Disusun Oleh :
Ega Rahmawati S
1513049
POLITEKNIK STMI
Jl. Letjen Suprapto No.26 Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510
Telp : (021)42886064 Ext. 119, 115 dan 107
Fax : (021) 42888206
+ HNO3
Benzene
I.
+ H2O
Nitrobenzene
BAHAN BAKU
Benzen (C6H6)
Benzene merupakan bahan baku utama pembuatan Nitrobenzene. Benzene sering
disebut petroleum atau bensol. Benzene memiliki struktut yang merupakan suatu
hybrid resonansi yang digambarkan struktur.
Pembuktian rumus Benzene adalah karena dari benzene hanya dikenal sebuah hasil
monosubtitusi, jadi hanya ada sebuah C6H5Cl, sebuah C6H5OH dan sebagainya, maka
semua atom H dari benzene adalah seharga
Reaksi khas kimia benzene bukanlah reaksi adisi pada ikatan rangkap, tetapi atom
hydrogen ditukar pada cincin dengan atom/gugus lainnya (reaksi subtitusi) dan
dinyatatakan sebagai segienam beraturan yang didalamnya ada lingkaran.
Rumus bangun benzene :
Dapat disimpulkan bahwa struktur benzene lebih stabil jika dilihat dari struktur
resonansi. Benzene tidak mengandung ikatan rangkap atau tunggal dari karbonkarbon tetapi keenam electron terbagi rata pada tiap-tiap karbonnya hingga panjang
ikatan karbonnya sama.
I.1. Sifat Fisis Benzene
Benzene tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol, eter, aseton.
H2O
C6H6 + H2SO4
Dengan gas Halogen katalisator cahaya matahari dengan gas khlor/brom dapat
reaksi adisi
1,2,3,4,5,6 Hexakloseklohexan
+ HNO3
C6H5NO2
+ H2O
Sulfonasi : dengan asam sulfat pekat berasap (campuran H 2SO4(p) dengan SO3
membentuk asam benzene sulfonat.
+ H2 SO4(p)
SO3
+ H2O
Sebagai insektisida.
II.
4 NO2 + O2 + 2H2O
III.
+ Cu
IV.
PRODUK (NITROBENZENE)
Nitrobenzene dihasilkan dari proses nitrasi, jika C6H6 direaksikan dengan campuran
HNO3 (asam nitrat) dan H2SO4 (asam sulfat). Penambahan H2SO4 untuk mengikat air
yang dibebaskan agar kepekatan HNO3 tidak berkurang, rumus molekul nitrobenzene
: C6H5NO2.
IV.1. Sifat Fisis Nitrobenzene
Berupa zat cair berwarna kuning dengan bau bitter almonds dan beracun.
Bersifat higroskopis (dapat menyerap air dengan bantuan udara luar).
Tidak dapat dihidrolisa (tidak dapat larut dalam air) tetapi larut dalam pelarut
organic).
Titi didih 2090C.
Titik cair 5,700C.
Berat jenis 1,2032 gr/ml.
NH
+ 6Hn
+ 2H2 O
Fenil amina/aminobenzene/anilina
Adapun Hn tersebut dihasilkan dari Fe dan HCl, karena HCl yand dipakai itu berlebih,
maka fenil amina yang terbentuk terus diubah fenil ammonium chloride atau
ammonium klorida. C6H5NH2 jika anilium chloride dipanaskan dengan NaOH maka
fenil amina dapat dibebaskan.
Bahan peledak
C6H5NO2 + H2O
Pada nitrasi ini terbentuk air sehingga HNO3 menjadi encer, maka harus dipakai HNO3
berlebih, kadar air yang terbentuk membuat HNO3 tidak dapat mengadakan Nitrasi, jika
menggunakan suatu campuran HNO3 yang jumlahnya lebih sedikit dari yang
dibutuhkan.
Nitrasi hidrokarbon aromatic merupakan reaksi eksoterm yang tidak dapat berbalik, jika
Nitrobenzene dipanaskan dengan air pada 2000C maka Nitrobenzene tidak berubah sifat
didalam senyawa nitro aromatis tidak ada atom hydrogen yang dapat diganti dengan
logam seperti pada senyawa-senyawa nitro alifatik primer dan sekunder, karena gugus
nitro terikat secara tersier, artinya bahwa pada atom karbon yang mengikat gugus nitro
tidak ada Hidrogen.
Reaksi Samping
Kecepatan substitusi gugus Nitro yang sekunder adalah lebih lambat dari pada yang
pertama dan gugusan nitro yang kedua ini muak kemeta yang pertama..
asam
alkyl/hidroksil.
carbonil,
masuk
ortho/para
terhadap
gugusan
chloro,
bromo,
DAFTAR PUSTAKA
Buku penuntun praktikum Teknik Kimia III. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Fesenden. Kimia Organik Jilid I.
Anshory Irfan. 2000. kimia 2 SMU. Jakarta: Erlangga
Ilmu Kimia Organik 2 Sekolah Menengah Farmasi, Jakarta
Irfan Anshory 2000, Kimia 2 SMU. Jakarta : Erlangga