Anda di halaman 1dari 4

26

BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1

Hasil Pengamatan

Gambar IV.1 Teripang


(Holoturia scabra)

Gambar IV.2 Bintang Laut


(Linchia Leavigata)

Gambar IV.3 Bulu Babi


(Temnopleurus alexandrii)

IV.1

Pembahasan
Dalam hal simplisia sebagai bahan baku (awal) dan produk siap
dikonsumsi langsung, dapat dipertimbangkan tiga konsep untuk menyusun
parameter standar mutu simplisia yaitu sebagai berikut (Dirjen POM, 1989).
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia
murni (Dirjen POM, 1989).
Pada hari 24 Juni 2016 kami semua mahasiswa farmasi semester 5
berangkat ke tempat PKL yang berlokasi di desa girisa kecamatan paguyaman
kabupaten boalemo. Pada hari tersebut semua mahasiswa dikumpulkan
dirumah koordinator penanggung jawab PKL yaitu Bpk. Moh. Adam
Mustafa, S.Si., M.Sc pada pukul 07.00. Setelah itu, tepat pada pukul 10.00
WITA semua mahasiswa yang mengikuti PKL berangkat ke lokasi PKL yang
bertepat di desa girisa. Sesampainya disana semua peserta PKL dan assisten

13

16

harus menyeberangi sungai agar bisa sampai di desa girisa. Sesampainya di


desa tersebut para warga girisa langsung menyambut kami dengan baik dan
pergi menuju ke posko masing-masing kelompok. Kemudian kami melakukan
rutinitas harian seperti memasak, membersihkan rumah.
Kemudian pada malam harinya setelah melaksanakan makan malam
bersama, semua peserta PKL berkumpul untuk mengikuti acara malam yaitu
pentas seni hingga pukul 22.00 kemudian dilanjutkan dengan istirahat malam.
Keesokan harinya kami semua memulai aktivitas pertama dengan
menyiapkan sarapan pagi bagi asisten dan praktikan, yang kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan olahraga senam pagi hingga pukul 10.00. Setelah
melakukan senam pagi kami pergi membeli ikan untuk persiapan acara sidak.
Kemudian tepat pukul 14.00 kegiatan sidak pun dimulai dan diakhiri tepat
pukul 18.00. Lalu, pada malam harinya setelah melaksanakan makan malam
bersama, semua peserta PKL berkumpul untuk mengikuti acara malam hingga
pukul 20.30 kemudian dilanjutkan dengan istirahat malam karena pada
keesokan harinya akan ada pengambilan sampel di gunung, jadi asisten
mengharapkan semua praktikan beristirahat agar bisa mengikuti kegiatan
dengan sehat.
Pada hari ketiga kami bangun pagi dan langsung besiap-siap untuk
mengikuti kegiatan pengambilan sampel bintang laut biru, bulu babi, dan
teripang di laut. Tepat pukul 07.00 kami berkumpul dan

melakukan

pembagian perahu. Setelah pembagian perahu selesai kami pun pergi mencari
bintang laut, teripang dan bulu babi dengan cara sambil menyelam. Semua
sampel tersebut kami isi didalam sebuah box yang sudah diisis dengan air laut
sebelumnya. Setelah waktu menunjukkan pukul 14.00 kami pun segera
kembali ke perahu masing-masing dan kembali ke desa tempat tinggal kami.
Kemudian setelah beristirahat kami melakukan perajangan pada sampel
dipinggir laut. Perajangan dilakukan untuk memudahkan pada saat
pengemasan, perajangan setiap sampel di lakukan pada bagian-bagian yang
berbeda. Pada Teripang (Holoturia scabra) yang diambil adalah bagian
kulitnya,

pertama-tama

teripang dibelah bagian perutnya

kemudian

16

dikeluarkan isi perut teripang tersebut. Hal ini dikarenakan isi perut dari
teripang adalah pasir karena menurut Andari (1988) pada umumnya teripang
hidup sebagai bentik di tempat berpasir atau tempat yang agak lunak (pasir
berlumpur) kemudian dipotong kecil-kecil. Pada sampel Bintang Laut
(Linchia leavigata) yang diambil adalah bagian jari-jarinya, bagian jarinya
tersebut di potong dengan menggunakan parang hal ini dikarenakan bagian
dari tubuh bintang laut tersebut jika tidak terkena air akan menjadi keras.
Sedangkan bagian tengah dari tubuhnya dibuang menurut Mukayat (1989) hal
ini dikarenakan pada bagian tengah bintang laut terdapat lubang anus sebagai
tempat keluarnya kotoran. Sedangkan pada Bulu babi (Temnopleurus
alexandrii) yang diambil adalah bagian cangkangnya, sedangkan duri dan
gonadnya dibuang. Menurut Siahay (2009) hal ini dikarenakan

pada

bagiannya durinya terdapat racun yang apabila tersusuk pada kulit akan
menimbulkan nyeri dan rasa gatal yang berkepanjangan hingga satu minggu
lamanya, sedangkan bagian gonadnya akan mengalami pembusukan jika
pengolahannya tidak dilakukan secara benar dan tepat selain itu. Pertamatama duri pada bulu babi tersebut digunting hingga tidak ada lagi duri yang
tersisa pada cangkang bulu babi, setelah itu cangkang bulu babi dibelah dua
dan dikeluarkan gonadnya

selanjutnya di potong bagian cangkangnya

menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Setelah semua sampel dipotong


kecil-kecil (dirajang) sampel dicuci dan dimasukkan ke dalam plastik yang
berisi alkohol 70%. Menurut Yunanto (2005) tujuan dari penggunaan alkohol
70% yaitu untuk mengawetkan sampel agar lebih tahan lama selain itu
bertujuan untuk membunuh bakteri gram positif dan gram negatif, termasuk
patogen , virus dan jamur. Selanjutnya semua sampel di masukkan kedalam
cool box yang telah berisi es batu (pendingin) dan ditutup rapat menggunakan
Lakban.
Tepat pada pukul 19.00, setelah semua praktikan dan asisten selesai
makan malam acara terakhirpun akan segera dilakukan yaitu malam
inagurasi. Pada kegiatan ini sangat ditunggu oleh para warga akan tetapi
karena ada beberapa halangan akhirnya malam inagurasi diganti dengan acara

16

makan bersama anggota asisten dan para praktikan dari kelompok lain. Lalu,
pada esok harinya kami bersiap-siap untuk pulang ke Kota Gorontalo. Tepat
pukul 11.00 WITA kami pulang dan sampai pada pukul 15.00 WITA.

Anda mungkin juga menyukai