Anda di halaman 1dari 22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

PENCARIAN

CARI
MASUK|DAFTAR
HUKUMONLINEENGLISH|HUKUMPEDIA

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

1/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

2/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

BERITA
Utama
Fokus
IsuHangat
Tajuk
Kolom
Jeda
Resensi
Tokoh
Info
Aktual
RUBRIK
Bisnis
Pidana
Internasional
Profesi
Ketenagakerjaan
TataNegara
Perdata

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

3/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

InilahAturanTerbaruAlokasiGasBumi

KPK"Lirik"KorupsiKorporasiSeiringRencanaPenerbitanSEMA
PUSATDATA
KLINIK
ProfesiHukum
Pertanahan&Perumahan
Telekomunikasi&Teknologi
HakAsasiManusia
Kenegaraan
PerlindunganKonsumen
HakKekayaanIntelektual
Bisnis&Investasi
IlmuHukum
HukumPerusahaan
HukumKeluargadanWaris
Buruh&TenagaKerja
HukumPerdata
HukumPidana
TALKS!
Talks
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

4/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

KegiatanTerkini
KalenderKegiatan
ArsipKegiatan
Narasumber
Produk

TataCaraMelakukanPemutusanHubunganKerja

AspekHukumdanPembiayaanPembangunanKilangMinyak

HowToBeASuccessfulandEffectiveInHouseCounsel
LEGALNETWORK
Karir
English
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

5/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

Hukumpedia
SuratPembaca
Rechtschool
Komunitas

Pelatihan:TeknikBeracaraMelaluiArbitraseNasionaldanInternasional

TataCaraPemilikanPropertiolehOrangAsing

TeknikBeracaraMelaluiArbitraseNasionaldanInternasional
PRODUK&JASA

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

6/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

BERITA
Tweet

0
Share

Share

Selasa,08April2008
FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresif
Siapayangtidakkesalataujengkelbilatibatibaseseorangdigugat(perdata)ataudilaporkan/diadukan(pidana)melaluiinstitusiperadilan
sehinggaharusterukurasenerginyameladenigugatanataulaporantersebut?
Mys

Dibaca:6270Tanggapan:21

Dalam hal demikian maka isu Vexatious Litigation yang ditulis oleh HendraSetiawanBoen (Kolom hukumonline 13/3/08) beserta
tanggapantanggapannyamenjadimenarikuntukdibahasdalamberbagaiperspektif.

Dalam beberapa hal penulis sepakat dengan Saudara Boen bahwa gugatan (dalam perkara perdata) atau laporan (dalam proses
perkarapidana)tanpalandasanvisiyangjelas,terlebihyangbermuataniktikatburuk(dendam,konspirasijahat,ekploitasiekonomi
dll.),harusdiminimalisasirataubahkanharusditanggulangi.Namundemikiandalamtulisantersebutdiakuipulabahwatidaksemua
gugatan cobacoba terkandung iktikat jahat. Bahkan bisa jadi ada gugatan eksperimen yang bertujuan mulia sebagaimana lazim
dilakukan dalam gerakan bantuan hukum struktural oleh berbagai LSM. Sehingga sebenarnya kurang tepat bila gugatan yang
dilakukan dalam kerangka visi pemberdayaan masyarakat atau pendayagunaan lembaga peradilan serta merta dimasukkan sebagai
vexatiouslitigation.

Bahasan mengenai upaya meminimalisir vexatious litigation semakin menarik dengan tulisan pembanding dari Ahmad Rosadi
Harahap yang dimuat dalam media yang sama (hukumonline, 31/03/08). Dalam tulisan pembanding tersebut Rosadi berupaya
mengkounter pandangan tulisan Boen, terutama yang terkait dengan ide mempositifkan larangan Vexatious Litigation dalam
kebijakanlegislasi.MenurutRosadisolusiyangditawarkanolehBoenniscayaakanmengakibatkanbudayalegismehakimkitaakan
semakin menjauh dari zeitsgeist masyarakatnya ketika hukum positif tidak responsif bagi rasa keadilan, serta tergugat (seringkali
negara dan otoritas publiknya) dapat dengan nyaman berlindung di balik jubah hakim lewat prinsip vexatious litigation. Bahkan
menurutRosadi: Sadar atau tidak, saran saudara Boen itu sesungguhnya sedang menciptakan hakimhakim dengan putusan yang
didasarkan pada pertimbangan hukum tunggal vexatious litigation. Selanjutnya, kita tinggal menunggu munculnya suatu rezim
diktatorbaru:judicialdictatorship.

Singkatnya barangkali tulisan Rosadi terasa lebih utuh, namun bukan berarti tulisan Boen serta merta keliru. Hal tersebut
tergantung dari sudut pandang masingmasing. Nampaknya gagasan pemikiran dalam tulisan Boen sangat dipengaruhi paradigma
hukum modern yang kental dengan logika legalpositivistik, sehingga wajar saja bila pandanganpandangan lebih bersifat linier,
masinal dan atomistik. Sekali lagi dari sudut pandang sistem hukum modern yang meyakini adanya kepastian hukum dalam rangka
mewujudkanketertibanmasyarakat,haltersebuttidaklahkeliru.

KeterbatasanHukumModern

Masalaheksistensihukummoderntidakterlepasdarilatarbelakangsejarahnyayangseiringsejalandenganperkembangansosial
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

7/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

dankulturaldiEropa.HukumModernmunculdiEropasetelahmelaluiprosesperjalananyangsangatpanjangdanberdarahdarah
(istilahdariProf.SatjiptoRahardjo).

HukummodernmunculdiEropapadaawalabadXIXyangsaatitudidominasiolehalampemikiranpositivistiksehinggamenghasilkan
doktrinRuleofLawyangbercirikan:

1.Formalrules:tertulisdalambentukperaturanperaundangundangan
2.Procedures:dilaksanakanmelaluiaturanmainyangketat
3.Methodologist:mendewakanlogikadalampenerapannya
4. Bureaucreacy: hanya lembagalembaga formal yang diakui memiliki otoritas untuk membuat, melaksanakan dan mengawasi
hukum(legislatif,eksekutifdanYudikatif).

Munculnya ciriciri tersebut karena konteks sejarah munculnya hukum modern dalam Constitutional State sebagai reaksi terhadap
kekacauan yang diakibatkan oleh sistem hukum era sebelumnya, yakni Absolutisme (Roberto M. Unger, Law in Modern Society,
1976).Sehinggapadaawalnyamemangmodelhukummoderninicukupefektifdalamupayamenertibkanmasyarakat.

Namundalamperkembangannya,terutamadiluarnegaranegaraEropaKontinental,modelhukumpositifsebagaicirihukummodern
semakin tidak ampuh dalam mengatasi perkembangan kasuskasus yang dipicu oleh perubahan sosial akibat pesatnya kemajuan
teknologi.

Sebabutamakegagalanmodelhukummoderndalammengantisipasiperubahansosialakibatpesatnyateknologidibidang
transportasi,komunikasidaninformasiadalahsifathukummodernyangcenderungotonom,sehinggatidakfleksibeldandengan
sendirinyasulituntukmenjadiresponsifterhadapperkembanganrasakeadilan.

Kenyataan yang sangat tidak menguntungkan adalah keberadaan hukum modern di Indonesia. Apabila dilihat dari latar belakang
sejarahnya, hukum modern yang dipaksakan berlaku dalam politik pembangunan hukum Indonesia sejak zaman kolonial (melalui
bewuste rechtspolitiek), hingga Indonesia merdeka (SoetandyoWignjosoebroto, Dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional, 1990),
adalah ibarat benda asing yang tidak tumbuh secara alami seiring dengan perkembangan masyarakat dan budaya Indonesia (not
developedfromwithinbutimposedfromoutside).

Lebih celaka lagi banyak yuris kita yang menganggap civil law yang notabene berasal dari tradisi Eropa Kontinental sebagai sistem
hukumIndonesiadanmemperlakukannyasecarastrictdanharussteril'sehinggaseringkalialergiterhadappengaruhsistemlain.

Fenomena tersebut nampak misalnya pada penalaran Saudara Boen ketika mempersoalkan cara berhukum pihakpihak yang
mengajukan vexatious litigationterutama hakim yang mengabulkan gugatan tersebut dalam putusannya yang bersifat kontroversial.
CaraberhukumyangdemikiandianggapbertentangandengansistemhukumIndonesiayangmenuruttulisanBoenlebihberciripada
sistem civil law, sehingga mengharamkan terobosan penemuan hukum yang disebutsebut sebagai judge made law, citizen law suit
danberbagaihalyangberasaldarisistemcommonlaw.

Dalam perkembangan peradaban yang semakin global ini sebenarnya semakin tidak relevan membuat dikotomi sistem hukum civil
law, common law maupun berbagai sistem hukum lainnya secara hitam putih. Dalam tataran praksis yang berkembang di berbagai
negarajustrulebihnampaksebagaimixedsystem(ReneDavid&J.E.C.Brierly,MajorLegalSystemsinTheWorldToday,1978).Di
Indonesia misalnya, sekalipun bila dirunut tatanan hukum modernnya banyak dipengaruhi oleh tradisi hukum Eropa Kontinental
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

8/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

(terutama Belanda), namun keberadaan sistem hukum adat dan sistem hukum Islam juga berlaku. Bahkan belakangan di bidang
tertentu modelmodel yang berasal dari tradisi hukum Anglo Saxon juga mulai diadopsi, misalnya berbagai aturan di bidang hukum
bisnis,modelgugatanclass action, citizen law suit, model penalaran hukum yang menghasilkan judge made law, hingga munculnya
lembagalembagapenyelesaiansengketayangformatnyayangmiripdengantribunal.

Sebenarnya dalam perspektif realitas sosial dan pembaharuan hukum Indonesia, diadopsinya berbagai model, konsep atau sistem
hukum tersebut adalah sesuatu yang wajar dan bersifat alamiah. Apalagi bila menyadari bahwa masyakat Indonesia bersifat plural
dan prismatik sehingga hubunganhubungan hukumnya bersifat lebih kompleks disamping tentu saja pengaruh dari transformasi
globaldiberbagaibidang.

Sayang,dalamtataranpolitikhukum,upayamenformulasikansubstansihukumadatdalamsistemhukummodernatauyangmenjadi
fokus pembicaraan dalam tulisan ini adalah pengadopsian susbstansi hukum yang berasal dari sistem commonlaw ke dalam sistem
hukum Indonesia yang diyakini bertradisi civil law, tidak pernah tuntas dan konsisten serta utuh (menyeluruh). Wajar saja bila
perkawinan sistem hukum yang tidak sempurna tersebut selalu menimbulkan permasalahan baik dalam tataran konsep pemikiran
maupun dalam implementasinya, baik dalam lingkup akademis maupun praktis. Terutama bila cara pandangnya berperspektif legal
positivistikyangkakudanhitamputih.

JadiapakahcukuparifbilasertamertamenuduhterobosanyangdilakukanLSMataukoalisimasyarakat(misalnyasaatmengajukan
citizen law suit) sebagai vexatious litigation dan penemuan hukum (yang diaku sebagai judge made law) oleh hakim yang
mengabulkanterobosantersebutsebagaiputusanyanganehbinajaib,lantarantidaksterillagisebagaicivillawsystem?

Cara berhukum dengan logika penalaran kaca mata kuda tersebut memang ciri khas dari sistem hukum modern (legalpositivistik
legistikformalistik), namun sekaligus merupakan ancaman kegagalan dalam mewujudkan keadilan yang substantif, khususnya bagi
pihakyanglemahdankaummarginal.Sistemhukummodernyanglahirdarialampikirliberaldankapitalismetakurunghanyaakan
menguntungkanpihakyangkuat,baiksecaraekonomimaupunpolitik(thehaves'comeoutaheadatauasugedhemenangkerahe).
Lalu apakah lantaran tidak ada sistemnya atau dianggap sistemnya salah kamar, masyarakat menjadi kehilangan hak untuk
mengakses keadilan melalui mekanisme gugatan perdata? Bahkan (bila usulan mempositifkan vexatious litigation diterima) salah
salahbisaterkenasanksikarenadidakwatelahmelakukanvexatiouslitigation.

PerspektifHukumProgresif

Gagasan hukum progresif mulai diperkenalkan oleh Profesor Satjipto Rahardjo lebih dari lima tahun lalu. Awalnya gagasan tersebut
tercetus dari kegundahan intelektual terhadap hegemoni hukum modern yang legalpositivistik dalam berhukum di Indonesia, dan
semakinmenunjukkanketerpurukandankegagalandalammengatasiberbagaikasushukumdiIndonesia.

Sejakdicetuskanpada2002,telahbermunculanbanyaktulisanyangmencobamengeksplorasigagasanhukumprogresifdalamaspek
keilmuan. Sekalipun ide hukum progresif belum bisa dipandang sebagai teori yang final (sesuai dengan hakekatnya sebagai law in
makingatauongoingprocess),namundarisedemikianbanyaktulisandankajianmengenaihukumprogresifdapatditarikbeberapa
pokok gagasan. Pertama, paradigma hukum progresif adalah hukum untuk manusia yang mengandung makna bahwa manusia
merupakansentraldalamcaraberhukum.

Kedua,prinsipprinsiphukumprogresifadalah:tidakinginmempertahankanstatusquodalamberhukummengutamakanfaktordan
peranmanusiadiatashukummembacaperaturanadalahmembacamaknanyabukanteksnyamembebaskandarikelazimanyang
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

9/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

keliru dan menghambat pencapaian tujuan hukum. Selain itu, mengutamakan modal empati, rasaperasaan, dedikasi, kesungguhan,
kejujurandankeberaniandanhukumbukanmesinnamunlebihmerupakanjerihpayahmanusiayangbernurani.

Dengan demikian hukum progresif merubah cara berhukum dari sekedar menerapkan hukum positif secara tekstual menjadi cara
berhukumdenganmendayagunakanhukumdengantujuan,misidandimensispiritual.

Dalam perpektif hukum progresif maka yang terjadi dalam positivisasi hukum sebenarnya adalah pereduksian makna. Dengan
demikiangagasanatauusulanuntukmenformalkanvexatious litigation dalam sebuah produk legislasi sebenarnya justru membatasi
atau mempersempit makna apa yang sesungguhnya benarbenar merupakan gugatan iseng, yaitu gugatan yang tujuannya hanya
sematamata untuk mengganggu pihak lawan. Apalagi proses pembuatan peraturan perundangundangan cenderung merupakan
prosespolitikdimanabanyakmuatankepentinganyangberadukekuatan.

Aturan formal mengenai vexatious litigation (disertai dengan sanksinya) bila diaplikasikan di lembaga peradilan dimana hakim
hakimnya juga berpandangan legalpositivistik (sekedar bouche de la loi) dikhawatirkan akan memberangus gugatan yang
bersubtansikanvisibantuanhukumstrukturaldalamrangkamemperjuangkanhakasasimanusia,keadilandandemokrasi.

Bila hakim harus membuat terobosan untuk membuat penemuan hukum yang tidak lazim dalam putusannya, yang mengabulkan
gugataneksperimentalelemenmasyarakat,dimanaterobosanitudalamkonteksvisiterwujudnyakeadilansubstanstif,makajangan
terburuberprasangkabahwahakimtersebutsengajamembuatputusankontroversiuntukmenaikkanpamor.

Dalam perspektif hukum progresif seorang jurist memang harus mampu berhukum dengan dilandasi sikap compassion, empathy,
sincerety dan dare (Satjipto Rahardjo, Arsenal Hukum Progresif, 2007), sehingga manusia pengemban hukum progresif dituntut
untuk melakukan lompatan lebih dari sekedar tugas dan kewenangan yang diberikan oleh teks aturan formal (doing to the utmost
ataudalambahasaparaleluhurkita:mesubudi).

Dalamsejarahperadilankitapernahmemilikinamanamahakim,jaksa,polisidanadvokatyangdalammenjalankanprofesinyamau
bermesu budi membuat terobosan yang tidak lazim (dari kaca mata sistem hukum positif) dalam rangka menegakkan keadilan.
Satudua memang terangkat pamornya, namun kebanyakan justru harus menanggung resiko berat. Alihalih naik pamor (karena
kebanyakan kiprah mereka berada dalam tataran lokal sehingga tidak terekspos), nasib mereka justru tidak terlalu baik. Dalam
pusaransistemyangkorup,hakim,jaksa,polisidanadvokatyangprogresifjustruseringdikucilkanolehlingkunganprofesinya.

Hakekat hukum progresif adalah pergeseran dari sistem formal ke sistem manusia. Jadi vexatious litigation yang benarbenar
bersifatvexing(tidakadavisiluhurnya)memangtidakbolehdibiarkanmenjaditrenddalambudayaperadilan.Namunbiarkanperan
manusia(hakim)secaraprogresif(pengetahuan,keahliandanlogikayangutuhsertaketajamannurani)dalammemberikanmakna
dibaliksebuahgugatan.

*) Penulis adalah Dosen Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Advokat, anggota Serikat Pekerja Hukum Progresif
(SPHP).

TANGGAPAN

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

10/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

rulebreaking
lagasugiarto
23.02.1017:55
bungkarnopernahberkata"kitatidakakanbisaberevolusibersamadengan
oranghukum".oranghukumyangdimaksuddisiniadalahparasarjanahukum
beraliranlegalpositivistikyanghanyaterbelenggupadaformalistiskakudan
prosedural.hukumprogresifsaatinimemangsangatdibutuhkandalamrangka
mengakomodirsegalabentukproblemproblemsosialyangakanmembawa
perubahaperubahansosialdalammasyarakat.olehkarenaitumakasaatnyakita
beraniberpikirdenganmematahkanaturanlama,melakukanpembalikansecara
mendasarterhadapteoriteori,berpikirhermeneutik,berperilaku/berhukum
denganhatinuranidanmenigkatkanintelektualEQdanSQ.hukumprogresif
tidaklahmelupakan/mendeskreditkasecarasertamertaaturanhukumformal
akantetapimencobamengkajidengantidakhentinyamenemukansegala
kekurangan2tsbkemudianmemperbaikinyasecaralebihmendalam,bermakna
danberhatinurani.semuaitutidakterlepasdarimoral/perilakustrukturpenegak
hukumtersebutdemitercapainyakeadilan.
BalasTanggapan

TidakMudahBerubahParadigma
YanceArizona
08.05.0813:52
PadabagianawalbukuLawAndModernSociety:TowardCritismandSocial
Theory(yangditerbitkandalambahasaIndonesiaolehNusamedia),RobertoM.
UngermengingatkantentangBebanmasalaludalamteorisosial.Beban
tersebutadalahbebanyangditinggalkanolehtokohtokohbesarkepadagenerasi
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

11/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

sesudahnya.Pencapaianmereka(parapemikirsosial)yangluarbiasadibidang
politik,seniataupemikiran,membuatgenerasisesudahmereka,yangberoleh
manfaatdariprestasimereka,merasatakberdayakarenatidakadalagi
persoalanyangbenarbenarpentinguntukdiselesaikan.Akibatnyagenerasi
penerusseakanmenghadapidilema:menjadisekedarpelestarikaryakarya
agungyangdiwariskantokohtokohbesar,ataukahberbekalhasratakan
kemandirian,tetapikalahdalamkecemerlanganmengerucutkanambisisecara
drastisdandengankeahlianteknisbertekaduntukmenguasaisatubidangyang
sempit.(hal1).ProfTjipmenjawabtantanganUngeritudenganpendekatan
sosiologihukum,dalamartiyangluas,PerspektifHukumProgresifsebagaicara
lainuntukberhukum.Tawaraninilahirmelihatkegagalanhukumyang
teknokratismenuntutbangsaIndonesiamenjadilebihbaik.HukumProgresif
jugaditawarkankepadayurisIndonesiayangselamainitaklidkepadapaham
positivismehukum(lebihtepatnyalegisme).Namun,penerimaanitutidaklah
mudah,sebabpadamerekamasihkentalkecenderunganuntukbersikap
konvensional(prostatusquo).Sehinggaresponsmerekaseringmeminta
jawabanantitesayanginstan.Misalkan,kalautidakbegitu(dengancaralama)?
Makaakanmenimbulkanketidakteraturan.Ataukalautidaksukadengan
hukumacaradiIndonesia,pergisajajadilawyerdinegeriluarsana.Sedangkan
kitaberadadalamkonteksperubahanparadigmahampirdisegalabidang,baik
padasainsdanilmusosial.FritjofCapradalamBukuKearifanTakBiasaatau
UncommonWisdommenceritakanperjumpaannyadenganperubahan
paradigmapadaPsikologi,medis,fisika,biologi,ekonomi,hukum,lingkungan,
sosialdanbudaya,daribeberapatokohpadabidangnyamasingmasing.Hal
yangsamasudahdiperkenalkanjugaolehProfTjipdalamkumpulantulisannya
padaBuku:HukumDalamJagatKetertiban,yangditerbitkanUKIPresstahun
2006.
BalasTanggapan

TidakMudahBerubahParadigma
YanceArizona
08.05.0812:02
PadabagianawalbukuLawAndModernSociety:TowardCritismandSocial
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

12/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

Theory(yangditerbitkandalambahasaIndonesiaolehNusamedia),RobertoM.
UngermengingatkantentangBebanmasalaludalamteorisosial.Beban
tersebutadalahbebanyangditinggalkanolehtokohtokohbesarkepadagenerasi
sesudahnya.Pencapaianmereka(parapemikirsosial)yangluarbiasadibidang
politik,seniataupemikiran,membuatgenerasisesudahmereka,yangberoleh
manfaatdariprestasimereka,merasatakberdayakarenatidakadalagi
persoalanyangbenarbenarpentinguntukdiselesaikan.Akibatnyagenerasi
penerusseakanmenghadapidilema:menjadisekedarpelestarikaryakarya
agungyangdiwariskantokohtokohbesar,ataukahberbekalhasratakan
kemandirian,tetapikalahdalamkecemerlanganmengerucutkanambisisecara
drastisdandengankeahlianteknisbertekaduntukmenguasaisatubidangyang
sempit.(hal1).ProfTjipmenjawabtantanganUngeritudenganpendekatan
sosiologihukum,dalamartiyangluas,PerspektifHukumProgresifsebagaicara
lainuntukberhukum.Tawaraninilahirmelihatkegagalanhukumyang
teknokratismenuntutbangsaIndonesiamenjadilebihbaik.HukumProgresif
jugaditawarkankepadayurisIndonesiayangselamainitaklidkepadapaham
positivismehukum(lebihtepatnyalegisme).Namun,penerimaanitutidaklah
mudah,sebabpadamerekamasihkentalkecenderunganuntukbersikap
konvensional(prostatusquo).Sehinggaresponsmerekaseringmeminta
jawabanantitesayanginstan.Misalkan,kalautidakbegitu(dengancaralama)?
Makaakanmenimbulkanketidakteraturan.Ataukalautidaksukadengan
hukumacaradiIndonesia,pergisajajadilawyerdinegeriluarsana.Sedangkan
kitaberadadalamkonteksperubahanparadigmahampirdisegalabidang,baik
padasainsdanilmusosial.FritjofCapradalamBukuKearifanTakBiasaatau
UncommonWisdommenceritakanperjumpaannyadenganperubahan
paradigmapadaPsikologi,medis,fisika,biologi,ekonomi,hukum,lingkungan,
sosialdanbudaya,daribeberapatokohpadabidangnyamasingmasing.Hal
yangsamasudahdiperkenalkanjugaolehProfTjipdalamkumpulantulisannya
padaBuku:HukumDalamJagatKetertiban,yangditerbitkanUKIPresstahun
2006.
BalasTanggapan

TidakMudahBerubahParadigma
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

13/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

YanceArizona
08.05.0811:59
PadabagianawalbukuLawAndModernSociety:TowardCritismandSocial
Theory(yangditerbitkandalambahasaIndonesiaolehNusamedia),RobertoM.
UngermengingatkantentangBebanmasalaludalamteorisosial.Beban
tersebutadalahbebanyangditinggalkanolehtokohtokohbesarkepadagenerasi
sesudahnya.Pencapaianmereka(parapemikirsosial)yangluarbiasadibidang
politik,seniataupemikiran,membuatgenerasisesudahmereka,yangberoleh
manfaatdariprestasimereka,merasatakberdayakarenatidakadalagi
persoalanyangbenarbenarpentinguntukdiselesaikan.Akibatnyagenerasi
penerusseakanmenghadapidilema:menjadisekedarpelestarikaryakarya
agungyangdiwariskantokohtokohbesar,ataukahberbekalhasratakan
kemandirian,tetapikalahdalamkecemerlanganmengerucutkanambisisecara
drastisdandengankeahlianteknisbertekaduntukmenguasaisatubidangyang
sempit.(hal1).ProfTjipmenjawabtantanganUngeritudenganpendekatan
sosiologihukum,dalamartiyangluas,PerspektifHukumProgresifsebagaicara
lainuntukberhukum.Tawaraninilahirmelihatkegagalanhukumyang
teknokratismenuntutbangsaIndonesiamenjadilebihbaik.HukumProgresif
jugaditawarkankepadayurisIndonesiayangselamainitaklidkepadapaham
positivismehukum(lebihtepatnyalegisme).Namun,penerimaanitutidaklah
mudah,sebabpadamerekamasihkentalkecenderunganuntukbersikap
konvensional(prostatusquo).Sehinggaresponsmerekaseringmeminta
jawabanantitesayanginstan.Misalkan,kalautidakbegitu(dengancaralama)?
Makaakanmenimbulkanketidakteraturan.Ataukalautidaksukadengan
hukumacaradiIndonesia,pergisajajadilawyerdinegeriluarsana.Sedangkan
kitaberadadalamkonteksperubahanparadigmahampirdisegalabidang,baik
padasainsdanilmusosial.FritjofCapradalamBukuKearifanTakBiasaatau
UncommonWisdommenceritakanperjumpaannyadenganperubahan
paradigmapadaPsikologi,medis,fisika,biologi,ekonomi,hukum,lingkungan,
sosialdanbudaya,daribeberapatokohpadabidangnyamasingmasing.Hal
yangsamasudahdiperkenalkanjugaolehProfTjipdalamkumpulantulisannya
padaBuku:HukumDalamJagatKetertiban,yangditerbitkanUKIPresstahun
2006.
BalasTanggapan

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

14/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

maunyakokdiaturterus
skriptida
07.05.0809:16
maunyakokdiaturkayakanakkecil.....biarkanjudgemadelaw.....apajadinya
kalausemuatungguaturanyangmembatasi.....pastitidakadaputusanSP3
sjamsulnursalim....
BalasTanggapan

VexatiousLitigationsudahmerupakanfaktasosial
RonaldPanggabean
06.05.0808:21
Wah,PakWisnu,siapabilangvexatiouslitigationbelummerupakanfaktasosial
maupunfaktahukum?andalihatgugatanPMHKejagungkepadaTommybaru
baruini?jelasjelasgugatankepengadilannegeriperdatahanyabisadilakukan
apabilanegarabertindaksebagaibadanhukumprivat.Sedangkankonteks
gugatanterhadaptommysuharto,jelassekalinegarabertindaksebagaibadan
hukumpublik,daninitidaksesuaidenganasashukum.Lagipulasebagaibadan
hukumpubliknegaratidakbolehdibiarkanmenggugatwarganegaranya,karena
dianggapnegaramempunyaikedudukanyanglebihdaripadawarganegara,
sehinggakalauwarganegaradiperbolehkandigugatdengansewenangwenang,
akanterjadipenyalahgunaankeadaandanstatus.OlehkarenaitulahdiPTUN,
badanpejabatTUN/pejabatTUN(negara)yangmenjaditergugattidak
diperbolehkanmelakukanrekonpensiataugugatanbalikterhadappenggugat.
PakWisnu,bangunlahdaritidurindahanda,lihatkenyataan,vexatious
litigationadalahfaktasosialyangseharusnyadiaturolehhukum.
BalasTanggapan
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

15/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

hukumdangarong
kucing_garong
06.05.0808:09
Bungal,Sayasetujudenganargumenanda.Tetapiharusnyadiperlebar.Coba
periksabetulapaalasandibalikkukuhnyapendiriankawankawanyangsangat
bertahandengancaraberpikirformalistik.Sayakirakenikmatanberlimpahdari
pundipundiekonomiyangdiperolehselamainidarisistemberacarayangada,
merupakansalahsatualasanpalingpentingmengapaprosedurlaintidakboleh
dimasukan.Menggangguproduksimodal,bung.Thatsit.Karenajikadiperiksa
daridoktrinkeadilanmanapun,tidakalasanuntukmenutupdiricitizenlawsuit.
Salam.Garong
BalasTanggapan

VexatiousLitigation
HamzahDahlan
05.05.0815:32
PadaprinsipnyasayasetujuhukumacaradiIndonesiabersifattertutup.Karena
itucitizenlawsuittidakdapatdibenarkan,setidaknyaselamatidakadaperaturan
yangmemperbolehkangugatansemacamini.Daritigaartikelmengenai
vexatiouslitigation,sayacenderungsetujudenganpendapatRekanHendra.
GugatangugatandariORNOPselamainimemangdapatdikategorikansebagai
vexatiouslitigation.Ohiya,apakahRekanHendratelahmengirimkan
tanggapanterhadapartikelRekanHarahapdanRekanWisnubroto?
BalasTanggapan

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

16/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

hukumprogresiflawankepastianhukum
syncmaster
05.05.0808:29
Guesetujusama"SiapaAja".Kalauadalawyeryangtidakmauikutaturan
mainhukumacaradiIndonesia,lebihbaiklepaskangelaradvokatmerekadan
mulaibelajarhukumsertaikutujianlawyerdinegaranegaracommonlaw...kan
menurutparapenggemarhukumprogresif"hukumindonesia"kurangmodern
dantidakmencerminkanrasakeadilan.
BalasTanggapan

Aureamediocritas
teguhnug
07.05.0809:47
Aureamediocritas(Horace).KalokataGusDurASWAJA.
BalasTanggapan
FirstPrevious123NextLast
KirimTanggapan
NAMA
EMAIL
JUDUL
TANGGAPAN

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

17/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

18/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

Typethetext
Privacy&Terms

Kirim

DisclaimerComment
Seluruh judul dan isi tanggapan adalah tanggung jawab masingmasing penulis tanggapan. Redaksi hukumonline berhak untuk
menayangkanatautidakmenayangkantanggapandenganmempertimbangkankepatutansertanormanormayangberlaku.
TANGGAPAN
0Comments

Sortby Oldest

Addacomment...

FacebookCommentsPlugin

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

19/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

ARTIKELPOPULER
InilahPoinPoinPerubahanPerpresJaminanKesehatan
TerdakwaDuaAdvokatSuratiPresidenJokowi
PolisiPelakuPenyiksaanBisaDigugat,IniPresedenPutusannya
SeponeringDemiKepentinganUmum,ParameteryangTakJelas
InginJadiJaksa?Ini5HalYangWajibDimilikiMahasiswaHukum
MengintipRekamJejakCagubDKIJakartaBerlatarBelakangHukum
PemerintahTerima33MasukanuntukRevisiUUKepailitan
Lawyer!IniKiatSuksesBerkarierSambilAktifBerorganisasi
8DosaUberTaxidanGrabCarversiKementerianPerhubungan
IniHighlightTujuhPoinPerubahanAnggaranDasarPERADI

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

20/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

Produk
Awal
KenapaKami?
ProdukdanJasa
DaftarGratis
Mobile
Perusahaan
KebijakanPrivasi
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

21/22

3/18/2016

FenomenaVexatiousLitigationdalamPerspektifHukumProgresifhukumonline.com

TentangKami
KodeEtik
Karier
PedomanMediaSiber
Support
HelpCenter
FAQ
Sitemap
Kontak
Layanan
Marketing
Talks

Informasiyangtersediadiwww.hukumonline.comtidakditujukansebagaisuatunasehathukum,namunhanyamemberikangambaran
umumterhadapsuatuinformasiataupermasalahanhukumyangsedangdihadapi.AksesdanpenggunaansitusinitundukpadaSyaratdan
Ketentuan2009.

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18952/fenomenavexatiouslitigationdalamperspektifhukumprogresif

22/22

Anda mungkin juga menyukai