Anda di halaman 1dari 22

Kecukupan nutrisi harus mulai diperhatikan bahkan sejak janin masih dalam kandungan.

(Foto: gettyimages)

UNTUK tumbuh maksimal baik fisik dan otaknya, anak membutuhkan nutrisi yang
seimbang. Setiap tahapan usia membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda pula.
Banyak faktor yang memengaruhi tumbuh kembang seorang anak. Salah satunya adalah
asupan nutrisi yang cukup. Kecukupan nutrisi harus mulai diperhatikan bahkan sejak janin
masih dalam kandungan.
Dikatakan oleh ahli nutrisi dari Medika Plaza International Clinic, Semanggi Spesialist Clinic
dr.Samuel Oetoro, bahwa orangtua bisa mengontrol nutrisi sehingga anak mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan sesuai tahapan usia tumbuh kembangnya.
Sayangnya banyak orangtua tidak memahami masalah ini, sehingga cenderung para
orangtua menyamaratakan makanan ke semua usia anak. Padahal, tiap anak, beda usia beda
nutrisinya, ungkap Samuel saat menghadiri acara One Size Cant Fit.
Kebutuhan nutrisi untuk anak di masa pertumbuhan, pra remaja, dan remaja berbeda. Karena
selain secara kejiwaan dan hormonal juga mengalami perbedaan, masalah perbedaan jenis
kelamin, remaja putri dan remaja pria, membutuhkan nutrisi dan energi berbeda, juga
disesuaikan dengan aktivitasnya.
Biasanya, orangtua hanya memerhatikan asupan nutrisi hingga anak berusia 5 tahun. Setelah
usia tersebut para orangtua menganggap kebutuhan nutrisi anak kurang lebih sama dengan
orang dewasa. Padahal sejatinya tidak demikian. Masing-masing anak di tahapan usia yang
berbeda juga memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda.
Yang juga disayangkan adalah perhatian orangtua terhadap kebutuhan nutrisi anak yang
agak terabaikan begitu anak menginjak usia sekolah, ungkapnya.
Hal itu bisa saja disebabkan diantaranya karena orangtua yang sibuk sehingga tidak sempat
menyiapkan sarapan, atau faktor yang asalnya dari si anak sendiri. Ada juga orangtua yang
beranggapan anak di atas 5 tahun sudah tidak membutuhkan perhatian khusus untuk
makanannya. Artinya bisa disamakan dengan menu orang dewasa di rumah.
Orangtua cenderung memperhatikan nutrisi untuk anak di bawah lima tahun, sementara anak
di atas lima tahun cenderung terabaikan karena persepsi yang keliru. Masa perkembangan
anak tidak hanya sampai usia 5 tahun, namun sampai usia 18 tahun, ucapnya.
Padahal kenyataannya justru lingkungan merupakan faktor penting yang bisa membahayakan
kecukupan nutrisi anak. Misalnya saja di sekolah, anak menghadapi berbagai macam
godaan makanan di luar yang tidak dia dapatkan di rumah. Anak di usia ini juga menjadi
pemilih terhadap makanan, cenderung mengonsumsi makanan yang sama dengan
mengabaikan nilai gizi.
Kepintaran orangtua harus digunakan dalam siatuasi ini, karena jika orangtua di rumah tidak
pintar-pintar memilah dan memilih menu makanan yang pas dengan selera anak, akibatnya
anak akan memilih jajan di luar, tuturnya.
Hal inilah yang menyebabkan banyak terjadinya kerawanan nutrisi, misal malnutrisi

(kekurangan gizi) atau overnutrisi (kelebihan gizi, identik dengan kegemukan).


Di sinilah peran penting orangtua dalam mengarahkan anak untuk hidup sehat. Orangtua
harus memahami bahwa anak membutuhkan nutrisi sesuai dengan usia dan tahapan tumbuh
kembangnya, kata dokter yang melanjutkan program master yang lulus tahun 2001.
Samuel mencontohkan, misalnya saja pada anak usia 5-8 tahun yang sedang dalam masa
pertumbuhan tentu berbeda dengan kebutuhan anak usia 9-12 tahun yang masuk masa praremaja dan usia 13-18 tahun yang memasuki masa remaja. Semakin bertambahnya umur
anak, maka kesempatan untuk mengontrol mereka 100 persen hampir tidak mungkin
dilakukan di antaranya adalah kesempatan untuk mengontrol apa yang dikonsumsi anak dan
memberikan mereka nutrisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan di setiap tahapan usia
mereka.
Setelah usia dua tahun, proses tumbuh-kembang anak secara bertahap dibagi menjadi masa
usia sampai 5-6 tahun, masa usia sekolah 7-12 tahun termasuk di dalamnya sudah ada masa
pra-remaja atau prapubertas 9-12 tahun, dan diakhiri dengan masa remaja atau pubertas di
usia 13-18 tahun, ungkap dokter yang mengambil program spesialis gizi klinik Fakultas
Kedoktean Univesitas Indonesia.
Di usia 5-6 tahun, Samuel mengatakan tidak banyak berbeda dengan usia sebelumnya kecuali
perkembangan yang lebih ke fungsi kognisi dan sosial, misalnya mulai masuk sekolah dan
berinteraksi dengan lingkungan, yaitu lingkungan sekolah.
Sedangkan masa pra-puber atau pra-remaja (9-12 tahun) dan pubertas atau remaja (13-18
tahun) terjadi karena sudah mulai ada perkembangan fungsi organ reproduksi yang
menghasilkan berbagai hormon yang akan mempersiapkan kematangan fungsi reproduksinya.
Terjadinya tumbuh-kembang yang cepat seperti halnya saat masa janin dan bayi bisa
disebabkan juga karena pengaruh hormonal. Sehingga akan terjadi perubahan pada kebutuhan
akan zat gizi dari makanan anak pada masa tersebut untuk mendukung pertumbuhan fisik dan
kematangan organ reproduksi.
Jadi sebenarnya masa prapubertas dan pubertas juga merupakan masa-masa krusial di mana
kecukupan gizi harus diperhatikan untuk menopang pertumbuhan fisik dan kematangan organ
reproduksi, ujar Samuel.
Masih dijelaskan Samuel, saat masuk sekolah yaitu sekitar usia 5-8 tahun, biasanya anak
mulai mengenal berbagai jenis jajanan yang tidak diperoleh di rumah. Di sinilah pentingnya
orangtua dalam mengarahkan buah hati mendapatkan makanan kaya nutrisi untuk menunjang
tumbuh kembangnya, misalnya dengan memberinya bekal dari rumah ketimbang
membekalinya uang untuk dipakai jajan.
Jika tidak sempat memasak, biasanya sekolah menyediakan jasa katering yang menunya bisa
kita pilih dengan kandungan gizi yang dapat dipertanggungjawabkan, dan tentu saja disukai
anak. Untuk anak yang berusia 9-12 tahun yang berarti juga masa pra remaja dan usia 13-18
tahun yang merupakan masa remaja, para orangtua akan mengalami tantangan yang berbeda.
Pada masa-masa tersebut ditandai dengan dimulainya perkembangan fungsi organ reproduksi
yang menghasilkan berbagai hormon yang akan mempersiapkan fungsi reproduksinya.
Salah satu makanan yang bisa mencukupi nutrisi untuk setiap umur dan setiap orang di

antaranya adalah susu yang memegang peranan penting dalam menunjang pertumbuhan 3B
(body, bone, and brain), pesan Samuel.
Hal tersebut dikatakan Samuel, karena di masa pra-pubertas dan pubertas justru sering kali
terabaikan, padahal susu penting sebagai sumber kalsium dan protein.
Nutrisi yang tepat sesuai tahapan usia mereka dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan anak untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan yang semakin
banyak, ucap seorang Life Coach, Novian Triwidia Jaya.
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/02/22/27/306003/redirect

Tubuh manusia memerlukan energi untuk:


1.

Fungsi organ tubuh

2.

Mempertahankan suhu

3.

Fungsi enzim

4.

Pertumbuhan

5.

Pergantian sel yang rusak

Metabolisme adalah semua proses biokimia pada sel tubuh meliputi: anabilosme
(membangun) dan katabolisme (pemecahan). Nutrisi (ilmu gizi) mempelajari kebutuhan zat
gizi baik kualitas maupun kuantitas untuk kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan nutrisi setiap
orang berbeda-beda menurut usia, jenis kelamin dan gaya hidup seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi yaitu:
1.

Faktor fisiologis (kebutuha metabolisme basal)

2.

Faktor patofisiologis (penyakit tertentu)

3.

Faktor sosio-ekonomi

Metabolisme gizi bisa terjadi karena malabsorpsi atau asupan yang kurang, seperti:
1.

Kuashioshor (kurang asupan protein)

2.

Seroftalmia (kurang asupan vitamin A)

3.

Starvasi/sel-sel kelaparan (kurang asupan energi)

4. Anemia (defisiensi vitamin B12 dan asam folat)


5.

Obesitas, Ateroskelosis (nutrisi dan prevalensi)

Fungsi zat gizi yaitu:


1.

Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisik.

2.

Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan.

3.

Sebagai pelindung dan pengatur.

Keseimbangan energi
Energi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus menerus
berhubungan dengan lingkungan.
Keseimbangan energi:
pemasukan energi = pengeluran energi
atau
pemasukan energi = total pengeluaran energi
( panas + kerja + energi yang disimpan)
Pemasukan energi
Merupakan energi yang dihasilkan selama proses oksidasi makanan. Makanan dipecah secara
kimiawi menjadi protein, lemak dan KH. Satuan untuk besarnya energi yang dihasilkan
disebut kalori. 1 kkal = 1 kalori besar (K)= 1.000 kal. 1 kkal adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Ketika makanan tidak
tersedia maka glikogen (cadangan KH dalam hati dan jaringan otot) akan dipecah.
Pengeluaran energi
Adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk mensuport jaringan dan fungsi organ tubuh.
Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa fosfat, misalnya: adenosin triphosfat (ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolism Rate (BMR) dan aktifitas
fisik.
Basal Metabolism Rate (BMR)
Adalah energi yang digunakan tubuh pada saat isirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh
seperti pergerakan jantung, pernafasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Kebutuhan energi basal dipengaruhi oleh:
1.

Usia

Usia 0-10 tahun kebutuhan BMR bertambah dengan sepat, setelah 20 tahun lebih konstan.
2.

Jenis kelamin

Kebutuhan BMR laki-laki lebih besar daripada wanita (laki-laki 1,0kkal/Kg BB/jam, wanita
0,9 kkal/Kg BB/jam)
3. Tinggi badan dan berat badan
Berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas pengeluaran panas akan
meningkat sehingga kebutuhan basal juga meningkat.
4.

Kelainan endokrin

Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme.


5.

Suhu lingkungan

Suhu tubuh lebih dingin akan meningkatkan metabolisme dengan banyak memproduksi
panas.
6.

Sakit

Pada orang sakit suhu tubuh akan meningkat sehingga akan mempercepat reaksi kimia.
Peningkatan 1oC akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.
7.

Hamil

Untuk memenuhi kebutuhan dan pertumbuhan janin maka metabolisme juga akan meningkat.
8.

Stress dan ketegangan

Merangsang produksi katekolanin yang mempunyai efek peningkatan metabolisme.


Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya:
1.

Body Mass Index (BMI)

Merupakan ukuran dari gambaran BB orang drngan TB. BMI dihubungkan dengan total
lemak dalam tubuh dan untuk mengkaji over weight dan obesitas.
Rumus:

BB (Kg)

TB (M)
2.

Ideal Body Weight (IBW)

Merupakan perhitungan BB optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. BB ideal adalah jumlah
TB dalam cm dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi:
1.

Peningkatan Basal metabolism Rate

2. Aktifitas tubuh
3.

Faktor usia

4.

Suhu lingkungan

5.

Penyakit atau status kesehatan

Elemet nutrien/zat gizi terdiri atas:


1.

Karbohidrat

merupakan sumber energi utama (80% energi), 1 gr KH = 4 kkal. Sumber: makanan pokok
(beras, jagung, kacang, sagu, singkong).
Fungsinya:
- Sumber energi utama bagi otak dan saraf
- Membuat cadangan tenaga tubuh
- Pengaturan metabolisme lemak
- Efisiensi penggunaan protein
2.

Protein

Bersumber dari protein hewani dan protein nabati, 1 gr = 4 kkal


Fungsinya:
- Keseimbangan cairan (keseimbangan asam)
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
- Pengaturan metabolisme (enzim dan hormon)
- Sumber energi
- Tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan (dalam bentuk kromosom)
3.

Lipid

Disamping sebagai sumber energi juga untuk melarutkan vitamin (ADEK). Antara konsumsi
dengan penyakit saling berhubungan terutama lemak jenuh, 1 gr = 9 kkal. Sumber: daging
hewan pemamah biak, produk olahan susu dan margarin juga kuning telor (kolesterol)
Fungsi:
- Memberi kalori

- Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus


- Memberi asam-asam lemak esensial
4. Asam Lemak Esensial
Prekursor leukotrin, prostaglandin dan tromboxon, semuanya berfungsi sebagai hormon
lokal. Diet 12% dari total energi mencegah defisiensi klinik.
5.

Mineral

Fungsi:
- Membangun jaringan tulang
- Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
- Memberi elektrolit untuk keperluan otot dan saraf
- Membangun berbagai enzim
6. Vitamin
Senyawa organik esensial yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berlangsungnya metabolisme
dalam tubuh. Kebutuhan tergantung dari jenis dan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan
keadaan fisiologis. Dengan makan-makanan yang sehat kita sudah cukup akan kebutuhan
vitamin. Kekurangan terjadi bila salah makan, gangguan penyerapan, penggunaan obat yang
menyebabkan flora usus mati. Tidak disimpan didalam tubuh kecuali; A,D,E dan B12.
Kekurangan vitamin dapat diberikan melalui suplemen yang mengandung vitamin.
Klasifikasi:
a. Vitamin larut lemak
- Vit A
Disebut juga retinol, dibentuk dari pemecahan provitamin beta karoten, bahan pewarna
pigmen penglihatan yaitu radopsin. Sebagai pelindung oksidasi, bentuk simpanan (ester
retinol) dihati. Kekurangan: buta senja, kerusakan mata dan gangguan pertumbuhan.
- Vit D
Disebut juga dengan kalsiol, didalam hati dan ginjal kalsiol diubah menjadi kalsitriol,
kalsitriol dan hormon paratirin dan kalsitonil mengatur metabolisme kalsium. Kekurangan :
Rachitis (Osteomalasia). Ganguan mineralisasi tulang.
- Vit E

Terdiri atas tokoferol dan senyawa sejenis yang mengadung cincin kroman. Sebagai
pelindung oksidasi asam lemak tak jenuh. Sumbernya: pada biji-bijian yang sedang tumbuh
dan gandum.
- Vit K
Disebut juga fitokinon: Manadion (K3), Filokinon (K1) dan Manakuinon (K2n). Penting pada
karboksilasi residu glutamat pada protein plasma untuk penggumpalan darah, sehingga
pembekuan darah dapat diperlambat. defisiensi jarang terjadi karena dapat dibentuk oleh
bakteri flora usus.
b. Vitamin larut dalam air
- Vit B/Riboflavin
Membantu dalam proses metabolisme sebagai bahan dasar gugus prostetik FMN dan FAD.
FAD, FMN merupakan komponen yang terikat secara kovalen pada berbagai macam
oksidoreduktase dan membantu pemindahan atom hidrogen.
- Vit B6
Pirimidin tersubstitusi: piridoksal (gugusan aldehid), Piridoksal (gugusan alkohol),
Piridoksamin (gugusan amin). Piridoksal yaitu diridoksa fosfat yang merupakan koenzim
pada metabolismeasam amino juga terdapat pada glikogen fosforilase. Defisiensi jarang
terjadi.
- Vit B9
Merupakan anion asam folat yang terdiri derivat pteridin, PABA (Para Amino Benzoat dan
Asam Glutamat). Folat setelah direduksi menjadi bentuk aktifnya tetrahidrofolat yang
membantu reaksi metabolisme sebagai koenzim. Defisiensi: Anemia Megaloblastik dan
gangguan sintesis DNA.
- Vit B12
Disebut sebagai kobalamin, disintesis hanya oleh mikroorganisme, terdapat terutama didalam
hati, susu daging dan telor. Tidak terdapat pada produk tumbuh-tumbuhan sehingga bagi
vegetarian harus berhati-hati. Hanya diserap bila mukosa lambung mensekresifaktor khusus
suatu glikoprotein yang dapat mengikat kobalamin. hati dapat menyimpan Vit B12, berperan
pada reaksi transfer seperti pada pembentukan suksinil Co-A dan metil malonil Co-A.
Pembentukan metionin dari homosistein, ribonukleutida menjadi deoksiribonukleutida.
Defisiensi terjadi bila tubuh tidak mempunyai faktor intrisik (anemia pernisiosa).
- Vit H (Biotin)
Sumber produk: ragi, kacang-kacangan, hati, kuning telor dan lain-lain. Didalam tubuh
disintesis oleh flora usus. Dapat mengkatalisis reaksi karboksilasi melalui satu dari 2 atom N
rantai samping yang dimiliki oleh biotin.
- Vit C

Merupakan asam L-askorbat (2 ketogulonoklaton). Hanya manusia, kera dan marmut yang
membutuhkan vit C karena tidak mempunyai enzim L-gulonolakton oksidase yang dapat
mengubah glukosa menjadi askorbat. Sumber: sayuran segar dan buah-buahan.
http://tedjho.wordpress.com/2012/04/15/kebutuhan-nutrisi/

tuhan dan Kecukupan Gizi

011

Wayan Sujana, M.Kes


usia dibentuk dari berbagai jaringan tubuh antara lain tulang, gigi, otot skelet, hati, otot jantung, darah, dan otak. Komposisi
oleh semua jaringan tubuh tersebut terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, berbagai mineral, dan vitamin hampir sama denga
bahan makanan pada umumnya. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, tubuh melakukan pemeliharaan dengan m
ng sudah aus ataupun rusak, melakukan kegiatan, dan pertumbuhan sebelum mencapai usia dewasa. Agar tubuh dapat menja
si tersebut diperlukan sejumlah zat gizi setiap hari yang didapatkan melalui makanan.

dalah salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energi dan z
dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Diperkirakan ada lima puluh macam senyawa dan unsur yang harus diperoleh
engan jumlah tertentu setiap harinya.

ehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya
dak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yan
dari makanan. Bila dikelompokkan, terdapat tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :

mberi energi; zat gizi yang memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein, sangat diperlukan un
ngahasilkan energi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktifitas/kegiatan, ketiga zat gizi ini dinamakan
mbakar.
tumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh; protein, mineral, air adalah zat gizi yang digunakan oleh tubuh
mbentuk sel-sel baru, dan mengganti sel-sel yang rusak, dan dalam fungsi ini ketiga zat gizi ini dinamakan z
mbangun.

ala Seksi Kesehatan Keluarga, Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan dan Kessos, Kabupaten Jembra

ngatur proses tubuh; protein, mineral, dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh seperti : menga
eimbangan air, mengatur proses oksidasi, proses penuaan sel, dan mengatur proses ekskresi sisa sisa oksid
uh, dalam fungsi ini zat-zat gizi ini dinamakan zat pengatur.

makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang, dimana status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memp
gizi yang digunakan secara efesien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan k

sman ,MB, Dr.(2004), Gizi dalam Daur Kehidupan dalam Buku Ajar Ilmu Gizi, Penerbit Buku Kedokteran
arta.

nita Almatsier, M.Sc., DR.(2004), Penuntun Diet, Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosi
tisien Indonesia, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

nita Almatsier (2005), Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

http://www.idijembrana.or.id/index.php?module=artikel&kode=9

Anda mungkin juga menyukai