Mengingat
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
Pasal 1
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000
tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagai mana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Keputusan ini.
Pasal 2
Untuk memperjelas pelaksanaan Keputusan ini, dilampirkan salinan
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002,
sebagaimana tersebut dalam Lampiran II dan III Keputusan ini.
Pasal 3
Apabila dalam melaksanakan Keputusan ini dijumpai kesulitan agar
ditanyakan kepada kepala Badan Kepegawaian Negara untuk mendapat
peyelesaian.
Pasal 4
Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2001 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil, dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai daya
laku surut sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Juni 2002
KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
SUNARTI
PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Berdasarkan Pasal 17 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 tahun 1999,
dinyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu.
2. Dalam pasal 18 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, dinyatakan bahwa pemberian kenaikan
pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem kenaikan pangkat regular dan kenaikan pangkat
pilihan.
3. Sebagai pelaksanaan ketentuan tersebut di atas telah ditetapkan Peraturan Pemerintah
Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemarintah Nomor 12 Tahun 2002.
4. Untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah nomor 99 tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan pemerintah Nomor 12
Tahun 2002 tersebut, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara
sebagai petunjuk pelaksanaannya.
B. TUJUAN
Ketentuan dalam Keputusan ini sebagai petuntuk bagi Pejabat Pembina Kepegawaian untuk
menjamin kelancaran dan keseragaman dalam penetapan pemberian kenaikan pangkat Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan masing-masing.
C. PENGERTIAN
Dalam Keputusa ini yang dimaksud dengan :
1. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang Pegawai Negeri Sipil
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susanan kepegawaian dan digunakan sebagai
dasar penggajian.
2. Kenaiakan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian
Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara.
3. Kenaiakan panngkat regular adalah penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan.
4. Kenaikan pangkat pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil atas prestasi kerjanya yang tinggi.
5. Jabatan struktual adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab ,
wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan
organisasi Negara.
6. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi
keahlian dan keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.
7. Jabatan fungsional tertentu adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipildalam suatu satuan organisasi yang
dalam melaksanakan tugasnya didasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu serta
bersifat mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
8. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri, Jaksa Agung, Sekretaris Negara,
Sekretaris Kabinet, Sekretaris Militer, Sekretaris Presiden, Sekretaris Wakil Presiden, Kepala
Kepolisian Nagara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen, dan Kesekretaris
Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara.
9. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi adalah Gubernur.
10. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten / Kota adalah Bupati / Walikota.
NO
PANGKAT
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9..
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
2
Juru Muda
Juru Muda Tingkat I
Juru
Juru Tingkat I
Pengatur Muda
Pengatur Muda Tingkat I
Pengatur
Pengatur Tingkat I
Penata Muda
Penata Muda Tingkat I
Penata
Penata Tingkat I
Pembina
Pembina Tingkat I
Pembina Utama Muda
Pembina Utama Madya
Pembina Utama
GOLONGAN
3
I
I
I
I
II
II
II
II
III
III
III
III
IV
IV
IV
IV
IV
RUANG
4
a
b
c
d
a
b
c
d
a
b
c
d
a
b
c
d
e
Pegawai Negeri Sipil bernama LINTANG, SH NIP 2600001845 jabatan Kepala Biro
Perlengkapan pada Badan Kepegawaian Negara (eselon IIa) pangkat Pembina
Utama Muda golongan ruang IV/c terhitung mulai tanggal 1 April 2002.
Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan dapat mempertimbangkan untuk
dinaikkan pangkatnya menjadi Pembina Utama Madya golonga ruang IV/d pada 1
April 2006, karena telah dalam jenjang pangkat yang ditentukan untuk eselon IIa.
Pegawai Negeri Sipil bernama DRS. BONAR NAINGOLAN NIP 010019243 jabatan
Sekretaris Daerah Propinsi Sumatera Utara (eselon Ib) pangkat Pembina Utama
Madya golongan ruang IV/d terhitung mulai tangal 1 April 2002.
Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan dapat dipertimbangkan untuk
dinaikkan pangkatnya menjadi Pembina Utama golongan ruang IV/e pada tanggal 1
April 2006, karena telah dalam jenjang pangkat yang ditentukan untuk eselon Ib.
4. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional tertentu.
a. Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional tertentu dapat dinaikkan
pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi apabila :
1) sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
2) telah memenuhi angka kredit yang ditentukan; dan
3) setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun terakhir.
b. Ketentuan mengenai angka kredit untuk kenaikan pangkat pilihan bagi Pegawai Negeri Sipil
yang menduduki jabatan fungsional tertentu ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab
di bidang pendayagunaan aparatur Negara dengan memperhatikan usul dari Pejabat
Pembina Kepegawaian yang bersangkutan, setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala
Badan Kepegawaian Negara.
5. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan tertentu yang
pengangkatannya ditetapkan dengan keputusan Presiden diatur dengan peraturan perundangundangan tersendiri.
Yang dimaksud dengan jabatan tertentu yang kewenangan pengangkatannya ditetapkan dengan
Keputusan Presiden, misalnya Hakim Pengadilan. Jenjang pangkat Hakim yang berlaku sekarang
adalah sebagaimana telah ditentukan dalam Keputusan Presiden Nomor 89 Tahun 2001 dan
kenaikan pangkatnya diatur dalam Keputusan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara
Nomor 03 Tahun 1996 tentang Pemberian Kenaikan Pangkat Hakim.
6. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya.
a. Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya selama 1 (satu)
tahun terakhir, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa terikat pada jenjang
pangkat, apabila :
1) sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir; dan
2) setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 bernilai amat baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
b. Prestasi kerja luar biasa baiknya yang dimaksud dala ketentuan ini adalah prestasi kerja yang
sangat menonjol baiknya yang secara nyata diakui dalam lingkungan kerjanya, sehingga
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan secara nyata menjadi teladan bagi pegawai lainnya.
Prestasi kerja luar biasa baiknya itu dinyatakan dalam surat keputusan yang
ditandatangani sendiri oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
Penetapan prestasi kerja luar biasa baiknya tidak dapat didelegasikan atau
dikuasakan kepada pejabat lain.
Dalam surat keputusan dimaksud antara lain harus disebutkan bentuk dan wujud
prestasi kerja luar biasa baiknya itu. Surat keputusan prestasi kerja luar biasa
baiknya dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-a.
c. Untuk membantu Pejabat Pembina Kepegawaian tersebut dalam menilai prestasi kerja
luar biasa baiknya, dibentuk suatu Tim yang anggotanya terdiri dari para pejabat
dilingkungan instansi masing-masing yang dipandang cakap dan ahli dalam bidang
yang dinilai atau oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan.
d. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menunjukan prestasi kerja luar
biasa baiknya diberikan tanpa terikat ujian dinas.
e. Pegawai Negeri Sipil yang menjadi Pejabat Negara dan diberhentikan dari jabatan
organiknya, tidak dapat diberikan kenaikan pangkat brdasarkan prestasi kerja luar
biasa baiknya.
7. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penemuan
baru yang
bermanfaat bagi Negara.
a. Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penmuan baru yang bermanfaat bagi Negara,
dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa terikat dengan jenjang pangkat.
Pemberian kenaikan pangkat tersebut dimaksudkan sebagai dorongan bagi Pegawai
Negeri Sipil agar disamping melaksanakan tugas pokok sehari-hari dengan sebaikbaiknya, juga berusaha untuk menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi
Negara.
b. Kenaikkan pangkat tersebut diberikan pada saat yang bersangkutan telah 1 (satu)
tahun dalam pangkat terakhir dan penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 1 (satu) tahun
terakhir rata-rata bernilai baik, dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian prestasi
kerja yang bernilai kurang.
Contoh :
Seorang Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Deartemen Pertanian bernama Dr.
SUPRIYANTO NIP 080023333 pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b
tyerhitung mulai tanggal 1 April 2002. Pada tanggal 17 Juni 2002 dinyatakan
telah berhasil menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara
dibidang pertanian.
Dalam
hal
demikian
,
maka
yang
bersangkutan
diberikan
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi terhitung mulai tanggal 1 April 2003
sebagai penghargaan atas penemuan baru dimaksud, apabila memeuhi syarat
kenaikan pangkat lainnya.
Seorang Pegawai Negeri Sipil di Departemen Pendidikan Nasional bernama Ir.
ROYNALDI, M.Sc NIP 130123335 pangkat Penata Muda Tingkat I golongan
ruang III/b terhitung mulai tanggal 1 April 2001. Pada tanggal 17 Juni 2004
dinyatakan telah menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara di
bidang pendidikan.
Dalam hal demikian, apabila yang bersangkutan memenuhi syarat yang
ditentukan, dapat diberikan lebih dulu kenaikan pangkat regular dari Penata
Muda Tingkat I golongan III/b menjadi Penata golongan ruang III/c terhitung mulai
tanggal 1 April 2005.
Selanjutnya pada tanggal 1 April 2006 yang bersangkutan diberikan
kenaikan pangkat berdasarkan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara
menjadi Penata Tingkat I golongan ruang III/d, apabila memenuhi syarat
kenaikan pangkat lainnya.
c. Kenaikan pangkatbagi Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penemuan baru
diberikan tanpa terikat pada jabatan dan ketentuan ujian dinas.
d. Kriteria penemuan baru dan kriteria kemanfaatannya terhadap Negara telah
diaturdalam Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1981, dan peraturan
pelaksanaanya diatur dengan Surat Edaran Bersama Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara dan Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor
15/SE/1982 dan Nomor 704/KEP/J.10/1982 tanggal 27 Oktober 1982.
8. Kenaikan pngkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat mejadi Pejabat Negara.
a. Pegawai Negeri Sipil yang diangkat Menjadi Pejabat Negara dan diberhentikan dari
jabatan organiknya, dapat dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi
tanpa terikat pada jenjang pangkat, apabila :
1). Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; dan
2). Setiap unsur penilaian prestasi kerja /DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir
sekurang-kurangnya bernilai baik.
b. Pegawai Negeri Sipil yamg diangkat menjadi Pejabat Negara tetapi tidak
diberhentikan dari jabatan organiknya, kenaikan pangkatnya dipertimbangkan
berdasarkan jabatan organic yang didudukinya, dengan ketentuan :
1) Bagi yang menduduki jabatan struktural/fungsional tertentu, kenaikan pangkatnya
dipertimbangkan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
Pemberian
kenaikan pilihan sesaui dengan jabtan didudukinya
2) Bagi yang tidak menduduki jabatan struktural/fungsional tertentu, kenaikan
pangkatnya dipertimbangkan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
pemberian pangkat reguler.
c. Dalam mempertimbangkan kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
menjadi pejabat Negara harus memperhatikan ketentuan sebagaimana diaturan
dalam Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor
03/SE/1976 tanggal 1 Maret 1976 tentang Pegawai Negeri Sipil yang menjadi
Pejabat Negara sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku.
9. Kenaikan panggkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Surat Tanda Tamat
Belajar / Ijazah atau Diploma.
a. Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh :
1) Surat Tanda Tamat Belajar / Ijazah Sekolah Lanjutan Pertama atau yang
setingkat dan masih berpangkat Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b
kebawah, dapat dinaikan pangkatnya menjadi Juru, golongan Ruang I/c.
2) Surat Tanda Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Diploma I atau yang
setingkat dan masih berpangkat Juru Tingkat I golongan ruang I/d kebawah,
dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur Muda, golongan ruang II/a.
3) Surat Tanda Tamat Belajar /Ijazah sekolah Guru Pendidikan Guru Luar biasa
atau Diploma II dan masih berpangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a
kebawah, dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur Muda Tinggkat I,
golongan ruang II/b
4) Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi atau Ijazah Diploma III dan Masih
berpangkat Pengatur Muda Tinggkat I golongan ruang II/b kebawah, dapat
dinaikan pangkatnya menjadi engatur golongan ruang II/c
5) Ijazah Sarjana (S1), atau Ijazah Diploma 4 dan masih berpangkat Pengatur
Tinggkat I , golongan ruang II/d kebawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi
Penata Muda, golongan ruang III/a
6) Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, Ijazah Magister (S2) atau ijazah lain yang setara,
dan masih berpangkat Penata muda, golonganb ruang III/a kebawah, dapt
dinaikan pangkatnya menjadi Penata Muda Tinggkat I, golongan ruang III/b; dan
7) Ijazah Doktor (S3), dan masih berpangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang
III/b kebawah, dapt dinaikan pangkatnya menjadi Penata, golongan ruang III/c
b. Ijazah sebagaiman dimaksud dalam huruf a adalah ijazah yang diperoleh dari sekolah
atau perguruan tinggi negeri dan /atau ijazah yang diperoleh dari sekolah atau
perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi dan /atau telah mendapat ijin
penyelenggaraan dari Menteri yang bertanggung jawab dibidang pendidikan nasional
atau jabatan lain yang berdasarkan peraturan-perundang undangan yang berlaku
berwenang menyelenggarakan pendidikan .
c. Ijazah yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tuinggi di luar negeri hanya dapt
dihargai apabila telah diakuai dan telah ditetapkan sederajat dengan ijazah dari
sekolah atau perguruan tinggi yang telah ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung
jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan
perundan-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan.
d. Kenaiakn pangkat sebagimana dimaksud dalm huruf a dapat dipertimbangkan
setelah memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan /keahlian
yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh.
2) Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam panggkat terakhir.
3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalm 1
(satu) tahun terakhir.
4) Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang menduduki jabatan
fungsional tertentu ; dan
5) Lulus ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah
e. Memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah yang dimaksud dalam huruf a,
termasuk bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah memiliki Surat Tanda Tamat Belajar
/ijazah yang diperoleh sebelum yang bersangkutan diangkat menjadi Calon Pegawai
Negeri Sipil.
f. Ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah berpedoman kepada materi ujian
peneerimaan calon Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan tinggkat ijazah yang
diperoleh dan substansi yang berhubungan dengan tugas pokoknya serta
pelaksanaannya diatur lebuh lanjut oleh instansi masing-masing
10. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan tugas belajar dan
sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu.
a. Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan untuk mengikuti tugas belajar merupakan tenaga
terpilih yang dipandang cakap dan dapat dikembangkan untuk menduduki suatu jabatan,
oleh sebab itu selama mengikuti tugas belajar wajib dibina kenaikan pangkatnya.
b. Pegawai Negeeri Sipil yang sedang melaksanakan tugas belajar dan sebelumya
menduduki jabatan struktural atau jabatan pungsional tertentu diberikan kenaikan
pangkat setiap kali setingkat lebih tinggi apabila :
1) Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir dan
2) Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekuran-kurangnya bernilai baik dalam 2(dua)
tahun terakhir.
c. Kenaiakn pangkat sebagaimana dimaksud dalam huruf b, diberikan dalam batas jenjang
pangkat yang ditentukan dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu yang
terakhir didudukinya sebelum mengikuti tugas belajar
11. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah selesai mengikuti dan lulus tugas
belajar
a. Pegawai Negeri Sipil yang melaksanaka tugas belajar apabila telah lulus dan
memeperoleh:
1) Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Ijazah Diploma II, dan masi
berpangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a kebawah, dinaikan panggkatnya
menjadi Pengatur Muda Tinggkat I golongan ruang II /b
2) Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi, atau Ijazah Diploma III dan masih berpangkat
Pengatur Muda Tinggkat I, golongan ruang II/b Kebawah, dinaikan panglkatnya
menjadi Pengatur,golongan ruang II/c
3) Ijazah Sajana (S1), atau Ijazah Diploma IV, dan masih berpangkat Pengatur
Tinggkat I, golongan ruang II/d kebawah, dinaikan pangkatnya menjadi Penata Muda,
golongan runag III/a
4) Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker dan Ijazah Magister(S2 ), atau ijazah lainnya yang
setara, dan masih berpanggkat Penata Muda, golongan ruang III/a kebawah
dinaiakna panggaktnya menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III /b
5) Ijazah Doktor (S3) dan masih berpanggkat Penata Muda Tinggkat I, golongan ruang
III/b kebawah, dinaikan pngkatnya menjadi Penata golongan ruang III/c
b. Kenaikan pangkat sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, baru dapat diberikan
apabila :
1) Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalm pangkat terakhir; dan
2) Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam1 (satu)
tahun terakhir.
12. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperkerjakan atau diperbantukan secara penuh
diluar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan
persamaan eselonnya atau jabatan pungsional tetentu.
a. Dipekerjakan dan diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang dimaksud
dalam ketentuan ini adalah dipekerjakan da diperbantukan secara penuh pada Negara
sahabat atau badan internasional dan badan lain yang ditentukan Pemerintah, antara lain
Perusahaan Jawatan, PMI, Rumah Sakit Swasta, Badan-badan sosial , dan Lembaga
Pendidikan.
b. Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan di luar instansi induknya dan
diangkat dalam jabatan pimpinan yang ditetapkan persamaan eselonnya, dapat diberikan
kenaikan pangkat setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila :
1) sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; dan
Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan di luar
instansi induk pada huruf b hanya dapat diberikan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali,
kecuali bagi yang dipekerjakan atau diperbantukan pada lembaga kependidikan, sosial,
kesehatan, dan perusahaan jawatan.
d. Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan di luar instansi induknya dan
yang menduduki jabatan fungsional tertentu yang untuk kenaikan pangkatnya harus
memenuhi angka kredit, di samping syarat-syarat yang berlaku untuk kenaikan pangkat,
setiap kali dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya berdasarkan ketentuan nomor 4.
Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka atau cacat jasmani atau cacat
rohani yang didapat dalam dank arena menjalankan tugas kewajibannya.
Contoh :
Seorang Pegawai Negeri Sipil bernama Ir. DORMIAN SINAGA, M.Sc. NIP
080000245 dari Departemen Pertanian yang pada waktu berangkat ke kantornya
dalam perjalanan yang biasa dilalui mengalami kecelakaan lalu lintas yang
mengakibatkan luka parah. Kemudian ia dibawa ke rumah sakit untuk dirawat dan
beberapa hari kemudian meinggal dunia.
Dalam hal demikian, karena meninggal diakibatkan oleh luka atau cacat jasmani atau
cacat rohani yang didapat dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya, maka
yang bersangkutan dinyatakan tewas dan diberikan kenaikan pangkat anumerta.
mengirimkan surat kepada Camat setempat agar Camat itu mau bekerjasama
dengan mereka. Karena Camat tidak mau bekerjasama, maka gerombolan pengacau
keamanan itu menculik Camat dan kemudian membunuhnya. Beberapa hari
kemudian jenazah Camat tersebut diketemukan.
Dalam hal demikian, karena meinggalnya akibat perbuatan anasir yang tidak
bertanggungjawab, maka yang bersangkutan dinyatakan tewas dan diberikan
kenaikan pangkat anumerta.
Apabila terdapat alasan yang cukup untuk pemberian kenaikan pangkat anumerta, maka
:
a. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat menyampaikan usul kepada :
1) Persiden bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang diusulkan menjadi Pembinaan
Utama Muda golongan ruang IV / c ke atas dan tembusan disampaikan kepada
Kepala Badan Kepegawaian Negara sebagai bahan pertimbangan teknis kepada
Persiden;
2) Kepala Badan Kepegawaian Negara bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang
diusulkan menjadi Juru Muda Tinggkat I golongan ruang I /b sampai dengan
Pembinaan Tingkat I golongan ruang IV / b .
b. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah menyampaikan usul kepada Kepala Kantor
Regional Badan Kepegawaian negara sesuai dengan wilayah kerjanya bagi Pegawai
Negeri Sipil Daerah dilingkungannya untuk menjadi Juru Muda Tingkat I golongan
ruang I / b sampai dengan Pembina Utama golongan ruang IV / e, untuk mendapat
pertimbangan teknis.
Usul kenaikan pangkat anumerta dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam
Anak Lampiran I e.
3. Apabila almarhum/almarhumah Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dinyatakan
tewas oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara atau pejabat lain yang ditunjuk dalam
lingkungannya dan diberikan kenaikan pangkat anumerta serta uang duka tewas, maka
keputusan sementara tentang pemberian kenaikan pangkat anumerta ditetapkan menjadi
keputusan definitip oleh pejabat yang berwenang yaitu :
a. Persiden, bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang dinakan pangkatnya menjadi
Pembina Utama Muda golongan ruang IV / c ke atas setelah mendapat pertimbangan
teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara .
b. Kepala Badan Kepegawaian Negara, bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang dinaikan
pangkatnya menjadi
Juru Muda Tingkat I golongan ruang I / b sanpai dengan
Pembina Tingkat I golongan ruang IV/ b; dan
c. Penjabat Pembina Kepegawaian Daerah, Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di
lingkuanganya untuk dinaikkan pengkatnya menjadi Juru Muda Tingkat I golongan
ruang I/b sampai dengan Pembina Utama golongan ruang IV/e setelah mendapat
pertimbangan teknis Kepala Regional Badan Kepegawaian Negara sesuai dengan
wilayah kerjanya.
Keputusan tentang pemberiankenaikan pangkat anumerta dibuat menurut contoh
sebagaimana tersebut dalam Anak Lapiran 1-f.
14. Apabila almarhum/almarhumah Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan ternyata tidak
memenuhi syarat untuk dinyatakan tewas, maka keputusan sementara tentang pemberian
kenaikan pangkat anumerta tersebut tidak dapat ditetapkan menjadai keputusan definitif oleh
pejabat yang berwenang, dan keputusan sementara tersebut tidak berlaku. Dalam hal yang
bersangkutan memenuhi syarat untuk mendapatkan kenaikan pangkat pengabdian karena
meninggal dunia dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian dengan keputusan pejabat
yang berwenang.
15. Keputusan kenaikan pangkat anumerta membawa akibat kenaikan gaji pokok, dengan
demikian pensiun pokok bagi janda/duda Pegawai negeri Sipil yang tewas didasarkan kepada
gaji dalam pangkat anumerta.
16. Calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil terhitung
mulai awal bulan yang bersangkutan tewas dan dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi
sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai 15.
Keputusan Pengangkatan calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas menjadi Pegawai Negeri
Sipil dan Kenaikan Pangkat anumertanya dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut
dalam Anak Lapiran I-g.
Pegawai negeri Sipil dan pada akhir bulan Mei 2004 yang bersangkutan
mencapai batas usia pensiun dengan pangkat terakhir Penata Tingkat I golongan
raung III/d terhitung mulai 1 April 2004.
Dalam hal demikan yang bersangkutan dapat diberikan kenaikan pangkat
pengabdian setingkat lebih tinggi menjadi Pembina golongan ruang IV/a terhitung
mulai tanggal 1 Mei 2004 karena telah memiliki masa kerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil secara terus menerus selama 30 tahun 3 bulan (masa selama cuti di
luar tanggungan negara tidak dihitung sebagai masa bekerja dan telah 1 (satu)
bulan dalam pangkat terakhir.
Seorang Pegawai Negeri Sipil bernama Dra. NOVALITA NIP. 150054919 lahir 3
April 1949, diangkat sebagai calon Pegawai Negeri Sipil sejak 1 Maret 1980 dan
diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tanggal 1 April 1981. Pada akhir
bulan Januari 1983 atas permintaan sendiri yang bersangkutan diberhentikan
dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dari Departemen Agama dengan
pangkat Penata Muda golongan ruang III/a.
Sdr, Dra. NOVALITA tersebut melamar kembali dan diterima sebagai Calon
Pegawai Negeri Sipil di Departemen Luar Negeri. Pada tanggal 1 Maret 1984
yang bersangkutan diangkat sebagai calon Pegawai Negeri Sipil dalam golongan
ruang III/a dengan NIP 020018757 dan pada tanggal 1 April 1985 yang
bersangkutan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Pada akhir bulan April 2005 yang bersangkutann mencapai batas usia pensiun
dengan pangkat terakhir Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b terhitung mulai
tanggal 1 Oktober 2004 dengan jabatan struktual eselon IIIa.
Dalam hal demikian, masa bekerja dihitung adalah selama yang bersangkutan
bekerja di Departemen Luar Negeri sejak 1 Maret 1984 sampai dengan akhir
bulan April 2005 yaitu selama 21 tahun 2 bulan (masa bekerja sebelumnya pada
Departemen Agama selama 2 tahun 11 bulam tidak dihitung sebagai masa kerja
untuk pemberian kenaikan pangkat pengabdian). Karena yang bersangkutan
belum 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b, maka yang bersangkutan tidak dapat dipertimbangkan untuk diberikan
kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi menjadi Pembina Utama
Muda golongan ruang IV/c.
b. Kenaikan pangkat pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil meninggal dunia atau
mencapai batas usia pensiun tersebut ditetapkan dengan :
1) Keputusan Presiden, bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang dinaikkan
pangkatnya menjadi Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas setelah
mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara;
2) Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara, bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat
yang dinaikkan pangkatnya menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b
sampai dengan Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b; dan
3) Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah, bagi Pegawai Negeri Sipil
Daerah yang dinaikkan pangkatnya menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang
I/b sampai dengan Pembina Utama golongan ruang IV/c setelah mendapat
pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.
Kenaikan pangkat pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil yang mencapai bats usia
pensiun yang ditetapkan dengan keputusan Presiden, ditetapkan sekaligus dalam
keputusan pemberhrntian dengan hak pensiun Pegawai Negeri Sipil tersebut.
Keputusan kenaikan pangkat pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil yang meninggal
atau mencapai batas usia pensiun yang ditetapkan dengan keputusan kepala Badan
Kepegawaian Negara dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dibuat menurut
contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-h.
c.
Kenaikan pangkat pengabdian Pegawai Negeri Sipil uang meninggal dunia berlaku
terhiutn mulai tanggal Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan meninggal dunia.
d. Kenaikan pangkat pengabdian Pegawai Negeri sipil yang mencapai batas usia
pensiun berlaku terhitung mulai tanggal 1 (satu) pada bulan yang bersangkutan
diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun.
Kenaikan pangkat pengabdian yang disebabkan cacat karena dinas berlaku mulai
tanggal yang bersangkutan oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan cacat karena
dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri.
d. Apabila oleh Tim Penguji Kesehatan Pegawai Negeri Sipil tersebut dinyatakan cacat
karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri maka :
1) Pejabat Pembinaan Kepegawaian Pusat menyampaikan usul kenaikan pangkat
pengabdian kepada :
a) Presiden bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang diusulkan menjadi Pembina
Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas dan tembusan disampaikan
kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara sebagai bahan pertimbangan
teknis kepada Presiden.
b) Kepala Badan Kepegawaian Negara bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang
diusulkan menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan
Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b.
2) Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah menyampaikan usul kenaikan pangkat
pengabdian kepada Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara sesuai
dengan wilayah kerjanya bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkungannya
untuk menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina
Utama golongan ruang IV/e untuk mendapat pertimbangan teknis
Usul kenaikan pangkat pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan cacat
karena dinas, dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran Ie.
e. Kenaikan pangkat pengabdian tersebut ditetapkan dengan :
1) Keputusan Presiden, bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat untuk kenaikan pangkat
menjadi Pembina Utama Muda golongan ruang IV /c keatas setelah mendapat
pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.
2) Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara, bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat
untuk kenaikan pangkat menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai
dengan Pembina Tingkat I golongan ruang IV / b; dan
3) Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah, bagi Pegawai Negeri Sipil
Daerah dilingkungannya untuk kenaikan pangkat menjadi Juru Muda Tingkat I
golongan ruang I/b sampai dengan Pembina Utama golongan ruang IV/e, setelah
mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian
Negara.
Calon Pegawai Negeri Sipil yang oleh Tim Penguji Kesehatan menyatakan cacat
karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri, diangkat
menjadi Pegawai Negeri Sipil, dan diberikan kenaikan pangkat pengabdian sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud angka 2 huruf a sampai dengan huruf e.
g. Pengangkatan menjadi Pegawai Negeri sipil sebagaimana dimaksud dalam huruf f
diatas berlaku terhitung mulai tangggal 1 (satu) pada bulan yang bersangkutan
dinyatajkan cacat karena dinads dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan
negeri, dan ditetapkan dengan :
1) Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat
2) Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah bagi Pegawai Negeri Sipil
Daerah.
h.
UJIAN DINAS
1. Umum
a. Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d dan Penata
Tingkat I golongan ruang III/d yang akan nail pangkat wajib lulus ujian dinas.
b. Ujian dinas dibagi dalam 2 (dua) tingkat, yaitu :
1) Ujian dinas tingkat untuk kenaikan pangkat dari Pengatur Tingkat I golongan ruang
II/d menjadimenjadi Penata Muda golongan ruang III/a; dan
2) Ujian dinas tingkat II untuk kenaikan pangkat dari Penata Tingkat I golongan ruang
III/d menjadi Pembina golongan ruang IV/a
2. Pejabat Yang Berwenang Melaksanakan Ujian Dinas
a. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah
melaksanakan ujian dinas bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan masing-masing.
b. Untuk mempelancar pelaksanaan ujian dinas, Pejabat Pembinaan Kepegawaian
membentuk Tim Ujian Dinas.
3. Peserta Ujian Dinas
Ujian dinas diikuti oleh Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Memiliki pangkat Pengaturan Tingkat I golongan ruang II/d bagi ujian dinas Tingkat I dan
pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d bagi ujian dinas Tingkat II.
b. Tidak sedang dalam keadaan :
1) Diberhentikan sementara dari jabatan negeri.
2) Menerima uang tunggu; atau
3) Cuti di luar tanggungan negara
4. Pelaksanaan Ujian Dinas
a. Ujian dinas dilaksanakan sebelum Pegawai negeri Sipil yang bersangkutan
dipertimbangkan kenaikan pangkatnya ke dalam golongan yang lebih tinggi.
b. Apabila ternyata Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tidak lulus dalam ujian dinas
tersebut, maka kepadanya diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam ujian dinas
berikutnya pada tingkat yang sama.
5. Tanda Lulus Ujian Dinas
a. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang lulus ujian dinas diberikan Tanda Lulus Ujian Dinas.
b. Tanda Lulus Ujian Dinas berlaku sepanjang Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutanbelum naik pangkat.
6. Pegawai Negeri Sipil Yang dikecualikan Dari Ujian Dinas
Pegawai Negeri Sipil dikecualikan dari ujian dinas apabila :
a. Akan diberikan kenaikan pangkat karena telah menunjukkan prestasi kerja luar biasa
baiknya;
b. Akan diberikan kenaikan pangkat karena menemukan penemuan baru yang bermanfaat
bagi negara;
c. Diberikan kenaikan pangkat pengabdian karena :
1) Meninggal dunia.
2) Mencapai batas usia pensiun .
3) Oleh TimPenguji Kesehatan dinyatakan cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja
lagi dalam semua jabatan negeri.
d. Telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan kepemimpinan sebagai berikut :
1) Sepada/Adum/Sepala/Diklatpim Tingkat IV untuk ujian diknas Tingkat I ;
2) Sepadya/Spama/Diklatpim Tingkat III untuk ujian dinas Tingkat II;
e. Telah memperoleh :
1) Ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV untuk ujian dinas Tingkat I,
2) Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, Magister (S2) dan Ijazah lain yang setara atau Doktor
(S3), untuk ujian dinas Tingkat atau ujian dinas Tingkat II
f. Telah memperoleh :
Menduduki jabatan fungsional tertentu.
7. Ketentuan Teknis Ujian Dinas
a. Ketentuan teknis mengenai pelaksanaan ujian dinas diatur tersendiri oleh Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
b. Sebelum ada pengaturan lebih lanjut mengenai pelaksanaan ujian dinas sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, ketentuan mengnai pelaksanaan ujian dinas yang ditetapkan
sebelum Keputusan ini, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
keputusan ini.
4) Foto copy sah daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
e. Kenaiakan pangkat pilihan Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penemuan baru
yang bermanfaat bagi Negara.
1) Salinan/foto copy sah keputusan pengakatan dalam jabatan terakhir apabila
menduduki jabatan struktural/ fungsional tertentu.
2) Salinan/foto copy sah keputusan dalam pengakatan terakhir.
3) Salinan/foto copy sah keputusan tentang penemuan baru yang bermanfaat
bagi negara Badan/Lembaga yang ditetapkan oleh Presiden;
4) Foto copy sah daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
f. Kenaikan pangkat pilihan Kepegawaian Negeri Sipil yang menjadi Pejabat Negara
dan diberhentikan dari Jabatan organiknya :
1) Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan sebagai pejabat negara;
2) Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir;
3) Foto copy sah daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 1 (satu) tahun
terakhir;
4) Salinan/foto copy sah keputusan pemberhentikan dari jabatan organik;
g. Kenaikan pangkat pilihan Pegawai negeri Sipil yang menjadi Pejabat Negara dan
tidak diberhentikan dari jabatan organiknya :
1) Bagi yang menduduki jabatan struktural/fungsional tertentu, syarat yang
diperlukan adalah sebagaimana tersebut dalam huruf b;
2) Bagi yang tidak menduduki jabatan struktural/fungsional tertentu syarat yang
diperlukan adalah sebagaimana tersebut dalam huruf a.
h. Kenaikan Pangkat Pilihan Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Surat Tanda
Tamat Belajar atau ijazah/diploma :
1) Salinan/foto copy sah dari Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah/Diploma;
2) Salinan/foto copy keputusan dalam pangkat terakhir;
3) Foto copy sah daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam1 (satu) tahun terakhir.
4) Asli penetapan angka kredit bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan
fungsional tertentu.
5) Surat keterangan Pejabat Pembina Kepegawaian serendah-rendahnya pejabat
eselon II tentang uraian tugas yang dibebankan kepada Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan kecuali bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu;
dan
6) Salinan/foto copy sah surat tanda lulus ujian kenaikan pangkat penyesuaian
ijazah kecuali bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu;
i. Kenaikan pangkat pilihan Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan tugas belajar
dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu;
1) Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir.
2) Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir.
3) Salinan/foto copy sah keputusan/perintah untuk tugas belajar
4) Foto copy sah daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 2 (dua) tahun
terakhir.
j. Kenaikan Pangkat Pilihan Pegawai negeri Sipil yang telah selesai mengikuti dan
lulus tugas belajar :
1) Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan dalam jabatan yang terakhir
didudukinya.
2) Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir.
3) Salinan/foto copy sah keputusan/perintah untuk tugas belajar
4) Salinan/foto copy sah Ijazah/Diploma yang diperolehnya; dan
5) Foto copy sah daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 1 (satu) tahun
terakhir;
k. Kenaikan pangkat pilihan Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau
diperbantukan secara penuh diluar Instansi induknya yang diangkat dalam jabatan
pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional
tertentu :
1) Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir.
2) Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir.
3) Salinan/foto copy sah keputusan tentang penugasan di luar instansi induknya.
4) Tembusan penetapan angka kredit yang ditandatangan asli oleh pejabat penilai
angka kredit nagi Pegawai negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsonal
tertentu; dan
5) Foto copy sah daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 2 (satu) tahun
terakhir;
l. Kenaikan pangkat anumerta :
1) Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat dan atau golongan ruang
terakhir.
2) Berita Acara dari pejabat yang berwajib tentang kejadian yang mengakibatkan
yang bersangkutan meninggal dunia.
3) Visum et repertum dari dokter.
4) Salinan/foto copy sah perintah penugasan, atau surat keterangan yang
menerangkan bahwa calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipl tersebut
meninggal dunia dalam rangka menjalankan tugas kedinasan.
5) Laporan dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya eselon III kepada
pejabat pembina kepegawaian yang bersangkutan tentang peristiwa yang
mengakbitkan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tewas; dan
6) Salinan/foto copy sah keputusan sementara kenaikan pangkat anumerta.
m. Kenaikan pangkat pengabdian karena meninggal dunia :
1) Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan calon Pegawai Negeri Sipil;
2) Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir;
3) Daftar penilaian prestasi kerja DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir;
4) Surat keterangan kematian dari kepala Keluarahan/Desa;
5) Daftar riwayat pekerjaan dari Pejabat Pembina Kepegawaian, dibuat menurut
contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-p; dan
6) Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat dalam 1 (satu) tahun terakhir dari Pejabat Pembina Kepegawaian dibuat
menurut contoh debgaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-q;
n. Kenaikan pangkat pengabdian karena mencapai batas usia pensiun :
1) Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan calon Pegawai Negeri Sipil;
2) Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir;
3) Daftar penilaian prestasi kerja DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir;
4) Daftar riwayat pekerjaan dari Pejabat Pembina Kepegawaian, dibuat menurut
contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-p; dan
5) Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat dalam 1 (satu) tahun terakhir dari Pejabat Pembina Kepegawaian dibuat
menurut contoh debgaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-q;
o. Kenaikan pangkat pengabdian Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan cacat karena
dinas :
1) Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan sebagai calon Pegawai Negeri
Sipil/Pegawai Negeri Sipil;
2) Salinan/foto copy sah surat keputusan dalam pangkat terakhir;
3) Berita Acara dari pejabat yang berwajib tentang kejadian kecelakaan;
4) Salinan/foto copy sah surat perintah penugasan, atau surat keterangan yang
menerangkan bahwa calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipl tersebut
mengalami kecelakan dalam menjalankan tugas kedinasan, dibuat menurut
contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-r;
5) Laporan dai pimpinan unit kerja serendah-rendahnya esolon III kepada pejabat
pembina kepegawaian yang bersangkutan tenang peristiwa yang
mengakibatkan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan cacat;
6) Surat keterangan Tim Penguji Kesehatan yang menyatakan jenis cacat yang
didertia oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dan tidak dapat bekerja
lagi untuk semua jabatan negeri.
3. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang akan pindah golongan disamping
lampiran tersebut di atas, dilampirkan pula :
a. Salinan/foto copy sah tanda lulus ujian dinas Tingkat I untuk kenaikan pangkat dari
Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d menjadi Penata Muda golongan ruang III/a
b. Salinan/foto copy sah tanda lulus ujian dinas Tingkat II untuk kenaikan pangkat dari
Penata Tingkat I golongan ruang III/d menjadi Pembina golongan IV/a.
Ketentuan ini tidak berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil yang dikecualikan dari ujian
dinas.
X. KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan dinas prajurit wajib dibebaskan dari jabatan
organiknya dan tetap memiliki status sebagai Pegawai Negeri Sipil. Setelah selesai
menjalani dinas prajurit wajib dan diberhentikan dengan hormat dari dinas prajurit wajib,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
yang bersangkutan diangkat kembali pada insransi semula dan diangkat dalam yang
sekurang-kurangnya sama dengan pangkat terakhir yang dimilikinya sebelum
menjalankan dinas prajurit wajib.
Pegawai Negeri Sipil selama menjalani dinas prajurit wajib tidak diberikan kenaikan
pangkat.. Pemberian pangkatnya dapat dipertimbangkan pada saat pengangkatan
kembalai pada instansi induknya setelah ia selesai menjalanakan dinas prajurit wajib
dengan memperhitungkan penuh masa kerja selama menjalankan dinas prajurit wajib
dan dengan mempertimbangkan pangkat yang dimilikinya sebagai prajurit wajib.
Contoh :
Seorang Pegawai Negeri Sipil bernama Ir. SUKIRNO NIP. 090532231 diangkat sebagai
calon Pegawai Negeri Sipil 1 April 1989 dalam golongan ruang III/a dan terhitung mulai
tanggal 1 April 2000 diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Pada tanggal 1 Oktober
2000 yang bersangkutan menjalalni dinas prajurit wajib dan diberhentikan dengan hormat
dari dinas Prajurit Wajib dengan pangkat terakhir Kapten pada akhir Maret 2006.
Dalam hal demikian, Sdr Ir. SUKIRNO diangkat kembalisebagai Pegawai Negeri Sipil
dengan pangkat Penata golongan ruang III/c terhitung mulai tanggal 1 April 2006 (karena
sesuai dengan ketentuan yang berlaku pangkat Kapten disamakan sengan Penata
golongan ruan III/c).
Kelengkapan administrasi pembarian pangkat Pegawai Negeri Sipil setelah menjalankan
dinas Prajurit wajib
a. Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir yang dimilikinya sebelum
menjalankan dinas prajurit wajib.
b. Salinan/foto copy sah keputusan dalam menjalankan dinas prajurit wajib ;
c. Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir sebagai prajurit wajib;
d. Salinan/foto copy sah keputusan pemberhentian dengan hormat sebagai prajurit
wajib; dan
e. Foto copy sah daftar penilaian prestasi kerja/conduite staat dalam 1 (satu) tahun
terakhir menjalani prajurit wajib.
Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan tidak hormat dari dinas prajurit wajib, di
berhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil tidak dapat diberikan kenaikan pangkat melampaui pangkat atasan
langsunganya, kecuali bagi yang :
a. Menduduki jabatan fungsional tertentu.
b. Dapatkan keniakan pangkat karena prestasi kerja luar biasa baiknya.
c. Mendapatkan kenaikan pangkat karena penemuan baru yang bermenfaat bagi
negara.
d. Jabatan atasan langsungnya bukan jabatan struktural.
Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya telah mencapai
pangkat tertinggi dalam jenjang pangkat pada jabatannya, dapat diberikan kenaikan
pangkat reguler berdasarkan Ijazah yang dimilikinya sepanjang memenuhi syarat lainnya.
Kenaikan pangkat yang telah ditetapkan sebelum berlakunya keputusan ini, sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dinyatakan
tetap berlaku.
bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan struktural setelah berlakunya
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan
Perturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 dan tidak memenuhi kesyaratan
kepangkatan, kecuali yang diatur sebagaimana tersebut dalam angka IX angka 2, tidak
dapat diberikan kenaikkan pangkat berdasaarkan jabatan yang didudukinya.
Contoh :
Seorang Pegawai Negeri Sipil bernama ALEX, SH NIP. 010000540 pangkat Pembina
golongan ruang IV/a diangkatan dalam jabatan struktural eselon II a, terhitung mulai
tanggal 1 Juli 2001 dan dilantik pada tanggal 5 Juli 2001.
Dalam hal yang demikian, karena pengangkatan tersebut tidak memenuhi persyaratan
kepangkatn untuk jabatan struktural eselon II a, maka Saudara ALEX, SH tidak dapat
diberikan kenaikan pangkat dalam surat keputusan pengangkatan dalam jabatan
strukturalnya dinyatakan tidak sah.
XI. PENUTUP
KEPALA
KEPEGAWAIAN
NEGARA
SUNARTI