Anda di halaman 1dari 13

PERTEMUAN I, II

Kalimat Efektif
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat efektif lebih mengytamakan keefektifan kalimat itu sehingga
kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Sebuah

kalimat

efektif

mempunyai

ciri-ciri

khas,

yaitu

kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan,


kepadua, dan kelogisan.
a. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah adanya kesepadanan
atau keseimbangan antara pikiran, gagasan, dan struktur bahasa yang
digunakan. Kesepadanan kalimat ini diperhatikan oleh kesatuan gagasan
yang selaras dan kepaduan pikiran yang baik.
Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan, seperti tercantum dibawah
ini:
1. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
Ketidakjelasan subjek atau predikat sebuah kalimat dapat
dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di,
dalam, bagi, untuk, pada dan sebagainya di depan subjek.

Contoh:
Bagi semua mahasiswa baru harus menyerahkan legalisasi Ijazah
SLTA..
seharusnya
Semua mahasiswa baru harus menyerahkan legalisasi ijazah
SLTA.
2. Tidak terdapat subjek yang ganda.
contoh:
Penyusunan disertasi ini saya dibimbing oleh para promotor.
seharusnya
Penyusunan disertasi ini dibimbing oleh para promotor.
Saya dibimbing oleh para promotor ketika menyusun disertasi
ini.
3. Kata penghubung antarkalimat tidak dipakai dalam kalimat
tunggal.
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga tidak bisa memilih
presiden
Adiknya menjadi jura renang. Sedangkan kakaknya jura menari.

Seharusnya
Kami datang agak terlambat sehingga tidak bisa memilih presiden
Adiknya menjadi jura renang sedangkan kakaknya jura menari.
4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
contoh:
a) Mahasiswa Unikom itu yang berasal dari Sumatera..
b) Kampus Unikom yang terletak di Jalan Dipati Ukur 112
Bandung
Perbaikannya sebagai berikut.
c) Mahasiswa Unikom itu berasal dari Sumatera.
d) Kampus Unikom

terletak di Jalan Dipati Ukur 112

Bandung
b. Keparalelan
Yang di maksud keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang
digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan
nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga
menggunakan verba.
Contoh:

a. Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris dan Sastra Jepang sedang


menerjemahkan tugas mata kuliah translation dan pengetikan
naskah asing.
b. Langkah penerjemahan adalah membaca naskah, mengedit ulang,
dan pengetikan.

Kalimat a tidak ada kesetaraan karena dua bentuk kata yang mewakili
predikat terjadi dari bentuk yang berbeda, yaitu menerjemahkan dan
penegtikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cra menyejajarkan kedua
bentuk itu.
a. Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris dan Sastra Jepang sedang
menerjemahkan tugas mata kuliah translation dan mengetik
naskah asing.
Kaliamat b tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki
predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata membaca, mengedit, dan
pengetikan. Kalimat harus diubah menjadi predikat nominal, sebagai
berikut.
b. Langkah penerjemahan adalah membaca naskah, mengedit
ulang, dan mengetik hasil terjemahan.

c. Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu
perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Pada sebuah kalimat ada
ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberikan penekanan atau
ketegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk
penekanan dalam kalimat.
1)

Meletakan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat


Contoh:
Harapan Rektor Unikom adalah agar mahasiswa lulus tepat
waktu. Penekanannya adalah: Harapan Rektor Unikom
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan meletakkan dalam
posisi kalimat.

2)

Membuat urutan kata yang logis


Contoh:
Pencuri itu berlari, merangkak, dan meloncat agar tidak terlihat
orang.
Seharusnya:
Pencuri itu merangkak, meloncat dan berlari agar tidak terlihat
orang.

3)

Melakukan pengulangan kata-repetisi


Contoh:

Saya suka akan kedermawanan mereka, saya suka akan


keramahan mereka.
4)

Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan


Contoh:
Dia bukan anak yang malas dan bodoh, tetapi rajin dan cerdas.

5)

Mempergunakan partikel penekanan-penegasan


Contoh:
Saudaralah yang harus datang ke tempat itu.
d. Kehematan
Yang dimaksud kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat
menggunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat
menambah kejelasan kalimat. Penghematan di sini mempunyai arti
penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.

1)

Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan


pengulangan subjek.
Perhatikan contoh:

a.

Kareana ia
perlombaan renang.

sakit keras, dia tidak bisa mengikuti

b.

Para peserta lomba bersiap-siap memasuki arena setelah


mereka mendengar aba-aba dari panitia.
Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut:

c.

Kareana sakit keras, ia tidak bisa mengikuti perlombaan


renang.

d.

Para peserta lomba bersiap-siap memasuki arena setelah


mendengar aba-aba dari panitia.

2)

Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan


pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Kata hijau sudah mencakupi kata warna.
Kata merpati sudah mencakupi kata burung.
Perhatikan:
Ia menakai baju warna hijau.
Dimana engkau menangkap burung merpati itu?
Dapat diubah menjadi
Ia memakai baju hijau
Di mana engkau mengankap merpati itu?

3)

Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan


kesinoniman dalam satu kalimat.

Kata naik bersinonim dengan ke atas


Kata turun bersinonim dengan ke bawah
Kata naik bersinonim dengan saja
Kata sejak bersinonim dengan dari
Perhatikan kalimat-kalimat dibhaw ini:
Dia hanya belajar komputer saja.
Sejak dari tadi ia menunggu temannya.
Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi:
Dia hanya belajar komputer.
Sejak tadi ia menunggu temannya.
atau
Dia belajar komputer saja.
Dari tadi ia menunggu temannya.
4)

Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan


kata-kata yang berbentuk jamak.Misalnya:
Bentuk Tidak Baku

Bentuk Baku

para ibu-ibu

para ibu

beberapa bapak-bapak

beberapa bapak

e. Kecermatan

Yang dimaksud cermat adalah kalimat itu tidak menimbulkan


tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata.
Perhatikan kalimat berikut:
Istri lurah yang cerewet itu.
Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat a- memiliki makna ganda yaitu siapa yang cerewet, lurah atau
istri lurah.
Kalimat b- memiliki makna ganda yaitu berapa jumlah uang seratus ribu
rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
Perhatikan kalimat berikut:
Yang diceritakan menceritakan tentang pengaruh teknologi
informasi dan kenakalan remaja. Kalimat ini salah pilihan katanya karena
dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan. Kalimat
itu dapat diubah menjadi:
Yang diceritakan adalah pengaruh teknologi informasi dan
kenakalan remaja.
f. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan pernyataan
dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak

terpecah-pecah. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak


mencerminkan cara berfikir yang tidak sistematis.
Oleh karena itu, hindari kalimat yang tidak padu. Misalnya:
Kemajuan teknologi dalam benuk alat transpor memungkinkan
manusia berpindah tempat dari pulau ke pulau, dari desa ke desa.
Pada satu pihak kita lihat sekolah itu sebagai lembaga yang harus
mengawetkan kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang
dengan menyampaikan kepada generasi muda.
Silakan diperbaiki kalimat di atas supaya menjadi kalimat yang padu.
Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek-agen-verbal secara tertib
dalam kalimat-kalimat yang berpredikat persona.
Makalah itu saya sudah kerjakan..
Saran yang disampaikannya kami perhatikan.
Kalimat daiatas tidak menunjukan kepaduan aspek sebab terletak antara
agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuk:
Makalah itu sudah saya kerjakan.
Saran yang disampaikannya akan kami perhatikan.
kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat
kata kerja dan objek penderita.
Perhatikan kalimat ini.
Mereka membahas daripada persiapan pemilu.

Buku ini akan membahas tentang manfaat penguasaan


Komputer.
Seharusnya:
Mereka membahas persiapan pemilu.
Buku ini membahas manfaat penguasaan komputer.
g. Kelogisan
Yang dimaksud kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh
akal sehat dan sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Perhatikan kalimat dibawah ini:
a) Waktu dan tempat kami persilakan.
b) Untuk mempersingkat waktu, kita lanjutkan acara ini.
Kalimat di atas tidak logis atau tidak masuk akal. Kalimat yang logis
sebagai berikut:
Rektor Unikom kami persilahkan.
Untuk menghemat waktu, kita lanjutkan acara ini.
Bentuk yang Salah

2.

Atas

perhatiannya,

ucapkan terima kasih.


1.

Kepada yang terhormat Rektor


Unikom

kami

3.

Pendapat

itu

saya

kurang

cocok.

Atas perhtian Bapak, kamu ucapkan


terima kasih.

4.

Mahasiswa

membawa

komputer sebanyak 5 unit.


Pendapat itu bagi saya kurang cocok.
5.

Atas berkat rahmat Allah Yang


Maha Kuasa

Mahasiswa

membawa

komputer

sebanyak lima unit.


Atas
Bentuk yang Benar
Yang terhormat Rektor Unikom atau
kepada Rektor Unikom

berkat

Mahakusa.

rahmat

Allah

Yang

Anda mungkin juga menyukai