Anda di halaman 1dari 12

THE CHANGING SERVICE ENVIRONMENT

Dosen Pengajar:
Oleh: Dr. Aini Indrijawati, SE., M.Si., Ak., CA

Kelompok 6
Okta Dwi Kurnianto
Muhammad Akmal

PROGRAM S1-STAR BPKP JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul
The Changing Service Environment tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada seluruh pihak telah memberikan
doa dan dukungan serta bantuan selama proses penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun semaksimal mungkin, apabila terdapat kesalahan atau
kekurangan didalamnya, kritik dan saran dapat disampaikan kepada kami.
Demikian kami sampaikan, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk kita
semua.
Wassalamualaikum Wr Wb

Makassar, September 2016

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................................
..............
1
DAFTAR
ISI.............................................................................................................................
...........
2

THE CHANGING SERVICE ENVIRONMENT


A. Ruang Lingkup Pelayanan
Publik.............................................................................

B. Tren Dunia yang Berdampak pada Sektor


Publik....................................................

C. Implikasi pada Sektor


Publik....................................................................................

D. Tiga Paradigma Reformasi Sektor


Publik.................................................................

E. Enam Hal yang Harus Dilakukan dalam Reformasi


Kinerja......................................

DAFTAR PUSTAKA

A. Ruang Lingkup Pelayanan Publik


1. Pelayanan Barang Publik
Pelayanan barang publik meliputi:
Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh instansi
pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja
daerah;
Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu
badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber
dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
Pengadaan dan penyaluran barang publik yang pembiayaannya tidak
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran
pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya
sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau
kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi Misi
Negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
2. Pelayanan Jasa Publik
Pelayanan jasa publik meliputi:
Penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara
dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah;
Penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal
pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara
dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
Penyediaan jasa publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan
belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau
seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang

dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi Misi Negara yang ditetapkan


dalam peraturan perundang-undangan.
3. Pelayanan Administratif
Pelayanan administratif merupakan pelayanan oleh penyelenggara
yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Pelayanan administratif meliputi:
Tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan
diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan
perlindungan pribadi dan/atau keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda warga negara;
Tindakan administratif oleh instansi nonpemerintah yang diwajibkan
oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan serta
diterapkan berdasarkan perjanjian dengan penerima pelayanan.
Barang dan jasa publik yang disediakan oleh pemerintah berdasarkan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik pasal 5
ayat (2) terdiri dari pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat
tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan
sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alarn, pariwisata, dan
sektor strategis lainnya.
B. Tren Dunia yang Berdampak pada Sektor Publik
Menurut McKinsey ada 10 tren dunia yang berdampak pada perlunya
transformasi tata kelola di sektor publik. Tren-tren tersebut terbagi dalam tiga
kategori sebagai berikut:

Makroekonomi

Pusat-Pusat Kegiatan Ekonomi sedang Berubah, baik Regional dan Global


Tuntutan pengeluaran sektor publik yang meningkat secara dramatis
kelompok konsumen baru, dengan kebutuhan dan perilaku baru, sedang
berkembang
Lingkungan dan Sosial

Teknologi mengubah cara kita hidup dan Berinteraksi


Meningkatnya Arus Perpindahan Orang
Tukar-menukar Kehidupan Sosial di Pasar Bebas Memerlukan Pengawasan yang
Lebih Besar
Permintaan Akan Sumber Daya Alam Tumbuh Sebagai Tekanan pada
Lingkungan
Bisnis

Struktur Industri yang Cepat Berubah


Manajemen mengadopsi teknik dan pola pikir data-driven
Ekonomi dari Pengetahuan sedang Berubah

Tren ini akan berdampak pada sektor publik dan swasta. Selain itu,
banyak pemerintah akan menghadapiancaman abadi untuk keamanan domestik
dan internasional, yang akan membentuk beberapa kebijakan publik daerah
domestikdan internasional.
C. Implikasi pada Sektor Publik
Menurut McKinley kesepuluh tren tersebut akan berimplikasi pada sektor
publik pada hal-hal sebagai berikut:
1. Pemerintah Harus Lebih Produktif

Produktivitas yang sangat genting dihadapi pemerintah adalah permintaan


untuk melakukan lebih banyak hal dengan lebih baik dan melakukannya
dengan jumlah pajak yang sama. Para lansia di beberapa negara akan
mengharuskan pemerintah untuk menambah anggaran program pensiun dan
layanan kesehatan. Harapan publik juga semakin meningkat untuk sekolah
yang lebih baik dan perawatan kesehatan, mengurangi kejahatan, imigrasi
yang lebih efektif, dan pelayanan sosial.
Disamping itu, ada kebutuhan untuk memberikan layanan baru untuk
mendukung perubahan struktur rumah tangga dan membangun keterampilan
baru dalam angkatan kerja untuk menghadapi globalisasi. Sehingga,
pemerintah perlu meningkatkan efektivitas mereka secara signifikan, yang
berarti menemukan cara-cara inovatif untuk memberikan pelayanan publik
yang lebih baik.Bagaimana hal-hal tersebut dibiayai? Beberapa politisi ingin
meningkatkan pajakatau mengurangi pengeluaran, meskipun tanpa diragukan
lagi beberapa kombinasilangkah-langkah ini akan diperlukan.Banyak langkah
diperlukan untuk mencapai penghematan efisiensi yang besar untuk
mempertahankan tingkat disiplin fiskal. Di sektor swasta, upaya efisiensi telah
terbukti

sangatsukses

dalam

industri

sepertiperbankan,

ritel,

dan

telekomunikasi, sedangkan di sektor publik, upaya seperti ini sering dilihat


sebagai kontroversial. Tetapi dalam pengalaman kami efektivitas dan efisiensi
berjalan beriringan. Inisiatif untuk meningkatkan efisiensi yangsuksesdan
berkelanjutanbiasanya adalah meningkatkanefektivitas dan hasil diwaktu yang
sama.
Mencapai perubahan pada skala ini membutuhkan program reformasi multifaceted. Organisasi harus direformasi sehingga mereka memiliki pusat
strategis yang efektif, lebih sedikit lapisan organisasi, dan tata kelola yang
lebih efektif. Operasi Frontline harus diubah, menantang asumsi tentang cara
hal-hal yang telah dilakukan di masa lalu. Lingkungan operasi perlu
direformasi untuk menyediakan campuran yang tepat dari tekanan dan
dukungan

untuk

mengubah

kinerja;

misalnya,

dengan

meningkatkan

persaingan antara penyedia (publik, swasta, atau nirlaba).

Pemimpin harus jauh lebih terfokus pada pengelolaan kinerja, dan


membangun kemampuan, keselarasan, dan motivasi karyawan mereka.
Kemauan politik dan bakat kepemimpinan yang diperlukan untuk mencapai
kehendak ini akan menjadi besar.
2. Hubungan Baru antara Pemerintah dan Masyarakat Diperlukan

Masyarakat semakin mengharapkan pelayanan sektor publik sebanding


dengan pelayanan yang terbaik di sektor swasta. Akibatnya, sektor publik
harus membangun hubungan baru dengan warga negara mereka. Hubunganhubungan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menempatkan Orang-Orang Sebagai Fokus Utama pada Layanan
Masyarakat
b. Meningkatkan Akuntabilitas Publik
c. Bekerja dengan konstituen dengan mendorong"Co-production."
3. Pemandangan Organisasi Sektor Publik harus Ditataulang

Untuk menanggapi kesepuluh tren global tersebut, sektor publik harus


mentransformasikan pemandangan organisasinya. Transformasi tersebut
meliputi:
a. Batas dalam pemerintahan
b. Kolaborasi di seluruh negara
c. Batas antara masyarakat, sektor swasta, dan nirlaba
4. Pemerintah Harus Mengubah Cara Mereka Menggunakan

Data Dalam

Pengambilan Kebijakan dan Praktek Manajemen

Tiga praktek manajemen yang akan menjadi penting dalam sektor publik
adalah sebagai berikut:
a. Lebih Fokus pada Perencanaan Jangka Panjang
b. Sebuah

langkah

perubahan

dalam

penggunaan

data

untuk

menginformasikan keputusan.
c. Pendekatan yang lebih sistematis untuk manajemen informasi
5. Sektor Publik Harus Meningkatkan Kemampuannya untuk Berkompetisi pada
Bakat

Di seluruh dunia, eksekutif baik pada sektor swasta dan sektor publik
mengatakan tantangan utama mereka adalah mencari bakat yang berkualitas
tinggi. Manajemen bakat memang bergerak dari sebuah layanan yang
kadang-kadang diabaikan menjadi sebuah prioritas utama. Hal ini disebabkan
karena beberapa hal sebagai berikut:
a. Penuaan populasi.
b. Pergeseran aktivitas ekonomi.
c. Persaingan dengan sektor swasta.
D. Tiga Paradigma Reformasi Sektor Publik
Globalisasi - gerakan yang membawakonsumenpada melimpahnya
barang dan jasa juga memaksa dampaknya pada sector publik.Hari ini, warga
menuntut barang public dan layanan yang lebih baik, dan lebih dari itu. Tetapi
tidak ingin pajak yang lebih tinggi. Layanan inti seperti pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan, dan pension menemukan tantangan baru pada perbandingan
internasional, bahkan untuk kompetisi internasional. Ini merupakan tekanan yang
cukup pada pemerintah, tetapi di samping itu ekonomi global juga membutuhkan
infrastruktur yang luar biasa dan modal manusia pada ekonomi nasional untuk
bertahan hidup dan berkembang.
Kita sekarang menghadapi dunia di mana ekonomi ingin menjadi
kebutuhan kompetitif untuk memberikan kepada semua orang layanan
berkualitas baik, tetapi cukup fleksibel untuk memungkinkan untuk personalisasi
dan pilihan tingkat tinggi. Orang mungkin menyebut ini strategi memberikan "a
high floor and no ceiling". Dalam hal politik, solusi baru harus menyediakan
pengghargaan atas kesetaraan dan penghargaan atas keragaman.
McKinley menetapkan sekumpulan pendekatan yang dapat diadopsi
dalam reformasi skala besar pada layanan sektor publik, yaitu: komando dan
kendali, devolusi dan transparansi, serta quasi-pasar.
Komando dan kendali sering menjadi pilihan pertama pemerintah yang
mendesak untuk diubah - dan terlihat melakukan itu. Hal ini melibatkan
pendekatan manajemen top-downdanmenyatakan setidaknya sebuah kesan
pemerintah mengambil alih. Hal ini dapat sangat efektif. Namun, tidak ada yang
8

lebih buruk daripadakomando dan kendaliyangdilaksanakan secara tidak


kompeten. Karena itu, hal ini harus dilakukan dengan pemahaman penuh
terhadap kemampuan pemerintah untuk memberikan pelayanan.
Disisi lain, paradigma kedua, "quasi-pasar menempatkan skala penuh
pada pilihan privatisasi sepenuhnya. Hal ini tentunya telah bekerjabaik di
telekomunikasi dan utilitas, tetapipemerintah ragu-ragu untuk menerapkannya
dibidang seperti pendidikan atau kepolisian,dengan

alasan

pemerataan,

kelayakan, dan politik. Lebih praktis adalah dengan menggunakanunsur sektor


swasta melalui pilihan seperti mempertahankan kendali publik terhadap
pelaksanaan pelayanan sementara pihak swasta yang menyediakannya.
Namun, menerapkan tekanan market-like ke layanan publik tidak selalu
mudah. Kita harus menentukan pelanggan yang jelas, tawaran pilihan pelanggan,
membawa penyedia baru, dan memastikan bahwa uang mengikuti pilihan yang
dibuat oleh pelanggan.
Dengan paradigma ketiga, "devolusi dan transparansi," pemerintah bisa
melimpahkan tanggung jawab ke unit garis depan yang memberikan layanan dan
kemudian menggunakan transparansi mempublikasikan hasilnya dengan cara
yang memungkinkan perbandingan - untuk mendorong kinerja. Unit yang berhasil
dapat dihargai dan mungkin diperluas; unit yang gagal dapat dibuat sebagai
subjek untuk intervensi dan akhirnya ditutup. Untuk bekerja, model ini tergantung
pada devolusi pengendalian operasional yang sungguh-sungguh,bersamaan
dengan akuntabilitas.

Gambar 1: Tiga Paradigma Reformasi Sektor Publik

E. Enam Hal yang Harus Dilakukan dalam Reformasi Kinerja


Sejauh ini, meskipun begitu banyak kendala yang mungkin terjadi,kita
telah melihat beberapa yang sangat sukses melakukan transformasi di sektor
publik- Program yang dirancang dengan baik, dipimpin olehmanajemen
berbakat, menghasilkan perbaikan yang nyata dan berkelanjutan.
Bagi mereka yang hendak memulaitransformasi utama pada sektor
publik, McKinley mengidentifikasi enam hal yang harus dilakukan yang
mendukung keberhasilan.
a. Tetapkan tujuan yang merenggang dan Sebuah Langkah yang Berenergi
(Set stretch objectives and an energi zing pace)
b. Perhatikan Baik Kinerja Maupun Kesehatan (Address both performance and
health)
c. Desain Sebuah Program Arsitektur yang Teliti (Design a rigorous program
architecture)
d. Pancing Perilaku dan Pola Pikir (Tackle mindsets and behaviors)
e. Ubah Pemikiran Dasar Pemerintahan (Change the shop floor)
f. Tempatkan Orang Kepercayaan Anda sebagai Pimpinan (Put your best
people in the lead).

10

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/313533559/RMK-3-Yoseph-Caesario-Changing-ServiceEnvironment
https://id.scribd.com/doc/313575475/changing-service-environment

11

Anda mungkin juga menyukai