PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alat Kedokteran sebagai fungsi bedah sangat berkaitan dengan dua aspek, yaitu
aspek keselamatan dan aspek keamanan.
Kedua
aspek
inilah
yang
pembedahan
ke
pasien.
Berdasarkan
Permenkes
suatu
alat
bedah
medis
yang memanfaatkan
frekuensi tinggi dari arus listrik yang digunakan untuk memotong, mengental, dan
mengeringkan jaringan. Electrosurgery unit adalah alat medis yang selalu digunakan
selama proses operasi. Dengan menggunakan alat ini diharapkan selama proses
operasi, pasien tidak mengalami kehilangan banyak darah karena alat ini selaian
dapat digunakan untuk melakukan pembedahan juga
menutup
membuat electrosurgery unit ini menjadi wajib digunakan dalam selama proses
pembedahan.
Dalam prakteknya banyak sekali keluhan-keluhan dari para operator ( tim dokter
) selama pemakaian alat ini, banyak sekali kecelakaan yang ditimbulkan pada jenis
intervensi
bedah,
sehingga
memerlukan
ketelitian
dan
kewaspadaan
jika
and
sebelumnya sudah ada pada sarung tangan, yaitu kerusakan pada isolator. Ada yang
menganggap karet berlaku sebagai medium isolasi pada waktu melakukan bedahelektro. Akan tetapi barier sarung tangan tidak dibuat untuk tujuan ini dan karena itu
sebaiknya jangan diandalkan memberikan isolasi yang tidak akan pernah gagal.
Memahami bagaimana menjamin adanya perlindungan dan kinerja optimal itu sangat
penting dalam bidang perawatan kesehatan.
Indikasi yang mungkin dari kasus tadi bisa bersumber dari pemakaian
electrosurgical yang tidak sesuai prosedur karena safety yang tidak memadai seperti
arus bocor, pembumian yang tidak bagus, tahanan isolasi yang jelek hal-hal ini
yang kurang disadari oleh para ahli bedah sehingga perlu adanya pengujian
performansi yang ditinjau dari 2 aspek yaitu
Perkembangan teknologi medis yang terjadi pada saat sekarang ini tentu juga
harus diikuti dengan faktor akurasi dan keamanan alat sesuai dengan ketentuan yang
diinginkan. Setiap peralatan kesehatan yang berhubungan langsung dengan manusia
dan sangat kritis (berhubungan dengan nyawa) wajib dilakukan kalibrasi untuk
menjamin kebenaran nilai keluaran dan keselamatan pemakainya.
Berdasarkan dari hal tersebut dan kenyataan yang ada mendorong penulis untuk
mengambil judul
Analisa Safety dan Ketidakpastian Electrosurgical Unit Di Rumah Sakit X
1.2. Perumusan Permasalahan
Dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang bisa diambil untuk
tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana melakukan pengukuran
daya
cutting
dan coagulation
sebagainya. Pengujian electrosurgical unit mengacu pada standar ECRI 41120080901. Pengujian
safety
electrosurgical
dilakukan
dengan pengujian
hubungan
pertanahan,
pengujian arus bocor pada chassis. Pengujian safety kelistrikan mengacu pada
IEC 60601-1.
1.4. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dari pembuatan tugas akhir ini maka dapat
disimpulkan tujuan dari tugas akhir ini antara lain :
1. Menerapkan standar ECRI 411-20080901 dengan menggunakan analisa
ketidakpastian untuk mengetahui kelayakan electrosurgical.
2. Menerapkan standar IEC 60601-1 untuk analisa safety kelistrikan
electrosurgical.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat
diperoleh
penelitian
seperti
penyusunan
proposal,
sidang
proposal,
pengambilan data, analisis data, penyusunan tugas akhir, seminar tugas akhir,
sidang tugas akhir, final tugas akhir.