Anda di halaman 1dari 4

6/12/2016

23rdSeptember2012

HukumKeuanganNegara

HukumKeuanganNegara

PENGERTIANDANTUJUANPERIMBANGANKEUANGANPUSATDANDAERAH
Menurut UU Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang dimaksud dengan
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah adalah suatu sistem pembagian
keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan
desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah, serta besaran pendanaan
penyelenggaraandekonsentrasidantugaspembantuan.
Pada dasarnya pelaksanaan perimbangan keuangan pusat dan daerah merupakan amanat UUD 1945 yaitu
diselenggarakannyaotonomiseluasluasnyadalamkerangkaNegaraKesatuanRepublikIndonesia.Kemudiansecara
ekspisit tertuang dalam Pasal 18A ayat (2) UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
mengamanatkan agar hubungan keuangan, pelayanan umum, serta pemanfaatan sumber daya alam dan sumber
daya lainnya antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkanUndangUndang.Dengandemikian,Pasalinimerupakanlandasanfilosofisdanlandasankonstitusional
pembentukanUndangUndangtentangPerimbanganKeuanganantaraPemerintahPusatdanPemerintahanDaerah.
Lebih lanjut Pendanaan dalam perimbangan keuangan pusat dan daerah tersebut menganut prinsip money follows
function, yang mengandung makna bahwa pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang menjadi kewajiban dan
tanggungjawabmasingmasingtingkatpemerintahan.
DalamUUNo33tahun2004beberapaistilahyangpentingadalah
Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batasbatas wilayah yang berwenang
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkanaspirasimasyarakatdalamsistemNegaraKesatuanRepublikIndonesia.
DesentralisasiadalahpenyerahanwewenangpemerintahanolehPemerintahkepadadaerahotonomuntukmengatur
danmengurusurusanpemerintahandalamsistemNegaraKesatuanRepublikIndonesia.
DekonsentrasiadalahpelimpahanwewenangdariPemerintahkepadagubernursebagaiwakilPemerintah.
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan/atau desa atau sebutan lain dengan
kewajibanmelaporkandanmempertanggungjawabkanpelaksanaannyakepadayangmenugaskan.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan
Daerahsesuaidenganperaturanperundangundangan.
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk
mendanaikebutuhanDaerahdalamrangkapelaksanaanDesentralisasi.
DanaBagiHasiladalahdanayangbersumberdaripendapatanAPBNyangdialokasikankepadaDaerahberdasarkan
angkapersentaseuntukmendanaikebutuhanDaerahdalamrangkapelaksanaanDesentralisasi.
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antarDaerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi.
DanaAlokasiKhusus(DAK)adalahdanayangbersumberdaripendapatanAPBNyangdialokasikankepadaDaerah
tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai
denganprioritasnasional.
DanaDekonsentrasiadalahdanayangberasaldariAPBNyangdilaksanakanolehgubernursebagaiwakilPemerintah
yangmencakupsemuapenerimaandanpengeluarandalamrangkapelaksanaanDekonsentrasi,tidaktermasukdana
yangdialokasikanuntukinstansivertikalpusatdidaerah.
Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Daerah yang mencakup
semuapenerimaandanpengeluarandalamrangkapelaksanaanTugasPembantuan.
Dana Darurat adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada Daerah yang mengalami bencana
nasional,peristiwaluarbiasa,dan/ataukrisissolvabilitas.
Menurutpasal3UUNomor33Tahun2004
SumbersumberKeuanganDaerah
A.PendapatanAsliDaerah
Merupakan Pendapatan Daerah yang bersumber dari hasil Pajak Daerah, hasil Retribusi Daerah, hasil pengelolaan
kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan Lainlain Pendapatan Asli Daerah yang sah, yang bertujuan untuk
memberikan keleluasaan kepada Daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai
perwujudanasasDesentralisasi.
B. Dana Perimbangan bertujuan mengurangi kesenjangan fiskal antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah dan
antarPemerintahDaerah.
I. DAU bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antarDaerah yang dimaksudkan untukmengurangi
http://rexaready.blogspot.co.id/2012/09/hukumkeuangannegara.html

1/4

6/12/2016

HukumKeuanganNegara

ketimpangan kemampuan keuangan antarDaerah melalui penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan
dan potensi Daerah. DAU suatu Daerah ditentukan atas besarkecilnya celah fiskal (fiscal gap) suatu Daerah, yang
merupakanselisihantarakebutuhanDaerah(fiscalneed)danpotensiDaerah(fiscalcapacity).DalamUndangUndang
iniditegaskankembalimengenaiformulacelahfiskaldanpenambahanvariabelDAU.AlokasiDAUbagiDaerahyang
potensi fiskalnya besar tetapi kebutuhan fiskal kecil akan memperoleh alokasi DAU relatif kecil.Sebaliknya, Daerah
yang potensi fiskalnya kecil, namun kebutuhan fiskal besar akan memperoleh alokasi DAU relatif besar. Secara
implisit, prinsip tersebut menegaskan fungsi DAU sebagai faktor pemerataan kapasitas fiskal.Dengan demikian,
adanya DAU akan memberikan kepastian bagi Daerah dalam memperoleh sumbersumber pembiayaan untuk
membiayaikebutuhanpengeluaranyangmenjaditanggungjawabnya.
II. DAK dimaksudkan untuk membantu membiayai kegiatankegiatan khusus di Daerah tertentu yang merupakan
urusanDaerahdansesuaidenganprioritasnasional,khususnyauntukmembiayaikebutuhansaranadanprasarana
pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong percepatan
pembangunanDaerah.
III.DanaBagiHasil(DBH)
Untuk mengurangi ketimpangan vertikal (vertical imbalance) antara Pusat dan Daerah dilakukan sistem bagi hasil
penerimaan pajak dan bukan pajak antara pusat dan daerah. Pola bagi hasil penerimaan ini dilakukan dengan
persentase tertentu yang didasarkan atas daerah penghasil (by origin). Bagi hasil penerimaan negara tersebut
meliputi bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolahan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan
bagi hasil sumber daya alam (SDA) yang terdiri dari sektor kehutanan, pertambangan umum, minyak bumi dan gas
alam, dan perikanan. Kemudian Ditetapkannya PPh Perorangan sebagai objek bagi hasil dimaksudkan sebagai
kompensasi dan penyelaras bagi Daerahdaerah yang tidak memiliki SDA tetapi memberikan kontribusi yang besar
bagipenerimaannegara(APBN)
C. Pinjaman Daerah bertujuan memperoleh sumber pembiayaan dalam rangka penyelenggaraan urusan
PemerintahanDaerah.
Pinjaman Daerah merupakan salah satu sumber Pembiayaan yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomiDaerahdanmeningkatkanpelayanankepadamasyarakat.Pembiayaanyangbersumberdaripinjamanharus
dikelolasecarabenaragartidakmenimbulkandampaknegatifbagiKeuanganDaerahsendirisertastabilitasekonomi
danmonetersecaranasional.Namun,Daerahdilarangmelakukanpinjamanlangsungkeluarnegeri.Pinjamanyang
bersumber dari luar negeri hanya dapat dilakukan melalui Pemerintah dengan mekanisme penerusan pinjaman.
Pengaturaninidimaksudkanagarterdapatprinsipkehatihatiandankesinambunganfiskaldalamkebijakanfiskaldan
moneterolehPemerintah.Dilainpihak,PinjamanDaerahtidakhanyadibatasiuntukmembiayaiprasaranadansarana
yang menghasilkan penerimaan, tetapi juga dapat untuk membiayai proyek pembangunan prasarana dasar
masyarakat walaupun tidak menghasilkan penerimaan. Selain itu, dilakukan pembatasan pinjaman dalam rangka
pengendaliandefisitAPBDdanbataskumulatifpinjamanPemerintahDaerah.
Daerah juga dimungkinkan untuk menerbitkan Obligasi Daerah dengan persyaratan tertentu, serta mengikuti
peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan memenuhi ketentuan nilai bersih maksimal Obligasi
Daerah yang mendapatkan persetujuan Pemerintah. Segala bentuk akibat atau risiko yang timbul dari penerbitan
ObligasiDaerahmenjaditanggungjawabDaerahsepenuhnya
D. Lainlain Pendapatan bertujuan memberi peluang kepada Daerah untuk memperoleh pendapatan selain
pendapatanPAD,danaperimbangandanpinjamandaerah.
1.Hibah
Hibah yang berasal dari pemerintah negara asing,badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemerintah,
badan/lembaga dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah, maupun dalam bentuk barang
dan/ataujasatermasuktenagaahli,danpelatihanyangtidakperludibayarkembali.
2.DanaDarurat
Dalamlainlainpendapatanselainhibah,UndangUndanginijugamengaturpemberianDanaDaruratkepadaDaerah
karena bencana nasional dan/atau peristiwa luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi dengan dana APBD. Di
sampingitu,PemerintahjugadapatmemberikanDanaDaruratpadaDaerahyangmengalamikrisissolvabilitas,yaitu
Daerah yang mengalami krisis keuangan berkepanjangan. Untuk menghindari menurunnya pelayanan kepada
masyarakatsetempat, Pemerintah dapat memberikan Dana Darurat kepada Daerah tersebut setelahdikonsultasikan
terlebihdahuludenganDewanPerwakilanRakyat
Kewenanganpelaksanaandanpengelolaankeuangandaerahdiaturdalampasal4UUNomor33tahun2004
FungsidanPelaksanaKeuanganDaerahadalahsebagaiberikut:
No

Fungsi

Pelaksana

SumberDana
1
http://rexaready.blogspot.co.id/2012/09/hukumkeuangannegara.html

2/4

6/12/2016

HukumKeuanganNegara

Desentralisasi

Pemda

APBD
2

Dekonsentrasi

Gubernur

APBN
3

TugasPembantuan

Gubernur

APBN
SecaraumumtujuanPKPDadalah:
1.MeningkatkanefisiensipengalokasiansumberdayanasionalmaupunkegiatanPemerintahDaerah
2. Dapat memenuhi aspirasi dari daerah, memperbaiki struktur fiskal, dan memobilisasi pendapatan secara regional
maupunnasional
3. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan di tingkat
daerah
4.MemperbaikikeseimbanganfiskalantarDaerahdanmemastikanadanyapelayananmasyarakatyangberkualitasdi
setiapDaerah.
5.Menciptakankesejahteraansosialbagimasyarakat.
6.Memberdayakandanmeningkatkankemampuanperekonomiandaerah
7. Menciptakan sistem pembiayaan daerah yang adil, proporsional, rasional, transparan, partisipatif,
bertanggungjawab(akuntabel),danpasti,sertamempertegassistempertanggungjawabankeuanganolehPmerintah
Daerah.
8.MewujudkansistemperimbangankeuanganantaraPemerintahPusatdanDaerahyangmencerminkanpembagian
tugas kewenangan dan tanggung jawab yang jelas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mendukung
pelaksanaan otonomi daerah dengan penyelenggaraan pemerintah daerah yang transparan, memperhatikan
partisipasimasyarakatdanpertanggungjawabankepadamasyarakat,mengurangikesenjanganantardaerahdalam
kemampuannyauntukmembiayaitanggungjawabotonominya,danmemberikankepastiansumberkeuangandaerah
yangberasaldariwilayahdaerahyangbersangkutan.
9.Menjadiacuandalamalokasipenerimaannegarabagidaerah.
10.Menjadipedomanpokoktentangkeuangandaerah.
sumberhttp://tw17forever.blogspot.com/2011/06/matakuliahhukumkeuangannegara.html
Posted23rdSeptember2012byRexaReady
1 Viewcomments

LaRusman July29,2015at4:55PM
artikel keuangan daerah di blog ini sangat membantu.. jika tertarik untuk mempelajari keuangan negara, jangan lupa
kunjungi:
http://everythingaboutvanrush88.blogspot.com
PengertianKeuanganNegaradanRuangLingkupHukumKeuanganNegara
Reply

http://rexaready.blogspot.co.id/2012/09/hukumkeuangannegara.html

3/4

6/12/2016

HukumKeuanganNegara

Enteryourcomment...

Commentas:

Publish

Unknown(Google)

Preview

http://rexaready.blogspot.co.id/2012/09/hukumkeuangannegara.html

Signout

Notifyme

4/4

Anda mungkin juga menyukai