Penilaian Saham Biasa Dan Saham Non Biasa Dengan Metode Ekuitas
Penilaian Saham Biasa Dan Saham Non Biasa Dengan Metode Ekuitas
D
i
s
u
s
u
n
Oleh :
1. Nur Jannah Harahap
2. Putri Alvi Husna
3. Riva Rivelyanti S.
(NIM 7143342029)
(NIM 7143342030)
(NIM 7143342032)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan karuniaNya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik meskipun ada beberapa hambatan serta halangan yang harus
penyusun hadapi dalam proses penyelesaian makalah ini. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Choms Gary Sibarani, M.Si, Ak, CA
yang telah membimbing penyusum dalam proses belajar mengajar khususnya di
mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II.
Pada makalah ini yang menjadi topik bahasan adalah Penilaian saham
biasa dan saham non biasa dengan metode ekuitas (equity method). Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna bahkan belum bisa
dikatakan bagus. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca pada umumnya, sehingga makalah
ini bisa lebih baik dan bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penyusun
mengucapkan terima kasih.
Medan,
September 2016
Penyusun
(Kelompok 3)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................i
DAFTAR ISI..............................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................1
1.1 LatarBelakang......................................1
1.2 Rumusan Masalah................................2
1.3. Tujuan..................................................2
BAB II........................................................3
PEMBAHASAN.........................................3
2.1 Pengertian Saham Biasa dan Saham
Non Biasa...................................................3
2.3 Pengertian Metode Ekuitas...................4
2.4 Prosedur akuntansi penyusunan
Laporan keuangan Konsolidasi..................4
2.5 Pencatatan dengan Metode Ekuitas......6
2.6 Contoh Metode Ekuitas........................6
BAB III PENUTUP..................................16
3.1 Kesimpulan.........................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saham
satu
merupakan
instrumen
perusahaan
ekuitas
yang
salah
pada
berbentuk
dananya
saham.
dalam
Tujuan
dari
kebijakan
Akuntansi
secara
umum
yang
untuk
investasi
tersebut
usaha
secara
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Saham Biasa dan Saham Non Biasa
a. Saham biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi
sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek aspek
penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima
sebagianpendapatan
tetap
ataudeviden
dari
perusahaan
serta
kewajiban
Persentase Kepemilikan
Kurang dari 20 %
20 % sampai dengan 50
Lebih dari 50%
Metode Pencatatan
Metode Nilai Wajar / Metode Biaya
Metode Ekuitas
Dibuat laporan keuangan yang dikonsolidasikan
untuk kedua perusahaan itu
dan
perusahaan
sahamnya
dimiliki
disebut
yang
anak
investasi
ekuitas
yang
pengaruh
terhadap
yang
perusahaan
dicatat
pada
biaya
investor
miliknya
keuntungan
melaporkan
yang
menjadi
perusahaan
investi
bebannya
dari
kerugian
Rekening
ditambah
dengan
investasi
pendapatan
investasi
dan
dikurangi
dengan
disinvestasi
berdasarkan
merefleksikan
bagian
xxx
Laba-rugi
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Total Aktiva
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan
Total Utang &
Modal
18
0
20
0
20
40
44
0
90
170
100
160
90
100
200
100
200
10
50
250
20
110
500
10
70
280
20
150
530
10
0
10
60
26
0
2002
HP
NB
HP
NB
75% x (250-90)
Goodwill
Rp. 140.000
Rp. 120.000
Rp. 20.000
75% x (280-100)
Goodwill
Rp. 155.000
Rp. 135.000
Rp. 20.000
HP
NB
75% x (260-90)
Goodwill
Rp. 147.500
Rp. 127.500
Rp. 20.000
20/12/2002
Piutang Dividen
Rp. 22.500
Investasi Saham PT. B
(75% x dividen PT. B Rp. 30.000)
Kas
Rp. 22.500
Piutang dividen
(75% x dividen PT. B Rp. 30.000)
31/12/2002
Rp. 22.500
Rp. 22.500
Rp. 37.500
31/12/2003
Laba rugi
Rp. 7.500
Investasi Saham PT. B
(75% x rugi PT. B Rp. 10.000)
Rp. 7.500
Rp. 140.000
Rp. 15.000
Rp. 155.000
Rp. 7.500
Rp. 147.500
PT.A
PT.B
140
300
440
180
200
20
40
Eliminasi
D
K
140
20
250
250
90
NK
D
20
550
270
200
20
40
100
75
25
10
7,5
2,5
50
37,5
440
250
140
140
570
12,5
570
Aktiva
Goodwill
270.000
25.000
2.500
12.500
40.000
Mayority (PT.A):
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan
Total Aktiva
570.000
200.000
20.000
40.000
Total Utang&Modal
260.000
570.000
NK
D
19
625
270
200
20
109
100
75
25
10
7,5
2,5
70
52,5
500
280
10
156
156
644
17,5
644
Aktiva
Goodwill
270.000
25.000
2.500
17.500
45.000
Mayority (PT.A):
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan
Total Aktiva
644.000
329.000
644.000
Total Utang&Modal
200.000
20.000
109.000
NK
D
18
642,5
250
200
20
148
100
75
25
10
7,5
2,5
60
45
530
260
149,5
149,5
660,5
15
660,5
31 Desember 2003
642.500 Utang
18.000 Modal :
Minority (PT.B):
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan
Aktiva
Goodwill
250.000
25.000
2.500
15.000
42.500
Mayority (PT.A):
Modal Saham
Agio Saham
Laba ditahan
Total Aktiva
660.500
200.000
20.000
148.000
368.000
660.500
Total Utang&Modal
Rp. 267.500
Rp. 328.000
Neraca PT. A, PT. B dan PT. C per 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut :
Rekening
Kas
Piutang Wesel
Piutang Sewa
Piutang Dividen (PT.C)
Peralatan
Gedung
Akumulasi Depresiasi
Investasi pd PT. B
Investasi pd PT. C
Aktiva Lain-lain
Total Aktiva
Utang Wesel
Utang Sewa
Utang Dividen
Utang Lain-lain
Modal Saham @ Rp. 100
Laba ditahan
Total Utang & Modal
PT.A
100.000
150.000
20.000
40.000
150.000
200.000
(350.000)
215.000
380.000
745.000
1.650.000
200.000
80.000
220.000
700.000
450.000
1.650.000
12
PT.B
30.000
50.000
5.000
400.000
(300.000)
325.000
510.000
90.000
160.000
300.000
(40.000)
510.000
PT.C
80.000
100.000
100.000
300.000
(200.000)
550.000
930.000
10.000
50.000
370.000
400.000
100.000
930.000
Dalam piutang wesel PT.C dan utang wesel PT.B tersebut termasuk Rp. 30.000
utang piutang antara PT.B dan PT.C. Dalam piutang sewa PT.A dan utang wesel
PT.C tersebut termasuk Rp. 10.000 utang piutang antara PT.A dan PT.C.
Modal Saham (@ Rp. 100)
LYD 31/12/1999
Dividen kas 2000, diumumkan
20/12/2000 dibyr 10/1/2001
Laba rugi 2000
Dividen kas 2001, diumumkan
20/12/2001 dibyr 10/1/2002
Laba rugi 2001
PT.A
700.000
140.000
PT.B
300.000
60.000
PT.C
400.000
(40.000)
80.000
190.500
(60.000)
50.000
100.000
80.000
200.000
(40.000)
50.000
140.000
13
Per 31/12/2001
HP
NB
MS
LYD 2001
Rp. 215.000
Rp. 225.000
(Rp. 30.000)
Rp. 195.000
Rp. 20.000
Rp. 10.000
Rp. 10.000
Rp. 267.500
Kas
30/09/2000
Rp. 267.500
Rp. 328.000
Kas
20/12/2000
Rp. 328.000
Piutang Dividen
Rp. 40.000
Investasi saham
31/12/2000
PT.C
Laba Rugi
Rp. 40.000
Rp. 22.500
Rp. 22.500
Rp. 20.000
Laba Rugi
10/01/2001
Rp. 20.000
Kas
Rp. 40.000
Piutang Dividen
20/12/2001
Rp. 40.000
Piutang Dividen
Rp. 40.000
Laba Rugi
Rp. 40.000
Rp. 30.000
Rp. 30.000
Rp. 112.000
Laba Rugi
Rp. 112.000
14
Investasi PT.B
Saldo 31/12/1999
Perolehan 30/06/2000
Perolehan 30/09/2000
Dividen Kas 20/12/2000
PT. C
PT.A
Laba Rugi 2000
PT.A
PT.B
PT.C
Dividen Kas 20/12/2001
PT. C
PT.A
Laba Rugi 2001
PT.A
PT.B
PT.C
Saldo per 31/12/2001
Investasi PT.C
LYD PT.A
140.000
267.500
328.000
(40.000)
(80.000)
(22.500)
20.000
190.500
(22.500)
20.000
(40.000)
(80.000)
(30.000)
215.000
15
112.000
380.000
200.000
(30.000)
112.000
450.000
210.000
270.000
15.000
660.000
480.000
(848.000)
Utang Wesel
Utang Dividen
Utang Lain-lain
8.500
1.620.000
Modal Saham
Laba ditahan
260.000
90.000
750.000
Modal :
Minority (PT.B):
75.000
(10.000)
65.000
Minority (PT.C):
Modal Saham
Laba ditahan
80.000
20.000
100.000
Mayority (PT.A):
Modal Saham
Laba ditahan
700.000
450.500
1.150.500
Total Aktiva
2.415.500
16
Total
Utang&Modal
2.415.500
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saham merupakan salah satu instrumen ekuitas pada perusahaan
yang berbentuk Perseroan Terbatas. Saham adalah bentuk kepemilikan dari
modal yang dimiliki perusahaan. Dewasa ini, banyak investor yang memulai
menanamkan dananya dalam bentuk saham. Tujuan dari investasi saham pun
beragam, dari yang mencari keuntungan sampai pengendalian kebijakan
perusahaan.
Perusahaan yang memiliki saham perusahaan lain lebih dari 50% dari
jumlah saham yang beredar disebut induk perusahaan (parent company) dan
perusahaan yang sahamnya dimiliki disebut anak perusahaan (subsidiary
company). Laporan keuangan kedua perusahaan ini (induk dan anak) disusun
menjadi satu dalam laporan keuangan yang dikonsolidasikan
Akuntansi metode ekuitas berdasarkan PSAK No. 4 pada dasarnya
adalah akuntansi akrual untuk investasi ekuitas yang memungkinkan perusahaan
investor menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan investi.
Berdasarkan metode ekuitas, investasi dicatat pada biaya perolehan dan
disesuaikan dengan keuntungan, kerugian dan deviden. Perusahaan investor
melaporkan bagian miliknya yang menjadi keuntungan perusahaan investi sebagai
pendapatan investasi dan bagian bebannya dari kerugian perusahaan investi
sebagai kerugian investasi.
17
DAFTAR PUSTAKA
ridwandankehidupan.blogspot.co.id/2011/05/investasi-dalamsaham.html?m=1
Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta, 2008
Sibocahbiru016.blogspot.co.id/2014/12/makalah-akuntansi-akuisisi-sahambiasa.html?=1
Belajarinvestasi.my.id/perbedaan-saham-biasa-dan-saham-preferen
18