Anda di halaman 1dari 13

http://www.bbc.

com/indonesia/dunia/2015/04/150429_eksekusi_dampak_indonesia

#TrenSosial: Apakah eksekusi mati


'merusak' hubungan diplomasi
Indonesia?
Teks langsung
Terbaru 30 April 2015
Kirim
18:33
Australia menarik duta besarnya sementara Brasil menyatakan tidak akan
mencari duta besar pengganti menyusul eksekusi hukuman mati terhadap
warga dua negara itu.
Indonesia mengekekusi delapan terpidana mati narkoba termasuk dua warga
Australia dan satu Brasil. Sementara eksekusi warga Filipina Mary Jane
Veloso dinyatakan ditunda menyusul permintaan dari Presiden Benigno
Aquino setelah tersangka narkoba menyerahkan diri.
Halaman ini berisi perkembangan terbaru terkait reaksi internasional
atas eksekusi delapan terpidana mati narkoba di Nusakambangan Rabu dini
hari (29/04).
Berikut beberapa fakta penting sejauh ini:
Dua warga Australia, empat warga Nigeria, satu Brasil dan satu WNI
dieksekusi secara simultan pada pukul 00:35 WIB masing-masing oleh 13
anggota regu tembak di Nusakambangan
Australia menarik duta besar menyusul eksekusi Andrew Chan dan
Myuran Sukumaran.
Brasil menyatakan tidak akan mencari pengganti duta besar.
Harga saham di Bursa Efek Jakarta anjlok Rabu (29/04) menyusul
eksekusi
Kantor HAM PBB menyatakan eksekusi yang dilakukan Indonesia 'tidak
dapat dimengerti'

18:37
Halo, Endang Nurdin dan Christine Franciska akan memandu perbincangan
sosial mengenai eksekusi delapan orang terpidana narkoba dan kritikan
terhadap Indonesia. Anda bisa berpartisipasi melalui email di
indonesia@bbc.co.uk, Facebook BBC Indonesia, dan mention Twitter kami
@BBCIndonesia.
18:41
Australia mengecam eksekusi dua warganya dan menyatakan menarik duta
besarnya .
18:46
Pemerintah Brasil menyatakan akan mempertimbangkan hubungan dengan
Indonesia menyusul eksekusi terhadap warganya, Rodrigo Gularte, di
Nusakambangan, Jawa Tengah, Rabu (29/04). Gularte ialah warga kedua yang
dieksekusi setelah Marco Archer Cardoso Moreira pada Januari lalu.
18:50
Perdagangan saham di Indonesia anjlok pada perdagangan Rabu (29/04).
Selain karena turunnya pendapatan emiten, penurunan perdagangan juga
disebabkan oleh kekhawatiran bahwa eksekusi mati tujuh warga asing bisa
mempengaruhi sentimen investor.
IHSG turun 2,61% atau 136,9 poin pada penutupan perdagangan Rabu sore.
Penurunan laba emiten pada kuartal pertama 2015 menjadi pemicu utama
karena investor awalnya terlalu optimis terhadap pertumbuhan 2015, kata
ekonom BCA David Sumual, kepada AFP.
Namun eksekusi mati juga menjadi sentimen negatif. Australia, salah satu
partner dagang utama Indonesia - menarik duta besarnya. "Eksekusi
bukanlah tindakan yang bisa membuat investor asing nyaman," kata kepala
riset Rabobank Group, Michael Every kepada Bloomberg.
TWEET

19:01

Axl Rose
Penolakan (Presiden) Widodo untuk menunda eksekusi sampai semua
tantangan legal dan penyelidikan korupsi diselesaikan tidak dapat
diterima.
19:08
Indonesia 'perang terhadap narkoba'

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo membela langkah mengeksekusi delapan orang


terpidana narkoba.
"Kami berperang melawan kejahatan narkoba yang mengerikan, yang
mengancam kelangsungan bangsa kami. Kami tidak sedang membuat permusuhan
dengan negara asal sang terpidana mati. Apa yang kami perangi adalah
kejahatan terkait narkoba," kata Prasetyo kepada wartawan di Cilacap
Rabu pagi.
TWEET

19:15

@SBYudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono menunda kunjungannya ke Australia pasca
eksekusi mati. Dalam seri tweet-nya SBY mengatakan, "situasi politik,
sosial dan keamanan tidak kondusif untuk kunjungan saya, berkaitan
dengan protes keras Australia terhadap Indonesia. Masyarakat Australia
amat emosional dan lakukan unjuk rasa di sejumlah kota, terkait eksekusi
terpidana mati warga negaranya."
"Memang saya tak selalu setuju dengan cara-cara pemerintah menangani
hubungan internasional, tetapi kita punya kedaulatan."
SBY juga tampaknya 'menyindir' pemerintahan sekarang dengan mengatakan,
"selama 10 tahun kepemimpinannya, saya berupaya keras unduk tingkatkan
persahabatan dan kerjasama, sambil atasi masalah yang ada."
"Hasilnya nyata. Australia dukung penuh kedaulatan dan keutuhan wilayah
kita, termasuk Papua. Kerjasama saling menguntungkan meningkat."
19:18
Perayaan di Filipina setelah muncul kabar eksekusi Mary Jane Veloso
ditunda, kata wartawan BBC Michael Bristow yang berada di Manila.
Keluarga Mary Jane - yang telah dipindahkan ke Yogyakarta - mengatakan doa
mereka terjawab setelah penundaan diumumkan pada menit-menit terakhir
menjelang eksekusi.
Pengumuman itu mendadak sehingga sebagian surat kabar di Filipina sempat
memberitakan bahwa eksekusi Mary Jane Veloso telah dilaksanakan.
Eksekusi ditunda menyusul permintaan dari pemerintah Filipina karena ada
saksi baru yang muncul dalam kasus narkoba Veloso.
Namun pemerintah Indonesia menekankan, eksekusi ditunda bukan dianulir.
19:28

Kantor HAM PBB mengkritik keputusan Indonesia untuk tetap mengeksekusi


delapan orang terpidana narkoba.
Kantor komisioner untuk HAM PBB mengatakan Indonesia meminta pengampunan
bagi WNI yang menghadapi eksekusi di negara lain, "jadi tidak dapat
dimengerti mengapa menolak memberi pengampunan untuk kejahatan yang
lebih ringan di kawasan sendiri."
Juru bicara badan yang bermarkas di Jenewa, Rupert Colville, mengatakan
dalam pernyataan seperti dikutip AFP, langkah Indonesia "sangat
disayangkan dan sangat menyedihkan."
Ia mengatakan hukum internasional hanya mengizinkan hukuman mati untuk
kejahatan paling serius seperti pembunuhan.

FACEBOOK

19:34

Sam Romly
Lihat dampak dari narkoba ini generasi kita rusak dan itu harus dicegah
dengan hukuman yang sangat berat ini. Bravo indonesia bersih bebas
narkoba

19:37
Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) Pusat, Rabu (29/04)
menghimbau kepada seluruh pelajar Indonesia di Australia untuk tetap
tenang dan proporsional dalam menyikapi persoalan eksekusi mati.
Tetap waspada, tidak ikut terprovokasi dengan pernyataan-pernyataan
baik di media atau jejaring sosial, dan memegang teguh tugas utama
sebagai pelajar. Jadi sebaiknya kita tetap mengikuti anjuran KBRI dan
KJRI, kata Ketua Umum PPIA Pusat Ahmad Almaududy Amri dalam siaran
persnya.
Mereka menganjurkan pelajar Indonesia yang mendapat masalah sebagai
dampak dari kasus eksekusi terpidana Bali Nine ini untuk langsung
melapor dan menghubungi kantor KBRI atau KJRI setempat.
TWEET

19:42

Richard Branson
Eksekusi tidak akan berdampak perdagangan narkoba. Hukuman mati bukan
jawaban untuk menangani narkoba, kata Richard Branson, pengusaha dan
investor Inggris, yang mendirikan kelompok usaha Virgin Group.

TWEET

19:52

@lukmansaifuddin
19:57
Kejanggalan hukuman mati terhadap delapan terpidana
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Rabu
(29/04) merilis sejumlah kejanggalan hukum yang menimpa delapan
terpidana narkoba yang ditembak mati. Beberapa proses hukum melanggar
konvensi internasional dan bahkan melanggar sistem hukum Indonesia.
"Banyaknya temuan kejanggalan kasus di atas menunjukkan bahwa ada
kecacatan hukum yang amat serius terjadi di Republik Indonesia. Negara
gagal dalam menegakkan hukum, menggunakan fungsi aparat negara untuk
menjamin adanya ruang kepastian hukum pada setiap proses pemeriksaan
yang telah dilakukan."
Anda bisa membacanya dalam tautan ini.
20:13
Kabar penundaan eksekusi Mary Jane - walau kebanyakan direspon dengan
suka cita - ternyata juga direspon negatif oleh sebagian pengguna media
sosial. Simak pro kontra itu dalam tautan berikut.
BLOG

20:18

Ruli Manurung - Penggagas petisi online untuk Mary Jane


Semoga keadilan yang sebenarnya bisa muncul melalui proses pengusutan
kasus perdagangan manusia, di mana Mary Jane akan diminta untuk
bersaksi.
Terima kasih bapak presiden @jokowi_do2, karena bapak sudah mau
mendengarkan aspirasi kami. Dalam hal ini bapak telah menunjukkan
ketegasan dalam menegakkan keadilan yang dilandasi kemanusiaan.
FACEBOOK

20:26

Dari Facebook BBC Indonesia


Heri Fajariatno:Tidak akan merusak hubungan Indonesia, Narkoba
adalah Kejahatan Internasional, dan semua negara sepakat
memberantasnya. Ekspresi sesaat dengan ketidaksetujuan, wajar saja,
tetapi hukum tetap ditegakkan. Demi keadilan dan ketegasan serta
harga diri bangsa TIDAK. Mereka yang berani ngecam gak sama negaranegara besar.
Hadi Saputra:Negara kita sudah dirusak oleh narkoba dan rakyat

kini banyak jadi korban akibat barang tersebut.


20:28
Amerika Serikat telah menembak, menyetrum, menggantung, dan menyuntik
mati lebih dari 1.400 terpidana sejak 1976.
Masalahnya, pemerintah Australia dan rakyat negara tersebut jarang ada
yang peduli dengan hukuman mati bila itu terjadi di Amerika Serikat.
Sekadar catatan, AS telah menembak, menyetrum, menggantung, dan
menyuntik mati lebih dari 1.400 terpidana sejak 1976. Bahkan, saat ini
masih ada 3.000 narapidana lain yang menunggu hukuman mati di sana.
Simak lebih lanjut laporan wartawan BBC Jon Donnison dalam tautan ini.
http://bbc.in/1EobK32
20:33
Tagar #BoycottIndonesia digunakan lebih dari 17.000 kali di Twitter dan
sempat menjadi salah satu topik populer. Pengguna media sosial di
Australia menyerukan untuk tidak lagi berkunjung ke Indonesia pasca
eksekusi. Namun banyak netizen Indonesia yang malah balik bertanya:
#BoycottIndonesia apa kamu yakin? Surga itu dibuat di negara saya, kata
akun @Kekey_Power.

20:55
Perayaan terhadap penundaan hukuman mati Mary Jane Veloso terlihat di
Filipina, kantor berita AFP melaporkan.
Ibunda Mary Jane, Celia, menyatakan bahwa penundaan itu adalah mukjizat
Tuhan yang telah mengabulkan doa mereka.
TWEET

21:00

SETARA Institute
21:04
Prancis mengatakan akan mengerahkan semua upaya diplomasi untuk mencegah
eksekusi Serge Atlaoui in Indonesia, menyusul eksekusi delapan orang
Rabu dini hari.
"Upaya diplomasi penuh akan berlanjut terkait isu ini," menurut Menteri
Luar Negeri Laurent Fabius dalam pertemuan kabinet seperti dilaporkan
kantor berita AFP mengutip juru bicara pemerintah Stephane Le Foll.

TWEET

21:06

@ragilnugroho1
21:06
Humas Badan Narkotika Nasional, Slamet Pribadi mengatakan dampak narkoba
terhadap generasi muda 'luar biasa' besar. Hasil penelitian BNN dan
pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia dan BNN pada tahun
2014:
33 orang meninggal setiap hari akibat narkoba
Lebih dari 12.000 setiap tahun
Kerugian mencapai Rp63,1 triliun setahun mencakup kerugian belanja
narkoba, biaya pengobatan, barang-barang yang dicuri dan rehabilitasi
4.000.000 juta pengguna berusia 10 sampai 59 tahun
21:29
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia tidak akan
menanggapi berlebihan langkah Australia untuk menarik duta besar.
Retno menekankan tak ingin hubungan bilateral terganggu akibat eksekusi.
"Australia penting bagi kami, dan sebaliknya," kata Retno.
Sampai di sini percakapan media soal terkait dampak eksekusi delapan
terpidana narkoba terhadap diplomasi Indonesia.
Endang Nurdin dan Christine Franciska mengucapkan terima kasih atas
partisipasi Anda melalui Facebook dan juga Twitter @BBCIndonesia.

http://international.sindonews.com/read/994940/45/eksekusi-mati-uji-nyali-ri-melawantekanan-dunia-1430216417
Eksekusi Mati, Uji Nyali RI Melawan Tekanan Dunia
Muhaimin
Selasa, 28 April 2015 17:20 WIB
Eksekusi Mati Uji Nyali RI Melawan Tekanan Dunia Indonesia akan uji
nyali melawan tekanan dunia dengan nekat melakukan eksekusi terhadap
para terpidana kasus narkoba. | (Sindonews)
A+ AJAKARTA - Pemerintah Indonesia bakal menunjukkan nyalinya untuk melawan

tekanan dunia dengan nekat mengeksekusi para terpidana mati kasus


narkoba yang mungkin dilakukan Selasa (28/4/2015) tengah malam.
Jika eksekusi hari ini terlaksana, maka ini adalah eksekusi tahap dua
terhadap orang-orang yang dituduh sebagai gembong narkoba. Jauh hari
hingga jam-jam terakhir menjelang eksekusi, suara-suara tekanan dari
pemimpin dunia terhadap Indonesia telah bermunculan.
Selain para pemimpin negara asal terpidana mati yang dieksekusi regu
tembak Indonesia, Sekjen PBB hingga pemimpin Uni Eropa pun ikut bersuara
menekan Indonesia agar menghentikan eksekusi mati.
Tapi, Pemerintah Indonesia telah menunjukkan nyalinya pada dunia.
Semalam, Pemerintah Australia secara resmi menerima pemberitahun dari
Pemerintah Indonesia, bahwa eksekusi terhadap para terpidana mati akan
dilakukan Selasa tengah malam.
Baik Presiden Joko Widodo maupun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah
menegaskan kepada para pemimpin dunia bahwa, eksekusi mati merupakan
murni penegakan hukum yang tidak menyalahi hukum internasional.
Eksekusi, mereka tegaskan sebagai salah satu kebijakan perangterhadap
kejahatan narkoba.
Tekanan Sekjen PBB
Eksekusi Mati Uji Nyali RI Melawan Tekanan Dunia
Sepekan sebelum jadwal eksekusi terhadap para terpidana mati kasus
narkoba muncul, Sektretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon, menekan
Indonesia agar menghentikan eksekusi. Melalui juru bicaranya, Ki-moon
membuat pernyataan yang mengagetkan, yakni menganggap kejahatan narkoba
bukan kejahatan serius.
Sehingga Pemerintah Indonesia diminta tidak berlebihan dengan
mengeksekusi para pengedar narkoba.Berdasarkan hukum internasional,
hukuman mati bisa diterapkan untuk kejahatan yang sifatnya paling
serius, seperti pembunuhan secara disengaja. Sementara pelanggaran
terkait narkoba, umumnya tidak termasuk kategori 'kejahatan paling
serius'," ucap Ki-moon dalam sebuah pernyataan, hari Minggu lalu.
PBB menentang hukuman mati apapun itu situasinya. Oleh karena itu,
Sekretaris Jenderal mendesak Presiden Jokowi untuk mempertimbangan
moratorium hukuman mati di Indonesia yang bisa berujung pada
penghapusan, lanjut pernyataan Ki-moon.
Tekanan Australia
Eksekusi Mati Uji Nyali RI Melawan Tekanan Dunia
Australia mejadi negara yang paling kerap berkomentar bernada tekanan
pada Indonesia agar tidak mengeksekusi dua warganya, Andrew Chan dan

Myuran Sukumaran. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Australia telah


mengancam untuk menyerukan warganya memboikot pariwisata Indonesia,
terutama Bali untuk menentang eksekusi.
Selain itu, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott juga pernah mengusik
bantuan tsunami dengan harapan Indonesia membalas budi dengan cara tidak
mengeksekusi duo Bali Nine. Tapi, komentar Abbott itu menjadi blunder
dan memicu kemarahan warga Indonesia.
Sedangkan hari ini, Australia mengisyaratkan untuk menarik Duta Besar
(Dubes)-nya dari Jakarta jika eksekusi terhadap duo Bali Nine
dilaksanakan hari ini.
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop dan Perdana Menteri
Australia, Tony Abbott, telah mempertimbangkan semua pilihan, termasuk
menarik Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. Menurut mereka
kebijakan itu sebagai tanda kemarahan Pemerintah Australia atas
keputusan eksekusi yang mungkin akan dilakukan aparat Indonesia malam
ini.
Sangat kecewa, ucap Bishop mengomentari keputusan Pemerintah
Indonesia, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Selasa (28/4/2015).
Yang membuatnya marah, karena Indonesia mengabaikan permintaan
Pemerintah Australia untuk tidak mengumumkan eksekusi duo Bali Nine pada
Anzac Day. Sangat kecewa bahwa itu berjalan dengan cara ini, lanjut
Bishop.
Tekanan Prancis
Eksekusi Mati Uji Nyali RI Melawan Tekanan Dunia
Prancis pada Sabtu pekan lalu ikut menekan Indonesia agar menghentikan
eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkoba. Presiden Prancis,
Francois Hollande, menyampaikan peringatan keras kepada Indonesia jika
warganya, Serge Atlaoui, yang jadi terpidana kasus narkoba ikut
dieksekusi.
Hollande menyatakan akan ada konsekuensi jika eksekusi benar-benar
dilakukan Indonesia. "Jika dia dijalankan (dieksekusi), akan ada
konsekuensi dengan Perancis dan Eropa, karena kita tidak dapat menerima
jenis eksekusi, kata Hollande.
Paling tidak, kita akan menarik duta besar kami dari Jakarta, lanjut
Presiden Hollande. Tak hanya itu, Hollande juga menyatakan tidak
mengunjungi Indonesia untuk beberapa waktu, jika eksekusi itu dilakukan.
Hollande bahkan mengisyaratkan akan menangguhkan kerja sama Prancis dan
Indonesia seperti yang pernah dia bahas bersama Presiden Joko Widodo
(Jokowi) selama KTT G20 November lalu.

Kami akan mengambil tindakan bersama dengan negara-negara yang


bersangkutan, Australia dan Brasil untuk memastikan bahwa tidak ada
eksekusi, lanjut Hollande, yang menambahkan bahwa ia akan bertemu
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.
Kami memahami bahwa Indonesia ingin memerangi perdagangan narkoba,
tapi dalam kasus ini, Serge Atlaoui bekerja di laboratorium dan dia
tidak membayangkan bahwa ia bisa membuat produk ini (narkoba), imbuh
Hollande.
Tekanan Brasil
Eksekusi Mati Uji Nyali RI Melawan Tekanan Dunia
Sejak Januari 2015 lalu, Pemerintah Brasil telah bersuara keras terhadap
Indonesia yang akan mengeksekusi dua terpidana kasus narkoba asal
Brasil, Marco dan Rodrigo Gularte. Pemerintah Brasil menyatakan hubungan
dengan Indonesia terancam memanas jika eksekusi terhadap dua warganya
nekat dilakukan Indonesia.
Pihak kantor Presiden Brasil di Brasilia dalam sebuah pernyataan pernah
mengungkapkan kekesalannya, setelah Indonesia menolak permohonan
Presiden Brazil Dilma Rousseff agar Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengampuni Marco dan Rodrigo Gularte. Marco telah dieksekusi regu tembak
Indonesia pada eksekusi tahap pertama 17 Januari 2015 lalu.
Kedua warga Brasil itu merupakan terpidana mati kasus kejahatan narkoba.
Menurut media Brazil, Folha de Sao Paulo, mereka akan menjadi warga
Brazil pertama yang akan dieksekusi di luar negeri. Kantor Presiden
Rousseff mengatakan, Presiden Jokowi sudah menegaskan kepada Rousseff,
bahwa keputusan hukum di Indonesia tidak bisa dibolak-balikkan.
Keputusan (Jokowi) akan menghasilkan keributan di Brasil dan memiliki
dampak negatif bagi hubungan bilateral, bunyi pernyataan Presiden
Rousseff, kala itu.
Kemarahan Presiden Brasil pada Indonesia dibuktikan dengan ditolaknya
Toto Riyanto sebagai Duta Besar Indonesia di Brasil. Penolakan mandat
atau penyerahan credentials Dubes baru Indonesia itu terjadi setelah
Brasil memprotes keras eksekusi mati terhadap Marco.
Tindakan Presiden Rousseff itu memicu kemarahan Pemerintah Indonesia.
Para politikus Indonesia menyebut tindakan Presiden Brasil sebagai
pelecehan diplomatik.
Apa yang kami lakukan adalah, kami menunda menerima surat kepercayaan,
itu saja. Ini penting bagi kita bahwa situasi saat ini kita memiliki
gambaran yang lebih jelas tentang di mana Brasil dan Indonesia berdiri
dalam hubungan mereka, kata Presiden Rousseff kala itu.

Protes Uni Eropa


Uni Eropa ikut-ikutan menentang kebijakan Indonesia soal eksekusi mati
yang akan dilakukan terhadap para terpidana kasus narkoba. Secara
khhusus, Uni Eropa membela nasib warga Prancis, Serge Atlaoui yang
semula masuk daftar eksekusi, meski akhirnya dicoret karena mengajukan
banding.
Uni Eropa berdalih, eksekusi bukan jawaban untuk masalah kejahatan
perdagangan narkoba. Uni Eropa benar-benar menentang hukuman mati. Hal
ini tidak bisa menjadi jawaban untuk perdagangan narkoba, kata
Presiden Uni Eropa, Donald Tusk.
Meski menentang eksekusi di Indonesia, Uni Eropa tidak menjelaskan lebih
lanjut konsekuensi yang akan diterima Indonesia jika tetap menjalankan
keputusan hukumnya.
Para terpidana yang bakal Didor
Dalam eksekusi mati tahap dua yang mungkin dilakukan mala mini, duo Bali
Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran menjadi sosok yang paling disorot
media. Tapi, secara lengkap berikut daftar gembong narkoba asing dan
lokal yang di ambang eksekusi.
1. Andrew Chan
Dia adalah warga Australia, anggota sindikat narkoba Bali Nine. Dia
dituduh menyelundupkan lebih dari 8 Kg heroin dan ditangkap di Bandara
Ngurah Rai, Denpasar, tahun 2005. Dia divonis mati tahun 2006 dan bulan
lalu grasi yang dia ajukan ditolak Presiden Joko Widodo.
2. Myuran Sukumaran
Dia adalah warga Australia, yang juga anggota sindikat narkoba Bali
Nine. Nasibnya tidak jauh beda dengan Andrew Chan, di mana grasi yang
dia ajukan juga ditolak Presiden Indonesia. Myuran dan Andrew sudah
dipindahkan ke luar Bali, dan kemungkinan segera dieksekusi.
3. Martin Anderson
Dia adalah warga Ghana yang memiliki nama alias Belo. Dijatuhi hukuman
mati oleh pengadilan Jakarta Selatan pada bulan Juni 2004, setelah
dinyatakan bersalah karena memiliki 50g heroin di Jakarta pada November
2003.
4. Raheem Agbaje Salami

Dia adalah warga Nigeria. Awalnya, dia dijatuhi hukuman penjara seumur
hidup oleh pengadilan Surabaya pada bulan April 1999 karena
menyelundupkan heroin ke 5,3kg melalui bandara di Jawa Timur pada bulan
September 1998. Pada bulan Mei 2006, ia dijatuhi hukuman mati oleh
Mahkamah Agung.
5. Rodrigo Gularte
Dia adalah warga Brazil. Dia dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan
Negeri Tangerang pada Februari 2005 karena menyelundupkan kokain ke
Jakarta sebanyak 6 Kg. Menurut pengacaranya, ia menderita skizofrenia
paranoid dan belum mampu untuk mendiskusikan kasusnya dengan penasihat
hukumnya.
6. Mary Jane Fiesta Veloso
Dia adalah warga Filipina. Daia dihukum mati pada bulan Oktober 2010
karena berusaha menyelundupkan heroin ke Indonesia sebanyak 2,6 Kg dari
Malaysia pada bulan April 2010. Veloso, yang berasal dari keluarga
miskin di pedesaan di Filipina, dilaporkan bertindak sebagai kurir untuk
sebuah sindikat narkoba internasional ketika ia ditangkap setibanya di
Yogyakarta dari Malaysia melalui pesawat AirAsia.
7. Serge Areski Atlaoui
Dia adalah warga Prancis. Ayah dari empat anak ini ditangkap di
Tangerang pada tahun 2005 di sebuah laboratorium rahasia atau pabrik
yang memproduksi ekstasi. Dia selalu membantah tuduhan itu dengan
berdalih bahwa dia hanya memasang mesin untuk pabrik akrilik. Namun,
Serge telah dicoret dari daftar eksekusi tahap dua, setelah di menitmenit akhir dia mengajukan banding.
8. Sylvester Obiekwe
Dia adalah warga Nigeria dengan nama alias Mustopa. Dia pertama kali
ditangkap pada tahun 2003 karena menyelundupkan 1,2 Kg heroin ke
Indonesia. Sejak saat itu dia dianggap sebagai terpidana yang jadi
prioritas untuk dieksekusi mati.
9. Zainal Abidin
Dia adalah warga Indonesia. Awalnya, dia dihukum 15 tahun penjara oleh
Pengadilan Negeri Palembang pada bulan September 2001 karena
menyelundupkan 58,7 Kg ganja. Ia kemudian dijatuhi hukuman mati oleh
Pengadilan Tinggi Palembang pada bulan Desember 2001.
source: http://international.sindonews.com/read/994940/45/eksekusi-matiuji-nyali-ri-melawan-tekanan-dunia-1430216417
http://www.pn-nunukan.go.id/index.php/profil/tupoksi/80-sample-dataarticles/joomla/extensions/modules/demo1/170-penjatuhan-pidana-mati-

dalam-tindak-pidana-narkotika
http://regional.kompas.com/read/2015/04/29/06330021/Ini.Kronologi.Kasus.
Narkoba.Kelompok.Bali.Nine.
http://www.voaindonesia.com/content/eksekusi-di-indonesia-picukemarahan-australia-brazil/2741152.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/505/jbptunikompp-gdl-daditadipe25234-3-unikom_d-i.pdf

Anda mungkin juga menyukai