Rp. 60.000) (Rp. 22.500)
Rp. 247.500
Selisih lebih
Rp. 20.000
Kenaikan peralatan
Rp. 10.000
Goodwill
Rp. 10.000

13

Per 31/12/2001
HP
NB
MS
LYD 2001

= 75% x Rp. 300.000


= 75% x (Rp. 40.000)
Selisih lebih
Kenaikan peralatan
Goodwill

Rp. 215.000
Rp. 225.000
(Rp. 30.000)
Rp. 195.000
Rp. 20.000
Rp. 10.000
Rp. 10.000

Selisih HP-NB saham PT.C


Saat perolehan
HP
Rp. 328.000
NB
MS
= 80% x Rp. 400.000
Rp. 225.000
LYD 1999
= 80% x (Rp. 40.000)
(Rp. 32.000)
Laba 2000
= 80% x 9/12 x Rp. 100.000 Rp. 60.000
Rp. 348.000
Penurunan nilai gedung
(Rp. 20.000)
Jurnal
30/06/2000

Investasi saham PT.B

Rp. 267.500

Kas
30/09/2000

Rp. 267.500

Investasi saham PT.C

Rp. 328.000

Kas
20/12/2000

Rp. 328.000

Piutang Dividen

Rp. 40.000

Investasi saham
31/12/2000

PT.C

Laba Rugi

Rp. 40.000

Rp. 22.500

Investasi Saham PT. B

Rp. 22.500

Investasi Saham PT. C

Rp. 20.000

Laba Rugi
10/01/2001

Rp. 20.000

Kas

Rp. 40.000
Piutang Dividen

20/12/2001

Rp. 40.000

Piutang Dividen

Rp. 40.000

Investasi Saham PT.C


31/12/2001

Laba Rugi

Rp. 40.000
Rp. 30.000

Investasi Saham PT. B


Investasi Saham PT. C

Rp. 30.000

Rp. 112.000

Laba Rugi

Rp. 112.000

14

Perubahan Investasi PT.B, PT.C dan LYD PT.A

Investasi PT.B
Saldo 31/12/1999
Perolehan 30/06/2000
Perolehan 30/09/2000
Dividen Kas 20/12/2000
PT. C
PT.A
Laba Rugi 2000
PT.A
PT.B
PT.C
Dividen Kas 20/12/2001
PT. C
PT.A
Laba Rugi 2001
PT.A
PT.B
PT.C
Saldo per 31/12/2001

Investasi PT.C

LYD PT.A
140.000

267.500
328.000
(40.000)
(80.000)
(22.500)
20.000

190.500
(22.500)
20.000

(40.000)
(80.000)
(30.000)
215.000

15

112.000
380.000

200.000
(30.000)
112.000
450.000

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B dan PT.C


Neraca Konsolidasi
31 Desember 2001
Kas
Piutang Wesel
Piutang Sewa
Peralatan
Gedung
Akumulasi
Depresiasi
Goodwill
Aktiva Lain-lain

210.000
270.000
15.000
660.000
480.000
(848.000)

Utang Wesel
Utang Dividen
Utang Lain-lain

8.500
1.620.000

Modal Saham
Laba ditahan

260.000
90.000
750.000

Modal :
Minority (PT.B):
75.000
(10.000)
65.000
Minority (PT.C):
Modal Saham
Laba ditahan

80.000
20.000
100.000

Mayority (PT.A):
Modal Saham
Laba ditahan

700.000
450.500
1.150.500

Total Aktiva

2.415.500

16

Total
Utang&Modal

2.415.500

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saham merupakan salah satu instrumen ekuitas pada perusahaan
yang berbentuk Perseroan Terbatas. Saham adalah bentuk kepemilikan dari
modal yang dimiliki perusahaan. Dewasa ini, banyak investor yang memulai
menanamkan dananya dalam bentuk saham. Tujuan dari investasi saham pun
beragam, dari yang mencari keuntungan sampai pengendalian kebijakan
perusahaan.
Perusahaan yang memiliki saham perusahaan lain lebih dari 50% dari
jumlah saham yang beredar disebut induk perusahaan (parent company) dan
perusahaan yang sahamnya dimiliki disebut anak perusahaan (subsidiary
company). Laporan keuangan kedua perusahaan ini (induk dan anak) disusun
menjadi satu dalam laporan keuangan yang dikonsolidasikan
Akuntansi metode ekuitas berdasarkan PSAK No. 4 pada dasarnya
adalah akuntansi akrual untuk investasi ekuitas yang memungkinkan perusahaan
investor menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan investi.
Berdasarkan metode ekuitas, investasi dicatat pada biaya perolehan dan
disesuaikan dengan keuntungan, kerugian dan deviden. Perusahaan investor
melaporkan bagian miliknya yang menjadi keuntungan perusahaan investi sebagai
pendapatan investasi dan bagian bebannya dari kerugian perusahaan investi
sebagai kerugian investasi.

17

DAFTAR PUSTAKA
ridwandankehidupan.blogspot.co.id/2011/05/investasi-dalamsaham.html?m=1
Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta, 2008
Sibocahbiru016.blogspot.co.id/2014/12/makalah-akuntansi-akuisisi-sahambiasa.html?=1
Belajarinvestasi.my.id/perbedaan-saham-biasa-dan-saham-preferen

18

Anda mungkin juga menyukai