: 1.
2.
Mengingat
Direktur RS Xxx
Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Gizi di RS. Xxx, maka diperlukan
adanya Kebijakan Pelayanan Instalasi Gizi RS. Xxx ;
Bahwa sesuai butir 1 diatas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur RS Xxx.
Menetapkan
Kesatu
Kedua
Ketiga
Tembusan :
1. MPKU&PS PDM Kota
2. Ketua SPI
3. Wadir Pengembangan, Perencanaan & Pemasaran
4. Manager Instalasi Gizi
2.
3.
Alur pelayanan gizi sesuai dengan pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
4.
Penyediaan tenaga di Instalasi Gizi mengacu pada pola ketenagaan yang ditetapkan oleh Pedoman
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS).
5.
6.
Penyusunan formula dan perencanaan kebutuhan bahan makanan dilakukan secara reguler oleh Ahli
Gizi.
7.
8.
Pengadaan bahan makanan dilakukan oleh suplier yang terikat oleh perjanjian kerjasama.
9.
16. Setiap petugas Instalasi Gizi mempunyai kebiasaan/perilaku meminimalkan resiko kontaminasi
(hand hygiene) dan mempunyai bukti diri sehat.
17. Setiap pasien mendapatkan makanan sesuai dengan status gizi dan diet yang ditetapkan oleh dokter
yang merawat dan kelas perawatan yang dipesan oleh perawat bangsal.
18. Jenis dan bentuk makanan ditetapkan oleh dokter yang merawat disesuaikan dengan kondisi pasien.
19. Setiap pasien mendapatkan Assesmen nutrisi dan Skrining awal yang dilakukan oleh perawat.
20. Penetapan resiko nutrisi sebagai hasil assesmen nutrisi yang dilakukan oleh perawat.
21. Setiap pasien yang beresiko nutrisi atau diet khusus mendapat asuhan gizi.
22. Pelaksanaan asuhan nutrisi dan konsultasi gizi dilakukan oleh ahli gizi rumah sakit.
23. Penunggu pasien VIP dan VVIP mendapatkan ekstra makan bersama dengan snack pagi dan snack
sore pasien.
24. Selama bulan puasa, pelayanan makan penunggu dan pegawai disesuaikan dengan jam sahur dan
buka.
25. Penunggu pasien kelas I, VIP, dan VVIP dapat memesan menu penunggu sesuai dengan prosedur.
26. Pelayanan makan dari Instalasi Gizi diberikan untuk pegawai yang ditunjuk secara khusus.
27. Produksi dan distribusi makanan untuk pegawai rumah sakit dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu
catering dari luar.
28. Pelayanan makan untuk rapat/pertemuan melalui Sekretariat Rumah Sakit.
29. Semua peralatan makan dan minum dilakukan pencucian oleh petugas yang menggunakan APD
dengan prinsip disinfektan secara sentralisasi di Instalasi Gizi dan disimpan dalam ruang bersih dan
tertutup.
30. Trolley pendistribusian makanan dibedakan atas trolley bersih untuk makanan matang dan trolley
kotor untuk pengambilan alat makan dari ruang perawatan.
31. Instalasi gizi menyediakan catering diet untuk pasien rawat jalan.
32. Setiap pasien dengan diet khusus mendapatkan terapi gizi dan konsultasi gizi dengan rujukan
dokter atau permintaan pasien/keluarga yang dilakukan oleh Ahli Gizi yang mempunyai surat ijin
yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
33. Bila pasien/keluarga menyediakan makanan dari luar rumah sakit, diberikan edukasi tentang
pembatasan diet.
34. Instalasi Gizi bekerja sama dengan tim promosi kesehatan rumah sakit dalam menyelenggaraan
edukasi dan penyuluhan kepada pasien, keluarga pasien, civitas rumah sakit dan masyarakat umum
secara reguler.
35. Pasien rawat jalan yang memerlukan pembatasan diet dilakukan konseling gizi atas rujukan dokter
atau pasien/keluarga pasien yang dilakukan oleh Ahli Gizi yang mempunyai surat ijin yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
36. Penelitian dan pengembangan gizi terapan dilakukan bekerja sama dengan mahasiswa gizi praktik.
37. Pemeriksaan sampel makanan, alat makan dan air bersih dilakukan 6 bulan sekali bekerjasama
dengan unit kesehatan lingkungan rumah sakit.
38. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang berhubungan dengan keamanan makan pasien
bekerja sama dengan Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
39. Pemeliharaan peralatan dan bangunan Instalasi Gizi dilakukan secara periodik bekerja sama dengan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, Kesehatan Lingkungan, serta bagian Rumah
Tangga.
40. Tersedianya Alat Pemadam Api Ringan dengan ketentuan jarak 9 meter dari Ruang pengolahan.
41. Semua kegiatan pelayanan gizi dilakukan pencatatan, monitoring, dan evaluasi secara periodik dan
dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.
42. Koordinasi dan evaluasi pelayanan gizi dilakukan secara periodik setiap bulan.
Ditetapkan di : Surakarta
Pada Tanggal : 14 Oktober 2013
Direktur,
dr. ....................................