Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RS. XXX


Nomor : 428 /SK/RS PKU/X/2013
Tentang :
REVISI KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GIZI
RS XXX
Menimbang

: 1.
2.

Mengingat

Direktur RS Xxx
Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Gizi di RS. Xxx, maka diperlukan
adanya Kebijakan Pelayanan Instalasi Gizi RS. Xxx ;
Bahwa sesuai butir 1 diatas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur RS Xxx.

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal di Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu
dan Gizi Pangan
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 374/Menkes/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Gizi
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang
Standar Antropometri Status Gizi Anak
7. Pedoman Penyelenggaraan Tim Terapi Gizi di Rumah Sakita Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2009
8. Keputusan Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Nomor : HK. 02.04/1/2.790/2011 tentang
Standar Akreditasi Rumah Sakit
9. Surat Keputusan Direktur RS. Xxx Nomor : 209/SK/RS.PKU/VIII/2013 tertanggal 01 Agustus 2013
tentang Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi RS. Xxx
10. Surat Keputusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Nomor :
210/ /KEP/III.O/D/2013 tanggal 22 Juni 2013 / 13 Syaban 1434H tentang Pengangkatan Direktur
Rumah Sakit Xxx
M E M U T U S K AN

Menetapkan
Kesatu
Kedua

Ketiga

REVISI KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GIZI RS XXX


Mencabut Surat Keputusan Nomor : 117/SK/RS.PKU/X/2013 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi RS.
Xxx;
: Mengesahkan dan menetapkan Surat Keputusan Nomor : 428/SK/RS.PKU/X/2013 tentang Revisi
Kebijakan Pelayanan Instalasi Gizi RS Xxx sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini agar
digunakan sebagai pedoman Kebijakan Pelayanan Instalasi Gizi di RS Xxx;
: Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkannya dan apa bila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Surakarta
PadaTanggal
: 14 Oktober 2013
Direktur,
dr. .
NBM : 1086.487

Tembusan :
1. MPKU&PS PDM Kota
2. Ketua SPI
3. Wadir Pengembangan, Perencanaan & Pemasaran
4. Manager Instalasi Gizi

Lampiran Surat Keputusan Direktur Nomor : 428/SK/RS. xxx /X/2013


Tentang
Revisi Kebijakan Instalasi Gizi RS. xxx

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GIZI


RS. XXX
1.

Pelayanan gizi berdasarkan Pedoman Pelayanan Gizi Rumah sakit.

2.

Penyelenggaraan makanan dilakukan oleh Instalasi Gizi diselenggarakan selama 24 jam .

3.

Alur pelayanan gizi sesuai dengan pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.

4.

Penyediaan tenaga di Instalasi Gizi mengacu pada pola ketenagaan yang ditetapkan oleh Pedoman
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS).

5.

Penyusunan anggaran instalasi gizi dilakukan setiap tahun.

6.

Penyusunan formula dan perencanaan kebutuhan bahan makanan dilakukan secara reguler oleh Ahli
Gizi.

7.

Setiap pasien mendapatkan mendapatkan pelayanan 3 x makan utama dan 2 x snack.

8.

Pengadaan bahan makanan dilakukan oleh suplier yang terikat oleh perjanjian kerjasama.

9.

Penyiapan, penyimpanan, pengolahan, dan pemorsian makanan dilakukan dengan mengurangi


resiko kontaminasi dan pembusukan.

10. Penyimpanan produk nutrisi enteral sesuai rekomendasi pabrik.


11. Pengelolaan produksi (penerimaan, penyimpanan, persiapan, pengolahan, dan pemorsian) serta
distribusi makanan untuk pasien, penunggu pasien, dan pegawai yang ditunjuk dilakukan secara
sentralisasi di Instalasi Gizi.
12. Setiap petugas di bagian pengolahan makanan harus menggunakan APD dan menjaga higiene
sanitasi perorangan dan lingkungan
13. Sanitasi dapur dan penyiapan makanan ditangani dengan baik untuk meminimalkan resiko infeksi.
14. Pendistribusian makanan secara tepat waktu dan memenuhi permintaan khusus, sesuai kemampuan
Instalasi gizi.
15. Setiap petugas Instalasi Gizi yang melakukan pelayanan harus memiliki surat tugas dari rumah sakit
dan sudah disumpah untuk menjaga kerahasiaan pasien.

16. Setiap petugas Instalasi Gizi mempunyai kebiasaan/perilaku meminimalkan resiko kontaminasi
(hand hygiene) dan mempunyai bukti diri sehat.

17. Setiap pasien mendapatkan makanan sesuai dengan status gizi dan diet yang ditetapkan oleh dokter
yang merawat dan kelas perawatan yang dipesan oleh perawat bangsal.
18. Jenis dan bentuk makanan ditetapkan oleh dokter yang merawat disesuaikan dengan kondisi pasien.
19. Setiap pasien mendapatkan Assesmen nutrisi dan Skrining awal yang dilakukan oleh perawat.
20. Penetapan resiko nutrisi sebagai hasil assesmen nutrisi yang dilakukan oleh perawat.
21. Setiap pasien yang beresiko nutrisi atau diet khusus mendapat asuhan gizi.
22. Pelaksanaan asuhan nutrisi dan konsultasi gizi dilakukan oleh ahli gizi rumah sakit.
23. Penunggu pasien VIP dan VVIP mendapatkan ekstra makan bersama dengan snack pagi dan snack
sore pasien.
24. Selama bulan puasa, pelayanan makan penunggu dan pegawai disesuaikan dengan jam sahur dan
buka.
25. Penunggu pasien kelas I, VIP, dan VVIP dapat memesan menu penunggu sesuai dengan prosedur.
26. Pelayanan makan dari Instalasi Gizi diberikan untuk pegawai yang ditunjuk secara khusus.
27. Produksi dan distribusi makanan untuk pegawai rumah sakit dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu
catering dari luar.
28. Pelayanan makan untuk rapat/pertemuan melalui Sekretariat Rumah Sakit.
29. Semua peralatan makan dan minum dilakukan pencucian oleh petugas yang menggunakan APD
dengan prinsip disinfektan secara sentralisasi di Instalasi Gizi dan disimpan dalam ruang bersih dan
tertutup.
30. Trolley pendistribusian makanan dibedakan atas trolley bersih untuk makanan matang dan trolley
kotor untuk pengambilan alat makan dari ruang perawatan.
31. Instalasi gizi menyediakan catering diet untuk pasien rawat jalan.
32. Setiap pasien dengan diet khusus mendapatkan terapi gizi dan konsultasi gizi dengan rujukan
dokter atau permintaan pasien/keluarga yang dilakukan oleh Ahli Gizi yang mempunyai surat ijin
yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
33. Bila pasien/keluarga menyediakan makanan dari luar rumah sakit, diberikan edukasi tentang
pembatasan diet.
34. Instalasi Gizi bekerja sama dengan tim promosi kesehatan rumah sakit dalam menyelenggaraan
edukasi dan penyuluhan kepada pasien, keluarga pasien, civitas rumah sakit dan masyarakat umum
secara reguler.

35. Pasien rawat jalan yang memerlukan pembatasan diet dilakukan konseling gizi atas rujukan dokter
atau pasien/keluarga pasien yang dilakukan oleh Ahli Gizi yang mempunyai surat ijin yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

36. Penelitian dan pengembangan gizi terapan dilakukan bekerja sama dengan mahasiswa gizi praktik.
37. Pemeriksaan sampel makanan, alat makan dan air bersih dilakukan 6 bulan sekali bekerjasama
dengan unit kesehatan lingkungan rumah sakit.
38. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang berhubungan dengan keamanan makan pasien
bekerja sama dengan Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
39. Pemeliharaan peralatan dan bangunan Instalasi Gizi dilakukan secara periodik bekerja sama dengan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, Kesehatan Lingkungan, serta bagian Rumah
Tangga.
40. Tersedianya Alat Pemadam Api Ringan dengan ketentuan jarak 9 meter dari Ruang pengolahan.
41. Semua kegiatan pelayanan gizi dilakukan pencatatan, monitoring, dan evaluasi secara periodik dan
dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.
42. Koordinasi dan evaluasi pelayanan gizi dilakukan secara periodik setiap bulan.
Ditetapkan di : Surakarta
Pada Tanggal : 14 Oktober 2013
Direktur,

dr. ....................................

Anda mungkin juga menyukai